Category: Kompas.com Metropolitan

  • Pemprov Jabar Tertibkan Tambang Ilegal: 118 Ditutup, 58 dalam Proses
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        2 Juli 2025

    Pemprov Jabar Tertibkan Tambang Ilegal: 118 Ditutup, 58 dalam Proses Bandung 2 Juli 2025

    Pemprov Jabar Tertibkan Tambang Ilegal: 118 Ditutup, 58 dalam Proses
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Sebanyak 118
    tambang ilegal
    di 16 kabupaten/kota di
    Jawa Barat
    telah ditutup, sedangkan 58 lainnya dalam proses.
    Adapun tambang ilegal tersebut setidaknya mengeksploitasi 11 komoditas, mulai dari pasir, batu gamping, tanah urug, emas, dan lain sebagainya.
    Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jabar,
    Bambang Tirtoyuliono
    , menerangkan bahwa jumlah tambang ilegal di wilayahnya hingga Desember 2024 sebanyak 176 lokasi.
    “Pelaku Pertambangan Tanpa Izin atau PETI didominasi 130 perseorangan dan 46 badan usaha,” ucapnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (2/7/2025).
    Ia menyebutkan, lokasi tambang ilegal paling banyak berada di Kabupaten Sumedang sebanyak 31, Subang 24 lokasi, Kabupaten Bogor 23, Kabupaten/Kota Sukabumi 20 lokasi, dan sisanya di Kabupaten Garut, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Purwakarta, Kota Tasikmalaya, serta Kabupaten Kuningan.
    Dinas ESDM
    Jabar menegaskan bahwa telah menindak seluruh tambang ilegal berdasarkan laporan dari masyarakat, dengan diberikan surat peringatan hingga penutupan.
    “Komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus diperkuat untuk melindungi lingkungan dan mendorong pertambangan yang sesuai kaidah,” kata Bambang.
    Bambang mengatakan, beberapa waktu lalu, pihaknya juga melakukan studi lapangan ke dua lokasi di Cimalaka, Kabupaten Sumedang, untuk memperkuat pengawasan tambang di wilayahnya.
    Diharapkan dengan adanya kegiatan tersebut, akan memperkuat pemahaman dan kemampuan pegawai dalam melakukan pengawasan tambang sehingga lebih efektif.
    “Harapannya, dengan semakin kuatnya kapasitas internal, Dinas ESDM Jabar bisa terus memastikan bahwa setiap kegiatan pertambangan di wilayah Jawa Barat berjalan dengan aman, sesuai aturan, dan tetap menjaga kelestarian lingkungan,” ucap Bambang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tambak Udang Dilarang di Karimunjawa, Pengusaha Diminta Beralih Kembangkan Pariwisata
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        2 Juli 2025

    Tambak Udang Dilarang di Karimunjawa, Pengusaha Diminta Beralih Kembangkan Pariwisata Regional 2 Juli 2025

    Tambak Udang Dilarang di Karimunjawa, Pengusaha Diminta Beralih Kembangkan Pariwisata
    Tim Redaksi
    SEMARANG, KOMPAS.com
    – Larangan aktivitas
    tambak udang
    di
    Karimunjawa
    telah ditetapkan DPRD Kabupaten Jepara dalam Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Rencana Tata Ruang dan Tata Wilayah (RTRW) 2023-2043.
    Pasalnya, keberadaan tambak terbukti merusak
    ekosistem
    taman nasional Karimunjawa.
    Merespons hal itu, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan
    Pariwisata
    (Disporapar) Jawa Tengah, Muhamad Masrofi, mendorong para pengusaha tambak udang untuk beralih mengembangkan sektor
    pariwisata
    yang menjadi daya tarik utama di Karimunjawa.
    “Sudah ada penyelesaiannya. Cuma peralihannya ini sebetulnya ya harusnya kita menggandeng itu untuk menjadi bagian dari ekosistem wisata,” tutur Masrofi di kantornya, Rabu (2/7/2025).
    Terlebih, para pengusaha tambak yang mengantongi izin telah diberi waktu pemerintah selama dua tahun untuk menyelesaikan aktivitas tambaknya.
    Masrofi berharap masyarakat terlibat aktif dalam pengembangan destinasi wisata Karimunjawa, mulai dari sektor perhotelan, transportasi penyediaan perahu, dan lain sebagainya.
    Dia menyoroti dampak kerusakan akibat tambak udang di taman nasional tersebut.
    Untuk itu, dia mengecam keberadaan tambak yang bertentangan dengan konsep wisata ramah lingkungan.
    “Karena memang dampak tambak udang itu kan merusak lingkungan, merusak hutan bakau, dan lain sebagainya,” katanya.
    Selain penutupan tambak udang yang sudah ada, pemerintah juga melarang pembukaan usaha tambak udang baru di sana.
    Sebelumnya diberitakan, pemerintah meminta aktivitas tambak udang di Kepulauan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, dihentikan karena berdampak buruk pada lingkungan.
    Sejumlah tambak pun berhenti beroperasi.
    Salah satu petambak yang memutuskan untuk menghentikan operasionalisasi tambaknya adalah Faisol (33), warga Desa Kemujan, Kecamatan Karimunjawa.
    Enam petak tambak milik Faisol dengan luas 8.000 meter persegi berhenti beroperasi sejak Februari 2024.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tumini Pasrah Diminta Hengkang dari Ponten Umum, Tempat Tinggalnya Sejak 2010
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        2 Juli 2025

    Tumini Pasrah Diminta Hengkang dari Ponten Umum, Tempat Tinggalnya Sejak 2010 Surabaya 2 Juli 2025

    Tumini Pasrah Diminta Hengkang dari Ponten Umum, Tempat Tinggalnya Sejak 2010
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Tumini (47) pengelola ponten atau
    toilet umum
    di Taman Ngagel Tirto, Surabaya, Jawa Timur pasrah diminta hengkang oleh Pemkot Surabaya.
    Dia tertibkan dari
    ponten umum
    Taman Ngagel Tirto karena diduga menjadikan ponten sebagai tempat tinggal dan usaha beberapa tahun belakangan.
    Sebelumnya, Tumini mengatakan bahwa dia meneruskan pekerjaan suaminya menjaga ponten umum setelah meninggal tahun 2013 silam.
    Ponten tersebut dibangun
    Jasa Tirta
    dan suaminya diminta menjaga pada 2010 lalu.
    Tumini juga membayar sewa sekitar Rp 1 juta per tahun ke Jasa Tirta.
    Selama menjaga ponten umum, Tumini pernah mengantongi pendapatan Rp 100 ribu-Rp 200 ribu per hari dari konsumen di masa kejayaan Taman Ngagel.
    Namun, belakangan sepi dan sekitar lima tahun lalu Tumini membuka warung sederhana menjual minuman dan makanan di ponten umum.
    Untuk menjaga barang dan tempat, ibunya terkadang tidur di ponten saat malam hari.
    Pendapatannya selain digunakan untuk kehidupan sehari-hari, juga untuk biaya perawatan dan perbaikan ponten.
    Namun, sejak viral dia ditertibkan oleh Satpol PP Surabaya dan DLH karena tempat tersebut memang seharusnya tidak digunakan untuk tempat tinggal.
    Perabotannya dikembalikan ke rumahnya yang berada di RT 1 RW 2 Lumumba, Ngagel Surabaya sejak Rabu (2/7/2025). Kini dia hanya pasrah.
    “Ya pusing, kita harus kerja di mana. Lapangan pekerjaan sempit, apalagi sudah tua gini,” kata Tumini saat ditemui
    Kompas.com
    , Rabu (2/7/2025).
    Satu anaknya telah berumah tangga dan satu anak lainnya bekerja sebagai kurir makanan online.
    “Anak saya yang terakhir juga sebelumnya kena PHK, terus jadi kurir diberhentikan juga, sekarang Shopee Food. Nyari kerjaan sekarang susah,” ungkapnya.
    Sekarang Tumini masih menjaga ponten selagi belum ada keputusan resmi dari Pemkot Surabaya dan Kecamatan Ngagel.
    Sebab, sebelumnya Camat Ngagel menjanjikan akan memberikan gerobak dan modal untuk usaha.
    “Bu Camat ngasih solusi, ‘mau nggak tak kasih bantuan rombong dan modal’. Ya saya mau kan buat makan Saya usul untuk dicarikan tempat (usaha). Karena kalau nyari sendiri mahal banget sewanya di Surabaya sekalipun itu kecil,” ungkapnya.
    Tumini bilang, ponten umum akan diambil oleh Pemkot Surabaya dan berencana dikelola pegawai pemkot.
    Camat Wonokromo
    , Maria Agustin Yuristina mengatakan, setelah ponten tersebut viral, pihaknya dapat langsung mengambil tindakan preventif.
    “Kami lakukan pendekatan kepada penghuni ponten yang kebetulan menyewakan sebagai ponten umum. Beliaunya mau kooperatif sadar bahwa ini adalah fasilitas umum yang harus dikosongkan,” kata Maria dalam keterangannya, Rabu (2/7/2025).
    Maria juga menambahkan, pihaknya akan memberikan bantuan agar penghuni ponten tersebut lebih produktif kembali.
    “Semalam kami lakukan
    outreach
    dan kami lakukan pendekatan, serta upaya apa yang dapat kami lakukan supaya dapat mensupport ekonomi keluarganya. Pihak yang bersangkutan menyampaikan akan berpikir dulu untuk memulai usaha. Kami akan
    support
    hal itu,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Asal Usul Pacu Jalur dan Mengapa Ada Bocah Menari di Ujung Perahu?
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        2 Juli 2025

    Asal Usul Pacu Jalur dan Mengapa Ada Bocah Menari di Ujung Perahu? Regional 2 Juli 2025

    Asal Usul Pacu Jalur dan Mengapa Ada Bocah Menari di Ujung Perahu?
    Editor
    KOMPAS.com – 
    Aksi seorang bocah penari
    pacu jalur
    mendadak viral dan ramai ditirukan di media sosial, khususnya TikTok.
    Salah satu video yang mencuri perhatian memperlihatkan seorang bocah berkacamata hitam berdiri gagah di ujung perahu.
    Ia melakukan gerakan memutar tangan lalu mengibaskannya dengan penuh semangat, seolah menari mengikuti irama arus sungai.
    Gerakan ikonik ini ternyata menarik perhatian hingga ke Eropa.
    Para pemain klub sepak bola Paris Saint-Germain (PSG), juara Liga Champions 2025, ikut menirukan gerakan bocah tersebut dalam selebrasi mereka.
    Lalu, siapa sebenarnya bocah ini dan apa perannya dalam perlombaan pacu jalur?
    Untuk diketahui,
    Pacu jalur
    merupakan tradisi balap perahu yang kaya akan nilai sejarah dan budaya, berasal dari Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau.
    Secara etimologi, “pacu” bermakna perlombaan, dan “jalur” merujuk pada perahu atau sampan.
    Jadi,
    Pacu Jalur
    secara sederhana dapat diartikan sebagai “perlombaan mendayung perahu”.
    Atraksi ini dimulai dengan letupan meriam karbit sebanyak tiga kali, yang berfungsi sebagai aba-aba jelas bagi peserta mengingat luasnya arena dan riuhnya ribuan penonton.
    Uniknya, dalam setiap perlombaan, selalu ada penari kecil di bagian depan jalur.
    Mereka menari penuh semangat ketika jalur melaju cepat membelah Sungai Kuantan.
    Gerakannya pun beragam, mulai dari seperti ular, naga, hingga goyangan bebas penuh ekspresi.
    Kepala Dinas Pariwisata Riau, Roni Rakhmat, menjelaskan bahwa ada tiga sosok yang berperan penting di atas jalur selama perlombaan:
    Pertama, Tukang Tari atau Anak Coki, yakni penari di bagian paling depan.
    “Biasanya bocah penari ini akan menari di depan jalur kalau dia menang atau unggul. Kalau masih berimbang biasanya hanya berayun-ayun saja. Setelah finish dia sujud syukur di ujung perahu,” kata Roni, dikutip dari wonderfulimages.kemenparekraf.go.id.
    Kedua, Timbo Ruang, berada di tengah, bertugas memberikan aba-aba kepada para atlet dayung (anak pacu).
    Ketiga, Tukang Onjai, berada di bagian belakang, bertugas mengarahkan jalur agar tetap stabil.
    Pemilihan anak-anak sebagai penari bukan tanpa alasan. Salah satunya karena bobot tubuh mereka yang ringan, sehingga cocok ditempatkan di bagian depan jalur yang sensitif terhadap keseimbangan.
    “Anak-anak kan badannya ringan, ada dewasa di tengah itu untuk memberikan aba-aba juga. Lalu di ujung itu agak dewasa sedikit karena dia akan memberi daya dorong ke jalur namanya onjai,” ujar Roni.
    Roni menuturkan, menurut tradisi lisan masyarakat setempat, Pacu Jalur mulanya adalah sarana transportasi menyusuri Sungai Batang Kuantan, dari Hulu Kuantan hingga Cerenti.
    “Karena transportasi darat belum berkembang pada masa itu, jalur tersebut sebenarnya digunakan sebagai sarana transportasi penting bagi penduduk desa. Digunakan sebagai sarana pengangkutan hasil bumi, seperti buah-buahan lokal dan tebu. Selain itu, berfungsi untuk mengangkut sekitar 40-60 orang per perahu atau sampannya,” kata Roni kepada Media Center Riau, Rabu (2/7/2025).
    Pada perkembangannya, perahu transportasi memanjang sengaja dihias dengan unsur daerah setempat, biasanya melukiskan kepala ular, buaya, dan harimau.
    Pemerintah telah mengakui dan menetapkan Pacu Jalur sebagai Warisan Budaya Nasional Takbenda asli Indonesia dan menjadikannya agenda pariwisata nasional KEN Kemenparekraf.
    “Sebagai upaya untuk melestarikan warisan budaya tersebut, pemerintah Indonesia mendukung Festival Pacu Jalur diadakan setiap tahun di Kuantan Singingi dan mempromosikan pentingnya festival tersebut kepada masyarakat luas baik nasional maupun internasional,” ucap Roni.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kejagung Sita Rp 2 Miliar, Dirut Sritex Iwan Kurniawan: Uang Pendidikan Anak
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        2 Juli 2025

    Kejagung Sita Rp 2 Miliar, Dirut Sritex Iwan Kurniawan: Uang Pendidikan Anak Regional 2 Juli 2025

    Kejagung Sita Rp 2 Miliar, Dirut Sritex Iwan Kurniawan: Uang Pendidikan Anak
    Tim Redaksi
    SOLO, KOMPAS.com –
    Direktur Utama
    Sritex
    ,
    Iwan Kurniawan
    Lukminto (IKL), menyatakan uang senilai Rp 2 miliar merupakan dana pendidikan anaknya.
    Diungkapkannya IKL setelah mendampingi penyidik Kejaksaan Agung (
    Kejagung
    ) saat menggeledah di Diamond Solo Convention, Jawa Tengah (Jateng), pada Rabu (2/7/2025) siang.
    “Sebenarnya itu kan uang untuk pendidikan anak-anak,” katanya.
    “Untuk daftar sekolah. Sekarang kan sekolah mahal ya untuk ke depannya. Jadi, persiapanlah sebagai orang tua,” lanjutnya.
    Uang tunai tersebut dibawa dari rumahnya di kawasan Laweyan, Kota Solo.
    penyidik menyita dua bundel uang tunai pecahan Rp 100.000.
    Masing-masing bundel bernilai Rp 1 miliar dan tercatat berasal dari PT Bank Central Asia (BCA) Cabang Solo.
    Satu bundel bertanggal 20 Maret 2024 dan bundel lainnya bertanggal 13 Mei 2024.
    Penyidik belum mengungkap alasan penyimpanan uang tersebut di rumah pribadi.
    IKL memastikan uang tersebut tidak berkaitan dengan kasus dugaan korupsi pemberian kredit dari sejumlah bank daerah dan bank pemerintah kepada Sritex, yang menyeret mantan Dirut Sritex, Iwan Setiawan Lukminto.
    “Dan kebetulan ada labelnya juga tahun 2024. Jadi, tidak ada hubungannya dengan kasus ini,” katanya.
    Kendati demikian, uang tersebut tetap diserahkan ke penyidik Kejagung.
    “Kami kooperatif, beliau meminta untuk diserahkan terlebih dahulu. Nanti tinggal kita membuktikan. Intinya kalau uang halal itu tidak disembunyikan,” tegasnya.
    IKL beralasan tidak menyimpan uang di bank karena tidak sepenuhnya percaya.
    “Saya masih konvensional. Bank itu kan kadang-kadang error, e-banking ini bisa tahu-tahu saldonya hangus, hilang begitu ya,” jelasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kasus Doxing Pendiri Media di Samarinda Masih Bergulir, Polisi Fokus Lacak Pelaku
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        2 Juli 2025

    Kasus Doxing Pendiri Media di Samarinda Masih Bergulir, Polisi Fokus Lacak Pelaku Regional 2 Juli 2025

    Kasus Doxing Pendiri Media di Samarinda Masih Bergulir, Polisi Fokus Lacak Pelaku
    Tim Redaksi
    SAMARINDA, KOMPAS.com
    — Kasus dugaan
    doxing
    terhadap Ahmad Ridwan, pendiri media lokal Selasar.co, terus didalami oleh Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres
    Samarinda
    .
    Hingga kini, penyidik masih melanjutkan pemeriksaan terhadap sejumlah pihak, termasuk ahli dari Kominfo dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
    “Untuk kasus doxing sendiri, saat ini masih kita laksanakan penyelidikan lebih lanjut. Ini masih berlangsung untuk pemeriksaan ahli dan lain-lain,” ujar Kasat Reskrim
    Polres Samarinda
    , AKP Dicky Pranata, Rabu (2/7/2025).
    Pihak kepolisian telah meminta keterangan dari pelapor, saksi-saksi, dan ahli untuk memperkuat proses penyelidikan.
    “Baik dari saksi pelapor, saksi, kemudian juga ada saksi ahli dari Kominfo, dari Capil, semua kita periksa,” lanjut Dicky.
    Langkah selanjutnya, menurut Dicky, adalah menelusuri identitas pemilik akun yang diduga menyebarkan data pribadi milik Ridwan.
    “Langkah selanjutnya dari Kepolisian, kita akan ambil langkah untuk mencari pemilik akun yang dimaksud,” jelasnya.
    Kuasa hukum Ahmad Ridwan, Bambang Edy Dharma, mendesak agar kepolisian mempercepat penanganan kasus. Ia menilai bahwa dalam waktu satu bulan, seharusnya sudah ada perkembangan signifikan.
    “Artinya, kalau dari tim kuasa hukum kan minta percepatan bahwa harusnya dalam kasus ini sudah bisa menemukan titik terang sebenarnya,” ujarnya.
    Bambang menyebutkan bahwa sejumlah bukti berupa unggahan yang diduga mengandung unsur doxing telah diserahkan ke penyidik dan dapat ditelusuri lebih lanjut.
    “Dari beberapa postingan yang sudah kita berikan buktinya, itu bisa ditelusuri. Memang kita sih menunggu perkembangan dari sana, tetap kita pantau pergerakan dari kepolisian itu,” tambahnya.
    Selama proses penyelidikan, pihak pelapor telah tiga kali dipanggil untuk memberikan keterangan, termasuk menghadirkan saksi yang mengetahui asal mula doxing tersebut.
    “Saat ini memang kami kemarin terakhir sudah tiga kali ya, tiga kali panggilan, sudah diperiksa sebagai pelapor, terus ada saksi dua, saksi dua yang memang yang kasih tahu dari mana awal doxingnya itu,” terang Bambang.
    Namun hingga saat ini, mereka baru menerima Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan (SP2HP). Menurutnya, jawaban dari kepolisian selalu sama: “masih dalam proses.”
    “Untuk selanjutnya perkembangannya itu, kita selalu datang tanya ke polisi, memang polisi selalu menyampaikan masih dalam proses, masih dalam proses. Tapi kita ingin, yang jelas gini, penasihat hukum ingin polisi lebih fokus dan berkomitmen untuk menyelesaikan kasus ini,” tegasnya.
    Bambang menegaskan bahwa kasus ini tidak hanya menyangkut pelanggaran privasi, tetapi juga merupakan ancaman terhadap kebebasan berpendapat.
    “Karena ini menyangkut kebebasan dalam berpendapat dan akan mencederai kebebasan berpendapat yang notabene sebenarnya juga kita dilindungi oleh Undang-Undang Pers,” ujarnya.
    Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalimantan Timur, Abdurrahman Amin, turut angkat suara terkait kasus ini. Ia menilai bahwa tindakan doxing terhadap Ridwan merupakan bentuk intimidasi yang serius terhadap kerja jurnalistik.
    “Ini bukan cuma urusan PWI. Ini bentuk pembungkaman. Buzzer-buzzer ini bukan produk pers, mereka beroperasi di media sosial dan sering kali bertindak intimidatif,” kata Abdurrahman, Minggu (11/5/2025).
    Ia menegaskan bahwa kritik dalam jurnalisme memiliki dasar metodologi dan kode etik yang jelas. Jika ada kesalahan dalam produk jurnalistik, penyelesaiannya seharusnya melalui Dewan Pers, bukan melalui serangan personal.
    Kasus ini bermula ketika Ahmad Ridwan mengkritisi praktik doxing yang dilakukan oleh sejumlah akun media sosial yang diduga buzzer milik pemerintah kota. Tak lama setelah kritik itu disampaikan, data pribadi Ridwan tersebar di media sosial.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Perusakan Rumah Singgah di Sukabumi, 7 Orang Ditahan, Rusak Pagar hingga Kendaraan
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        2 Juli 2025

    Perusakan Rumah Singgah di Sukabumi, 7 Orang Ditahan, Rusak Pagar hingga Kendaraan Bandung 2 Juli 2025

    Perusakan Rumah Singgah di Sukabumi, 7 Orang Ditahan, Rusak Pagar hingga Kendaraan
    Tim Redaksi
    SUKABUMI, KOMPAS.com
    – Kepala Kepolisian Polres
    Sukabumi
    , AKBP Samian, mengungkapkan bahwa
    tujuh tersangka
    dalam perusakan rumah atau vila di Cidahu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, kini sudah ditahan di Polres Sukabumi.
    Samian mengatakan bahwa tujuh orang tersebut diduga terlibat melakukan perusakan di tempat para pelajar yang tengah retret.
    “Saat ini tujuh orang sudah kami amankan dan tentunya kami akan menangani prosesnya sesuai dengan ketentuan profesional,” kata Samian kepada awak media di Kantor Desa Tangkil, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (2/7/2025) siang.
    Lanjut Samian, ketujuh orang tersebut secara umum melakukan perusakan.
    “(Tujuh orang ini) perannya melakukan perusakan yang ada di lokasi dan melakukan tindakan aktif menyebabkan rusaknya barang,” papar Samian.
    Diketahui bahwa tujuh tersangka tersebut berinisial EM, UE, RN, MSM, MD, E, dan E.
    Mereka disangka merusak pagar, kendaraan, kaca jendela, gazebo, dan peralatan keagamaan.
    Samian kemudian memastikan bahwa situasi dan kondisi di lokasi kejadian kini sudah dipastikan aman dan kondusif.
    “Kami mengecek kembali memastikan tempat aman, tidak ada konflik lanjutan bagi penjaga
    rumah singgah
    atau vila (itu). Kami pastikan memberikan ketenangan kepada semua pihak,” kata Samian.
    Diberitakan sebelumnya, pada Jumat (27/6/2025) lalu, rumah atau vila yang beralamat di Kampung Tangkil RT 4 RW 1, Desa Tangkil, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, sempat didatangi warga.
    Warga sempat mengira bahwa vila tersebut dijadikan tempat ibadah dan membubarkan aktivitas tersebut karena tak sesuai peruntukannya.
    Namun, di vila tersebut hanya sedang berlangsung kegiatan retret para pelajar.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 4 Lapak Warung di Pasar Cibinong Terbakar Akibat Kebocoran Gas
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        2 Juli 2025

    4 Lapak Warung di Pasar Cibinong Terbakar Akibat Kebocoran Gas Bandung 2 Juli 2025

    4 Lapak Warung di Pasar Cibinong Terbakar Akibat Kebocoran Gas
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com
    – Kebakaran terjadi di Pasar Cibinong, Kelurahan Cirimekar, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Rabu (2/7/2025) pagi.
    Peristiwa ini menghanguskan empat lapak warung yang berada di area pasar.
    Komandan Regu (Danru) 3 Rescue Damkar Sektor Cibinong, Nurul Akbar, menjelaskan bahwa kebakaran pertama kali dilaporkan oleh warga sekitar pukul 05.00 WIB.
    Menanggapi laporan tersebut, petugas pemadam kebakaran dari Damkar Kabupaten Bogor Sektor Cibinong segera dikerahkan untuk memadamkan api.
    “Objek yang terbakar ada 4 warung, penyebabnya berasal dari kebocoran gas,” ujar Nurul saat dikonfirmasi.
    Warung yang terbakar terdiri dari milik Putra (lapak sayur), Johanes (lapak buah), Nani (warung kopi), dan Etika Tobi (warung nasi).
    Api cepat membesar karena sebagian besar bangunan warung tersebut bersifat semi permanen dan mudah terbakar.
    Setibanya di lokasi, petugas langsung mempersiapkan alat pendukung dan melakukan penyemprotan untuk menjinakkan api agar tidak merembet ke lapak lain di sekitarnya.
    “Situasi berhasil kami kendalikan dan kondisi di lapangan sudah kondusif setelah pemadaman,” tambah Nurul.
    Ia juga memastikan bahwa kebakaran tersebut tidak menimbulkan korban jiwa.
    Namun, kerugian materiil akibat kebakaran ini masih dalam proses pendataan.
    Atas kejadian ini, Nurul mengimbau para pedagang dan warga sekitar untuk lebih waspada terhadap potensi bahaya dari instalasi gas yang tidak aman.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jerit Korban Pelecehan Pembina Pramuka di Samarinda, Modusnya Pengobatan Tangkal Kesurupan
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        2 Juli 2025

    Jerit Korban Pelecehan Pembina Pramuka di Samarinda, Modusnya Pengobatan Tangkal Kesurupan Regional 2 Juli 2025

    Jerit Korban Pelecehan Pembina Pramuka di Samarinda, Modusnya Pengobatan Tangkal Kesurupan
    Tim Redaksi
    SAMARINDA, KOMPAS.com –
    Kasus dugaan
    pelecehan seksual
    yang melibatkan seorang pembina Pramuka di lingkungan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Samarinda menyisakan luka mendalam dan pertanyaan besar bagi para korban.
    Empat alumni yang menjadi korban melaporkan bahwa penanganan kasus di kepolisian seakan tidak diterima, menambah beban trauma dan menipiskan harapan akan
    keadilan
    .
    Dalam kesempatan ini, Kompas.com berhasil menemui keempat korban, yaitu LY (18), YA (18), JH (19), dan YM (19).
    Para korban membeberkan kronologi kejadian traumatis yang mereka alami saat mengikuti kegiatan Pramuka kenaikan tingkat pada Jumat malam, (13/6/2025).
    Terduga pelaku, HG, disebut memanfaatkan dalih “pengobatan” untuk melancarkan aksinya yang meresahkan.
    Menurut keterangan LY bersama korban lainnya pada Rabu (2/7/2025), kejadian bermula saat para peserta kenaikan tingkat dikumpulkan di musala
    SMK Samarinda
    .
    HG, sang pembina, memanggil LY dan beberapa rekannya yang sedang memasak di luar musala.
    “Dia tanya, ‘Siapa saja yang masak kopi ini?’ Lalu saya jawab ada enam orang di dalam musala, dua putra dan empat putri,” terang LY kepada Kompas.com.
    Di dalam musala, HG disebut memulai modusnya yang tak lazim.
    Dengan dalih adanya “pantangan” atau “kepuhunan” akibat kegiatan memasak, HG menawarkan bantuan untuk “mengobati” agar tidak kesurupan.
    HG bahkan mengeklaim pernah menjadi tumbal saat mengobati orang lain untuk meyakinkan korbannya.
    Para korban kemudian diminta duduk membentuk setengah lingkaran, dengan HG berada di tengah.
    Mereka diinstruksikan untuk menutup mata dan fokus mendengarkan suara HG, seolah dalam kondisi terhipnotis.
    “Kami disuruh masuk ke alam bawah sadar, lebih dalam, lebih dalam,” ujar LY, menggambarkan suasana mencekam saat itu.
    Puncak pelecehan terhadap LY terjadi saat lampu musala dimatikan.
    Setelah diminta berbaring di mimbar musala, LY merasakan napas pelaku semakin dekat dan ia dicium.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tarif Ojol Naik, Transportasi Umum Diminta Bersiap Hadapi Lonjakan Penumpang
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        2 Juli 2025

    Tarif Ojol Naik, Transportasi Umum Diminta Bersiap Hadapi Lonjakan Penumpang Megapolitan 2 Juli 2025

    Tarif Ojol Naik, Transportasi Umum Diminta Bersiap Hadapi Lonjakan Penumpang
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Rencana pemerintah menaikkan tarif ojek
    online
    (
    ojol
    ) diprediksi mendorong masyarakat Jabodetabek beralih ke moda transportasi umum seperti Transjakarta, KRL, MRT, dan LRT.
    Pasalnya, ketimbang ojol, transportasi umum dinilai lebih terjangkau. 
    “Kalau
    tarif ojol naik
    , sebagian penumpang pasti akan mencari alternatif yang lebih murah. Dan transportasi umum di Jakarta sudah cukup baik sekarang,” ujar pengamat transportasi Djoko Setijowarno kepada
    Kompas.com,
    Rabu (2/7/2025).
    Menurut Djoko, situasi ini bisa menjadi peluang bagi pengelola transportasi publik, namun sekaligus tantangan. Moda transportasi massal disebut harus bersiap menghadapi potensi lonjakan penumpang yang signifikan.
    Djoko menyebut, potensi kenaikan jumlah penumpang harus diimbangi dengan peningkatan layanan.
    “Peningkatan kapasitas, frekuensi, dan kenyamanan layanan menjadi hal yang mutlak dibutuhkan,” ujarnya.
    Jika tidak dilakukan penyesuaian, lonjakan penumpang justru bisa menyebabkan penumpukan, antrean panjang, hingga menurunnya kualitas layanan. Akibatnya, kepercayaan publik terhadap transportasi umum bakal turun. 
    Meskipun peralihan dari ojol ke transportasi umum bisa mengurangi beban ongkos masyarakat, Djoko mengingatkan, persoalan utama sistem transportasi di Indonesia tidak bisa diselesaikan hanya dengan kebijakan tarif semata.
    “Masalahnya bukan sekadar tarif, tapi bagaimana kita membangun ekosistem transportasi yang adil, terintegrasi, dan berpihak pada pengemudi dan masyarakat,” tegas Djoko.
    Menurutnya, dibutuhkan penataan ulang secara menyeluruh terhadap sistem transportasi nasional agar kebijakan apa pun yang diterapkan tidak menimbulkan ketimpangan baru antarmoda dan antarkelompok pengguna.
    Djoko juga mendorong pemerintah untuk tidak hanya fokus terhadap kebijakan sektoral, tetapi juga melihat dampak sistemik dari perubahan tarif terhadap pola mobilitas masyarakat.
    Ia menyarankan agar Kementerian Perhubungan, pemerintah daerah, serta operator transportasi publik mulai memetakan potensi lonjakan penumpang dan menyiapkan strategi pengelolaan secara komprehensif.
    “Jika tidak diantisipasi sejak awal, dampaknya bisa terasa dalam bentuk kemacetan di stasiun, penurunan kenyamanan, hingga penurunan jumlah pengguna karena tidak puas,” pungkas Djoko.
    Sebagai informasi, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan telah memfinalisasi rencana kenaikan
    tarif ojol
    sebesar 8 hingga 15 persen, tergantung pada zona operasional.
    Kebijakan ini diambil dengan pertimbangan kelayakan usaha pengemudi dan keseimbangan antara kepentingan konsumen serta aplikator.
    Pemerintah menetapkan tiga zona, dengan besaran tarif yang disesuaikan berdasarkan karakteristik wilayah dan beban operasional masing-masing.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.