Category: Kompas.com Metropolitan

  • Penampakan Lapak Rongsokan di Rawa Buaya yang Terbakar, Kini Tersisa Puing
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        9 Juni 2025

    Penampakan Lapak Rongsokan di Rawa Buaya yang Terbakar, Kini Tersisa Puing Megapolitan 9 Juni 2025

    Penampakan Lapak Rongsokan di Rawa Buaya yang Terbakar, Kini Tersisa Puing
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kebakaran melanda sebuah bangunan lapak barang rongsokan di Jalan Cabe Rawit Raya Nomor 9B, RT 5 RW 12, Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat, pada Senin (9/5/2025).
    Senin sore, proses pendinginan telah rampung. Api dipadamkan oleh 16 unit pemadam kebakaran.
    Sejumlah warga membersihkan sisa-sisa bangunan yang salah satunya sempat digunakan untuk pengelasan besi.
    Bau sisa asap kebakaran masih pekat tercium meskipun telah empat jam api dilokalisir.
    Warga juga masih berhamburan di sekitar bangunan. Beberapa mengungsi di sekitar rumah tetangga.
    Salah satu warga yang ditemui, Mujani (75), mengaku tidak tahu penyebab kebakaran yang melahap sejumlah lapak dan rumah warga.
    Dugaan penyebab, kronologi, total area terbakar hingga total kerugian pun masih belum diketahui hingga saat ini.
    “Apinya gede, tapi kebakaran dasarnya enggak tahu,” ujar dia, Senin.
    Sejumlah warga enggan berkomentar tentang kejadian yang melanda daerah Rawa Buaya pada siang hari itu.
    Sebelumnya, Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta Bayu Meghantara mengatakan, 80 personel diterjunkan untuk memadamkan si jago merah di lokasi tersebut.
    Petugas melokalisir api selama 20 menit hingga pukul 12.54 WIB.
    “Waktu mulai operasi pukul 12.34 hingga berhasil dilokalisir pukul 12.54,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima, Senin.
    Jenis bangunan yang terbakar merupakan bangunan rendah.
    Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Lansia yang Aniaya Perempuan di Halte Transjakarta Mengaku Emosi karena Lapar
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        9 Juni 2025

    Lansia yang Aniaya Perempuan di Halte Transjakarta Mengaku Emosi karena Lapar Megapolitan 9 Juni 2025

    Lansia yang Aniaya Perempuan di Halte Transjakarta Mengaku Emosi karena Lapar
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Polisi mengungkap penyebab seorang pria lanjut usia yang terekam menganiaya dan meneriaki seorang perempuan di
    Halte Taman Anggrek
    , Grogol Petamburan, Jakarta Barat.
    Kanit Reskrim Polsek Grogol Petamburan AKP Muhammad Aprino Tamara menjelaskan, pelaku saat itu sedang terbawa emosi hingga akhirnya melakukan tindakan kekerasan.
    “Pengakuan dia (pelaku), tersulut emosi,” ujar Aprino saat dikonfirmasi, Senin (9/6/2025).
    Aprino menyebutkan, pelaku berusia 69 tahun dan hidup sebatang kara. Berdasarkan hasil pemeriksaan, ada beberapa faktor yang membuat pelaku emosi.
    Salah satu pemicunya adalah kondisi lapar karena belum makan sejak pagi.
    “Kata dia (pelaku), ‘
    saya lapar, Pak. Saya belum makan dari pagi. Terus kedua, saya juga kepikiran uang kost saya belum bayar
    ‘,” ungkap Aprino.
    Selain itu, pelaku mengaku tengah terburu-buru hendak mengambil bantuan sosial (bansos).
    “‘
    Terus yang ketiga saya lagi ngejar cepat-cepat mau ambil bansos, Pak
    ‘. Katanya begitu,” imbuhnya.
    Pelaku berhasil ditangkap pada Senin pagi.
    Setelah pelaku ditangkap, korban mendatangi Mapolsek Grogol Petamburan dan memutuskan menyelesaikan perkara ini secara damai.
    “Akhirnya terjadi kesepakatan damai. Korban mencabut laporan,” lanjutnya.
    Sebelumnya, peristiwa ini menjadi perhatian publik setelah video kejadian viral di media sosial. Dalam rekaman tersebut, pria lansia tampak menunjuk-nunjuk dan meneriaki korban dengan menyebut kata “teroris”.
    Seorang pria lain sempat mencoba menenangkan pelaku dan memintanya berjalan lebih dulu. Namun, pelaku justru semakin emosi dan menatap korban dengan marah.
    “Perintah kamu? Saya lebih tua dari kamu! Kamu yang jalan dulu! Aku di sini!” teriak pelaku dalam video yang beredar.
    Dalam narasi yang menyertai video, disebutkan bahwa korban sempat menerima pukulan dan tendangan dari pelaku.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tawuran Antar-remaja di Pasar Rebo Disebut Sering Terjadi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        9 Juni 2025

    Tawuran Antar-remaja di Pasar Rebo Disebut Sering Terjadi Megapolitan 9 Juni 2025

    Tawuran Antar-remaja di Pasar Rebo Disebut Sering Terjadi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Tawuran antarkelompok remaja di wilayah Kampung Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur, disebut sering terjadi.
    “Sering kalau tawuran, tapi biasanya di depan kampus Unindra. Biasanya juga langsung bubar dan enggak ada bom molotov,” ucap Agus (30), warga sekaligus juru parkir di minimarket di sekitar Kampung Gedong saat ditemui
    Kompas.com
    , Senin (9/6/2025).
    Agus menerangkan, kelompok remaja yang kerap melakukan tawuran bukan warga yang tinggal di Kampung Gedong.
    Menurutnya, kelompok remaja tersebut diduga sudah janjian melalui media sosial untuk tawuran di Kampung Gedong.
    “Biasanya gitu, janjian (tawuran) terus ketemu di sini (Kampung Gedong) gitu. Jadi bukan orang-orang Gedong,” tutur Agus.
    Sebelumnya diberitakan, sebuah video yang memperlihatkan dua kelompok remaja tawuran di Jalan Raya Tengah, Kampung Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur, beredar di media sosial.
    Dalam video yang diunggah akun Instagram
    @
    pokdarkamtibmas_cakungbarat, kedua kelompok tampak saling serang menggunakan bom molotov dan senjata tajam.
    Bom molotov yang dilemparkan tampak membakar jalanan hingga api menyambar kaki seorang remaja.
    Kemudian, salah satu kelompok tampak maju menyerang kelompok lawan dengan senjata tajam.
    Dalam insiden ini, satu orang tewas diduga akibat terkena bacokan saat tawuran berlangsung.

    Tawuran dua kelompok remaja di sekitaran Jalan Raya Kampung Tengah, pada Senin subuh, dalam rekaman video amatir dua kelompok saling serang dengan sajam dan molotov,
    ” tulis keterangan video yang diunggah pokdarkamtibmas_cakungbarat, Senin (9/6/2025).
    Sementara itu, Kapolsek Pasar Rebo AKP I Wayan Wijaya membenarkan peristiwa tawuran yang terjadi di Kampung Gedong.
    “Untuk info tawuran kejadian sekitar pukul 02.00 dini hari tanggal 9 Juni 2025, tempat kejadian perkara (TKP) Jalan Raya Tengah,” tutur Wayan saat dikonfirmasi, Senin.
    Wayan menjelaskan, korban tewas dalam peristiwa tersebut telah dibawa ke Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati.
    “Korban sementara berada di RS Polri Kramat Jati, pelaku pembacokan sedang lidik,” ungkap Wayan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Berkas Kasus Tukar Berlian Cucu Purnamasari Rampung, Kuasa Hukum Tuding Ada Kriminalisasi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        9 Juni 2025

    Berkas Kasus Tukar Berlian Cucu Purnamasari Rampung, Kuasa Hukum Tuding Ada Kriminalisasi Megapolitan 9 Juni 2025

    Berkas Kasus Tukar Berlian Cucu Purnamasari Rampung, Kuasa Hukum Tuding Ada Kriminalisasi
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    — Berkas perkara kasus dugaan penipuan dengan tersangka Cucu Purnamasari Zulaiha disebut telah dinyatakan lengkap (P21) dan dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan pada Selasa (3/6/2025).
    Kuasa hukum Cucu, Deni Paulus Pandie, menilai kliennya mengalami kriminalisasi dalam kasus ini sehingga tidak mendapatkan kesempatan yang adil untuk membela diri.
    “Klien saya sendiri tidak bisa diberi kesempatan untuk membuktikan bahwa dia tidak bersalah, baik itu bukti saksi maupunsurat,” ujar Deni, Senin (9/6/2025), dikutip dari
    TribunJakarta.com
    .
    Deni menjelaskan, dugaan kriminalisasi itu terkait dengan transaksi barter antara Cucu dan pihak lain.
    Ketia itu Cucu disebut memberikan barang asli namun menerima barang palsu sebagai imbalan.
    “Kriminalisasi terhadap klien saya itu nyata banget ya. Bayangkan bahwa barang yang dia beli, barter, dia kasih yang asli. Ternyata yang diberikan kepada dia timbal baliknya palsu,” jelasnya.
    Sebelum berkas dilimpahkan, Deni sempat mengajukan penangguhan penahanan, namun permohonan itu ditolak.
    “Kita akan laporkan. Kita akan laporkan ke Komisi III DPR, kita akan laporkan semua. Jadi sekali lagi, klien saya dizalimi ya, kriminalisasi, dan klien saya juga benar-benar tidak dihargai haknya,” tegas Deni.
    Kasus ini masih terus berjalan, dan pihak Cucu tengah menyiapkan langkah hukum berikutnya sebagai upaya pembelaan.
    Sebelumnya diberitakan, Cucu Purnamasari Zulaiha mengaku menjadi korban dalam transaksi barter berlian senilai lebih dari Rp 4 miliar dengan tas mewah merek Hermès.
    Dalam kesepakatan itu, Cucu menyerahkan berlian asli sebagai ganti tas yang diterimanya dari seorang perempuan bernama Gita.
    Namun, masalah muncul saat Cucu mengetahui tas tersebut diduga palsu setelah dicek melalui situs autentikasi barang mewah.
    Meski merasa dirugikan, Cucu justru dilaporkan ke polisi dengan tuduhan penggelapan tas mewah oleh pihak yang sama.
    Ia pun ditetapkan sebagai tersangka dan menghadapi proses hukum selama bertahun-tahun tanpa kejelasan.
    Cucu bahkan mempertanyakan mengapa bukti-bukti yang diajukan tidak dipertimbangkan dan permintaan pemeriksaan forensik tas palsu itu ditolak.
    Kuasa hukumnya menduga ada upaya kriminalisasi dalam kasus ini.
    Cucu berharap mendapatkan keadilan setelah menjalani status tersangka selama empat tahun, sementara kerugian yang dialaminya belum juga diselesaikan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Viral Video Pria Berjalan di Tengah Jalan Kebon Jeruk, Benarkah Dihipnotis?
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        9 Juni 2025

    Viral Video Pria Berjalan di Tengah Jalan Kebon Jeruk, Benarkah Dihipnotis? Megapolitan 9 Juni 2025

    Viral Video Pria Berjalan di Tengah Jalan Kebon Jeruk, Benarkah Dihipnotis?
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sebuah video yang menampilkan seorang pria berjalan kaki di tengah jalan di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, viral di media sosial.
    Dalam konten itu, pria tersebut dinarasikan diduga terkena hipnotis.
    Aksi pria tersebut sempat membuat kemacetan panjang di Jalan Panjang, Kebon Jeruk pada Minggu (8/5/2025) sekitar pukul 15.27 WIB.
    Dalam video yang beredar di Instagram @warga.jakbar, seorang pengendara ojek online (ojol) mengatakan bahwa seorang pria telah membuat kemacetan dengan berjalan kaki sambil membawa
    handphone
    di tengah jalan.
    “Dari tadi ini, kayanya dihipnotis, eh lu ngapa bang?” kata salah satu ojol dalam unggahan tersebut.
    Setelah ditelusuri
    Kompas.com,
     pria tersebut berinisial Y.
    Salah satu teman Y, Gavina Tamara, memastikan pria itu bukan dihipnotis, tetapi memiliki gangguan kejiwaan.
    “Kebetulan dia memang tetangga saya karena rumahnya berdekatan. Kondisi dia tiap harinya emang seperti itu karena memiliki sedikit gangguan (kejiwaan), jadi bukan dihipnotis,” ujar dia saat dihubungi, Senin (9/6/2025).
    Gavina menduga Y tersesat di Jalan Panjang karena sebelumnya sering berjalan kaki di sekitaran rumahnya.
    “Dia jalan di tengah Jalan Panjang itu kemungkinan tersasar karena dia dikenal di daerah sini juga suka jalan-jalan di sekitaran rumah saja,” kata Gavina.
    Sebelum kejadian, Y diketahui sempat berkunjung ke rumah Gavina dan menulis surat yang isinya hanya halusinasi.
    “Dia juga suka duduk-duduk dan nunggu saya di depan rumah saya,” ujar dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pelaku Pelecehan Payudara di Lebak Bulus Jadi Tersangka
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        9 Juni 2025

    Pelaku Pelecehan Payudara di Lebak Bulus Jadi Tersangka Megapolitan 9 Juni 2025

    Pelaku Pelecehan Payudara di Lebak Bulus Jadi Tersangka
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Status pelaku
    pelecehan payudara
    berinisial KN (20) di Lebak Bulus, Cilandak,
    Jakarta Selatan
    , telah dinaikkan menjadi tersangka.
    “Sudah tersangka,” kata Kasi Humas
    Polres Jakarta Selatan
    Komisaris Murodih, saat dihubungi wartawan pada Senin (9/6/2025).
    Setelah penangkapan, KN langsung ditahan oleh pihak kepolisian. Dengan statusnya sebagai tersangka, pasal yang menjerat KN pun bertambah satu.
    Sebelumnya, Murodih mengatakan bahwa KN dijerat dengan Pasal 6 huruf (a) Undang-Undang Nomor 12 tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual, yang mengancam hukuman maksimal 4 tahun penjara.
    Kini, tersangka juga dijerat dengan Pasal 289 KUHP tentang pencabulan dengan kekerasan atau ancaman, yang mengancam hukuman hingga 9 tahun penjara.
    “Kami tahan dengan pasal 289 dan TPKS Pasal 6,” tambah Murodih.
    KN ditangkap setelah polisi menerima informasi mengenai keberadaannya yang telah kembali ke kediamannya di Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, pada Sabtu (7/6/2025) siang.
    Penangkapan pelaku dilakukan tepat dua minggu setelah korban melaporkan kasus tersebut ke kepolisian.
    Berdasarkan informasi dari kakak korban, Amy, tersangka sempat melarikan diri dari rumahnya dan keluar dari pekerjaannya di sebuah restoran bintang lima.
    “Ada satu netizen (tetangganya) yang mendatangi rumahnya, pelaku sudah kabur dari rumahnya,” kata Amy kepada
    Kompas.com,
    Selasa (3/6/2025).
    Pada hari penangkapannya, KN diketahui menyerahkan diri kepada pengurus RT setempat.
    Kuasa hukum korban, Heni, menjelaskan pihak RT sudah mengetahui kasus tersebut dan melaporkan kejadian itu ke polisi.
    “Pelakunya itu dia sudah menyerahkan diri ke RT. Nah, RT itu sudah koordinasi dengan polisi, makanya ditangkap oleh polisi,” jelas Heni.
    Peristiwa pelecehan itu terjadi pada Rabu (21/5/2025) lalu, di depan rumah indekos korban di Jalan Lebak Bulus IV, Cilandak, Jakarta Selatan.
    KN menggunakan modus bertanya arah kepada korban. Korban yang tidak curiga memberikan jawaban dengan mengangkat tangannya untuk menunjuk ke depan.
    Saat itu, pelaku melancarkan aksinya, yang mengakibatkan korban mengalami memar di bagian tubuh yang dilecehkan.
    Korban juga diketahui mengalami trauma akibat kejadian tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Anggota Gangster Dulis Diciduk di Bogor, Salah Satunya Buronan Sejak 2023
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        9 Juni 2025

    Anggota Gangster Dulis Diciduk di Bogor, Salah Satunya Buronan Sejak 2023 Megapolitan 9 Juni 2025

    Anggota Gangster Dulis Diciduk di Bogor, Salah Satunya Buronan Sejak 2023
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com –
    Polisi saat ini tengah memeriksa delapan orang remaja yang diduga anggota gangster
    Dukuh Lieur Street
    (Dulis).
    Mereka ditangkap dari lokasi
    basecamp
    gengster di wilayah Mulyaharja, Kecamatan
    Bogor Selatan
    , Kota Bogor, pada Minggu (8/6/2025).
    Kepala Satuan Reskrim Polresta Bogor Kota Ajun Komisaris Aji Rizaldi mengungkapkan, salah satu anggota gangster yang ditangkap adalah F (20) atas kepemilikan senjata tajam.
    Aji menyebutkan, F merupakan buronan atau daftar pencarian orang (DPO) dalam kasus tindak pidana pencurian dan penggelapan.
    “Memang ada laporan polisi dari 2023, di mana yang bersangkutan merupakan salah satu DPO Polsek Bogor Selatan dalam kasus pencurian dan penggelapan,” ungkap Aji, Senin (9/6/2025).
    Selain itu, Aji menambahkan, polisi juga terus mendalami keterlibatan kelompok gangster ini dalam aksi tawuran dan penyerangan terhadap warga.
    Dari hasil analisis, Aji menyebutkan, kelompok Dulis berpotensi berkembang menjadi kelompok yang dapat menimbulkan gangguan keamanan di Kota Bogor.
    “Kelompok ini dapat dikatakan sebagai embrio yang akan menimbulkan kerawanan tawuran,” ujar Aji.
    Sebelumnya, pada Minggu (8/6/2025), polisi menggerebek sebuah kontrakan yang diduga dijadikan sebagai tempat berkumpul atau
    basecamp
     
    gangster Dukuh Lieur Street
    di wilayah Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat.
    Dalam penggerebekan tersebut, polisi menemukan tiga senjata tajam (sajam) yang diduga digunakan dalam aksi tawuran. Sajam tersebut disembunyikan di bawah kasur.
    Selain senjata tajam, polisi juga menemukan delapan orang remaja di dalam kamar kontrakan tersebut. Mereka tertangkap basah sedang menggelar
    pesta minuman keras
    . Dua dari delapan remaja tersebut adalah perempuan.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Identitas Wanita Asal Jakarta yang Tewas di Hotel Semarang Terungkap
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        9 Juni 2025

    Identitas Wanita Asal Jakarta yang Tewas di Hotel Semarang Terungkap Regional 9 Juni 2025

    Identitas Wanita Asal Jakarta yang Tewas di Hotel Semarang Terungkap
    Editor
    SEMARANG, KOMPAS.com
    – Polisi akhirnya mengungkap identitas wanita yang ditemukan tewas di
    Hotel Citra Dream Semarang
    .
    Korban diketahui bernama Dian Novita Sari (29), seorang ibu rumah tangga asal Kampung Rawadas, Kelurahan Pondok Kopi, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur. Ia lahir di Liwa, Lampung Barat, pada 25 November 1995.
    Berdasarkan informasi Kapolsek Semarang Selatan, Kompol Sucipto, awalnya datang dua orang tidak dikenal dengan menggunakan Taksi Blue Bird membawa wanita itu ke RSUP Dr. Kariadi, Kelurahan Randusari, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang sekira pukul 07.59 WIB.
    Kemudian korban diletakkan di tempat tidur pasien dan dibawa perawat, saksi 1, dan saksi 2 ke ruang UGD.
    Setelah saksi 1 dan 2 keluar dari ruang UGD, mereka sudah tidak melihat dua orang yang mengantarkan korban ke RS.
    “Kemudian pihak RSUP Dr Kariadi melalui dokter Iqra’ menghubungi Panit Inafis Polresrabes Semarang bahwa ada orang tidak dikenal yang dibawa oleh dua orang ke RSUP Dr Kariadi,” kata Kompol Sucipto seperti dikutip dari
    Tribunnews.com
    .
    Atas info Panit Jatanras info ke Kanit Inafis Polrestabes Semarang, sebelumnya korban diketahui menginap di Hotel Citra Dream Kota Semarang.
    Dalam pemeriksaan sementara kondisi korban kuku membiru, keluar darah mulut, beberapa luka lecet seputaran leher, tali BH turun putus, tanpa celana dalam hanya celana pendek.
    Saat ini polisi masih melakukan penyelidikan atas kasus tersebut.
    Polisi mengamankan dua pria yang mengantarkan korban DNS (29) ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Kariadi Semarang.
    Dua pria ini merupakan saksi kunci karena telah membawa korban DNS dari Hotel Citra Dream Imam Bonjol Semarang ke rumah sakit tersebut, tetapi malah meninggalkannya begitu saja dalam kondisi tidak bernyawa.
    “Iya, dua orang ini sudah kami amankan. Kami sedang periksa mendalam,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polrestabes Semarang AKBP Andika Dharma Sena, Senin (9/6/2025).
    Menurut Andika, dua orang ini masih berstatus sebagai saksi. Andika belum merinci dua peran dari dua pria ini. Pun, dengan identitasnya.
    “Ya masih saksi, kami perdalam terus keterangannya,” bebernya.
    Selain dua pria yang mengantarkan korban, kepolisian juga mengambil keterangan dari pihak hotel Citra Dream.
    “Ya kami tentu periksa pihak hotel dan berbagai saksi lainnya. Total sementara ada empat orang saksi,” ungkapnya.
    Andika mengungkap melihat kondisi korban mengarah pada tindakan dugaan pembunuhan.
    Namun, pihaknya masih menunggu hasil autopsi.
    “Dari peristiwa yang ada bisa kita simpulkan ada dugaan pembunuhan hanya perlu kita dalami lagi lewat autopsi,” ujarnya.
    Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Identitas Lengkap Dian Novita Sari, Wanita Yang Tewas di Hotel Citra Dream Semarang
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Miliki Penyakit Epilepsi, Seorang Pria di Bangkalan Jatuh ke Sumur Saat Mau Mandi Sore
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        9 Juni 2025

    Miliki Penyakit Epilepsi, Seorang Pria di Bangkalan Jatuh ke Sumur Saat Mau Mandi Sore Surabaya 9 Juni 2025

    Miliki Penyakit Epilepsi, Seorang Pria di Bangkalan Jatuh ke Sumur Saat Mau Mandi Sore
    Tim Redaksi
    BANGKALAN, KOMPAS.com
    – Warga Dusun Morsabe, Desa Kranggan Timur, Kecamatan Galis, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur geger setelah salah satu tetangganya terjatuh ke sumur.
    Diduga, korban terpeleset saat penyakit epilepsinya kumat.
    Kepala Seksi (Kasi) Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangkalan, Arif Rahman Surya Atmaja mengatakan kejadian bermula saat korban yakni S (35) hendak mandi sore.
    “Jadi sekitar jam 5 sore tadi itu korban mandi. Biasanya itu di kamar mandi tapi tadi itu mandinya di sumur yang ada di depan kamar mandi,” ujar Arif, Senin (9/6/2025).
    Tak lama kemudian, isterinya datang ke sumur dan melihat suaminya sudah berada di dalam lubang sedalam 8 meter tersebut.
    Isteri korban kaget dan langsung meminta bantuan warga sekitar.
    Warga yang datang semula tak berani masuk ke dalam sumur.
    Sebab, warga khawatir kekurangan oksigen dan terdapat gas yag membahayakan nyawa.
    Tak lama kemudian tim penyelamat gabungan tiba di lokasi itu yang terdiri dari TNI-Polri, BPBD dan Damkar.
    “Setelah melakukan upaya evakuasi, korban berhasil diangkat sekitar pukul 18.30 WIB sudah dalam kondisi tidak bernyawa,” imbuhnya.
    Ia mengatakan, diduga korban mengalami serangan epilepsi alias ayan secara mendadak hingga jatuh ke dalam sumur.
    “Dugaannya karena ayannya kumat. Karena memang korban ini memiliki riwayat penyakit ayan,” jelasnya.
    Setelah berhasil dievakuasi, korban langsung dibawa ke dalam rumah duka oleh pihak keluarga.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bocah 8 Tahun di Bekasi Dilaporkan Lecehkan 9 Anak yang Berusia Lebih Muda
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        9 Juni 2025

    Bocah 8 Tahun di Bekasi Dilaporkan Lecehkan 9 Anak yang Berusia Lebih Muda Megapolitan 9 Juni 2025

    Bocah 8 Tahun di Bekasi Dilaporkan Lecehkan 9 Anak yang Berusia Lebih Muda
    Tim Redaksi
     
    BEKASI, KOMPAS.com – Seorang siswa kelas dua sekolah dasar (SD) berusia delapan tahun di Medan Satria, Kota Bekasi, diduga melecehkan sembilan anak laki-laki di bawah umur.
    Para korban mayoritas disebut di bawah usia terduga pelaku.
    “Awalnya setahu saya korbannya ada empat, dan belum lama saya tahu korban sekarang ada sembilan,” kata seorang ibu korban, RW (33) saat dikonfirmasi, Senin (9/6/2025).
    RW mengetahui putranya menjadi korban dugaan pelecehan seksual setelah mendapat laporan dari putrinya pada 22 Mei 2025.
    Putrinya melapor ke ibunya setelah sang adik membenarkan telah menjadi korban dugaan pelecehan seksual oleh pelaku.
    Hanya saja, korban saat itu enggan bercerita karena trauma. Tak lama, putranya kembali menjadi korban dugaan pelecehan seksual oleh pelaku.
    Bahkan, tindakan pelaku kali ini sempat disaksikan tiga rekannya. Mereka pun melaporkan perbuatan pelaku ke sang kakak dan ibu korban.
    “Iya kejadian dilihat sama tiga temannya, habis itu temannya infoin ke kakak, dan kakak lapor ke saya,” ungkap ibu korban.
    Tak lama setelah menerima informasi tersebut, ibu korban langsung mendatangi kediaman pelaku dengan didampingi ketua RW lingkungan rumahnya.
    Dalam pertemuan tersebut, ibu pelaku disebut telah mengetahui tindakan putranya.
    “Kalau ayah pelakunya awalnya ada rasa percaya dan tidak percaya, tapi kalau dari ibunya sudah mengetahuinya dari setelah kejadian itu (22 Mei 2025),” ucap ibu korban.
    Setelah menemui keluarga pelaku, ibu korban sempat mendatangi Polres Metro Bekasi Kota untuk membuat laporan dengan didampingi Dinas Pemberdayaan Perempuan dan
    Perlindungan Anak
    (DP3A) Kota Bekasi.
    Akan tetapi, polisi diduga menolak laporan tersebut dengan alasan para pihak yang terlibat masih di bawah umur.
    Padahal hasil visum korban menyatakan adanya luka di salah satu bagian vital tubuh korban.
    “Saya sudah melapor ke pihak kepolisian tapi laporan saya tidak dibuatkan atau tidak direspon dengan baik,” imbuh dia.
    Terpisah, Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Kusumo Wahyu Bintoro mengatakan bahwa kasus tersebut tengah ditangani anak buahnya.
    “Sudah ditangani di Reskrim ya,” katanya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.