Category: Kompas.com Metropolitan

  • Hendak Tawuran Sambil Bawa Sajam hingga Bom Molotov, 3 Remaja di Jakpus Ditangkap
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        8 Juni 2025

    Hendak Tawuran Sambil Bawa Sajam hingga Bom Molotov, 3 Remaja di Jakpus Ditangkap Megapolitan 8 Juni 2025

    Hendak Tawuran Sambil Bawa Sajam hingga Bom Molotov, 3 Remaja di Jakpus Ditangkap
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Polisi mengamankan tiga remaja berinisial VR (23), IF (16), dan PP (16) yang diduga hendak
    tawuran
    di Jalan Sumur Batu, Jakarta Pusat, pada Minggu (8/6/2025) dini hari.
    Ketiga pemuda berhasil diamankan Tim Patra Brimob Polres Metro Jakarta Pusat saat melakukan patroli kewilayahan sekitar pukul 02.30 WIB tadi.
    “Saat patroli kewilayahan di Jalan Sumur Batu, tim mendapati sekelompok remaja yang mencurigakan,” ucap Kasat Samapta Polres Metro Jakarta Pusat Kompol William Alexander dalam keterangannya, Minggu.
    Personel kepolisian yang berpatroli lekas menghampiri para pemuda tersebut dan memeriksa barang bawaannya.
    Dari sana, polisi mengamankan satu buah senjata tajam jenis celurit, satu busur panah lengkap dengan anak panah, satu botol bom molotov, dan dua unit telepon genggam.
    Saat ini, ketiga pelaku telah dibawa ke Polres Metro Jakarta Pusat dan tengah menjalani pemeriksaan guna proses hukum lebih lanjut.
    Atas perbuatannya, ketiganya terancam dijerat Pasal 2 Ayat (1) Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang kepemilikan senjata tajam, bahan peledak, atau senjata penikam dengan ancaman pidana penjara maksimal 10 tahun.
    Di samping itu, William mengimbau kepada orangtua untuk terus mengawasi aktivitas anak terutama pada waktu malam hari.
    “Kami mengimbau masyarakat, khususnya orangtua, untuk lebih memperhatikan pergaulan anak-anaknya agar tidak terjerumus dalam aksi tawuran atau kenakalan remaja lainnya,” lanjutnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cerita Misti Selamatkan Diri dari Kebakaran Penjaringan: Asap "Ngebul" ke Muka Saya
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        8 Juni 2025

    Cerita Misti Selamatkan Diri dari Kebakaran Penjaringan: Asap "Ngebul" ke Muka Saya Megapolitan 8 Juni 2025

    Cerita Misti Selamatkan Diri dari Kebakaran Penjaringan: Asap “Ngebul” ke Muka Saya
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Salah satu warga bernama Misti (49) menceritakan perjuangannya menyelamatkan diri dari
    kebakaran di Kapuk Muara
    , Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (6/6/2025).
    Misti mengaku, titik api berasal dari rumah warga yang berada di belakang kediamannya.
    “Soalnya, ini kebakarannya di belakang (rumah) saya, kita posisinya lagi pada tidur,” ucap Misti saat diwawancarai 
    Kompas.com
     di lokasi, Minggu (8/6/2025).
    Ketika terbangun, Misti terkejut melihat api sudah membakar area atap rumahnya.
    Ia segera membangunkan suaminya yang masih tertidur pulas. Suami Misti pun kaget melihat atap rumahnya sudah terbakar.
    “Namanya bangun tidur dibangunin jadi semaput, dia duduk lagi, duduk lagi, saya seret-seret suami saya,” jelas Misti.
    Ketika itu, suaminya nyaris tertimpa kayu atap rumahnya yang keropos akibat dilalap si jago merah.
    Beruntungnya, Misti dan suaminya tidak terluka karena kayu tersebut jatuh di samping badannya. Setelah itu, Misti dan suaminya berusaha ke luar dari kamar.
    “Saat saya keluar dari kamar, asap ngebul ke muka saya semua, jadi saya batuk-batuk, dan tenggorokannya sakit,” ucap Misti.
    Karena itu, Misti tak sempat menyelamatkan barang berharganya. Ia hanya mampu menyelamatkan satu kipas angin dan baju yang dikenakan di badan.
    “Tapi, Alhamdulillah kita mah enggak ngurusin apa yang bisa diselamatin, kita mikirin badan saya sampai enggak bisa lari gemetaran, api sudah di atas kepala saya, sudah panas,” beber dia.
    Untuk diketahui, kebakaran hebat terjadi di Kampung Sawah, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (6/6/2025).
    Kebakaran tersebut berlangsung cukup lama dan baru bisa dipadamkan setelah 12 jam.
    Akses yang sempit dan sumber air yang susah membuat proses pemadaman kebakaran ini cukup lama. Alhasil, 485 bangunan terbakar dan 3.200 jiwa menjadi korban.
    Sampai saat ini, penyebab kebakaran di Kapuk Muara masih simpang siur dan tengah didalami polisi.
    Sedangkan ribuan korban sementara waktu mengungsi di tenda darurat yang didirikan oleh Pemeritnah Provinsi (Pemprov) Jakarta, Kementerian Sosial, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta di atas lahan kosong.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sejarah Eksplorasi Nikel di Pulau Gag Raja Ampat, Dimulai Belanda pada 1920
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        8 Juni 2025

    Sejarah Eksplorasi Nikel di Pulau Gag Raja Ampat, Dimulai Belanda pada 1920 Regional 8 Juni 2025

    Sejarah Eksplorasi Nikel di Pulau Gag Raja Ampat, Dimulai Belanda pada 1920
    Tim Redaksi
    WAISAI, KOMPAS.com
    – Riwayat
    Pulau Gag
    ,
    Raja Ampat
    , Papua Barat Daya, tak bisa dilepaskan dari kekayaan alam yang terpendam di perut buminya, yaitu nikel.
    Eksplorasi nikel di pulau ini telah berlangsung sejak zaman Belanda, dengan beberapa kali pergantian pemilik izin eksplorasi hingga terbit kontrak karya bagi PT Gag Nikel – anak Perusahaan PT Antam.
    Peneliti Pusat Riset Arkeologi Lingkungan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Hari Suroto menjelaskan, sejak 1920 hingga 1958, Belanda mengeksplorasi kandungan nikel Pulau Gag. Saat angkat kaki, perusahaaan tambang Belanda itu lantas dinasionalisasi oleh pemerintah Indonesia.
    Selama 1960 – 1982, PT Pacifik Nickel Indonesia – Perusahaan modal asing dari AS – melanjutkan penambangan nikel. Kemudian, sebuah patungan antara PT Antam dan QNI mengkaji kelayakan operasi tambang nikel di Gag antara 1986 – 1990.
    “Pada 1996 – 1998 negosiasi antara PT Broiling Hill Proprietary (BHP) Biliton – dari Australia – dengan PT Antam melakukan patungan,” jelasnya dalam keterangan kepada
    Kompas.com
    , Minggu (8/6/2025).
    Menurut Suroto, langkah bisnis ini melahirkan PT Gag Nikel, yang 75 persen sahamnya dimiliki Asia Pacific Nickel yang berdomisili di Australia, dan PT Antam sebesar 25 persen. PT Antam mengakuisisi saham Asia Pacific Nickel pada 2008.
    Landasan pesawat terbang dibangun pada masa PT Asia Pasific Nickel. Landasan itu kini menjadi tempat menggembala ternak, atau sesekali didarati pesawat yang membawa rombongan pemerintah yang melakukan kunjungan kerja. Sedangkan lahan pertambangan berada pada bukit-bukit yang tandus.
    “Kemudian pada 1998 PT Gag Nikel mendapatkan kontrak karya generasi VII dari pemerintah Indonesia. Pada 1999 PT Gag Nikel menghentikan eksplorasinya bersamaan dengan terbitnya UU No 41 Tahun 1999 dan isu penetapan Pulau Gag sebagai hutan lindung,” bebernya. 
    Meski tak ada eksplorasi, kata Suroto, perusahaan masih ada dan hanya melakukan pengambilan sampel. Mulai 2003, PT Gag Nikel mulai melakukan eksplorasi nikel dengan luas areal garapan 9.500 hektar untuk izin operasi selama 3 tahun.
    Suroto menambahkan bahwa sejak 2009, PT Gag Nikel bekerja sama dengan Golder Associates dalam resource estimate, agar hasil perhitungan nikel di pulau ini sesuai dengan standar JORC.
    “Cadangan nikel di Gag yag telah diketahui hingga saat ini sebesar 171.048.843 wmt,” ungkapnya.
    Sebagai peneliti yang lama meneliti di Papua, Suroto mengatakan, Pulau Gag, Raja Ampat, memiliki pesona alam yang indah dan potensi mineral yang tinggi terutama nikel. 
    Pulau ini dinamakan Pulau Gag, berawal dari para leluhur yang pertama menjejakkan kaki di pulau ini menjumpai banyak teripang di perairannya. Hewan yang bernilai ekonomi tinggi itu yang disebut gag. Pulau ini kemudian disebut Pulau Gag.
    “Daratan Pulau Gag bertopografi bukit gelombang dengan lembah yang teratur. Bukit tinggi mendominasi bagian barat, dan memanjang dari utara ke selatan. Puncak tertinggi pulau ini terdapat di Gunung Susu yang menjulang setinggi 350 mdpl,” jelasnya.
    Suroto menyampaikan, mayoritas warga Pulau Gag bekerja sebagai nelayan, pekebun, penokok sagu, pembuat kopra dan pedagang. Umumnya, penduduk menggantungkan hidupnya pada perairan di sekitar Pulau Gag.
    “Perairan di sekitar Pulau Gag berlimpah hasil laut seperti ikan tuna, kembung, samandar, bobara, kurisi, baronang, hiu, teripang, bulanak, lalosi, teri, udang, dan lobster,” ucapnya. 
    Selain dikonsumsi sendiri, hasil melaut juga dijual di Pulau Gag, ataupun dijual kepada pengepul dari Sorong. Selain dari hasil laut, masyarakat Pulau Gag juga berkebun, mereka berkebun di daerah lembah yang relatif lebih subur.
    Hasil kebun umumnya hanya dikonsumsi sendiri dan bila ada hasil lebih, baru dijual ke warga lain. Tanaman budidaya antara lain kangkung, terong, singkong, ubi jalar, sirih, pinang dan cabai. 
    “Kebun-kebun masyarakat berada jauh dari permukiman. Lantaran sambilan, aktivitas tanam-menanam berlangsung ketika cuaca tidak ramah untuk melaut,” ujar Suroto.
    Suroto menyatakan, masyarakat Pulau Gag juga menokok sagu, yang tumbuh merata di daratan yang berawa. Hasil menokok sagu untuk konsumsi sendiri, dan juga dijual ke luar pulau. 
    “Pohon kelapa banyak tumbuh di pesisir Pulau Gag, dimanfaatkan masyarakat untuk memproduksi kopra,” katanya. 
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Korban Kebakaran Penjaringan Kesulitan Gunakan Toilet Portabel
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        8 Juni 2025

    Korban Kebakaran Penjaringan Kesulitan Gunakan Toilet Portabel Megapolitan 8 Juni 2025

    Korban Kebakaran Penjaringan Kesulitan Gunakan Toilet Portabel
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Korban
    kebakaran Kapuk Muara
    , Penjaringan, Jakarta Utara, mengaku kesulitan menggunakan toilet portabel.
    “Cuma banyak orang yang enggak mengerti (cara gunainnya) karena ini WC umum yang diinjak (flush) airnya,” ucap salah satu korban kebakaran bernama Sumarni (64).
    Sumarni mengaku bahwa di usianya yang sudah tak lagi muda, ia tak terbiasa menggunakan toilet portabel.
    Selain itu, air di toilet portabel yang tersedia kerap kali tak keluar.Hal itu lah yang membuat ia masih kesulitan untuk buang air besar dan kecil meski sudah ada toilet portabel.
    Selain sulit menggunakannya, jumlah toilet portabel dinilai masih terbatas.
    “Terus antre juga, itu kan buat ribuan warga ini cuma berapa toiletnya,” ungkap Sumarni.
    Pengamatan
    Kompas.com
    di lokasi, ada sekitar 12 toilet portabe; yang tersedia di dekat tenda pengungsian.
    Selain itu, tersedia pula dua toren air bersih yang merupakan bantuan dari PAM Jaya.
    Sementara warga lain bernama Misti (49) justru mengaku terbantu dengan keberadaan toilet portabel
    “Alhamdulilah ada cukup, mandi apa. Kalau air bersih juga ada (airnya),” jelas Misti.
    Misti justru menilai bantuan yang kurang hanya pakaian saja.
    Untuk diketahui, kebakaran hebat terjadi di Kampung Sawah, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (6/6/2025).
    Kebakaran tersebut berlangsung cukup lama dan baru bisa dipadamkan setelah 12 jam.
    Akses yang sempit dan sumber air yang susah membuat proses pemadaman kebakaran ini cukup lama. Alhasil, 485 bangunan terbakar dan 3.200 jiwa menjadi korban.
    Sampai saat ini, penyebab
    kebakaran di Kapuk Muara
    masih simpang siur dan tengah didalami polisi.
    Sedangkan ribuan korban sementara waktu mengungsi di tenda darurat yang didirikan oleh Pemeritnah Provinsi (Pemprov) Jakarta, Kementerian Sosial, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta di atas lahan kosong.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Plafon Terminal Jatijajar Depok Roboh akibat Angin Puting Beliung
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        8 Juni 2025

    Plafon Terminal Jatijajar Depok Roboh akibat Angin Puting Beliung Megapolitan 8 Juni 2025

    Plafon Terminal Jatijajar Depok Roboh akibat Angin Puting Beliung
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com –
    Plafon di area loket pembelian tiket
    Terminal Jatijajar
    , Tapos, Kota Depok, ambruk akibat
    angin puting beliung
    pada Sabtu (7/6/2025) sore.
    Insiden ini terjadi saat hujan deras disertai angin kencang tengah berlangsung. Kemudian, angin besar masuk melalui celah di antara atap dan plafon terminal.
    “Karena memang ada musibah angin besar, jadi di sela-sela atap (terminal) itu ada celah angin sehingga angin masuk ke celah itu dan memberikan tekanan ke bawah,” ucap Kepala Terminal Jatijajar Rafik Hidayat saat ditemui
    Kompas.com
    , Minggu (8/6/2025).
    Rafik menjelaskan, tekanan angin yang terlalu besar itu membuat plafon ambruk secara tiba-tiba. Padahal, pihak terminal tidak menemukan bagian atap yang rusak.
    “Ketika saya lihat dari plafon juga tidak basah dan tidak bocor, jadi benar-benar didorong karena angin,” ungkap Rafik.
    Saat kejadian, petugas di area loket sedang menerima pelayanan pembelian tiket dari calon penumpang.
    Rafik mengonfirmasi terdapat sejumlah penumpang dan berbagai penjaga loket setiap agen bus di area tersebut.
    “Tapi Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa ataupun luka. Jadi, tidak ada korban lah intinya seperti itu,” ujar Rafik.
    Saat ini, material plafon yang ambruk sudah dibersihkan dan area loket disterilkan sementara waktu.
    Pihak terminal tengah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan untuk rencana perbaikan plafon.
    Sementara itu, aktivitas layanan penumpang membeli tiket bus tetap beroperasi normal karena loket dipindahkan ke lobi terminal.
    “Saat ini sudah dilakukan pembersihan, jadi kami padamkan semua listriknya, habis itu kita bersihkan plafon-plafon bekas ambruk tersebut,” lanjutnya.
    Pengamatan
    Kompas.com
    di lokasi, area loket yang menjadi tempat ambruknya plafon tampak ditutupi oleh dua papan besar yang dimanfaatkan menutup akses.
    Meja loket untuk membeli tiket bus tampak berjejer di area lobi, dekat ruang tunggu penumpang.
    Diperkirakan luas plafon yang ambruk sekitar 5 x 3 meter. Beberapa rangka plafon terlihat menjuntai ke bawah bersama dengan sejumlah kabel, sedangkan bagian atap terminal tidak terlihat mengalami kerusakan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dedi Mulyadi Desak Majalengka Percepat Penguatan SDM untuk Kawasan Rebana
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        8 Juni 2025

    Dedi Mulyadi Desak Majalengka Percepat Penguatan SDM untuk Kawasan Rebana Regional 8 Juni 2025

    Dedi Mulyadi Desak Majalengka Percepat Penguatan SDM untuk Kawasan Rebana
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Gubernur Jawa Barat,
    Dedi Mulyadi
    , mendesak Pemerintah Kabupaten Majalengka untuk mempercepat penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) di wilayahnya.
    Hal ini penting untuk mendukung sektor industri strategis yang sedang berkembang di kawasan Metropolitan Rebana.
    “Majalengka bagian utara akan menjadi
    kawasan industri
    strategis,” ujar Dedi dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (8/6/2025).
    Dedi menekankan pentingnya pengembangan program studi berbasis pasar di perguruan tinggi yang ada di Kabupaten Majalengka.
    Ia juga menekankan agar jurusan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) disesuaikan dengan kebutuhan industri.
    “Yang harus dibangun pertama adalah pengembangan pendidikan tinggi berbasis pasar. SMK juga harus didorong pertumbuhannya supaya menguasai industri Rebana,” tuturnya.
    Kawasan Rebana
    , yang meliputi wilayah Majalengka, Cirebon, Indramayu, dan Subang, saat ini mulai berkembang dengan munculnya sejumlah industri baru.
    Selain itu, Dedi juga mengingatkan bahwa pemerintah daerah lainnya di kawasan tersebut harus bersiap menyiapkan SDM lokal yang memiliki kompetensi di bidang keilmuan, serta membangun mentalitas yang baik.
    “Sikap mentalnya juga harus dibangun, kalau tidak maka pabrik akan diisi oleh SDM dari wilayah lain,” ujarnya.
    Dedi menambahkan bahwa pembangunan mental harus dilakukan melalui
    pendidikan karakter
    , yang ia sebut sebagai manusia panca waluya.
    Konsep ini mencakup lima aspek: cageur (sehat), bageur (baik), bener (benar), pinter (pintar), dan singer (sukses).
    “Gimana sikap mentalnya? Membangun pendidikan karakter yang disebut manusia panca waluya, cageur, bageur, bener, pinter, singer,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Daya Tarik Pantai Menganti: Jetski, Speedboat, hingga Keindahan Alam
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        8 Juni 2025

    Daya Tarik Pantai Menganti: Jetski, Speedboat, hingga Keindahan Alam Regional 8 Juni 2025

    Daya Tarik Pantai Menganti: Jetski, Speedboat, hingga Keindahan Alam
    Tim Redaksi
    KEBUMEN, KOMPAS.com

    Pantai Menganti
    di
    Kebumen
    , Jawa Tengah, kini menjadi destinasi wisata petualangan yang menarik bagi para pencinta adrenalin.
    Berjarak sekitar 43 km dari pusat kota Kebumen, pantai ini dikenal tidak hanya karena pasir putihnya yang memikat dan tebing-tebing megah, tetapi juga karena kehadiran layanan
    Menganti Watersport
    yang menawarkan berbagai wahana ekstrem.
    “Pantai Menganti sudah lama menjadi tujuan wisata favorit. Tapi kini, kami ingin menambahkan pengalaman baru bagi pengunjung, yakni menaklukkan ombak dengan
    jetski
    atau
    speedboat
    ,” ujar Hendra Sentanu, General Manager Pantai Menganti, Minggu (8/6/2025).
    Wahana Jetski: Meluncur di Atas Ombak
    Hendra menjelaskan, wahana jetski menjadi pilihan utama bagi wisatawan yang ingin memacu adrenalin di atas air.
    Menganti Watersport menyediakan berbagai paket untuk semua level, mulai dari pemula hingga profesional.
    “Paket Adventure adalah favorit. Peserta bisa menjajal perjalanan seru hingga Pantai Sawangan dengan pengawalan kapal pengaman. Semua dilakukan dengan standar keamanan tinggi,” tambah Hendra.
    Setiap peserta jetski mendapatkan fasilitas lengkap, termasuk pelampung, watershoes, dan air mineral.
    Sesi free trial juga tersedia bagi pemula agar lebih percaya diri sebelum terjun ke laut lepas.
    Harga paket jetski yang ditawarkan cukup terjangkau. Paket Basic dibanderol seharga Rp300.000 untuk satu orang atau Rp400.000 untuk dua orang dengan durasi 30 menit.
    Paket Premium seharga Rp600.000 untuk satu orang dan Rp700.000 untuk dua orang, sudah termasuk foto dan video dokumentasi.
    Sedangkan Paket Adventure ditawarkan dengan harga Rp900.000 untuk single dan Rp1.000.000 untuk couple, dengan rute yang lebih jauh dan menantang hingga Pantai Sawangan.
    Speedboat: Jelajah Laut Tanpa Cipratan Ekstrem
    Bagi pengunjung yang menginginkan pengalaman lebih santai tetapi tetap mendebarkan, speedboat menjadi pilihan yang tepat.
    Dengan kecepatan tinggi, pengunjung dapat memilih rute sesuai keinginan.
    – Paket Basic (Rp100.000/orang): Menjelajahi area Pantai Menganti.
    – Paket Adventure (Rp125.000/orang): Mengunjungi Pantai Sawangan.
    – Paket Premium (Rp150.000/orang): Trip hingga Pantai Pedalen (minimal 4 orang).
    – Paket Lengkap (Rp200.000/orang): Jelajah tiga spot sekaligus ke Pantai Sawangan, Logending, dan hutan mangrove (minimal 5 orang).
    “Speedboat menjadi opsi favorit keluarga karena lebih santai, tetapi tetap menghadirkan sensasi berbeda. Selain itu, dokumentasi perjalanan juga kami sediakan,” jelas Hendra.
    Bonus Keindahan Alam: Sunrise, Sunset, dan Surfing
    Tidak hanya menawarkan
    wisata ekstrem
    , Pantai Menganti juga menyuguhkan keindahan alam yang menawan.
    Menikmati sunrise dari bibir pantai atau menyaksikan sunset dari Bukit Si Gatel menjadi momen yang tak boleh dilewatkan bagi para pengunjung.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Doa Bersama di Astana Giribangun, Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        8 Juni 2025

    Doa Bersama di Astana Giribangun, Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional Regional 8 Juni 2025

    Doa Bersama di Astana Giribangun, Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
    Tim Redaksi
    KARANGANYAR, KOMPAS.com
    – Jemaah Dzikir Nurul Wathon Al-Hambalangi Wal-Khitton – Indonesia menggelar kegiatan zikir bersama di Makam Presiden ke-2 Indonesia, Soeharto, di
    Astana Giribangun
    , Minggu (8/6/2025) siang.
    Kegiatan ini dilaksanakan bertepatan dengan hari lahir Soeharto dan bertujuan untuk mendoakan agar mantan presiden tersebut segera dinobatkan sebagai
    pahlawan nasional
    .
    Acara dimulai dengan pembacaan zikir tahlil di depan
    makam Soeharto
    dan Ibu Tin, dilanjutkan dengan sejumlah sambutan, dan ditutup dengan doa.
    Ketua Penyelenggara, Mayor Jenderal TNI Heriyanto Saputra menyatakan, Majelis Dzikir Nurul Wathon menyelenggarakan dzikir ini untuk mendoakan Soeharto, bangsa, dan negara.
    “Intinya kami berharap perjuangan, usaha yang dilakukan oleh pemerintah negara saat ini dalam menjaga kedaulatan negara, TNI, Polri, serta menjaga keamanan dan pertahanan negara itu dikuatkan dengan doa, pasti akan dapat ridho dari Allah,” ungkapnya saat diwawancarai.
    Perwakilan dari Cendana, Abi Fathi menambahkan, doa bersama yang dilakukan bertepatan dengan bulan Soeharto kali ini merupakan bentuk syukur atas hari lahirnya Presiden Kedua Indonesia.
    Ia juga menekankan pentingnya menghargai jerih payah yang telah dilakukan oleh
    founding father
    Soekarno dan Soeharto, yang menurutnya telah memberikan contoh yang baik.
    “Kami merasa terpanggil bahwa Soeharto layak mendapatkan dukungan sebagai pahlawan nasional. Mengenai para pihak yang gonjang-ganjing di Jakarta, itu adalah riak-riak demokrasi yang menurut saya kurang pas. Karena kita harus melihat fakta dan data,” jelasnya.
    Fathi juga mengungkapkan bahwa ia telah mengajukan usulan agar Soeharto diangkat menjadi
    Pahlawan Nasional
    pada tahun ini.
    Surat usulan tersebut telah dikirimkan ke Kementerian Sosial dan Presiden Prabowo Subianto. “Saya pribadi sudah 2-3 kali mengajukan surat usulan,” tutupnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jelang Porprov IX Jatim 2025, 7 Hotel di Kota Malang Habis Dipesan Kontingen Berbagai Daerah
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        8 Juni 2025

    Jelang Porprov IX Jatim 2025, 7 Hotel di Kota Malang Habis Dipesan Kontingen Berbagai Daerah Surabaya 8 Juni 2025

    Jelang Porprov IX Jatim 2025, 7 Hotel di Kota Malang Habis Dipesan Kontingen Berbagai Daerah
    Tim Redaksi
    MALANG, KOMPAS.com
    – Penyelenggaraan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jawa Timur pada 28 Juni hingga 5 Juli 2025 diyakini akan menjadi motor penggerak ekonomi Kota
    Malang
    , terutama di sektor perhotelan.
    Pemerintah Kota (Pemkot) Malang bersama para pelaku industri pariwisata menargetkan tingkat hunian atau okupansi hotel mampu menembus angka 80 persen selama perhelatan akbar tersebut.
    Keyakinan pemerintah ini disambut baik dan dikonfirmasi langsung oleh para pelaku industri perhotelan.
    Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI)
    Kota Malang
    , Agoes Basoeki, mengatakan dukungannya dan menyatakan bahwa event multi-cabang ini secara langsung akan mendongkrak industri perhotelan.
    “Kami sudah bergerak menyambut Porprov. Sosialisasi melalui media sosial terus kami galakkan, dan hotel-hotel yang menjadi tempat menginap atlet diwajibkan memasang banner sebagai tanda partisipasi,” ujar Agoes, Minggu (8/6/2025).
    Agoes mengungkapkan bahwa saat ini tujuh hotel di Kota Malang telah habis dipesan atau
    fully booked
    oleh kontingen dari berbagai daerah.
    “Sistem pemesanannya bervariasi, ada yang dikoordinasikan langsung oleh pemerintah daerah masing-masing, ada pula yang melalui
    event organizer
    ,” jelasnya.
    Dengan total kontingen yang diperkirakan mencapai 19.000 atlet untuk seluruh Malang Raya dan 40 titik venue pertandingan di Kota Malang saja, lonjakan okupansi hotel dinilai tak terhindarkan.
    “Saat ini, okupansi kami berada di kisaran 60 persen. Namun dengan adanya Porprov, kami sangat yakin bisa mencapai angka 80 persen,” katanya.
    Sementara itu, data pasti mengenai jumlah atlet yang akan bertanding spesifik di Kota Malang masih menunggu rekapitulasi final dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur.
    Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang, Baihaki mengatakan, optimisme yang ada didasarkan pada analisis dan pemetaan potensi yang telah didiskusikan bersama para ahli. Menurutnya, posisi strategis Kota Malang menjadi keunggulan utama.
    “Kota Malang berada di tengah-tengah dua lokasi Porprov lainnya, yaitu Kabupaten Malang dan Kota Batu. Keunggulan geografis ini menjadikan kota kami sebagai pilihan akomodasi yang paling efisien bagi para atlet, ofisial, hingga suporter,” kata Baihaki.
    Kalkulasi ini membuat kontingen dari berbagai daerah diperkirakan akan memusatkan penginapan mereka di Kota Malang untuk memudahkan akses ke berbagai venue pertandingan di seluruh kawasan Malang Raya.
    Menurutnya, daya tarik Kota Malang tidak hanya berhenti pada lokasinya. Dukungan infrastruktur seperti terminal bus dan stasiun kereta api, ditambah adanya ikon-ikon wisata populer seperti Kawasan Kayutangan Heritage dan Kampung Warna-Warni, menjadi nilai tambah yang akan menarik para peserta untuk tinggal lebih lama.
    “Dampak positif dari lonjakan sektor perhotelan ini kami yakini akan menyebar luas. Efek domino ini akan dirasakan langsung oleh sektor lain, mulai dari usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) hingga destinasi wisata lokal,” ungkapnya.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Korban Kebakaran Penjaringan Masih Kekurangan Bantuan Pakaian
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        8 Juni 2025

    Korban Kebakaran Penjaringan Masih Kekurangan Bantuan Pakaian Megapolitan 8 Juni 2025

    Korban Kebakaran Penjaringan Masih Kekurangan Bantuan Pakaian
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Korban
    kebakaran Kapuk Muara
    , Penjaringan, Jakarta Utara, mengaku masih membutuhkan bantuan pakaian.
    Saat 
    Kompas.com
    mengunjungi posko pengungsian pada Minggu (8/6/2025) siang, sejumlah korban tampak tengah berebut memilih pakaian. Stok pakaian yang terbatas langsung habis diambil oleh para korban yang memang sangat membutuhkannya.
    Salah satu warga, Misti (49), terlihat sibuk mencari pakaian ganti karena saat kebakaran terjadi ia tidak sempat menyelamatkan pakaiannya.
    “Lagi mencari pakaian, enggak ada pakaian sama sekali. Cuma ini aja sama yang kemarin di badan,” ujar Misti di lokasi, Minggu (8/6/2025).
    Menurut Misti, bantuan makanan sudah melimpah. Bahkan, warga yang rumahnya tak terbakar pun ikut kebagian makanan karena stoknya yang banyak.
    Namun, untuk pakaian, stok bantuan masih dirasa sangat kurang.
    “Tapi, kalau baju enggak ada, atau kekurangan. Masih kurang bantuan pakaian,” jelas Misti.
    Saking kekurangan pakaian, Misti mengaku sampai meminta baju kepada tetangganya yang tidak menjadi korban.
    Untuk diketahui, kebakaran hebat terjadi di Kampung Sawah, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (6/6/2025).
    Kebakaran tersebut berlangsung cukup lama dan baru bisa dipadamkan setelah 12 jam.
    Akses yang sempit dan sumber air yang susah membuat proses pemadaman kebakaran ini cukup lama.
    Alhasil, 485 bangunan terbakar dan 3.200 jiwa menjadi korban.
    Sampai saat ini, penyebab
    kebakaran di Kapuk Muara
    masih simpang siur dan tengah didalami polisi.
    Sedangkan ribuan korban sementara waktu mengungsi di tenda darurat yang didirikan oleh Pemeritnah Provinsi (Pemprov) Jakarta, Kementerian Sosial, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta di atas lahan kosong.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.