Category: Kompas.com Metropolitan

  • 5
                    
                        32 Ruas Jalan di Jakarta Akan Ditutup Akhir Juni 2025, Ini Rinciannya
                        Megapolitan

    5 32 Ruas Jalan di Jakarta Akan Ditutup Akhir Juni 2025, Ini Rinciannya Megapolitan

    32 Ruas Jalan di Jakarta Akan Ditutup Akhir Juni 2025, Ini Rinciannya
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com – 
    Sebanyak 32 ruas jalan di Jakarta akan ditutup pada akhir Juni, atau tepatnya pada Minggu (29/6/2025).
    Penutupan ruas jalan ini dilakukan karena ada pergelaran BTN Jakarta International
    Marathon
    (
    BTN Jakim
    ) 2025.
    Ajang
    marathon

    BTN JAKIM
    diselenggarakan mulai pukul 03.30 hingga 11.30 WIB dan akan melewati sejumlah ruas jalan di Jakarta.
    Penutupan dilakukan untuk menjamin kelancaran dan keamanan kegiatan lari internasional yang diikuti oleh 30.000 peserta dari 52 negara tersebut.
    Ajang maraton tahunan ini merupakan bagian dari perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-498 Jakarta dan sekaligus bertujuan memperkenalkan Jakarta sebagai destinasi pariwisata olahraga (
    international sports tourism destination
    ).
    Event ini mencakup tiga kategori lomba, yaitu Le Minerale 10K, Half Marathon (21,09 km), dan Full Marathon (42,19 km), dengan start di silang Monas dan finish di dalam Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayan.
    Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo menjelaskan bahwa penutupan jalan dilakukan dengan berbagai pengamanan, seperti barikade,
    water barrier,
    dan
    traffic cone
    , sejalan dengan prinsip pelaksanaan 4S, yakni Sterile (steril), Secure (aman), Safety (selamat), dan Smooth (lancar).
    Adapun rincian 32 ruas jalan Jakarta yang ditutup pada 29 Juni 2025, yakni sebagai berikut:
    Pemprov DKI juga telah menyiapkan 31 rute alternatif guna memastikan mobilitas warga tetap terjaga selama acara berlangsung.
    Informasi lebih lanjut mengenai rute alternatif akan diumumkan Dishub DKI Jakarta mendekati hari pelaksanaan.
    Meski sejumlah rute Transjakarta akan dialihkan, layanan transportasi umum seperti MRT, LRT, dan sebagian besar rute Transjakarta tetap beroperasi.
    Sementara itu, Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu menegaskan, bahwa tahun ini BTN JAKIM hadir dengan peserta dua kali lipat lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya.
    Ia juga menekankan pentingnya prinsip “Smooth” yang ditambahkan ke dalam standar pelaksanaan sebagai bagian dari komitmen untuk meminimalkan keluhan publik.
    “Ini memang tantangan besar, karena belum pernah ada ajang lari di Indonesia dengan 30.000 peserta. Tapi kami pastikan, koordinasi kami dengan Pemprov DKI sangat kompak dan matang,” ujar Nixon, dikutip dari
    Antara
    .
    Masyarakat diminta untuk menghindari ruas jalan yang terdampak dan mengikuti petunjuk pengalihan lalu lintas dari petugas selama penyelenggaraan acara.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 4
                    
                        Pembelaan Panitia yang Minta Rp 15.000 ke Warga untuk Tebus Daging Kurban di Cikiwul
                        Megapolitan

    4 Pembelaan Panitia yang Minta Rp 15.000 ke Warga untuk Tebus Daging Kurban di Cikiwul Megapolitan

    Pembelaan Panitia yang Minta Rp 15.000 ke Warga untuk Tebus Daging Kurban di Cikiwul
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sebuah video yang menampilkan sejumlah warga harus membayar Rp 15.000 untuk mendapatkan satu kantong daging kurban viral di media sosial.
    Peristiwa tersebut terjadi di wilayah Cikiwul, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi.
    Dalam video yang diunggah di akun Instagram @feedgramindo, tampak warga yang sudah mendapatkan kupon dimintai Rp 15.000 untuk menebus satu kantong daging kurban.
    “Jadi teringat preman Cikiwul dulu pakai kacamata. Warga di Cikiwul kecamatan Bantargebang kota Bekasi keluhkan pembagian daging kurban tapi masih disuruh bayar, padahal sudah ada himbauan dari Kang Dedi Mulyadi,” tulis keterangan diakun instagram feedgramindo.
    Dalam video juga menampilkan, dua orang ibu-ibu membawa sejumlah kantong kresek berisi daging kurban.
    Kedua ibu-ibu itu mengaku harus membayar Rp 15.000 per kantong plastik daging kurban.
    “Sudah bagi daging? nebus?” tanya perekam video.
    “Sudah, nebus Rp 45.000. Satu kantong Rp 15.000,” kata seorang ibu-ibu yang ada di dalam video.
    Salah satu panitia bernama Tarmin menjelaskan, awalnya di wilayah Cikiwul belum ada pemberian hewan kurban.
    Kemudian, dia mengaku berupaya membantu mencarikan orang yang ingin berkurban di wilayah Cikiwul.
    “Setelah adanya yang memberi sapi, dapatlah sebuah sapi karena inisiatif saya ingin membantu teman-teman kami, khususnya para pemulung. Karena setiap adanya kurban, mereka (para pemulung) mengadu tidak mendapatkan daging,” ujar Tarmin, Minggu (9/6/2025).
    Setelah dicari, Tarmin akhirnya mendapatkan total tiga ekor sapi untuk dikurbankan di wilayahnya.
    “(Pemberi sapi) orang tersebut tidak mau disebut namanya, pemberi disebut hamba Allah yang memberikan kepada kami,” ungkap Tarmin.
    Namun, orang-orang yang berkurban itu tidak memberikan uang untuk biaya operasional pemotongan hewan.
    Untuk itu, berdasarkan kesepakatan warga, biaya pemotongan hewan kurban dikenakan biaya sebesar Rp 15.000 kepada warga yang mendapatkan daging kurban.
    “Untuk biaya pemotongan dan juga pekerjaan menetel-netel sapi itu, makannya teman-teman, karena satu hari full. Jadi kami dengan inisiatif dan teman-teman sepakat meminta bantuan sebesar Rp15.000,” ungkap Tarmin.
    Biaya Rp 15.000 itu disebut tidak dibebankan ke seluruh warga yang mendapatkan daging kurban.
    “Kami mendapatkan sapi tidak mendapatkan bantuan uang, hanya mendapatkan sapi karena tujuannya beliau, hamba Allah hanya memberikan bantuan agar teman-teman kami memakan daging,” ungkapnya.
    Tarmin mengaku salah dan meminta maaf atas perbuatannya yang memungut Rp 15.000 kepada warga yang mendapatkan daging kurban
    “Jadi mohon maaf yang sebesar-besarnya. Mungkin kepada aparatur daerah setempat, dari tingkat RT, RW, camat, dan Bapak Wali Kota,” kata dia.
    Sementara itu, Kapolsek Bantargebang Kompol Sukadi menjelaskan, kasus panitia kurban yang meminta Rp 15.000 ke warga untuk menebus daging kurban telah diselesaikan.
    “Sudah dikomunikasikan, sudah diselesaikan secara kekeluargaan dan musyawarah,” ujar Sukadi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kisah Zahra Amalina, dari Sering Diremehkan hingga Jadi CEO di Industri Kreatif
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        8 Juni 2025

    Kisah Zahra Amalina, dari Sering Diremehkan hingga Jadi CEO di Industri Kreatif Regional 8 Juni 2025

    Kisah Zahra Amalina, dari Sering Diremehkan hingga Jadi CEO di Industri Kreatif
    Editor
    KOMPAS.com

    Zahra Amalina
    ,
    CEO
    Tetrajaya Plusindo dan Miss Indonesia Jawa Barat 2017, membagikan kisah inspiratifnya dalam membangun bisnis percetakan kreatif di tengah tantangan dan stereotip yang kerap ia hadapi sebagai perempuan muda.
    Dalam acara “Women Who Lead: Strategi Bangun Profit di Tengah Tantangan Bisnis” Zahra menyampaikan bahwa perjalanannya sebagai pengusaha tidak selalu mulus. Ia kerap dianggap sebelah mata dan dinilai hanya bermodal penampilan semata.
    “Sering banget dianggap kerja ala-ala, dikira cuma modal tampang doang. Padahal apa pun yang saya kerjakan, saya kuasai betul. Bukan cuma kerjaan, hobi pun saya seriusin, bahkan urusan rumah dan masak juga itu passion saya,” ujar Zahra dalam rilis yang diterima Kompas.com, Minggu (8/6/2025).
    Zahra juga berbagi bagaimana ia menghadapi setiap ujian hidup dengan rasa syukur dan sikap positif, yang justru membentuk kepribadiannya menjadi lebih kuat.
    “Saya selalu bersyukur, Allah sayang banget sama saya. Setiap ada ujian, saya selalu bisa menyelesaikannya dan malah jadi pribadi yang lebih baik serta lebih dekat dengan impian saya. Maka pesan saya: Stay husnudzon, selalu berpikir positif kepada Allah,” tuturnya.
    Acara yang diselenggarakan oleh Sribu ini bertujuan menjadi ruang kolaboratif bagi para pelaku bisnis, terutama perempuan, untuk saling berbagi strategi dan bertumbuh di tengah dinamika ekonomi.
    “Kami ingin menciptakan ekosistem yang mendukung perempuan dalam dunia wirausaha agar terus berkembang,” ujar COO Sribu, Alexandro Wibowo.
    Diskusi panel yang berlangsung secara interaktif ini membahas berbagai strategi, mulai dari efisiensi bisnis hingga pemasaran digital. Salah satu peserta, Syntia Balina Dewi dari komunitas Inspire Mom, mengungkapkan antusiasmenya terhadap acara ini.
    “Hari ini saya senang banget bisa datang. Sangat inspiring, khususnya buat para wanita. Jangan segan untuk menciptakan ide-ide kreatif untuk bisnis,” kata Syntia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mercedes-Benz Tabrak Motor dan Mobil di Medan, Sopir Diduga Mabuk
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        8 Juni 2025

    Mercedes-Benz Tabrak Motor dan Mobil di Medan, Sopir Diduga Mabuk Medan 8 Juni 2025

    Mercedes-Benz Tabrak Motor dan Mobil di Medan, Sopir Diduga Mabuk
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – Mobil Mercedes-Benz menabrak sepeda motor dan mobil Daihatsu Xenia di Jalan Kapten Pattimura, Kota
    Medan
    , Sumatera Utara, pada Minggu (8/6/2025).
    Diduga, kecelakaan beruntun ini dipicu oleh sopir mobil Mercedes yang dalam kondisi mabuk.
    Kasat Lantas Polrestabes Medan AKBP I Made Parwita mengatakan, kecelakaan beruntun itu terjadi sekitar pukul 17.30 WIB.
    Mulanya, mobil Xenia melaju dari Jalan Kapten Pattimura ke Jalan Sudirman. Lalu, pengendara motor bersama satu penumpang berkendara di belakang mobil Xenia.
    “Tiba-tiba pengendara mobil Mercy menabrak motor dan mobil Xenia,” ujar Made kepada
    Kompas.com
    melalui saluran telepon.
    “Akibatnya, si pengendara motor dan penumpangnya terluka. Keduanya dilarikan ke RS Columbia Asia,” tambahnya.
    Dia menyampaikan, ketiga kendaraan yang mengalami kecelakaan sudah diamankan di Polsek Medan Baru.
    Sementara itu, petugas masih mendalami penyebab kecelakaan tersebut, termasuk dugaan pengendara mobil mercedes dalam keadaan mabuk.
    “Sejauh ini, pemicu kecelakaannya diduga karena pengendara mobil Mercy kurang hati-hati,” sebut Made.
    Di sisi lain, Roy selaku warga sekitar menyampaikan sempat mendengar dua kali bunyi dentuman.
    “Itu lah pas saya cek, rupanya ada kecelakaan. Tadi satu ibu-ibu yang naik motor sampai enggak sadarkan diri dan dibawa ke RS Columbia,” ujar Roy saat diwawancarai di lokasi.
    “Katanya tadi, pengendara mobil Mercy itu dalam keadaan mabuk dan melaju kencang. Terus ditabrak lah mobil dan motor itu,” tambahnya.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jemaah Haji 88 Tahun Asal Bangkalan Meninggal di Tenda Mina, Diduga Kelelahan
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        8 Juni 2025

    Jemaah Haji 88 Tahun Asal Bangkalan Meninggal di Tenda Mina, Diduga Kelelahan Surabaya 8 Juni 2025

    Jemaah Haji 88 Tahun Asal Bangkalan Meninggal di Tenda Mina, Diduga Kelelahan
    Tim Redaksi
    BANGKALAN, KOMPAS.com
    – Seorang
    jemaah haji
    asal
    Bangkalan
    , Emmad Mahmud (88), dilaporkan
    meninggal dunia
    diduga akibat
    kelelahan
    dan sesak napas.
    Hal ini disampaikan Ketua Kloter 29, Abdul Wahid Zaini, pada Minggu (8/7/2025).
    Emmad, yang berasal dari Kecamatan Geger, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, meninggal dunia di tenda yang terletak di
    Mina
    .
    Menurut jadwal, jemaah tersebut seharusnya melakukan lempar jumrah pada pagi hari. Namun karena kondisi kesehatannya menurun, ia terpaksa tetap berada di tenda.
    “Ya tadi jadwalnya lempar jumrah. Karena beliau sakit jadi berada di tenda. Namun kondisinya menurun dan meninggal dunia. Petugas sudah melakukan badal untuk menyempurnakan ibadah jemaah tersebut,” jelas Abdul Wahid Zaini.
    Petugas kegawatdaruratan segera mendatangi tenda untuk memeriksa kondisi Emmad setelah menerima laporan. Setelah dipastikan meninggal, jenazahnya langsung dievakuasi.
    “Tadi sekitar pukul 09.00 pagi pihak hospitality emergency langsung melakukan pemeriksaan dan evakuasi. Untuk pemakamannya kami masih menunggu informasi,” ungkapnya.
    Diketahui, Emmad berangkat haji didampingi istrinya. Namun saat ia meninggal, istrinya sedang melaksanakan lempar jumrah.
    “Beliau didampingi isterinya, namun tadi saat meninggal isterinya sedang lempar jumrah,” tambah Abdul Wahid.
    Sementara itu, dr Anita Oktavia, tim dokter yang mendampingi, mengungkapkan bahwa Emmad memiliki riwayat sakit asma.
    Anita menduga, pasien mengalami kelelahan setelah mengikuti proses ibadah haji di tengah suhu panas di Arab Saudi.
    Kelelahan
    ini memperburuk kondisinya.
    “Jemaah mengalami Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) atau gangguan pernapasan akut. Beliau memiliki riwayat asma bronchiale,” ungkap dr Anita.
    Ia juga menambahkan, kondisi Emmad mulai memburuk sejak kemarin sore. Usia yang sudah lanjut juga menjadi faktor yang mempercepat penurunan kondisi fisiknya.
    “Beliau sudah sepuh, sejak kemarin sore kondisinya drop,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kondisi Macan Tutul yang Diselamatkan di Serang: Sehat tapi Ada Perubahan Perilaku
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        8 Juni 2025

    Kondisi Macan Tutul yang Diselamatkan di Serang: Sehat tapi Ada Perubahan Perilaku Regional 8 Juni 2025

    Kondisi Macan Tutul yang Diselamatkan di Serang: Sehat tapi Ada Perubahan Perilaku
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com
    – Seekor
    macan tutul jawa
    (Panthera pardus melas) yang berhasil dievakuasi kini tengah menjalani observasi perilaku dan pemeriksaan kesehatan di
    Taman Safari Indonesia
    (TSI), Bogor.
    Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa kondisi satwa dilindungi tersebut secara umum sehat.
    Drh Bongot Huaso Mulia, Kepala Medis Satwa Taman Safari Indonesia mengaku telah melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh.
    Proses tersebut mencakup morfologi tubuh, pemeriksaan darah, pencitraan, hingga USG organ dalam.
    “Saat pertama kali kami lihat, matanya berbinar, respons cahaya bagus. Tidak ada tanda-tanda kelainan pada mata, telinga, maupun sistem pencernaan dari pemeriksaan luar,” ungkap Bongot dalam acara diskusi Foksi (Forum
    Konservasi Satwa
    Liar Indonesia) di TSI.
    Dari hasil pemeriksaan morfologi, diperkirakan usia macan tutul tersebut sekitar tiga tahun, terlihat dari kondisi gigi yang telah menguning dan hilangnya gigi susu.
    “Giginya cukup rapi, tidak ada tanda-tanda trauma atau benturan. Tidak ditemukan kebotakan di kepala, yang biasa muncul saat hewan mengalami stres atau berusaha kabur dari kurungan,” tambahnya.
    Berat badan macan tutul tersebut tercatat 20 kilogram, dengan suhu tubuh normal, rambut terlihat mengilap, dan lingkar dada mencapai 50 sentimeter.
    Panjang tubuh dari ujung hidung hingga ujung ekor yang bertulang mencapai 172 sentimeter.
    Pemeriksaan juga menunjukkan bahwa satwa ini tidak sedang dalam masa reproduksi.
    “Putingnya kecil, tidak aktif, menandakan ia belum pernah atau sedang tidak dalam fase menyusui atau melahirkan,” lanjut Bongot.
    Namun, tim medis TSI menemukan indikasi infeksi non-traumatik di saluran pernapasan bagian kiri, sekitar 30 sentimeter dari rongga pernapasan.
    Ditemukan juga lendir serta tanda peradangan di area tersebut.
    “Infeksinya tidak menyeluruh, hanya sebagian. Tidak ada pembengkakan atau kerusakan organ dalam lainnya. Ginjal dan jantung dalam kondisi normal,” jelasnya.
    Seluruh data hasil observasi dan pemeriksaan medis ini akan digunakan sebagai dasar untuk menilai kelayakan satwa tersebut untuk dilepasliarkan kembali ke habitat alaminya.
    Tim medis juga menyiapkan kemungkinan pemasangan pelacak GPS sebagai bagian dari proses pelepasliaran agar pergerakan satwa bisa terus dimonitor.
    “Kondisi seperti ini masih bisa membaik dengan perawatan. Nanti setelah infeksinya teratasi, kita akan evaluasi ulang apakah sudah bisa dikembalikan ke alam,” ujar Bongot.
    Selain indikasi
    infeksi ringan
    pada saluran pernapasan, macan tutul ini juga menunjukkan perubahan perilaku.
    Saat Kompas.com mengunjungi kandang, macan tutul tersebut tidak agresif seperti biasanya.
    Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat, Agus Arianto, menanggapi kekhawatiran terkait kemungkinan hilangnya naluri liar jika satwa terlalu lama berada dalam penangkaran.
    “Biasanya tidak akan lama-lama di penangkaran. Setelah cek kesehatan, tes laboratorium, dan hasil observasi awal dinyatakan baik, baru diputuskan langkah selanjutnya,” kata Agus.
    “Kalau kondisinya sehat dan naluri liarnya masih bagus, kita tentu akan lepasliarkan kembali. Tapi kalau belum memungkinkan, akan dirawat dulu,” imbuhnya.
    Agus juga menambahkan bahwa macan tutul jawa merupakan satwa karnivora endemik yang dilindungi dan populasinya terus menurun di alam liar.
    Oleh karena itu, saat ini TSI dan BKSDA Jawa Barat bekerja sama untuk menyelamatkan hewan ini tanpa membahayakan masyarakat.
    Sebelumnya, seekor macan tutul jawa yang sempat meresahkan warga di Kampung Sepang, Desa Ciwarna, Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang, Banten, berhasil dievakuasi oleh tim gabungan.
    Saat ini, satwa dilindungi tersebut tengah menjalani observasi perilaku dan pemeriksaan kesehatan di Taman Safari Indonesia, Puncak, Bogor, Jawa Barat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Turunan Ekstrem “Tanjakan Bibis” Kulon Progo Kembali Makan Korban, Mobil Tabrak Tebing
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        8 Juni 2025

    Turunan Ekstrem “Tanjakan Bibis” Kulon Progo Kembali Makan Korban, Mobil Tabrak Tebing Yogyakarta 8 Juni 2025

    Turunan Ekstrem “Tanjakan Bibis” Kulon Progo Kembali Makan Korban, Mobil Tabrak Tebing
    Tim Redaksi
    KULON PROGO, KOMPAS.com
    – Kecelakaan tunggal terjadi di
    Tanjakan Bibis
    , sebuah turunan ekstrem di Perbukitan Menoreh, Jalan Nanggulan-Goa Kiskendo, pada Minggu (8/6/2025) sekitar pukul 14.10 WIB.
    Mobil
    Daihatsu Taft GT
    hitam dengan nomor polisi H 1932 EZ menabrak tebing, mengakibatkan dua orang terluka.
    Menurut Iptu Sarjoko, Kasi Humas Polres
    Kulon Progo
    , pengemudi mobil, ES (44), dan penumpangnya, A (51), yang keduanya merupakan warga Kabupaten Sleman, mengalami luka-luka akibat insiden tersebut.
    “Kecelakaan tunggal mobil yang terjadi di jalan Dusun Bulu,” ungkap Sarjoko melalui pesan singkat.
    ES mengemudikan mobil dari arah Kalurahan Jatimulyo yang berada di ketinggian, menuju kawasan Nanggulan.
    Saat melintas di jalan yang beraspal mulus namun menurun tajam, mobil oleng ke kiri dan menabrak tebing di Tanjakan Bibis.
    “Sesampainya di Tanjakan Bibis, mobil oleng ke kiri sehingga menabrak tebing,” jelas Sarjoko.
    Akibat tabrakan ini, mobil mengalami kerusakan parah. Mesin mati, rem tangan tidak berfungsi, bodi samping kanan rusak, serta ban depan kanan patah.
    Sebagian kabin mobil juga lepas dari rangkanya.
    Kedua korban mengalami luka pada kepala dan lecet-lecet di anggota tubuh, dan segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
    Sunarto, Dukuh atau kepala dusun Bulu menyatakan, kecelakaan ini menambah daftar panjang insiden yang terjadi di Tanjakan Bibis.
    “Tahun ini sudah dua kejadian,” kata Sunarto saat dihubungi melalui telepon.
    Ia menjelaskan, Tanjakan Bibis merupakan turunan ekstrem yang dikenal berbahaya, terutama bagi kendaraan dari luar kota yang tidak familiar dengan medan.
    “Kebanyakan kendaraan yang mengalami kecelakaan berasal dari luar kota. Mereka tidak mengenal medan, berbeda dengan warga di perbukitan yang sangat mengenal kondisi jalan,” tambah Sunarto.
    Ia juga berharap agar pengendara dari luar kota memastikan kendaraannya dalam kondisi baik sebelum melintasi kawasan Girimulyo, terutama melalui Bulu.
    Sunarto mengusulkan agar pemerintah menambah rambu-rambu peringatan di kawasan ekstrem Bibis untuk mengantisipasi potensi kecelakaan yang lebih fatal di masa mendatang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gubernur Papua Barat Daya Sebut Masyarakat Pulau Gag Raja Ampat Minta Penambangan Nikel Tidak Ditutup
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        8 Juni 2025

    Gubernur Papua Barat Daya Sebut Masyarakat Pulau Gag Raja Ampat Minta Penambangan Nikel Tidak Ditutup Regional 8 Juni 2025

    Gubernur Papua Barat Daya Sebut Masyarakat Pulau Gag Raja Ampat Minta Penambangan Nikel Tidak Ditutup
    Tim Redaksi
    JAYAPURA,KOMPAS.com 
    – Gubernur Provinsi Papua Barat Daya Elisa Kambu mendampingi Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia meninjau lokasi
    penambangan nikel
    yang ada di
    Pulau Gag
    , Kabupaten
    Raja Ampat
    , Papua Barat Daya, Sabtu (7/6/2025).
    Dalam kunjungannya tersebut,
    Gubernur Elisa Kambu
    mengatakan, masyarakat lokal yang berada di Pulau Gag, Raja Ampat, meminta agar lokasi pertambangan nikel tidak ditutup oleh pemerintah pusat. 
     
    “Ketika kami sampai disana (Pulau Gag), masyarakat lokal, baik kecil, besar, perempuan, tua dan muda, mereka menangis dan pak Menteri, agar ini (tambang nikel) tidak boleh ditutup. Ini harus dilanjutkan,” katanya dalam keterangan pers melalui video yang diterima Kompas.com, Minggu (8/6/2025).
     
     
    Mantan Bupati Asmat ini mengaku, pemerintah daerah akan mengikuti permintaan masyarakat. Apalagi kehadiran pertambangan nikel ini untuk
    kesejahteraan masyarakat
    di Pulau Gag, Raja Ampat.
     
    “Kalau kami pemerintah adalah mengikuti kemauan masyarakat dan pertambangan nikel ini hadir untuk kesejahteraan masyarakat, kenapa kita harus membuat rakyat susah,” ungkapnya.
     
    Elisa mengaku akan kembali meninjau lokasi Pulau Gag bersama bupati Raja Ampat untuk memastikan proses pertambangan nikel. Mereka pun akan mengajak awak media agar bisa melihat langsung kondisi lingkungan di Pulau Gag. 
     
    “Jadi kalau ada yang ingin melihat lagi, nanti ikut saya (gubernur) dan pak bupati akan kami jadwalkan beberapa hari kemudian untuk pergi lihat sama-sama,” ujarnya. 
     
    Diberitakan sebelumnya, Kementerian ESDM dan Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya telah meninjau langsung lokasi pertambangan nikel di Pulau Gag dan melihat langsung proses pertambangannya selama ini. 
     
    Dari hasil peninjauan, tidak ada kerusakan lingkungan yang terjadi di Pulau Gag seperti yang tersebar selama ini di media sosial (medsos).
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Rumah di Probolinggo Dilempar Bondet oleh 2 OTK, Pemilik: Saya Tidak Punya Musuh
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        8 Juni 2025

    Rumah di Probolinggo Dilempar Bondet oleh 2 OTK, Pemilik: Saya Tidak Punya Musuh Surabaya 8 Juni 2025

    Rumah di Probolinggo Dilempar Bondet oleh 2 OTK, Pemilik: Saya Tidak Punya Musuh
    Editor
    PROBOLINGGO, KOMPAS.com
    – Rumah warga di Desa Randu Putih, Kecamatan Dringu, Kabupaten
    Probolinggo
    , Jawa Timur, dilempar
    bondet
    atau bom ikan oleh dua orang tidak dikenal pada Minggu (8/6/2025) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB.
    Akibatnya, kaca jendela rumah milik Dariati (52) itu rusak akibat ledakan bondet tersebut.
    Dariati mengatakan, saat kejadian, ia sedang bersantai di dalam rumah sambil bermain ponsel. Tiba-tiba, terdengar suara ledakan disertai asap tebal dari samping rumahnya. 
    Beruntung ledakan itu tidak mengenai dirinya.
    “Awalnya saya kira suara ledakan tabung gas di samping rumah, tetapi setelah diamati ternyata bukan. Selama ini saya tidak punya musuh, makanya kaget ada beginian,” kata Dariati seperti dikutip
    Surya.co.id
    .
    Dariati mengatakan, berdasarkan kesaksian tetangga, bondet itu dilemparkan oleh dua orang yang mengendarai sepeda motor matic. Dua orang itu lantaslari ke arah barat atau ke arah Kota Probolinggo.
    “Untungnya tidak terkena orang,” tambahnya.
    Kapolsek Dringu, Iptu Ansori mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus itu. Pihaknya telah mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) meminta keterangan sejumlah saksi.
    “Saat ini masih kami dalami, kami juga sudah meminta keterangan saksi dan olah TKP juga sudah dilakukan. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa, hanya kaca jendela ruang tamu pecah,” ungkapnya.
    Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul 2 Pemotor Ledakkan Kaca Rumah Warga di Probolinggo, Korban Mengaku Tak Punya Musuh
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pertamina: Tambahan Alokasi 30.000 Elpiji 3 Kg di Sumenep Bukan karena Langka
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        8 Juni 2025

    Pertamina: Tambahan Alokasi 30.000 Elpiji 3 Kg di Sumenep Bukan karena Langka Surabaya 8 Juni 2025

    Pertamina: Tambahan Alokasi 30.000 Elpiji 3 Kg di Sumenep Bukan karena Langka
    Tim Redaksi
    SUMENEP, KOMPAS.com
    – Beredar informasi elpiji bersubsidi 3 kilogram langka di Kabupaten
    Sumenep
    , Jawa Timur. Pemerintah Kabupaten Sumenep pun meminta tambahan kuota 30.000 tabung elpiji.
    Menanggapi hal ini, Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus melalui Sales Area untuk klaster Kabupaten Sumenep telah melakukan pengecekan lapangan, termasuk agen dan pangkalan, terkait kabar kelangkaan ini.
    Hasilnya, stok elpiji 3 kilogram masih aman. Tambahan kuota 30.000 tersebut berdasarkan permintaah Pemkab Sumenep untuk memenuhi kebutuhan pada momen
    Idul Adha
    .
    Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga, Ahad Rahedi menyampaikan, Pertamina sudah melakukan pengecekan situasi di lapangan. Dari hasil penelusuran, stok elpiji bersubsidi 3 kilogram masih aman dan kondusif di tengah terjadinya peningkatan kebutuhan elpiji sejak bulan Syawal hingga Idul Adha.
    Peningkatan konsumsi pada momen Idul Adha ini sudah diantisipasi. Pemerintah Kabupaten Sumenep mengirimkan permohonan penambahan pasokan.
    “Koordinasi bersama pemerintah daerah setempat untuk konsumsi elpiji bersubsidi 3 kilogram merupakan hal yang sudah rutin dilaksanakan Pertamina sebagai antisipasi lonjakan konsumsi pada masa-masa tertentu, salah satunya momen Idul Adha ini,” kata Ahad kepada
    Kompas.com,
    Minggu (8/6/2024).
    “Sebagai hasil koordinasi bersama Pemerintah Kabupaten Sumenep, pada perayaan Idul Adha Jumat lalu (6/6/2025), Pertamina telah menyalurkan lebih dari 30.000 tabung dalam bentuk penyaluran fakultatif, yakni penyaluran tambahan di luar penyaluran reguler, jadi permintaan bukan atas dasar isu kelangkaan tetapi memang sudah ditetapkan pelaksanaannya,” tegas Ahad.
    Selanjutnya, Ahad menjelaskan, selama terjadinya lonjakan permintaan pada momen Idul Adha, Pertamina juga telah mengingatkan kepada seluruh pangkalan dan agen elpiji 3 kilogram untuk menyalurkan elpiji sesuai ketentuan, memprioritaskan konsumen pengguna langsung dengan harga sesuai harga eceran tertinggi (HET) Rp 18.000.
    Pertamina juga berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Sumenep untuk mengimbau masyarakat melakukan pembelian secara wajar di pangkalan terdekat dan tidak
    panic buying
    memborong elpiji 3 kilogram.
    “Pertamina telah memprioritaskan penyaluran fakultatif untuk wilayah yang terindikasi mengalami kekurangan stok dan terus melakukan monitoring lebih lanjut bersama Pemerintah Kabupaten Sumenep untuk mengantisipasi kelangkaan elpiji 3 kilogram. Dengan segala upaya dan antisipasi ini, diharapkan stok aman dan penyaluran kondusif untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya Kabupaten Sumenep,” tutur Ahad.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.