Category: Kompas.com Metropolitan

  • Rumahnya Digusur, Warga Kampung Gabus Minta Tolong Dedi Mulyadi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        20 Juni 2025

    Rumahnya Digusur, Warga Kampung Gabus Minta Tolong Dedi Mulyadi Megapolitan 20 Juni 2025

    Rumahnya Digusur, Warga Kampung Gabus Minta Tolong Dedi Mulyadi
    Tim Redaksi
     
    BEKASI, KOMPAS.com
    – Suryadi (65), warga Kampung Gabus, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, meminta pertolongan kepada Gubernur
    Jawa Barat

    Dedi Mulyadi
    usai tempat tinggalnya digusur beberapa waktu lalu.
    Rumah yang telah ditempati selama tujuh tahun digusur lantaran berdiri di atas bantaran saluran irigasi milik Perum Jasa Tirta (PJT).
    “Minta tolong saja, bagaimana baiknya,” kata Suryadi di Kampung Gabus, Jumat (20/6/2025).
    Setelah rumahnya digusur, Suryadi memilih bertahan di bekas rumahnya yang telah dibongkar dengan mendirikan tenda terpal berukuran 4 meter x 8 meter.
    Tenda tersebut berdiri di atas puing-puing rumah yang sebelumnya ia huni bersama empat anggota keluarganya.
    Ia mengaku terpaksa bertahan demi menjaga sisa-sisa aset miliknya, seperti kayu dan bambu, yang dikhawatirkan akan hilang jika ditinggal.
    Sementara itu, empat anggota keluarganya mengungsi ke sebuah rumah kontrakan setelah mendapat bantuan dari seorang dermawan.
    Suryadi mengaku tak berharap mendapat kompensasi dalam bentuk uang atas penggusuran rumahnya.
    Sebab, dia sadar bahwa dirinya mendirikan bangunan di atas tanah yang bukan miliknya.
    Namun demikian, sebagai pemilih Dedi Mulyadi pada Pilkada Jawa Barat 2024, dia berharap mendapat tuah kebijakaaan dari orang nomor satu di Jawa Barat itu.
    Misalnya, seperti menyewakan tempat kontrakan. Mengingat, ia tak lagi punya tempat tinggal setelah rumahnya digusur.
    “Saya enggak minta (kompensasi), yang penting kami dikasih buat biaya kontrakan gitu,” imbuh dia.
    Sebelumnya diberitakan, sebanyak 50 bangunan liar di sepanjang Jalan Kong Isah, Kampung Gabus, Desa Srimukti, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, dibongkar pada Rabu (18/6/2025).
    Pembongkaran yang dimulai sekitar pukul 10.00 WIB itu diawali dengan pembacaan berita acara oleh petugas Satpol PP Kabupaten Bekasi di hadapan warga.
    Dalam pembacaan berita acara disebutkan bahwa bangunan liar tersebut dibongkar karena berdiri di atas tanah milik Perum Jasa Tirta, sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang pengelolaan sumber daya air.
    Nantinya, lokasi tersebut akan dilakukan pembangunan oleh Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jawa Barat.
    Kepala Bidang Trantib Satpol PP Kabupaten Bekasi, Ganda Sasmita menjelaskan, pembongkaran bangunan liar di Kampung Gabus atas perintah Dedi Mulyadi melalui Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang.
    Perintah tersebut keluar tak lama setelah Dedi Mulyadi mengunjungi Kampung Gabus beberapa waktu lalu.
    “Ini didasari dari kunjungan Pak Gubernur, kemudian meminta kepada Pak Bupati untuk menertibkan bangunan yang ada di Srimukti,” ungkap Ganda.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kendaraan Roda 3 Hangus Terbakar di Cileungsi, Kerugian Rp 10 Juta
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        20 Juni 2025

    Kendaraan Roda 3 Hangus Terbakar di Cileungsi, Kerugian Rp 10 Juta Megapolitan 20 Juni 2025

    Kendaraan Roda 3 Hangus Terbakar di Cileungsi, Kerugian Rp 10 Juta
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com –
    Kendaraan roda tiga hangus terbakar usai mengisi bahan bakar mesin (BBM) di SPBU kawasan Dusun Cinyosong, Desa Pasir Angin, Kecamatan
    Cileungsi
    , Kabupaten Bogor pada Kamis (19/6/2025) malam.
    Pemilik yang diketahui merupakan pedagang keliling mengalami kerugian sekitar Rp 10 juta.
    “Uang, HP, sama dagangannya terbakar. Uangnya sekitar 10 juta, ditaruh di plastik, disimpan di bagasi motor,” ujar Komandan Regu kebakaran Sektor Cileungsi, Jakaria, saat dihubungi, Jumat (20/6/2025).
    Motor korban sempat mogok beberapa meter usai keluar dari area SPBU.
    Saat hendak dinyalakan kembali, muncul percikan api dari bagian mesin.
    “Kayaknya dari koilnya, terus api langsung nyamber. Tangkinya juga mungkin bocor, jadi api cepat besar,” ujar Jakaria.
    Menurut Jakaria, api cepat membakar seluruh bagian motor termasuk barang dagangan yang dibawa korban.
    Korban disebut sempat mencoba menyelamatkan barang bawaannya, namun api terus membesar.
    “Dia bawa telur, kopi, sama dagangan warung. Ada juga tas kecil isinya HP, dompet, kartu-kartu, semua ikut terbakar,” kata Jakaria.
    Jakaria menambahkan, petugas damkar sektor Cileungsi mengerahkan dua unit ke lokasi kejadian. Proses pemadaman berlangsung sekitar 30 menit dan dibantu APAR milik SPBU.
    “Tidak ada korban luka. Tapi motornya hangus total. Uang dan barang habis semua,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ruang Tunggu Terminal Tanjung Priok Baru 2 Tahun Dibangun, tapi Banyak Fasilitas Rusak
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        20 Juni 2025

    Ruang Tunggu Terminal Tanjung Priok Baru 2 Tahun Dibangun, tapi Banyak Fasilitas Rusak Megapolitan 20 Juni 2025

    Ruang Tunggu Terminal Tanjung Priok Baru 2 Tahun Dibangun, tapi Banyak Fasilitas Rusak
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sejumlah fasilitas di lantai dua ruang tunggu
    Terminal

    Tanjung Priok
    , Jakarta Utara, dalam kondisi rusak dan tak terawat.
    Padahal ruang tunggu tersebut baru dibangun sekitar dua tahun lalu.
    “Ini kan masih baru sekitar 2-3 tahunan semua, cuma tempat duduknya udah pada rusak,” ucap penumpang bernama Zaenal (50) saat diwawancarai
    Kompas.com
    di
    Terminal Tanjung Priok
    , Jumat (20/6/2025).
    Selain bangku rusak, ruang tunggu lantai dua
    terminal
    juga terkesan kotor. Pengamatan
    Kompas.com
    di lokasi, lantai ruang tunggu berdebu dan banyak abu rokok.
    Selain di lantai, debu tebal juga menempel di kaca ruangan tersebut. 
    Petugas PO bus bernama Selamet menuturkan,
    rolling door
    yang menjadi penutup ruangan pun sudah hancur.

    Rolling door
    aja rusak udah lama, setahun atau dua tahun, hancur,” jelas dia.
    Meski sudah tahunan rusak, kata Selamet, bangku dan
    rolling door
     itu tak kunjung diperbaiki.
    Selamet sangat menyayangkan kondisi Terminal Tanjung Priok yang kurang terawat dan fasilitasnya banyak yang rusak.
    Ia membandingkan kondisi terminal di kampungnya di Jawa Tengah yang justru lebih bersih dan terawat.
    “Harusnya seperti di daerah saya Magelang terminal daerah tapi istimewa fasilitas memadai, bersih,” tutur Selamet.
    Sebelumnya diberitakan, kondisi ruang tunggu penumpang di Terminal Tanjung Priok, Jakarta Utara, terlihat memperihatinkan.
    Pengamatan
    Kompas.com
    di lokasi, Jumat (20/6/2025), terdapat dua lantai ruang tunggu penumpang di terminal ini.
    Di area bawah ruang tunggu tersebut berbentuk semi
    outdoor
    , hanya ada atap dan 38 bangku untuk penumpang. Namun, bangku-bangku tunggu untuk penumpang terlihat banyak ditiduri oleh gelandangan.
    Alhasil, banyak penumpang yang justru tak kebagian bangku dan memilih untuk duduk di trotoar.
    Meski begitu, kondisi di lantai bawah memang terlihat lebih bersih dari sampah. Namun, lantai ruang tunggu tersebut tetap kotor, terutama saat musim hujan.
    Sementara kondisi ruang tunggu di lantai dua justru terlihat lebih memprihatinkan. Di lantai dua ini terdapat loket-loket tiket bus.
    Untuk menuju ke lantai dua, penumpang harus menaiki sekitar 23 anak tangga.
    Namun, anak tangga tersebut justru dikotori banyak sampah. Mulai dari putung dan abu rokok, kemasan bekas minuman, plastik, hingga daun bekas makanan.
    Setibanya di lantai atas, penumpang akan dihadapkan dengan
    rolling door
    yang rusak dan rapuh.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pemprov Jakarta Resmi Berikan Diskon Pajak untuk Hotel dan Restoran
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        20 Juni 2025

    Pemprov Jakarta Resmi Berikan Diskon Pajak untuk Hotel dan Restoran Megapolitan 20 Juni 2025

    Pemprov Jakarta Resmi Berikan Diskon Pajak untuk Hotel dan Restoran
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta resmi memberikan
    diskon pajak
    bagi sektor hotel dan restoran melalui Peraturan Gubernur (Pergub).
    Kebijakan ini mulai berlaku sejak diumumkan oleh Pramono pada Selasa (17/6/2025).
    “Diberlakukan ya ini, ketika saya memutuskan kemarin sebenarnya pergubnya sudah disiapkan dan angkanya seperti yang saya sampaikan kemarin,” kata Pramono di Balai Kota Jakarta, Jumat (20/6/2025).
    Diskon pajak
    ini diberikan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-498 Jakarta serta HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.
    Pemerintah Jakarta berharap kebijakan ini dapat membantu mendorong pemulihan ekonomi dan meningkatkan kepatuhan pelaku usaha terhadap kewajiban perpajakan.
    Sebelumnya, Pramono mengatakan, potongan pajak sebesar 50 persen untuk sektor perhotelan selama dua bulan pertama sejak kebijakan diterapkan.
    “Pemerintah Jakarta akan memberikan insentif fiskal berupa pengurangan beban pajak pada sektor industri hotel yang akan dilaksanakan 2 bulan pertama sebesar 50 persen. Kemudian 2 bulan berikutnya sebesar 20 persen,” jelas Pramono kepada awak media di Balaikota Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa (17/6/2025).
    Selain itu, sektor makanan dan minuman juga mendapat potongan pajak sebesar 20 persen.
    Kebijakan ini diambil untuk membangkitkan semangat pelaku industri untuk memenuhi kewajiban pajaknya.
    “Karena kami ingin mendorong orang untuk lebih bergairah membayar pajak,” jelas Pramono.
    Adapun, keringanan pajak bagi pelaku usaha di sektor perhotelan ini disiapkan sebagai bagian dari rangkaian perayaan HUT ke-498 Jakarta serta untuk mendongkrak pergerakan ekonomi kota.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Coach Justin Merasa Difitnah, Tuding Ada yang Setir Akun Medsos
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        20 Juni 2025

    Coach Justin Merasa Difitnah, Tuding Ada yang Setir Akun Medsos Megapolitan 20 Juni 2025

    Coach Justin Merasa Difitnah, Tuding Ada yang Setir Akun Medsos
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pengamat sepak bola
    Justinus Lhaksana
    atau akrab disapa Coach
    Justin
    menduga ada yang menyetir sejumlah akun media sosial untuk mencermakan nama baik dan memfitnahnya.
    “Narasinya sama semua. Jadi ini bukan tindakan yang spontan, lebih ada yang setir. Sekarang karena jumlahnya masif, makanya ini sudah enggak normal, 20 atau 30 akun,” ungkap Justin saat dikonfirmasi, Jumat (20/6/2025).
    Justin kini telah melaporkan sejumlah akun media sosial tersebut ke Polda Metro Jaya. Sejumlah akun itu mengunggah pernyataan Justin yang mengkritik keberhasilan Timnas Indonesia U-17 asuhan Nova Arianto.
    Namun, Justin mengaku tidak pernah membuat pernyataan tersebut.

    Statement
    yang saya tidak pernah keluarkan. Sehingga netizen merespons dengan negatif terhadap saya,” tegas dia.
    Adapun laporan Justin ke ke Polda Metro Jaya itu terkait kasus dugaan pencemaran nama baik dan fitnah. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengungkapkan, laporan ini dibuat pada 14 April 2025.
    Laporan teregistrasi dengan nomor LP/B/2442/IV/2025/SPKT/POLDA METRO JAYAPERKARA.
    “Terdapat beberapa akun Facebook, Instagram, X dan Tiktok banyak yang memuat postingan yang berisi pencemaran nama baik dan atau fitnah yang ditujukan kepada pelapor,” kata Ade Ary saat dikonfirmasi, Jumat (20/6/2025).
    Justin mengeklaim tidak berkomentar atau tidak pernah membuat pernyataan maupun video terkait konten yang beredar tersebut.
    “Atas kejadian tersebut, korban merasa dirugikan dan dicemarkan nama baiknya, kemudian pelapor datang ke SPKT Polda Metro Jaya untuk membuat laporan guna penyelidikan dan penyidikan,” ujar Ade Ary. 
    Saat membuat laporan polisi, Justin menyerahkan barang bukti berupa satu lembar dokumen cetak unggahan dari beberapa media sosial, serta satu buah flashdisk USB yang berisi salinan tautan (URL) unggahan di media sosial.
    Justin melaporkan dugaan tindak pidana dengan menggunakan Pasal 45 Ayat (6) juncto Pasal 27A dan/atau Pasal 51 juncto Pasal 35 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 9
                    
                        KPK Panggil Direktur Sritex Jadi Saksi Kasus Korupsi Bansos Presiden 
                        Nasional

    9 KPK Panggil Direktur Sritex Jadi Saksi Kasus Korupsi Bansos Presiden Nasional

    KPK Panggil Direktur Sritex Jadi Saksi Kasus Korupsi Bansos Presiden
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Komisi Pemberantasan Korupsi (
    KPK
    ) memanggil Direktur Keuangan PT Sritex
    Supartodi
    sebagai saksi terkait kasus dugaan suap berkaitan dengan bantuan sosial (Bansos) Covid-19 untuk wilayah Jabodetabek di Kementerian Sosial (Kemensos) tahun 2020, pada Jumat (20/6/2025).
    KPK juga memanggil Allan Moran selaku eks Direktur Keuangan PT Sritex dan Kepala Biro Umum Kementerian Sosial tahun 2017-2020 Adi Wahyono untuk diperiksa dalam perkara yang sama.
    “Pemeriksaan dilakukan di Kantor BPKP Perwakilan D.I. Yogyakarta,” kata Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, dalam keterangannya, Jumat.
    Budi belum menjelaskan lebih jauh soal materi pemeriksaan yang akan digali penyidik terhadap para saksi.
    Namun, diketahui bahwa dalam perkara ini KPK menduga ada korupsi pengadaan 6 juta paket bansos yang akrab disebut sebagai bansos presiden ini.
    KPK menaksir kerugian negara dalam perkara tersebut mencapai Rp 125 miliar.
    Kasus
    korupsi bansos presiden
    ini merupakan satu dari tiga kasus terkait bansos yang ditangani KPK.
    Dua kasus lainnnya adalah, kasus menyangkut kerugian keuangan negara dalam pengadaan
    Bansos Covid-19
    yang menyeret mantan Menteri Sosial Juliari Batubara.
    Kemudian, distribusi bantuan sosial beras (BSB) untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) pada Program Keluarga Harapan (PKH), Kementerian Sosial.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 8
                    
                        Kata KPK Usai Gubernur Khofifah Disebut Tahu Kasus Dana Hibah Jatim
                        Nasional

    8 Kata KPK Usai Gubernur Khofifah Disebut Tahu Kasus Dana Hibah Jatim Nasional

    Kata KPK Usai Gubernur Khofifah Disebut Tahu Kasus Dana Hibah Jatim
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Komisi Pemberantasan Korupsi (
    KPK
    ) angkat bicara soal pemanggilan Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024
    Khofifah Indar Parawansa
    , setelah namanya disebut mengetahui penggunaan
    dana hibah
    untuk Pokmas dari APBD Jatim.
    Juru Bicara KPK Budi Prasetyo mengatakan, setiap keterangan yang disampaikan saksi akan didalami dan ditindaklanjuti oleh penyidik.
    Dia mengatakan, penyidik pasti akan memanggil pihak tertentu jika dibutuhkan keterangannya dalam perkara yang tengah ditangani.
    “Setiap informasi dan keterangan yang disampaikan oleh para saksi tentu semuanya akan didalami oleh penyidik, dan penyidik akan melihat jika memang ada kebutuhan untuk memanggil pihak-pihak tertentu untuk dimintai keterangannya, KPK tentu akan memanggil pihak-pihak tersebut,” kata Budi kepada wartawan, Jumat (20/6/2025).
    Sebelumnya, Eks Ketua DPRD Jawa Timur (Jatim) Kusnadi yakin Gubernur Jatim periode 2019-2024 Khofifah mengetahui soal dana hibah Pokmas dari APBD Jawa Timur tahun anggaran 2021-2022.
    Sebab, kata dia, pelaksana dari dana hibah tersebut adalah kepala daerah.
    “Orang dia (Gubernur Jatim Khofifah) yang mengeluarkan (dana hibah) masa dia enggak tahu,” kata Kusnadi di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (19/6/2025).
    Kusnadi mengatakan, sebelum dicairkan, dana hibah tersebut dibahas bersama dengan kepala daerah setingkat gubernur.
    “Ya dana hibah itu kan proses ya, ini proses ya, bukan materi. Ya itu kan dibicarakan bersama-sama dengan kepala daerah,” ujarnya.
    Kusnadi menambahkan akan kooperatif menjalani pemeriksaan dan siap jika harus ditahan KPK terkait kasus korupsi dana hibah Pokmas dari APBD Jatim tersebut.
    “Ya kan saya warga negara Indonesia ya, apapun yang diputuskan oleh penyelenggara negara ikut saja,” ucap dia.
    Sebelumnya, Kusnadi menjalani pemeriksaan sebagai saksi terkait kasus dana hibah Pokmas dari APBD Jatim di Gedung Merah Putih, KPK, Jakarta, Kamis (19/6/2025).
    Pantauan di lokasi, Kusnadi keluar dari Gedung KPK pada pukul 17.23 WIB bersama pengacaranya.
    Kusnadi mengatakan, penyidik menanyakan lebih dari 10 pertanyaan terkait dana hibah Pokmas dari APBD Jatim.
    “(Diperiksa sebagai) Saksi, Ya lebih lah (10 pertanyaan),” kata Kusnadi sambil meninggalkan Gedung KPK.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 4
                    
                        Dedi Mulyadi Usul Nama Bandung Barat Diubah, Ini Alasannya
                        Regional

    4 Dedi Mulyadi Usul Nama Bandung Barat Diubah, Ini Alasannya Regional

    Dedi Mulyadi Usul Nama Bandung Barat Diubah, Ini Alasannya
    Tim Redaksi
    BANDUNG BARAT, KOMPAS.com
    – Gubernur Jawa Barat
    Dedi Mulyadi
    mengusulkan agar nama Kabupaten
    Bandung Barat
    (KBB) diubah, tanpa embel-embel kata “Bandung”. Menurutnya, nama tersebut membuat wilayah ini sulit membangun identitas mandiri.
    “Ini memang kalimat ‘Bandung Barat’ jika dilihat dari kacamata branding, agak susah membrandingnya. Disebut Bandung Barat yang terbayang selalu Bandung,” ujar Dedi saat berpidato pada Rapat Paripurna Hari Jadi Kabupaten Bandung Barat ke-18 di hadapan 50 anggota DPRD, Kamis (19/6/2025).
    Dedi menilai, nama Bandung Barat hanya menggambarkan arah mata angin dan terlalu bergantung pada asosiasi dengan Kota Bandung maupun Kabupaten Bandung. Padahal, wilayah ini memiliki kekayaan budaya dan sejarah tersendiri.
    “Nama Bandung Barat sendiri memiliki dua kata yang menggabungkan nama tempat dan arah mata angin yang mana jika digabungkan hanya menunjukkan suatu wilayah Bandung yang berada di sebelah barat,” katanya.
    Menurut Dedi, arah mata angin bersifat relatif dan bisa berbeda tergantung dari mana seseorang melihat.
    “Kata siapa Bandung Barat? Kata orang Bukanagara, Subang. Tapi bagi orang Cianjur bisa jadi Bandung Timur. Bagi orang Purwakarta, Bandung Selatan. Jadi sulit untuk mengidentifikasi wilayah,” sebutnya.
    Dedi mengakui, penamaan awal Kabupaten Bandung Barat tidak mudah karena mempertimbangkan berbagai kepentingan wilayah.
    “Hanya jika memakai nama Mandalawangi, orang Padalarang gak terima, kalau pakai nama Padalarang, orang Lembang gak terima. Akhirnya pakai nama Bandung Barat,” ucapnya.
    Meski demikian, Dedi menyatakan siap membantu apabila ada keinginan untuk mengganti nama daerah tersebut agar memiliki wibawa dan daya tarik branding yang lebih kuat.
    “Biarlah kalau sudah begini namanya. Tapi kalau ada niat untuk membranding, merubah namanya, saya siap membantu agar ada wibawa atau kharismanya,” kata Dedi.
    Sebelum mengganti nama, Dedi mengingatkan pentingnya memahami karakteristik tiap wilayah di KBB. Ia menilai sebagian wilayah di KBB memiliki kultur yang mirip dengan Kota Bandung, sementara sebagian lainnya cenderung dekat dengan Cianjur dan Purwakarta.
    “Sebagian wilayah memiliki kecenderungan kultur yang sama dengan sebagian Cianjur dan Purwakarta. Mereka suka dengan kultur (budaya Sunda) leluhur,” tutur Dedi.
    Menurutnya, pendekatan ekologi dan budaya leluhur penting diterapkan dalam penataan wilayah agar kembali ke fungsi dan bentuk alaminya.
    “Gunung kudu awian, lengkob kudu balongan, lebak kudu sawahan. (Gunung harus tumbuh pohon, cekungan harus berkolam, lembah harus jadi ladang sawah). Maksudnya, jika ingin membereskan wilayah Bandung Barat harus dikembalikan ke asalnya,” ujarnya.
    Pemahaman terhadap karakteristik inilah, lanjut Dedi, yang dapat menjadi kekuatan identitas untuk membangun citra wilayah baru yang mandiri dan khas.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 3
                    
                        Kuota Haji Era Menag Gus Yaqut Mulai Diselidiki KPK
                        Nasional

    3 Kuota Haji Era Menag Gus Yaqut Mulai Diselidiki KPK Nasional

    Kuota Haji Era Menag Gus Yaqut Mulai Diselidiki KPK
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Komisi Pemberantasan Korupsi (
    KPK
    ) mulai mengusut dugaan korupsi terkait kuota ibadah haji 2024 di era Menteri Agama (Menag)
    Yaqut Cholil Qoumas
    .
    Masalah kuota haji ini sebelumnya juga sempat dipersoalkan DPR. Bahkan, lembaga legislatif itu sampai membentuk Panitia Khusus (Pansus) Haji.
    Saat ini, pengusutan kasus yang dilaporkan, salah satunya oleh
    Front Pemuda Anti Korupsi
    (FPAK) itu, masih masuk tahap penyelidikan.
    “Ya benar (penyelidikan dugaan korupsi penentuan kuota haji di Kemenag),” kata Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu saat dikonfirmasi, Kamis (19/6/2025).
    Asep tak menjelaskan lebih lanjut soal penyelidikan yang memang dilaksanakan secara tertutup.
    Namun, sejumlah pihak disebut telah dimintai keterangan dalam mendalami dugaan korupsi tersebut.
    Mereka menilai terdapat kejanggalan dalam pembagian kuota haji tambahan.
    “Hari ini saya bersama teman-teman mendatangi KPK untuk melaporkan Gus Yaqut,” kata Koordinator FPAK Rahman Hakim saat ditemui di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta pada 1 Agustus 2024 lalu.
    Rahman mengaku menyebutkan sejumlah nama yang diduga terlibat dalam pengalihan kuota haji 2024.
    Namun, ia tak bisa mengungkap nama-nama itu kepada wartawan.
    Dia juga mengakui, pihak Direktorat Pelayanan Laporan dan Pengaduan Masyarakat (PLPM) KPK menilai barang bukti dalam laporan yang disampaikan masih kurang.
    “Kita masih kurang data, dari pihak KPK meminta agar dilengkapi lagi berkas-berkasnya agar mempermudah KPK untuk ke penyidikan selanjutnya,” kata Rahman.
    Secara terpisah, Kompas.com sudah berupaya menghubungi Yaqut Cholil Qoumas terkait dugaan kasus
    korupsi kuota haji
    tersebut. Namun, dia belum memberikan respons.
    Masalah kuota haji sempat dipersoalkan oleh DPR periode sebelumnya. Saat itu, DPR bahkan sempat membentuk Pansus Haji untuk mengusut masalah ini, termasuk beberapa masalah lain di dalam penyelenggaraan Haji 2024.
    Hal ini bermula ketika Arab Saudi memberikan tambahan 20.000 kuota haji kepada Indonesia. Saat itu, Kemenag mengklaim bahwa kuota dibagi 50:50 antara haji reguler dan haji khusus, atas perintah Arab Saudi. 
    Namun, anggota Pansus Haji Marwan Jafar mengaku mendapat informasi bahwa pemerintah Saudi tidak pernah mengatur soal pembagian kuota tersebut.
    Marwan juga menilai dapur katering tidak sesuai standar dan menduga adanya praktik patgulipat antara pihak katering dan Kemenag yang merugikan jemaah.
    Selain itu, persoalan lain yang muncul adalah dugaan adanya 3.503 jemaah haji khusus yang berangkat tanpa antre pada tahun lalu. Padahal, mestinya mereka baru berangkat tahun 2031. 
    DPR pun menduga bahwa Kemenag lebih fokus pada keuntungan finansial, alih-alih penguatan pelayanan kepada jemaah.
    Mendapati persoalan itu, DPR akhirnya membentuk Pansus Haji. Namun, hingga beberapa kali pansus menggelar rapat untuk mendapatkan keterangan dari Gus Yaqut, ia selalu mangkir dari panggilan dengan berbagai alasan.
    Pansus akhirnya membuat rekomendasi terkait evaluasi penyelenggaraan haji 2024. Marwan mengklaim, ada banyak intervensi yang diterima Pansus pada saat menyusun laporan dan rekomendasi. 
    Intervensi itu disebut membuat laporan Pansus Haji tidak menuangkan secara lengkap dugaan-dugaan pelanggaran yang selama ini ditemukan dan ditelusuri dalam setiap rapat.
    “Jadi, semalam sudah agak bagus, tiba-tiba tadi pagi berubah semua ternyata. Setelah saya masuk itu kalimatnya banyak berubah dan poin-poin penting yang menjadi concern Pansus selama ini itu kehilangan substansi,” kata Marwan di Gedung DPR RI, pada 24 September 2024.
    “Jadi, sangat dibuat sehalus mungkin. Meskipun masih menyebut (perlu pelibatan) APH, tapi dibuat sehalus mungkin. Sehingga, katakanlah tidak bisa ditangkap secara terang benderang oleh aparat penegak hukum,” ujarnya lagi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 9
                    
                        Kaget Menu MBG Diganti Snack, Kepsek SDN Pondok Betung: Apakah Sudah Diuji Gizinya?
                        Megapolitan

    9 Kaget Menu MBG Diganti Snack, Kepsek SDN Pondok Betung: Apakah Sudah Diuji Gizinya? Megapolitan

    Kaget Menu MBG Diganti Snack, Kepsek SDN Pondok Betung: Apakah Sudah Diuji Gizinya?
    Tim Redaksi

    TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com –
    Kepala Sekolah
    SDN Pondok Betung 01
    , Hamidah, mengaku kaget paket menu
    Makanan Bergizi Gratis
    (MBG) yang dikirimkan ke sekolahnya diganti makanan ringan atau snack.
    Pasalnya, pihak sekolah mendapat informasi bahwa MBG akan disalurkan berupa nasi, lauk pauk hingga sayuran.
    “Saya mungkin juga termasuk yang kaget waktu itu, biasanya sesuai dengan informasi gitu kan. Bahkan waktu sosialisasi itu Ahli Gizinya juga ada hadir ke sekolah, tapi begitu dapat info kok diganti sama snack,” jelas Hamidah saat ditemui Kompas.com di SDN Pondok Betung, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Kamis (19/6/2025).
    Menurut ia, sosialisasi awal dilakukan beberapa bulan lalu dan bahkan sempat melibatkan ahli gizi.
    Namun pada Kamis (12/6/2025), pihak sekolah diinformasikan bahwa paket MBG yang dikirimkan berubah menjadi makanan ringan.
    Hamidah mengatakan pihak penyedia MBG beralasan bahwa perubahan menjadi snack dilakukan karena pembelajaran di sekolah tidak berlangsung penuh selama bulan Juni.
    “Menurut data yang mereka dapat dari sekolah bahwa pada saat sekarang ini pembelajaran enggak maksimal, artinya enggak full. Kalau misalnya dikasihnya makanan berat, khawatir anaknya lagi enggak masuk. Sehingga menjadi mubazir dan basi maka diantisipasilah menggunakan snack,” jelas dia.
    Meski kaget, pihak sekolah tetap menerima penyaluran MBG snack dengan catatan bahwa pihak penyedia sudah memperhitungkan kandungan gizinya.
    Bahkan, makanan ringan yang didominasi oleh biskuit itu disebut telah disesuaikan dengan kandungan gizi di setiap tingkat kelasnya.
    “Saya tanya juga, apakah sudah diuji gizinya? Mereka jawab sudah. Jadi kami welcome aja, yang penting ada tanggung jawab gizinya,” kata dia.
    Selama sepekan terakhir, siswa SDN Pondok Betung 01 telah menerima MBG dalam bentuk makanan ringan yang dibagikan dua hingga tiga hari sekali.
    Paket snack itu dititipkan melalui wali kelas atau orangtua murid saat pembagian rapor.
    Hamidah pun berharap ke depan, terutama pada tahun ajaran baru mendatang, MBG bisa kembali disalurkan dalam bentuk makanan berat sesuai rencana awal.
    “Tim dari MBG juga sudah bilang nanti tahun ajaran baru kita akan dapat makanan berat. Harapannya sih seperti itu, supaya sesuai dengan yang disosialisasikan sejak awal,” ucap dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.