Category: Kompas.com Metropolitan

  • Bonus Atlet Lumajang Peraih Medali Porprov Jatim Bakal Diserahkan pada 9 September
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        8 Juli 2025

    Bonus Atlet Lumajang Peraih Medali Porprov Jatim Bakal Diserahkan pada 9 September Surabaya 8 Juli 2025

    Bonus Atlet Lumajang Peraih Medali Porprov Jatim Bakal Diserahkan pada 9 September
    Tim Redaksi
    LUMAJANG, KOMPAS.com
    – Pekan Olah Raga Provinsi (Porprov) Jawa Timur ke IX sudah selesai digelar di Malang.
    Hasilnya, Kabupaten Lumajang menempati peringkat 17 dari 38 kabupaten dan kota di Jawa Timur.
    Perolehan medalinya total 67 dengan rincian 23 medali emas, 10 medali perak, dan 34 medali perunggu.
    Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kabupaten Lumajang Zainul Rofik mengatakan, sesuai janji, pemerintah akan memberikan reward berupa bonus uang tunai untuk atlet yang membawa pulang medali.
    Peraih medali emas akan diberikan bonus berupa uang tunai sebesar Rp 25 juta.
    Bonus ini berasal dari anggaran pemerintah sebesar Rp 20 juta dan dari KONI Lumajang sebesar Rp 5 juta.
    Atlet yang mendapatkan medali perak, akan diberikan bonus sebesar Rp 15 juta.
    Serta peraih medali perunggu akan mendapatkan Rp 7,5 juta.
    Artinya, setidaknya pemerintah akan menggelontorkan dana sebesar Rp 865 juta untuk memberikan bonus kepada para atlet Porprov yang sudah berjuang.
    Rinciannya, Rp 460 juta untuk bonus medali emas, Rp 150 juta untuk bonus medali perak, dan Rp 255 juta untuk bonus medali perunggu.
    Menurut Rofik, penyerahan bonus kepada para atlet rencananya akan digelar secara seremoni pada hari olah raga nasional atau 9 September 2025.
    “Untuk distribusi bonus atlet rencananya akan kami lakukan pada 9 September bersamaan dengan hari olah raga nasional,” kata Rofik.
    Rofik menjelaskan, jumlah bonus yang akan diberikan pemerintah didasarkan pada jumlah medali yang dibawa pulang.
    Sehingga, atlet beregu dan tunggal akan memperoleh bonus yang sama.
    “Kita hitungnya dari jumlah medali ya, jadi kalaupun beregu yang dapat bonus regunya,” jelas Rofik.
    Lebih lanjut, usai para atlet pulang ke Lumajang, pihaknya akan melakukan evaluasi bersama KONI untuk menggenjot prestasi atlet dalam gelaran Porprov berikutnya.
    “Evaluasi tentu kita lakukan, tahun ini kalau secara jumlah medali kita memang bertambah dari sebelumnya, tapi secara peringkat masih belum seperti yang diharapkan, Bupati ingin Porprov berikutnya kita masuk 10 besar,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Daftar Tarif Baru Tol Waru-Juanda yang Berlaku Mulai Juli 2025
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        8 Juli 2025

    Daftar Tarif Baru Tol Waru-Juanda yang Berlaku Mulai Juli 2025 Surabaya 8 Juli 2025

    Daftar Tarif Baru Tol Waru-Juanda yang Berlaku Mulai Juli 2025
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – PT Citra Margatama
    Surabaya
    (PT CMS) merilis tarif baru Jalan Tol Ruas Simpang Susun Waru Bandara Juanda (Waru-Juanda). Tarif baru disebut akan berlaku mulai Juli 2025.
    Penyesuaian tarif berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum nomor 642/KPTS/M/2025 tertanggal 25 Juni 2025 tentang Penyesuaian Tarif Jalan Tol Ruas Simpang Susun Waru Bandara Juanda.
    Berikut daftar tarif baru jalan
    Tol Waru-Juanda
    :
    Sedangkan tarif yang berlaku selama ini adalah tarif tol yang sudah diberlakukan sejak Maret 2023. Besaran
    tarif Tol Waru-Juanda
    yang berlaku saat ini untuk Golongan I atau kendaraan kecil dan bus Rp 9.000, Golongan II-III Rp 13.500, dan kendaraam Golongan IV-V Rp 18.000.
    Manajer Operasional PT CMS Arif Fathoni belum menjelaskan kapan
    tarif baru Tol Waru-Juanda
    akan diberlakukan.
    “Yang pasti mulai bulan Juli ini. Masih menunggu petunjuk direksi,” katanya dikonfirmasi, Selasa  (18/7/2025).
    Penyesuaian tarif Tol Waru-Juanda menurutnya rutin diberlakukan 2 tahun sekali sesuai dengan UU Nomor 2 Tahun 2022, UU Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan, bahwa evaluasi dan penyesuaian tarif tol dilakukan setiap 2 tahun sekali. 
    Besarannya didasarkan pada laju inflasi dan evaluasi terhadap pemenuhan standar pelayanan minimal jalan tol.
    Penyesuaian tarif juga sebagai pengembalian investasi bagi pengelola jalan tol agar tercipta keberlangsungan iklim investasi yang kondusif, pemenuhan biaya operasional dan untuk kehandalan struktur jalan tol.
    “Peningkatan pelayanan jalan tol meliputi pemeliharaan perkerasan jalan, pengecatan
    concreate barrier
    , perbaikan dan pengecatan guardrail perbaikan sarana rambu lalu lintas hingga penanaman pohon di sepanjang jalan tol,” ujarnya.
    Beroperasi sejak 27 April 2008, Tol Waru-Juanda membentang sepanjang 12,9 kilometer dari simpang susun Waru di perbatasan Surabaya-Sidoarjo hingga ke kawasan Bandara Internasional Juanda Surabaya.
    Tol Waru-Juanda tersambung dengan ruas Tol Surabaya-Gempol dan Tol Surabaya-Mojokerto. Memberlakukan sistem operasional terbuka, Tol Waru-Juanda memiliki 6 pintu gerbang tol.
    Tol Waru-Juanda membuka akses jalan bebas hambatan dari Simpang Waru menuju Bandara Internasional Juanda dan kawasan industri SIER serta sejumlah fasilitas umum lainnya di wilayah perbatasan Surabaya-Sidoarjo di bagian selatan.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Alasan Farhan Tolak Usulan Dedi Mulyadi Bongkar Teras Cihampelas: Nilainya Rp 80 Miliar
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        8 Juli 2025

    Alasan Farhan Tolak Usulan Dedi Mulyadi Bongkar Teras Cihampelas: Nilainya Rp 80 Miliar Bandung 8 Juli 2025

    Alasan Farhan Tolak Usulan Dedi Mulyadi Bongkar Teras Cihampelas: Nilainya Rp 80 Miliar
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Wali Kota
    Bandung
    ,
    Muhammad Farhan
    menolak usulan Gubernur
    Jawa Barat

    Dedi Mulyadi
    untuk membongkar
    Teras Cihampelas

    Farhan
    menjelaskan, keputusan untuk mempertahankan Teras Cihampelas dan tidak membongkarnya diambil melalui proses panjang yang melibatkan kajian hukum, teknis, serta pertimbangan kemanfaatan aset publik.
    Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, sambung Farhan, telah melakukan appraisal terhadap Teras Cihampelas untuk mengukur kerugian yang dialami. Perhitungan tersebut nantinya akan digunakan untuk menentukan kompensasi atau ganti rugi yang sesuai.
    “Wacana pembongkaran memang ada sejak saya dilantik. Tapi saya tidak bisa asal putuskan. Harus dikaji secara hukum, manfaat, dan kerugiannya. Setelah dilakukan appraisal, nilai Teras Cihampelas saat ini mencapai Rp80 miliar,” ungkap Farhan di Taman Lalu Lintas, Jalan Aceh, Kota Bandung, Selasa (8/7/2025).
    Dari sisi hukum dan tata kelola pemerintahan, karena nilai aset Teras Cihampelas lebih dari Rp 5 miliar dan masih berfungsi, maka pembongkaran tidak direkomendasikan. 
    “Kalau aset milik daerah di atas Rp5 miliar dan masih punya fungsi, sebaiknya tidak dibongkar. Proses hukum dan politiknya panjang, dan risikonya besar,” jelasnya.
    Farhan mengungkapkan, jika pembongkaran dilakukan, proses tersebut akan memakan waktu enam bulan.
    Selama periode itu, tidak akan ada perawatan. Hal itu berpotensi membuat aset semakin terbengkalai.
    “Kalau dibongkar, selama enam bulan proses itu berjalan, tidak bisa dilakukan perawatan dan risikonya malah bisa melanggar hukum,” tambahnya.
    Dengan keputusan untuk tidak membongkar, Pemkot Bandung akan fokus pada perawatan rutin dan pemanfaatan yang lebih baik untuk Teras Cihampelas.
    Mulai tahun ini dan seterusnya, Farhan memastikan bahwa Pemkot Bandung akan selalu menyiapkan anggaran khusus untuk menjaga Teras Cihampelas tetap aman, terang, dan nyaman untuk masyarakat.
    “Saya pastikan, setiap tahun akan ada anggaran untuk perawatan, keamanan, dan penerangan Teras Cihampelas. Supaya tempat ini tetap bermanfaat bagi warga dan wisatawan,” katanya.
    Farhan juga menyampaikan bahwa perawatan ini akan dilakukan secara lintas dinas, melibatkan beberapa instansi seperti DSDABM, Dishub, Dinas Koperasi dan UKM, Satpol PP, Disbudpar, DPKP, dan Dinsos.
    Selain itu, dua kecamatan dan dua kelurahan di sekitar lokasi juga akan dilibatkan secara aktif.
    “Perawatan bukan hanya dari dinas, tapi juga kolaborasi dengan kecamatan dan kelurahan. Ini aset milik bersama, harus dijaga bersama,” tandasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pramono Akan Koordinasi dengan Kepala Daerah Bodebek Atasi Banjir Jakarta
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        8 Juli 2025

    Pramono Akan Koordinasi dengan Kepala Daerah Bodebek Atasi Banjir Jakarta Megapolitan 8 Juli 2025

    Pramono Akan Koordinasi dengan Kepala Daerah Bodebek Atasi Banjir Jakarta
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Gubernur DKI Jakarta
    Pramono Anung
    akan berkoordinasi dengan kepala daerah Bogor, Depok, dan Bekasi (Bodebek) untuk mengatasi masalah
    banjir
    Jakarta sejak Minggu (6/7/2025).
    Hal itu disampaikan Pramono usai memimpin Apel Siaga
    Banjir
    di Tanggul Inspeksi Kali Ciliwung, Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (8/7/2025).
    “Saya segera mengkoordinasikan dengan terutama Wali Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Depok, Bekasi. Dan pada hari ini saya juga akan menerima Wali Kota Bekasi. Karena memang tidak bisa menyelesaikan persoalan di Jakarta itu sendirian,” ucap Pramono, Selasa.
    Menurut Pramono,
    banjir Jakarta
    sering kali dipicu oleh tingginya curah hujan di wilayah hulu, terutama Bogor dan sekitarnya.
    Namun, ia tidak ingin menyalahkan daerah lain dan lebih memilih mencari solusinya.
    “Karena memang kontribusi terbesar kadangkala kondisinya cerah seperti ini, tiba-tiba banjir seringkali terjadi. Karena memang kiriman dari atas. Tetapi saya sekali lagi tidak akan pernah menyalahkan kiriman ini. Ini adalah given,” kata dia.
    Ia menambahkan, Pemprov DKI tidak menggunakan pendekatan “melawan” banjir, melainkan berfokus pada langkah antisipatif dan preventif agar dampaknya bisa ditekan semaksimal mungkin bagi warga.
    “Banjir ini kita siasati sebaik mungkin bagaimana caranya supaya tidak memberikan dampak kepada masyarakat,” ungkap Pramono.
    Untuk mencegah banjir berulang, Pramono meminta pengerukan saluran air dan sungai terus dilakukan.
    Saat ini Pemprov DKI menargetkan pengerukan di 200 titik dengan total volume 388 ribu meter kubik.
    “Kemudian terjadi banjir di Jakarta, curah hujan yang cukup tinggi, walaupun sebenarnya curah hujan pada waktu itu tidak di atas 200. Kemudian di atas, beberapa yang curah hujannya ada di atas 200,” kata Pramono.
    Pramono juga memastikan normalisasi Kali Ciliwung terus berjalan.
    Ia mengaku sudah menandatangani empat penetapan lokasi relokasi warga, dua di Jakarta Selatan dan dua di Jakarta Timur.
    Kawasan tersebut dianggap tak layak huni karena berada lebih rendah dari permukaan sungai.
    “Kalau tanggul jebol, pasti terendam. Karena air sudah jauh lebih tinggi dari permukiman warga,” katanya.
    Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Ika Agustin mengatakan pembayaran pembebasan lahan ditargetkan dimulai bulan depan setelah tim pengadaan dari Kementerian ATR/BPN menyelesaikan prosesnya.
    Kementerian PU akan segera melanjutkan pekerjaan fisik.
    “Kami justru tinggal menunggu Kementerian PU untuk melakukan pekerjaan fisik.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Banjir Jakarta, Warga Pancoran Sibuk Bersihkan Rumah Usai 2 Hari Terendam
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        8 Juli 2025

    Banjir Jakarta, Warga Pancoran Sibuk Bersihkan Rumah Usai 2 Hari Terendam Megapolitan 8 Juli 2025

    Banjir Jakarta, Warga Pancoran Sibuk Bersihkan Rumah Usai 2 Hari Terendam
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sejumlah warga di RT 4 RW 7, Pancoran, Jakarta Selatan, masih sibuk membersihkan rumah mereka dari sisa
    banjir
    saat Gubernur DKI Jakarta
    Pramono Anung
    meninjau lokasi banjir di Tanggul Inspeksi Kali Ciliwung, Selasa (8/7/2025) pagi.
    Pengamatan
    Kompas.com
    sekitar pukul 08.00 WIB, warga terlihat menguras air dan membersihkan lumpur yang mengendap di dalam rumah dengan menyemprotkan air dari selang.
    Ada juga yang menyerok air secara manual, berupaya mengeluarkan air sisa banjir dari dalam rumah mereka.
    Tanda bekas genangan air terlihat jelas di dinding rumah warga, setinggi sekitar 2,5 hingga 3 meter.
    Di lapangan bulu tangkis lingkungan setempat, lumpur masih menutupi seluruh permukaan lapangan yang sebelumnya berwarna hijau.
    Beberapa anak-anak tampak bermain dan berenang di genangan air yang masih tersisa dengan ketinggian sekitar 60 sentimeter.
    Di lain sisi, dua petugas Sumber Daya Air (SDA) terlihat mengoperasikan pompa air untuk mengalirkan air ke Sungai Ciliwung.
    Mereka berupaya menurunkan permukaan air yang masih menggenang di beberapa titik.
    Salah satu warga, Surian (48), mengatakan, air mulai naik pada Minggu (6/7/2025) sekitar pukul 03.00 WIB.
    Ia mengaku sudah bersiap karena mendapat informasi soal ketinggian air di Bendungan Katulampa, Bogor.
    “Air itu naik pas jam 03.00 WIB subuh. Saya udah antisipasi karena baca diberita permukaan air di Bendungan Katulampa Bogor tinggi,” kata Surian kepada Kompas.com, Selasa.
    Menurut Surian, wilayahnya terakhir kali banjir pada lima tahun yang lalu.
    “Sebenarnya di sini tidak pernah banjir walau Jakarta hujan. Tapi kalau di Bogor hujan terus pintu air Katulampa, Manggarai tinggi jadi banjir ke sini,” kata dia.
    Sementara itu, Pramono mengakui bahwa dalam kondisi tertentu, banjir tidak bisa dilawan, tetapi harus disiasati agar dampaknya tidak meluas.
    Pramono menjelaskan, banjir kali ini merupakan kombinasi dari curah hujan tinggi di hulu dan hilir serta rob atau air laut pasang.
    Ia mengungkapkan, pompa air baru bisa dimaksimalkan setelah air laut mulai surut sekitar pukul 22.30 WIB malam sebelumnya.
    “Memang terkadang kita enggak boleh melawan banjir. Tetapi bagaimana kita mensiasati bahwa banjir yang terjadi itu bisa kita alihkan, bisa kita salurkan, tidak membawa dampak kepada masyarakat kita,” kata Pramono.
    Selain itu, Pramono menyampaikan permintaan maaf kepada warga terdampak banjir.
    Ia menginstruksikan jajaran dinas untuk mendahulukan pelayanan dan meminta maaf secara langsung kepada warga.
    “Kami enggak usah malu meminta maaf. Ini bukan sesuatu yang kami rencanakan,” kata Pramono.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Nikita Mirzani Jalani Sidang Lanjutan Kasus Pemerasan: Semoga JPU Punya Hati Nurani
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        8 Juli 2025

    Nikita Mirzani Jalani Sidang Lanjutan Kasus Pemerasan: Semoga JPU Punya Hati Nurani Megapolitan 8 Juli 2025

    Nikita Mirzani Jalani Sidang Lanjutan Kasus Pemerasan: Semoga JPU Punya Hati Nurani
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Artis
    Nikita Mirzani
    kembali menjalani sidang lanjutan kasus dugaan
    pemerasan
    dan
    pencucian uang
    di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Selasa (8/7/2025).
    Agenda sidang kali ini mendengarkan tanggapan Jaksa Penuntut Umum (JPU) atas nota keberatan atau eksepsi yang sebelumnya disampaikan pihak Nikita.
    Pantauan Kompas.com, Nikita turun dari mobil tahanan dikawal sejumlah petugas.
    Ia langsung menuju Ruang Zona Integritas lalu menuju Sidang Utama tempat persidangan digelar.
    Nikita menyampaikan bahwa dirinya siap mengikuti jalannya sidang. Dia berharap JPU mempunyai hati nurani terhadap dirinya.
    “Semoga ibu-ibu Jaksa punya hati nurani dan semoga selalu diberi kesehatan,” ujar Nikita yang memasuki ruang sidang.
    Sebelumnya diberitakan, Nikita Mirzani membacakan nota keberatan atau eksepsi dalam sidang kasus pemerasan dan tindak pidana pencucian uang di
    PN Jakarta Selatan
    , Selasa (1/7/2025).
    Dia mempertanyakan perlakuan yang diterimanya dari aparat penegak hukum, seolah-olah dirinya adalah seorang penjahat negara.
    “Bahwa percayalah, nak, ami bukan seorang pelaku teroris. Ami bukanlah pelaku pembunuhan, ami juga bukan gembong narkoba,” tutur Nikita dengan isakan tangis di PN Jaksel, Selasa (1/7/2025).
    Dalam perkara ini, Nikita didakwa melakukan pemerasan dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) terhadap pemilik produk kecantikan bernama dokter Reza Gladys.  
    Perbuatan itu dilakukan Nikita bersama asistennya, Ismail Marzuki. 
    Atas perbuatannya, Nikita dan Ismail dijerat Pasal 27B ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang ITE, Pasal 368 KUHP tentang pemerasan serta Pasal 3, 4 dan 5 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Tindak Pidana
    Pencucian Uang
    (TPPU).
     
     
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bagaimana Rasanya Hidup "Berkawan" dengan Banjir…
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        8 Juli 2025

    Bagaimana Rasanya Hidup "Berkawan" dengan Banjir… Megapolitan 8 Juli 2025

    Bagaimana Rasanya Tinggal di Kawasan Banjir Jakarta?
    Penulis

    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Setiap hujan lebat turun, sebagian
    warga

    Jakarta
    tidak hanya mengantisipasi air dari langit, tapi juga bersiap kehilangan tempat tinggal sementara, tidur di atas tikar tipis, dan merelakan rumah yang kembali tergenang.
    Di sebuah ruang kelas SD Negeri Kampung Melayu 01, tumpukan tikar, bantal lusuh, dan suara anak-anak yang menangis menjadi pemandangan yang biasa tiap kali air meluap dari Kali Ciliwung.
    Gedung sekolah ini bukan lagi tempat belajar, tapi tempat bertahan hidup bagi 179 warga Kebon Pala, Jakarta Timur, yang terpaksa mengungsi akibat
    banjir
    sejak Minggu (6/7/2025) dini hari.
    “Semalam ada dua balita yang demam. Mungkin karena dingin dan lantai basah,” ujar Eliya (42), penanggung jawab pengungsian.
    Ia sibuk mengatur bantuan, memeriksa stok biskuit, dan memastikan kebutuhan anak-anak terpenuhi sebisa mungkin. Tapi stok vitamin anak dan obat-obatan untuk balita belum juga datang.
    “Yang ada baru buat orang dewasa saja,” tambahnya lirih.
    Sanusi, Ketua RT 13 RW 05, tahu betul rasanya kehilangan rumah berkali-kali. Di wilayahnya, banjir setinggi dua meter bukan kejutan lagi.
    “Kalau air naik, enggak bisa ditahan. Rumah-rumah di sini langsung tergenang,” ujarnya.
    Ia mengingat bagaimana pompa air sempat dipasang, tapi gagal berfungsi. Kini, satu-satunya harapan hanyalah menunggu air surut, seperti biasa.
    Setelah surut, datang pekerjaan berat berikutnya, yakni membersihkan lumpur.
    “Kalau damkar sempat bantu, ya kami disemprot. Sisanya ya pakai tangan sendiri,” kata Sanusi.
    Warga
    bekerja sama menyekop sisa banjir, menggantung pakaian, dan berusaha kembali hidup normal, setidaknya sampai hujan berikutnya.
    Janji normalisasi Kali Ciliwung dari pemerintah seakan menggantung di udara begitu saja.
    “Kami enggak minta macam-macam. Cuma minta ditepati aja janjinya. Supaya banjir enggak datang tiap bulan begini,” ucap Sanusi.
    Di Jati Padang, Jakarta Selatan, Fatimah (52) tak pernah benar-benar tidur nyenyak saat hujan mengguyur malam hari.
    Rumahnya hanya berjarak 10 sentimeter dari batas banjir terakhir. “Bukan khawatir lagi, sudah waspada. Itu banjirnya sudah di depan mata,” ujarnya.
    Fatimah bahkan harus mengevakuasi barang ke lantai atas dan memantau warganya yang mengungsi ke Masjid Al Ridwan.
    Namun, banjir dari berbagai arah membuatnya terisolasi. Ia tidak bisa mencapai masjid.
    Di saat yang sama, tembok Mushala Sabili di dekat Kali Pulo jebol, membuat air dan sampah masuk hingga ke dalam tempat ibadah.
    “Untungnya lagi enggak ada orang di dalam,” ujar Ketua RT, Taburan, saat meninjau lokasi dengan lumpur setinggi mata kaki dan dua batang pohon yang terseret banjir.
    Banjir
    juga datang tiba-tiba ke kawasan Tanjung Barat, Jakarta Selatan, wilayah yang sebelumnya jarang terdampak.
    “Saya juga enggak nyangka malah banjir besar, padahal sudah ada gorong-gorong besar,” ujar Rusli (31), warga yang sempat membantu mendorong mobil mogok saat air setinggi lutut menutup jalan.
    Maryudin (40), pedagang gorengan, juga heran. “Biasanya walaupun hujan deras, enggak sampai segitunya. Tapi kemarin airnya naik tinggi,” tuturnya.
    Babe (52), penjual minuman di sekitar Halte Tanjung Mas Raya, hanya bisa menggelengkan kepala melihat video kiosnya terendam air.
    Padahal, sejak saluran air digali lebih dalam, ia pikir banjir parah tak akan kembali.
    Data BPBD Jakarta menunjukkan lebih dari 100 RT masih terendam dan ratusan warga mengungsi.
    Di balik angka-angka itu, ada kelelahan yang tak kasatmata, yakni orang-orang yang kehilangan tidur, anak-anak yang demam, mushala yang hancur, dan harapan-harapan kecil yang perlahan memudar.
    Bagi warga seperti Eliya, Sanusi, Fatimah, hingga Rusli dan Babe, hidup di kawasan yang selalu banjir bukan sekadar soal bencana, tapi soal bertahan.
    Dengan harapan bahwa suatu hari, mereka bisa menyambut musim hujan tanpa harus berkemas untuk mengungsi.
    (Reporter: Lidia Pratama Febrian, Hanifah Salsabila,| Editor: Larissa Huda, Akhdi Martin Pratama)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Maharta Tangsel Langganan Banjir, Warga Keluhkan Minim Solusi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        8 Juli 2025

    Maharta Tangsel Langganan Banjir, Warga Keluhkan Minim Solusi Megapolitan 8 Juli 2025

    Maharta Tangsel Langganan Banjir, Warga Keluhkan Minim Solusi
    Tim Redaksi
    TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com

    Banjir
    kembali merendam Perumahan Pondok Maharta, Pondok Kacang Timur, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Selasa (8/7/2025) pagi.
    Warga menyebut, wilayah ini langganan
    banjir
    selama lebih dari 10 tahun. Namun, hingga kini belum ada solusi permanen.
    “Saya sudah tinggal di sini dari 2014. Banjir sudah sering, udah enggak kehitung,” ujar Rohmani (61), warga setempat saat ditemui di lokasi, Selasa.
    Rohmani mengatakan, sejak 2014, banjir datang hampir setiap tahun, terutama saat musim hujan tiba.
    Air merendam rumah toko (ruko) miliknya yang biasa digunakan untuk berdagang soto.
    Menurut Rohmani, banjir terparah terjadi pada pergantian tahun 2020. Saat itu, air dari luapan anak Kali Angke naik tinggi dan menggenangi permukiman lebih lama dari biasanya.
    Di kawasan tersebut terdapat pompa air, namun, menurutnya alat tersebut tidak berfungsi untuk mencegah banjir, melainkan baru dioperasikan saat air sudah naik.
    “Buat mencegah banjir enggak. Tapi setelah banjir, baru pompa itu berfungsi supaya cepat surut,” katanya.
    Rohmani berharap pemerintah kota dapat segera mencari solusi agar banjir tidak terus-menerus menghantui warga Maharta setiap musim hujan.
    “Ya gimana baiknya aja, karena setiap tahun kami kebanjiran,” ucapnya.
    Sebelumnya diberitakan, banjir masih merendam akses utama dari Serpong menuju Ciledug, tepatnya di Jalan Maharta, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Selasa (8/7/2025) pagi.
    Banjir disebabkan oleh luapan kali di dekat lokasi, akibat hujan deras yang mengguyur sejak Senin (7/7/2025) siang.
    Pantauan
    Kompas.com
    , tinggi genangan air di lokasi sekitar 40 sentimeter. Air merendam seluruh badan jalan yang menghubungkan Serpong dan Ciledug.
    Akibatnya, terjadi kemacetan parah karena kendaraan, baik roda dua maupun roda empat, melambat saat melintasi banjir.
    Banyak pengendara motor nekat menerobos genangan, namun akhirnya mogok di tengah jalan. Beberapa di antaranya tampak mencoba memperbaiki kendaraan di lokasi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Modifikasi Cuaca Jabodetabek Sempat Batal karena Hujan Petir
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        8 Juli 2025

    Modifikasi Cuaca Jabodetabek Sempat Batal karena Hujan Petir Megapolitan 8 Juli 2025

    Modifikasi Cuaca Jabodetabek Sempat Batal karena Hujan Petir
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
     Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (
    BMKG
    ) sempat mengalami kendala saat Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) dilakukan di wilayah
    Jabodetabek
    pada Senin (7/7/2025) sore.
    Direktur Operasional
    Modifikasi Cuaca
    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Budi Harsoyo mengatakan saat melakukan penerbangan pertama dari Posko Landasan Udara Halim Perdanakusuma sempat terlambat karena mengurus pemberitahuan kepada penerbang.
    “Kemarin agak terlambat karena hari pertama kegiatan. Pesawat juga baru tiba di Posko Halim siang harinya, masih harus mengurus notam dan lain-lain, baru siap (terbang) sore menjelang jam 17.00 WIB,” ujar Budi saat dihubungi, Selasa (8/7/2025).
    Namun penerbangan kedua OMC pada sore dibatalkan karena cuaca hujan deras disertai petir. 
    “Rencana diterbangkan setelah Maghrib batal terlaksana karena di Posko Halim diguyur hujan lumayan deras disertai petir sampai dengan sekitar jam 21.00 WIB sehingga tidak safety untuk proses refuel pesawat,” kata Budi.
    Modifikasi cuaca
    rencananya dilakukan mulai 7 Juli hingga 11 Juli 2025. Nantinya langit Jakarta dan Jawa Barat disemai 800 kilogram garam atau NaCl setiap penerbangan. 
    Budi menjelaskan, OMC untuk mengurangi intensitas curah hujan di wilayah Jakarta dan Jawa Barat.
    “Misal adanya dinamika atmosfer yang mengakibatkan sangat masifnya potensi hujan, atau pada puncak-puncak musim hujan, bukan berarti meniadakan hujan,” ucapnya.
    Adapun,
    modifikasi cuaca
    dalam konteks penanggulangan banjir dilakukan melalui penerbangan penyemaian awan untuk mengurangi supply awan hujan yang berpotensi masuk ke area target atau daerah yang ingin diamankan.
    Bahan semai yang ditabur yakni higroskopis dan glasiogenik. Secara perinci, higroskopis adalah garam atau natrium klorida/kalsium klorida.
    Kemudian glasiogenik berupa perak iodida membantu pembentukan kristal es yang tumbuh menjadi partikel hujan.
    “Bahan semai yang ditaburkan efeknya mempercepat proses terjadinya hujan. Jadi kalau dari radar teramati ada pertumbuhan awan yang bergerak ke arah target dan diperkirakan akan menjadi hujan, jauh-jauh sebelum sampai target kami semai agar hujannya tidak terjadi di daerah target,” ujar Budi.
    Umumnya, penerbangan OMC untuk penanggulangan banjir selalu diarahkan untuk “mengadang” pasokan awan hujan yang datang dari perairan sehingga hujan lebih cepat terjadi di perairan sebelum memasuki daratan.
    Namun saat awan hujan tumbuh di daratan, maka OMC memprioritaskan untuk awan hujan tersebut bisa jatuh atau menjadi hujan di atas tampungan air, seperti waduk.
    “Umumnya kami jatuhkan di perairan laut atau di wilayah yang masih relatif aman dari banjir, misal di tiga waduk Citarum,” katanya.
    Diketahui, BMKG memperingatkan
    cuaca ekstrem
    masih berpotensi terjadi di berbagai wilayah sepekan ke depan, termasuk Jabodetabek. 
    Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan, intensitas hujan lebat tercatat lebih dari 100 mm per hari, bahkan mencapai 150 mm per hari di daerah Puncak, Jawa Barat. 
    “Pada sepekan ke depan, BMKG mewaspadai cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi di berbagai wilayah, terutama di Pulau Jawa bagian barat dan tengah, termasuk Jabodetabek, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, termasuk Mataram; Maluku bagian tengah, serta Papua bagian tengah dan utara,” kata Dwikorita dalam siaran pers, Selasa (8/7/2025). 
    Dwikorita menjelaskan, hujan dengan intensitas lebih dari 100 mm per hari (lebat hingga sangat lebat) terjadi di wilayah Bogor, Mataram, dan sejumlah kabupaten di Sulawesi Selatan pada Sabtu (5/7/2025) lalu. 
    Hujan ekstrem tersebut berdampak pada banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan pohon tumbang.
    “Hujan lebat juga terjadi di wilayah Tangerang dan Jakarta Timur yang mengakibatkan genangan, kerusakan infrastruktur, dan gangguan aktivitas masyarakat,” paparnya.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Modus Satpol di Tangsel Jual Pangan-Kosmetik Kedaluwarsa: Buka Bazar Seminggu 2 Kali
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        8 Juli 2025

    Modus Satpol di Tangsel Jual Pangan-Kosmetik Kedaluwarsa: Buka Bazar Seminggu 2 Kali Megapolitan 8 Juli 2025

    Modus Satpol di Tangsel Jual Pangan-Kosmetik Kedaluwarsa: Buka Bazar Seminggu 2 Kali
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com

    – Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) bernama Asmadih alias Bule (45) ditangkap karena menjual sejumlah barang pangan hingga sediaan farmasi yang mendekati atau sudah
    kedaluwarsa
    di Tangerang Selatan.
    Tidak sendiri, Bule menjalankan praktik gelap ini bersama karyawannya bernama Sadi Anarki (49) di sebuah rumah Kampung Gardu Nomor 77, RT 04/RW 01, Buaran, Serpong, Tangerang Selatan.
    Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengatakan, modus operandi pelaku menghapus tanggal kedaluwarsa pada produk lalu menjualnya kembali ke masyarakat.
    “Barang-
    barang kedaluwarsa
    tersebut dijual melalui bazar yang diadakan oleh pelaku pada hari Rabu dan Sabtu di lingkungan sekitar tempat tinggal pelaku,” kata Ade Safri dalam keterangannya, Selasa (8/7/2025).
    Selain itu, pelaku juga menjual sejumlah barang yang mendekati atau sudah kedaluwarsa ini ke pemilik warung kelontong dan perorangan di wilayah Serpong serta Bogor.
    Praktik gelap ini terbongkar setelah polisi menerima laporan masyarakat mengenai sebuah rumah yang dijadikan tempat menghapus masa kedaluwarsa produk pangan, kosmetik, hingga sediaan farmasi untuk kemudian dijual kembali.
    Berbekal informasi itu, petugas mengobservasi sebuah rumah di Kampung Baru Nomor 77, RT 04/RW 01, Buaran, Serpong, Tangerang Selatan. Hasil penyelidikan membenarkan terkait praktik haram tersebut.
    Oleh karena itu, sejumlah petugas mendatangi lokasi kejadian pada Jumat (4/7/2025) pukul 00.30 WIB, lalu menginterograsi Bule yang sedang menurunkan barang dari dua truk lalu menghapus masa kedaluwarsa sejumlah produk menggunakan tiner maupun losion.
    “Menurut keterangan saudara Asmadih bahwa dia mendapatkan barang dari PT Liquid dengan cara ditawarkan oleh admin PT Liquid bahwa pada malam tersebut ada barang sisa minimarket untuk dimusnahkan yang bisa dibawa saat itu,” ungkap Ade Safri.
    Setelah tercapai kesepakatan, PT Liquid mengirimkan sejumlah barang yang seharusnya dimusnahkan ke sebuah rumah di Kampung Gardu.
    Dalam hal ini, minimarket bekerja sama dengan PT Liquid untuk menampung dan memusnahkan barang kedaluwarsa.
    Namun, setelah menerima pesanan pemusnahan dari minimarket, PT Liquid justru menawarkan, menjual, dan mengirimkan barang tersebut kepada tersangka.
    “Oleh tersangka barang tersebut bukannya dimusnahkan, justru dijual kembali kepada masyarakat dengan cara menghapus terlebih dahulu masa kedaluwarsa,” jelas dia.
    Kepada penyidik, Bule mengaku sejumlah barang yang masa kedaluwarsanya ia hapus lalu dijual berupa produk pangan, minuman, kosmetik, hingga sedang farmasi.
    “Yang bersangkutan telah melaksanakan kegiatan tersebut kurang lebih sembilan bulan. Sedangkan untuk omzet yang disahkan oleh kedua tersangka didalami,” ujar Ade Safri.
    Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya juga tengah mendalami keterlibatan pihak lain dalam praktik haram ini.
    Polisi telah menetapkan Bule dan Sadi Anarki sebagai tersangka lalu menahan mereka di rumah tahanan Polda Metro Jaya sejak 4 Juli 2025.
    Para pelaku dijerat dengan Pasal 8 ayat (1) huruf a dan huruf g, dan/atau ayat (2), dan/atau ayat (3) jo Pasal 62 ayat (1) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen; dan/atau Pasal 140 jo Pasal 86 ayat (2), serta Pasal 143 jo Pasal 99 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan; dan/atau Pasal 435 jo Pasal 138 ayat (2) dan ayat (3) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.