Serba-serbi “Fit and Proper Test” Calon Dubes: Ada Adik Luhut dan Eks Menko Kemaritiman
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Adik kandung
Luhut Binsar Pandjaitan
,
Nurmala Kartini Sjahrir
, hingga mantan Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman, Dwisuryo Indroyono Soesilo, mengikuti
fit and proper test
calon duta besar
(Dubes) RI di DPR RI, pada Sabtu (5/7/2025).
Luhut saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Ekonomi Nasional.
Sebelumnya, ia merupakan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman.
Kehadiran Nurmala dikonfirmasi langsung oleh Wakil Ketua Komisi I DPR RI Budi Djiwandono, di kompleks Parlemen, Jakarta Pusat.
“Menurut daftar ya (ikut uji kelayakan dan kepatutan), hari ini kita melihat kalau tidak salah ke (untuk KBRI Tokyo) Jepang,” kata Budi.
Selain Nurmala, Budi juga mengonfirmasi kehadiran Indroyono.
Mantan menteri itu merupakan
calon Dubes
RI untuk Amerika Serikat (AS).
Calon Dubes
RI untuk Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Berlin, Jerman, Abdul Kadir Jaelani, dan calon Dubes KBRI Bratislava, Slovakia, Redianto Heru Nurcahyo, juga mengikuti uji kelayakan.
Lalu, Umar Hadi sebagai Perutusan Tetap RI untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Hotmangaradja Pandjaitan untuk KBRI Singapura, dan Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Judha Nugraha sebagai calon Dubes RI untuk Uni Emirat Arab, juga hadir.
Menurut Budi, dalam uji kelayakan itu, anggota Komisi I DPR RI menggali pemahaman geopolitik dan posisi Indonesia pada tataran global dari para calon Dubes RI.
Setelah uji kelayakan tertutup itu selesai, Komisi I DPR RI akan menggelar rapat internal.
Hasil forum tersebut baru diserahkan kepada pimpinan DPR RI.
Ditemui usai menjalani uji kelayakan tertutup, Nurmala mengaku membahas isu hilirisasi hingga pekerja migran dengan anggota Komisi I.
Nurmala mengatakan, dalam pembicaraan kerja sama Indonesia dengan Jepang, diplomasi dan hubungan bilateral menjadi bagian yang penting.
“Tapi, terutama kita juga harus lihat, kita kan energi terbarukan, kita ada program hilirisasi,” ujar Nurmala.
Adik Luhut itu menuturkan, Jepang merupakan salah satu negara dengan kemampuan teknologi yang sangat maju.
Oleh karena itu, kerja sama dalam bidang sumber daya manusia sangat penting.
Tidak hanya menjadi penyuplai tenaga kerja, warga negara Indonesia diharapkan bisa mendapatkan transfer ilmu pengetahuan.
Menurut Nurmala, pemerintah harus memanfaatkan dengan baik kesempatan dan hubungan baik dengan Jepang.
“Jepang jauh lebih terbuka sehingga akan memudahkan kita untuk mendapatkan alih teknologi dan kemampuan dalam meningkatkan keterampilan dalam SDM kita,” kata dia.
Terpisah, Judha memandang tugas baru yang akan diembannya sebagai Dubes RI untuk Uni Emirat Arab merupakan amanah.
Cakupan kerjanya meliputi Abu Dhabi, Dubai, Sharjah, Ajman, Umm Al Quwain, Ras Al Khaimah, dan Fujairah.
“Tantangan baru, amanah baru,” imbuh dia.
Judha menjadi salah satu calon Dubes RI yang berasal dari pejabat karier Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).
Dalam jabatannya kini, ia bertugas mengurus perlindungan WNI dalam penyelenggaraan hubungan luar negeri.
Ia telah menangani banyak kasus WNI di negara lain, termasuk evakuasi WNI yang berada di negara konflik.
Sementara itu, Indroyono meminta doa dari publik untuk menjalani proses uji kelayakan.
Ia enggan menanggapi pertanyaan awak media dan lebih memilih meninggalkan curriculum vitae (CV).
“Saya ninggalin CV saya saja lah biar klir ya, biar enak,” ujar dia.
Ditemui usai menggelar
fit and proper test
, Budi menyebut 12 calon duta besar sangat mumpuni.
Menurut dia, banyak dari mereka memiliki wawasan dan kemampuan mapan karena banyak di antaranya sudah berkarier sebagai diplomat di Kemenlu sejak lama.
“Kami menilai kalau rekan-rekan melihat, calon-
calon dubes
yang diajukan ini kapasitasnya itu sangat-sangat mumpuni,” tutur Budi.
Tidak hanya wawasan, politikus Partai Gerindra ini juga mengakui para calon Dubes RI itu memahami situasi geopolitik secara aktual.
“Dan paham mengenai keperluan program prioritas pemerintah ke depan,” kata dia.
Adapun 12 calon Dubes RI yang menjalani
fit and proper test
adalah sebagai berikut:
Sesi Pertama
1. Calon Dubes RI untuk Jerman (Berlin), Abdul Kadir Jaelani.
2. Calon Dubes RI untuk Slovakia (Bratislava), Redianto Heru Nurcahyo.
3. Calon PTRI New York, Umar Hadi.
4. Calon Dubes RI untuk Singapura, Hotmangaradja Pandjaitan.
5. Calon Dubes RI untuk Jepang (Tokyo), Nurmala Kartini Sjahrir.
6. Calon Dubes RI untuk AS (Washington DC), Indroyono Soesilo.
Sesi Kedua
1. Calon Dubes RI untuk Vietnam (Hanoi), Adam Mulawarman Tugio.
2. Calon Dubes RI untuk Belanda (Den Haag), Laurentius Amrih Jinangkung.
3. Calon Dubes RI untuk Uni Emirat Arab (Abu Dhabi), Judha Nugraha.
4. Calon Perwakilan Kantor PBB di Swiss (Jenewa), Sidharto Reza Suryodipuro.
5. Calon Dubes RI untuk Brasil (Brasilia), Andhika Chrisnayudhanto.
6. Calon Dubes RI untuk Qatar (Doha), Syahda Guruh Langkah Samudera.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Category: Kompas.com Metropolitan
-
/data/photo/2025/07/05/6868c65e18597.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
1 Serba-serbi "Fit and Proper Test" Calon Dubes: Ada Adik Luhut dan Eks Menko Kemaritiman Nasional
-
/data/photo/2025/07/05/6869021b9e6ca.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
8 Kisah Samuel Yawan, Tinggalkan Jabatan Kepala Sekolah Negeri demi Mengabdi di Sekolah Rakyat Nasional
Kisah Samuel Yawan, Tinggalkan Jabatan Kepala Sekolah Negeri demi Mengabdi di Sekolah Rakyat
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
–
Samuel Franklin Yawan
(45) memilih mundur dari kursi kepala sekolah negeri untuk mengabdi di
sekolah rakyat
. Samuel telah menjadi kepala sekolah negeri di Biak, Papua, selama hampir satu dekade.
Samuel mengaku ingin menjadi perpanjangan tangan Tuhan untuk menjadi berkat bagi keluarga yang tak mampu.
“Jadi, saya meninggalkan jabatan kepala sekolah saya, saya masuk (sekolah rakyat),” ujar Samuel saat acara penutupan retret di Pusat Pendidikan Pelatihan dan Pengembangan Profesi (Pusdiklatbangprof) Kemensos, Jakarta Selatan, Sabtu (5/7/2025).
Baginya,
Sekolah Rakyat
adalah ruang harapan baru. Sebab, anak-anak dari keluarga tak mampu bisa mendapatkan pendidikan yang layak.
“Anak-anak didik kita yang selama berada pada garis kemiskinan, pada ekonomi lemah, (melalui sekolah rakyat) mereka boleh dapat pendidikan yang layak,” tutur Samuel.
Samuel telah mengikuti retret kepala sekolah rakyat tahap dua yang diadakan
Kementerian Sosial
(Kemensos) pada tanggal 2-5 Juli 2025.
Di akhir kegiatan, Samuel menyampaikan kesan yang kuat saat berbicara langsung kepada Menteri Sosial Saifullah Yusuf.
“Saya pikir saya datang dari Papua, sendiri. Tapi ternyata, hati kami sama, Pak. Sama-sama ingin membantu,” ucapnya, lirih.
Dia yakin dengan berbekal materi yang didapatnya bisa membawa ilmu ke daerah masing-masing.
“Semoga sepulangnya kami dari tempat ini, kami dapat menjadi kepala-kepala sekolah yang berguna bagi anak-anak didik kita yang selama ini belum tersentuh (pendidikan),” kata Samuel lagi.
Sekolah rakyat
tahap 1 akan dimulai pada Senin (14/7/2025) mendatang. Pada hari-hari awal sekolah, akan ada matrikulasi.
Para siswa akan diberikan kesempatan untuk mengenal guru-guru mereka.
Lalu, para siswa dan guru akan menjalani masa orientasi, dan akan dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan.
“Jadi, nanti kita kerjasama dengan Kementerian Kesehatan melakukan cek kesehatan bersama untuk guru, untuk tenaga pendidik, dan untuk para siswa,” lanjutnya.
Kemudian, kegiatan akan dilanjutkan sesuai dengan jadwal yang telah disusun oleh satgas sekolah rakyat.
Sekolah rakyat tahap 1 akan diikuti oleh lebih dari 9.700 siswa dan ada 1.469 guru yang mendaftar.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/07/05/68693439644ff.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Jip Wisata Bromo Bawa 2 WNA China Terjun ke Jurang Sedalam 60 Meter Regional 5 Juli 2025
Jip Wisata Bromo Bawa 2 WNA China Terjun ke Jurang Sedalam 60 Meter
Tim Redaksi
PROBOLINGGO, KOMPAS.com
– Kecelakaan tragis menimpa jip wisata di jalur Teking, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu (5/7/2025).
Kendaraan yang mengangkut dua wisatawan asal China terjun ke jurang sedalam sekitar 60 meter.
Peristiwa terjadi sekitar pukul 11.30 WIB saat sebuah jip Toyota Hardtop bernomor polisi N 1456 MH yang dikemudikan Sutarji (62) melaju dari arah timur ke barat.
Kanit Gakkum Satlantas Polres Probolinggo, Ipda Aditya Wirakrama, menyebut kecelakaan berawal dari kelalaian sopir Sutarji yang diduga kurang konsentrasi hingga menabrak jip di depannya.
“Akibat ditabrak dari belakang, jip yang dikemudikan Dian oleng ke kanan dan masuk ke jurang di sisi utara jalan,” ujar Aditya saat dikonfirmasi.
Dalam kendaraan yang terjun ke jurang tersebut, terdapat dua penumpang wisatawan asal China, Fangfang Chen (27) dan Yuran Liu (24), warga Chongqing, China.
Mereka mengalami luka-luka akibat insiden ini.
Korban langsung dievakuasi ke Puskesmas Sukapura dan kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Hermina Pasuruan.
Sopir kendaraan, Dian Puji Laksono, juga mengalami luka ringan.
“Kecelakaan ini terjadi sekitar pukul 11.30 WIB di jalur PUD Teking, Desa Ngadisari. Saat ini, kendaraan dan para korban telah dievakuasi dan mendapatkan perawatan,” tambah Aditya.
Terpisah, seorang sopir jip wisata Bromo, Choirul Umam Masduki, menyatakan keprihatinannya terhadap kondisi jalur tempat kecelakaan terjadi.
Ia menilai jalur tersebut rawan kecelakaan karena tidak memiliki pagar pengaman.
“Kalau lewat sini, saya selalu ambil jalur tengah karena takut. Kalau di samping kanan dan kiri jalur langsung jurang, tidak ada pagar pengaman,” katanya.
Choirul menyebutkan, jalan aspal tersebut dibangun dari proyek kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Probolinggo dan Pemerintah Australia.
Kondisi infrastruktur yang minim pengaman dinilai membahayakan keselamatan pengendara dan wisatawan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/05/28/6836d3bd9490b.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
3 Orang Ganti Pelat BMW Cristiano Tarigan, Polisi: Mereka Tidak Disuruh Siapa-Siapa Regional 5 Juli 2025
3 Orang Ganti Pelat BMW Cristiano Tarigan, Polisi: Mereka Tidak Disuruh Siapa-Siapa
Tim Redaksi
YOGYAKARTA, KOMPAS.com
– Polisi menetapkan tiga orang tersangka dalam kasus penggantian pelat nomor mobil BMW yang dikendarai oleh Christiano Pengarapenta Pengidahen Tarigan, usai insiden kecelakaan maut yang menewaskan mahasiswa UGM,
Argo Ericko Achfandi
.
Ketiga tersangka berinisial IW, NR, dan W.
NR dan W, berperan menugaskan IW untuk mengganti pelat nomor BMW pasca kecelakaan.
IW pun berhasil mengganti pelat nomor BMW itu saat mobil sudah diamankan di polsek, dengan mengelabui anggota kepolisian.
“Untuk penggantian pelat nomor, kita sudah tetapkan tersangka tiga orang,” kata Kasat Reskrim Polresta Sleman AKP Wahyu Agha Ari Septyan di Polresta Sleman, Sabtu (5/7/2025).
Wahyu menambahkan, W dan NR mengakui mengenal
Christiano Tarigan
, pengemudi BMW dalam kecelakaan tersebut.
Namun, hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa inisiatif penggantian pelat muncul dari NR dan W, tanpa ada arahan dari pihak lain.
“(Inisiatif) dari dua orang. Cuma dari dua orang ini disuruh siapa, itu tidak terbukti. Keterangannya, dia juga tidak disuruh siapa-siapa,” ujar Wahyu.
“Motivasinya ya mungkin karena ada hubungan. Kenal lah sama pelaku dari laka tersebut,” ujarnya.
Saat ini polisi masih menyelesaikan berkas perkara sebelum dilimpahkan ke Kejaksaan. “Minggu depan ini kita mau tahap satu,” kata Wahyu.
Polisi menyatakan ketiga tersangka dikenakan Pasal 221 ayat 1 ke-2 KUHP. Namun mereka tidak ditahan dan hanya dikenakan wajib lapor karena ancaman hukumannya di bawah lima tahun.
“Enggak ditahan karena di bawah lima tahun. Iya (wajib lapor),” tambahnya.
Kasus ini mencuat setelah mobil BMW yang dikemudikan Christiano menabrak Argo Ericko Achfandi.
Saat kecelakaan, mobil mewah yang dikemudikan Christiano itu menggunakan pelat F 1206. Namun, saat mobil sudah diamankan di kantor polisi, BMW itu menggunakan pelat nomor B 1442 NAC.
Perubahan pelat BMW itu ramai disorot warganet dan menimbulkan pertanyaan soal upaya melindungi pelaku penabrakan.
Polisi akhirnya menyelidiki temuan warganet itu dan mendapati fakta bahwa pelat sengaja diganti oleh ketiga tersangka.
Pelaku IW mengganti pelat nomor mobil BMW saat barang bukti itu sudah diamankan di Polsek.
“Motif dan niatnya supaya tidak diketahui bahwa pada saat kejadian, atau sebelum kejadian, mobil tersebut menggunakan pelat palsu,” ujar polisi.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/07/05/68692c3e9f0cc.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Satgas Damai Cartenz Tembak Anggota KKB Enos Tipagau hingga Tewas Regional 5 Juli 2025
Satgas Damai Cartenz Tembak Anggota KKB Enos Tipagau hingga Tewas
Tim Redaksi
INTAN JAYA, KOMPAS.com
– Satuan Tugas (Satgas) Operasi Damai Cartenz terlibat kontak tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung Baitapa, Distrik Sugapa, Kabupaten
Intan Jaya
,
Papua
Tengah, pada Sabtu (5/7/2025) pagi.
Dalam peristiwa tersebut, satu anggota KKB bernama
Enos Tipagau
dilaporkan tewas di lokasi kejadian.
Kepala Operasi
Satgas Damai Cartenz
, Brigadir Jenderal Polisi Faizal Ramadhani, membenarkan insiden tersebut.
Ia menyebutkan bahwa kontak tembak terjadi setelah penyelidikan intensif terhadap keberadaan Enos Tipagau dan tempat persembunyiannya.
“Iya benar, terjadi kontak tembak antara Satgas Damai Cartenz dan KKB di Kampung Baitapa. Akibatnya, seorang anggota KKB, Enos Tipagau, tewas,” ujar Faizal dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu malam.
Menurut Faizal, penindakan dilakukan sekitar pukul 07.14 WIT. Dalam baku tembak tersebut, Enos Tipagau dinyatakan tewas di tempat.
Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz Kombes Pol Yusuf Sutejo menambahkan bahwa operasi ini merupakan bagian dari upaya penegakan hukum terhadap kelompok bersenjata yang kerap menebar teror di wilayah Intan Jaya.
“Ini merupakan bagian dari upaya penegakan hukum terhadap KKB yang kerap melakukan aksi teror dan kekerasan di wilayah Intan Jaya,” ungkap Yusuf.
Yusuf juga menegaskan bahwa patroli dan operasi penegakan hukum akan terus digencarkan di wilayah rawan demi menjamin keamanan masyarakat sipil.
“Satgas Damai Cartenz akan terus melanjutkan patroli di wilayah-wilayah rawan, guna menjamin keamanan masyarakat dan menindak tegas setiap bentuk gangguan keamanan,” ujarnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/07/05/68689f8cac9ad.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pelecehan oleh Pembina Pramuka di Samarinda, Korban Kecewa Laporan ke Polisi Diabaikan Regional 5 Juli 2025
Pelecehan oleh Pembina Pramuka di Samarinda, Korban Kecewa Laporan ke Polisi Diabaikan
Tim Redaksi
SAMARINDA, KOMPAS.com
– Kasus dugaan
pelecehan seksual
yang terjadi di lingkungan sebuah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di
Samarinda
, Kalimantan Timur, menyeruak ke publik dan menyisakan luka mendalam bagi para korban.
Empat alumni perempuan mengungkap kronologi kejadian yang mereka alami dan menyoroti penanganan yang dinilai lamban dari pihak kepolisian.
Para korban yang berinisial LY (18), YA (18), JH (19), dan YM (19), mengaku menjadi korban saat mengikuti kegiatan Pramuka kenaikan tingkat pada Jumat malam, 13 Juni 2025.
Terduga pelaku adalah pembina Pramuka berinisial HG, yang diduga menyalahgunakan kegiatan tersebut untuk melakukan pelecehan seksual dengan dalih pengobatan.
Setelah kejadian, HG disebut mengumpulkan para korban dan mengancam agar mereka diam.
“Pokoknya yang merasakan malam ini, kejadian malam ini cukup. Biar terus dilupakan. Jangan ceritakan ke siapa pun,” ujar LY menirukan perkataan HG.
HG bahkan disebut-sebut mencoba menghubungi para korban melalui sang istri.
Namun, upaya itu justru memperparah kondisi psikologis korban.
“Istrinya sempat berkata ‘itu kan malam apes kalian’,” ucap salah satu korban.
Keempat korban mengaku telah mencoba melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian sebanyak dua kali.
Namun, laporan mereka tidak ditindaklanjuti. Ketika dikonfirmasi pada Jumat (4/7/2025), Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Samarinda Ipda Okky Surya Yuwita menyatakan tidak pernah menerima laporan tersebut.
“Tidak ada masuk laporan,” ujarnya.
Kompas.com juga telah mencoba mengonfirmasi kepada Kepala UPTD PPA Samarinda, Violeta, namun hingga berita ini diterbitkan belum ada tanggapan resmi.
Karena kecewa atas penanganan laporan yang dinilai lamban, para korban menyatakan keinginannya untuk berpindah pendampingan dari UPTD PPA ke Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC PPA).
“Karena laporan agak sulit, kami sudah dua kali diabaikan, hampir sebulan laporan belum masuk, jadi kami mau coba kontak TRC PPA untuk ngurus kasus kami,” ungkap salah satu korban pada Sabtu (5/7/2025).
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/07/05/6868fe6eddb88.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Berawal dari Cari "Orang Pintar" dan Ritual di Gunung Bromo, Tukang Sayur Ajak 2 Rekannya Jadi Polisi Gadungan Lalu Peras Korban Surabaya 5 Juli 2025
Berawal dari Cari “Orang Pintar” dan Ritual di Gunung Bromo, Tukang Sayur Ajak 2 Rekannya Jadi Polisi Gadungan Lalu Peras Korban
Tim Redaksi
BATU, KOMPAS.com
– Petugas Kepolisian Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Batu mengamankan tiga pelaku
pemerasan
. Dua di antaranya nekat mengaku sebagai anggota polisi.
Para pelaku, berinisial FS (29), YN (63), dan SF (49), kini harus mendekam di sel tahanan setelah memeras korbannya hingga Rp 20 juta.
Ketiga tersangka berasal dari Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang.
FS merupakan pedagang sayur, YN seorang satpam, dan SF adalah pengangguran.
Kasat Reskrim Polres Batu, Iptu Joko Suprianto menyampaikan bahwa pengungkapan kasus ini berawal dari laporan korban bernama Agung alias Dipo pada Jumat (3/7/2025).
“Kami merespons cepat laporan masyarakat dan berhasil mengamankan ketiga tersangka di lokasi berbeda kurang dari 24 jam,” kata Iptu Joko pada Sabtu (5/7/2025).
Peristiwa ini bermula pada 21 Juni 2025, ketika tersangka FS meminta tolong kepada korban Agung untuk mencarikan “orang pintar” yang bisa menggandakan uang.
Keduanya lantas bersepakat untuk melakukan ritual di kawasan Gunung Bromo.
“Saat dalam perjalanan, tersangka FS mengetahui korban membawa tas berisi uang mainan pecahan Rp 100.000 bergambar Doraemon dalam jumlah banyak sebanyak sembilan bendel. Merasa ada kesempatan, di situlah muncul niat jahat tersangka FS untuk melakukan
pemerasan
,” ujarnya.
FS, tanpa sepengetahuan korban, kemudian menghubungi dua rekannya, YN dan SF, untuk melancarkan aksinya.
Korban yang sedang menuju Bromo diarahkan untuk berhenti di sebuah minimarket di
Kota Batu
,
Jawa Timur
.
Di minimarket tersebut, YN dan SF masuk ke dalam mobil korban dan langsung mengaku sebagai petugas kepolisian palsu dari Polres Batu.
Dengan postur tubuh tegap layaknya aparat, karena YN berprofesi sebagai satpam hotel, berhasil membuat korban percaya.
“Para pelaku langsung menggeledah, menyita ponsel, dan memborgol korban. Mereka menuduh korban membawa uang palsu,” katanya.
Tak dibawa ke Polres Batu, korban justru dibawa berputar-putar hingga ke Jalur Lingkar Barat (Jalibar), Desa Oro-Oro Ombo,
Kota Batu
.
Di sana, para pelaku meminta uang sebesar Rp 25 juta dengan dalih agar kasus uang palsu yang dibawa korban tidak sampai diproses hukum.
Karena tidak memiliki uang, korban disekap selama satu malam di kediaman salah satu tersangka dalam kondisi tangan masih terborgol.
Korban bahkan sempat mengalami diare, tetapi tidak diizinkan ke kamar mandi karena kunci borgol rusak.
Keesokan harinya, korban dipaksa menghubungi istrinya untuk meminta uang tebusan.
“Korban menyampaikan, ‘Bantu saya, saya ditangkap polisi, butuh uang Rp 25 juta kalau tidak mau masuk penjara’,” kata Iptu Joko menirukan ucapan korban.
Istri korban yang panik mengumpulkan uang hingga Rp 20 juta dengan menggadaikan emas milik pamannya.
Uang tersebut diserahkan langsung kepada tersangka, dan korban pun dilepaskan.
Namun, sepeda motor dan ponsel korban tetap ditahan dengan dalih sebagai barang bukti.
Merasa curiga karena barang-barangnya tak kunjung dikembalikan, Agung akhirnya melapor ke Polres Batu.
Tim Opsnal Satreskrim menangkap FS di kediamannya pada Jumat (4/7/2025) pukul 20.00 WIB, yang ternyata otak dari kejahatan tersebut.
Berdasarkan pengembangan, dua tersangka lainnya, YN dan SF, diringkus di sebuah kafe di rest area Jalibar pada Sabtu (5/7/2025) pukul 02.00 WIB dinihari.
“Dari hasil pemeriksaan, uang sebesar Rp 20 juta itu telah mereka bagi tiga dan sebagian dihabiskan untuk berfoya-foya dengan minuman keras dan pemandu karaoke,” katanya.
Polisi mengamankan sejumlah barang bukti, antara lain satu unit sepeda motor Yamaha Aerox milik korban, dua buah borgol beserta kuncinya, dan mobil yang digunakan sebagai sarana kejahatan.
Akibat perbuatannya, ketiga tersangka yang merupakan warga wilayah hukum Polres Batu itu dijerat dengan Pasal 368 KUHP tentang
Pemerasan
.
“Ancaman hukumannya adalah pidana penjara paling lama 9 tahun,” katanya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/07/05/68692fa7dae62.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2024/10/04/66ff63a9b86e3.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/07/05/6869306cb19e9.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)