Category: Kompas.com Metropolitan

  • 13 Siswa di Magetan Gagal Masuk Sekolah Imbas Aturan Dapodik SPMB 2025
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        21 Juni 2025

    13 Siswa di Magetan Gagal Masuk Sekolah Imbas Aturan Dapodik SPMB 2025 Surabaya 21 Juni 2025

    13 Siswa di Magetan Gagal Masuk Sekolah Imbas Aturan Dapodik SPMB 2025
    Tim Redaksi
    MAGETAN, KOMPAS.com
    – Kebijakan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025 yang ditetapkan
    Kementerian Pendidikan
    Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) dikeluhkan sejumlah warga
    Magetan
    , Jawa Timur.
    Hal ini terjadi di Sekolah Dasar Negeri Ngiliran, Kecamatan Panekan. Sebanyak 13 calon siswa terpaksa tidak bisa masuk sekolah karena jumlah pendaftar mencapai 41 anak.
    Sementara kuota yang tersedia hanya satu rombongan belajar (rombel) dengan batasan 28 siswa per kelas.
    Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Kadisdikpora) Kabupaten Magetan, Suwata menjelaskan, aturan rombongan belajar yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan tidak dapat diubah.
    “Meskipun aturan rombel itu kalau SD 28 anak, dan SMP 32 anak, tapi tahun-tahun sebelumnya aplikasi
    Dapodik
    masih bisa dibuka, diberi kelonggaran oleh pusat. Tapi sejak SPMB ini kami dari awal sudah diminta data rombel tiap satuan pendidikan, lalu langsung dikunci aplikasinya,” ujarnya saat ditemui di Pendopo Surya Graha, Jumat (20/6/2025).
    Suwata menambahkan, di SDN Ngiliran, banyak calon siswa yang terpaksa mencari sekolah lain.
    “Ya terpaksa harus bersekolah di tempat lain, kalau mengacu narasinya pemerintah pusat ya diarahkan ke sekolah swasta. Tapi kan itu hak masing-masing orang tua,” jelasnya.
    Menurut Suwata, meskipun penerapan SPMB oleh pemerintah bertujuan untuk pemerataan pendidikan, namun banyak orang tua di wilayah lain mengeluhkan masalah serupa.
    Dia mengaku bahwa pihaknya sedang melakukan inventarisasi permasalahan tersebut untuk disampaikan kepada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.
    “Untuk kasus seperti di SDN Ngliliran itu saya kira juga terjadi di beberapa daerah. Saat ini yang bisa kami lakukan hanya menginventarisir persoalan ini saja. Selain itu kami coba berkoordinasi dengan Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Jawa Timur agar ditindaklanjuti ke pemerintah pusat,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jalan Rusak di Parung Panjang Sebabkan Banyak Kecelakaan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        21 Juni 2025

    Jalan Rusak di Parung Panjang Sebabkan Banyak Kecelakaan Megapolitan 21 Juni 2025

    Jalan Rusak di Parung Panjang Sebabkan Banyak Kecelakaan
    Tim Redaksi
    KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com –

    Kerusakan jalan
    yang parah di Jalan Mohamad Toha sampai Jalan Raya Sudamanik,
    Parung Panjang
    , Kabupaten Bogor, disebut kerap menyebabkan kecelakaan, terutama bagi pengendara motor.
    Santor Jones (64), warga yang telah enam tahun tinggal di wilayah tersebut menyebut banyak pengendara hilang kendali saat melintasi jalan yang rusak.
    “Lubangnya banyak banget jadi suka banyak yang jatuh, apalagi emak-emak atau cewek gitu aduh, sering banget terjadi di sini,” ujar Santor Jones saat ditemui
    Kompas.com
    di lokasi, Jumat (20/6/2025).
    Kondisi makin memburuk bagi pengendara saat hujan turun. Jalanan yang dipenuhi lubang, debu tebal, dan batu-batu menjadi sangat licin dan berbahaya.
    Menurut Santor, tidak sedikit pengendara sepeda motor yang tergelincir atau terjatuh akibat kondisi jalan yang tak kunjung diperbaiki secara menyeluruh.
    Bahkan, ia sendiri mengaku sudah dua kali mengalami kecelakaan saat melintasi jalanan yang rusak.
    “Biasanya kalau Sabtu saya suka pulang ke Legok, tapi kalau lagi hujan, saya justru enggak berani pulang karena jalanannya licin. Saya saja sudah dua kali jatuh. Ngeri jalanannya,” kata dia.
    Selain menyebabkan kecelakaan tunggal,
    jalan rusak
    juga menimbulkan risiko lain, salah satunya batu beterbangan yang bisa mengenai pengguna jalan.
    Santor sendiri pernah terluka akibat pecahan batu yang terlempar dari bawah truk yang melintas.
    Akibatnya, ia mengalami luka memar di bagian telapak tangan dan tidak bisa beraktivitas selama seminggu.
    “Saya pernah, tangan kena batu. Untung aja saya lihat ada batu datang dari bawah mobil. Terus saya tepis pakai tangan saya, kalau enggak, kena kepala istri saya,” jelas dia.
    Selain warga setempat,
    jalan rusak di Parung Panjang
    juga merugikan para sopir truk yang melintas.
    Pasalnya, truk-truk yang lewat sering sekali mengalami pecah ban dan patah as roda akibat menghantam lubang.
    Salah satunya dialami Yandri (23). Saat ditemui
    Kompas.com
    , truk yang ia kendarai mengalami patah as roda akibat lubang besar sehingga harus menepi ke bahu jalan.
    “Ini kita mau kirim barang material ke Jakarta tapi karena patah roda jadi harus harus berhenti dulu,” kata dia.
    Yandri pun berharap pemerintah segera mengambil tindakan untuk memperbaiki jalan di Parung Panjang demi kelancaran aktivitas pengiriman barang dan keselamatan para pengguna jalan.
    “Untuk pemerintah supaya cepatlah perbaiki jalan Parung Panjang supaya enak buat kita lewati,” ucap dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gunung Semeru kembali Erupsi, Tinggi Letusan 1.200 Meter di Atas Kawah
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        21 Juni 2025

    Gunung Semeru kembali Erupsi, Tinggi Letusan 1.200 Meter di Atas Kawah Surabaya 21 Juni 2025

    Gunung Semeru kembali Erupsi, Tinggi Letusan 1.200 Meter di Atas Kawah
    Tim Redaksi
    LUMAJANG, KOMPAS.com

    Gunung Semeru
    di Kabupaten
    Lumajang
    , Jawa Timur, kembali mengalami
    erupsi
    pada Sabtu (21/6/2025). 
    Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur melaporkan bahwa erupsi terjadi sekitar pukul 05.50 WIB.
    Erupsi
    tersebut menghasilkan letusan asap tebal berwarna kelabu yang mencapai ketinggian 1.200 meter dari puncak kawah Jonggring Saloko, atau setara dengan 4.876 meter di atas permukaan laut (mdpl).
    “Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Sabtu, 21 Juni 2025 pukul 05.50 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 1.200 meter di atas puncak,” ungkap petugas PPGA Semeru, Liswanto, dalam keterangan tertulis.
    Pada hari sebelumnya, Jumat, 20 Juni 2025, PPGA Semeru mencatat sebanyak 41 kali letusan. Namun, beberapa erupsi tidak dapat teramati secara visual karena tertutup kabut.
    Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (
    BPBD
    ) Kabupaten Lumajang, Yudhi Cahyono menyatakan, status aktivitas Gunung Semeru saat ini berada di level II atau waspada.
    Ia mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di sektor tengara sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 kilometer dari puncak.
    Di luar jarak tersebut, masyarakat juga dilarang melakukan aktivitas dalam radius 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, mengingat potensi terjadinya perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
    “Waspada terhadap potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru,” tambahnya.
    Saat ini, kawasan sekitar Gunung Semeru kerap diguyur hujan lebat, yang meningkatkan risiko terjadinya banjir lahar.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • KKB Kalenak Murib Disebut Dalang Penembakan di Kampung Lambera Puncak
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        21 Juni 2025

    KKB Kalenak Murib Disebut Dalang Penembakan di Kampung Lambera Puncak Regional 21 Juni 2025

    KKB Kalenak Murib Disebut Dalang Penembakan di Kampung Lambera Puncak
    Tim Redaksi
    JAYAPURA, KOMPAS.com

    Kelompok Kriminal Bersenjata
    (KKB) yang dipimpin Kalenak Murib diduga menjadi pelaku utama dalam penembakan warga sipil dan
    pembakaran honai
    di Kampung Lambera, Distrik Yugumoak, Kabupaten Puncak, Papua Tengah.
    Peristiwa tragis ini terjadi pada Rabu (18/6/2025) sekitar pukul 09.00 WIT, mengakibatkan tiga
    warga sipil tewas
    , empat luka-luka, serta belasan honai terbakar.
    Kepala Operasi Satuan Tugas (Satgas) Damai Cartenz, Brigadir Jenderal Polisi (Brigjen Pol) Faizal Ramadhani, membenarkan bahwa penyerangan tersebut dilakukan oleh KKB pimpinan Kalenak Murib.
    “Ya benar, penyerangan berupa penembakan hingga pembakaran honai dilakukan oleh KKB pimpinan Kalenak Murib dan komplotannya,” ungkapnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (21/6/2025).
    Menurut Faizal,
    KKB Kalenak Murib
    beserta 23 anggotanya memasuki Kampung Lambera pada Selasa (17/6/2025) sekitar pukul 16.00 WIT dengan membawa senjata api.
    “KKB pimpinan Kalenak Murib ini datang bersama puluhan anak buah. Mereka membawa empat pucuk senjata api dan melakukan penyerangan terhadap warga sipil di Kampung tersebut,” jelasnya.
    Meskipun terjadi penyerangan, Faizal menyebutkan bahwa sebagian warga sipil telah mengungsi ke daerah yang lebih aman.
    “Sebagian besar warga Kampung Lambera telah berpindah ke tempat lebih aman di Distrik Megeabume dan Distrik Sinak untuk menyelamatkan diri,” ujar jenderal bintang satu ini.
    Sebelumnya, diberitakan bahwa penyerangan tersebut mengakibatkan tiga orang tewas, empat orang luka-luka, dan 11 honai milik warga ludes terbakar di Kampung Lambera.
    Kasus ini menjadi perhatian serius bagi pihak keamanan dan masyarakat setempat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sempat Kecewa Warungnya Dibongkar, Irwansyah Kini Dukung Dedi Mulyadi Bongkar Bangunan Liar
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        21 Juni 2025

    Sempat Kecewa Warungnya Dibongkar, Irwansyah Kini Dukung Dedi Mulyadi Bongkar Bangunan Liar Megapolitan 21 Juni 2025

    Sempat Kecewa Warungnya Dibongkar, Irwansyah Kini Dukung Dedi Mulyadi Bongkar Bangunan Liar
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com –
    Irwansyah (51) sempat kecewa terhadap Gubernur Jawa Barat
    Dedi Mulyadi
    lantaran warung kopinya yang berdiri di atas bantaran saluran irigasi Kampung Gabus, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, dibongkar pada Rabu (18/6/2025).
    Saking kecewanya, Irwansyah bahkan berjanji tidak akan lagi mencoblos Dedi seandainya mantan Bupati Purwakarta itu kembali maju pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jawa Barat 2029.
    Namun, kekecewaan tersebut perlahan sirna usai Dedi menemui Irwansyah pada Jumat (20/6/2025).
    Bahkan, Irwansyah kini meminta Dedi untuk membongkar semua
    bangunan liar
    yang masih berdiri di atas bantaran saluran irigasi Kampung Gabus.
    Kekecewaan Irwansyah terhadap Dedi berawal dari langkah Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Bekasi yang membongkar 50 bangunan liar di Jalan Kong Isah pada Rabu kemarin.
    Pembongkaran bangunan liar tersebut dilakukan atas perintah Dedi Mulyadi melalui Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang.
    Dari puluhan bangunan liar yang dibongkar, salah satunya adalah warung kopi milik Irwansyah. Irwansyah pun merasa dikhianati.
    “Enggak mau milih lagi (Dedi Mulyadi) saya, sudah kecewa. Saya rakyat kecil, jual kopi Rp 1.000-Rp 2.000, keuntungannya buat nafkahin anak saya, kalau begini kan saya mau makan dari mana, kerjaan susah,” ungkap Irwansyah, Rabu.
    Menurut dia, mayoritas pemilik bangunan liar di Kampung Gabus merupakan pemilih Dedi pada Pilkada Jawa Barat 2024.
    “Ya terserah pemerintah mau diganti ya syukur, kalau enggak ya sudah, saya ihklasin, paling Dedi Mulyadi satu periode,” kata Irwansyah.
    Irwansyah juga menyayangkan sikap Dedi yang tidak menyampaikan pemberitahuan rencana pembongkaran ketika berkunjung ke Kampung Gabus beberapa waktu lalu.
    Surat pemberitahuan pembongkaran justru baru diterima menjelang jadwal pelaksanaan pembongkaran.
    “Enggak dikasih tahu (saat Dedi Mulyadi berkunjung ke Kampung Gabus), cuma ngonten doang,” kata Irwansyah.
    Setelah tempat usahanya dibongkar, Irwansyah belum tahu akan kembali berdagang di lokasi mana.
    “Tahu, saya juga bingung mau usaha di mana, di pinggir jalan dibongkarin,” imbuh dia.
    Irwansyah juga mengaku bahwa warung kopinya dibangun di atas tanah warisan kakeknya yang tak lain Bupati Swatantra Tingkat II Bekasi periode 1958-1960, Nausan.
    Klaim garis keturunan dan kepemilikan tanah warisan itu menjadi dasar keyakinan Irwansyah untuk mendirikan bangunan di atas lahan yang kini dikelola oleh Perum Jasa Tirta (PJT), sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pengelola sumber daya air.
    “Ini tanah warisan engkong saya, Kong Haji Nausan, Bupati (ketiga) Bekasi. Itu ada makamnya di situ. Makanya saya berani bangun warung di sini, buat usaha,” ucap Irwansyah.
    Mendengar adanya kekecewaan dari warganya, Dedi langsung menemui Irwansyah dan sejumlah pemilik bangunan liar.
    Dedi menuturkan bahwa tidak ada persoalan antara dirinya dan Irwansyah.
    Sebaliknya, dalam pertemuan itu justru Irwansyah memintanya untuk membongkar semua bangunan liar yang masih berdiri di atas bantaran saluran irigasi Jalan Kong Isah.
    “Aman, sudah ketemu sama saya. Dia sekarang malah nyuruh saya bongkar semua,” kata Dedi Mulyadi di lokasi, Jumat.
    Selain itu, Dedi Mulyadi juga berjanji akan merenovasi makam kakek Irwansyah yang berjarak sekitar 20 meter dari lokasi warung yang dibongkar.
    “Saya akan merenovasi makam dari leluhurnya, saya akan merenovasi, tadi sudah sepakat, dan dia mau jualan lagi,” imbuh dia.
    Dedi juga mengatakan akan memberikan kompensasi bagi pemilik bangunan liar yang dibongkar.
    Untuk itu, ia meminta data lengkap mengenai jumlah pemilik bangunan liar.
    “Saya kan juga manusia, saya ngerti betul perasaan masyarakat, saya minta berapa sih yang digusur di sini, didata untuk segera ya kami berikan sesuatu yang membuat mereka bahagia,” ujar Dedi.
    Dedi menyatakan tetap memberikan kompensasi kendati para pemilik menyadari kesalahannya mendirikan bangunan liar di atas tanah negara.
    Bantuan ini diberikan setidaknya agar para pemilik bangunan bisa membuka usahanya kembali.
    “Minimal untuk modal mereka usaha berikutnya,” imbuh dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gunung Lewotobi Meletus Lagi Lontarkan Abu Vulkanik 2 Km, Status Awas
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        21 Juni 2025

    Gunung Lewotobi Meletus Lagi Lontarkan Abu Vulkanik 2 Km, Status Awas Regional 21 Juni 2025

    Gunung Lewotobi Meletus Lagi Lontarkan Abu Vulkanik 2 Km, Status Awas
    Tim Redaksi
    FLORES TIMUR, KOMPAS.com

    Gunung Lewotobi Laki-laki
    mengalami
    letusan
    kembali disertai gemuruh kuat pada Sabtu (21/6/2025) pagi.
    Menurut laporan dari Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki, dua kali letusan terjadi antara pukul 00.00 Wita hingga 06.00 Wita, dengan ketinggian kolom abu mencapai 2.000 meter.
    “Teramati dua kali letusan dengan tinggi 1.800-2.000 meter dan warna asap kelabu.
    Letusan
    disertai gemuruh kuat,” ujar Emanuel Rofinus Bere, Petugas Pos Pengamat Gunung Api, Sabtu (21/6/2025). 
    Ia mencatat, durasi letusan ini berkisar antara 140 hingga 180 detik, dengan amplitudo yang bervariasi antara 29,6 hingga 47,3 mm.
    Selama periode yang sama, juga terdeteksi satu kali gempa guguran dengan amplitudo 7,4 mm dan durasi 32 detik, serta sembilan kali embusan dengan amplitudo antara 2,9 hingga 14,7 mm dan durasi 30 hingga 59 detik.
    Selain itu, satu kali aktivitas low frekuensi tercatat dengan amplitudo 2,9 mm dan durasi 22 detik, serta dua kali letusan vulkanik dalam dengan amplitudo 3,7-10,5 mm dan durasi 16-17 detik.
    Secara visual,
    Gunung Lewotobi
    Laki-laki yang terletak di Kabupaten
    Flores Timur
    , NTT, terlihat jelas dengan kabut yang minim.
    Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal dan ketinggian 400-600 meter di atas puncak kawah.
    “Teramati sinar api di puncak kawah,” tambah Rofinus.
    Rofinus mengimbau kepada warga yang terdampak hujan abu vulkanik untuk mengenakan masker demi menjaga kesehatan.
    Ia juga menegaskan bahwa tingkat
    aktivitas gunung api
    tipe strato ini berada pada level IV, yang berarti status awas.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dedi Mulyadi Kaget, Pemuda Lubuklinggau Curhat Pakai Sabu Sejak SMP
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        21 Juni 2025

    Dedi Mulyadi Kaget, Pemuda Lubuklinggau Curhat Pakai Sabu Sejak SMP Regional 21 Juni 2025

    Dedi Mulyadi Kaget, Pemuda Lubuklinggau Curhat Pakai Sabu Sejak SMP
    Editor
    KOMPAS.com
    – Ibu dan anak dari Lubuk Linggau, Sumatera Selatan, datang menemui Gubernur
    Jawa Barat
    ,
    Dedi Mulyadi
    di kediamannya.
    Dalam pertemuan tersebut, ibu dan anak ini cerita bagaimana mereka berjuang agar anak tersebut bisa melepaskan diri dari jeratan narkoba jenis
    sabu
    .
    Hal yang membuat Dedi kaget adalah pengakuan pemuda tersebut yang mengatakan ia menggunakan sabu sejak
    SMP
    .
    “Ini Ibu rangka apa aja jauh-jauh dari
    Lubuklinggau
    ke sini?” tanya Dedi kepada ibu pemuda tersebut dikutip dari akun Instagram @dedimulyadi71, Sabtu (21/6/2025). 
    “Ini sudah direhab dua kali di BNN,” tutur sang ibu.
    “Memang pakai apa? Dapat dari siapa?” timpal Dedi kembali bertanya.
    Pemuda itu lalu menceritakan, ia membeli sabu dari bandar yang tidak diketahui namanya. Hingga kini pun bandar tersebut belum ditangkap aparat.
    “Sejak kapan langganan sabu-sabu?” tanya Dedi.
    “Sejak kecil, Pak. Sejak SMP,” jawab si pemuda.
    “Hah, SMP sudah pakai sabu? Berapa belinya?” tutur dia.
    Sang pemuda menjawab, ia biasanya beli Rp 50.000 atau Rp 100.000 untuk sekali pakai dari SMP hingga sekarang sudah lulus SMA.
    Sabu
    seharga Rp 50.000 itu jumlahnya sangat sedikit. Jika tidak memakai sabu, dadanya akan terasa panas dan gelisah. Hal inilah yang membuat dia selalu kembali menggunakan sabu.
    Saat ini pemuda tersebut sudah dua pekan tidak menggunakan sabu karena berada jauh dari tempat tinggalnya.
    “Oh…kalau gitu harus dikurung ini tiga tahun,” tutur Dedi melemparkan candaan.
    Sang ibu pun bercerita bagaimana beratnya menghadapi persoalan ini bertahun-tahun. Bahkan ia pernah sampai berniat bunuh diri dua kali.
    Namun ia melihat anak-anaknya, ia pun berusaha kuat menghadapi persoalan hidupnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jadwal Formula E Jakarta 2025 pada Hari Ini
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        21 Juni 2025

    Jadwal Formula E Jakarta 2025 pada Hari Ini Megapolitan 21 Juni 2025

    Jadwal Formula E Jakarta 2025 pada Hari Ini
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Ajang balap mobil listrik
    Formula E
    2025 resmi berlangsung hari ini, Sabtu (21/6/2025), di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC), Ancol, Jakarta Utara.
    Ajang ini menjadi satu-satunya seri ABB FIA Formula E World Championship musim ke-11 yang digelar di kawasan Asia Tenggara.
    Sebanyak 22 pembalap dari 11 tim yang mewakili 10 negara akan bersaing memperebutkan posisi terbaik di podium.
    Selain aksi balap, acara ini juga dimeriahkan dengan festival hiburan dan berbagai aktivitas eksklusif yang ditujukan bagi para pecinta otomotif dan pengunjung.
    Dikutip dari Akun Instagram
    @
    fiaformulae, berikut ini jadwal Formula E 2025 yang berlangsung pada hari ini:
    Diketahui, 11 tim dari 10 negara akan bertarung dalam ajang balap mobil listrik Formula E atau Jakarta E-Prix 2025 di Jakarta International E-Prix Circuit, Ancol, Sabtu (21/6/2025).
    Balapan ini merupakan bagian dari musim ke-11 ABB FIA Formula E Championship.
    PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sebagai penyelenggara menargetkan kehadiran 20.000 penonton.
    Tiket dijual dengan harga mulai dari Rp 500.000 hingga Rp 10 juta untuk kategori tertinggi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kualitas Udara Jakarta Hari Ini: Indeks AQI Tercatat 81
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        21 Juni 2025

    Kualitas Udara Jakarta Hari Ini: Indeks AQI Tercatat 81 Megapolitan 21 Juni 2025

    Kualitas Udara Jakarta Hari Ini: Indeks AQI Tercatat 81
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Pemandangan
    Jakarta
    yang terhampar di bawah sinar matahari pada Senin, 21 Juni 2025, menunjukkan
    kualitas udara
    yang dapat dikatakan cukup baik. Berdasarkan data dari situs pemantau kualitas udara IQAir, pada pukul 00.00 WIB, indeks kualitas udara (
    AQI
    ) Jakarta tercatat pada angka 81, yang termasuk dalam kategori sedang.
    Kategori sedang ini, dengan konsentrasi PM2.5 antara 51-100, menunjukkan bahwa kualitas udara di Jakarta tidak terlalu berdampak pada
    kesehatan
    manusia maupun hewan. Meskipun berada dalam kategori yang tidak berisiko tinggi, tetap perlu diwaspadai mengingat Jakarta merupakan kota besar yang sering mengalami
    polusi
    udara.
    Berikut adalah beberapa kategori dan dampak dari indeks kualitas udara:
    Untuk menjaga kesehatan, terutama bagi kelompok sensitif seperti anak-anak dan lansia, IQAir menyarankan agar:
    Dengan mematuhi rekomendasi ini, kita dapat membantu mengurangi dampak negatif dari polusi udara dan menjaga kesehatan masyarakat.
    Sumber: https://www.iqair.com/id
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jalan Rusak di Parung Panjang Tak Pernah Diperbaiki secara Utuh
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        21 Juni 2025

    Jalan Rusak di Parung Panjang Tak Pernah Diperbaiki secara Utuh Megapolitan 21 Juni 2025

    Jalan Rusak di Parung Panjang Tak Pernah Diperbaiki secara Utuh
    Tim Redaksi
    KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com –
    Kerusakan jalan di wilayah
    Parung Panjang
    , Kabupaten Bogor, Jawa Barat, disebut sudah berlangsung selama bertahun-tahun tanpa perbaikan yang berarti.
    Santor Jones (64), pemilik salah satu bengkel yang telah tinggal selama enam tahun di Jalan Mohamad Toha, Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, itu mengaku kondisi jalan tidak pernah benar-benar diperbaiki secara menyeluruh sejak pertama kali ia menetap.
    “Selama saya tinggal di sini, enggak pernah ada jalan yang benar. Saya kan ngontrak selama 10 tahun dan tinggal tiga setengah tahun lagi. Ini aja saya mikir dulu buat perpanjang atau enggak,” ujarnya saat ditemui
    Kompas.com
    , Jumat (20/6/2025).
    Menurut Santor,
    jalan rusak
    yang ada di depan rumahnya tidak pernah diperbaiki secara utuh atau dicor.
    Justru dia mengatakan, lubang-lubang besar di jalanan tersebut hanya ditutup secara sementara dengan batu koral atau material seadanya yang tidak bertahan lama.
    Bahkan, perbaikan itu juga hanya dilakukan di titik-titik tertentu dan bukan satu jalur utuh.
    “Lubangnya ditutupi pakai batu saja. Kalau dicor enggak pernah. Itu juga terakhir ditutupi pakai batu dua tahun lalu,” kata Santor.
    Hal senada juga dirasakan oleh Yandri, pengemudi truk. Ia menyebut, kerusakan di sepanjang Jalan Mohamad Toha menuju Jalan Raya Sudamanik, sudah berlangsung lama.
    Pasalnya, sudah dua tahun belakangan ini tak ada yang membenahi jalan sehingga kondisi jalan yang buruk itu menjadi kendala utama bagi para pengemudi truk.
    “Sudah lama sekali rusaknya tapi sudah dua tahun belakangan ini tidak dibenarin. Saya mah pusing pokoknya kalau lewat jalur ini,” kata dia.
    Yandri pun berharap pemerintah segera mengambil tindakan untuk memperbaiki
    jalan rusak di Parung Panjang
    .
    Sebab, kerusakan jalan sangat mengganggu kelancaran distribusi barang sekaligus membahayakan pengendara.
    “Untuk pemerintah supaya cepatlah perbaiki jalan Parung Panjang supaya enak buat kita lewati,” ucap dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.