Kronologi Tenggelamnya Longboat yang Ditumpangi Rombongan Mahasiswa UGM di Maluku Tenggara
Tim Redaksi
AMBON, KOMPAS.com
– Sebuah longboat yang ditumpangi rombongan mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) Universitas Gadjah Mada (UGM) tenggelam akibat
cuaca buruk
di perairan laut Pulau Wearhu,
Maluku Tenggara
pada Selasa (1/7/2025) siang.
Musibah ini mengakibatkan seorang mahasiswa bernama Septian Eka Rahmadi (21) meninggal dunia, sementara rekannya Bagus Adi Prayogo (21) dinyatakan hilang dan masih dalam pencarian.
Lima mahasiswa lainnya serta lima warga setempat yang ikut dalam perjalanan tersebut selamat.
Kapolres Maluku Tenggara AKBP Frans Duma menjelaskan kronologi insiden tersebut.
Menurutnya, longboat yang tenggelam mengangkut 12 orang penumpang, terdiri dari tujuh mahasiswa KKN UGM dan lima warga Desa Debut.
Longboat itu berangkat dari Pelabuhan Desa Debut menuju Pulau Wearhu pada pukul 11.00 WIT.
“Mereka pergi ke Pulau Wearhu mengambil pasir yang diperlukan untuk pembangunan tempat pembuangan sementara (TPS) di Desa Debut,” ujar Frans kepada Kompas.com.
Setelah tiba di Pulau Wearhu pada pukul 11.30 WIT, rombongan mahasiswa mulai mengambil pasir di pantai.
Sekitar pukul 12.20 WIT, mereka memutuskan untuk kembali ke Desa Debut dengan membawa muatan pertama sebanyak 35 karung pasir.
Pasir tersebut diangkut menggunakan longboat oleh lima orang, terdiri dari tiga warga Desa Debut dan dua
mahasiswa UGM
.
Setelah menurunkan 35 karung pasir di Desa Debut, longboat tersebut kembali ke Pulau Wearhu untuk mengambil pasir berikutnya.
“Sekitar pukul 13.30 WIT, longboat kembali dari Pulau Wearhu menuju Desa Debut dengan membawa 16 karung pasir dan ditumpangi oleh 12 orang,” ungkapnya.
Frans melanjutkan, saat longboat baru saja keluar dari pulau, tiba-tiba diterpa cuaca buruk dan akhirnya tenggelam.
“Sekitar 300 meter dari bibir pantai Pulau Wearhu, longboat dihantam ombak setinggi 2,5 meter dan terbalik, menyebabkan seluruh penumpang tercebur ke laut,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa beberapa korban berusaha menyelamatkan diri dengan berenang ke pesisir pulau.
Salah satu mahasiswa UGM yang berhasil selamat kemudian menghubungi rekan-rekannya di Desa Debut untuk meminta bantuan.
“Sekitar pukul 15.00 WIT, warga Desa Debut yang dipimpin oleh Bapak Cornels Oskar Jamlean bersama empat warga lainnya mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi,” sebutnya.
Saat ini, semua korban selamat dan satu korban yang meninggal dunia telah berhasil dievakuasi, sedangkan satu korban yang hilang masih dalam pencarian.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Category: Kompas.com Metropolitan
-
/data/photo/2025/07/01/6863b080968b7.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kronologi Tenggelamnya Longboat yang Ditumpangi Rombongan Mahasiswa UGM di Maluku Tenggara Regional 1 Juli 2025
-
/data/photo/2025/07/01/6863c5f04531d.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Fortuner Camat Wanareja Cilacap Tabrak S-Presso di Kebumen, Korban Minta Ganti Rugi Rp 130 Juta Regional 1 Juli 2025
Fortuner Camat Wanareja Cilacap Tabrak S-Presso di Kebumen, Korban Minta Ganti Rugi Rp 130 Juta
Tim Redaksi
CILACAP, KOMPAS.com –
Kecelakaan
antara Toyota Fortuner dan Suzuki S-Presso di Jalan Ayah-Karangbolong, Kabupaten
Kebumen
, Jawa Tengah, viral di media sosial.
Detik-detik peristiwa tersebut terekam dashcam di dalam kabin Suzuki S-Presso yang diunggah di akun Instagram dashcam_owner_indonesia.
Peristiwa ini menyeret nama
Camat Wanareja
, Irwan Arianto, yang belakangan dilaporkan ke polisi oleh keluarga korban usai mediasi gagal.
Dalam unggahan tersebut, pemilik S-Presso meminta pertanggungjawaban pemilik Fortuner, Irwan Arianto.
“Untuk pemilik Fortuner sendiri seorang
camat Wanareja
, Kabupaten Cilacap. Dan ditunggu itikad baik untuk bertanggungjawab karena yang datang hanya mantri dari camat sendiri,” tulis unggahan tersebut.
Dalam unggahan yang sama dijelaskan,
kecelakaan
bermula saat pengemudi S-Presso bersama istri, anak yang masih bayi dan mertua melaju di jalurnya.
Sesampainya di sebuah tikungan, dari arah berlawanan datang Fortuner yang melewati marka jalan hingga terjadi tabrakan.
Akibatnya, istri pemilik mobil S-Presso dibawa ke rumah sakit karena tulang dada sebelah kanan retak.
Ketika dikonfirmasi, Irwan membenarkan peristiwa kecelakaan tersebut. Kecelakaan terjadi pada Minggu (29/6/2025) pukul 14.20 WIB saat dalam perjalanan pulang dari Yogyakarta menuju Cilacap.
“Waktu kejadian saya nyetir sendiri, bersama anak istri,” kata Irwan kepada wartawan, Selasa (1/7/2025).
Irwan membantah tidak bertanggungjawab. Bahkan usai kejadian dirinya mengeklaim langsung turun dan membantu mengevakuasi pengemudi dan penumpang S-Presso.
“Kejadian sebenarnya, setelah terjadi kecelakaan saya langsung evakuasi sampai ngangkat keluarganya, anak, istri, mertua dan bayinya. Saya tidak kabur setelah nabrak,” ujar Irwan.
Ia kemudian melakukan mediasi dengan pemilik S-Presso dengan disaksikan ketua RT dan ketua RW setempat. Hasilnya, Iwan bersedia memperbaiki mobil S-Presso di sebuah bengkel di Cilacap.
“Di situ sudah disepakati mobil diperbaiki di Cilacap,” kata Irwan.
Sementara di lokasi kejadian, istri pemilik S-Presso mengeluh sakit pada bagian dada sehingga dibawa ke RS PKU Muhammadiyah Gombong untuk diperiksa lebih lanjut.
Irwan lantas meminta bantuan temannya untuk mengantar istri pemilik S-Presso dan keluarganya ke rumah sakit karena mobilnya juga rusak.
“Setelah selesai saya minta teman saya untuk mengantar keluarganya ke rumah sakit. Teman saya menemani sampai mengurus administrasi dan pendaftaran,” kata Irwan.
Irwan tidak ikut ke rumah sakit dengan alasan menunggu mobil towing yang akan digunakan untuk mengangkut kedua kendaraan, lalu pulang ke Cilacap.
Irwan baru datang ke rumah sakit keesokan harinya untuk menjenguk istri pemilik S-Presso sambil menitipkan uang Rp 2,5 juta kepada pihak rumah sakit untuk biaya pengobatan.
Namun saat bertemu di rumah sakit, Irwan menyebut, pemilik S-Presso mengubah kesepakatan. Pemilik S-Presso meminta ganti rugi seharga mobil.
“Dia meminta ganti rugi seharga kendaraan mobil sesuai dengan (harga) pasaran, padahal kesepakatannya enggak gitu. Dia minta ganti rugi sejumlah Rp 120-130 juta,” ujar Irwan.
Pemilik S-Presso akhirnya melaporkan peristiwa tersebut ke Polres Kebumen pada Senin (30/6/2025) sore. Namun dalam mediasi yang difasilitasi polisi pada malam harinya, keduanya tidak menemukan kata sepakat.
“Keinginannya dia untuk ganti rugi seharga kendaraan, kalau saya sesuai dengan kesepakatan awal. Karena inginnya seperti itu, dari polisi diserahkan ke kami. Hasilnya pada saat malam itu dilanjutkan ke jalur hukum. Saya siap untuk menghadapi ini,” kata Irwan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/05/25/6832743ee3f9e.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Tak Antusias Sambut Kenaikan Tarif, Driver di Makassar Khawatir Potongan Aplikator Makin Membengkak Regional 1 Juli 2025
Tak Antusias Sambut Kenaikan Tarif, Driver di Makassar Khawatir Potongan Aplikator Makin Membengkak
Tim Redaksi
MAKASSAR, KOMPAS.com
– Sejumlah driver ojek online (ojol) di Kota
Makassar
, Sulawesi Selatan, menyambut rencana pemerintah menaikkan
tarif ojol
dengan kekhawatiran.
Alih-alih merasa diuntungkan, para pengemudi justru mencemaskan potensi kenaikan potongan dari pihak aplikator yang dinilai akan menggerus pendapatan harian mereka.
Rencana
kenaikan tarif ojol
sebesar 8–15 persen sebelumnya disampaikan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Aan Suhanan, dalam rapat kerja bersama Komisi V DPR RI pada Senin (30/6/2025).
Ali (45), driver Gojek di Makassar, mengaku dirinya tidak terlalu mempersoalkan kenaikan tarif.
Menurutnya, potongan aplikator justru menjadi beban utama yang mengurangi pendapatan.
“Kalau saya lebih bagusnya tidak ada kenaikan tarif, tapi potongan aplikator yang diturunkan. Kalau sekarang Gojek sekitar 30 persen potongan, besar sekali,” ucap Ali saat diwawancarai Kompas.com, Selasa (1/7/2025).
Ali juga berharap kebijakan bonus pendapatan seperti yang pernah diterapkan dahulu bisa dihidupkan kembali demi menunjang kesejahteraan driver.
“Bagusnya juga seperti kebijakan dulu aplikator menyediakan bonus target supaya ada biaya operasional bisa driver dapat. Tapi kalau tarif naik otomatis potongan aplikator juga naik, karena kan aplikator juga cari untung otomatis itu,” ungkapnya.
Senada dengan Ali, Andi (40), driver Maxim, menyebut potongan aplikator menjadi kunci utama yang perlu diawasi.
Ia mengatakan, potongan dari aplikator tempatnya bekerja saat ini sebesar 15 persen.
“Otomatis berpengaruh sama keadaan driver, jumlah orderan juga kemungkinan berkurang karena kan naik, berpengaruh. Menurut saya itu hanya bagaimana kebijakan aplikator ke mitranya (driver) harus dipertimbangkan juga,” kata Andi.
Andi yang merupakan mantan karyawan swasta mengaku khawatir kebijakan kenaikan tarif justru tidak berdampak nyata pada kesejahteraan pengemudi jika aplikator tetap mengambil persentase potongan besar.
“Karena kan kebijakan pemerintah itu ke driver hanya melalui aplikator. Kalau aplikator punya kebijakan kepada mitranya otomatis kami driver aman. Tapi kalau berat sebelah, takutnya berdampak sama kami, pendapatan harian berkurang,” ujarnya.
“Pengaruhnya besar pasti kalau ada kenaikan tarif. Pastilah, otomatis itu naik juga potongan, itu yang harus dipertimbangkan. Kalau potongan naik dan tarif naik kan sama saja,” tutup Andi.
Kemenhub menegaskan bahwa kenaikan tarif ojol akan disesuaikan berdasarkan zonasi wilayah:
“Kami sudah melakukan pengkajian, sudah final untuk perubahan tarif. Terutama roda dua, itu ada beberapa kenaikan,” ujar Aan.
“Bervariasi kenaikan tersebut, ada 15 persen, ada 8 persen, tergantung dari zona yang kita tentukan,” tambahnya.
Meski begitu, rencana ini masih berproses. Pemerintah akan memanggil pihak aplikator untuk berdiskusi sebelum implementasi kebijakan dijalankan.
Sebagai informasi, dorongan untuk menaikkan tarif sebelumnya menjadi salah satu tuntutan utama dalam aksi unjuk rasa para driver ojol pada 20 Mei 2025 lalu.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2018/09/03/2630404506.png?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Polisi Tembak Kaki Pencuri Motor Mahasiswi Universitas Trunojoyo Surabaya 1 Juli 2025
Polisi Tembak Kaki Pencuri Motor Mahasiswi Universitas Trunojoyo
Tim Redaksi
BANGKALAN, KOMPAS.com
– Salah satu pelaku pencurian motor milik mahasiswi
Universitas Trunojoyo
Madura (UTM), Jawa Timur, yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) ditangkap.
Polisi juga menembak kaki pelaku saat berusaha kabur saat diringkus.
Kasatreskrim
Polres Bangkalan
, AKP Hafid Dian Maulidi mengatakan pelaku yakni FA (22) warga Desa Jaddih, Kecamatan Socah Kabupaten Bangkalan.
Pelaku diamankan polisi di sebuah bangunan kosong tak jauh dari rumahnya.
“Pelaku kami amankan, karena melakukan perlawanan dan berusaha kabur maka kami lakukan tindakan tegas terukur,” kata Hafid, Selasa (1/7/2025).
Polisi lalu menembak kaki kanan pelaku agar tak melarikan diri.
Pelaku lalu dibawa ke Mapolres Bangkalan untuk diinterogasi.
“Dari hasil interogasi, pelaku ini sudah beraksi di sejumlah tempat, diantaranya di Jembatan Suramadu,” jelasnya.
Dari pengakuan pelaku pada penyidik, FA beraksi di lima lokasi yang berbeda.
Yakni di Pelabuhan Timur Kecamatan Kamal, Bentang Tengah Jembatan Suramadu, Jembatan Suramadu sisi Surabaya, di dua kali di Kecamatan Socah.
Sebelumnya, FA bersama AW (26) warga Dusun Jaddih Utara, Desa Jaddih, Kecamatan Socah melakukan pencurian motor milik mahasiswi UTM.
Keduanya menyasar mahasiswi yang keluar pada malam hari dan melintas di tempat sepi.
Setibanya di tempat sepi, pelaku menodongkan celurit ke leher korban.
Akibatnya, korban yang ketakutan menyerahkan motornya.
“Dalam kasus itu, FA mengemudikan motor bersama AW. Untuk pelaku AW sudah kami tangkap terlebih dahulu,” imbuhnya.
FA mengaku, motor hasil curiannya itu ia jual seharga Rp 4.500.000 melalui tersangka lain yakni S yang sudah ditangkap.
Saat itu, S menjual motor itu pada N, namun hasil penjualan motor belum sempat dibagi, S ditangkap oleh polisi.
Akibat perbuatan tersebut, pelaku dituntut pasal 365 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/07/01/6863c7416ca91.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
HUT Bhayangkara, Pemkot Surabaya Hibahkan 4 Gedung ke Polrestabes Surabaya 1 Juli 2025
HUT Bhayangkara, Pemkot Surabaya Hibahkan 4 Gedung ke Polrestabes
Tim Redaksi
SURABAYA, KOMPAS.com
– Pemerintah Kota (Pemkot)
Surabaya
menghibahkan 4 gedung ke
Polrestabes Surabaya
dalam momen Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-79 Bhayangkara.
Wali Kota Surabaya,
Eri Cahyadi
menyerahkannya kepada Kapolrestabes, Kombes Luthfie Sulistiawan secara simbolis dengan menandatangani prasasti di Balai Kota, Selasa (1/7/2025).
Bangunan milik
Pemkot Surabaya
yang dihibahkan tersebut meliputi Gedung Bagian OPS, Satbinmas, Inafis, dan Bhayangkari, yang masih berada di area Mapolrestabes.
“Tadi melihat (gedung) hibah,
Alhamdulillah
gedungnya jadi bagus, luar biasa. Saya jadi kaget
kok onok
(kok ada) pilarnya,” kata Eri ketika berada di Balai Kota, Surabaya, Selasa (1/7/2025).
Sementara itu, Kapolrestabes Surabaya, Kombes Luthfie Sulistiawan menyampaikan terima kasih atas sejumlah kerja sama yang sudah terjalin dengan Pemkot.
“Melalui langkah yang dilakukan bersama, banyak persoalan bisa terselesaikan. Beberapa kegiatan yang kita laksanakan memberikan manfaat, kebaikan untuk masyarakat,” ujar Luthfie.
Selain itu, Luthfie meminta maaf karena merasa kinerja institusinya masih belum maksimal dan adanya keluhan masyarakat.
Dia meminta anggotanya untuk meningkatkan pelayanan.
“Mudah-mudahan dengan semangat 1 Juli 2025, Pemkot Surabaya menjadi refleksi untuk membangun pelayanan masyarakat, termasuk membangun integritas dan sensitivitas setiap harinya,” ujarnya.
“Mari kita hadir di tengah masyarakat sebagai penjaga hukum, termasuk sebagai sahabat masyarakat yang dicintai. Kami mohon doa dan dukungan kepada seluruh pihak agar Polri semakin kuat,” katanya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/06/27/685e8fc762fee.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Polisi Periksa 7 Saksi Kasus Hilangnya Dokumen Penting Dinas Pendidikan Maluku Regional 1 Juli 2025
Polisi Periksa 7 Saksi Kasus Hilangnya Dokumen Penting Dinas Pendidikan Maluku
Tim Redaksi
AMBON, KOMPAS.com
– Sebanyak tujuh orang saksi telah diperiksa dalam kasus hilangnya 30 karung dokumen penting milik Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku.
Kasat Reskrim Polresta Pulau Ambon dan Pulau Lease, AKBP Ryando E Lubis, mengungkapkan bahwa
pemeriksaan saksi
dan olah tempat kejadian perkara (TKP) telah dilakukan.
“Laporan kita terima pada 21 Juni 2025. Saksi yang kami periksa sudah tujuh orang. Kami juga sudah melaksanakan
olah TKP
dengan inafis Polda Maluku,” ujar Lubis kepada Kompas.com melalui pesan singkat, Senin (30/6/2025).
Para saksi yang diperiksa termasuk individu yang memegang kunci ruangan, staf bagian kesiswaan, hingga saksi pelapor dari kabid SMK.
Hilangnya 30 karung dokumen tersebut berisi data laporan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) serta Dana Alokasi Khusus (DAK) dari tahun 2019 hingga 2023.
Saat ini, menurut Lubis, pihaknya sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mencari kemungkinan adanya pemeriksaan saksi lanjutan.
Terkait kemungkinan keterlibatan pegawai dinas atau pemanggilan kepala dinas yang lama, Lubis menegaskan bahwa pihaknya masih melakukan pendalaman.
“Itu nanti kita lihat perkembangan penyelidikan ya. Kami juga sudah melakukan olah TKP.”
“Hasil temuan di TKP menjadi bahan penyelidikan bagi kami yang tidak bisa kami beberkan guna kepentingan penyelidikan,” katanya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/07/01/6863c35109608.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kapolda Sumut Minta Maaf: Kami Tak Sempurna, Masih Ada Anggota Sakiti Masyarakat Medan 1 Juli 2025
Kapolda Sumut Minta Maaf: Kami Tak Sempurna, Masih Ada Anggota Sakiti Masyarakat
Tim Redaksi
MEDAN, KOMPAS.com
– Kapolda
Sumut
, Irjen Pol
Whisnu Hermawan
Februanto, meminta anggotanya lebih bijaksana saat melayani masyarakat.
Bisa mengontrol emosi dan bersikap santun harus menjadi pijakan dalam bertindak.
“Polri sudah tua, sudah waktunya kita jadi lebih bijaksana, jangan marah-marah, jangan emosional. Kalau ada masyarakat salah jalan, cukup ditegur dengan santun,” ujar Whisnu dalam keterangan tertulisnya saat memberikan sambutan di Upacara
Hari Bhayangkara ke-79
di Mapolda Sumut, Selasa (1/7/2025).
Selain itu, Whisnu juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat bila masih ada anggota Polri yang belum mencerminkan sikap humanis dalam pelayanan.
“Kami tidak sempurna, jika sampai hari ini masih ada anggota kami yang menyakiti hati masyarakat, saya atas nama pimpinan Polri memohon maaf. Kami terus berbenah dari tingkat tertinggi hingga ke polsek,” ungkapnya.
Selanjutnya, Whisnu juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat dan pemangku kepentingan yang telah mendukung kinerja Polri selama ini.
“Berkat dukungan Forkopimda, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan seluruh stakeholder, situasi keamanan dan ketertiban di Sumut tetap kondusif,” tuturnya.
“Dukungan ini menjadi kekuatan bagi kami untuk terus tegak lurus bersama pemerintah, memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” katanya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/04/14/67fcaaffd39da.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Catat, Ada Pemutihan Tunggakan Pajak Kendaraan hingga Akhir Juli 2025 di Maluku Regional 1 Juli 2025
Catat, Ada Pemutihan Tunggakan Pajak Kendaraan hingga Akhir Juli 2025 di Maluku
Tim Redaksi
AMBON, KOMPAS.com
– Pemerintah Provinsi
Maluku
melalui Badan Pendapatan Daerah melaksanakan program pemutihan tunggakan pokok dan denda pajak kendaraan bermotor (PKB) serta bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB).
Program ini berhasil menaikkan realisasi penerimaan PKB hingga akhir Juni 2025 mencapai Rp 52,84 miliar, atau 42,82 persen dari target murni tahun 2025 sebesar Rp 123,38 miliar.
Pemutihan tunggakan serta bebas bea balik nama itu berlangsung sejak 15 Mei hingga 31 Juli 2025.
“Hingga 25 Juni 2025, program ini menunjukkan hasil menggembirakan, di mana rata-rata jumlah kendaraan yang melakukan daftar ulang meningkat sebesar 43,46 persen, terutama dari wajib pajak yang telah menunggak lebih dari satu tahun,” kata Kepala Badan Pendapatan Daerah Provinsi Maluku, Ina Wati Tahir.
Dia menyampaikan, realisasi bulanan PKB terus meningkat secara signifikan sejak program dimulai, dengan capaian Mei sebesar Rp 9,71 miliar dan Juni meningkat menjadi Rp 9,87 miliar.
Ini menjadi yang tertinggi sepanjang semester pertama tahun ini.
Sementara itu, realisasi BBNKB hingga akhir Juni mencapai Rp 31,57 miliar, atau 54,67 persen dari target murni sebesar Rp 57,76 miliar.
“Capaian ini menunjukkan bahwa sektor BBNKB bahkan telah melampaui separuh target tahunannya, didorong oleh antusiasme masyarakat terhadap program pembebasan biaya balik nama kendaraan kedua,” katanya.
Menurut Tahir, program ini berhasil mendorong
kesadaran wajib pajak
masyarakat.
Dia berharap, masyarakat kota dapat memanfaatkan program tersebut dengan baik.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/07/01/6863cc3805157.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Mahasiswa Papua dan LBH Surabaya Belum Lapor Polisi Dugaan Teror Paket Biawak Hidup Surabaya 1 Juli 2025
Mahasiswa Papua dan LBH Surabaya Belum Lapor Polisi Dugaan Teror Paket Biawak Hidup
Tim Redaksi
SURABAYA, KOMPAS.com
–
Mahasiswa Papua
dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Surabaya belum melaporkan dugaan kasus teror berupa kiriman biawak hidup dan
banner provokatif
kepada pihak kepolisian.
Kepala Divisi Advokasi dan Kampanye
LBH Surabaya
, M Ramli Himawan, mengatakan hingga kini belum ada upaya yang ditempuh.
Hal itu disampaikannya dalam konferensi pers yang berlangsung pada Selasa (1/7/2025).
Ramli menambahkan, keputusan untuk tidak melapor diambil berdasarkan kesepakatan dengan sejumlah pihak, termasuk
mahasiswa Papua
di berbagai daerah.
“Karena ini bukan kepentingan pribadi, melainkan kepentingan kelembagaan. Beserta juga kepentingan masyarakat sipil,” ujarnya.
LBH Surabaya menilai bahwa melapor tanpa kesepakatan bersama dapat memicu ancaman lebih lanjut bagi pihak-pihak yang terlibat.
Meskipun demikian, LBH berkomitmen memberikan pendampingan hukum.
“Kelembagaan kita siap mengawal tentunya dengan cara yang dapat dibenarkan,” ungkap Ramli.
Sementara itu, Yogie, perwakilan Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Surabaya, mendesak Polda Jatim segera mengungkap kasus ini.
“Pemerintah Kota Surabaya dan Gubernur Jawa Timur agar segera mendesak Kapolda Jatim untuk mengungkap pelaku teror kepada Mahasiswa Papua di Surabaya,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, mahasiswa Papua yang tinggal di Surabaya diduga menjadi korban teror melalui kiriman paket biawak hidup dan belasan banner yang berisi provokasi.
Dugaan teror
ini terjadi antara tanggal 19 hingga 23 Juni 2024 di asrama dan kontrakan mahasiswa.
Selain itu, terdapat laporan bahwa puluhan mahasiswa menerima pesan dari orang tak dikenal yang berisi ancaman.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/05/26/68343e1948344.png?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)