Seorang YouTuber Dikepung Warga Usai Viralkan Bangunan Liar di Babelan
Tim Redaksi
BEKASI, KOMPAS.com –
Seorang YouTuber berinisial AF dikepung warga setelah mengunggah konten tentang
bangunan liar
(bangli) di Jalan Pulo Timaha, Kecamatan
Babelan
, Kabupaten
Bekasi
. Insiden itu terjadi pada Jumat (4/7/2025). Video itu kemudian viral di media sosial.
Berdasarkan video yang diterima
Kompas.com
, puluhan warga tampak mengepung AF di depan sebuah minimarket. Sejumlah pria dan wanita dalam video itu terlihat meluapkan kemarahan mereka terhadap AF.
Mereka mempertanyakan tujuan AF membuat konten yang memviralkan bangunan liar di lingkungan mereka.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Bekasi, AKBP Agta Bhuana Putra, mengonfirmasi kejadian tersebut.
Ia mengatakan insiden terjadi bertepatan dengan kunjungan Satpol PP Kabupaten Bekasi yang sedang menyampaikan surat pemberitahuan kedua terkait rencana pembongkaran bangli pekan depan.
“Pada saat kegiatan penyampaian surat pemberitahuan kedua, datang seorang YouTuber AFA Chanel atas nama AF,” kata Agta saat dikonfirmasi, Sabtu (5/7/2025).
Warga yang melihat kehadiran AF langsung bereaksi. Mereka menganggap konten tersebut menyudutkan pemilik bangunan liar yang tinggal di bantaran sungai.
“Warga marah dan meminta video yang viral tersebut dihapus oleh yang bersangkutan dan meminta untuk mengklarifikasi,” imbuh Agta.
Secara terpisah, Kepala Satpol PP Kabupaten Bekasi Surya Wijaya menjelaskan, surat pemberitahuan itu merupakan langkah awal sebelum dilakukan pembongkaran terhadap sekitar 400 bangunan liar pada Rabu (9/7/2025).
Meski demikian, Pemkab Bekasi masih memberikan kesempatan kepada warga untuk membongkar bangunan mereka secara mandiri.
“Harapan kami, warga bisa membongkar sendiri bangunannya sebelum kami lakukan pembongkaran paksa. Ini demi kebaikan bersama,” kata Surya dalam keterangannya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Category: Kompas.com Metropolitan
-
/data/photo/2025/07/05/6868dec5659ea.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pedagang Pasar Barito Resah: Belum Lunas Utang, Sudah Diminta Pindah Megapolitan 5 Juli 2025
Pedagang Pasar Barito Resah: Belum Lunas Utang, Sudah Diminta Pindah
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Seorang pedagang hewan di
Pasar Barito
,
Jakarta
Selatan, memohon kepada Gubernur Jakarta Pramono Anung agar rencana relokasi pedagang ditunda.
“Bapak Gubernur yang terhormat, mohon sangat, kalau memang mau direlokasi, nanti dua tahun lagi, bolehlah,” ujar Dewi (45), pedagang hewan di Pasar Barito, kepada
Kompas.com,
Sabtu (5/7/2025).
Dewi menyebutkan, sebagian besar pedagang di Pasar Barito masih memiliki utang pinjaman kepada bank untuk modal usaha mereka.
“Kalau dua tahun lagi mungkin teman-teman di sini modalnya sudah balik, utang-utangnya juga sudah terlunasi,” ucapnya.
Ia mengaku khawatir jika relokasi dilakukan dalam waktu dekat, para pedagang tidak akan mampu melunasi pinjaman yang masih berjalan.
“Ini baru sedikit-sedikit kami kumpulkan untuk membayar utang, kalau direlokasi jadi kacau pikiran, bagaimana bayarnya?” imbuhnya.
Selain soal utang, Dewi juga menyoroti kekhawatiran tentang potensi sepinya pembeli di lokasi baru.
“Kalau di tempat baru ramai pembeli, kalau sepi bagaimana nasib kami? Kalau di sini kan masyarakat sudah pada tahu,” ujarnya.
Kekhawatiran serupa disampaikan oleh Bambang, pedagang hewan lainnya di Pasar Barito. Ia meminta agar pemerintah menunda relokasi karena Pasar Barito sudah dikenal oleh banyak pelanggan.
“Jangan dahulu, ini kan pembeli udah pada tahu ya, kalau direlokasi nanti mereka bingung, ke mana ini penjual,” kata Bambang.
Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Kota
Jakarta Selatan
mengusulkan dua lokasi alternatif untuk merelokasi para pedagang hewan di Pasar Barito.
Relokasi ini merupakan bagian dari proyek pembangunan Taman ASEAN, yang akan menggabungkan tiga taman di kawasan Blok M—yakni Taman Lauser, Taman Ayodya, dan Taman Langsat—sebagai ikon baru Jakarta sekaligus penanda kawasan City ASEAN.
Adapun dua lokasi pengganti yang ditawarkan Pemkot Jakarta Selatan adalah:
Kedua wilayah itu dipertimbangkan sebagai tempat baru bagi pedagang burung dan hewan peliharaan dari Pasar Barito.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/07/05/6868ebb16ad2e.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pramono Ngotot Bakal Tetap Relokasi Pedagang Pasar Barito, Apa Alasannya? Megapolitan 5 Juli 2025
Pramono Ngotot Bakal Tetap Relokasi Pedagang Pasar Barito, Apa Alasannya?
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Sejumlah pedagang burung di
Pasar Barito
,
Jakarta
Selatan, akan direlokasi oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta. Relokasi ini dilakukan untuk mendukung kelancaran pembangunan kawasan Taman ASEAN.
Namun, rencana ini mendapat penolakan dari sejumlah pedagang. Mereka menolak dipindahkan karena khawatir kehilangan pelanggan dan keberlangsungan usaha mereka.
Meski ada penolakan, Gubernur Jakarta
Pramono Anung
memastikan relokasi tetap akan dilakukan demi kelancaran pembangunan Taman ASEAN.
“Untuk menggabungkan tiga taman tadi bahwa itu Lauser, Ayodya, dan juga Langsat, ya memang harus ada. Dan memang itu milik pemerintah Jakarta, dan harus dibersihkan,” ujar
Pramono
saat diwawancarai di kawasan Kebayoran,
Jakarta Selatan
, Sabtu (4/7/2025).
Pramono mengatakan telah memerintahkan Wali Kota Jakarta Selatan untuk melakukan pendekatan dan negosiasi kepada para pedagang agar bersedia direlokasi.
Ia juga meminta agar para pedagang diberikan pilihan lokasi pengganti yang memungkinkan mereka tetap berjualan.
“Ditawarkan alternatif mereka dipindahkan di mana, supaya mereka tetap bisa menjual burung tetapi tidak di tempat itu,” tegas Pramono.
Adapun pedagang Pasar Barito akan dipindahkan ke wilayah Kelurahan Lenteng Agung, Kecamatan Jagakarsa dan Kelurahan Kalibata, Kecamatan Pancoran.
Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan, M. Anwar, mengatakan bahwa pada hari Selasa (1/7.2025), ia bersama jajarannya bersepeda ke Kelurahan Lenteng Agung untuk meninjau kesiapan relokasi pedagang burung dari Pasar Barito.
Pembangunan Taman ASEAN diharapkan saat Jakarta tidak lagi berstatus sebagai Ibu Kota Indonesia, maka menjadi simbol identitas yakni sebagai Ibu Kota ASEAN karena gedung ASEAN berada di kawasan tersebut.
“Jadi, ini adalah untuk menjadikan kawasan Blok M sebagai pusat transportasi dan perbelanjaan, dan yang kedua sebagai City ASEAN. Jadi, rencananya taman itu akan menunjang taman-taman di ASEAN yang ada di wilayah Jakarta Selatan,” kata Anwar, di Jakarta, Selasa (1/7/2025).
Taman ASEAN yang dimaksud merupakan proyek penggabungan tiga taman di wilayah Blok M, yakni Taman Lauser, Taman Ayodya, dan Taman Langsat. Untuk merealisasikan proyek tersebut, kawasan Pasar Barito—yang berada di sekitar taman—perlu ditertibkan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/07/05/6868dc8a1e0e6.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
7 Begini Kondisi Rumah Pria di Sleman yang Digeruduk Driver Shopeefood Regional
Begini Kondisi Rumah Pria di Sleman yang Digeruduk Driver Shopeefood
Tim Redaksi
YOGYAKARTA, KOMPAS.com
– Rumah milik pria berinisial T di Bantulan, Kapanewon Godean, Kabupaten Sleman, menjadi sasaran amarah massa pengemudi ojek online pada Sabtu (5/7/2025).
Massa yang diduga merupakan komunitas
driver ShopeeFood
datang usai mencuatnya insiden cekcok antara T dan salah satu mitra pengantar makanan.
Ketegangan bermula dari peristiwa pada Rabu, 3 Juli 2025, ketika T memesan kopi secara daring.
Namun, pesanan tersebut disebut baru tiba beberapa jam kemudian, sehingga memicu perselisihan.
Ketua RT 03 Bantulan, Nur Salim, menyebutkan bahwa berdasarkan informasi yang ia terima, pesanan dilakukan pada sore hari namun baru sampai malam.
“Bilangnya itu ordernya jam 6 (sore), pas orderan sampai itu saya di sini, ya jam 21.30 (malam). Terus saya ada acara keluar. Itu order kopi,” ujarnya kepada Kompas.com, Sabtu (5/7/2025).
Salim menambahkan, dirinya tidak menyaksikan langsung insiden pada tanggal 3 Juli itu karena sedang menghadiri acara di luar.
“Saya kurang tahu pastinya, saya enggak nungguin. Terjadinya kayak apa, perseteruan atau apa, betul-betul saya tidak tahu,” ucapnya.
Usai cekcok itu, massa datang ke rumah T dua kali dalam satu hari.
Massa merusak sejumlah fasilitas di rumah T, antara lain:
“Rumah (rumah T) AC rusak, CCTV dan ada sepatu hilang,” ungkap Nur Salim.
Selain itu, beberapa bagian fasilitas umum juga turut terdampak akibat kerumunan massa, meski tidak ada rumah warga lain yang dilaporkan mengalami kerusakan.
“Sementara info kita keliling tidak ada (rumah warga yang rusak). Tapi ada fasilitas seperti pot dan pagar yang rusak,” katanya.
Kehadiran massa dalam jumlah besar di lingkungan padat permukiman menimbulkan keresahan, terutama bagi warga lanjut usia dan keluarga dengan bayi kecil.
“Yang sepuh-sepuh sangat terganggu, bayi. Itu sampai orangtuanya bingung,” ujar Salim.
Ia menegaskan harapan warga agar konflik ini segera diselesaikan dengan baik dan tidak kembali memicu keributan.
“Mungkin untuk hal-hal yang lain bisa dimediasi dengan baik-baik. Harapan bisa saling memaafkan. Dari warga tidak ingin ada keributan,” pungkasnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/07/05/6868d49d3db70.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Perda Kawasan Tanpa Rokok Masih Disiapkan, Pramono Tak Ingin UMKM Terdampak Megapolitan 5 Juli 2025
Perda Kawasan Tanpa Rokok Masih Disiapkan, Pramono Tak Ingin UMKM Terdampak
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Gubernur
JakartaPramono Anung
mengungkapkan, Peraturan Daerah (Perda) tentang
Kawasan Tanpa Rokok
(KTR) hingga kini belum rampung.
Ia menegaskan, aturan tersebut belum bisa diterapkan karena masih menunggu proses penandatanganan.
“Jadi, Perda tentang rokok, pengaturan rokok itu kan belum ditandatangani, kalau belum ditandatangani apa yang digunakan untuk mengatur itu? Jadi Perdanya ditandatangani dulu, diselesaikan,” ujar Pramono kepada awak media di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Sabtu (4/7/2025).
Pramono menjelaskan, dirinya telah bertemu dengan seluruh pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jakarta yang tengah membahas dan mempersiapkan Perda tersebut.
Ia menekankan pentingnya menyusun aturan yang tidak berdampak negatif terhadap pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“Saya sampaikan, saya enggak mau UMKM ini terganggu karena Perda itu, yang harus diatur adalah semua tempat hiburan mau karaoke, mau klub, mau apapun enggak boleh di tempat umum itu orang merokok,” jelasnya.
Menurut Pramono, dalam Perda yang akan diberlakukan nantinya, pemilik tempat hiburan wajib menyediakan ruang khusus untuk merokok, agar aktivitas merokok tidak dilakukan di area umum.
“Jadi, misalnya kamu karaoke, kamu enggak boleh merokok lagi di tempat karaoke. Tapi, kalau mau merokok keluar ruangan, ada ruangan khusus untuk merokok, nah itulah yang diatur,” tuturnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/07/05/6868c36e6dfb0.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
1 Resepsi Pernikahan Megawati Hangestri dan Dio di Jember Pakai Adat Jawa Surabaya
Resepsi Pernikahan Megawati Hangestri dan Dio di Jember Pakai Adat Jawa
Tim Redaksi
JEMBER, KOMPAS.com
–
Resepsi pernikahan
atlet voli putri Indonesia,
Megawati Hangestri
Pertiwi, dan
Dio Novandra
berlangsung di New Sari Utama Convention Hall, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten
Jember
,
Jawa Timur
, Sabtu (5/7/2025).
Acara ini mengusung nuansa budaya Jawa yang kental, di mana Megawati dan Dio tampil serasi mengenakan busana tradisional berwarna hitam.
Tante Megawati Hangestri, Ayun Sapta mengungkapkan, acara ini diselenggarakan secara sederhana.
“Undangan yang disebar oleh pihak keluarga untuk acara resepsi ini hanya berjumlah 500,” ujarnya.
Selain itu, artis dangdut Wahyu Fajar Giri, yang lebih dikenal dengan nama panggung Wahyu F Giri, akan menghibur para tamu yang hadir.
Ayun menjelaskan, keputusan untuk menggelar resepsi dengan sederhana diambil karena Mega ingin pernikahannya terasa seperti layaknya orang pada umumnya.
“Mega ingin pernikahannya sederhana, karena Mega menyebut dirinya bukan artis, jadi ingin pernikahannya dilakukan seperti orang kebanyakan,” jelas Ayun.
Sebelumnya, Megawati dan Dio telah melangsungkan akad nikah di Masjid Roudhotul Muchlisin, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember, pada Jumat (4/7/2025).
Rencananya, resepsi kedua akan diselenggarakan di Surabaya oleh pihak mempelai pria pada Sabtu (12/7/2025).
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/07/05/6868a5d3de9cd.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
8 Driver ShopeeFood Jogja Dianiaya Pria Ngaku Orang Pelayaran, Rumah Pelaku Digeruduk Ojol Yogyakarta
Driver ShopeeFood Jogja Dianiaya Pria Ngaku Orang Pelayaran, Rumah Pelaku Digeruduk Ojol
Tim Redaksi
YOGYAKARTA, KOMPAS.com –
Viral di media sosial video yang memperlihatkan
driverShopeeFood
mendatangi salah satu rumah di daerah Kapanewon Godean, Kabupaten
Sleman
, DIY, Sabtu (5/7/2025).
Mereka datang setelah salah satu driver dianiaya oleh pelanggan.
Kasat Reskrim Polresta Sleman AKP Wahyu Agha Ari Septyan mengatakan peristiwa tersebut merupakan rangkaian dari kejadian pada 3 Juli 2025.
Agha mengatakan, peristiwa ini terjadi saat driver
Shopeefood
mendapatkan orderan dari warga berinisial T.
Kemudian, driver terlambat mengantarkan orderan.
Keterlambatan tersebut disebabkan karena driver mendapatkan dobel orderan.
“Terlambat dalam mengantar karena alasan dari ShopeeFoodnya, drivernya ada dobel orderan. Nah, di situ terlapor (T) merasa tidak terima karena keterlambatan itu, terjadilah cekcok,” ucapnya.
Beberapa orang sempat melerai cekcok tersebut.
“Yang mengakibatkan driver ojek ini, pacarnya, karena dia mengantar bersama pacarnya. Ada luka cakaran dan dia merasa dijambak,” ungkapnya.
Diungkapkan Agha, kejadian tersebut kemudian dilaporkan ke Polresta Sleman pada 4 Juli 2025.
Imbas dari kejadian tersebut, sesama driver datang ke rumah T di Kapanewon Godean. Hal itu sebagai bentuk solidaritas terhadap sesama driver.
Pada saat didatangi, T tidak ada di rumah. T ternyata langsung mengamankan diri ke Mapolsek Gamping dan langsung dibawa ke Mapolresta Sleman.
Usai dari rumah T, para driver lantas menuju ke Mapolresta Sleman sekitar pukul 02.00 WIB.
Dikatakan Agha, para driver tersebut datang dan menuntut agar T meminta maaf. T kemudian menyampaikan permintaan maafnya.
“Di situ intinya meminta yang bersangkutan meminta maaf. Setelah meminta maaf, setelah beberapa kali minta maaf, akhirnya dari driver Shopeefood sendiri kita suruh balik ke rumah masing-masing,” urainya.
Polisi kemudian melakukan pemeriksaan terhadap T.
“Setelah kita lakukan pemeriksaan terlapor, terakhir kita dapat laporan driver online ini tidak langsung pulang. Tapi melainkan ingin menuju ke rumah dari terlapor,” bebernya.
Agha menuturkan anggota Kepolisian datang ke lokasi untuk menghalau dan mencegah terjadinya tindakan anarkistis.
“Di situ kita sudah siapkan anggota, kita halau massa supaya tidak terjadi anarkis. Namun yang terjadi karena ketidakpuasan, akhirnya mereka melampiaskan dengan merusak dan merusak fasilitas umum, termasuk di situ mobil polisi,” ucapnya.
Dikatakan Agha, saat ini kondisi di lokasi kejadian sudah kondusif.
Dari video yang viral di media sosial, awalnya driver ShopeeFood korban dan pacarnya tiba di rumah T.
T kemudian mengambil pesanannya dan mempertanyakan kenapa datang terlambat.
Kemudian, pacar korban kemudian ingin menjelaskan, namun T meminta agar wanita tersebut diam.
“Aku ini orang pelayaran, ngerti disiplin gak?” tanya T.
Pacar korban kemudian ingin menjelaskan bahwa keterlembatan terjadi karena sistem.
Namun, T tiba-tiba marah sambail berteriak hingga penganiayaan terjadi terhadap driver.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/07/05/6868fa2633424.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/07/05/6868d903d4899.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/07/05/6868d47cc23ea.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/07/05/6868e4eee1648.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)