Bupati Luwu Tegaskan Akan Copot Kepsek yang Kedapatan Pungli pada SPMB 2025
Tim Redaksi
LUWU, KOMPAS.com
–
Bupati Luwu
, Sulawesi Selatan, Patahuddin, melakukan pemantauan langsung terhadap pelaksanaan
Sistem Penerimaan Murid Baru
(SPMB) tahun ajaran 2025.
Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa proses penerimaan siswa berlangsung secara transparan dan bebas dari praktik
pungutan liar
(pungli) serta gratifikasi.
Kepala Dinas Pendidikan Luwu, Andi Palanggi, menyampaikan bahwa pengawasan tersebut ditegaskan oleh Patahuddin saat pertemuan mereka di Rumah Jabatan Bupati Luwu, Kecamatan Belopa Utara, pada Senin (23/6/2025).
“Tadi pak Bupati sudah menegaskan agar tidak ada pungli maupun gratifikasi selama proses SPMB berlangsung. Hal ini juga sejalan dengan Permendikdasmen Nomor 3 Tahun 2025 yang secara tegas melarang pihak sekolah menerima gratifikasi dari orang tua siswa,” ujarnya.
Andi Palanggi menambahkan bahwa Bupati Luwu tidak akan ragu untuk memberikan sanksi tegas kepada kepala sekolah atau panitia yang terbukti melanggar aturan.
“Pak Bupati sudah menyampaikan dengan sangat tegas. Bila ada kepala sekolah atau panitia SPMB yang kedapatan melakukan pungli atau menerima gratifikasi, maka beliau tidak akan ragu menurunkannya menjadi guru biasa,” ucapnya.
Proses SPMB di Luwu dijadwalkan berakhir pada 30 Juni 2025.
Untuk jenjang SMP, terdapat empat jalur pendaftaran, yakni jalur domisili, prestasi, mutasi, dan afirmasi.
Sementara itu, jenjang SD hanya menggunakan tiga jalur, tanpa jalur afirmasi.
Meskipun demikian, hingga H-7 penutupan pendaftaran, sejumlah sekolah masih mengalami kekurangan calon siswa baru.
“Beberapa sekolah masih minim pendaftar. Ini karena jumlah lulusan di wilayah sekitar sekolah yang memang sedikit. Selain itu, pemanfaatan jalur afirmasi, mutasi, dan prestasi juga masih rendah. Contohnya ada di daerah Lamasi dan SD Labbucae,” jelas Andi Palanggi.
Untuk meningkatkan minat masyarakat dalam mendaftarkan anak-anak mereka ke sekolah negeri, Pemerintah Kabupaten Luwu mengandalkan program
seragam gratis
yang telah dicanangkan oleh Bupati Patahuddin.
“Program seragam gratis dari Pak Bupati diharapkan bisa menambah motivasi orang tua untuk menyekolahkan anak-anaknya. Namun, sekolah juga tetap diwajibkan mematuhi seluruh ketentuan dalam menerima siswa,” tuturnya.
Sebagai informasi, saat ini terdapat 103 SMP negeri di Kabupaten Luwu dengan kapasitas ruang kelas sebanyak 32 siswa, sehingga total daya tampung mencapai 7.360 siswa.
Sementara itu, untuk jenjang SD terdapat 278 sekolah negeri dengan kapasitas 28 siswa per ruang kelas dan total daya tampung 9.744 siswa.
Data tersebut tercantum dalam Surat Keputusan Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu Nomor: 892/Disdik/Set/IV/2025 tentang Daya Tampung dan Pembagian Wilayah Berdasarkan Domisili Sistem Penerimaan Murid Baru Tingkat SD dan SMP di Kabupaten Luwu.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Category: Kompas.com Metropolitan
-
/data/photo/2025/06/23/68595c1c013b8.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Bupati Luwu Tegaskan Akan Copot Kepsek yang Kedapatan Pungli pada SPMB 2025 Makassar 23 Juni 2025
-
/data/photo/2025/06/23/685910b642ca7.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pengunjung PRJ Keluhkan Toilet Kotor dan Minimnya Mushala Megapolitan 23 Juni 2025
Pengunjung PRJ Keluhkan Toilet Kotor dan Minimnya Mushala
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Sejumlah pengunjung Pekan Raya Jakarta (
PRJ
) atau
Jakarta Fair
2025 mengeluhkan fasilitas toilet di PRJ yang dinilai kurang bersih.
Salah satu pengunjung, Firmansyah (33), menyebut, jumlah toilet di PRJ sebenarnya sudah cukup. Namun, karena pengunjung sangat banyak, kebersihan toilet tak terjaga.
“Sebenarnya sudah bagus, tapi karena banyak orang menjadi terlalu kumuh,” ucapnya kepada
Kompas.com
di lokasi, Senin (23/6/2025).
Senada, pengunjung lain bernama Abu (50) juga menilai toilet dan mushala di PRJ belum nyaman untuk pengunjung. Pasalnya, kedua fasilitas tersebut cenderung kotor.
“Ya untuk toilet dan mushala masih kurang (bersih), seharusnya dibuat yang nyaman dan lain sebagainya, karena itu akan membuat orang menjadi betah,” ucapnya.
Abu juga menilai, jumlah mushala di area PRJ masih sangat minim, sehingga pengunjung muslim tak bisa berlama-lama jika waktu shalat tiba.
“Masih sangat kurang, karena kita yang muslim ini kan kadang datang ashar, tetapi mungkin tempat ibadahnya nggak ada maghrib pulang deh,” kata Abu.
“Tapi kalau ini nyaman, pengunjung bisa bertahan dari ashar sampai maghrib,” lanjutnya.
Ia pun berharap pihak penyelenggara lebih memperhatikan sejumlah fasilitas di PRJ, termasuk kebersihan toilet dan mushala.
“Ya mudah-mudahan sih PRJ ini bisa lebih berkembang ya,” tutupnya.
Diketahui, pameran tahunan terbesar di ibu kota, Pekan Raya Jakarta (PRJ) 2025 atau yang dikenal juga sebagai Jakarta Fair, resmi dibuka di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Kamis (19/6/2025).
PRJ menjadi bagian dari peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-498 Jakarta. Gelaran ini sekaligus menjadi ruang promosi, hiburan, dan pameran multiproduk terbesar di Asia Tenggara.
Tahun ini, PRJ mengangkat tema “Jakarta Fair Kemayoran Mendukung Indonesia Maju Melalui Inovasi dan Karya Bangsa Berkelanjutan”.
PRJ 2025
akan berlangsung selama 25 hari, mulai 19 Juni hingga 13 Juli 2025, dengan beragam kegiatan yang dapat dinikmati seluruh lapisan masyarakat.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/06/23/68595452a73df.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Siapkan Bujet Rp 100 Juta, Pengunjung PRJ Incar Kendaraan dan Barang Elektronik Megapolitan 23 Juni 2025
Siapkan Bujet Rp 100 Juta, Pengunjung PRJ Incar Kendaraan dan Barang Elektronik
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Abu (50), pengunjung Pekan Raya Jakarta (
PRJ
) atau
Jakarta Fair
2025 menyiapkan bujet fantastis untuk berkunjung ke acara pameran dan hiburan tahunan Jakarta itu.
Tahun ini, Abu menyiapkan uang Rp 100 juta. Dengan bujet tersebut, ia berniat membeli kendaraan atau barang elektronik di PRJ.
“Saya bawa ke Jakarta Fair ini Rp 100 juta,” ucapnya kepada
Kompas.com
di PRJ, Senin (23/6/2025).
Namun, saat ditemui
Kompas.com,
Abu belum memutuskan hendak membeli apa saja. Ia baru berencana melihat lapak penjualan kendaraan dan elektronik.
“Karena sudah terbiasa ya setiap tahun saya ke sini, sekalian ngajak anak-anak juga untuk melihat-lihat produk,” ucapnya.
Sementara, pengunjung lainnya, Firmansyah (33), menyiapkan Rp 500.000 untuk berkunjung ke
PRJ 2025
. Sama seperti Abu, ia berniat melihat-lihat barang elektronik.
“Ya minimal Rp 500.000,” ungkapnya.
Firman mengaku belum tahu hendak membeli apa. Namun, ia berencana membeli barang elektronik pada awal pembukaan PRJ atau menjelang penutupan.
Ia tidak ingin membeli barang yang harganya melebihi uang yang sudah ia siapkan.
“PRJ itu kadang di awal sama di akhir yang paling murah,” imbuhnya.
Diketahui, pameran tahunan terbesar di ibu kota, Pekan Raya Jakarta (PRJ) 2025 atau yang dikenal juga sebagai Jakarta Fair, resmi dibuka di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Kamis (19/6/2025).
PRJ menjadi bagian dari peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-498 Jakarta. Gelaran ini sekaligus menjadi ruang promosi, hiburan, dan pameran multiproduk terbesar di Asia Tenggara.
Tahun ini, PRJ mengangkat tema “Jakarta Fair Kemayoran Mendukung Indonesia Maju Melalui Inovasi dan Karya Bangsa Berkelanjutan”.
PRJ 2025 akan berlangsung selama 25 hari, mulai 19 Juni hingga 13 Juli 2025, dengan beragam kegiatan yang dapat dinikmati seluruh lapisan masyarakat.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2018/04/12/779448961.JPG?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Soroti Dana BLUD, DPRD Jakarta Sebut RSUD Tarakan Harus Naik Kelas Megapolitan 23 Juni 2025
Soroti Dana BLUD, DPRD Jakarta Sebut RSUD Tarakan Harus Naik Kelas
Penulis
JAKARTA, KOMPAS.com
– Komisi C DPRD Jakarta menyoroti pengelolaan dana Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di Rumah Sakit Umum Daerah (RDUD) Tarakan, Cideng, Jakarta Pusat.
Dalam kunjungan kerja pada Senin (23/6/2025), para wakil rakya itu menilai rumah sakit milik pemerintah itu harus bisa naik kelas dengan memaksimalkan pendapatan yang dimiliki.
“Kami dari Komisi C datang ke sini untuk melihat bagaimana pendapatan BLUD dikelola dan digunakan. Tujuannya adalah untuk mengoptimalkan pendapatan agar rumah sakit ini bisa berstandar internasional,” kata Anggota Komisi C DPRD Jakarta, Lukmanul Hakim kepada
Kompas.com
, Senin.
Dalam kunjungan itu, Komisi C DPRD Jakarta itu juga menilai bahwa pendapatan
RSUD Tarakan
cukup baik dan berpotensi mencapai target.
Namun, ada sejumlah catatan penting yang menjadi sorotan, antara lain beban operasional yang tinggi seperti belanja pegawai non-PNS, pengadaan obat, dan pemeliharaan fasilitas.
Lukmanul dan sederet anggota Komisi C juga menggarisbawahi perlunya penambahan gedung untuk menampung peningkatan layanan dan perluasan layanan malam hari, termasuk cuci darah,
Selain itu, diperlukan peningkatan sumber pemasukan tambahan untuk memperkuat kemandirian rumah sakit.
“Untuk meningkatkan layanan tentu dibutuhkan anggaran yang cukup besar. Kami sudah berdiskusi dengan Ibu Direktur RSUD Tarakan mengenai beberapa formulasi yang akan kami dorong dalam perencanaan anggaran ke depan,” tambah Lukman.
Adapun temuan dalam kunjungan ini akan dibawa ke pembahasan lanjutan, termasuk dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2026 dan revisi anggaran.
Sebelumnya diberitakan, Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno juga menyoroti pentingnya pengembangan RSUD Tarakan.
Dalam kunjungan kerjanya ke rumah sakit tersebut pada Jumat (23/5/2025), Rano menyampaikan bahwa perluasan RSUD Tarakan menjadi kebutuhan mendesak karena tingginya jumlah pasien yang dirujuk ke rumah sakit tersebut, khususnya dari wilayah Jakarta Pusat.
Pemprov DKI tengah merencanakan perluasan lahan dengan memanfaatkan area sekolah yang berada di sebelah rumah sakit.
Rano menargetkan proses perluasan dapat terealisasi paling lambat pada 2027, dengan catatan relokasi sekolah yang masih aktif bisa difasilitasi dengan baik.
RSUD Tarakan saat ini berstatus rumah sakit tipe A dan dikenal memiliki layanan unggulan seperti pusat kanker terpadu, jantung, stroke, dan neurologi.
Dengan 31 spesialis dan 32 subspesialis, rumah sakit ini menjadi salah satu rujukan utama di Jakarta. Selain RSUD Tarakan, Pemprov Jakarta juga tengah mempersiapkan pembangunan rumah sakit bertaraf internasional di kawasan Cakung, Jakarta Utara.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/06/23/685951a454f25.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Jalan RE Martadinata Terendam Banjir Rob, Ketinggian Air Capai 40 Cm Megapolitan 23 Juni 2025
Jalan RE Martadinata Terendam Banjir Rob, Ketinggian Air Capai 40 Cm
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Jalan RE Martadinata, tepatnya depan Jakarta International Stadium (JIS) Jakarta Utara, kembali terendam
banjir rob
malam ini, Senin (23/6/2025).
Menurut warga, banjir rob mulai meluap ke jalan sejak pukul 17.00 WIB.
“Air mulai ke jalan sekitar jam 17.00 WIB,” ucap salah satu pemilik warung di dekat JIS bernama Maesaroh (55) saat diwawancarai Kompas.com di lokasi, Senin.
Pengamatan
Kompas.com
, hingga pukul 07.30 WIB, air rob masih terus meluap ke jalan dengan ketinggian yang bervariasi, mulai dari 30 hingga 40 sentimeter.
Kendaraan yang melintas di jalan ini harus ekstra berhati-hati karena jalanan sudah tidak bisa terlihat lagi alias tertutup dengan air.
Bahkan banyak pengendara sepeda motor dari arah Sunter yang ingin menuju ke Jalan RE Martadinata memilih untuk memutar balik karena tak ingin kendaraannya terendam rob.
Namun, banyak pula kendaraan baik itu mobil, motor, hingga truk, nekat menerobos jalan itu meski banjir.
Tak hanya menggenangi jalan, air rob juga sudah mulai masuk ke perlintasan kereta api depan JIS.
Namun, petugas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Utara terlihat sudah stand by di lokasi.
Mereka juga sudah menyediakan mobil pompa untuk menyedot air rob agar tidak lagi menggenangi Jalan RE Martadinata.
Sampai pukul 20.04 WIB, banjir rob di lokasi ini belum juga surut.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/06/23/68595d4996382.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/04/22/68075ffd5c303.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/06/23/6858b25eae07d.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/06/23/68590d6cf1cc6.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/06/23/6859090e254e6.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)