Category: Kompas.com Metropolitan

  • Jawaban Wakil Bupati Magetan ketika Anggota DPRD Tanyakan Realisasi Bantuan Rp 3-5 Juta untuk RT
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        16 Juni 2025

    Jawaban Wakil Bupati Magetan ketika Anggota DPRD Tanyakan Realisasi Bantuan Rp 3-5 Juta untuk RT Surabaya 16 Juni 2025

    Jawaban Wakil Bupati Magetan ketika Anggota DPRD Tanyakan Realisasi Bantuan Rp 3-5 Juta untuk RT
    Tim Redaksi
    MAGETAN, KOMPAS.com
    – Anggota DPRD Kabupaten Magetan, Didik Haryono, menanyakan langsung kepada Wakil Bupati Magetan, Suyatni Priasmoro, mengenai program bantuan keuangan untuk rukun tetangga (RT) sebesar Rp 3 hingga Rp 5 juta.
    Pertanyaan tersebut dilontarkan dalam sebuah unggahan video di media sosial Instagram miliknya, @didikdhy, Minggu (15/6/2025).
    Dalam video berdurasi 1 menit 4 detik tersebut, Didik yang merupakan politisi Golkar dan pengusung pasangan calon Nanik Endang Rusminiarti-Suyatni Priasmoro, meminta klarifikasi mengenai realisasi
    janji politik
    yang diungkapkan Suyatni saat kampanye Pilkada 2024.
    “Bersama Pak Wakil Bupati Kang Suyat. Ini wakil bupati yang selalu bilang Rp 3 sampai Rp 5 juta per RT. Nah ini bagaimana Pak Wabup perkembangannya?” tanyanya.
    Menanggapi pertanyaan tersebut, Suyatni yang mengenakan kemeja batik dalam video tersebut memastikan bahwa program bantuan keuangan untuk RT akan dijalankan.
    Namun, ia mengaku belum dapat melaksanakan program tersebut tahun ini, karena anggaran APBD Magetan 2025 telah diketok sebelum dirinya memiliki kewenangan menyusun anggaran.
    “Pasti jalan, tapi
    saiki sampeyan wes ketok
    anggaran,
    saiki aku ora iso
    masuk. (Tapi sekarang DPRD sudah ketok anggaran, kami tidak bisa masuk),” jawab Suyatni.
    Suyatni menambahkan bahwa janji politik yang disampaikannya saat kampanye akan terlaksana setelah dua tahun ia memiliki kewenangan menyusun anggaran.
    “Tahun ini saya memastikan belum memiliki kewenangan menyusun anggaran karena adanya PSU yang membuat pelantikan saya molor. Tahun depan kita alokasikan.”
    “Tapi kemungkinan di tahun 2027. Kalau janji politik saya 2 tahun setelah berwenang untuk menyusun anggaran. Tahun ini belum berwenang,” imbuhnya.
    Kemudian, Didik menegaskan bahwa program bantuan keuangan untuk RT sebesar Rp 3 hingga Rp 5 juta dipastikan akan cair, namun pelaksanaannya masih menunggu karena APBD Magetan tahun 2025 sudah disahkan DPRD.
    “Sudah dengar langsung dari pak wabup, pasti cair Rp 3 sampai Rp 5 juta. Tahunnya nunggu dulu karena APBD sudah berjalan,” ucapnya.
    Suyatni kembali menekankan bahwa jika tidak terjadi PSU, ia sudah bisa mengusulkan anggaran Rp 3 hingga Rp 5 juta untuk RT pada bulan Maret.
    “Kalau tidak PSU, kemarin bulan 3 sudah bisa menganggarkan untuk tahun 2025. Karena PSU sama Pak Didik tidak diketok untuk RT,” ujarnya.
    Pada akhir video, Didik mengajak masyarakat menunggu realisasi janji politik pasangan Bupati dan Wakil Bupati Nanik Endang Rusminiarti-Suyatni Priasmoro.
    “Masyarakat Magetan kita tunggu realisasi 3 sampai 5 juta dari Kang Suyat,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Macet Parah di Jalan Raya Sawangan Depok, Kendaraan Padat Merayap 
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        16 Juni 2025

    Macet Parah di Jalan Raya Sawangan Depok, Kendaraan Padat Merayap Megapolitan 16 Juni 2025

    Macet Parah di Jalan Raya Sawangan Depok, Kendaraan Padat Merayap
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com –
    Lalu lintas di
    Jalan Raya Sawangan
    , Kota Depok, mengalami kemacetan parah pada Senin (16/6/2025) pagi.
    Berdasarkan pantauan
    Kompas.com
    di lokasi, kemacetan terjadi selama sekitar 90 menit. Kecepatan kendaraan saat melaju diperkirakan hanya sekitar antara 15 hingga 25 kilometer per jam.
    Arus kendaraan dari arah Margonda menuju Sawangan Permai terlihat lebih lengang dibandingkan dengan arah sebaliknya.
    Volume kendaraan dari Simpang Tugu Batu di Jalan Raya Muchtar tampak mengular hingga satu kilometer ke arah Simpang Parung Bingung.
    Terpantau dua petugas Dinas Perhubungan (Dishub) tengah mengatur lalu lintas dan mengurai kepadatan di dua titik persimpangan, yakni di Parung Bingung dan Arco Keadilan.
    Barbot (48), salah seorang pengguna jalan, mengaku sudah terbiasa menghadapi kemacetan di kawasan tersebut yang menurutnya mulai terjadi sejak 2015.
    “Biasanya mulai macet tuh jam 06.00 WIB, tapi kalau hari kerja sekitar tiga jam kemudian sudah mulai lebih terurai,” ucapnya kepada
    Kompas.com
    di lokasi, Senin.
    Barbot mengatakan, pada jam-jam sibuk, kendaraan sulit melaju cepat dan hampir tidak mungkin untuk menyalip.
    Ia pun mengaku sulit mengejar waktu saat bepergian karena kondisi lalu lintas yang padat. Menurut dia, kemacetan justru lebih parah terjadi saat akhir pekan.
    “Kalau hari kerja tuh macet tapi siangan masih agak lancar, tapi kalau sudah mulai Jumat sore terus Sabtu nih, itu lebih luar biasa macetnya,” kata Barbot.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ancaman Serius Dedi Mulyadi Buntut Kades Casmari Saweran di Diskotek
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        16 Juni 2025

    Ancaman Serius Dedi Mulyadi Buntut Kades Casmari Saweran di Diskotek Bandung 16 Juni 2025

    Ancaman Serius Dedi Mulyadi Buntut Kades Casmari Saweran di Diskotek
    Editor
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Gubernur Jawa Barat
    Dedi Mulyadi
    menyatakan akan menunda bantuan keuangan gubernur untuk desa-desa di Kabupaten Cirebon jika tidak ada tindak lanjut atas aksi sawer Kepala Desa Karangsari, Casmari, di sebuah kelab malam.
    “Kalau Inspektorat dan Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa tidak melakukan itu (pemeriksaan), maka kami akan menunda bantuan keuangan gubernur untuk desa di Cirebon,” kata Dedi dalam video yang diunggah di media sosial dan dikonfirmasi ulang Kompas.com, Minggu (15/6/2025).
    Sebelumnya, Casmari menjadi sorotan publik usai videonya viral saat menyawer uang pecahan Rp 50.000 di atas panggung diskotek. Dalam video yang tersebar, Casmari terlihat mengenakan kaus oranye di tengah keramaian dengan sorotan lampu dan musik keras.
    Dedi menyesalkan tindakan tersebut dan menilai perilaku Casmari tidak mencerminkan etika seorang pejabat publik. Ia meminta agar Kepala Inspektorat dan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Cirebon segera melakukan pemeriksaan menyeluruh.
    “Ada kuwu (kepala desa) di Cirebon
    nyawernya
    diskotek. Katanya kalau diskotek di sisi kota saetik mungkin ya menimbulkan kehebohan, dan menurut saya sih memang sebaiknya tidak dilakukan,” ujar Dedi.
    Ia juga menyinggung potensi penyalahgunaan anggaran desa untuk aktivitas tak patut tersebut. “Yang pertama, dari sisi etik dan yang kedua dari sisi penggunaan uangnya. Uang yang dipakai nyawernya uang apa coba,” tegasnya.
    Meski Casmari telah mengklarifikasi bahwa uang sawer berasal dari dana pribadi, Pemerintah Kabupaten Cirebon tetap memberikan surat teguran keras. Pemeriksaan dilakukan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Cirebon pada Kamis (13/6/2025).
    “Dia sudah hadir, sudah memberikan keterangan, bahwa uang yang digunakan adalah uang pribadi, bukan uang dana desa,” ujar Kepala Bidang Administrasi Pemerintahan Desa DPMD Cirebon, Dani Irawadi.
    Dani menegaskan bahwa tidak ditemukan pelanggaran aturan, namun tindakan tersebut dianggap mencoreng moral pejabat. “Secara aturan tidak ada yang dilanggar, (aksi sawer) Casmari murni soal moral dan etika sebagai pejabat publik. Kami sudah beri teguran keras dan yang bersangkutan juga sudah meminta maaf,” katanya.
    Casmari sempat meminta maaf saat dimintai konfirmasi oleh wartawan usai pemeriksaan. “Iya saya salah, saya meminta maaf, iya (tidak mengulangi),” ucapnya singkat sebelum meninggalkan kantor DPMD melalui pintu belakang.
    Penulis: Kontributor Bandung, Faqih Rohman Syafei
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Eks Anggota DPRD Divonis 1 Tahun 6 Bulan dalam Kasus Proyek Fiktif
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        16 Juni 2025

    Eks Anggota DPRD Divonis 1 Tahun 6 Bulan dalam Kasus Proyek Fiktif Surabaya 16 Juni 2025

    Eks Anggota DPRD Divonis 1 Tahun 6 Bulan dalam Kasus Proyek Fiktif
    Tim Redaksi
    PAMEKASAN, KOMPAS.com
    – Mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan,
    Zamachsari
    , divonis 1 tahun 6 bulan penjara oleh Pengadilan Negeri Tipikor Surabaya.
    Vonis ini terkait dengan keterlibatannya dalam tindak pidana korupsi (Tipikor) yang melibatkan proyek fiktif di Desa Cenlecen, Kecamatan Pakong, Pamekasan, Jawa Timur tahun 2022.
    Kejaksaan Negeri (Kejari) Pamekasan berencana menindaklanjuti kasus serupa.
    Saat ini, penyidikan telah dilakukan terkait dugaan adanya tiga proyek hibah dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang juga fiktif di Desa Akkor, Kecamatan Palengaan, Pamekasan.
    Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Kejari Pamekasan, Ali Munip, menjelaskan bahwa setelah vonis kasus Zamachsari, pihaknya akan segera melanjutkan penanganan kasus yang sedang ditangani.
    “Kami sudah menindaklanjuti kasus ini. Sebab sudah ada keputusan dari pengadilan pada kasus yang sama,” ujarnya, Senin (16/6/2025).
    Ali Munip menambahkan bahwa sudah ada 15 saksi yang diperiksa, termasuk ketua, sekretaris, dan bendahara pokmas (kelompok masyarakat) yang tercatat sebagai penerima dana hibah dari pemerintah provinsi.
    Ia menjelaskan bahwa kasus ini ditindaklanjuti karena adanya laporan yang berbeda dari kasus Zamachsari, meskipun keduanya memiliki kesamaan.
    “Kasusnya hampir mirip. Tidak ada pekerjaan pada titik lokasi yang sudah terdaftar. Alasannya dialihkan ke tempat lain, kami masih memprosesnya,” kata Ali Munip.
    Saat ini, pihak kejaksaan belum menetapkan tersangka dalam kasus ini.
    Pemeriksaan akan dilanjutkan berdasarkan hasil audit dari Inspektorat Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
    Sebelumnya, dilaporkan bahwa ada tiga program hibah dari Pemprov di Desa Cenlecen, namun pekerjaan proyek tidak dilaksanakan oleh pokmas penerima anggaran hibah, sementara dana sulit dicairkan.
    “Kasus ini sudah kami tangani sejak tahun 2023. Setelah adanya vonis dan hasil audit dalam waktu dekat, kami akan mengembangkan kasus penyidikan,” tutup Ali Munip.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pengerukan Kali Krukut Dikebut Dua Bulan demi Kurangi Banjir Jaksel
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        16 Juni 2025

    Pengerukan Kali Krukut Dikebut Dua Bulan demi Kurangi Banjir Jaksel Megapolitan 16 Juni 2025

    Pengerukan Kali Krukut Dikebut Dua Bulan demi Kurangi Banjir Jaksel
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Selatan menargetkan pengerukan
    Kali Krukut
    di segmen Jalan NIS, Cilandak Timur, rampung dalam dua bulan.
    Pengerjaan difokuskan pada titik-titik rawan luapan air yang kerap menyebabkan banjir di kawasan permukiman warga.
    “Target dua bulan. Kita harus kejar karena masih banyak titik lain yang perlu ditangani. Penanganan harus merata ke semua kecamatan,” ujar Kepala
    SDA Jakarta Selatan
    , Santo dalam keterangannya, Senin (16/6/2025).
    Sebanyak tiga unit ekskavator, satu unit ekskavator vertikal, dan sepuluh dump truck dikerahkan untuk mengeruk sedimen sepanjang 281 meter kali tersebut.
    Lebarnya disesuaikan dengan kondisi lapangan, yang kini sebagian menyempit akibat padatnya permukiman.
    “Ini kedalaman (pengerukan) sekitar 1 meter. Untuk segmen (pengerukan) di TB Simatupang (tepatnya) ke Kolong tol Antasari kedalaman pengerukan sekitar 1.2 meter,” kata Santo.
    Kali Krukut diketahui menjadi salah satu titik prioritas karena genangan air kerap muncul bahkan setelah hujan sebentar.
    Pemerintah Kota Jakarta Selatan mengupayakan agar potensi banjir dapat ditekan sebelum puncak musim hujan tiba.
    “Kami lakukan pengerukan di Kali Krukut, agar ketika hujan tidak terlalu parah ke permukiman,” ujar Wali Kota Jakarta Selatan, M. Anwar.
    Selain Kali Krukut, pengerukan juga telah dilakukan di beberapa lokasi lain seperti Kali Grogol, Kali Cideng, Kali Cabang Tengah, Kali Jelawe, hingga Waduk Ragunan.
    Sebelumnya diberitakan, Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno terkejut saat meninjau langsung kondisi Kali Krukut di Jalan NIS, Cilandak Timur, Pasar Minggu pada Jumat (21/2/2025).
    Ia menyebut banjir di kawasan tersebut bisa mencapai dua meter.
    “Woh tadi saya lihat, banjir bisa 2 meter. Waduh. Saya bilang, kaget juga kalau daerah sini banjir 2 meter,” ujar Rano.
    Rano menilai warga sudah lelah dengan banjir tahunan dan membuka opsi relokasi ke rumah susun (rusun) di lahan yang tersedia di sekitar lokasi.
    Ia menyadari bahwa tantangan terbesar bukan di pembangunan rusun, melainkan proses sosialisasi dan kesiapan warga untuk direlokasi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Empat Remaja di Bogor Ditangkap, Diduga Hendak Tawuran Bawa Parang dan Flare
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        16 Juni 2025

    Empat Remaja di Bogor Ditangkap, Diduga Hendak Tawuran Bawa Parang dan Flare Megapolitan 16 Juni 2025

    Empat Remaja di Bogor Ditangkap, Diduga Hendak Tawuran Bawa Parang dan Flare
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com –
    Kepolisian Resor (Polres) Bogor Kota menangkao empat remaja yang kedapatan membawa
    senjata tajam
    (sajam) pada Minggu (15/6/2025).
    Dari tangan para remaja tersebut, polisi menyita tiga bilah parang sebagai barang bukti.
    Kapolsek Bogor Selatan Ajun Komisaris Sonson Sudarsono mengatakan, senjata tajam tersebut diduga akan digunakan untuk tawuran.
    Selain parang, polisi juga menyita satu buah petasan
    flare
    dan satu unit sepeda motor yang digunakan para remaja tersebut.
    “Diduga mereka ini akan melakukan tawuran. Ada tiga parang yang diamankan oleh petugas,” kata Sonson dalam keterangannya, Senin (16/6/2025).
    Sonson menjelaskan, kasus ini terungkap saat petugas berpatroli malam. Saat itu, petugas mencurigai gerak-gerik sekelompok remaja dan segera memeriksa mereka.
    Setelah diperiksa, keempat remaja tersebut mengaku mereka berencana melakukan tawuran di
    Kampung Cibeureum
    , Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan.
    “Kami menggagalkan aksi
    tawuran remaja
    yang diduga akan terjadi di wilayah Cibeureum. Setelah kami lakukan pemeriksaan terhadap empat orang remaja, ditemukan sajam,” ujarnya.
    Keempat remaja itu kini telah dibawa ke Mapolresta Bogor Kota untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
    Polisi juga mendalami motif para pelaku serta kemungkinan keterlibatan mereka dalam aksi tawuran lainnya.
    “Kami imbau kepada masyarakat agar tidak segan melapor kepada polisi apabila mengetahui dan melihat hal-hal yang mengganggu kamtibmas di lingkungannya,” ucap Sonson.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Perahu Bocor dan Tersengat Pari, Nelayan di Bangka Dievakuasi Tim SAR
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        16 Juni 2025

    Perahu Bocor dan Tersengat Pari, Nelayan di Bangka Dievakuasi Tim SAR Regional 16 Juni 2025

    Perahu Bocor dan Tersengat Pari, Nelayan di Bangka Dievakuasi Tim SAR
    Tim Redaksi
    PANGKALPINANG, KOMPAS.com
    – Seorang nelayan bernama Sukma (34) dilarikan ke rumah sakit setelah
    tersengat ikan pari
    saat mendorong kapal bocor di perairan Pantai Koala, Bangka, Kepulauan Bangka Belitung.
    Kepala Kantor SAR Pangkalpinang I Made Oka Astawa mengatakan, Sukma tersengat ikan pari pada bagian kaki saat mencoba menyelamatkan kapal mesin tempel miliknya yang mengalami kebocoran di tengah laut.
    “Sukma dan rekannya Rahmat (45) turun ke laut karena kapal mereka bocor. Saat mendorong itu terkena sengatan ikan pari pada bagian kaki, korban kesakitan, ada pembengkakan,” kata Oka kepada awak media, Senin (16/6/2025).
    Peristiwa itu terjadi pada Minggu (15/6/2025) sekitar pukul 09.00 WIB. Sebelumnya, Sukma dan Rahmat sempat memancing di lokasi
    fishing ground
    tak jauh dari Pantai Koala. Ketika menyadari kapal bocor pada Sabtu (14/6/2025) tengah malam, mereka berusaha memperbaiki dan mengarahkan kapal ke pantai.
    Saat mendorong kapal menuju Pantai Koala pada pagi harinya, Sukma yang juga menjadi nakhoda kapal, tanpa sengaja menginjak ikan pari dan mengalami sengatan yang menyebabkan rasa sakit dan pembengkakan.
    Rahmat kemudian mengangkat Sukma ke atas kapal dan menghubungi petugas untuk permintaan evakuasi medis.
    Tim SAR Pangkalpinang yang menerima laporan dari relawan tanggap bencana bernama Achin, langsung mengirim satu regu penyelamat menggunakan Rigid Bouyancy Boat (RBB) milik Basarnas menuju lokasi.
    “Kansar Pangkalpinang memberangkatkan satu
    rescue team
    menuju lokasi perahu mereka yang kandas di Perairan Koala. Perawatan medis dan obat diberikan oleh dokter dari Balai Karantina Kesehatan Pangkalpinang,” jelas Oka.
    Sementara itu, kapal bocor milik Sukma ditarik menuju dermaga Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Baturusa, Pangkalbalam, untuk perbaikan lebih lanjut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tunggakan BPJS Kesehatan Jabar Capai Rp 311 Miliar Sejak 2023, Pemprov Janji Bayar
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        16 Juni 2025

    Tunggakan BPJS Kesehatan Jabar Capai Rp 311 Miliar Sejak 2023, Pemprov Janji Bayar Bandung 16 Juni 2025

    Tunggakan BPJS Kesehatan Jabar Capai Rp 311 Miliar Sejak 2023, Pemprov Janji Bayar
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jawa Barat memastikan jumlah tunggakan utang Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat kepada BPJS Kesehatan mencapai Rp 311 miliar.
    Kepala Bappeda Jabar
    Dedi Mulyadi
    mengatakan, utang tersebut berasal dari kewajiban pembayaran
    iuran BPJS Kesehatan
    untuk kabupaten dan kota yang belum dibayarkan pada periode 2023/2024.
    “Yang Rp 311 miliar itu tagihan ke kabupaten/kota. Jumlahnya dinamis karena sebelum bayar kami konsolidasi dulu dengan BPJS sama kabupaten/kota itu di angka Rp 311 miliar, sempat bisa jadi nambah ke Rp 360 miliar. Tapi nggak akan turun dari angka tersebut,” ujar Dedi saat dihubungi, Senin (16/5/2025).
    Menurut Dedi, setiap tahun
    Pemprov Jabar
    harus membayar iuran BPJS Kesehatan sekitar Rp 900 miliar. Dari jumlah itu, Rp 460 miliar dialokasikan untuk masyarakat dalam kategori Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), dan sisanya untuk masyarakat non-DTKS yang diusulkan oleh kabupaten dan kota.
    “Kalau DTKS kita setor ke pusat ke Kementerian Keuangan nanti ke BPJS pusat. Kalau yang Rp 400 miliar lainnya setor ke kabupaten/kota, porsinya Pemprov 40 persen, 60 persen usulan daerah,” jelasnya.
    Ia menyebutkan, saat ini Pemprov Jabar sedang menghitung alokasi anggaran untuk melunasi tunggakan tersebut.
    “Yang pasti APBD murni sudah lewat. Nah kemungkinan nanti perubahan APBD 2025. Mungkin di situ beliau (gubernur) akan memprioritaskan untuk pembayaran utang, konsekuensinya yang bukan belanja prioritas akan disesuaikan,” kata Dedi.
    Diketahui, tunggakan utang Pemprov Jabar kepada BPJS Kesehatan pertama kali diungkap oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi saat mendampingi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Rabu (11/6/2025).
    Dalam kesempatan itu, Dedi menyoroti besarnya dana hibah di masa kepemimpinan gubernur sebelumnya, yang dinilainya telah mengabaikan kewajiban pembayaran iuran BPJS Kesehatan.
    Ia menegaskan, pemerintah memiliki tanggung jawab terhadap akses layanan kesehatan masyarakat yang tidak bisa diabaikan.
    “Dalam hal ini, pemerintah punya kewajiban atas akses kesehatan warganya ketimbang belanja hibah,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kronologi Musisi Gustiwiw Ditemukan Meninggal di Kamar Mandi Penginapan
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        16 Juni 2025

    Kronologi Musisi Gustiwiw Ditemukan Meninggal di Kamar Mandi Penginapan Bandung 16 Juni 2025

    Kronologi Musisi Gustiwiw Ditemukan Meninggal di Kamar Mandi Penginapan
    Tim Redaksi
    BANDUNG BARAT, KOMPAS.com
    – Musisi sekaligus komedian Gusti Irwan Wibowo atau akrab disapa
    Gustiwiw
    ditemukan meninggal dunia di kamar mandi sebuah penginapan di Jalan Maribaya, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Minggu (15/6/2025) pagi.
    Kabar duka ini mengejutkan dunia hiburan Tanah Air, terutama karena Gustiwiw tengah menanjak kariernya di usia 25 tahun.
    Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polres Cimahi, Iptu Gofur Supangkat, mengatakan kabar meninggalnya Gustiwiw diterima polisi setelah adanya laporan soal tamu penginapan yang ditemukan tidak bernyawa di lantai kamar mandi.
    “Informasinya diterima anggota Polsek Lembang sekitar jam 6 pagi,” ungkap Gofur saat dikonfirmasi, Senin (15/6/2025).
    Polisi yang menerima laporan dari teman Gustiwiw langsung menuju lokasi untuk mengecek kejadian.
    “Kemudian anggota melakukan pengecekan dan benar bahwa lelaki yang tidak sadarkan diri dan diduga meninggal dunia saat itu atas nama Gusti Irwan Wibowo,” kata Gofur.
    Dari keterangan saksi, diketahui Gustiwiw dan temannya menginap di penginapan itu sejak Sabtu (14/6/2025). Pada Minggu dini hari, sekitar pukul 02.00 WIB, Gustiwiw masuk ke kamar mandi dan tidak kunjung keluar selama satu jam.
    “Keterangan saksi teman dekat yang bersangkutan, bahwa yang bersangkutan ini masuk kamar mandi sekitar pukul 2 pagi. Sampai pukul 3 pagi tidak keluar, lalu dipanggil saksi tapi tidak merespons,” terang Gofur.
    Teman Gustiwiw kemudian meminta bantuan petugas keamanan penginapan. Sekitar pukul 06.00 WIB, pihak penginapan memutuskan membongkar pintu kamar mandi yang terkunci dari dalam.
    “Saat itu ditemukan korban sudah dalam keadaan tertelungkup,” ujar Gofur.
    Korban lalu dibawa ke klinik Sespim Polri, namun dokter jaga menyatakan bahwa Gustiwiw telah meninggal dunia.
    Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dan visum luar, tidak ditemukan tanda kekerasan atau luka pada tubuh Gustiwiw.
    “Kemudian hasil koordinasi dengan pihak keluarga korban menyatakan bahwa peristiwa tersebut di atas adalah musibah dan sudah menerima,” tutup Gofur.
    Jenazah Gustiwiw disalatkan di dekat rumah duka di kawasan Puri Gading, Pondok Gede, Bekasi, lalu dimakamkan di TPU Jatisari 2, Bekasi, Minggu sore (15/6/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Viral Video Debt Collector Coba Tarik Kendaraan di Stasiun Whoosh Halim
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        16 Juni 2025

    Viral Video Debt Collector Coba Tarik Kendaraan di Stasiun Whoosh Halim Megapolitan 16 Juni 2025

    Viral Video Debt Collector Coba Tarik Kendaraan di Stasiun Whoosh Halim
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Sebuah video yang memperlihatkan diduga sekelompok
    debt collector
    yang mencoba menarik paksa kendaraan di area
    Stasiun Whoosh Halim
    , Makasar, Jakarta Timur, viral di media sosial pada Kamis (12/6/2025).
    Video tersebut diunggah oleh akun Instagram @jakut_update dan memperlihatkan ketegangan antara pemilik kendaraan dan sejumlah orang yang diduga
    debt collector.
    Mereka terlihat memaksa mengambil kendaraan serta diduga memeras korban hingga puluhan juta rupiah.
    Keributan tersebut berhasil diredam oleh petugas keamanan Stasiun Whoosh dan seorang anggota TNI yang berada di lokasi.
    “Para pelaku diduga memeras korban dengan nominal Rp 25 juta, terdiri dari Rp 10 juta secara tunai dan Rp 15 juta melalui transfer. Hal itu bertujuan agar kendaraan yang ditarik paksa dapat kembali kepada pemiliknya,” tulis akun @jakut_update dalam unggahan videonya.
    Selain itu, kelompok tersebut juga diduga sering melakukan pemerasan terhadap pemilik kendaraan lain yang hendak mereka tarik.
    “Kelompok orang tersebut diduga merupakan pelaku
    debt collector
    yang menarik kendaraan selebgram Clara Shinta pada 2023 di kawasan Tebet. Atas peristiwa itu, korban berencana melaporkan kasusnya ke pihak kepolisian,” lanjut keterangan dalam unggahan tersebut.
    Kapolsek Makasar Komisaris Sumardi, membenarkan adanya insiden perselisihan antara
    debt collector
    dan pemilik kendaraan di lokasi tersebut.
    Sebuah kiriman dibagikan oleh Jakarta Utara Update (@jakut_update)
    “Info yang didapat dari keterangan saksi, terjadinya selisih paham karena korban keberatan untuk memberikan kendaraan yang mau ditarik oleh yang diduga dilakukan
    debt collector,
    ” ujar Sumardi saat dikonfirmasi, Senin (16/6/2025).
    Namun, hingga saat ini belum ada laporan resmi yang diterima pihak kepolisian terkait insiden tersebut.
    “Sudah dilakukan pengecekan oleh personel ke stasiun kereta cepat. Untuk korban yang dirugikan, tidak ada yang membuat laporan hingga saat ini,” ungkapnya.
    Sumardi menjelaskan, berdasarkan keterangan saksi, pihak stasiun menyarankan agar permasalahan tersebut diselesaikan di luar area stasiun untuk menghindari keributan yang dapat dilihat oleh banyak orang.
    “Namun hingga kini, belum ada laporan,” jelas Sumardi.
    Ia menambahkan, sejumlah saksi yang dimintai keterangan tidak mengetahui identitas
    debt collector
    maupun korban, karena keduanya langsung meninggalkan lokasi setelah kejadian.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.