Category: Kompas.com Metropolitan

  • Rusak Parah, Tanjakan Curam di Beji Depok Kerap Makan Korban
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        29 Juni 2025

    Rusak Parah, Tanjakan Curam di Beji Depok Kerap Makan Korban Megapolitan 29 Juni 2025

    Rusak Parah, Tanjakan Curam di Beji Depok Kerap Makan Korban
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com 
    – Sebuah tanjakan di Jalan Tanah Baru, tepatnya di samping SMK Citra Negara, Beji,
    Depok
    , kerap memakan korban.
    Salah satunya seorang pengendara sepeda motor dilaporkan terjatuh dan terperosok ke dalam kali pada Sabtu (28/6/2025) sore, usai gagal melintasi
    jalan rusak
    yang licin dan berlubang.
    Peristiwa tersebut terekam dalam video yang diunggah akun Instagram @depok24jam dan viral di media sosial.
    Dalam video tampak kondisi jalan yang sempit, curam, dan rusak parah dengan banyak lubang.
    Jalur itu mengarah langsung ke sebuah kali yang berada di sisi jalan.
    “Sudah sering kejadian jatuh di sini, apalagi motor. Tadi sore ada yang sampai masuk kali,” ujar seorang warga dalam keterangan unggahan video tersebut.
    Pantauan
    Kompas.com
    pada Minggu (29/6/2025), tanjakan tersebut berada di Jalan Kopi, tepat di sebelah kiri pintu masuk SMK Citra Negara.
    Panjang tanjakan sekitar tujuh meter dengan lebar jalan sekitar tiga meter.
    Sebagian badan jalan menyerupai tangga kecil sebagai akses pejalan kaki, sementara sisanya digunakan oleh kendaraan bermotor.
    Kondisi jalan yang rusak dan tanjakan yang curam membuat banyak pengendara kesulitan melintas.
    Beberapa pengendara bahkan harus berhenti di tengah tanjakan karena tak kuat melaju ke arah atas Jalan Kecubung.
    Tak jarang mereka terpaksa mendorong kendaraannya agar tidak merosot ke bawah.
    Di sisi kanan jalan terdapat aliran kali yang telah disemen dan dilengkapi pagar besi.
    Namun, pagar tersebut dinilai belum cukup menjamin keselamatan pengendara, terutama jika motor gagal menanjak.
    Pak Edy (64), warga asli Jalan Kecubung, menyebut kondisi jalan di lokasi tersebut memang telah rusak sejak lama.
    Ia bahkan mengingat saat lokasi itu masih berupa empang sebelum dibangun sekolah.
    “Dulu belum dipelur (diaspal), masih tanah biasa. Sering banget ada yang jatuh, apalagi belum ada pagar pembatas,” kata Edy kepada
    Kompas.com
    saat ditemui di sekitar lokasi tanjakan.
    Menurut dia, pagar pembatas di sisi kali baru ada beberapa tahun terakhir. Ia belum mengetahui pasti apakah pagar itu dibangun oleh pihak sekolah atau atas inisiatif warga.
    “Meskipun sekarang ada pagar, tetap saja bahaya. Kalau motor enggak kuat nanjak, bisa mundur dan jatuh ke bawah,” tutur.
    Sementara itu, Titin (45), warga Beji yang kerap melintasi tanjakan tersebut saat berangkat kerja, mengaku selalu waswas, terlebih saat hujan.
    “Kalau hujan, lebih licin. Bahaya, apalagi banyak anak sekolah juga lewat sini,” ujar dia.
    Warga berharap pemerintah segera turun tangan memperbaiki infrastruktur di lokasi tersebut, termasuk pelebaran jalan atau penambahan pengaman.
    “Kalau bisa cepat diperbaiki. Jangan nunggu ada korban jiwa dulu,” harap Edy.
    Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari Pemerintah Kota Depok maupun Dinas Pekerjaan Umum terkait rencana perbaikan jalan di lokasi tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Soal Desakan Tutup Pejaten Shelter Usai Babi Lepas, Ini Langkah Pemprov Jakarta
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        29 Juni 2025

    Soal Desakan Tutup Pejaten Shelter Usai Babi Lepas, Ini Langkah Pemprov Jakarta Megapolitan 29 Juni 2025

    Soal Desakan Tutup Pejaten Shelter Usai Babi Lepas, Ini Langkah Pemprov Jakarta
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI
    Jakarta
    melalui Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) masih mempertimbangkan rencana penutupan Pejaten Animal Shelter, Jakarta Selatan.
    Warga sekitar sempat mendesak shelter tersebut ditutup usai insiden
    babi hutan
    lepas dan masuk ke permukiman warga RT 02/RW 08, Pejaten Barat pada Rabu (25/6/2025).
    Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta, Hasudungan Sidabalok mengatakan, keputusan untuk menutup shelter tidak bisa diambil secara tergesa-gesa.
    “Jadi memang harus benar-benar dipertimbangkan semua aspeknya,” ujar Hasudungan saat dikonfirmasi, Minggu (29/6/2025).
    Menurut Hasudungan, Pejaten Animal Shelter selama ini justru berkontribusi membantu Pemprov dalam penanganan hewan rentan rabies, seperti anjing liar.
    Hal ini dinilai mendukung upaya pemerintah dalam mempertahankan status Jakarta sebagai wilayah bebas rabies.
    “Karena secara tidak langsung
    Pejaten Shelter
    membantu pemda untuk mempertahankan status bebas rabies karena mereka membantu menampung hewan rentan rabies seperti anjing terutama anjing-anjing liar. Sementara kapasitas shelter punya Pemda juga terbatas,” kata dia.
    Hasudungan menambahkan, shelter milik Pemprov melalui Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) hanya mampu menampung maksimal 150 ekor hewan.
    Akibatnya, ketika Puskeswan kewalahan, Pejaten Shelter kerap menjadi rujukan alternatif.
    “Betul (Puskeswan kewalahan). Maksimal 150 ekor,” kata dia.
    Meski begitu, ia menegaskan bahwa segala hal terkait hewan yang berkeliaran menjadi tanggung jawab pemilik shelter.
    “Sepenuhnya merupakan tanggung jawab pemilik shelter kami hanya fokus vaksinasi rabies,” kata dia.
    Soal solusi ke depan, Hasudungan mengatakan akan dibahas lebih lanjut dalam rapat internal.
    “Akan dirapatkan” ujar dia.
    Sebelumnya, Pejaten Animal Shelter di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, terancam ditutup usai insiden babi hutan lepas dan masuk ke permukiman warga RT 02/RW 08, Pejaten Barat, Rabu (25/6/2025).
    Warga meminta agar tempat penampungan hewan telantar itu segera ditutup karena dinilai mengganggu masyarakat.
    “Kami minta ditutup. Tapi perlu dicatat. Kami warga itu bukan pembenci hewan. Cuma kami minta tolong jangan ada penampungan hewan di lingkungan permukiman,” kata perwakilan warga setempat, Herry Kurniawan, Kamis (26/6/2025).
    Pemilik Pejaten Shelter, Susana Somali, tidak berkeberatan jika tempat penampungan hewan telantar miliknya ditutup sesuai permintaan warga.
    Namun, ia mengingatkan dampaknya terhadap hewan-hewan yang ada.
    “Ya itu kalau ditutup, (nanti jadi) pekerjaan (Dinas) KPKP (Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian). Nanti binatangnya saya bubarkan (lepaskan) bagaimana? Kan lebih repot lagi,” ujar Susana saat ditemui Kompas.com di Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (28/6/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 1
                    
                        Kala Prabowo Kaget Ada Tomy Winata di Peresmian Industri Baterai Listrik: Harus Saya Sapa
                        Nasional

    1 Kala Prabowo Kaget Ada Tomy Winata di Peresmian Industri Baterai Listrik: Harus Saya Sapa Nasional

    Kala Prabowo Kaget Ada Tomy Winata di Peresmian Industri Baterai Listrik: Harus Saya Sapa
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden RI
    Prabowo Subianto
    sempat terkejut ketika melihat pemilik Artha Graha Group,
    Tomy Winata
    (TW), di acara
    groundbreaking
    Ekosistem Industri
    Baterai Listrik
    Terintegrasi Konsorsium ANTAM-IBC-CBL di Kawasan Artha Industrial Hills (AIH) di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Minggu (29/6/2025).
    Saat sedang berpidato, Prabowo tiba-tiba berhenti berbicara karena melihat Tomy Winata.
    Prabowo pun menyapanya. Prabowo menyebut wajah Tomy Winata sangat familiar, sehingga TW harus disapa.
    “Peresmian
    Groundbreaking
    Ekosistem Industri Baterai Kendaraan Listrik Terintegrasi Konsorsium ANTAM, IBC, dan CBL. Saudara-saudara sekalian, saya menyambut dengan sangat bahagia dan sangat bangga acara ini,” ujar Prabowo.
    “Memang biasanya saya tidak mau ada… TW ada di sini… Muka familiar, jadi, harus saya sapa juga,” sambungnya seraya menunjuk Tomy Winata.
    Tomy Winata pun berdiri ketika disapa Prabowo.
    Tomy Winata tampak menelungkupkan tangannya sebelum duduk kembali.
    Setelah itu, Prabowo kembali mengecek siapa saja yang belum dia absen.
    Adapun nama Tomy Winata tidak disebutkan Prabowo di awal pidato.
    Prabowo hanya menyebut nama menteri, pihak swasta, dan kepala daerah yang hadir, seperti Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Perumahan Rakyat Maruarar Sirait, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, hingga jajaran Danantara.
    “Siapa lagi? Absen yang tidak hadir, siapa lagi? Hehe. Seskab nanti dicatat ya, siapa yang tidak hadir. Biasanya memang saya tidak terlalu mau hadir
    groundbreaking
    , tetapi kali ini saya hadir,” jelas Prabowo.
    Proyek Ekosistem Industri Baterai Listrik Terintegrasi Konsorsium ANTAM-IBC CBL ini merupakan pengembangan industri dari hulu ke hilir.
    Ini terdiri dari 6 proyek secara terintegrasi yang dikembangkan bersama antara PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM), Indonesia Battery Corporation (IBC), dan Konsorsium CATL, Brunp, Lygend (CBL).
    Sebanyak lima proyek dikembangkan di Kawasan FHT Halmahera Timur dan 1 proyek dikembangkan di Karawang.
    Proyek Ekosistem Industri Baterai Kendaraan Listrik Terintegrasi ini merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan nilai investasi sebesar 5,9 miliar dollar AS dan mencakup area seluas 3.023 hektar.
     
    Proyek ini disebut mampu menyerap 8.000 tenaga kerja langsung, pertumbuhan ekonomi lokal, dan 18 proyek infrastruktur dermaga multifungsi.
    Prabowo mengatakan, proyek ini menjadi salah satu jawaban dan langkah Indonesia menuju swasembada energi. Dia optimistis Indonesia bisa swasembada energi paling lama 6 tahun lagi.
    “Bangsa kita ini sungguh-sungguh bisa swasembada energi tidak lama paling lama 6 tahun kita bisa swasembada energi dan salah satu nanti jalan swasembada energi adalah listrik dari tenaga surya dan kuncinya yaitu baterai dan hari ini jadi jawabannya,” ujarnya saat memberi kata sambutan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bingung dengan Perubahan Peron Stasiun Tanah Abang, Banyak Penumpang Tersesat
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        29 Juni 2025

    Bingung dengan Perubahan Peron Stasiun Tanah Abang, Banyak Penumpang Tersesat Megapolitan 29 Juni 2025

    Peron Stasiun Tanah Abang Berubah, Penumpang Masih Butuh Adaptasi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Sejumlah penumpang masih perlu beradaptasi dengan perubahan peron tempat naik dan turun penumpang di
    Stasiun Tanah Abang
    yang mulai diberlakukan hari ini, Minggu (29/6/2025).
    Aturan baru yang mengatur peron untuk rute-rute tertentu ini membuat sebagian besar pengguna KRL, terutama yang baru tiba dari arah Rangkasbitung, celingak-celinguk mencari arah.
    Pantauan
    Kompas.com
    di lokasi, tidak sedikit penumpang yang berhenti sejenak sambil menatap papan petunjuk arah dan peta peron yang terpasang di sekitar stasiun.
    Beberapa di antaranya bahkan langsung menghampiri petugas untuk bertanya.
    “Ini ke mana kalau mau ke Bogor? Peronnya beda,” ucap salah satu penumpang.
    Salah seorang petugas terlihat mengarahkan dengan pengeras suara.
    “Serpong, Parung Panjang, Maja, Rangkasbitung di peron 5-6,” teriak petugas.
    Namun, upaya ini belum cukup membantu bagi sebagian penumpang.
    Erna (47), penumpang dari Rangkasbitung, mengaku sempat tersesat.
    “Baru tadi pas turun dari kereta Rangkas Bitung kalau mau ke Gang Sentiong harus naik tangga terus pindah ke peron 1. Bingung saya celingak celinguk takut nyasar,” ucap Erna saat berbincang dengan
    Kompas.com,
    Minggu.
    Tak hanya soal arah peron, Erna juga mengeluhkan keterlambatan kereta yang biasa ia naiki.
    Ia yang hendak menuju Stasiun Gang Sentiong itu biasanya hanya menunggu kereta 10-15 menit. 
    “Sekarang juga keretanya lama. Sampai tujuh kereta enggak ada,” kata Erna.
    Keluhan serupa juga datang dari penumpang lainnya, Diandea (28) yang bingung soal perubahan peron.
    Ia mengaku belum mendapatkan informasi terkait perubahan jalur peron di Stasiun Tanah Abang.
    “Saya bingung banget, karena baru tahu percis sekarang dari petugas. Biasanya kalau naik ke Angke tinggal ke peron 3, ini saya harus jalan dulu. Karena Angke adanya di peron yang baru di peron 1,” kata Diandea.
    Usai Stasiun Tanah Abang direvitalisasi, ada perubahan aturan terkait peron untuk naik dan turun penumpang.
    Dalam aturan baru ini, kereta dari arah Rangkasbitung kini hanya digunakan untuk menurunkan penumpang di peron 3.
    Setelah kosong, rangkaian kereta langsung digeser ke peron 5 atau 6 untuk diberangkatkan kembali menuju Serpong, Parung Panjang, Maja, atau Rangkasbitung.
    Berikut pembagian jalur peron terbaru di Stasiun Tanah Abang:
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 7
                    
                        Sebelum Dikeroyok, Anggota TNI AL Letda Abu Yamin Ingin Belikan Cucu Es Krim
                        Surabaya

    7 Sebelum Dikeroyok, Anggota TNI AL Letda Abu Yamin Ingin Belikan Cucu Es Krim Surabaya

    Sebelum Dikeroyok, Anggota TNI AL Letda Abu Yamin Ingin Belikan Cucu Es Krim
    Tim Redaksi
    MALANG, KOMPAS.com
    – Anggota Polisi Militer TNI Angkatan Laut (Pomal) Lantamal V Surabaya, Letda Laut (PM) Abu Yamin (53), diketahui hendak membelikan cucunya es krim sebelum kejadian pengeroyokan yang menimpanya.
    Saat ini, Letda Abu tengah menjalani masa pemulihan di ruang rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saiful Anwar,
    Kota Malang
    ,
    Jawa Timur
    .
    Anak pertama korban, Alfia Nurmaharani (26), mengungkapkan pihak keluarga mengetahui musibah yang menimpa Abu Yamin setelah tiga orang anggota kepolisian dari polsek setempat mendatangi kediaman mereka pada Kamis malam sekitar pukul 20.00 WIB.
    “Polisi datang dan meminta kami jangan kaget, lalu memberi tahu kalau bapak dikeroyok. Saat saya tanya, ‘dikeroyok sama siapa?’, polisi belum bisa menjelaskan detail dan menyarankan kami untuk langsung melihat kondisi bapak di rumah sakit,” kata Alfia pada Minggu (29/6/2025).
    Sebelum kejadian nahas tersebut, Abu Yamin yang berdinas di Surabaya dan pulang setiap akhir pekan masih berkomunikasi intens dengan keluarga.
    Sekitar pukul 16.00 WIB, ia sempat melakukan panggilan video dengan cucunya.
    Satu jam kemudian, pada pukul 17.00 WIB, ia masih berkirim pesan singkat via WhatsApp dengan Alfia.
    “Pulangnya seminggu sekali, jam 4 sore itu masih sempat video call sama cucunya, ditanyai, ‘makan apa? Nanti beli es krim ya, makan es krim ya?’ Jam 5 masih WA-an sama saya,” katanya.
    Pihak keluarga mengaku sama sekali tidak mengetahui motif di balik pengeroyokan brutal tersebut.
    Alfia menyatakan belum berani menanyakan kronologi detail kepada ayahnya mengingat kondisinya yang masih dalam tahap pemulihan.
    “Saya belum berani bertanya apa-apa ke bapak, kasihan kondisinya masih pemulihan. Sebenarnya rencananya kalau tidak ada apa-apa, mau silaturahmi ke rumah saudara,” pungkasnya.
    Sebelumnya diberitakan, seorang perwira aktif TNI Angkatan Laut menjadi korban pengeroyokan brutal di Terminal Arjosari, Kota Malang, Jawa Timur, pada Kamis (26/6/2025) malam.
    Akibat kejadian itu, korban mengalami luka parah di bagian wajah dan harus dilarikan ke rumah sakit.
    Kepala Terminal Arjosari, Mega Perwira Donowati, membenarkan insiden tersebut.
    Menurutnya, peristiwa pengeroyokan terjadi sekitar pukul 19.30 WIB, didahului oleh sebuah cekcok yang belum diketahui penyebab pastinya.
    “Kronologi awal secara garis besar diawali dengan cekcok. Namun, pemicu cekcok itu masih belum kami ketahui secara pasti,” ujar Mega saat diwawancarai, Jumat (27/6/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tembok Rel Jatinegara Dibobol untuk Prostitusi, Pelaku Terancam Pidana
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        29 Juni 2025

    Tembok Rel Jatinegara Dibobol untuk Prostitusi, Pelaku Terancam Pidana Megapolitan 29 Juni 2025

    Tembok Rel Jatinegara Dibobol untuk Prostitusi, Pelaku Terancam Pidana
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 1
    Jakarta
    menyorot perusakan tembok pembatas jalur rel di lintas
    Jatinegara
    hingga
    Cipinang
    , Jakarta Timur.
    Padahal, sebelumnya KAI Daop 1 Jakarta bersama pihak terkait telah mensterilisasi dan memperbaiki tembok bolong itu untuk menjaga keselamatan masyarakat dan menjamin kelancaran operasional kereta api.
    “Upaya perusakan ini sangat disayangkan, karena selain melanggar hukum, juga membahayakan keselamatan jiwa masyarakat dan operasional perjalanan kereta api,” ujar Manajer Humas Daop 1 Jakarta Ixfan Hendriwintoko dalam keterangannya, Minggu (29/6/2025).
    Menurut Ixfan, tembok atau pagar pembatas yang dibangun merupakan bagian dari sistem pengamanan jalur rel.
    Namun, dalam praktiknya, masih ada oknum yang membobol tembok untuk aktivitas ilegal, termasuk penyeberangan liar hingga praktik prostitusi di sekitar rel.
    Hal ini melanggar Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian.
    “Ancaman hukuman dapat diberikan kepada siapa saja yang merusak fasilitas perkeretaapian dan membahayakan keselamatan perjalanan kereta api,” tegas Ixfan.
    Sebagai langkah lanjutan, PT KAI Daop 1 Jakarta akan berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) selaku pemilik aset infrastruktur, serta menggandeng aparat kewilayahan dan kepolisian setempat.
    Langkah ini meliputi penutupan kembali akses ilegal, peningkatan patroli keamanan di titik-titik rawan, dan tindakan tegas terhadap pelaku perusakan.
    KAI juga mengimbau masyarakat untuk tidak memanfaatkan rel tersebut untuk menyeberang maupun untu kegiatan yang melanggar norma hukum dan sosial.
    Jalur rel bukanlah area publik dan penggunaan yang tidak semestinya dapat berakibat fatal.
    “Kami mengajak seluruh masyarakat untuk turut menjaga fasilitas perkeretaapian. Bila menemukan aktivitas mencurigakan atau membahayakan di sekitar rel, segera laporkan kepada petugas KAI maupun aparat setempat. Keselamatan adalah tanggung jawab kita bersama,” tutup Ixfan.
    Sebelumnya, pantauan
    Kompas.com
    pada Rabu (25/6/2025), tembok pembatas di sepanjang pelintasan kereta Jatinegara, Jakarta Timur, yang sebelumnya berlubang dan sering dimanfaatkan sebagai lokasi prostitusi kini telah ditutup menggunakan besi.
    Penutupan dilakukan untuk mencegah warga beraktivitas di area berbahaya di pinggir rel.
    Namun, sejumlah lubang kecil masih ditemukan di beberapa titik. Lubang tersebut diduga dijebol kembali oleh oknum untuk akses masuk ke area rel.
    “Masih ada tuh yang begitu (prostitusi), padahal sudah ditutup, tapi masih ada yang memanjat atau bolongin tembok lagi,” kata Dudung, seorang pedagang di sekitar lokasi, saat ditemui Kompas.com.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 10
                    
                        Seskab Teddy: Percayalah, Sekolah Rakyat Dibuat untuk Anak-anak Lebih Sejahtera
                        Nasional

    10 Seskab Teddy: Percayalah, Sekolah Rakyat Dibuat untuk Anak-anak Lebih Sejahtera Nasional

    Seskab Teddy: Percayalah, Sekolah Rakyat Dibuat untuk Anak-anak Lebih Sejahtera
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sekretaris Kabinet (Seskab) Letkol
    Teddy Indra Wijaya
    menegaskan
    Sekolah Rakyat
    dibangun untuk membuat kehidupan anak-anak lebih sejahtera ke depannya.
    Hal tersebut Teddy sampaikan saat meninjau Sekolah Rakyat di Sentra Handayani Kemensos, Jakarta Timur, Minggu (29/6/2025).
    Turut hadir Mensos Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Menteri PU Dody Hanggodo, hingga orang tua calon siswa Sekolah Rakyat di lokasi tersebut.
    “Percayalah, bahwa Sekolah Rakyat ini dibuat, dirancang oleh Bapak Presiden melalui
    Kementerian Sosial
    , dalam hal ini Pak Gus Ipul, menterinya. Sekolah Rakyat ini bertujuan untuk membangun anak-anak agar lebih sehat, lebih mendapatkan pendidikan yang bermutu, lebih aman, lebih terlindung, dan lebih sejahtera. Tujuannya itu,” ujar Teddy.
    Teddy menjelaskan, dalam beberapa bulan terakhir, rencana Sekolah Rakyat telah dimatangkan. Dia mengeklaim pembangunan Sekolah Rakyat sejauh ini berjalan dengan lancar.
    “Ini memang kita tidak terlalu banyak (siswa yang bersekolah) di sini. Tapi saya yakin, dari hal yang di tempat ini, nanti akan semakin orang tahu, sampaikan ke yang lainnya bahwa, ya tadi, yang seperti saya bilang, tujuan adanya sekolah ini adalah nantinya untuk semuanya akan hidup lebih sejahtera untuk anak-anak semua,” jelasnya.
    Sementara itu, Teddy menekankan pemerintah memiliki tujuan mulia untuk menciptakan dan membangun anak-anak Indonesia yang lebih sejahtera.
    Dia berharap seluruh bangunan Sekolah Rakyat aman dan membuat anak-anak lebih terlindungi.
    Diketahui, Sekolah Rakyat dijadwalkan akan dimulai pada 14 Juli 2025 mendatang.
    Pada tahap awal ini, 100 titik Sekolah Rakyat di seluruh Indonesia yang akan beroperasi terlebih dahulu.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 5
                    
                        Siapa Serang Irak? Israel dan Iran Sama-sama Bungkam
                        Internasional

    5 Siapa Serang Irak? Israel dan Iran Sama-sama Bungkam Internasional

    Siapa Serang Irak? Israel dan Iran Sama-sama Bungkam
    Tim Redaksi
    BAGHDAD, KOMPAS.com
    – Di tengah meningkatnya ketegangan antara
    Iran
    dan
    Israel
    selama 12 hari,
    Irak
    turut menjadi sasaran serangan pesawat nirawak (
    drone
    ) bunuh diri atau
    kamikaze
    pada Selasa (24/6/2025).
    Pemerintah Irak menyatakan, serangan tersebut menyasar sistem radar di dua pangkalan militer, yakni Kamp Taji di utara Baghdad dan Pangkalan Imam Ali di Provinsi Dhi Qar.
    Meski tidak menimbulkan korban jiwa, serangan itu menyebabkan kerusakan parah pada peralatan militer.
    “Serangan ini merupakan simbol tindakan pengecut dan sangat berbahaya,” ujar juru bicara militer Perdana Menteri Irak, Sabah Al Numan, dikutip dari
    AFP
    .
    Menurut Numan, beberapa
    drone
    kecil diluncurkan dan menargetkan sejumlah lokasi strategis milik militer Irak.
    Pasukan keamanan berhasil menggagalkan serangan lanjutan terhadap empat lokasi tambahan di titik-titik berbeda. Beberapa
    drone
    diketahui jatuh sebelum mencapai target.
    Hingga kini, belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.
    Pemerintah Irak pun membentuk komite tingkat tinggi untuk menyelidiki insiden tersebut dan mengungkap pelakunya.
    Serangan di Irak terjadi hanya beberapa jam setelah Iran menembakkan rudal ke markas militer Amerika Serikat di Qatar, sebagai respons terhadap pengeboman fasilitas nuklir mereka.
    Tak lama setelah itu, Israel mengumumkan kesediaan menerima proposal gencatan senjata yang diajukan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
    Di tengah memanasnya situasi regional, Irak juga mengumumkan pembukaan kembali wilayah udaranya, 12 hari setelah ditutup akibat konflik Iran-Israel yang berlangsung intens.
    Seorang sumber yang dekat dengan faksi-faksi bersenjata pro-Iran di Irak menyatakan kepada
    AFP
    , kelompok-kelompok itu tidak terlibat dalam serangan
    drone
    tersebut.
    Namun, sumber lain dari faksi yang sama berspekulasi bahwa Israel dan Amerika Serikat mungkin berada di balik serangan itu.
    Seorang pejabat keamanan senior Irak mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan apakah
    drone
    tersebut diluncurkan dari dalam negeri atau berasal dari luar wilayah Irak.
    Irak selama ini menjadi arena konflik proksi antara Iran dan Amerika Serikat.
    Sejak eskalasi konflik antara Teheran dan Tel Aviv, Pemerintah Irak berusaha keras mencegah agar kekerasan tidak meluas ke dalam wilayahnya.
    Dalam beberapa tahun terakhir, Irak perlahan mulai meraih kembali stabilitas setelah puluhan tahun dilanda konflik dan kekacauan yang menghancurkan berbagai sektor kehidupan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 5
                    
                        Mobil "Judi Pasti Rugi" Singgah di Depok, Warga Antusias Teriakkan Penolakan
                        Megapolitan

    5 Mobil "Judi Pasti Rugi" Singgah di Depok, Warga Antusias Teriakkan Penolakan Megapolitan

    Mobil “Judi Pasti Rugi” Singgah di Depok, Warga Antusias Teriakkan Penolakan
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com
    – Sebuah mobil kampanye bertema
    anti judi online
    menarik perhatian warga Depok, Minggu (29/6/2025).
    Kendaraan dengan slogan mencolok “
    Mobil Judi Pasti Rugi
    ” itu diparkir di depan Perpustakaan Umum Balai Kota Depok.
    Keberadaan mobil itu menjadi magnet warga yang penasaran sekaligus ingin menyuarakan penolakan terhadap judi daring.
    Pantauan Kompas.com, puluhan warga mulai memadati lokasi sejak pagi.
    Salah satu daya tarik utama adalah permainan suara dengan replika bibir raksasa bersensor.
    Peserta diminta berteriak sekeras mungkin meluapkan emosi terhadap praktik judi online.
    Jika volume suara mereka berhasil mengubah indikator menjadi hijau, peserta berhak membawa pulang hadiah seperti sembako, kaus, stiker, dan aksesori kampanye lainnya.
    “Ini seru banget, biasanya kalau mau edukasi tuh kaku. Tapi ini malah bikin kita semangat. Saya teriak sekencangnya, dan dapet sembako,” ujar Ayu (34), warga Beji.
    Bagian belakang mobil juga dilengkapi area khusus untuk warga yang ingin berbagi pengalaman terkait dampak judi online di lingkungan atau keluarganya. Cerita-cerita ini akan direkam dan diputar dalam bentuk video edukasi keliling kota.
    Setelah mengikuti aktivitas, warga diajak menandatangani spanduk raksasa bertuliskan “Judi Pasti Rugi” sebagai bentuk komitmen bersama menjauhi judi daring.
    Mobil kampanye ini merupakan pikap kecil berwarna putih yang dihias dengan warna biru tua dan kuning mencolok.
    Ornamen mulut 3D raksasa berwarna merah dan ungu diletakkan di atas mobil, dengan dua megafon besar di sisi kanan dan kiri.
    Di bagian samping tertulis pesan “JANGAN JUD1IN MIMPI KELUARGA”, dilengkapi efek visual dan ilustrasi bahaya judi.
    Isi kendaraan dipenuhi selebaran dan papan informasi yang menjelaskan bahaya judi online terhadap ekonomi rumah tangga, kecanduan, hingga kerentanan sosial.
    “Saudara saya dulu sampai jual motor karena judi online. Waktu lihat mobil ini di Instagram, saya langsung datang ke sini. Ini kampanye yang penting banget,” kata Dedi (42), warga Pancoran Mas.
    Panitia kampanye mengenakan kaus putih dengan desain senada, turut aktif memandu warga dalam kegiatan, memberi edukasi, hingga membagikan hadiah.
    Kegiatan ini merupakan bagian dari gerakan nasional untuk memberantas praktik judi online yang semakin marak dan meresahkan.
    Kampanye diharapkan tidak berhenti sebagai kegiatan seremonial, tetapi membangun kesadaran kolektif bahwa judi online adalah ancaman serius bagi masa depan keluarga dan bangsa
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 10
                    
                        Ekor Pesawat Pelita Air Rusak akibat Angin Kencang di Pekanbaru, Penerbangan Delay 7 Jam hingga Dicari Pengganti
                        Regional

    10 Ekor Pesawat Pelita Air Rusak akibat Angin Kencang di Pekanbaru, Penerbangan Delay 7 Jam hingga Dicari Pengganti Regional

    Ekor Pesawat Pelita Air Rusak akibat Angin Kencang di Pekanbaru, Penerbangan Delay 7 Jam hingga Dicari Pengganti
    Tim Redaksi
    PEKANBARU, KOMPAS.com

    Pesawat Pelita Air
    dengan nomor penerbangan IP325 mengalami kerusakan pada bagian ekor dan gagal terbang ke Jakarta dari Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, Riau, Sabtu (28/6/2025) malam.
    Akibat insiden tersebut, penerbangan mengalami delay selama tujuh jam, sehingga pihak maskapai terpaksa mencari pesawat pengganti.
    General Manager Bandara Internasional SSK II Pekanbaru, Radityo Ari Purwoko, menjelaskan bahwa kerusakan pada ekor pesawat disebabkan
    angin kencang
    .
    “Pada saat mendarat di Pekanbaru, tiba-tiba ekor
    pesawat Pelita Air
    rusak. Penyebabnya karena fenomena alam, yaitu angin samping berkecepatan 20 knot, yang melebihi batas maksimum seharusnya 10 knot, dan tidak terdeteksi serta datang tiba-tiba.”
    “Akhirnya pesawat dinyatakan tidak layak terbang,” ungkap Radityo dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com, Minggu (29/6/2025).
    Pesawat tersebut sebelumnya datang dari Jakarta dan dijadwalkan berangkat kembali ke Jakarta pada pukul 18.15 WIB.
    Namun, akibat kerusakan yang terjadi, 162 penumpang di pesawat tersebut mengungkapkan protes mereka.
    Ketegangan sempat terjadi antara penumpang dan pihak maskapai.
    Radityo menyebutkan bahwa penumpang ditawarkan untuk diinapkan di hotel, namun mereka menolak dan meminta tetap diterbangkan ke Jakarta.
    “Terjadilah proses negosiasi antara penumpang dengan pihak maskapai dalam suasana kondusif,” tambah Radityo.
    Penumpang akhirnya meminta pesawat pengganti meskipun harus menunggu hingga tengah malam.
    Pihak Pelita Air mendatangkan pesawat pengganti dari Jakarta, yang mengakibatkan penumpang harus menunggu kedatangan pesawat dan kru.
    “Dengan demikian terjadilah long delay,” ujar Radityo.
    Selama menunggu, penumpang mendapatkan hak-hak mereka secara bertahap, termasuk snack, makanan berat, dan voucer senilai Rp 300.000 untuk diuangkan di Jakarta.
    “Pesawat pengganti datang dan mendarat di Pekanbaru pada pukul 00.58 WIB,” kata Radityo.
    Pesawat akhirnya lepas landas menuju Jakarta pada pukul 01.35 WIB.
    Radityo menyebutkan bahwa jumlah penumpang mencapai 162 orang, terdiri dari 148 dewasa, 10 anak-anak, dan 4 bayi.
    “Seluruh kejadian dan penanganannya berjalan dengan kondusif. Tidak ada sampai terjadi keributan ataupun penumpang emosi,” tutup Radityo.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.