Category: Kompas.com Metropolitan

  • 8
                    
                        Dedi Mulyadi Jemput Ibu yang Dianiaya Anaknya di Bekasi
                        Megapolitan

    8 Dedi Mulyadi Jemput Ibu yang Dianiaya Anaknya di Bekasi Megapolitan

    Dedi Mulyadi Jemput Ibu yang Dianiaya Anaknya di Bekasi
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com –
    Gubernur Jawa Barat
    Dedi Mulyadi
    menjemput Meilani (46), ibu korban penganiayaan oleh anak kandungnya yang berinisial MI (23), pada Senin (23/6/2025).
    “Tadi pagi sudah dijemput. Saya kira itu adalah bentuk perhatian ya bahwa memang kepala daerah harus begitu,” ujar Wali Kota
    Bekasi
    Tri Adhianto, saat ditemui di Plaza Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi, Senin.
    Tri mengaku tidak mengetahui secara pasti tujuan penjemputan tersebut. Namun, ia menduga langkah itu dilakukan untuk mendalami penganiayaan sekaligus memberikan pendampingan psikologis kepada korban.
    “Mungkin lebih bagaimana Pak Gubernur ingin mendalami lebih dalam lagi secara psikologis dan tentu sama dengan seperti saya tentu akan memberikan motivasi semangat kepada seorang ibu yang terluka hatinya,” jelas Tri.
    Tri juga menyampaikan rasa sedih dan marah atas tindakan kekerasan yang dilakukan MI terhadap ibunya.
    “Saya sangat sedih dan marah sebetulnya dengan kondisi yang terjadi,” imbuh dia.
    Sebelumnya diberitakan, seorang pemuda berinisial MI (23) tega menganiaya ibunya sendiri di rumah mereka di Perumahan Irigasi, Kelurahan Bekasi Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi.
    Aksi penganiayaan tersebut terekam kamera CCTV dan videonya viral di berbagai media sosial.
    Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota Komisaris Binsar Hatorangan Sianturi, menjelaskan bahwa insiden itu terjadi di teras rumah korban pada Kamis (19/6/2025) sekitar pukul 12.15 WIB.
    “Saat itu korban (ibu kandung) dan tersangka (anak kandung) sedang berada di teras rumah dengan posisi korban sedang berdiri di belakang pagar rumah, sedangkan tersangka sedang duduk di sebuah bangku depan pintu rumah,” kata Binsar, dikutip dari Tribunnews.com, Minggu (22/6/2025).
    MI saat itu meminta ibunya untuk meminjam sepeda motor milik tetangga agar bisa digunakan untuk keluar rumah. Namun, permintaan itu ditolak oleh sang ibu karena merasa tidak enak jika terus-menerus meminjam kendaraan milik orang lain.
    Ia menyarankan agar anaknya menggunakan sepeda milik keluarga yang tersedia di rumah. Penolakan tersebut memicu kemarahan pelaku. Tersangka langsung melemparkan bangku yang sedang tersangka duduki ke arah korban.
    “Setelah itu tersangka mengambil sebuah sandal dan digenggam oleh tersangka menggunakan tangan kanan, kemudian tersangka mendekati korban dan memukul kepala korban,” ucap dia.
    Aksi kekerasan tidak berhenti sampai di situ. Pelaku kemudian menarik kerudung ibunya. Korban yang kesakitan mencoba bangkit dan menjauh ke area samping rumah. Namun, pelaku justru masuk ke dapur dan mengambil sebilah pisau.
    “Tersangka menunjukkan pisau tersebut ke arah korban yang sedang berada di area samping rumah, kemudian tersangka mengatakan kepada korban, ‘liat ni gua bawa apaan! Gua bakal bunuh adek lu di depan mata lu’,” ungkap Binsar.
    Beruntung, aksi tersebut tidak berlanjut lebih jauh. Beberapa menit kemudian, seorang warga datang bersama dua petugas keamanan kompleks dan langsung mengamankan pelaku.
    “Dari hasil pemeriksaan, terdapat memar di bagian kepala korban dan di bagian pinggang korban. Pelaku sudah kami tangkap dan kami lakukan penahanan,” tegas Binsar.
    Saat ini, pelaku telah ditahan dan menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Polres Metro Bekasi Kota.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 4
                    
                        Wajah Jokowi Jadi Sorotan, Ajudan: Tidak Ada Masalah Serius
                        Regional

    4 Wajah Jokowi Jadi Sorotan, Ajudan: Tidak Ada Masalah Serius Regional

    Wajah Jokowi Jadi Sorotan, Ajudan: Tidak Ada Masalah Serius
    Penulis
    KOMPAS.com – 
    Kondisi kesehatan mantan Presiden
    Joko Widodo
    (
    Jokowi
    ) kembali menjadi perhatian publik usai muncul kabar bahwa beliau mengalami peradangan kulit akibat alergi.
    Hal ini diungkapkan oleh ajudan pribadi Jokowi, Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah, yang menyatakan bahwa kondisi Presiden ke-7 RI tersebut kini berangsur membaik.
    “Sedang proses pemulihan. Secara visual kita bisa lihat Bapak memang agak berubah. Secara fisik oke, tidak ada masalah. Secara medis disampaikan alergi beliau menyebabkan peradangan. Tapi saat ini pemulihannya mulai membaik,” ujar Syarif saat ditemui di Solo, Minggu (22/6/2025).
    Dari penampilannya di berbagai kesempatan,
    wajah Jokowi
    tampak mengalami perubahan, terutama di area kulit yang terlihat meradang.
    Saat ditanya soal kemungkinan penyakit autoimun, Syarif mengaku tidak mengetahui secara pasti.
    “Iya, peradangan terutama di wajah. Itu mungkin dokter yang bisa menjelaskan (mengenai autoimun),” imbuhnya.
    Momen ini bertepatan dengan ulang tahun ke-64 Jokowi, yang dirayakan di kediaman pribadinya di Solo bersama keluarga.
    Menurut Syarif, suasana perayaan berlangsung sederhana dan hangat.
    “Kemarin kebetulan adik-adik Bapak, adik-adik Ibu datang ke kediaman Pak Joko Widodo. Kalau teman-teman lihat ada tumpengan, nasi dan sebagainya dari warga yang menyiapkan. Itu spontan dari warga,” katanya.
    Selain keluarga, beberapa tokoh nasional juga hadir untuk memberikan ucapan ulang tahun. Di antaranya Menko PMK Pratikno dan mantan Menko PMK Muhadjir Effendy, yang datang secara terpisah ke rumah Jokowi.
    “Tadi kebetulan Pak Pratikno dan Pak Muhadjir datang ke kediaman Bapak. Untuk obrolan di dalam kurang tahu juga. Tapi yang pasti momen hari ulang tahun mengucapkan selamat hari ulang tahun,” tambah Syarif.
    Sebelumnya, kondisi kesehatan Jokowi sempat ramai diperbincangkan warganet setelah beberapa foto dan video menunjukkan adanya perubahan pada kulit wajahnya. Ajudan memastikan bahwa Jokowi kini sedang dalam proses pemulihan medis dan tidak mengalami kondisi serius.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pilkada Ulang Pangkalpinang: Anggaran Rp 24,8 Miliar Siap Digelontorkan
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        23 Juni 2025

    Pilkada Ulang Pangkalpinang: Anggaran Rp 24,8 Miliar Siap Digelontorkan Regional 23 Juni 2025

    Pilkada Ulang Pangkalpinang: Anggaran Rp 24,8 Miliar Siap Digelontorkan
    Tim Redaksi
    PANGKALPINANG, KOMPAS.com
    – Alokasi anggaran untuk pelaksanaan
    pilkada ulang
    di Kota
    Pangkalpinang
    , Kepulauan Bangka Belitung, telah dipastikan rampung.
    Penjabat (Pj) Wali Kota Pangkalpinang,
    M Unu Ibnudin
    , menyampaikan bahwa anggaran tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) murni serta APBD perubahan yang tercantum dalam Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD).

    Alhamdulillah
    semua sudah diselesaikan, termasuk untuk KPU, Bawaslu, dan unsur pengamanan dari TNI dan Polri,” ujar Unu setelah menghadiri kegiatan pada Minggu (22/6/2025).
    Unu menekankan komitmen pemerintah kota untuk mendukung kelancaran pelaksanaan pilkada ulang, salah satunya melalui kesiapan anggaran.
    Total anggaran yang dialokasikan mencapai Rp 24,8 miliar, di mana Rp 2,5 miliar di antaranya merupakan bantuan dari Pemerintah Provinsi Bangka Belitung.
    Dari total anggaran tersebut, KPU Kota Pangkalpinang menerima bagian terbesar, yaitu Rp 16,28 miliar.
    Sementara itu, Bawaslu Kota Pangkalpinang memperoleh Rp 5,17 miliar, Kodim 0413/Bangka mendapatkan Rp 1,53 miliar, dan Polres Pangkalpinang menerima Rp 1,9 miliar.
    Pencairan anggaran telah dilakukan dalam dua tahap, dengan tahap ketiga ditargetkan selesai pada Juli 2025.
    M Unu menambahkan, proses pengalokasian anggaran sempat mengalami kendala karena Pemkot Pangkalpinang menghadapi defisit anggaran sebesar Rp 50 miliar.
    Pemerintah Kota telah berupaya mencari dukungan anggaran dari pemerintah pusat, tetapi akhirnya memutuskan untuk mengalokasikan pembiayaan dari APBD Pangkalpinang dan bantuan provinsi.
    “Pembayaran tahap ketiga tentu akan segera dilakukan, kita lihat nanti kalau sudah tersedia anggarannya akan dibayarkan,” jelas Unu.
    Ia juga menilai bahwa pelaksanaan pilkada ulang hingga saat ini berjalan baik dan mengimbau warga untuk menggunakan hak pilih serta menghindari praktik politik uang.
    “Silakan gunakan hak pilih untuk menentukan pemimpin Kota Pangkalpinang yang akan melaksanakan program pembangunan secara berkelanjutan,” tambahnya.
    Pemungutan suara untuk pilkada ulang dijadwalkan pada 27 Agustus 2025.
    Saat ini, KPU sedang melaksanakan tahap persiapan pendaftaran pasangan calon yang diusung oleh partai politik.
    Sebelumnya, satu pasangan calon jalur perseorangan telah dinyatakan memenuhi syarat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Di Hadapan Kader Hanura Bengkulu, Patrice Rio Capella Kutip Pesan Tan Malaka
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        23 Juni 2025

    Di Hadapan Kader Hanura Bengkulu, Patrice Rio Capella Kutip Pesan Tan Malaka Regional 23 Juni 2025

    Di Hadapan Kader Hanura Bengkulu, Patrice Rio Capella Kutip Pesan Tan Malaka
    Tim Redaksi
    BENGKULU, KOMPAS.com
    – Dalam
    Musyawarah Daerah
    (Musda)
    Partai Hanura
    yang berlangsung pada Minggu (22/6/2025), Wakil Ketua Umum Partai Hanura,
    Patrice Rio Capella
    , menekankan pentingnya
    idealisme
    sebagai kompas perjuangan partai.
    “Saya mengatakan idealisme merupakan kompas bagi partai ini untuk tidak apatis dan mudah dibeli,” ujar Capella di hadapan kader Hanura di
    Bengkulu
    .
    Lebih lanjut, Capella menggarisbawahi dua tujuan utama berpartai, yakni menjadi alat kekuasaan dan menjadi alat perjuangan.
    Capella juga mengingatkan pentingnya kebermanfaatan Partai Hanura bagi masyarakat.
    “Kalau Partai Hanura tidak ada gunanya untuk rakyat, saya doakan nol suaranya di Pemilu mendatang. Kalau anggota DPRD dari Hanura tidak berteriak untuk rakyat, saya doakan anda kalah dalam Pemilu mendatang, tidak ada gunanya,” tegasnya.
    Menurutnya, menjadi anggota DPRD bukanlah tujuan akhir, melainkan alat untuk membela masyarakat.
    “Dalam politik, apabila kader kritis, musuh-musuh akan bermunculan, dan tidak akan pernah berada di zona nyaman,” tambahnya.
    Capella juga mencatat bahwa perjalanan seorang politisi bisa sangat dinamis.
    “Kadang begitu cepat berada di comberan, kadang begitu cepat pula berada di istana,” beber dia. 
    Ia menargetkan perolehan kursi Partai Hanura pada Pemilu mendatang akan meningkat.
    Musda Partai Hanura di Provinsi Bengkulu juga menghasilkan keputusan penting, di mana Usin Abdisyah Putra Sembiring terpilih kembali sebagai Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) untuk periode 2025 hingga 2030.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 3
                    
                        Cerita Gubernur Koster Keteteran Ikut Aturan Makan di Retreat: Lonceng Kedua, Belum Selesai Makannya
                        Nasional

    3 Cerita Gubernur Koster Keteteran Ikut Aturan Makan di Retreat: Lonceng Kedua, Belum Selesai Makannya Nasional

    Cerita Gubernur Koster Keteteran Ikut Aturan Makan di Retreat: Lonceng Kedua, Belum Selesai Makannya
    Tim Redaksi
    JATINANGOR, KOMPAS.com –
    Gubernur Bali,
    Wayan Koster
    , mengaku terkejut dengan aturan makan siang di Menza Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Jatinangor, Jawa Barat.
    Saat hari pertama makan siang bersama para praja, Koster bersama 85 kepala daerah lainnya tidak memahami bunyi lonceng tanda makan siang dimulai.
    “Oh, waktu ketok pertama, rupanya itu tanda mulai makan,” ujar Koster saat ditemui di
    IPDN Jatinangor
    , Jawa Barat, Senin (23/6/2025).
    Setelah ketukan pertama, sebuah lagu diputar tanda durasi makan siang mulai berjalan.
    Lagu kedua kemudian diputar lagi, namun Koster dan beberapa kepala daerah lainnya tidak memahami bahwa waktu makan siang mereka sudah mepet.
    “Sudah itu ketok (lonceng) kedua belum selesai makannya. Haha,” kata Koster.
    Dia mengatakan, kejadian hari pertama itu tidak akan terjadi pada hari ini.
    Beberapa kepala daerah yang berada di belakang Koster juga berteriak, “Harus kompak” saat makan siang nanti.
    “Hari ini harus tepat, dan harus kompak,” tandasnya.
    Momen ketidaktahuan para kepala daerah terkait tradisi makan siang di Menza IPDN ini juga diceritakan oleh Wamendagri
    Bima Arya Sugiharto
    .
    Bima mengatakan, ada banyak kepala daerah yang tidak menghabiskan makanannya lantaran tidak tahu arti dari lagu yang diputar saat makan siang berlangsung.
    “Tadi ada yang cerita kaget, mereka bilang makannya baru 3/4 tiba-tiba lonceng (tanda selesai) sudah bunyi,” ucap Bima, Minggu (22/6/2025).
    Untuk mengantisipasi hal tersebut, Bima mengatakan para kepala daerah diberikan pembekalan tata tertib oleh Rektor IPDN Halilul Khairi.
    Adapun
    retreat
    gelombang kedua kali ini diikuti 86 kepala daerah dari 93 kepala yang terdaftar.
    Sebab, enam dari tujuh kepala daerah telah mengajukan permohonan untuk tidak mengikuti retreat karena alasan kesehatan.
    Sedangkan satu kepala daerah adalah Gubernur Papua Pegunungan, John Tabo, karena ibunya meninggal dunia.
    Adapun 86 kepala daerah yang hadir akan mengikuti retreat selama lima hari terhitung dari 22-26 Juni 2025.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 3
                    
                        Cerita Gubernur Koster Keteteran Ikut Aturan Makan di Retreat: Lonceng Kedua, Belum Selesai Makannya
                        Nasional

    Retret di IPDN, I Wayan Koster Kaget dengan Beberapa Aturan, Apa Saja? Bandung 23 Juni 2025

    Retret di IPDN, I Wayan Koster Kaget dengan Beberapa Aturan, Apa Saja?
    Tim Redaksi
    SUMEDANG, KOMPAS.com

    Gubernur Bali
    ,
    I Wayan Koster
    , yang hadir dalam kegiatan
    retret gelombang kedua
    di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Kabupaten
    Sumedang
    ,
    Jawa Barat
    , harus menyesuaikan diri dengan berbagai aturan dan tata tertib kampus tersebut.
    Koster menyampaikan, salah satu aturan yang harus diikuti adalah lampu di ruangan wisma tempatnya beristirahat dengan kepala daerah lainnya harus dimatikan pukul 22.00 WIB.
    Meskipun tidak terdapat pendingin ruangan atau air conditioner (AC) di wisma, ia menilai hal tersebut bukan masalah karena udara di sekitar Kampus
    IPDN Jatinangor
    sejuk, sehingga membuat peserta nyaman beristirahat.
    “Jam 10 malam sudah dimatikan lampu. Nyaman, udaranya dingin, dan sangat nyaman,” kata Koster seusai mengikuti kegiatan senam pagi di lapangan Parade IPDN pada Senin (23/6/2025).
    Koster juga mengaku terkejut dengan tata tertib makan siang yang diterapkan.
    Para kepala daerah hanya diberi waktu singkat untuk menghabiskan makanan saat makan bersama para praja di Gedung Menza.
    Meski demikian, ia dan peserta lainnya sangat menikmati menu yang disajikan.
    Ia yakin, pada hari kedua ini, dirinya sudah terbiasa dengan aturan makan tersebut.
    “(Makanan) Cukup memenuhi standar. Waktu ketok pertama itu tandanya mulai makan. Udah itu ketok kedua belum selesai makannya. Hari ini harus tepat dan harus kompak,” ungkap Koster.
    Ia menambahkan bahwa kegiatan senam pagi bersama para praja sangat menyenangkan.
    Kegiatan ini dianggapnya penting untuk menjaga kebugaran tubuh dan menciptakan suasana yang lebih segar bagi para peserta.
    “Bagus buat melemaskan badan. Selama ini duduk saja di kantor,” pungkasnya.
    Sebelumnya, Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto mengungkapkan bahwa sejumlah menteri diagendakan untuk memberikan materi kepada para peserta retret gelombang kedua di lantai 3 Gedung Baru.
    Ia menekankan bahwa materi yang akan disampaikan sebagian besar sama dengan retret gelombang pertama yang dilaksanakan di Akmil Magelang, Jawa Tengah.
    “Nggak ada bedanya. Bedanya hanya lebih kepada lebih sedikit dan lokasi di sini. Materinya hampir semua sama. Malah di sini agak ditambahkan masukan-masukan dari kepala daerah terkait program prioritas,” kata Bima pada Minggu (22/6/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 40 Hektar Tanah Warga Adat Cireundeu Terancam, Dedi Mulyadi Usulkan Jadi Cagar Budaya
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        23 Juni 2025

    40 Hektar Tanah Warga Adat Cireundeu Terancam, Dedi Mulyadi Usulkan Jadi Cagar Budaya Bandung 23 Juni 2025

    40 Hektar Tanah Warga Adat Cireundeu Terancam, Dedi Mulyadi Usulkan Jadi Cagar Budaya
    Editor
     
    CIMAHI, KOMPAS.com
    – Warga
    Kampung Adat Cireundeu
    di Kota
    Cimahi
    ,
    Jawa Barat
    , mengeluhkan kondisi 40 hektare tanahnya yang terancam perubahan lingkungan ke Gubernur Jabar
    Dedi Mulyadi
    .
    Keluhan itu disampaikan warga saat kunjungan Dedi ke Kampung Adat
    Cireundeu
    .

    Dalam video yang diposting Dedi Mulyadi di akun Instagram @dedimulyadi71, mantan Bupati Purwakarta ini mengobrol tentang singkong di Cireundeu.
    Sebab warga di sana mempertahankan nilai budaya, salah satunya dengan mengonsumsi
    beras singkong
    (
    rasi
    ).

    Jadi tuangnya sampeu, teu nuang sangu? Aya sabaraha KK
    ? Jadi warga sini makannya singkong, ga makan beras? Ada berapa KK?” tanya Dedi kepada salah satu warga.
    “Ada 60 KK, sekitar 1.000 orang,” jawab salah satu warga, Abah Asep.
    Asep lalu bercerita sudah sejak lama warga di Kampung Cireundeu mengonsumsi singkong. Untuk menutupi kebutuhan pokok tersebut mereka memanfaatkan lahan seluas 40 hektare untuk ditanami singkong.
    Dalam setahun, singkong tersebut hanya berbuah sekali. Untuk itu, tidak ada panen raya di kampung adat tersebut.
    “Jadi setiap hari ada yang nanam, nyangkul, dan memanen. Warga bisa saja mengambil singkong dari tanah tetangganya. Jadinya, saling mengisi,” tutur Abah Asep.
    Selain itu, tidak ada bahasa, warga satu membeli beras singkong ke tetangganya. Semua tanaman sampeu yang ada di kebun warga dikelola dengan bersama-sama untuk semua warga.
    Namun kini lingkungan sudah berubah. Untuk mempertahankannya membutuhkan perjuangan keras.

    Rariweuh
    , Pak. Lumayan untuk mempertahankannya,” tutur Abah Asep.
    Menanggapi hal itu, Dedi Mulyadi berjanji akan berbicara ke
    wali kota Cimahi
    .
    “Kita tetapkan saja sebagai
    cagar budaya
    , agar tidak terinvensi oleh yang lain,” tutur dia.
    Berita sebelumnya, warga Cireundeu sudah cukup lama berjuang mempertahankan tanahnya dari tekanan pembangunan sekitar dan ancaman alih fungsi lahan. Seperti massifnya pembangunan perumahan di lereng-lereng bukit.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kemeriahan Resepsi Pernikahan Rizky Ridho di Surabaya, Nadeo Sempat Joget dan Bernyanyi
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        23 Juni 2025

    Kemeriahan Resepsi Pernikahan Rizky Ridho di Surabaya, Nadeo Sempat Joget dan Bernyanyi Surabaya 23 Juni 2025

    Kemeriahan Resepsi Pernikahan Rizky Ridho di Surabaya, Nadeo Sempat Joget dan Bernyanyi
    Editor
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Resepsi pernikahan
    Rizky Ridho
    dan Sendy Aulia Minggu (22/6/2025) malam di Grand Fullerton Ballroom, Surabaya berlangsung meriah.
    Ini merupakan acara puncak setelah pagi harinya, Rizky Ridho melangsungkan akad nikah di masjid Al Akbar, Surabaya.
    Tidak hanya rekan pemain dan mantan rekan pemain di Persebaya maupun Persija.
    Sejumlah rekan tim di
    Timnas Indonesia
    juga ikut hadir, termasuk
    Marselino Ferdinan
    dan
    Nadeo Argawinata
    .
    Keluarga besar Persebaya berbagai zaman, mulai di tingkat manajemen, tim pelatih, juga mantan pemain Persebaya larut dalam kebahagiaan ini.
    “Terima kasih atas kehadiran kolega, rekan, hingga keluarga. Kehadiran kalian jadi kebahagiaan bagi kami sekeluarga,” kata Rizky Ridho dalam sambutannya sebelum memulai acara.
    “Semoga dengan kehadiran semua kolega, bisa membawa kami menjalani bahtera rumah tangga dengan baik,” tambah pemain berusia 23 tahun tersebut.
    Semua tamu undangan larut dalam kebahagiaan, alunan musik yang dipandu Symphony Entertainment menjadikan suasana semakin meriah.
    Bahkan, Nadeo Argawinata sempat menyumbangkan lagu, mengajak Rizky Ridho dan istri ikut joget menjadikan suasana sangat meriah.
    Teman dekat Rizky Ridho, Koko Ari Araya yang hadir menyelipkan doa terbaik.
    “Ya semoga ke depannya menjadi keluarga sakinah mawaddah warohmah. Dan cepat dikasih momongan yang sholeh dan sholehah,” kata Koko Ari araya pada surya.co.id.
    Rekan yang lain, Rendi Irwan menaruh harapan sama.
    “Semoga Ridho dan Sendy menjadi keluarga sakinah mawaddah warohmah, bahagia selalu. Semoga dilimpahkan rezekinya,” kata Rendi Irwan.
    Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul
    Kemeriahan Resepsi Pernikahan Rizky Ridho di Surabaya, Ini Harapan dan Doa dari Rekan-rekannya
    .
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pagar Roboh Saat Karapan Sapi, 1 Pengunjung Meninggal
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        23 Juni 2025

    Pagar Roboh Saat Karapan Sapi, 1 Pengunjung Meninggal Surabaya 23 Juni 2025

    Pagar Roboh Saat Karapan Sapi, 1 Pengunjung Meninggal
    Tim Redaksi
    SUMENEP, KOMPAS.com
    – Sebuah tembok pembatas di lapangan
    karapan sapi
    , Desa Pangarangan, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, roboh saat berlangsung
    lomba karapan sapi
    se-Madura, Minggu (22/6/2025).
    Pelaksana Harian (Plh) Kepala Seksi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti, menyebutkan bahwa insiden tersebut mengakibatkan satu orang meninggal dunia dan tiga lainnya mengalami luka-luka.
    Korban meninggal dunia diketahui bernama Sueb (60), warga Desa Aeng Merah, Kecamatan Batuputih.
    “Korban sempat dilarikan ke RSUD dr. Moh. Anwar Sumenep dan dirawat secara intensif. Ia dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 19.40 WIB,” kata AKP Widiarti di Sumenep.
    Sementara itu, tiga korban luka lainnya adalah Ahmad Baidi (40) yang mengalami patah tulang paha kanan, Sudahnan (55) dengan luka robek di mata kaki kanan, dan Aldi (35) yang mengeluh sakit di bagian punggung.
    Dari keterangan saksi di lapangan, kejadian bermula saat penonton membludak dan sebagian di antaranya naik ke atas tembok pembatas sisi timur yang berada di garis finis.
    “Panitia sempat mengimbau agar penonton tidak naik ke atas pagar tembok. Namun imbauan tersebut tidak diindahkan,” tambah Widiarti.
    Akibat beban yang berlebih, tembok dengan panjang sekitar 25 meter dan tinggi 4 meter itu akhirnya roboh dan menimpa penonton yang berada di bawahnya.
    “Para korban awalnya dibawa ke Puskesmas Pamolokan sebelum dirujuk ke RSUD dr. Moh. Anwar,” ungkap dia.
    Diketahui, sebelum insiden terjadi, tembok pembatas sisi timur lapangan tersebut sudah dalam kondisi miring karena faktor usia dan minimnya perawatan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 3 Kali Gagal Tanam Tembakau Akibat Kemarau Basah di Pamekasan
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        23 Juni 2025

    3 Kali Gagal Tanam Tembakau Akibat Kemarau Basah di Pamekasan Surabaya 23 Juni 2025

    3 Kali Gagal Tanam Tembakau Akibat Kemarau Basah di Pamekasan
    Tim Redaksi
    PAMEKASAN, KOMPAS.com

    Kemarau basah
    membuat
    petani tembakau
    resah di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Minggu (22/6/2025).
    Fudi (45) warga Desa Laden Kec. Pamekasan mengalami kegagalan sampai tiga kali tanam
    bibit tembakau
    .
    “Saya sudah tiga kali tanam bibit gagal. Bibit membusuk akibat terkena hujan,” kata Fudi.
    Dikatakan, bibit belum tumbuh baik tapi sudah turun hujan. Sehingga bibit layu, membusuk dan akhirnya kering.
    Tiga kali berturut-turut terjadi hal yang sama. Baru ditanam dua hari sudah diguyur hujan.
    “Saya sempat putus asa. Tapi tetap masih berusaha tanam bibit keempat kalinya,” katanya.
    Dia menjelaskan, jika bibit yang masih berumur satu dua hari rentan mati jika diguyur hujan.
    Bahkan, beberapa kali akibat air hujan yang menggenang. Sehingga bibit terendam dan membusuk.
    Fudi mengaku menanam sekitar 8 ribu bibit. Setelah diguyur hujan tersisa sekitar 500 bibit yang masih hidup.
    Harganya mencapai Rp 45 ribu setiap satu bendel berisi 1.000 bibit.
    Sehingga modal yang dikeluarkan berkisar Rp 3 juta lengkap dengan bayaran petani yang membantu menanam bibit.
    Hal yang sama dirasakan Rohemah, 53, warga Dusun Srabunan, Desa Teja Timur, Pamekasan.
    Dia menanam bibit mencapai 10.000 bibit dan sudah menanam kedua kalinya.
    Setelah tanam bibit pertama gagal karena sawahnya direndam banjir.
    “Bibit yang hidup hanya tersisa sedikit. Saat ini sudah menanam kedua kalinya,” katanya.
    Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Trunojoyo Sumenep, Madura, Radibyo Trihastyo mengungkapkan jika hujan diprediksi masih terjadi.
    “Hujan bisa dimungkinkan masih terjadi. Karena pengaruh pusaran angin yang terjadi di wilayah sekitar Maluku dan Sulawesi yang membentuk awan dan berdampak ke Madura,” kata Radibyo.
    Dia mengatakan, bisa dilihat perkembangannya selama sepekan ke depan.
    Jika curah hujan turun kemungkinan hujan akan berkurang.
    Radibyo menjelaskan jika ada pergeseran musim dibanding tahun sebelumnya.
    Salah satunya akibat perubahan iklim.
    “Jika dalam seminggu ke depan curah hujan turun, kemungkinan musim kemarau berakhir bulan ini,” katanya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.