Category: Kompas.com Metropolitan

  • Bupati Luwu Tegaskan Akan Copot Kepsek yang Kedapatan Pungli pada SPMB 2025
                
                    
                        
                            Makassar
                        
                        23 Juni 2025

    Bupati Luwu Tegaskan Akan Copot Kepsek yang Kedapatan Pungli pada SPMB 2025 Makassar 23 Juni 2025

    Bupati Luwu Tegaskan Akan Copot Kepsek yang Kedapatan Pungli pada SPMB 2025
    Tim Redaksi
    LUWU, KOMPAS.com

    Bupati Luwu
    , Sulawesi Selatan, Patahuddin, melakukan pemantauan langsung terhadap pelaksanaan
    Sistem Penerimaan Murid Baru
    (SPMB) tahun ajaran 2025.
    Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa proses penerimaan siswa berlangsung secara transparan dan bebas dari praktik
    pungutan liar
    (pungli) serta gratifikasi.
    Kepala Dinas Pendidikan Luwu, Andi Palanggi, menyampaikan bahwa pengawasan tersebut ditegaskan oleh Patahuddin saat pertemuan mereka di Rumah Jabatan Bupati Luwu, Kecamatan Belopa Utara, pada Senin (23/6/2025).
    “Tadi pak Bupati sudah menegaskan agar tidak ada pungli maupun gratifikasi selama proses SPMB berlangsung. Hal ini juga sejalan dengan Permendikdasmen Nomor 3 Tahun 2025 yang secara tegas melarang pihak sekolah menerima gratifikasi dari orang tua siswa,” ujarnya.
    Andi Palanggi menambahkan bahwa Bupati Luwu tidak akan ragu untuk memberikan sanksi tegas kepada kepala sekolah atau panitia yang terbukti melanggar aturan.
    “Pak Bupati sudah menyampaikan dengan sangat tegas. Bila ada kepala sekolah atau panitia SPMB yang kedapatan melakukan pungli atau menerima gratifikasi, maka beliau tidak akan ragu menurunkannya menjadi guru biasa,” ucapnya.
    Proses SPMB di Luwu dijadwalkan berakhir pada 30 Juni 2025.

    Untuk jenjang SMP, terdapat empat jalur pendaftaran, yakni jalur domisili, prestasi, mutasi, dan afirmasi.
    Sementara itu, jenjang SD hanya menggunakan tiga jalur, tanpa jalur afirmasi.
    Meskipun demikian, hingga H-7 penutupan pendaftaran, sejumlah sekolah masih mengalami kekurangan calon siswa baru.
    “Beberapa sekolah masih minim pendaftar. Ini karena jumlah lulusan di wilayah sekitar sekolah yang memang sedikit. Selain itu, pemanfaatan jalur afirmasi, mutasi, dan prestasi juga masih rendah. Contohnya ada di daerah Lamasi dan SD Labbucae,” jelas Andi Palanggi.
    Untuk meningkatkan minat masyarakat dalam mendaftarkan anak-anak mereka ke sekolah negeri, Pemerintah Kabupaten Luwu mengandalkan program
    seragam gratis
    yang telah dicanangkan oleh Bupati Patahuddin.
    “Program seragam gratis dari Pak Bupati diharapkan bisa menambah motivasi orang tua untuk menyekolahkan anak-anaknya. Namun, sekolah juga tetap diwajibkan mematuhi seluruh ketentuan dalam menerima siswa,” tuturnya.
    Sebagai informasi, saat ini terdapat 103 SMP negeri di Kabupaten Luwu dengan kapasitas ruang kelas sebanyak 32 siswa, sehingga total daya tampung mencapai 7.360 siswa.
    Sementara itu, untuk jenjang SD terdapat 278 sekolah negeri dengan kapasitas 28 siswa per ruang kelas dan total daya tampung 9.744 siswa.
    Data tersebut tercantum dalam Surat Keputusan Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu Nomor: 892/Disdik/Set/IV/2025 tentang Daya Tampung dan Pembagian Wilayah Berdasarkan Domisili Sistem Penerimaan Murid Baru Tingkat SD dan SMP di Kabupaten Luwu.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Evakuasi Pendaki Brasil Jatuh di Rinjani, Gubernur NTB Minta Bantuan Helikopter PT AMNT
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        23 Juni 2025

    Evakuasi Pendaki Brasil Jatuh di Rinjani, Gubernur NTB Minta Bantuan Helikopter PT AMNT Regional 23 Juni 2025

    Evakuasi Pendaki Brasil Jatuh di Rinjani, Gubernur NTB Minta Bantuan Helikopter PT AMNT
    Tim Redaksi
    MATARAM, KOMPAS.com
    – Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Muhamad Iqbal meminta agar Juliana (27), pendaki wanita asal Brasil yang jatuh di
    Gunung Rinjani
    segera dievakuasi. 
    Juliana dilaporkan jatuh di tebing sekitar Cemara Nunggal, yaitu jalur menuju puncak Gunung Rinjani pada Sabtu (21/6/2025) sekitar pukul 06.30 Wita.
    Dalam rapat koordinasi yang digelar secara virtual pada Senin (23/6/2025), Gubernur Iqbal meminta proses evakuasi terhadap korban dipercepat.
    “Pesan saya, bagaimanapun caranya, korban harus segera diselamatkan. Karena waktu seseorang untuk bisa bertahan hidup dalam kondisi darurat hanya sekitar 72 jam, apalagi tanpa bekal. Jadi harus segera dievakuasi,” kata Gubernur Iqbal dalam keterangan resmi, Senin (23/6/2025).
    Tim SAR gabungan telah menemukan posisi Juliana yang dilaporkan jatuh ke jurang dengan kedalaman sekitar 400 hingga 500 meter. 
    Iqbal mengatakan, kondisi medan yang ekstrem dan cuaca kabut tebal menjadi kendala utama bagi tim penyelamat, sehingga proses evakuasi menjadi sangat berisiko.
    Gubernur Iqbal mengatakan akan menjalin komunikasi dengan PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT), yang memiliki helikopter khusus untuk operasi di medan ekstrem.
    “Lakukan kemampuan terbaik kita, termasuk kemungkian
    rescue
    melalui
    airlifting
    menggunakan helikopter dengan pilot spesifikasi
    airlifter
    , supaya tidak kehilangan
    golden time
    penyelamatan,” kata Iqbal.
    Gubernur meminta tim penyelamat yang masih berada di sekitar lokasi kejadian untuk tetap menjaga keselamatan. 
    Ia berharap proses evakuasi berjalan lancar dan korban dapat segera ditemukan.
    Iqbal mengatakan, saat ini proses evakuasi Juliana yang jatuh di Gunung Rinjani menjadi perhatian nasional di Brasil.
    “Ini selain kepentingan menyelamatkan korban juga soal reputasi kita sebagi tuan rumah bahwa kita mampu memberikan perlindungan terbaik kepada tamu-tamu asing yang mengunjungi NTB,” terang Iqbal. 
    Rapat tersebut turut dihadiri oleh Wakil
    Gubernur NTB
    Indah Dhamayanti Putri, Asisten II Setda NTB Lalu Muh Faozal, Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Yarman, serta Kepala Kantor SAR Mataram Muhamad Hariyadi.
    Diberitakan sebelumnya, Tim SAR gabungan menemukan posisi Juliana (27) pendaki asal Brasil yang jatuh saat mendaki di Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada pencarian hari ketiga, Senin (23/6/2025) pagi. 
    Juliana berhasil terpantau menggunakan drone thermal dalam posisi tersangkut di tebing batu pada kedalaman sekitar 500 meter. 
    Pukul 06.30 Wita, korban berhasil terpantau menggunakan drone, dalam posisi tersangkut di tebing batu pada kedalaman sekitar 500 meter dan secara visual dalam keadaan tidak bergerak.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pengunjung PRJ Keluhkan Toilet Kotor dan Minimnya Mushala
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        23 Juni 2025

    Pengunjung PRJ Keluhkan Toilet Kotor dan Minimnya Mushala Megapolitan 23 Juni 2025

    Pengunjung PRJ Keluhkan Toilet Kotor dan Minimnya Mushala
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sejumlah pengunjung Pekan Raya Jakarta (
    PRJ
    ) atau
    Jakarta Fair
    2025 mengeluhkan fasilitas toilet di PRJ yang dinilai kurang bersih.
    Salah satu pengunjung, Firmansyah (33), menyebut, jumlah toilet di PRJ sebenarnya sudah cukup. Namun, karena pengunjung sangat banyak, kebersihan toilet tak terjaga. 
    “Sebenarnya sudah bagus, tapi karena banyak orang menjadi terlalu kumuh,” ucapnya kepada
    Kompas.com
    di lokasi, Senin (23/6/2025).
    Senada, pengunjung lain bernama Abu (50) juga menilai toilet dan mushala di PRJ belum nyaman untuk pengunjung. Pasalnya, kedua fasilitas tersebut cenderung kotor. 
    “Ya untuk toilet dan mushala masih kurang (bersih), seharusnya dibuat yang nyaman dan lain sebagainya, karena itu akan membuat orang menjadi betah,” ucapnya.
    Abu juga menilai, jumlah mushala di area PRJ masih sangat minim, sehingga pengunjung muslim tak bisa berlama-lama jika waktu shalat tiba. 
    “Masih sangat kurang, karena kita yang muslim ini kan kadang datang ashar, tetapi mungkin tempat ibadahnya nggak ada maghrib pulang deh,” kata Abu.
    “Tapi kalau ini nyaman, pengunjung bisa bertahan dari ashar sampai maghrib,” lanjutnya.
    Ia pun berharap pihak penyelenggara lebih memperhatikan sejumlah fasilitas di PRJ, termasuk kebersihan toilet dan mushala. 
    “Ya mudah-mudahan sih PRJ ini bisa lebih berkembang ya,” tutupnya.
    Diketahui, pameran tahunan terbesar di ibu kota, Pekan Raya Jakarta (PRJ) 2025 atau yang dikenal juga sebagai Jakarta Fair, resmi dibuka di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Kamis (19/6/2025).
    PRJ menjadi bagian dari peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-498 Jakarta. Gelaran ini sekaligus menjadi ruang promosi, hiburan, dan pameran multiproduk terbesar di Asia Tenggara.
    Tahun ini, PRJ mengangkat tema “Jakarta Fair Kemayoran Mendukung Indonesia Maju Melalui Inovasi dan Karya Bangsa Berkelanjutan”.
    PRJ 2025
    akan berlangsung selama 25 hari, mulai 19 Juni hingga 13 Juli 2025, dengan beragam kegiatan yang dapat dinikmati seluruh lapisan masyarakat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Siapkan Bujet Rp 100 Juta, Pengunjung PRJ Incar Kendaraan dan Barang Elektronik
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        23 Juni 2025

    Siapkan Bujet Rp 100 Juta, Pengunjung PRJ Incar Kendaraan dan Barang Elektronik Megapolitan 23 Juni 2025

    Siapkan Bujet Rp 100 Juta, Pengunjung PRJ Incar Kendaraan dan Barang Elektronik
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Abu (50), pengunjung Pekan Raya Jakarta (
    PRJ
    ) atau
    Jakarta Fair
    2025 menyiapkan bujet fantastis untuk berkunjung ke acara pameran dan hiburan tahunan Jakarta itu.
    Tahun ini, Abu menyiapkan uang Rp 100 juta. Dengan bujet tersebut, ia berniat membeli kendaraan atau barang elektronik di PRJ. 
    “Saya bawa ke Jakarta Fair ini Rp 100 juta,” ucapnya kepada
    Kompas.com
    di PRJ, Senin (23/6/2025).
    Namun, saat ditemui
    Kompas.com, 
    Abu belum memutuskan hendak membeli apa saja. Ia baru berencana melihat lapak penjualan kendaraan dan elektronik.
    “Karena sudah terbiasa ya setiap tahun saya ke sini, sekalian ngajak anak-anak juga untuk melihat-lihat produk,” ucapnya.
    Sementara, pengunjung lainnya, Firmansyah (33), menyiapkan Rp 500.000 untuk berkunjung ke
    PRJ 2025
    . Sama seperti Abu, ia berniat melihat-lihat barang elektronik.
    “Ya minimal Rp 500.000,” ungkapnya.
    Firman mengaku belum tahu hendak membeli apa. Namun, ia berencana membeli barang elektronik pada awal pembukaan PRJ atau menjelang penutupan. 
    Ia tidak ingin membeli barang yang harganya melebihi uang yang sudah ia siapkan.
    “PRJ itu kadang di awal sama di akhir yang paling murah,” imbuhnya.
    Diketahui, pameran tahunan terbesar di ibu kota, Pekan Raya Jakarta (PRJ) 2025 atau yang dikenal juga sebagai Jakarta Fair, resmi dibuka di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Kamis (19/6/2025).
    PRJ menjadi bagian dari peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-498 Jakarta. Gelaran ini sekaligus menjadi ruang promosi, hiburan, dan pameran multiproduk terbesar di Asia Tenggara.
    Tahun ini, PRJ mengangkat tema “Jakarta Fair Kemayoran Mendukung Indonesia Maju Melalui Inovasi dan Karya Bangsa Berkelanjutan”.
    PRJ 2025 akan berlangsung selama 25 hari, mulai 19 Juni hingga 13 Juli 2025, dengan beragam kegiatan yang dapat dinikmati seluruh lapisan masyarakat. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Soroti Dana BLUD, DPRD Jakarta Sebut RSUD Tarakan Harus Naik Kelas
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        23 Juni 2025

    Soroti Dana BLUD, DPRD Jakarta Sebut RSUD Tarakan Harus Naik Kelas Megapolitan 23 Juni 2025

    Soroti Dana BLUD, DPRD Jakarta Sebut RSUD Tarakan Harus Naik Kelas
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Komisi C DPRD Jakarta menyoroti pengelolaan dana Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di Rumah Sakit Umum Daerah (RDUD) Tarakan, Cideng, Jakarta Pusat.
    Dalam kunjungan kerja pada Senin (23/6/2025), para wakil rakya itu menilai rumah sakit milik pemerintah itu harus bisa naik kelas dengan memaksimalkan pendapatan yang dimiliki.
    “Kami dari Komisi C datang ke sini untuk melihat bagaimana pendapatan BLUD dikelola dan digunakan. Tujuannya adalah untuk mengoptimalkan pendapatan agar rumah sakit ini bisa berstandar internasional,” kata Anggota Komisi C DPRD Jakarta, Lukmanul Hakim kepada
    Kompas.com
    , Senin.
    Dalam kunjungan itu, Komisi C DPRD Jakarta itu juga menilai bahwa pendapatan
    RSUD Tarakan
    cukup baik dan berpotensi mencapai target.
    Namun, ada sejumlah catatan penting yang menjadi sorotan, antara lain beban operasional yang tinggi seperti belanja pegawai non-PNS, pengadaan obat, dan pemeliharaan fasilitas.
    Lukmanul dan sederet anggota Komisi C juga menggarisbawahi perlunya penambahan gedung untuk menampung peningkatan layanan dan perluasan layanan malam hari, termasuk cuci darah,
    Selain itu, diperlukan peningkatan sumber pemasukan tambahan untuk memperkuat kemandirian rumah sakit.
    “Untuk meningkatkan layanan tentu dibutuhkan anggaran yang cukup besar. Kami sudah berdiskusi dengan Ibu Direktur RSUD Tarakan mengenai beberapa formulasi yang akan kami dorong dalam perencanaan anggaran ke depan,” tambah Lukman.
    Adapun temuan dalam kunjungan ini akan dibawa ke pembahasan lanjutan, termasuk dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2026 dan revisi anggaran.
    Sebelumnya diberitakan, Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno juga menyoroti pentingnya pengembangan RSUD Tarakan.
    Dalam kunjungan kerjanya ke rumah sakit tersebut pada Jumat (23/5/2025), Rano menyampaikan bahwa perluasan RSUD Tarakan menjadi kebutuhan mendesak karena tingginya jumlah pasien yang dirujuk ke rumah sakit tersebut, khususnya dari wilayah Jakarta Pusat.
    Pemprov DKI tengah merencanakan perluasan lahan dengan memanfaatkan area sekolah yang berada di sebelah rumah sakit.
     
    Rano menargetkan proses perluasan dapat terealisasi paling lambat pada 2027, dengan catatan relokasi sekolah yang masih aktif bisa difasilitasi dengan baik.
    RSUD Tarakan saat ini berstatus rumah sakit tipe A dan dikenal memiliki layanan unggulan seperti pusat kanker terpadu, jantung, stroke, dan neurologi.
    Dengan 31 spesialis dan 32 subspesialis, rumah sakit ini menjadi salah satu rujukan utama di Jakarta. Selain RSUD Tarakan, Pemprov Jakarta juga tengah mempersiapkan pembangunan rumah sakit bertaraf internasional di kawasan Cakung, Jakarta Utara.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Berkedok Toko Seluler, Pria di Depok Edarkan Obat Keras Daftar G
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        23 Juni 2025

    Berkedok Toko Seluler, Pria di Depok Edarkan Obat Keras Daftar G Megapolitan 23 Juni 2025

    Berkedok Toko Seluler, Pria di Depok Edarkan Obat Keras Daftar G
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com
    – NJ (28), pria pengedar
    obat keras
    jenis G ditangkap di Jalan Raya Bukit Cinere, Cinere, Kota Depok.
    “(Modus operandi) menjual atau mengedarkan obat keras atau bebas terbatas tanpa izin,” ucap Kapolsek Cinere AKP Pesta Hasiholan dalam keterangan resmi, Senin (23/6/2025).
    Pengungkapan kasus ini bermula saat Tim Opsnal Polsek Cinere mendapat informasi dari warga mengenai aktivitas mencurigakan berupa penjualan obat-obatan daftar G tanpa izin pada Rabu (18/6/2025) sekitar pukul 14.30 WIB.
    Pelaku menutupi aksinya dengan berpura-pura membuka toko seluler.
    “Saat (Tim Opsnal Reskrim Polsek Cinere) sampai di TKP dan benar di ruko yang sedikit terbuka. Didapati pelaku sedang melakukan tindak pidana kedapatan memiliki, menyimpan, menguasai, menjual, dan mengedarkan obat-obatan daftar G yang tidak ada izin edar,” ungkap Pesta.
    Dari penggerebekan ini, polisi mengamankan 1.164 butir obat daftar G lekas.
    “(Barang bukti) 464 butir Tramadol, 288 butir Trihexyphenidyl, 5 butir Alprazolam 1 mg, 28 butir Prohiper 10 mg, 23 butir Dolgesik 50 mg, 22 butir Elsigan 2 mg, 13 butir Valdimex 5 mg, 6 butir Merlopam 2 mg, 9 butir Calmlet 0,5 mg, 10 butir Dexa Alprazolam 0,5 mg, 9 butir Mersi Alprazolam 0,5 mg, dan 287 butir Hexymer Trihexyphenidyl 2,” terang Pesta.
    Berdasarkan pengakuan pelaku, obat-obatan itu dibeli dari seseorang yang tidak ia kenal. Pemasok langsung mendatangi toko milik NJ untuk menjual obat daftar G tersebut.
    Saat ini, pemasok tersebut masih dalam pengejaran polisi.
    Sementara, akibat perbuatannya, NJ dikenai Pasal 435 dan Pasal 436 ayat (1) dan ayat (2) UU 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan dengan ancaman hukuman 15 tahun kurungan atau denda sebanyak-banyaknya Rp 5 miliar jo Pasal 60 ayat (1) huruf b dan Pasal 62 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika dengan ancaman hukuman empat tahun kurungan atau denda sebanyak-banyaknya Rp 100.000.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Penyebab Kebakaran Pasar Kebon Kembang Bogor Masih Diselidiki
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        23 Juni 2025

    Penyebab Kebakaran Pasar Kebon Kembang Bogor Masih Diselidiki Megapolitan 23 Juni 2025

    Penyebab Kebakaran Pasar Kebon Kembang Bogor Masih Diselidiki
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com
    – Polisi masih menyelidiki penyebab
    kebakaran
    yang terjadi di
    Pasar Kebon Kembang
    , Kota Bogor, Jawa Barat, Minggu (22/6/2025) malam. 
    “Kita sudah lakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) terkait penyebab kebakarannya,” kata Kepala Satuan Reskrim Polresta Bogor Kota Ajun Komisaris Aji Rizaldi, Senin (23/6/2025).
    Dari hasil olah TKP, polisi telah mengamankan barang bukti berupa rekaman CCTV dan sejumlah kardus sisa kebakaran.
    Selain itu, kata Aji, ditemukan tiga titik api yang berasal dari toko-toko di Blok A dan Blok B Pasar Kebon Kembang.
    “Kita temukan tiga titik api di lantai A dan B. Itu di toko kaos kaki, toko jamu, dan toko minuman,” sebutnya.
    Aji menuturkan, polisi juga menemukan sisa botol berisi bensin di sekitar lokasi kebakaran.
    Namun setelah diselidiki, botol berisi bensin tersebut digunakan oleh petugas pemadam kebakaran untuk mengisi
    blower
    ketika memadamkan api.
    “Terkait sisa isi bensin itu setelah kita klarifikasi ke pihak damkar digunakan untuk mengisi
    blower
    ,” imbuhnya.
    “Selanjutnya kita aka lakukan uji labfor (laboratorium forensik) untuk memastikan penyebab kebakaran,” bebernya.
    Sebelumnya, kebakaran melanda Pasar Kebon Kembang, Kota Bogor, Jawa Barat, Minggu (22/6/2025) malam sekitar pukul 22.30 WIB. Peristiwa tersebut menghanguskan tiga kios dan 17 lapak pedagang.
    Kepala Bidang Pemadam
    Kebakaran
    dan Penyelamatan Dinas Damkar Kota Bogor, Ade Nugraha, mengatakan, dugaan sementara penyebab kebakaran akibat korsleting.
    “Jadi kebakaran sekitar pukul 22.30 WIB. Kebakaran di lantai basement Pasar Kebon Kembang Blok B2. Sekitar tiga kios besar dan kemudian sisanya itu 17 los,” kata Ade.
    Ade mengungkapkan, berdasarkan informasi saksi, api pertama kali muncul dari lantai dua. Saat dilakukan pemadaman, api kembali muncul dari lantai 
    basement
    pasar.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jalan RE Martadinata Terendam Banjir Rob, Ketinggian Air Capai 40 Cm
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        23 Juni 2025

    Jalan RE Martadinata Terendam Banjir Rob, Ketinggian Air Capai 40 Cm Megapolitan 23 Juni 2025

    Jalan RE Martadinata Terendam Banjir Rob, Ketinggian Air Capai 40 Cm
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Jalan RE Martadinata, tepatnya depan Jakarta International Stadium (JIS) Jakarta Utara, kembali terendam
    banjir rob
    malam ini, Senin (23/6/2025).
    Menurut warga, banjir rob mulai meluap ke jalan sejak pukul 17.00 WIB.
    “Air mulai ke jalan sekitar jam 17.00 WIB,” ucap salah satu pemilik warung di dekat JIS bernama Maesaroh (55) saat diwawancarai Kompas.com di lokasi, Senin.
    Pengamatan
    Kompas.com
    , hingga pukul 07.30 WIB, air rob masih terus meluap ke jalan dengan ketinggian yang bervariasi, mulai dari 30 hingga 40 sentimeter.
    Kendaraan yang melintas di jalan ini harus ekstra berhati-hati karena jalanan sudah tidak bisa terlihat lagi alias tertutup dengan air.
    Bahkan banyak pengendara sepeda motor dari arah Sunter yang ingin menuju ke Jalan RE Martadinata memilih untuk memutar balik karena tak ingin kendaraannya terendam rob.
    Namun, banyak pula kendaraan baik itu mobil, motor, hingga truk, nekat menerobos jalan itu meski banjir.
    Tak hanya menggenangi jalan, air rob juga sudah mulai masuk ke perlintasan kereta api depan JIS.
    Namun, petugas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Utara terlihat sudah stand by di lokasi.
    Mereka juga sudah menyediakan mobil pompa untuk menyedot air rob agar tidak lagi menggenangi Jalan RE Martadinata.
    Sampai pukul 20.04 WIB, banjir rob di lokasi ini belum juga surut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pasar Gembrong Sepi, Pedagang Minta Pemerintah Turun Tangan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        23 Juni 2025

    Pasar Gembrong Sepi, Pedagang Minta Pemerintah Turun Tangan Megapolitan 23 Juni 2025

    Pasar Gembrong Sepi, Pedagang Minta Pemerintah Turun Tangan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pedagang
    Pasar Gembrong
    , Jakarta Timur, berharap sentra pasar mainan itu kembali ramai seperti dulu.
    Agus (57), salah satu pedagang mengatakan, sudah bertahun-tahun pasar sepi pembeli. Ia berharap pemerintah memperhatikan nasib para pedagang di Pasar Gembrong.
    “Enggak ramai aja sekarang, Harapannya ramai semua pedagang, harapannya itu, ya semoga ada perhatian,” kata Agus saat ditemui di Pasar Gembrong, Senin (23/6/2025).
    Agus bilang, pengunjung Pasar Gembrong turun drastis sejak pandemi Covid-19. Kondisi itu terus berlanjut hingga kini.
     
    Bahkan, kata Agus, sebelum pandemi, kondisi pasar sudah sepi akibat direlokasi ke tempat yang sekarang.
    Diketahui, pada 2018, pedagang Pasar Gembrong direlokasi karena lokasi mereka berdagang terimbas pembangunan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu).
    “Sejak Corona, lalu ditambah relokasi karena jalan Tol Becakayu, pendapatan menurun drastis. Akses ke sini juga lebih sulit. Dulu ramai di lokasi lama karena aksesnya gampang,” ujar dia.
    Agus menyebut, pendapatannya di lokasi baru turun sekitar 70 persen dibandingkan saat masih berjualan di
    Pasar Gembrong lama
    .
    Saat ini, mayoritas pelanggan Agus adalah pedagang kecil yang membeli dagangannya untuk dijual kembali ke sekolah-sekolah.
    “Hampir 70 persen langganan saya dari sana. Kalau sekolah libur, ya tamat kita, karena napas kita ada di sekolahan,” katanya.
    Sementara itu, Ifah (46), pedagang boneka Pasar Gembrong menyatakan, pengunjung pasar sepi selama beberapa tahun terakhir.
    Ia berharap pemerintah lebih memperhatikan kondisi Pasar Gembrong agar dapat ramai seperti dulu.
    “Belum sih perhatian pemerintah, tapi ya ingin ramai lagi seperti dulu,” tuturnya.
    Sebelumnya diberitakan, Pasar Gembrong, Jakarta Timur, dahulu menjadi surga berbagai jenis mainan anak.
    Dulu, pasar tradisional ini selalu ramai, terutama saat libur panjang sekolah atau libur Lebaran, ketika anak-anak punya lebih banyak waktu untuk bermain.
    Namun, Pasar Gembrong kini tak sejaya dulu. Banyak kios yang tutup karena semakin hari pembeli kian sepi.
    Saat
    Kompas.com
    berkunjung pada Senin (23/6/2025) sekitar pukul 10.00 WIB, baru belasan kios yang buka. Kios-kios itu menjual berbagai mainan anak seperti mobil-mobilan, masak-masakan, bola plastik, kartu permainan, boneka, hingga jepit rambut.
    Kios yang buka umumnya tak jauh dari pintu masuk atau keluar pasar. Sementara, di bagian dalam, banyak kios tutup.
    Bahkan, saking banyaknya kios yang tutup di area dalam, lorong pasar gelap karena tak ada penerangan. Situasi ini menciptakan kesan suram.
    Di lantai dua, kondisinya tak jauh berbeda. Tampak beberapa kios menjajakan miniatur mobil dan motor mainan. Namun, lebih banyak kios yang tutup.
    Beberapa pemilik kios terlihat menata dagangan sembari menunggu pembeli. Sementara, lainnya duduk sambil bermain ponsel karena tak ada pembeli yang datang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dedi Mulyadi Bawa Ibu yang Dianiaya Anak Kandung di Bekasi ke RS untuk CT Scan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        23 Juni 2025

    Dedi Mulyadi Bawa Ibu yang Dianiaya Anak Kandung di Bekasi ke RS untuk CT Scan Megapolitan 23 Juni 2025

    Dedi Mulyadi Bawa Ibu yang Dianiaya Anak Kandung di Bekasi ke RS untuk CT Scan
    Penulis
    BEKASI, KOMPAS.com
    – Gubernur Jawa Barat
    Dedi Mulyadi
    membawa Melani, ibu yang menjadi korban penganiayaan oleh anak kandungnya di
    Bekasi
    , ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan CT scan.
    Hal itu disampaikan Dedi melalui akun Instagram resminya
    @dedimulyadi71
    , dikutip pada Senin (23/6/2025).
    “Minta doanya agar ibunya sehat, karena mengalami pemukulan di kepala. Dan hari ini akan dibawa ke rumah sakit untuk di CT Scan,” kata Dedi.
    Melani mengalami kekerasan fisik dari putranya, MIEC (23), di rumah mereka yang berlokasi di Jalan Irigasi Tertia, Bekasi Timur, Kamis (19/6/2025).
    Penganiayaan bermula saat MIEC meminta meminjam sepeda motor, namun ditolak oleh sang ibu.
    Pelaku kemudian melempar kursi, memukul kepala ibunya lebih dari lima kali menggunakan sandal, menarik kerudung, hingga mengancam dengan pisau.
    Polisi telah menangkap pelaku dan menahannya di Mapolres Metro Bekasi Kota. MIEC dijerat Pasal 44 Ayat 1 UU Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga dengan ancaman hukuman maksimal lima tahun penjara.
    Dalam pertemuan dengan korban dan adik kandungnya, Joko Untung, Dedi juga mengungkap persoalan lain yang melatarbelakangi peristiwa tersebut.
    Permasalahan lainnya yakni rumah Melani yang terancam dilelang oleh bank karena pernah dijaminkan untuk modal usaha anaknya.
    “Insya Allah rumah itu akan saya beli lewat BMI Kota Jakarta Utara, dan akan ditinggali oleh bapak dan ibu sampai kapan pun,” ujar Dedi.
    Setelah mendampingi korban ke rumah sakit, Dedi melanjutkan kunjungan dengan menemui Wali Kota Bekasi untuk membahas penanganan kasus serupa dan perlindungan bagi korban kekerasan dalam rumah tangga.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.