Category: Kompas.com Metropolitan

  • Pelamar PPSU Kesulitan Jawab Pertanyaaan Nama Gubernur dan Mantan Wapres

    Pelamar PPSU Kesulitan Jawab Pertanyaaan Nama Gubernur dan Mantan Wapres

    Pelamar PPSU Kesulitan Jawab Pertanyaaan Nama Gubernur dan Mantan Wapres
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sejumlah peserta seleksi petugas pelaksana prasarana dan sarana umum (
    PPSU
    ) mengaku kesulitan saat ditanya pengetahuan umum dalam tes wawancara.
    Pertanyaan yang cukup menyulitkan itu meliputi nama-nama pemimpin saat ini dan sebelumnya.
    Seperti Randi (41) yang panik saat ditanya siapa nama gubernur DKI
    Jakarta
    saat ini.
    “Tadi ditanya juga nama Gubernur Jakarta sekarang, siapa ya, saya juga jadi panik pas di dalam tadi,” ungkapnya setelah menjalani tes wawancara di Kantor Kelurahan Petogogan, Rabu (9/7/2025).
    Sementara itu, Eko (49) kesulitan saat ditanya nama-nama mantan wakil presiden Indonesia.
    Menurut Eko, nama mantan presiden bukan masalah. Namun, nama wakil presiden dinilai lebih sulit karena tidak terlalu sering terekspos media.
    “Yang susah itu pas wawancara pas ditanya nama wakil presiden. Kalau presiden kan masih hapal, tapi kalau wakil presiden susah,” kata Eko.
    Kemudian, ada pula pertanyaan tentang daftar kelurahan di sekitar Kelurahan Petogogan yang membuat Meisya (19) kelimpungan saat diwawancara.
    “Ada beberapa yang aku enggak tahu, kayak nama kelurahan yang ada di sekitar Petogogan tuh apa saja, aku kurang hafal,” ujar Meisya.
    Selain itu, mereka ditanyai seputar pengalaman kerja, pendidikan, hingga tes kemampuan non-teknis.
    Setelah menjalani tes wawancara, peserta juga harus melalui tes praktik.
    Dalam menjalani tes praktik, peserta diminta mengerjakan beberapa tugas. Di antaranya menyapu, mengeruk lumpur di saluran air, hingga menutup lubang dengan semen.
    Kemudian ada pula tes pengoperasian alat seperti pemotong rumput dan gergaji mesin.
    Kelurahan Petogogan hanya menerima 6 orang dari 79 pendaftar yang mengikuti uji teknis.
    Enam orang itu baru akan diketahui pada pengumuman hasil seleksi yang akan diberitahukan di akhir bulan ini, 31 Juli 2025.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kejati Tahan 3 Tersangka ASN dan 2 THL DPRD Bengkulu Kasus Perjalanan Dinas Fiktif
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        9 Juli 2025

    Kejati Tahan 3 Tersangka ASN dan 2 THL DPRD Bengkulu Kasus Perjalanan Dinas Fiktif Regional 9 Juli 2025

    Kejati Tahan 3 Tersangka ASN dan 2 THL DPRD Bengkulu Kasus Perjalanan Dinas Fiktif
    Tim Redaksi
    BENGKULU, KOMPAS.com
    – Penyidik
    Kejati Bengkulu
    menetapkan tiga tersangka Aparatur Sipil Negara (ASN) dan dua Tenaga Harian Lepas (THL) di Sekretariat Dewan (Setwan)
    DPRD Provinsi Bengkulu
    , Selasa (8/7/2025).
    Kelimanya ditetapkan tersangka setelah menjalani serangkaian pemeriksaan, penyelidikan, dan penyidikan yang dilakukan penyidik kejaksaan.
    Kelima tersangka tersebut adalah Er selaku mantan Sekwan, Dh sebagai mantan Bendahara, satu orang PPTK berinisial Rz, serta dua staf bendahara, Tenaga Harian Lepas (THL).
    Penetapan tersangka di Setwan DPRD Provinsi Bengkulu tersebut dibenarkan Kajati Bengkulu Victor Antonius Saragih Sidabutar melalui Kasi Penkum Kejati Bengkulu Ristianti Andriani, Selasa (8/7/2025).
    “Kelimanya ditetapkan tersangka lalu dilakukan penahanan,” kata Kasi Penkum, Ristianti Andriani saat dikonfirmasi melalui telepon, Selasa (9/7/2025).
    Ristianti mengatakan, kelimanya diduga kuat melakukan penyalahgunaan wewenang dan perbuatan melawan hukum berupa
    perjalanan dinas fiktif
    , mark up dana perawatan kendaraan dinas dan rumah tangga, hingga dana aspirasi atau pokir.
    “Akibat tindakannya, negara mengalami kerugian mencapai Rp 150 miliar,” sebutnya.
    Penetapan tersangka tersebut berdasarkan hasil penyelidikan dan pengumpulan alat bukti oleh tim penyidik setelah dikeluarkannya Surat Perintah Penyidikan Nomor: PRINT-654/L.7/Fd.1/06/2025 tertanggal 23 Juni 2025.
    “Penetapan tersangka tersebut berdasarkan hasil penyelidikan dan pengumpulan alat bukti oleh tim penyidik setelah dikeluarkannya Surat Perintah Penyidikan (Sprindik) tertanggal 23 Juni 2025. Kelima tersangka yang langsung ditahan ini masing-masing Er selaku mantan Sekwan, Dh sebagai mantan Bendahara, satu orang PPTK berinisial Rz, serta dua staf bendahara,” kata Kasi Penkum Kejati Bengkulu Ristianti Andriani, di gedung Kejati Bengkulu, Selasa (8/7/2025).
    Kelimanya dijerat atas dugaan perbuatan melawan hukum karena melanggar Pasal 2 ayat (1), Pasal 3, dan/atau Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
    Korupsi
    ,
    junto
    Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP, serta
    junto
    Pasal 64 ayat (1) KUHP.
    Saat ini, proses penyidikan masih terus berlanjut, termasuk pemeriksaan ratusan saksi, untuk mendalami aliran dana dan peran masing-masing tersangka dalam pengelolaan anggaran di lingkungan Sekretariat DPRD Provinsi Bengkulu.
    Sebelumnya, penyidik Kejaksaan Tinggi Bengkulu telah menggeledah tak kurang dari 4 ruangan di sekretariat DPRD hingga kantor BPKAD Provinsi Bengkulu.
    Dari dua kantor tersebut, penyidik mengamankan satu truk barang bukti berupa ribuan dokumen, puluhan
    handphone
    , sejumlah
    hardisk
    , hingga berbagai peralatan elektronik lainnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Isak Tangis Pensiunan Warnai Sidang Putusan Kasus Investasi Bodong Istri Anggota TNI di Purworejo
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        9 Juli 2025

    Isak Tangis Pensiunan Warnai Sidang Putusan Kasus Investasi Bodong Istri Anggota TNI di Purworejo Regional 9 Juli 2025

    Isak Tangis Pensiunan Warnai Sidang Putusan Kasus Investasi Bodong Istri Anggota TNI di Purworejo
    Tim Redaksi
    PURWOREJO, KOMPAS.com
    – Suasana haru menyelimuti Pengadilan Negeri Purworejo, Selasa pagi (9/7/2025), jelang sidang putusan kasus penipuan investasi fiktif yang menjerat Dwi Rahayu, istri anggota
    TNI
    aktif di Kodim 0709/Kebumen.
    Ia didakwa menipu ratusan pensiunan dengan nilai kerugian mencapai Rp 26,9 miliar.
    Sejak pukul 08.00 WIB, puluhan korban yang sebagian besar merupakan lansia terlihat berdatangan, didampingi anak atau kerabat.
    Mengenakan pakaian formal dan batik seadanya, mereka membawa dokumen kredit dan laporan kepolisian yang menjadi saksi bisu perjuangan hukum mereka.
    Di ruang tunggu sidang utama, sejumlah korban tampak tak kuasa menahan air mata bahkan sebelum sidang dimulai. Salah satunya Wagino, pensiunan asal Purworejo, datang sejak pagi.
    “Ini bukan soal uang lagi, tapi hidup kami, anak cucu kami, masa tua kami semua jadi taruhan,” ucapnya lirih, matanya sembap.
    Menurut Wagino, para korban datang untuk menagih keadilan atas jerih payah dan kehormatan mereka yang selama ini diinjak oleh pelaku.
    “Kami datang jam 7-an tadi. Saya terbiasa disiplin,” tuturnya.
    Menjelang sidang putusan, para korban hanya berharap satu hal: SK pensiun mereka dikembalikan, dan pelaku dihukum seadil-adilnya.
    “Harapan kami hanya satu, SK kami dikembalikan,” tegas Wagino.
    Pengamanan di sekitar gedung pengadilan diperketat. Polisi tampak berjaga untuk mengantisipasi lonjakan massa atau potensi kericuhan.
    Kasus ini bermula ketika Dwi Rahayu, yang dikenal sebagai anggota Persit (organisasi istri prajurit TNI), menawarkan investasi fiktif kepada para pensiunan TNI, Polri, guru, PNS, hingga janda purnawirawan.
    Ia menjanjikan keuntungan besar dengan syarat menyerahkan SK pensiun sebagai jaminan kredit.
    Namun, proyek investasi yang dijanjikan tidak pernah ada, dan para korban justru terjerat utang besar di bank karena pencairan kredit tersebut tetap berjalan menggunakan SK mereka.
    Total kerugian dalam kasus ini mencapai Rp 26,9 miliar.
     
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kronologi Kapal Tongkang Tabrak Perahu Berisi 34 Penumpang di Barito Utara, 2 Orang Hilang
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        9 Juli 2025

    Kronologi Kapal Tongkang Tabrak Perahu Berisi 34 Penumpang di Barito Utara, 2 Orang Hilang Regional 9 Juli 2025

    Kronologi Kapal Tongkang Tabrak Perahu Berisi 34 Penumpang di Barito Utara, 2 Orang Hilang
    Tim Redaksi
    PALANGKA RAYA, KOMPAS.com
    – Sebuah
    kapal tongkang
    menabrak perahu berisi 34 penumpang di perairan Kabupaten
    Barito Utara
    , Provinsi Kalimantan Tengah, pada Selasa (8/7/2025).
    Insiden tragis ini terjadi di Desa Luwe Hulu, Kecamatan Lahei Barat.
    Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Barito Utara, Simamoraturahman, menjelaskan kronologi kejadian tersebut.
    “Berdasarkan informasi yang didapat dari warga masyarakat dan sumber informasi lain, sebelum insiden terjadi, taksi motor tersebut berangkat pukul 08.00 WIB dari pelabuhan kapal motor Muara Teweh, Barito Utara dengan tujuan kota Puruk Cahu, Murung Raya,” ungkap Simamora saat dikonfirmasi oleh Kompas.com, Rabu (9/7/2025).
    Perahu motor yang membawa 34 penumpang itu mengalami mati mesin saat berada di sekitar wilayah Santuyun, tepatnya di depan Jetty PT Padaidi Desa Luwe Hulu.
    “Perahu motor tersebut hanyut di pinggiran Sungai Barito. Namun, karena derasnya arus sungai, perahu motor tersebut perlahan terbawa arus hingga ke tengah,” tambahnya.
    Pada pukul 11.00 WIB, perahu motor jenis takebot milik PT AKT Muara Tuhup yang menarik kapal tongkang bermuatan BBM jenis solar melintas dan menabrak perahu motor yang masih berpenumpang tersebut.
    “Kecelakaan ini menyebabkan perahu motor tersebut terbalik,” jelas Simamora.
    Hingga berita ini ditulis, belum ada laporan korban jiwa dalam insiden tersebut.
    Namun, sebagian penumpang sudah berhasil dievakuasi oleh warga setempat.
    “Dua dari 34 penumpang masih hilang dan dalam pencarian. Dari laporan pihak keluarga, istri dari korban tenggelam membenarkan bahwa dua korban yang hilang adalah Rustam (49) dan Agus Jaya (34),” tuturnya.
    Tim BPBD dan Basarnas saat ini sedang menuju lokasi untuk melakukan pencarian terhadap dua penumpang yang masih hilang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dari Pesawat Tempur ke Dapur, Kiprah Marsekal Madya TNI Samsul Rizal Mengawal Indonesia Makmur
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        9 Juli 2025

    Dari Pesawat Tempur ke Dapur, Kiprah Marsekal Madya TNI Samsul Rizal Mengawal Indonesia Makmur Bandung 9 Juli 2025

    Dari Pesawat Tempur ke Dapur, Kiprah Marsekal Madya TNI Samsul Rizal Mengawal Indonesia Makmur
    Editor
    KOMPAS.com
    – Siapa sangka, seorang jenderal penerbang yang terbiasa menembus langit dalam kokpit pesawat tempur kini sibuk di tengah kepulan asap dapur, mengawal puluhan ribu tenaga gizi dan pangan demi anak-anak Indonesia.
    Dialah Marsekal Madya TNI Samsul Rizal, sosok di balik program
    Makan Bergizi Gratis
    (MBG) yang kini tengah dikebut pemerintah.
    Berbekal disiplin dan ketelitian ala militer, Samsul Rizal mengawal proyek besar pengaderan 30.000 tenaga Sanitarian, Pangan, Pertanian, dan Gizi Indonesia (SPPI) yang disiapkan untuk memenuhi target pelayanan gizi nasional.
    “Dari langit ke dapur, tapi prinsipnya sama: pengabdian untuk bangsa,” ujar pria yang pernah menjadi instruktur di sekolah tempur elite Fighter Weapons Instructor ini.
    Di antara deru jet tempur dan strategi militer, nama Marsekal Madya TNI Samsul Rizal kini berkumandang dengan nada yang berbeda. Bukan lagi sekadar kisah heroik seorang pilot F-5 Tiger yang gagah berani di angkasa, melainkan potret seorang “Jenderal Dapur” yang dengan penuh dedikasi mengawal Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Presiden Prabowo Subianto demi mewujudkan Indonesia Makmur.
    Prajurit peraih Adhi Makayasa ini memiliki segudang pengalaman strategis di kancah militer: dari Komandan Flight A Skadron Udara 15, Komandan Skadron Buru Sergap (Skadud 14), hingga Pangkoopsud III yang mengawal wilayah udara Indonesia timur.
    Ia juga pernah menjabat Komandan Seskoau, Aspers Panglima TNI, dan Dansesko TNI — posisi-posisi puncak yang menuntut kepemimpinan sekaligus pemikiran strategis tingkat tinggi.
    Kini, ia bekerja dalam pengabdian yang lebih membumi: mengawal program MBG di Universitas Pertahanan sebagai Wakil Ketua Penyelenggara SPPI.
    Ia tak hanya memimpin dari balik meja, tetapi terjun melayani langsung ke masyarakat — berkolaborasi dengan pesantren, sekolah, akademisi, dan pelaku usaha daerah untuk memastikan sinergi program berjalan efektif.
    Kiprah Jenderal Samsul bukan sekadar administratif. Ia hadir dalam kehidupan masyarakat melalui pendekatan spiritual, sosial, dan praktis.
    Dari berjamaah shalawat bersama ulama dan santri, meninjau lahan pertanian, peternakan, hingga memastikan dapur-dapur MBG berjalan optimal, semua ia lakukan dengan penuh totalitas.
    Julukan “Jenderal Dapur” begitu melekat karena ia tak hanya menggagas, tapi juga mengawal langsung: memastikan setiap hidangan bergizi sampai ke tangan anak-anak di sekolah, santri di pesantren, hingga warga di pelosok.
    “Kalau dulu saya membela negara dari udara, sekarang saya membela dari dapur. Esensinya tetap sama: untuk Indonesia yang lebih kuat dan sejahtera,” ujarnya saat bertemu dengan
    Kompas.com
    di sebuah hotel di Kuningan, Jawa Barat, Selasa pagi (8/7/2025).
    Dalam menjalankan tugasnya sebagai
    mission commander
    di langit, Samsul Rizal terbiasa mengambil keputusan dalam hitungan detik. Ia menyusun skenario tempur yang kompleks, memimpin misi udara dengan hingga 40 pesawat terlibat.
    Kini, ketelitian dan kecepatan itu ia bawa ke medan baru — menyusun strategi nasional peningkatan gizi, pengentasan stunting, dan pemberdayaan SDM lokal.
    Program SPPI yang ia jalankan melibatkan 30.000 sarjana dari berbagai bidang yang akan dilatih dan disiapkan menjadi aktor kunci dalam pelaksanaan MBG.
    “Dari dapur inilah kita bangun ketahanan bangsa, mulai dari perut rakyat,” katanya.
    Samsul menegaskan pentingnya bagi setiap pihak yang telah diberi amanah oleh negara untuk menjalankan tugasnya dengan penuh integritas, totalitas, dan tanggung jawab moral demi menyukseskan ide besar Presiden Prabowo dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).
    Ia mengajak seluruh pelaksana program agar bekerja dengan sikap mental yang tegak lurus—tidak menyimpang dari nilai-nilai moral, tidak menyalahgunakan kewenangan, dan tetap fokus pada tujuan utama: memastikan anak-anak Indonesia mendapat akses gizi yang layak demi masa depan bangsa.
    Namun, di lapangan masih ditemukan dinamika yang tidak sejalan dengan semangat tersebut.
    “Kami temukan ada oknum yang seharusnya melayani calon pengelola dapur mandiri dengan baik, malah justru mempersulit. Bahkan, mereka terindikasi menyusun skenario untuk keuntungan pribadi. Ini jelas mencederai semangat program dan bertentangan langsung dengan arahan Presiden Prabowo, yang menekankan bahwa MBG harus dijalankan secara bersih, amanah, dan profesional,” ujar Samsul Rizal.
    Ia menegaskan bahwa keberhasilan program ini sangat bergantung pada komitmen moral dan profesionalisme para pelaksana.
    “Program ini bukan sekadar proyek, tapi amanah besar yang menyangkut masa depan generasi penerus. Maka, tidak boleh ada ruang untuk perilaku menyimpang. Kita semua harus berdiri tegak lurus, bekerja sepenuh hati, dan menempatkan kepentingan rakyat di atas segalanya,” tandasnya.
    Bagi Samsul Rizal, strategi adalah napas perjuangan. Ia memahami bahwa ketahanan bangsa tak hanya diukur dari kekuatan alutsista, tetapi juga dari stabilitas pangan dan kesejahteraan rakyat. Maka, dari langit yang penuh ancaman, kini ia turun ke bumi yang penuh harapan.
    “Sentuhannya saja yang berbeda, tapi tujuan kita tetap sama: Indonesia Makmur,” ujarnya.
    Dengan penghayatan spiritual, ketegasan militer, dan sentuhan kemanusiaan, Marsekal Madya TNI Samsul Rizal menunjukkan bahwa pengabdian tidak mengenal batas profesi.
    Dari ruang kendali pesawat tempur hingga dapur rakyat, ia setia menjaga cita-cita bangsa.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tertimpa Dua Pohon Aren, Rumah Nenek Nuryani di Samarinda Rusak Parah, 10 Orang Tidur Berdesakan
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        9 Juli 2025

    Tertimpa Dua Pohon Aren, Rumah Nenek Nuryani di Samarinda Rusak Parah, 10 Orang Tidur Berdesakan Regional 9 Juli 2025

    Tertimpa Dua Pohon Aren, Rumah Nenek Nuryani di Samarinda Rusak Parah, 10 Orang Tidur Berdesakan
    Tim Redaksi
    SAMARINDA, KOMPAS.com
    – Sebuah rumah di Gang Mosi, Jalan Jelawat, Kelurahan Sungai Dama,
    Samarinda
    Ilir, mengalami kerusakan parah setelah dua pohon aren tumbang dan menimpa bangunan, Selasa (8/7/2025).
    Rumah tersebut dihuni Nenek Nuryani (65) bersama sembilan anggota keluarganya.
    Akibat insiden tersebut, bagian atap dan plafon rumah jebol nyaris ambruk, sementara beberapa sisi dinding mengalami kemiringan dan terlepas dari struktur.
    “Bagian atas bocor, dinding juga lepas. Balok-balok di atap itu patah semua,” keluh Nuryani, Rabu (9/7/2025).
    Ia menggambarkan bagaimana 10 anggota keluarganya terpaksa tidur berhimpitan di berbagai sudut rumah, dengan atap yang hanya ditutup terpal seadanya.
    Kondisi rumah yang berada di lereng perbukitan membuat situasi semakin mengkhawatirkan. Saat hujan deras turun, keluarga Nuryani diliputi kekhawatiran rumah bisa ambruk sewaktu-waktu.
    “Ya, kami cuma bisa bertawakal saja, mau bagaimana lagi. Semoga ada bantuan segera,” ujar Nuryani dengan nada pasrah.
    Ketua RT 14, Lazim, menyampaikan bahwa pihak kelurahan dan kecamatan sudah melakukan pendataan pasca-kejadian.
    Namun, hingga kini belum ada tindak lanjut dari pemerintah kota terkait bantuan perbaikan rumah.
    “Semua itu sudah turun. Tapi sampai sekarang belum ada sosialisasinya, belum ada tindak lanjutnya,” jelasnya.
    Ironisnya, rumah tersebut sempat menerima program bedah rumah pada 2019, namun kini kembali rusak berat setelah tertimpa dua pohon aren dan satu pohon nangka.
    “Dulu itu sudah dibedah. Sekarang kejatuhan pohon dua, malah rusak semuanya,” ujar Lazim prihatin.
    Nenek Nuryani dan keluarganya kini hanya bisa berharap adanya tindakan cepat dari pemerintah, agar mereka bisa kembali tinggal di rumah yang layak dan aman—terutama saat musim hujan datang.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gunung Semeru Letuskan Asap Tebal Setinggi 1.000 Meter Disertai Awan Panas Sejauh 4.000 Meter
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        9 Juli 2025

    Gunung Semeru Letuskan Asap Tebal Setinggi 1.000 Meter Disertai Awan Panas Sejauh 4.000 Meter Surabaya 9 Juli 2025

    Gunung Semeru Letuskan Asap Tebal Setinggi 1.000 Meter Disertai Awan Panas Sejauh 4.000 Meter
    Tim Redaksi
    LUMAJANG, KOMPAS.com

    Gunung Semeru
    di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kembali mengalami
    erupsi
    pada Rabu (9/7/2025).
    Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur melaporkan bahwa Gunung Semeru mengalami erupsi sekitar pukul 08.14 WIB.
    Erupsi
    yang terjadi berupa letusan asap tebal berwarna kelabu setinggi 1.000 meter dari puncak kawah Jonggring Saloko.
    Tinggi letusan itu setara dengan 4.676 meter di atas permukaan laut (mdpl).
    “Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Rabu, 9 Juli 2025 pukul 08.14 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 1.000 meter di atas puncak,” tulis petugas PPGA Semeru, Ghufron Alwi, dalam keterangan tertulis, Rabu (9/7/2025).
    Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik
    Badan Penanggulangan Bencana Daerah
    (BPBD) Kabupaten Lumajang, Yudhi Cahyono mengatakan bahwa erupsi juga disertai luncuran
    awan panas
    sejauh 4.000 meter mengarah ke tengara.
    “Erupsi disertai awan panas sejauh 4 kilometer mengarah ke tengara,” kata Yudhi.
    Menurut Yudhi, sampai saat ini pihaknya belum menerima laporan mengenai dampak dari luncuran awan panas tersebut.
    “Dampak sementara nihil, belum ada laporan yang masuk,” ucapnya. 
    Yudhi menyampaikan bahwa saat ini status aktivitas Gunung Semeru berada di level II atau waspada.
    Meski begitu, ia mengimbau warga untuk tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tengara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 kilometer dari puncak.
    Di luar jarak tersebut, masyarakat juga dilarang melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
    Terlebih, saat ini sekitar Gunung Semeru kerap diguyur hujan lebat yang berisiko menimbulkan banjir lahar.
    “Waspada terhadap potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru,” katanya. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Paparkan Anggaran 2025, Dedi Mulyadi: Dengan Uang Terbatas, Kami Tetap Layani Rakyat
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        9 Juli 2025

    Paparkan Anggaran 2025, Dedi Mulyadi: Dengan Uang Terbatas, Kami Tetap Layani Rakyat Bandung 9 Juli 2025

    Paparkan Anggaran 2025, Dedi Mulyadi: Dengan Uang Terbatas, Kami Tetap Layani Rakyat
    Editor
    KOMPAS.com
    – Gubernur
    Jawa Barat

    Dedi Mulyadi
    menyampaikan kondisi terkini terkait anggaran Pemprov Jabar tahun 2025, sekaligus menjelaskan berbagai tantangan dan prioritas yang tengah dihadapi pemerintahannya dalam melayani 54 juta penduduk di provinsi ini.
    Dalam sapaan pagi kepada warganet dalam video yang diunggah ke media sosial, Rabu (9/7/2025), Gubernur Dedi mengungkap bahwa anggaran Provinsi Jawa Barat tahun 2025 yang dapat dikelola pemerintah provinsi mencapai Rp 31 triliun, dari total Rp 37 triliun yang ditetapkan.
    Sebesar Rp 6 triliun dari total tersebut dibagi ke kabupaten/kota sebagai dana bagi hasil kendaraan bermotor.
    Namun, menurutnya, angka Rp 31 triliun itu bukan sepenuhnya bisa digunakan untuk program-program publik. Sebab, pemerintah harus membayar sejumlah kewajiban, antara lain:
    – Utang PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional): Rp600 miliar
    – Tunggakan BPJS: Rp334 miliar
    – Biaya operasional Bandara Kertajati: Rp60 miliar
    – Operasional Masjid Al-Jabbar: sekitar Rp40 miliar
    – Tunggakan ijazah siswa: Rp1,2 triliun, yang dibayarkan melalui dana Bantuan Pendidikan Menengah Universal (BPMU)
    “Total hampir Rp 600 miliar sudah kita gunakan untuk kompensasi pengembalian ijazah siswa. Ini adalah bentuk tanggung jawab kami kepada generasi muda yang sempat tertahan haknya,” ujar Dedi.
    Dengan beban keuangan tersebut, Dedi menegaskan bahwa pemerintah provinsi menerapkan efisiensi ketat tanpa mengurangi komitmen untuk melayani masyarakat.
    “Kita tetap ingin jalan-jalan di Jawa Barat bagus, penanganan bencana tepat sasaran, ada normalisasi sungai, reboisasi gunung, pendidikan anak-anak terus berjalan, termasuk beasiswa untuk para santri, dan stimulus bagi pelayan keagamaan,” ujarnya.
    Gubernur Dedi juga mengajak masyarakat untuk terus mendukung dan mendoakan agar pemerintah dapat bekerja secara maksimal meski dalam keterbatasan anggaran.
    “Mudah-mudahan dengan uang yang terbatas ini, kami masih bisa bekerja secara maksimal untuk kepentingan masyarakat. Mohon doanya ya. Terima kasih atas dukungan semuanya,” tutup Dedi sambil menyampaikan salam hormat kepada seluruh warga Jawa Barat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Waris Merasa Dikriminalisasi Polres Sumenep, Jadi Tersangka Setelah Kecelakaan Pamannya
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        9 Juli 2025

    Waris Merasa Dikriminalisasi Polres Sumenep, Jadi Tersangka Setelah Kecelakaan Pamannya Surabaya 9 Juli 2025

    Waris Merasa Dikriminalisasi Polres Sumenep, Jadi Tersangka Setelah Kecelakaan Bibinya
    Tim Redaksi
    SUMENEP, KOMPAS.com
    – Sekitar 40 warga Desa Sergang, Kecamatan Batu Putih, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur menandatangani petisi yang mendesak
    Polres Sumenep
    untuk menghentikan upaya
    kriminalisasi
    terhadap seorang warga bernama Moh. Waris.
    Dalam petisi itu, warga menuntut pencabutan status tersangka Waris, penghentian proses pidana, serta pemulihan nama baik yang mereka anggap telah menjadi korban kriminalisasi.
    Kuasa hukum Waris, Sulaisi Abdurrazaq menyampaikan bahwa upaya kriminalisasi oleh polisi berawal saat terjadi
    kecelakaan lalu lintas
    (laka lantas) di akses jalan Desa Sergang.
    Sulaisi menceritakan, peristiwa bermula pada hari Senin, 21 April 2025, sekitar pukul 06.30 WIB.
    Saat itu, sepeda motor yang dikendarai Matwani bertabrakan dengan sepeda angin yang dikayuh Hindun, bibi Waris. 
    Akibat kecelakaan itu, Matwani mengalami luka serius dan akhirnya meninggal dunia pada 28 April 2025 lalu.
    Sementara itu, Hindun mengalami luka ringan dan sempat dirawat di Puskesmas Manding.
    “Saat kejadian, klien saya memang berada di lokasi,” kata Sulaisi di Sumenep, Selasa (8/7/2025).
    Menurut dia, saat itu Waris berada di lokasi karena mendengar kabar kecelakaan tersebut. 
    “Selama Hindun dirawat di Puskesmas Manding, tidak pernah diperiksa di Reskrim Polres Sumenep,” ujarnya. 
    Sulaisi menyampaikan, awalnya laporan polisi menyebut Matwani diduga tidak mengutamakan pengguna jalan lain yang sudah berbelok lebih dulu, sehingga menabrak sepeda angin Hindun.
    Namun, dalam perkembangan kasus, Polres Sumenep justru menetapkan Moh Waris sebagai tersangka dengan tuduhan penganiayaan terhadap Matwani.
    “Padahal menurut saksi mata yang berada di lokasi, Matwani tidak mengalami pemukulan, melainkan terluka karena benturan akibat kecelakaan, dan Moh Waris tidak terlibat dalam tindakan kekerasan,” ujar Sulaisi. 
    “Petisi itu bentuk solidaritas masyarakat terhadap sesama warga desa, sekaligus kritik terhadap proses hukum yang dianggap tidak adil dan mencederai kepercayaan publik,” kata Sulaisi.
    Selain ke Polres Sumenep, petisi itu juga ditujukan kepada Kapolri, Kapolda Jatim, Komnas HAM, LPSK, hingga Presiden RI.
    Sementara itu, Polres Sumenep belum merespons petisi itu dan masih mempelajari isinya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Terjerat Pinjol, Wanita Muda di Kuningan Karang Cerita Dibegal, Terpaksa Utang Obati Ibu Sakit
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        9 Juli 2025

    Terjerat Pinjol, Wanita Muda di Kuningan Karang Cerita Dibegal, Terpaksa Utang Obati Ibu Sakit Regional 9 Juli 2025

    Terjerat Pinjol, Wanita Muda di Kuningan Karang Cerita Dibegal, Terpaksa Utang Obati Ibu Sakit
    Tim Redaksi
    KUNINGAN, KOMPAS.com
    – Seorang wanita berinisial AAU (24), warga Kecamatan Ciwaru, Kabupaten
    Kuningan
    ,
    Jawa Barat
    , mengaku menjadi korban
    pembegalan
    .
    Perhiasan berupa kalung emas miliknya dirampas saat pulang dari tempat kerjanya menuju rumah pada sore hari.
    Kasat Reskrim Polres Kuningan, AKP Nova Bhayangkara, menerangkan bahwa AAU kali pertama melaporkan peristiwa yang menimpanya di Polsek Luragung pada Sabtu (5/7/2025) petang.
    Dia mengaku menjadi korban pembegalan oleh dua orang yang menggunakan sepeda motor.
    Kedua pelaku memepet korban hingga ketakutan.
    Tak hanya itu, salah satu dari pelaku menodongkan senjata tajam berupa pisau ke arah korban dan meminta kalung yang dipakai AAU untuk diserahkan.
    Karena takut, AAU terpaksa menyerahkan perhiasan itu agar diri dan nyawanya selamat.
    Seketika, dua kawanan pembegal kabur melarikan diri.
    “AAU lapor ke Polsek Luragung Sabtu kemarin. Dia mengaku dibegal saat pulang kerja sekitar jam 17.30 WIB. Kalung emasnya dirampas, beruntung korban selamat,” kata Nova saat ditemui media di Polres Kuningan, Selasa (8/7/2025) petang.
    Kepada penyidik, AAU mengaku tidak berani berteriak karena pelaku terus mengancam akan membahayakan dirinya.
    Selain itu, AAU mengaku bahwa saat kejadian di Dusun Neundet, Desa Cigedang, Kabupaten Kuningan, kondisi sedang sepi.
    Akhirnya, AAU merelakan kehilangan kalung emas seharga Rp 5.000.000.
    Unit Reskrim Polsek Luragung bersama Satreskrim Polres Kuningan melakukan penyidikan kasus tersebut.
    Mereka memeriksa sejumlah saksi.
    Tiba-tiba, mereka menemukan kejanggalan lantaran keterangan satu saksi dengan lainnya tidak sama.
    Bahkan, ada keterangan korban yang juga tidak sama dengan keterangan saksi.
    Petugas kemudian memeriksa ulang korban, bersamaan juga dengan saksi.
    Setelah beberapa kali pertanyaan, korban tidak dapat menjawab dengan lancar dan terbata-bata.
    Akhirnya, korban mengungkapkan bahwa dirinya berbohong dan mengarang cerita tentang korban pembegalan.
    Kepada petugas, korban mengakui bahwa semua cerita pencurian kekerasan berupa pembegalan adalah bohong dan karangan dirinya.
    Kenyataannya, korban AAU telah menjual kalung emas seberat 5 gram kepada temannya.
    Dari hasil penjualan itu, AAU mendapatkan uang senilai Rp 4.850.000.
    Bukan untuk hal lain, uang itu digunakan untuk membayar utang pinjaman
    online
    yang terus mendesak.
    Karena tidak ada uang, dia akhirnya nekat menjual kalung emas itu.
    Karangan cerita ini dilakukan karena AAU takut kena marah orangtua.
    AAU juga mengaku bahwa dia nekat meminjam uang secara
    online
    ini untuk membeli obat-obatan ibunya yang sakit fibroma.
    “Uang pinjol tersebut dipergunakan AAU untuk berobat ibunya yang mempunyai penyakit fibroma, dan pelapor mengarang cerita itu karena takut dimarahi orang tuanya,” tambah Nova.
    AAU mengaku merasa bersalah dan menyesal telah membuat
    laporan palsu
    .
    Nova mengimbau agar masyarakat tidak lagi membuat laporan palsu karena merupakan pelanggaran hukum.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.