Panggung Car Free Night Mulai Dibangun di Bundaran HI, Dilengkapi Videotron Raksasa
Editor
JAKARTA, KOMPAS.com
— Persiapan uji coba Car Free Night (CFN) di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI) mulai terlihat, Jumat (4/7/2025) pagi.
Sejumlah pekerja telah memasang kerangka panggung utama yang akan digunakan untuk mendukung acara perayaan HUT ke-498 Kota Jakarta sekaligus menyambut 1 Muharram 1447 Hijriah.
Berdasarkan pantauan Kompas.com pada Jumat pagi, kerangka besi panggung tampak berdiri kokoh di sisi Halte TransJakarta
Bundaran HI
Astra. Warna hitam mendominasi struktur utama panggung tersebut.
Tak hanya panggung besar, lokasi juga dilengkapi layar videotron raksasa di bagian tengah.
Dua videotron tambahan dengan ukuran lebih kecil dipasang di sekitarnya, tepatnya di depan Hotel Mandarin dan Pos Polisi Bundaran HI.
Selain itu, beberapa tenda kecil tampak berdiri di sisi panggung, sebagai area operasional kru dan teknisi.
Beberapa pekerja terlihat sedang memasang lampu sorot di atas kerangka besi yang tingginya diperkirakan mencapai setengah tinggi Monumen Selamat Datang.
Meski persiapan berlangsung sejak pagi, lalu lintas di kawasan Bundaran HI tetap ramai lancar.
Kehadiran petugas kepolisian dan Dinas Perhubungan (Dishub) memastikan arus kendaraan tetap terkendali dan aman.
Salah satu warga, Ija (27), yang melintas di sekitar lokasi mengaku antusias menyambut acara tersebut.
“Keren ya, biasanya kan cuma malam tahun baru. Ini CFD malam ada panggung, nanti datang lah aku,” ujar Ija kepada Kompas.com.
Ia menambahkan akan mengajak keluarganya untuk ikut meramaikan acara.
“Nanti aku ajak keluarga ku, seru pasti ini,” imbuhnya.
Car Free Night Jakarta
akan digelar pada Sabtu (5/7/2025) mulai pukul 19.00 WIB, dengan acara utama berupa pawai obor elektrik dari Bundaran HI menuju Monas.
Acara ini sekaligus menjadi simulasi awal sebelum kemungkinan penerapan CFN secara berkala ke depan.
(Reporter: Muhammad Daffa Aldiansyah | Editor: Abdul Haris Maulana)
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Category: Kompas.com Metropolitan
-
/data/photo/2025/07/04/686724de93dab.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
10 Panggung Car Free Night Mulai Dibangun di Bundaran HI, Dilengkapi Videotron Raksasa Megapolitan
-
/data/photo/2025/07/04/6867390bc74a1.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pasutri Asal Malaysia Dideportasi, Pakai Visa Turis untuk Kerja Jadi Instruktur Selam di Bali Denpasar 4 Juli 2025
Pasutri Asal Malaysia Dideportasi, Pakai Visa Turis untuk Kerja Jadi Instruktur Selam di Bali
Tim Redaksi
BULELENG, KOMPAS.com
– Dua orang warga negara asing (WNA) asal Malaysia berinisial LAH (32) dan CWK (32) dideportasi dari
Bali
karena menyalahgunakan izin tinggal.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Singaraja, Hendra Setiawan menyampaikan, kedua warga Malaysia tersebut diduga telah melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan Izin Tinggal Kunjungan (ITK) yang dimiliki.
Keduanya tercatat sebagai pemegang izin tinggal kunjungan atau visa turis. Dengan visa itu, mereka tidak diizinkan untuk bekerja di wilayah Indonesia.
“Mereka diduga bekerja sebagai instruktur selam di Karangasem, Bali. Tidak hanya itu, mereka juga terlibat dalam pemasaran (marketing) aktivitas menyelam melalui akun media sosial,” ujarnya di Buleleng, Jumat (4/7/2025).
Menurut Hendra, aktivitas yang dilakukan oleh LAH dan CWK bertentangan dengan tujuan diberikannya izin tinggal keimigrasian.
Ia mengatakan, pelanggaran izin tinggal yang dilakukan kedua warga asing itu terungkap dari hasil patroli siber yang dilakukan petugas keimigrasian.
“Berdasarkan temuan patroli siber oleh Tim Inteldakim pada tanggal 23 Juni 2025, diperoleh informasi bahwa terdapat 2 WNA Malaysia yang terdaftar sebagai pemegang izin tinggal kunjungan namun diduga bekerja,” lanjut dia.
Kata Hendra, menurut informasi yang diterima petugas imigrasi, kedua WNA Malaysia itu merupakan pasangan suami istri atau pasutri.
Keduanya pun diamankan untuk diperiksa di Kantor Imigrasi Singaraja.
Selanjutnya, LAH dan CWK dikenakan tindakan administratif keimigrasian berupa pendeportasian dan penangkalan.
“Tindakan ini sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 75 angka (1) Undang-undang No 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian,” kata Hendra.
Pendeportasian terhadap LAH dan CWK dilakukan pada Kamis (3/7/2025), melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
Kedua warga Malaysia itu menumpangi pesawat Batik Air Malaysia nomor penerbangan OD 0178 (Denpasar – Kuala Lumpur) tujuan akhir Kuala Lumpur, Malaysia.
“Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap WNA yang berada di wilayah Bali, khususnya di Kabupaten Karangasem, Buleleng, dan Jembrana, mematuhi peraturan yang ada,” lanjut dia.
Hendra mengimbau pada seluruh warga negara asing yang berada di Bali untuk selalu mematuhi peraturan keimigrasian yang berlaku.
“Setiap pelanggaran terhadap ketentuan ini dapat merusak iklim investasi, pariwisata, dan keberlanjutan lingkungan Bali sebagai destinasi dunia,” tutupnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/06/24/685a9c396740b.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Dugaan Intervensi Saksi Anak dalam Kasus Tewasnya Gamma Ditembak Aipda Robig Regional 4 Juli 2025
Dugaan Intervensi Saksi Anak dalam Kasus Tewasnya Gamma Ditembak Aipda Robig
Editor
JAKARTA, KOMPAS.com
– Dugaan intervensi terhadap saksi anak bernisial V mengemuka saat video yang memperlihatkan dua orang dewasa memperebutkan remaja berstatus pelajar tersebut di halaman Pengadilan Negeri Semarang, Jawa Tengah, viral di Media Sosial, Rabu (2/7/2025).
V adalah saksi dari perkara penembakan yang dilakukan anggota Polrestabes Semarang
Aipda Robig
Zaenuddin terhadap seorang pelajar SMK N 4 Semarang Gamma Rizkynata November 2024.
V adalah seorang pelajar yang diduga berselisih dengan Gamma di jalan sebelum kejadian penembakan yang dilepaskan Aipda Robig.
Menurut Kuasa hukum keluarga Gamma sekaligus pendamping saksi V, Zainal Petir, sehari sebelum persidangan atau Senin, (30/6/2025), V sempat didatangi oleh seseorang yang mengaku sebagai anggota Polrestabes Semarang.
Orang tersebut, kata Zainal, meminta V untuk hadir di persidangan.
“Jadi, Senin sore itu dia didatangi oleh orang yang mengaku dari Polrestabes Semarang. Orang itu menyampaikan bahwa besok akan ada sidang dan V diminta hadir sebagai saksi. Lalu anak itu menjawab, ‘Waduh, saya enggak bisa, Pak. Saya dulu pernah dipanggil jadi saksi tapi batal. Dan saya juga sudah memberikan kuasa ke Pak Zainal Petir,’” kata Zainal menirukan keterangan V, Kamis (3/7/2025).
Meskipun V menolak, orang tersebut tetap bersikeras agar V hadir di persidangan.
“Berkata, ‘Enggak apa-apa, datang saja. Tapi enggak usah kasih tahu Zainal Petir,’” ucap Zainal.
Zainal menilai peristiwa tersebut mencurigakan dan menunjukkan adanya maksud terselubung dari oknum yang mengaku sebagai polisi.
“Menurut saya, ini ada yang janggal. Apalagi kabarnya, pagi harinya anak itu juga akan dijemput untuk dibawa ke pengadilan,” katanya.
V akhirnya bersaksi dalam sidang Robig dengan pendampingan kuasa hukumnya. Sidang berlangsung tertutup.
Zainal memastikan tidak ada intervensi siapa pun saat V bersaksi.
Sementara itu, Kuasa hukum Aipda Robig, Bayu Arif, pria yang berbaju hitam dalam video viral tersebut adalah seorang stafnya.
Bayu membantah adanya intimidasi yang dilakukan oleh staf timnya—yang juga merupakan sopir—terhadap saksi V.
“Saksi anak yang kemarin hadir itu atas permintaan penasihat hukum Aipda Robig. Kami tahu saksi anak harus dijaga. Tidak langsung dimasukkan ke pengadilan,” ujar Bayu di Mapolrestabes Semarang, Kamis (3/7/2025).
Menurutnya, staf tersebut bertugas mendampingi saksi anak hingga masuk ke ruang sidang.
“Driver kami saya minta menjaga saksi anak. Nanti saya telepon untuk diantar masuk, lalu ditinggal. Di ruang sidang saya yang melanjutkan,” jelasnya.
“Bagaimana intimidasi? Kami yang menghadirkan, kami tidak mungkin melarang masuk ke ruang sidang,” tegasnya.
Terkait keributan yang sempat terekam dalam sebuah video viral, Bayu enggan mengomentari lebih lanjut.
“Soal tarik-menarik, ya sesuai yang di video sajalah. Kami tidak mendeskripsikan,” ucapnya singkat.
Di sisi lain, Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Artanto, membantah bahwa pria yang muncul dalam video tersebut adalah anggotanya.
“Dalam video yang ada di media sosial bukan anggota Polri,” ucap Artanto.
Terkait pernyataan Zainal mengenai kedatangan sejumlah polisi ke rumah saksi, Artanto menyatakan bahwa informasi tersebut akan didalami lebih lanjut.
“Hal tersebut informasi tersebut harus dilakukan pendalaman,” ujarnya.
Polda Jawa Tengah terus memantau perkembangan kasus ini dan berkomitmen untuk memastikan kebenaran informasi yang beredar.
Penembakan terhadap Gamma terjadi pada Minggu dini hari, 24 November 2024, saat Aipda Robig diduga menembaki sekelompok pemuda yang sedang melintas dengan sepeda motor di Jalan Candi Penataran Raya, Semarang.
Tembakan tersebut mengenai tiga siswa SMKN 4 Semarang.
Peluru yang dilepaskan Robig mengenai pinggul Gamma. Ia dinyatakan meninggal dunia. Dua rekannya, AD dan ST, mengalami luka tembak di dada dan tangan, namun berhasil selamat.
Di persidangan, Robig mengaku saat melepaskan tembakan ia mengira Gamma adalah begal.
(Penulis: Kontributor Kota Semarang: Muchammad Dafi Yusuf)
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/05/26/68341ac9da3a2.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kasus Perusakan Mobil, Jan Hwa Diana dan Suaminya Dilimpahkan ke Kejaksaan Surabaya 4 Juli 2025
Kasus Perusakan Mobil, Jan Hwa Diana dan Suaminya Dilimpahkan ke Kejaksaan
Tim Redaksi
SURABAYA, KOMPAS.com
– Bos CV Sentoso Seal
Jan Hwa Diana
dan suaminya, Handy Sunaryo, dipindahkan ke ruang tahanan Kejaksaan Negeri
Surabaya
pada Kamis (3/7/2025).
Pemindahan tahanan ini setelah berkas perkara kedua tersangka kasus perusakan mobil itu dianggap lengkap.
“Berkas perkara tersangka Jan Hwa Diana dan Handy Sunaryo suaminya sudah lengkap atau P21,” kata Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Surabaya Putu Arya Wibisana dikonfirmasi Jumat (4/7/2025).
Karena berkas sudah dinyatakan lengkap, maka penyidik Satuan Reskrim Polrestabes Surabaya langsung melakukan pelimpahan tahap II, yakni pelimpahan berkas perkara dan kedua tersangka ke pihak Kejari Surabaya.
“Setelah ini akan kami daftarkan untuk memperoleh jadwal sidang di Pengadilan Negeri Surabaya,” jelasnya.
Jan Hwa Diana dan Handy Sunaryo ditetapkan tersangka dan ditahan oleh penyidik Satuan Reskrim Polrestabes Surabaya sejak Mei 2025.
Berdasarkan hasil penyelidikan, Diana dan Handy diduga melakukan perusakan terhadap dua mobil milik korbannya di Jalan Prada, Dukuh Pakis, Surabaya.
Keduanya dijerat Pasal 170 KUHP dan atau 406 KUHP juncto Pasal 55 KUHP tentang perusakan.
Khusus Diana, juga ditetapkan tersangka oleh penyidik Direktorat Reskrimum Polda Jatim dalam kasus penggelapan ijazah karyawannya.
Ia dijerat dengan Pasal 372 KUHP tentang tindak pidana penggelapan dengan ancaman hukuman empat tahun penjara.
Penetapan tersangka ini setelah penyidik Polda Jatim mendapatkan 108 ijazah milik mantan karyawan Sentoso Seal yang disimpan di rumah Diana di perumahan Prada Permai VII Nomor 7 Kelurahan Kalikendal, Kecamatan Dukuh Pakis, Kota Surabaya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/07/03/6866711c886c3.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Krisis Dana Ancam Pusat Layanan Autis di Batam, Orangtua Iuran Tiap Bulan Regional 4 Juli 2025
Krisis Dana Ancam Pusat Layanan Autis di Batam, Orangtua Iuran Tiap Bulan
Tim Redaksi
BATAM, KOMPAS.com
– Pusat Layanan
Autis
(PLA) di Kota
Batam
, Kepulauan Riau, saat ini menghadapi krisis dana operasional yang serius.
Orangtua anak penyandang autisme terpaksa mengeluarkan iuran sebesar Rp100 ribu per bulan untuk menutupi biaya operasional lembaga terapi ini, yang merupakan satu-satunya fasilitas pelayanan milik pemerintah bagi anak-anak
autis
di Provinsi Kepri.
Uang iuran tersebut digunakan untuk membiayai terapi air, les musik, serta berbagai kebutuhan operasional PLA, seperti jasa kebersihan dan pembelian kertas.
“Sejak tiga tahun terakhir, tidak ada dana operasional bagi PLA dari Pemerintah Provinsi,” ungkap Rana, seorang orangtua anak, saat ditemui di Batam Center, Kamis (3/7/2025).
Rana dan orangtua lainnya mengaku tidak keberatan dengan
iuran bulanan
ini.
Iuran ini terpaksa dilakukan setelah PLA menginformasikan kepada orangtua bahwa dana operasional dari pemerintah telah terhenti.
Kondisi ini berimbas pada kekurangan tenaga terapis di PLA Batam.
Dari awalnya memiliki tiga terapis, kini hanya tersisa satu orang setelah dua terapis lainnya lolos seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
“Saat ini hanya ada satu terapis, sebelumnya tiga orang, tapi dua orang lainnya sudah lolos seleksi PPPK. Jika satu lagi juga lolos, maka tidak ada lagi terapis di PLA,” jelasnya.
Total staf PLA Batam yang berjumlah lima orang kini juga mengikuti seleksi PPPK, berharap tetap dapat ditempatkan di PLA setelah lulus.
Namun, harapan ini pupus setelah keputusan penempatan di Tanjungpinang diumumkan.
Kekurangan dana
operasional juga berdampak pada jumlah anak yang mengikuti terapi.
Saat ini, hanya ada 15 anak yang masih mendapatkan layanan terapi, jauh berkurang dari 60 anak sebelumnya.
“Setelah dana tidak ada, harapan kami adalah ikut seleksi PPPK dan bisa ditempatkan di sini. Namun ternyata berbeda karena mereka ditempatkan di tempat lain. Sekarang kotor di mana-mana,” keluh Rana.
Ia menambahkan bahwa terapi bagi anak autis di luar PLA sangat mahal, berkisar antara Rp80 ribu-100 ribu per jam.
Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Khusus Dinas Pendidikan Provinsi Kepri, Siti Hidayati Roma, mengonfirmasi bahwa PLA Batam belum memiliki struktur resmi dan masih dalam proses pembentukan.
Siti menjelaskan, ada dua opsi untuk kelembagaan PLA ke depan: digabungkan dengan Sekolah Luar Biasa (SLB) atau masuk ke dalam Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus.
“Selama ini PLA tidak punya struktur organisasi. Kita sudah usulkan agar ada perubahan, dan saat ini sedang diusulkan untuk disusun peraturan gubernurnya,” katanya melalui sambungan telepon.
Siti menegaskan, PLA tidak memiliki tenaga terapis bersertifikat.
“Lima staf yang selama ini bekerja di PLA ternyata bukan terapis bersertifikasi. Mereka sudah terbiasa melakukan terapi, tapi secara formal mereka tidak memenuhi syarat,” ujarnya.
Siti menambahkan, Dinas Pendidikan tidak dapat mengusulkan formasi terapis ke PLA setelah lulus PPPK, karena hal tersebut merupakan kewenangan Dinas Kesehatan.
Sebagai solusi, jika PLA digabungkan dengan SLB atau bidang pendidikan khusus, layanan terapi harus dilakukan melalui kerja sama dengan tenaga profesional.
Pemprov menargetkan regulasi terkait status hukum PLA dapat rampung tahun ini.
Setelah statusnya jelas, bantuan resmi dari pemerintah diharapkan dapat dikucurkan dan proses pelayanan bisa berjalan lebih baik.
“Untuk status PLA tahun ini ditargetkan harus siap. Mudah-mudahan lebih cepat,” tutup Siti.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/07/03/6866677342eab.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pengobatan Korban Kapal Tenggelam di Selat Bali Gratis, Ini 2 Syaratnya Surabaya 4 Juli 2025
Pengobatan Korban Kapal Tenggelam di Selat Bali Gratis, Ini 2 Syaratnya
Tim Redaksi
SURABAYA, KOMPAS.com
– Gubernur Jawa Timur
Khofifah Indar Parawansa
menggratiskan biaya pengobatan korban kecelakaan laut KMP Tunu Pratama Jaya di Selat
Bali
.
Dengan syarat, korban tercatat warga Jatim dan rumah sakit tempat berobat adalah rumah sakit milik Pemprov Jatim.
“Kami pastikan bahwa Pemprov Jatim akan membebaskan biaya pengobatan para korban selamat laka laut KMP Tunu Pratama Jaya yang dirawat di rumah sakit milik Pemprov Jatim,” kata Khofifah, Jumat (4/7/2025).
Sepanjang Kamis, Kantor SAR Surabaya merilis ada 29 korban selamat dan 6 korban meninggal dunia dalam peristiwa tersebut.
Jenazah 6 korban meninggal dunia sudah diserahkan kepada masing-masing keluarga.
“Kita menyampaikan duka yang mendalam khususnya untuk korban yang meninggal dunia. Sebagian besar warga Jatim,” ujarnya.
Sedangkan, 21 dari 29 korban selamat juga sudah dikembalikan kepada masing-masing keluarga.
Kepala Kantor SAR Surabaya Nanang Sigit mengatakan, Jumat pagi, tim SAR gabungan sudah memulai upaya pencarian terhadap 30 korban lainnya yang belum ditemukan.
“Hari ini tim SAR Gabungan memulai pencarian 30 penumpang sesuai data manifestasi yang ada,” katanya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/07/04/68673c4bed3fb.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kunjungan Perdana ke Pulau Kelapa, Pramono Disambut Meriah Anak-anak Megapolitan 4 Juli 2025
Kunjungan Perdana ke Pulau Kelapa, Pramono Disambut Meriah Anak-anak
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com-
Gubernur Jakarta
Pramono Anung
mengunjungi
Pulau Kelapa
,
Kepulauan Seribu
, DKI Jakarta, Jumat (4/7/2025).
Pramono tiba di dermaga sekitar pukul 08.19 WIB mengenakan baju koko putih, celana hitam, dan kopiah.
Setibanya di lokasi, Pramono disambut oleh puluhan anak-anak dari Taman Kanak-Kanak yang mengenakan pakaian olahraga berwarna-warni kombinasi pink-biru, kuning-biru, dan oranye-putih yang berbaris memanjang di dermaga.
Ini kali pertama Pramono menginjakkan kaki di Kepulauan Seribu setelah dilantik menjadi Gubernur Jakarta pada Februari 2025 lalu.
“Selamat datang Bapak, selamat datang kami ucapkan terima lah sambutan dari kami,” lantun nyanyian para siswa.
Sambutan meriah juga datang dari grup marawis.
“Assalamualaikum apa kabar?” tanya Pramono.
Setelah itu, Pramono menuju tempat
penanaman mangrove
.
Ia terlebih dahulu menggunakan sepatu bot berwarna hijau untuk turun langsung ke area lumpur, menanam mangrove bersama siswa SD dan warga sekitar.
Total, sebanyak 15.000 pohon mangrove ditanam secara serentak di seluruh Kepulauan Seribu pada hari ini.
Tak hanya itu, Pramono juga memberikan secara simbolis 24.000 bibit ikan kerapu kepada dua orang nelayan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/07/03/686699d445e48.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Berkah Program SMP Swasta Gratis di Depok: Solusi Bangku Kosong, Terima Dana Ratusan Juta Megapolitan 4 Juli 2025
Berkah Program SMP Swasta Gratis di Depok: Solusi Bangku Kosong, Terima Dana Ratusan Juta
Tim Redaksi
DEPOK, KOMPAS.com –
Program sekolah rintisan
sekolah swasta gratis
(RSSG) menjadi berkah sekolah di Kota
Depok
menerima banyak murid.
Hal itu dirasakan
SMP 20 Mei Raudlatussaadah
. Kepala Sekolah SMP 20 Mei Raudlatussaadah, Inayah pun berharap program sekolah swasta gratis terus berlanjut.
“Kami berharap program ini terus berkelanjutan di tahun depan, lalu tahun depannya ada lagi,” kata Inayah kepada Kompas.com, Kamis (3/7/2025).
Harapan ini muncul setelah melihat dampak program yang membantu sekolahnya dapat memperoleh murid sesuai daya tampung maksimal, yaitu 60 murid untuk dua kelas.
Untuk program ini, SMP 20 Mei Raudlatussaadah menyediakan kuota kursi 48 orang dan saat ini kuota penuh oleh pendaftar di hari pertama.
Mulanya, SMP 20 Mei Raudlatussaadah kesulitan memperoleh murid baru dengan daya tampung maksimal dari tahun ke tahun.
Bahkan, jumlah siswa di sekolahnya yang baru saja naik ke kelas 9 hanya 37-38 orang untuk dua kelas.
“Jumlah murid kita dari tahun ke tahun ya dua kelas. Dan tahun lalu itu murid barunya hanya 40 murid. Jadi tahun lalu itu kita masih kurang murid,” tuturnya.
Menurutnya, kondisi ini dapat terjadi lantaran kalah bersaing dengan empat sekolah negeri di wilayah Cimanggis setiap kali mulai menjelang tahun ajaran baru.
Hal itu dianggap wajar karena masyarakat ingin mendapatkan pendidikan yang bagus dan gratis.
“Karena memang, sekolah saya itu dikelilingi oleh sekolah negeri. Sedangkan masyarakat di sini itu semuanya masih minat di negeri, tentu karena gratis,” ujar Inayah.
Oleh karena itu, Inayah menggunakan program ini sebagai cara agar dapat menerima murid lebih banyak di semester baru.
Apalagi,
program RSSG
hanya mensyaratkan kesediaan sekolah dan mendata kuota kursi.
“Pas awal sudah ada yang daftar, sudah sekitar 12 orang. Dan karena itu, di program ini jadi butuh siswa yang dari limpahan itu 48 orang kalau kita ambil 60 siswa,” jelas Inayah.
Melalui 60 murid baru itu, SMP 20 Mei Raudlatussaadah akan menerima alokasi anggaran Rp 180 juta setahun dari
Pemkot Depok
.
Nominal itu dibagi rata dengan rincian subsidi Rp 3 juta per siswa dalam setahun.
Disebutkan, Pemkot Depok belum merincikan secara khusus penggunaan subsidi yang akan diterima setiap sekolah peserta RSSG.
Hal itu memungkinkan penggunaan anggaran berbeda-beda.
“Nah nantinya ya, itu Rp 3 juta sudah include semua. Jadi seperti SPP, kegiatan-kegiatan sekolah, dari situ semua (disubsidi),” ujarnya.
Oleh sebab itu, Inayah belum bisa memastikan apakah subsidi ini juga harus termasuk biaya seragam sekolah dan buku pelajaran siswa.
Ia hanya memastikan subsidi akan menjadi cara agar orangtua murid tidak lagi dipungut biaya.
“Biasanya, di tahun lalu untuk sekolah negeri saja untuk seragam kan bayar. Makanya kita nungguin informasi selanjutnya dari Disdik,” jelas Inayah.
“Walaupun memang tidak dibolehkan, kita akan olah dari yang Rp 3 juta itu agar bisa termasuk buku,” lanjut dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/07/03/68668a3646671.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/07/03/68663df854f34.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)