Category: Kompas.com Metropolitan

  • Banding Sengketa Lahan SMAN 1 Bandung, Sekda Jabar Siapkan Bukti Legalitas dan Dokumen Penguat
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        14 Juni 2025

    Banding Sengketa Lahan SMAN 1 Bandung, Sekda Jabar Siapkan Bukti Legalitas dan Dokumen Penguat Bandung 14 Juni 2025

    Banding Sengketa Lahan SMAN 1 Bandung, Sekda Jabar Siapkan Bukti Legalitas dan Dokumen Penguat
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Kasus sengketa lahan SMA Negeri 1 Bandung antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Perkumpulan Lyceum Kristen (PLK) masih bergulir di pengadilan. 
    Sebelumnya, Biro Hukum Pemprov Jabar telah melayangkan ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN) Jakarta dengan nomor perkara 131/B/2025/PT.TUN.JKT atas putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Bandung yang memenangkan gugatan PLK. 
    Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar Herman Suryatman menyatakan, Pemprov Jabar telah menyiapkan sejumlah bukti mulai dari legalitas dan sejumlah dokumen lainnya untuk menguatkan banding tersebut.
    “Di atas kertas baik dari sisi legalitas, dukungan administrasi, riwayat, kemudian juga berbagai unsur penguat, dan barang bukti ini adalah milik Pemda Provinsi Jabar, kita ikhtiarkan,” ujar Herman, Sabtu (14/6/2025).
    Pemprov Jabar terus memperjuangkan lahan
    SMAN 1 Bandung
    untuk keperluan akses pendidikan warga Kota Bandung. Dukungan pun terus mengalir dari sejumlah alumni sekolah tersebut.
    “Bersama alumni, diaspora tentu kita gelorakan bahwa ini adalah milik rakyat, yang secara
    de jure
    -nya milik Pemda Provinsi Jawa Barat. Kepentingan rakyat di atas segalanya,” kata Herman. 
    Di sisi lain, keberadaan SMAN 1 Bandung cukup penting karena memiliki peran strategis dalam mendukung kemajuan pendidikan bagi warga sekitar.
    Terlebih saat ini, kata Herman, tengah berlangsung proses Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025 jenjang SMA, SMK dan SLB. 
    “Maka ini harusnya menjadi momentum pemantik bahwa show must go on jangan sampai mengganggu proses belajar, proses SPMB, justru ini momen meningkatkan spirit,” pungkasnya. 
    Sebelumnya diberitakan, Perkumpulan Lyceum Kristen menang dalam perkara sengketa status lahan yang digunakan oleh SMA Negeri 1 Bandung. 
    Putusan tersebut tertuang dalam amar putusan PTUN Bandung dengan Nomor Perkara 164/G/2024/PTUN.BDG yang ditetapkan pada 17 April 2025.
    Dalam putusannya, PTUN Bandung mengabulkan seluruh gugatan dari Perkumpulan Lyceum Kristen dan menolak eksepsi yang diajukan oleh tergugat, yaitu Kepala Kantor Pertanahan/BPN Kota Bandung, serta tergugat intervensi, yaitu Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kasus Penembakan 2 WN Australia di Bali, 2 Pelaku Diduga WNA 
                
                    
                        
                            Denpasar
                        
                        14 Juni 2025

    Kasus Penembakan 2 WN Australia di Bali, 2 Pelaku Diduga WNA Denpasar 14 Juni 2025

    Kasus Penembakan 2 WN Australia di Bali, 2 Pelaku Diduga WNA
    Tim Redaksi
    DENPASAR, KOMPAS.com
    – Polisi telah mengindentifikasi dua pelaku penembakan terhadap 2 orang warga negara asing (WNA) asal Australia, berinisial ZR (33), dan SG (35) di sebuah vila di Desa Munggu, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali, pada Sabtu (14/6/2025) malam.
    Dari hasil pemeriksaan sementara, dua orang pelaku tersebut diduga berasal dari negara yang sama dengan korban.
    “Dua orang (terduga) pelaku dengan logat bahasa Australia kental,” kata Kepala Bidang Humas
    Polda Bali
    Kombes Polisi Ariasandy, Sabtu.
    Ariasandy mengatakan kedua pelaku terindentifikasi setelah polisi memeriksa dua saksi mata, berinisial GJ (29), istri dari korban ZR dan DN, isteri korban SG, serta beberapa saksi lainnya yang sempat mendengar peristiwa tersebut.
    Saat melancarkan aksinya, satu pelaku dikethaui mengenakan jaket ojek online warna hijau dan wajahnya ditutupi masker dan helm hitam.
    Sedangkan, satu pelaku lainnya mengenakan jaket warna orange terang dan menutup wajah menggunakan helm hitam.
    “Saksi melihat dari celah pintu melihat satu orang laki-laki di atas motor matic kecil dengan jaket hijau ojek online, helm gelap dan mekai masker atau penutup wajah dengan bahasa atau logat Australia kental dengan kata ‘ I cant start my bike’,” kata dia.
    Selaim memeriksa saksi, polisi juga telah mengamankan barang bukti berupa 17 buah selongsong peluru, 2 buah proyektil utuh dan 55 buah pecahan proyektil.
    Sebelumnya, berdasarkan keterangan istri korban ZR, berinisial GJ (29), kejadian tersebut terjadi ketika dia sedang tidur di dalam kamar vila.
    Dia pun terbangun saat mendengar suaminya berteriak.
    Dari balik selimut, dia melihat seorang laki-laki menggunakan jaket orange terang dan helm hitam menembak suaminya yang berada di toilet mengunakan senjata api.
    Saat bersamaan, saksi juga mendengar suara teriakan SG yang diikuti suara tembakan yang berada di kamar sebelahnya.
    Saat kedua pelaku melarikan diri, saksi baru berani bangun dari kasurnya dan memeriksa keadaan suaminya, namun denyut nadinya sudah tidak ada atau meninggal dunia.
    Saksi lalu membantu korban SG untuk menghentikan pendarahan dan selanjutnya dilarikan ke rumah sakit untuk ditangani lebih lanjut.
    “Berdasarkan hasil Identifikasi Ident Polres Badung dan Inavis Polda Bali pada ZR, ditemukan 1 luka tembak telapak kaki kanan, 2 luka tembak pada dada kiri, dan luka robek pada pelipis, hidung, bahu kiri,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Relawan Polisikan Akun Medsos Hina Jokowi-Kahiyang, Bobby: Saya Enggak Tahu
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        14 Juni 2025

    Relawan Polisikan Akun Medsos Hina Jokowi-Kahiyang, Bobby: Saya Enggak Tahu Medan 14 Juni 2025

    Relawan Polisikan Akun Medsos Hina Jokowi-Kahiyang, Bobby: Saya Enggak Tahu
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – Relawan Gubernur Sumatera Utara
    Bobby Nasution
    , bernama Pelayanan Rakyat Horas Bobby Surya (Parhobas), melaporkan akun TikTok @tripx313 ke
    Polda Sumut
    , Jumat (13/6/2025).
    Laporan dilakukan lantaran akun tersebut diduga menghina Bobby, Kahiyang Ayu, serta Presiden ketujuh RI, Joko Widodo, yang tak lain mertua Bobby.
    Namun, terkait laporan itu, Bobby mengaku belum mengetahuinya.
    “Saya enggak tahu, enggak tahu,” ujar Bobby saat ditanya wartawan di Kota Gunung Sitoli, Kepulauan Nias, Sabtu (14/6/2025).
    Lalu, mantan Wali Kota Medan itu enggan berkomentar terlalu banyak.
    Dia mengatakan akan menanyakan hal itu setelah kunjungan kerja di Nias.
    “Belum (ada) monitor, coba saya tanya nanti,” ujarnya.
    Sementara itu, Kasubbid Penmas Polda Sumut Kompol Siti Rohani Tampubolon membenarkan laporan tersebut.
    Pihaknya masih mempelajari laporan tersebut.
    “Bentuk pengaduannya laporan masyarakat (Dumas),” kata Siti saat dihubungi Kompas.com melalui telepon seluler.
    Sebelumnya diberitakan, Ketua
    Relawan Parhobas
    , Alexius Turnip, mengatakan total ada 30 kelompok relawan yang membuat pengaduan.
    Dia mengatakan, laporan dalam bentuk Dumas ini dilakukan karena menilai apa yang disampaikan akun @tripx313 sebagai bentuk
    penghinaan
    kepada Bobby dan keluarganya.
    “Yang paling dasar (bentuk) penghinaan
    ‘boleh aku pakai istrimu 3 bulan
    ?’ Itu bagi kami pelecehan verbal termasuk
    cyber bullying
    . Terlepas dari Pak Bobby sebagai gubernur, kami sebagai relawan merasa tersakiti itu, juga karena dia dewan pembina kami,” ujar Alexius usai membuat laporan kepada wartawan, Jumat (13/6/2025).
    Lalu, kata dia, penghinaan lainnya lantaran pria dalam video menyebut Presiden ketujuh RI Joko Widodo sebagai PKI.
    Kendati demikian, Alexius tidak menampik Bobby tidak mengetahui pihaknya telah membuat laporan ke Polda Sumut.
    “Bobby enggak tahu kami (buat) laporan. Inisiatif relawan sendiri. Karena bagi kami, Bobby simbol (bagi) kami, jadi kami merasa terusik dan terganggu dengan ada kejadian ini,” katanya.
    Terkait laporannya, Alexius berharap penyidik bekerja profesional.
    “Mudah-mudahan (kasus ini) bisa terungkap,” tutur Alexius.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mahasiswi Sebut Eks Kapolres Ngada AKBP Fajar Pesan 3 Anak untuk Disetubuhi
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        14 Juni 2025

    Mahasiswi Sebut Eks Kapolres Ngada AKBP Fajar Pesan 3 Anak untuk Disetubuhi Regional 14 Juni 2025

    Mahasiswi Sebut Eks Kapolres Ngada AKBP Fajar Pesan 3 Anak untuk Disetubuhi
    Tim Redaksi
    KUPANG, KOMPAS.com –
    Stefani Heidi Doko Rehi alias Fani (20), mahasiswi salah satu perguruan tinggi di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), resmi ditahan Kejaksaan Negeri Kota Kupang.
    Adapun Stefani telah ditetapkan sebagai tersangka kasus perdagangan orang.
     
    Dia menyediakan anak di bawah umur kepada tersangka kasus kekerasan seksual, eks Kepala Kepolisian Resor Ngada (Kapolres) Ngada Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja.
    Kuasa hukum Fani, Melzon Beri menjelaskan, Fani mengenal Fajar melalui pesan WhatsApp. Saat itu, seseorang menghubungi Fani untuk bertemu dengan Fajar.
    Saat bertemu Fani, Fajar mengaku bernama Fandi dan bekerja sebagai polisi.
    Saat itu Fani tidak mengetahui Fajar adalah Kapolres Ngada. Fajar hanya mengaku sebagai anggota polisi.
    “Sesudah pertemuan itu, klien kami mengetahui Fajar ini memiliki ketertarikan terhadap anak-anak di bawah umur,” ungkap Melzon kepada Kompas.com, Sabtu (14/6/2025).
    Ketiganya lalu disetubuhi di salah satu hotel di Kota Kupang.
    Melzon mengatakan, saat diperiksa ulang oleh Jaksa Penuntut Umum di ruang Pidum Kejaksaan Negeri Kota Kupang, Kamis (12/6/2025), Fani memberikan keterangan secara jujur tanpa adanya tekanan atau paksaan selama proses hukum berlangsung.
    Melzon berharap, jaksa penuntut umum segera melimpahkan dakwàan ke Pengadilan Negeri Kupang untuk segera digelar sidang,
    “Apabila dalam persidangan ditemukan fakta baru terkait ada orang lain yang ikut memberi andil dalam perkara ini, kami minta untuk juga dimintakan pertanggungjawaban hukumnya,” ujar dia.
    Untuk diketahui, kasus itu mencuat ke publik, setelah AKBP Fajar ditangkap oleh petugas Profesi dan Pengamanan (Propam) Mabes Polri pada Kamis (20/2/2025).
    Penangkapan ini menyusul laporan otoritas Australia yang menemukan video tidak senonoh terhadap anak di bawah umur di salah satu situs porno.
    Dalam perjalanan, Fani pun terseret dalam kasus itu karena membawa anak-anak untuk disetubuhi Fajar.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gaduh Pembangunan Islamic Center di Jambi, Dewan Minta Aparat Hukum Turun Tangan
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        14 Juni 2025

    Gaduh Pembangunan Islamic Center di Jambi, Dewan Minta Aparat Hukum Turun Tangan Regional 14 Juni 2025

    Gaduh Pembangunan Islamic Center di Jambi, Dewan Minta Aparat Hukum Turun Tangan
    Tim Redaksi
    JAMBI, KOMPAS.com
    – Pembangunan Islamic Center di Jambi menyisakan banyak masalah, mulai dari
    atap bocor
    hingga dugaan tindak pidana korupsi.
    Megaproyek ini menelan dana hingga Rp 150 miliar.
    Selama sebulan terakhir, viral atap gedung yang bocor, kemudian dinding dan interior masjid yang dipasang dengan patokan harga tinggi, tetapi kualitasnya rendah.
    “Pembangunan banyak masalah, sementara pemerintah mau minta tambah anggaran. Maka, kami tegas menolak,” kata anggota Komisi I DPRD Provinsi Jambi, Abun Yani, melalui sambungan telepon, Sabtu (11/6/2025).
    Dengan kegaduhan yang muncul akibat pembangunan Islamic Center ini, dia mendorong aparat hukum untuk turun tangan.
    Menurut dia, hanya penegak hukum yang bisa memastikan benar atau salah sehingga semua terungkap dengan transparan.
    Di tengah kegaduhan ini, pemerintah justru sedang melobi anggota dewan meminta tambahan anggaran sebesar Rp 13 miliar untuk pengadaan interior.
    Padahal, kata dia, interior sudah ada dalam perencanaan awal.
    Sejak awal pembangunan, kata Yani, pihaknya menemukan ada indikasi kegagalan dalam pembangunan Islamic Center.
    Sedikitnya, Yani menemukan sejumlah masalah, seperti perencanaan kurang matang, pekerjaan tidak sesuai jadwal, pemilihan material yang jelek, dan penanganan proyek yang tidak profesional.
    Selain itu, pembuatan addendum yang berbeda dengan dokumen asli. Secara hukum, ada dugaan indikasi pelanggaran.
    “Namun, saya diserang, dibilang pencitraan. Baru sekarang banyak yang sadar kalau pembangunan Islamic Center bermasalah,” kata dia.
    Ia juga menyoroti masa pemeliharaan yang terlalu lama, yakni hingga Januari 2026.
    “Kami minta jangan ada tambahan anggaran lagi karena pekerjaan belum selesai,” kata Yani.
    Sekretaris Daerah Jambi, Sudirman, mengakui ada kebocoran di bagian atap bangunan Islamic Center.
    Kendati demikian, kegagalan proyek tersebut masih menjadi tanggung jawab pihak rekanan karena masih dalam tahap pemeliharaan.
    “Masyarakat jangan khawatir, itu masih tanggung jawab rekanan karena masih dalam tahap pemeliharaan. Kami sudah minta kepada pihak rekanan untuk memperbaiki,” ujarnya.
    Pekerjaan fisik sudah dinyatakan selesai melalui
    provisional hand over
    (PHO) pada Januari 2025.
    Saat ini telah masuk tahap pemeliharaan hingga Januari 2026.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kronologi Begal Pingsan Dihajar Massa Usai Gagal Curi Tas Pekerja Karoke di Medan
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        14 Juni 2025

    Kronologi Begal Pingsan Dihajar Massa Usai Gagal Curi Tas Pekerja Karoke di Medan Medan 14 Juni 2025

    Kronologi Begal Pingsan Dihajar Massa Usai Gagal Curi Tas Pekerja Karoke di Medan
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – M Ikbal (31) sampai saat ini masih menjalani perobatan intensif di Rumah Sakit Bhayangkara Medan.
    Luka yang dideritanya akibat diamuk massa usai gagal merampas tas pekerja karaoke, bernama Alya Nursalima (23).
    Insiden itu terjadi pada Kamis (12/6/2025) sekitar pukul 01.00 WIB.
    Waktu itu, Alya dibonceng ayahnya yang mengendarai sepeda motor untuk pulang ke rumah, di Jalan Masjid.
    “Korban baru pulang kerja di tempat karaoke,” kata Kanit Reskrim
    Polsek Medan Barat
    Iptu Febri Setiawan Sitepu kepada
    Kompas.com
    melalui saluran telepon pada Sabtu (14/6/2025).
    Sewaktu di lokasi, Ikbal membonceng temannya pakai sepeda motor tiba-tiba memepet korban.
    Teman pelaku berusaha merampas tas gandeng korban.
    “Teman pelaku sembari mengancam dengan membawa parang panjang,” ujar Febri.
    Namun korban tetap mempertahankan tasnya.
    Tak lama, keduanya terjatuh setelah sepeda motornya bersenggolan.
     
    Ikbal terjatuh sedangkan kawannya langsung berupaya kabur.
    Teman pelaku pun menaiki sepeda motor pelaku lain yang ternyata berada dekat lokasi.
    Sedangkan, korban dibantu pengendara yang melintas
    “Itu lah warga langsung ramai dan menghajar massa pelaku. Setiba kami di TKP, pelaku sudah tak sadarkan diri dan dilarikan ke rumah sakit,” sebut Febri.
    Febri menyampaikan, sampai saat ini Ikbal masih dirawat di ruang ICU RS Bhayangkara Medan sehingga belum bisa diinterogasi.
    “Kami masih tunggu kepulihan kondisi pelaku. Sembari itu, petugas memburu pelaku lainnya,” tutupnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Muzakir Manaf Ungkap Alasan 4 Pulau Milik Aceh Diperebutkan: Kandungan Energi, Gas…
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        14 Juni 2025

    Muzakir Manaf Ungkap Alasan 4 Pulau Milik Aceh Diperebutkan: Kandungan Energi, Gas… Regional 14 Juni 2025

    Muzakir Manaf Ungkap Alasan 4 Pulau Milik Aceh Diperebutkan: Kandungan Energi, Gas…
    Tim Redaksi
    SABANG, KOMPAS.com
    – Gubernur Aceh
    Muzakir Manaf
    (
    Mualem
    ) melantik pasangan Zulkifli H Adam dan Suradji Yunus sebagai Wali Kota dan Wakil
    Wali Kota Sabang
    , Sabtu (14/6/2025).
    Saat memberikan sambutannya di gedung utama DPRK Sabang, Mualem kembali menyinggung tentang status empat pulau milik Aceh yang kini ditetapkan Kemendagri masuk dalam wilayah Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara (
    Sumut
    ).
    Di tengah sambutannya, Mualem sempat berkelakar meminta agar pemerintah dan masyarakat Kota Sabang menjaga
    Pulau Rondo
    agar tidak diambil oleh negara lain.
    “Sekarang mau direbut pulau kita di sana, di Singkil. Kita ambil Andaman saja boleh? Karena dekat. Kalau tidak jaga Pulau Rondo, biar tidak diambil oleh India. Walaupun bercanda, kita harus hati-hati juga,” kata Mualem disambut tawa seluruh anggota DPRK dan tamu undangan yang hadir.
    Mualem kemudian mengungkapkan alasan keempat pulau yang sebelumnya milik Aceh berpindah ke Sumut hingga menjadi polemik saat ini.
    “Intinya, kenapa sekarang berebut empat pulau itu. Tahu enggak? Itu kandungan energi, kandungan gas, sama besar di Andaman. Itu permasalahannya,” ucapnya.
    Karena itu, Mualem menegaskan, dirinya akan berusaha agar keempat pulau itu bisa kembali lagi ke Aceh.
    “Namun, yang jelas, empat pulau itu hak kita. Kita punya. Untuk apa kita berteriak ini itu, itu hak kita. Cuma kita selow saja, enggak apa-apa,” cetus Mualem.
    Sebelumnya, setelah menggelar rapat khusus dengan anggota DPD/DPR RI di Pendopo Gubernur Aceh, Jumat (13/6/2025) malam, Mualem juga sempat menyampaikan soal indikasi adanya
    potensi migas
    , meski tidak secara tegas.
    “Mungkin, mungkin iya, mungkin tidak, itu kan harta karun,” jawabnya singkat.
    Sementara itu, Bupati Kabupaten Aceh Singkil, Safriadi Oyon, mengaku selama ini dia belum mendapatkan informasi tentang potensi migas yang ada di sana.
    “Kami belum tahu lagi. Bisa kemungkinan ada juga mungkin,” ucapnya.
    Diketahui, empat pulau yang kini ditetapkan sebagai bagian dari wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumut, awalnya berada dalam wilayah Kabupaten Aceh Singkil.
    Keempat pulau tersebut ialah Pulau Mangkir Besar, Pulau Mangkir Kecil, Pulau Lipan, dan Pulau Panjang.
    Perubahan status administratif ini tertuang dalam Keputusan Menteri Dalam Negeri (Kepmendagri) Nomor 300.2.2-2138 Tahun 2025 tentang Pemberian dan Pemutakhiran Kode serta Data Wilayah Administrasi Pemerintahan dan Pulau, yang ditetapkan pada 25 April 2025.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kasus Penembakan 2 WN Australia di Bali, 2 Pelaku Diduga WNA 
                
                    
                        
                            Denpasar
                        
                        14 Juni 2025

    Dua Pria Menyusup Vila di Bali lalu Tembak Dua WNA Australia, Satu Tewas Denpasar 14 Juni 2025

    Dua Pria Menyusup Vila di Bali lalu Tembak Dua WNA Australia, Satu Tewas
    Editor
    DENPASAR, KOMPAS.com
    – Dua orang tak dikenal menembak dua warga negara asing (WNA)
    Australia
    berinisial ZR (33) dan SG (35) di sebuah vila di Kabupaten Badung,
    Bali
    , Sabtu (14/6/2025). 
    ZR meninggal dunia di tempat, sementara SG dirawat intensif di rumah sakit wilayah Kuta. 
    Kepala Bidang Humas Polda Bali Kombes (Pol) Ariasandy mengungkapkan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 00.15 Wita di sebuah vila di Desa Munggu, Kecamatan Mengwi. 
    “Dua orang terduga pelaku memasuki vila korban dan melakukan penembakan terhadap korban, lalu melarikan diri,” ujar Ariasandy, Sabtu siang. 
    Korban yang ditembak pertama kali adalah ZR. Saat itu, ZR berada di dalam kamar vila dan sedang tertidur bersama sang istri berinisial GJ (29). 
    Sang istri terbangun saat mendengar sang suami berteriak kesakitan di dalam toilet kamar. 
    GJ tidak berani berteriak. Dari dalam selimut, dia mengintip pelaku merupakan laki-laki yang mengenakan jaket oranye terang dan helm hitam menenteng diduga senjata api laras pendek. 
    Pada waktu yang nyaris bersamaan, GJ juga mendengar suara tembakan diiringi teriakan SG dari kamar sebelahnya. 
    Namun, GJ tidak melihat pelaku yang menembak SG. 
    Saat kedua pelaku melarikan diri, saksi baru berani bangun dari kasurnya dan langsung memeriksa keadaan suaminya.
    Nahasnya, denyut nadinya sudah tidak ada atau meninggal dunia. 
    GJ kemudian mencoba menghentikan pendarahan pada SG dan selanjutnya melarikannya ke rumah sakit untuk mendapat perawatan intensif. 
    “Berdasarkan hasil identifikasi Polres Badung dan Inafis Polda Bali pada ZR, ditemukan satu luka tembak di telapak kaki kanan, dua luka tembak pada dada kiri, dan luka robek pada pelipis, hidung, bahu kiri,” kata dia.
    (Penulis Kontributor Bali Kompas.com: Yohanes Valdi Seriang)
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jetstar Asia Tutup, Jumlah Penerbangan Bali-Singapura di Bandara Ngurah Rai Berkurang
                
                    
                        
                            Denpasar
                        
                        14 Juni 2025

    Jetstar Asia Tutup, Jumlah Penerbangan Bali-Singapura di Bandara Ngurah Rai Berkurang Denpasar 14 Juni 2025

    Jetstar Asia Tutup, Jumlah Penerbangan Bali-Singapura di Bandara Ngurah Rai Berkurang
    Editor
    DENPASAR, KOMPAS.com
    – Maskapai penerbangan berbiaya rendah dari Singapura,
    Jetstar Asia
    Airways, akan menghentikan seluruh operasionalnya secara permanen mulai 31 Juli 2025 mendatang.
    Pengumuman resmi disampaikan oleh induk perusahaan, Qantas Airways, pada Rabu 11 Juni 2025 lalu, dengan alasan utama biaya operasional yang terus meningkat dan ketatnya persaingan regional.
    Keputusan ini mengakhiri perjalanan Jetstar Asia yang telah beroperasi selama dua dekade yang basisnya berada di Singapura.
    Maskapai ini mengoperasikan 13 armada Airbus A320 dan melayani 16 rute penerbangan intra-Asia.
    Termasuk dari dan ke berbagai kota di Indonesia yang salah satunya melayani rute Singapura-Bali PP.
    “Terkait dengan berhenti beroperasinya Jetstar Asia, tentunya hal tersebut berdampak pada berkurangnya frekuensi penerbangan rute Singapura,” ujar Pejabat Pengganti Sementara (Pgs) General Manager Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Wahyudi, Sabtu (14/6/2025).
    Ia menambahkan, meskipun adanya penghentian operasional tersebut, secara umum penerbangan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali tetap berjalan normal.
    Saat ini, terdapat rata-rata 12 penerbangan rute Singapura.
    “Dengan berakhirnya operasional Jetstar Asia, nantinya pelayanan rute Singapura akan dilayani rata-rata 9 penerbangan setiap harinya,” ungkap Wahyudi.
    Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai melayani penerbangan Jetstar Asia (3K) dan Jetstar Airways (JQ).
    Jetstar Asia (3K) hanya melayani satu rute internasional yakni dari dan menuju Singapura yang terbang setiap hari dengan frekuensi 4 kali dalam sehari.
    Sedangkan Jetstar Airways (JQ) melayani rute penerbangan Australia menuju 7 kota, di antaranya Adelaide, Brisbane, Cairns, Darwin, Melbourne, Perth, dan Sydney.
    Wahyudi lebih lanjut menyampaikan jika terdapat calon penumpang yang telah memesan tiket penerbangan Jetstar Asia untuk terbang dari dan menuju Bali, pihak maskapai akan segera menghubungi calon penumpang tersebut.
    Hal ini untuk memberikan opsi pengembalian uang atau pengalihan dengan penerbangan lain.
    Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul
    Jetstar Asia Tutup Operasional 31 Juli 2025, Penerbangan Rute Bali-Singapura Berkurang
    .
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ranjau Paku di Gunung Bromo Ancam Wisatawan, Polisi Buru dan Selidiki Motif Pelaku
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        14 Juni 2025

    Ranjau Paku di Gunung Bromo Ancam Wisatawan, Polisi Buru dan Selidiki Motif Pelaku Surabaya 14 Juni 2025

    Ranjau Paku di Gunung Bromo Ancam Wisatawan, Polisi Buru dan Selidiki Motif Pelaku
    Tim Redaksi
    PROBOLINGGO, KOMPAS.com
    – Kepolisian Resor Probolinggo masih menyelidiki motif dan pelaku penyebaran
    ranjau paku
    di kawasan wisata
    Gunung Bromo
    .
    Hingga saat ini, pelaku maupun motif di balik penempatan ranjau paku tersebut belum berhasil diungkap.
    Kapolres Probolinggo
    AKBP Wisnu Wardana menyatakan, pihaknya terus melakukan penyelidikan terkait penemuan ranjau paku di kawasan Bromo.
    Ia menambahkan, tim Polres telah melakukan pengecekan lapangan dan menemukan beberapa barang bukti ranjau paku terkait di lokasi.
    “Kami dari Polres menindaklanjuti temuan tersebut dengan melakukan koordinasi bersama TNTBS (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru),” ujar Wisnu, Sabtu (14/6/2025).
    Kapolres juga mengimbau para pelaku wisata jip dan masyarakat di sekitar kawasan Bromo untuk segera melaporkan jika menemukan hal serupa.
    Ia menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan patroli gabungan dan menyosialisasikan bahaya dari penyebaran ranjau paku yang dapat merugikan sektor
    pariwisata
    di daerah tersebut.
    “Kami melakukan sosialisasi kepada pelaku jasa wisata dan masyarakat bahwa ranjau paku sangat merugikan, terutama bagi wisatawan dan kegiatan pariwisata di Bromo,” katanya.
    Hingga kini, proses penyelidikan masih berlangsung dan berjalan terus.
    Pelaku maupun motif di balik penyebaran ranjau paku hingga kini masih belum terungkap.
    Polisi berharap insiden serupa tidak terulang kembali dan mengimbau seluruh pihak untuk peduli terhadap keamanan dan kenyamanan wisata di kawasan Bromo.
    Diberitakan sebelumnya, sejumlah ranjau paku ditemukan di kawasan Laut Pasir Bromo, tepatnya di Savana Kecil, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, pada Senin (9/6/2025).
    Ranjau paku
    tersebut diduga sengaja ditanam oleh pihak yang tidak bertanggung jawab dan hingga kini polisi belum memastikan latar belakang penanaman ranjau paku tersebut.
    Penemuan ini menimbulkan kekhawatiran akan potensi bahaya yang mengancam wisatawan dan pengunjung di kawasan konservasi tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.