Jawaban Wakil Bupati Magetan ketika Anggota DPRD Tanyakan Realisasi Bantuan Rp 3-5 Juta untuk RT
Tim Redaksi
MAGETAN, KOMPAS.com
– Anggota DPRD Kabupaten Magetan, Didik Haryono, menanyakan langsung kepada Wakil Bupati Magetan, Suyatni Priasmoro, mengenai program bantuan keuangan untuk rukun tetangga (RT) sebesar Rp 3 hingga Rp 5 juta.
Pertanyaan tersebut dilontarkan dalam sebuah unggahan video di media sosial Instagram miliknya, @didikdhy, Minggu (15/6/2025).
Dalam video berdurasi 1 menit 4 detik tersebut, Didik yang merupakan politisi Golkar dan pengusung pasangan calon Nanik Endang Rusminiarti-Suyatni Priasmoro, meminta klarifikasi mengenai realisasi
janji politik
yang diungkapkan Suyatni saat kampanye Pilkada 2024.
“Bersama Pak Wakil Bupati Kang Suyat. Ini wakil bupati yang selalu bilang Rp 3 sampai Rp 5 juta per RT. Nah ini bagaimana Pak Wabup perkembangannya?” tanyanya.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Suyatni yang mengenakan kemeja batik dalam video tersebut memastikan bahwa program bantuan keuangan untuk RT akan dijalankan.
Namun, ia mengaku belum dapat melaksanakan program tersebut tahun ini, karena anggaran APBD Magetan 2025 telah diketok sebelum dirinya memiliki kewenangan menyusun anggaran.
“Pasti jalan, tapi
saiki sampeyan wes ketok
anggaran,
saiki aku ora iso
masuk. (Tapi sekarang DPRD sudah ketok anggaran, kami tidak bisa masuk),” jawab Suyatni.
Suyatni menambahkan bahwa janji politik yang disampaikannya saat kampanye akan terlaksana setelah dua tahun ia memiliki kewenangan menyusun anggaran.
“Tahun ini saya memastikan belum memiliki kewenangan menyusun anggaran karena adanya PSU yang membuat pelantikan saya molor. Tahun depan kita alokasikan.”
“Tapi kemungkinan di tahun 2027. Kalau janji politik saya 2 tahun setelah berwenang untuk menyusun anggaran. Tahun ini belum berwenang,” imbuhnya.
Kemudian, Didik menegaskan bahwa program bantuan keuangan untuk RT sebesar Rp 3 hingga Rp 5 juta dipastikan akan cair, namun pelaksanaannya masih menunggu karena APBD Magetan tahun 2025 sudah disahkan DPRD.
“Sudah dengar langsung dari pak wabup, pasti cair Rp 3 sampai Rp 5 juta. Tahunnya nunggu dulu karena APBD sudah berjalan,” ucapnya.
Suyatni kembali menekankan bahwa jika tidak terjadi PSU, ia sudah bisa mengusulkan anggaran Rp 3 hingga Rp 5 juta untuk RT pada bulan Maret.
“Kalau tidak PSU, kemarin bulan 3 sudah bisa menganggarkan untuk tahun 2025. Karena PSU sama Pak Didik tidak diketok untuk RT,” ujarnya.
Pada akhir video, Didik mengajak masyarakat menunggu realisasi janji politik pasangan Bupati dan Wakil Bupati Nanik Endang Rusminiarti-Suyatni Priasmoro.
“Masyarakat Magetan kita tunggu realisasi 3 sampai 5 juta dari Kang Suyat,” pungkasnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Category: Kompas.com Metropolitan
-
/data/photo/2025/06/16/684f6f7a2851b.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Jawaban Wakil Bupati Magetan ketika Anggota DPRD Tanyakan Realisasi Bantuan Rp 3-5 Juta untuk RT Surabaya 16 Juni 2025
-
/data/photo/2025/06/16/684f6b4532002.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Eks Anggota DPRD Divonis 1 Tahun 6 Bulan dalam Kasus Proyek Fiktif Surabaya 16 Juni 2025
Eks Anggota DPRD Divonis 1 Tahun 6 Bulan dalam Kasus Proyek Fiktif
Tim Redaksi
PAMEKASAN, KOMPAS.com
– Mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan,
Zamachsari
, divonis 1 tahun 6 bulan penjara oleh Pengadilan Negeri Tipikor Surabaya.
Vonis ini terkait dengan keterlibatannya dalam tindak pidana korupsi (Tipikor) yang melibatkan proyek fiktif di Desa Cenlecen, Kecamatan Pakong, Pamekasan, Jawa Timur tahun 2022.
Kejaksaan Negeri (Kejari) Pamekasan berencana menindaklanjuti kasus serupa.
Saat ini, penyidikan telah dilakukan terkait dugaan adanya tiga proyek hibah dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang juga fiktif di Desa Akkor, Kecamatan Palengaan, Pamekasan.
Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Kejari Pamekasan, Ali Munip, menjelaskan bahwa setelah vonis kasus Zamachsari, pihaknya akan segera melanjutkan penanganan kasus yang sedang ditangani.
“Kami sudah menindaklanjuti kasus ini. Sebab sudah ada keputusan dari pengadilan pada kasus yang sama,” ujarnya, Senin (16/6/2025).
Ali Munip menambahkan bahwa sudah ada 15 saksi yang diperiksa, termasuk ketua, sekretaris, dan bendahara pokmas (kelompok masyarakat) yang tercatat sebagai penerima dana hibah dari pemerintah provinsi.
Ia menjelaskan bahwa kasus ini ditindaklanjuti karena adanya laporan yang berbeda dari kasus Zamachsari, meskipun keduanya memiliki kesamaan.
“Kasusnya hampir mirip. Tidak ada pekerjaan pada titik lokasi yang sudah terdaftar. Alasannya dialihkan ke tempat lain, kami masih memprosesnya,” kata Ali Munip.
Saat ini, pihak kejaksaan belum menetapkan tersangka dalam kasus ini.
Pemeriksaan akan dilanjutkan berdasarkan hasil audit dari Inspektorat Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Sebelumnya, dilaporkan bahwa ada tiga program hibah dari Pemprov di Desa Cenlecen, namun pekerjaan proyek tidak dilaksanakan oleh pokmas penerima anggaran hibah, sementara dana sulit dicairkan.
“Kasus ini sudah kami tangani sejak tahun 2023. Setelah adanya vonis dan hasil audit dalam waktu dekat, kami akan mengembangkan kasus penyidikan,” tutup Ali Munip.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/06/16/684f68878fefb.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pengerukan Kali Krukut Dikebut Dua Bulan demi Kurangi Banjir Jaksel Megapolitan 16 Juni 2025
Pengerukan Kali Krukut Dikebut Dua Bulan demi Kurangi Banjir Jaksel
Penulis
JAKARTA, KOMPAS.com
– Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Selatan menargetkan pengerukan
Kali Krukut
di segmen Jalan NIS, Cilandak Timur, rampung dalam dua bulan.
Pengerjaan difokuskan pada titik-titik rawan luapan air yang kerap menyebabkan banjir di kawasan permukiman warga.
“Target dua bulan. Kita harus kejar karena masih banyak titik lain yang perlu ditangani. Penanganan harus merata ke semua kecamatan,” ujar Kepala
SDA Jakarta Selatan
, Santo dalam keterangannya, Senin (16/6/2025).
Sebanyak tiga unit ekskavator, satu unit ekskavator vertikal, dan sepuluh dump truck dikerahkan untuk mengeruk sedimen sepanjang 281 meter kali tersebut.
Lebarnya disesuaikan dengan kondisi lapangan, yang kini sebagian menyempit akibat padatnya permukiman.
“Ini kedalaman (pengerukan) sekitar 1 meter. Untuk segmen (pengerukan) di TB Simatupang (tepatnya) ke Kolong tol Antasari kedalaman pengerukan sekitar 1.2 meter,” kata Santo.
Kali Krukut diketahui menjadi salah satu titik prioritas karena genangan air kerap muncul bahkan setelah hujan sebentar.
Pemerintah Kota Jakarta Selatan mengupayakan agar potensi banjir dapat ditekan sebelum puncak musim hujan tiba.
“Kami lakukan pengerukan di Kali Krukut, agar ketika hujan tidak terlalu parah ke permukiman,” ujar Wali Kota Jakarta Selatan, M. Anwar.
Selain Kali Krukut, pengerukan juga telah dilakukan di beberapa lokasi lain seperti Kali Grogol, Kali Cideng, Kali Cabang Tengah, Kali Jelawe, hingga Waduk Ragunan.
Sebelumnya diberitakan, Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno terkejut saat meninjau langsung kondisi Kali Krukut di Jalan NIS, Cilandak Timur, Pasar Minggu pada Jumat (21/2/2025).
Ia menyebut banjir di kawasan tersebut bisa mencapai dua meter.
“Woh tadi saya lihat, banjir bisa 2 meter. Waduh. Saya bilang, kaget juga kalau daerah sini banjir 2 meter,” ujar Rano.
Rano menilai warga sudah lelah dengan banjir tahunan dan membuka opsi relokasi ke rumah susun (rusun) di lahan yang tersedia di sekitar lokasi.
Ia menyadari bahwa tantangan terbesar bukan di pembangunan rusun, melainkan proses sosialisasi dan kesiapan warga untuk direlokasi.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/06/16/684f793c072df.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Perahu Bocor dan Tersengat Pari, Nelayan di Bangka Dievakuasi Tim SAR Regional 16 Juni 2025
Perahu Bocor dan Tersengat Pari, Nelayan di Bangka Dievakuasi Tim SAR
Tim Redaksi
PANGKALPINANG, KOMPAS.com
– Seorang nelayan bernama Sukma (34) dilarikan ke rumah sakit setelah
tersengat ikan pari
saat mendorong kapal bocor di perairan Pantai Koala, Bangka, Kepulauan Bangka Belitung.
Kepala Kantor SAR Pangkalpinang I Made Oka Astawa mengatakan, Sukma tersengat ikan pari pada bagian kaki saat mencoba menyelamatkan kapal mesin tempel miliknya yang mengalami kebocoran di tengah laut.
“Sukma dan rekannya Rahmat (45) turun ke laut karena kapal mereka bocor. Saat mendorong itu terkena sengatan ikan pari pada bagian kaki, korban kesakitan, ada pembengkakan,” kata Oka kepada awak media, Senin (16/6/2025).
Peristiwa itu terjadi pada Minggu (15/6/2025) sekitar pukul 09.00 WIB. Sebelumnya, Sukma dan Rahmat sempat memancing di lokasi
fishing ground
tak jauh dari Pantai Koala. Ketika menyadari kapal bocor pada Sabtu (14/6/2025) tengah malam, mereka berusaha memperbaiki dan mengarahkan kapal ke pantai.
Saat mendorong kapal menuju Pantai Koala pada pagi harinya, Sukma yang juga menjadi nakhoda kapal, tanpa sengaja menginjak ikan pari dan mengalami sengatan yang menyebabkan rasa sakit dan pembengkakan.
Rahmat kemudian mengangkat Sukma ke atas kapal dan menghubungi petugas untuk permintaan evakuasi medis.
Tim SAR Pangkalpinang yang menerima laporan dari relawan tanggap bencana bernama Achin, langsung mengirim satu regu penyelamat menggunakan Rigid Bouyancy Boat (RBB) milik Basarnas menuju lokasi.
“Kansar Pangkalpinang memberangkatkan satu
rescue team
menuju lokasi perahu mereka yang kandas di Perairan Koala. Perawatan medis dan obat diberikan oleh dokter dari Balai Karantina Kesehatan Pangkalpinang,” jelas Oka.
Sementara itu, kapal bocor milik Sukma ditarik menuju dermaga Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Baturusa, Pangkalbalam, untuk perbaikan lebih lanjut.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/06/16/684f6fbab0bbe.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Viral Video Debt Collector Coba Tarik Kendaraan di Stasiun Whoosh Halim Megapolitan 16 Juni 2025
Viral Video Debt Collector Coba Tarik Kendaraan di Stasiun Whoosh Halim
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Sebuah video yang memperlihatkan diduga sekelompok
debt collector
yang mencoba menarik paksa kendaraan di area
Stasiun Whoosh Halim
, Makasar, Jakarta Timur, viral di media sosial pada Kamis (12/6/2025).
Video tersebut diunggah oleh akun Instagram @jakut_update dan memperlihatkan ketegangan antara pemilik kendaraan dan sejumlah orang yang diduga
debt collector.
Mereka terlihat memaksa mengambil kendaraan serta diduga memeras korban hingga puluhan juta rupiah.
Keributan tersebut berhasil diredam oleh petugas keamanan Stasiun Whoosh dan seorang anggota TNI yang berada di lokasi.
“Para pelaku diduga memeras korban dengan nominal Rp 25 juta, terdiri dari Rp 10 juta secara tunai dan Rp 15 juta melalui transfer. Hal itu bertujuan agar kendaraan yang ditarik paksa dapat kembali kepada pemiliknya,” tulis akun @jakut_update dalam unggahan videonya.
Selain itu, kelompok tersebut juga diduga sering melakukan pemerasan terhadap pemilik kendaraan lain yang hendak mereka tarik.
“Kelompok orang tersebut diduga merupakan pelaku
debt collector
yang menarik kendaraan selebgram Clara Shinta pada 2023 di kawasan Tebet. Atas peristiwa itu, korban berencana melaporkan kasusnya ke pihak kepolisian,” lanjut keterangan dalam unggahan tersebut.
Kapolsek Makasar Komisaris Sumardi, membenarkan adanya insiden perselisihan antara
debt collector
dan pemilik kendaraan di lokasi tersebut.
Sebuah kiriman dibagikan oleh Jakarta Utara Update (@jakut_update)
“Info yang didapat dari keterangan saksi, terjadinya selisih paham karena korban keberatan untuk memberikan kendaraan yang mau ditarik oleh yang diduga dilakukan
debt collector,
” ujar Sumardi saat dikonfirmasi, Senin (16/6/2025).
Namun, hingga saat ini belum ada laporan resmi yang diterima pihak kepolisian terkait insiden tersebut.
“Sudah dilakukan pengecekan oleh personel ke stasiun kereta cepat. Untuk korban yang dirugikan, tidak ada yang membuat laporan hingga saat ini,” ungkapnya.
Sumardi menjelaskan, berdasarkan keterangan saksi, pihak stasiun menyarankan agar permasalahan tersebut diselesaikan di luar area stasiun untuk menghindari keributan yang dapat dilihat oleh banyak orang.
“Namun hingga kini, belum ada laporan,” jelas Sumardi.
Ia menambahkan, sejumlah saksi yang dimintai keterangan tidak mengetahui identitas
debt collector
maupun korban, karena keduanya langsung meninggalkan lokasi setelah kejadian.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/06/16/684f7ea0e1baa.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/05/15/6825d804671b7.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2024/06/22/6676a6ada1a7d.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/06/14/684d6d0664dff.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/06/15/684e402f76d26.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)