Category: Kompas.com Metropolitan

  • Bea Cukai Gagalkan Penyelundupan Sabu dalam Shockbreaker dari Malaysia
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        10 Juli 2025

    Bea Cukai Gagalkan Penyelundupan Sabu dalam Shockbreaker dari Malaysia Megapolitan 10 Juli 2025

    Bea Cukai Gagalkan Penyelundupan Sabu dalam Shockbreaker dari Malaysia
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –

    Bea dan Cukai Bandara
    Soekarno-Hatta menggagalkan penyelundupan narkotika jenis sabu yang merupakan bagian dari jaringan internasional Indonesia-Malaysia.
    Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe C Soekarno-Hatta, Gatot Sugeng Wibowo mengatakan sabu tersebut diselundupkan melalui komponen
    shockbreaker
    motor.
    “Pada 1 Mei 2025,
    shockbreaker
    tersebut dikirim melalui layanan DHL dari Malaysia menuju Jakarta Timur,” ujar Gatot dalam konferensi pers di Kantor Bea dan Cukai Soekarno-Hatta,
    Tangerang
    , Kamis (10/9/2025).
    Gatot menjelaskan, pengungkapan kasus ini bermula dari kecurigaan analis barang kiriman terhadap salah satu paket yang diduga berisi narkotika. Petugas kemudian memeriksa paket tersebut.
    “Sebanyak delapan paket
    shockbreaker
    dibongkar, ternyata dalamnya disembunyikan serbuk kristal bening dengan berat 856 gram,” ucap Gatot.
    Setelah dilakukan uji laboratorium, kristal bening itu dipastikan mengandung zat
    methamphetamine
    atau sabu.
    “Kemudian barang bukti tersebut diserahterimakan kepada Badan Narkotika Nasional (BNN) RI,” lanjut Gatot.
    Menindaklanjuti temuan tersebut, tim gabungan dari Bea Cukai, BNN, dan Polri dibentuk untuk melakukan
    control delivery
    atau pengiriman yang dikendalikan. Dari operasi tersebut, mereka menangkap satu orang tersangka.
    “Berhasil mengamankan satu orang tersangka inisial MA sebagai penerima barang,” ungkap Gatot.
    Saat ini, tersangka telah ditangkap oleh BNN RI bersama barang bukti dan tengah menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
    “Atas perbuatannya, tersangka dijerat dengan Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman maksimal hukuman mati atau penjara seumur hidup, serta Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,” tutup dia.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pria di Jaktim Tewas Usai Ditusuk Pisau
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        10 Juli 2025

    Pria di Jaktim Tewas Usai Ditusuk Pisau Megapolitan 10 Juli 2025

    Pria di Jaktim Tewas Usai Ditusuk Pisau
    Tim Redaksi
     
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pria berinisial FF (36) tewas usai ditusuk AN (24) di depan sebuah ruko Jalan Haji Jenih, Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (9/7/2025).
    Peristiwa bermula saat pedagang kebab sekaligus saksi berinisial RAM sedang melayani pembeli pada pukul 19.45 WIB.
    Namun, tiba-tiba pelaku datang dan mengambil pisau milik RAM yang berada di atas meja gerobak kebab. Setalah itu, pelaku langsung lari menghampiri korban sambil menentang pisau.
    “Saksi satu (RAM) melihat korban dan pelaku sedang bertengkar. Tidak lama kemudian, pelaku larinke arah saksi satu sambil meletakkan pisau di meja gerobak kebab,” kata Kasubbid Penmas Polda Metro Jaya AKBP Reonald Truly Sohumuntal Simanjuntak dalam keterangannya, Kamis (10/7/2025).
    Usai meletakkan pisau, pelaku berjalan kaki dan diikuti oleh korban yang juga berjalan kaki menuju HF, seorang saksi sekaligus pedagang ayam goreng.
    “(Saat itu) korban menunjukan luka tusuk diperut, sambil korban bilang, ‘kena tusuk’, dan meminta saksi dua (HF) agar mengantar ke rumah sakit,” ungkap Reonald.
    Oleh karena itu, HF langsung mengambil sepeda motor dan bersama korban bertolak ke Rumah Sakit Harapan Bunda.
    Setalah 15 menit, HF meninggalkan rumah sakit karena sudah ada kerabat korban.
    “Namun, korban sudah dinyatakan meninggal dunia,” ungkapnya.
    Di sisi lain, pelaku ditangkap Bhabinkamtibmas dan Ketua RT setempat. Pelaku beserta barang bukti dibawa ke Polsek Ciracas.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Meski Sepi Pembeli, Pedagang Pasar Ular Tetap Bertahan karena Modal Sudah Tertanam
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        10 Juli 2025

    Meski Sepi Pembeli, Pedagang Pasar Ular Tetap Bertahan karena Modal Sudah Tertanam Megapolitan 10 Juli 2025

    Meski Sepi Pembeli, Pedagang Pasar Ular Tetap Bertahan karena Modal Sudah Tertanam
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Sejumlah pedagang di
    Pasar Ular
    , Tanjung Priok, Jakarta Utara, memilih untuk bertahan meski sudah sepi pembeli.
    Sebab, mereka tak ada pilihan pekerjaan lain dan sudah banyak mengeluarkan modal di toko keramiknya.
    “Kita mau cari kerjaan apa, terus barang-barang kita mau taruh mana? Karena kan modal udah tertanam di situ,” ucap pedagang keramik bernama Nita (55) saat diwawancarai
    Kompas.com
    di lokasi, Kamis (10/7/2025).
    Menurut Nita, berpindah usaha bukanlah hal yang mudah karena ia telah berdagang keramik di Pasar Ular selama lebih dari 20 tahun.
    Hal inilah yang membuatnya enggan meninggalkan pasar meski pembeli makin sedikit dan omzet terus menurun.
    Sementara itu, pedagang keramik lain bernama Yanti (45) memilih bertahan karena bingung harus berdagang di mana lagi.
    “Kita bidangnya sudah di sini, sudah paham. Kalau di tempat lain kan kita harus adaptasi lagi,” jelas Yanti.
    Kini, yang bisa Yanti lakukan adalah mencoba peruntungan lewat berdagang
    online
    .
    “Justru karena adanya
    online
    ini kebantu dikit sih. Kalau enggak ada
    online
    pengunjung enggak ada juga ke sini,” beber Yanti.
    Diberitakan sebelumnya, kondisi Pasar Ular di Tanjung Priok semakin sepi pembeli sejak enam tahun lalu.
    Pasar legendaris ini, perlahan mulai ditinggalkan para pembelinya sejak tahun 2019 di saat Indonesia diterpa Covid-19.
    Dari 200 toko yang tadinya aktif berjualan, kini hampir 30 persennya sudah tutup permanen.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Diduga Jadi Lokasi Prostitusi, 16 Bangunan di Tangsel Dirobohkan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        10 Juli 2025

    Diduga Jadi Lokasi Prostitusi, 16 Bangunan di Tangsel Dirobohkan Megapolitan 10 Juli 2025

    Diduga Jadi Lokasi Prostitusi, 16 Bangunan di Tangsel Dirobohkan
    Penulis
     
    TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com
    – Sebanyak 16 bangunan liar di
    Kampung Ranca Saga
    Batu Belah, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan, dibongkar aparat gabungan yakni Polri, TNI dan Pemerintah Daerah pada Kamis (10/7/2025).
    Kapolsek Cisauk, AKP Dhady Arsya mengatakn, bangunan tersebut diduga kerap digunakan sebagai tempat praktik prostitusi dan konsumsi minuman keras.
    “Bangunan liar ini memang diduga dijadikan tempat minum-minum dan dugaan prostitusi,” ujar Dhady kepada
    Kompas.com
    , Kamis.
    Pembongkaran dilakukan setelah Polsek Cisauk menerima sejumlah laporan dari warga terkait aktivitas yang dugaan prostitusi dan pesta miras sehingga meresahkan di lokasi.
    Menurut Dhady, lokasi tersebut sudah beberapa kali dirazia oleh aparat, namun kegiatan ilegal tetap berlangsung dan pengunjung tidak juga jera.
    “Sejak sebelum bulan Ramadhan lalu saat bulan Ramadhan, itu sudah kita lakukan penindakan di situ,” kata Dhady.
    Menindaklanjuti hal tersebut, aparat gabungan yang terdiri dari 169 personel diterjunkan untuk menertibkan bangunan liar yang berdiri di atas lahan milik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta Sinarmas.
    “Bangunan-bangunan tersebut selama ini menjadi tempat praktik prostitusi yang meresahkan warga sekitar, sehingga pemerintah daerah bersama aparat gabungan memutuskan untuk melakukan pembongkaran sebagai langkah penertiban,” kata Dhady.
    Tindakan ini merupakan hasil kesepakatan dalam Rapat Koordinasi Tiga Pilar yang melibatkan unsur kepolisian, pemerintah daerah, dan TNI.
    “Penertiban ini merupakan tindak lanjut dari hasil Rapat Koordinasi Tiga Pilar menyikapi keberadaan bangunan liar yang berdiri di atas lahan milik BRIN dan Sinarmas Land,” ucap Dhady.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • MRT Jakarta Klaim Turunkan Kemacetan hingga 3 Persen, Bandung Jadi Kota Paling Macet
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        10 Juli 2025

    MRT Jakarta Klaim Turunkan Kemacetan hingga 3 Persen, Bandung Jadi Kota Paling Macet Megapolitan 10 Juli 2025

    MRT Jakarta Klaim Turunkan Kemacetan hingga 3 Persen, Bandung Jadi Kota Paling Macet
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT
    Jakarta
    (Perseroda) Mega Tarigan mengeklaim, hadirnya moda raya terpadu membantu menurunkan persentase kemacetan di Jakarta hingga tiga persen.
    Hal ini merujuk pada riset
    MRT Jakarta
    yang menggandeng Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia.
    “Secara statistik seperti yang bisa dilihat, (MRT) mengurangi kemacetan itu sekitar tiga persen melalui peningkatan kecepatan rata-rata di ruas jalan utama,” ungkap Mega dalam konferensi pers, Kamis (10/7/2025).
    Melalui penurunan kemacetan di atas, ia mengaku MRT Jakarta membantu menurunkan indeks kemacetan di Jakarta yang saat ini turun ke peringkat lima.
    “Indeks
    kemacetan Jakarta
    mengalami penurunan ranking, bahkan sekarang Bandung yang lebih macet dari Jakarta,” kata Mega.
    Mengutip dari data
    TomTom Traffic Index
    , Jakarta kini menempati posisi kelima dalam daftar kota dengan tingkat kemacetan tertinggi di tanah air.
    Kota Bandung disebut yang kini menempati posisi puncak sebagai kota paling macet di Indonesia, disusul Medan, Palembang, dan Surabaya.
    Jakarta, yang sebelumnya langganan puncak daftar, kini berada di posisi kelima. Sementara itu, secara global, Jakarta berada di peringkat ke-90.
    Di sisi lain, Mega mengatakan, berdasarkan pada hasil riset,
    kualitas hidup
    masyarakat di sekitar meningkat sejalan dengan keberadaan MRT Jakarta.
    Hal ini terlihat dari total nilai penghematan berdasarkan waktu tempuh yang ditaksir sampai Rp 1,9 triliun. Perbaikan kualitas hidup juga terlihat dari adanya penurunan emisi PM10 di wilayah Jakarta sebesar 18 persen.
    “Kalau dikalkulasi dari nilai polusi udara, penghematannya mencapai Rp 2,2 triliun,” ujar Mega.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • MRT Berencana Buka Layanan Pembuatan Paspor dan Visa di Stasiun
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        10 Juli 2025

    MRT Berencana Buka Layanan Pembuatan Paspor dan Visa di Stasiun Megapolitan 10 Juli 2025

    MRT Berencana Buka Layanan Pembuatan Paspor dan Visa di Stasiun
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Direktur Pengembangan Bisnis PT MRT
    Jakarta
    (Perseroda) Farchad Mahfud mengatakan, pihaknya berencana membuka layanan pembuatan paspor dan visa di stasiun.
    “Kita sedang merencanakan dalam waktu dekat ada pelayanan pembukaan paspor di Selatan jangan di tengah. Kemudian mungkin ke depannya kalau memang sangat dimungkinkan sekali, visa kita pengen ada di stasiun,” ujar Farchad dalam konferensi pers, Kamis (10/7/2025).
    Menurut Farchad, stasiun MRT di bilangan Jakarta Selatan masih mempunyai banyak ruang kosong yang dapat dibuka untuk layanan publik.
    Stasiun itu diantaranya adalah Stasiun Haji Nawi, Stasiun Fatmawati, Stasiun Cipete, hingga Stasiun Blok A.
    “Jadi di Selatan karena memang semua pusat pelayanan itu kan di tengah, nah ini kita mau taruh ke Selatan supaya enggak terlalu menyulitkan buat orang-orang yang huniannya yang tinggalnya di Selatan,” kata Farchad.
    Layanan
    pembuatan paspor dan visa di Stasiun MRT
    bertujuan untuk memudahkan masyarakat mendapatkan layanan publik.
    “Kalau pelayanan visa dibukanya jam berapa? jam 10 kan. Kita (nantinya) buka dari jam 6 kira-kira begitu,” ucap Farchad.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mayat Tanpa Kepala di Kali Ciliwung Diduga Terbawa Arus Banjir dari Megamendung
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        10 Juli 2025

    Mayat Tanpa Kepala di Kali Ciliwung Diduga Terbawa Arus Banjir dari Megamendung Megapolitan 10 Juli 2025

    Mayat Tanpa Kepala di Kali Ciliwung Diduga Terbawa Arus Banjir dari Megamendung
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kapolsek Pancoran Kompol Mansur mengatakan, mayat pria tanpa kepala yang ditemukan di Kali Ciliwung, Rawajati Timur III, Jakarta Selatan, diduga terbawa arus banjir dari Megamendung, Bogor, Jawa Barat.
    Dugaan tersebut berdasarkan laporan orang hilang dari wilayah Megamendung pascabanjir yang terjadi pada Minggu (6/7/2025).
    “Dari wilayah Megamendung, ada indikasi pada saat itu hanyut banjir, dimungkinkan mereka, mayat tersebut hanyut sampai di wilayah Pancoran, tepatnya di Kali Ciliwung,” jelas Mansur kepada wartawan, Kamis (10/7/2025).
    Saat ditemukan, kondisi mayat sudah tidak utuh. Bagian kepala dan alat kelamin korban telah hilang.
    Menurut Mansur, tubuh mayat juga tampak membengkak dan tidak mengenakan pakaian. Ditemukan pula sejumlah memar di tubuhnya, yang diduga akibat benturan saat hanyut terbawa arus.
    “Saat itu kan situasi di banjir, ya, mungkin kena benturan benda keras di kali atau kena pohon dan sebagainya,” katanya.
    Kondisi jenazah yang rusak cukup menyulitkan proses identifikasi, termasuk pengambilan sampel darah.
    Oleh karena itu, jenazah yang awalnya dibawa ke Rumah Sakit Fatmawati kemudian dipindahkan ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk mempercepat proses identifikasi.
    Sebelumnya diberitakan, mayat seorang pria ditemukan mengambang di Kali Ciliwung di depan Masjid Jami At-Taubah, Jalan Rawajati Timur III, Pancoran, Jakarta Selatan.
    Mayat pertama kali ditemukan oleh tukang parkir masjid pada Rabu (9/7/2025) sekira pukul 14.00 WIB.
    “Tukang parkir masjid itu datang ke saya, katanya, ‘Sepertinya ada mayat di depan masjid.’ Jadi saya ke sana buat memastikan,” ungkap Tarjan (61) saat ditemui Kompas.com di sekitar TKP, Rabu.
    Mayat terlihat sudah membengkak dan mengambang bersama tumpukan sampah.
    Bagian kepala korban sudah tidak lengkap saat ditemukan. Wajahnya sudah hancur, dan hanya menyisakan janggut di bagian dagunya.
    Di sekitarnya, terdapat lima ekor biawak yang berenang mendekat.
    Setelah kejadian itu dilaporkan ke kepolisian, mayat langsung dievakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Fatmawati untuk pemeriksaan lebih lanjut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Rencana Car Free Night di Jakarta Masih Digodok, Ini Pertimbangannya
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        10 Juli 2025

    Rencana Car Free Night di Jakarta Masih Digodok, Ini Pertimbangannya Megapolitan 10 Juli 2025

    Rencana Car Free Night di Jakarta Masih Digodok, Ini Pertimbangannya
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Dinas Perhubungan (Dishub) Jakarta masih melakukan kajian mendalam terkait penetapan lokasi malam bebas kendaraan bermotor atau
    Car Free Night
    (CFN).
    Kepala Dishub Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan, Pemprov Jakarta belum memutuskan lokasi pasti pelaksanaan CFN karena masih mempertimbangkan sejumlah aspek penting.
    “Saat ini kami terus melakukan kajian komprehensif agar penetapan lokasi CFN itu memenuhi aspek terkait dengan keberlanjutan pelaksanaan program dan tidak mengganggu aktivitas lain yang sudah ada di sana,” ujar Syafrin di Jakarta, Kamis (10/7/2025).
    Syafrin menjelaskan, pihaknya juga melakukan benchmarking terhadap kota-kota besar di dunia yang sudah menerapkan program serupa.
    Salah satunya adalah Hong Kong yang tidak menerapkan CFN di jalan utama, melainkan di jalan-jalan paralel yang memiliki potensi pengembangan aktivitas ekonomi.
    “Seperti contoh di Hong Kong, Car Free Night itu tidak di main road-nya, tetapi dia di jalan paralel yang sekiranya itu perlu aktivitas ekonomi,” jelasnya.
    Sebaliknya, jalan utama yang sudah memiliki aktivitas ekonomi tinggi justru tidak dijadikan lokasi CFN agar tidak menimbulkan gangguan baru.
    Oleh karena itu, Dishub Jakarta belum akan menerapkan CFN dalam waktu dekat sebelum seluruh pertimbangan selesai dikaji.
    “Kita harapkan kita bisa mendapatkan hasil yang optimal untuk penerapannya di Jakarta,” pungkas Syafrin.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Detik-detik Penjaga Kos Congkel Jendela Kamar Diplomat Kemlu yang Tewas
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        10 Juli 2025

    Detik-detik Penjaga Kos Congkel Jendela Kamar Diplomat Kemlu yang Tewas Megapolitan 10 Juli 2025

    Detik-detik Penjaga Kos Congkel Jendela Kamar Diplomat Kemlu yang Tewas
    Tim Redaksi
     
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Penyebab kematian ADP (39), diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) yang ditemukan tewas di kamar kos di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, dengan wajah terlilit lakban, masih menjadi misteri.
    Polisi belum menyimpulkan apakah ADP tewas bunuh diri atau menjadi korban pembunuhan. Perkara ini pun dilimpahkan dari Polsek Menteng ke Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.
    Meski begitu, berdasarkan rekaman CCTV yang diterima Kompas.com, terungkap penjaga kos yang ditemani seorang pria tengah mencongkel jendela kamar ADP sebelum akhirnya ditemukan tewas.
    Dalam rekaman CCTV itu, aktivitas mencongkel jendela kamar sang diplomat berlangsung pada Selasa (8/7/2025) pukul 07.37 WIB.
    Penjaga kos terlihat mengenakan kemeja putih bergaris lengan pendek dan celana pendek. Sementara itu, pria lainnya tampak mengenakan kemeja putih yang dipadukan dengan jaket bomber hijau dan celana panjang hitam.
    Dalam rekaman CCTV, penjaga kos terlihat membuka paksa jendela kamar dengan cara mencongkelnya menggunakan obeng.
    Satu orang lainnya merekam dengan ponselnya sebagai dokumentasi.
    Setelah berhasil membuka jendela, penjaga kos mencoba memasukkan tubuhnya melalui celah tersebut. Ia tampak berusaha menjangkau kunci untuk membuka pintu kamar yang terkunci dari dalam.
    Namun, upaya itu tidak semudah yang dibayangkan. Beberapa kali mereka tampak kesulitan dan kewalahan.
    Pasalnya, pintu kamar korban menggunakan
    smart lock
    yang hanya dapat diakses oleh korban sendiri.
    Kedua pria itu sempat mencoba membuka pintu menggunakan kartu akses yang mereka miliki, tetapi tetap tidak berhasil.
    Setelah beberapa waktu berjibaku, mereka akhirnya berhasil membuka pintu dari dalam.
    Setelah pintu terbuka, keduanya masuk ke dalam kamar. Tak lama kemudian, mereka keluar dalam keadaan panik.
    Dalam kondisi panik, keduanya segera keluar kamar dan bergegas mencari bantuan.
    Dari TKP tewasnya ADP, polisi mengamankan sejumlah barang bukti berupa lilitan lakban, kantong plastik, dompet identitas korban, bantal, sarung celana, serta pakaian yang digunakan korban saat ditemukan tak bernyawa.
    Di kamar korban, polisi juga menemukan obat sakit kepala dan obat lambung. Namun, belum ada informasi pasti soal apakah ADP memiliki riwayat sakit tertentu.
    “Kalau dari pemeriksaan awal kita sih belum mendalam mengarah ke sana ya,” tambah dia.
    Polisi sejauh ini telah memeriksa empat saksi terkait kasus kematian ADP, meliputi pemilik dan penjaga rumah indekos, tetangga kos, serta istri korban.
    Selain itu, polisi juga telah memeriksa rekaman CCTV atau kamera pengawas di sekitar tempat kejadian perkara (TKP).
    Sebelumnya diberitakan, ADP (39), diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu), ditemukan tewas di kamar indekosnya di Jalan Gondangdia Kecil Nomor 22, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025) pagi.
    Penemuan jasad ADP berawal dari laporan warga pukul 08.30 WIB. Korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan.
    “Saat ditemukan, korban dalam posisi terbaring di atas kasur dengan kepala tertutup lakban dan tubuh tertutup selimut,” jelas Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, Selasa, (8/7/2025).
    ADP diketahui merupakan warga asal Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
    Polisi menemukan sejumlah hal mencurigakan terkait kasus tewasnya ADP yang hingga kini masih menjadi misteri.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Omzet Anjlok, Pedagang Pasar Ular Ketar-ketir Bayar Sewa Kios Rp 65 Juta per Tahun
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        10 Juli 2025

    Omzet Anjlok, Pedagang Pasar Ular Ketar-ketir Bayar Sewa Kios Rp 65 Juta per Tahun Megapolitan 10 Juli 2025

    Omzet Anjlok, Pedagang Pasar Ular Ketar-ketir Bayar Sewa Kios Rp 65 Juta per Tahun
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Sejumlah
    pedagang keramik
    di
    Pasar Ular
    ,
    Tanjung Priok
    ,
    Jakarta Utara
    , mengaku kelimpungan harus membayar
    sewa kios
    sebesar Rp 65 juta per tahun di tengah sepinya pembeli.
    “Bayar sewa toko, dalam satu tahun Rp 65 juta, padahal (dagangan) enggak laku,” ucap salah satu pedagang keramik bernama Yanti (45) saat diwawancarai
    Kompas.com
    di lokasi, Kamis (10/7/2025).
    Yanti mengaku, sejak adanya pandemi Covid-19 pada 2019, omzetnya terus menurun. Pendapatannya sering kali tak menutup untuk membayar biaya sewa kios.
    Sebab, yang biasanya mendapatkan uang Rp 5 juta hingga Rp 10 juta per hari, kini Yanti sering kali tak mendapatkan pembeli.
    “Enggak ketutup sebenarnya, cuma kami pinjam sana sini yang penting bisa berjualan,” kata Yanti.
    Meski sering menombok untuk sewa kios, Yanti merasa berat untuk meninggalkan Pasar Ular. Pasalnya, ia sulit mencari lokasi lain untuk berjualan keramik.
    Sementara itu, pedagang keramik lain bernama Nita (55) mengeluhkan tak adanya keringanan biaya sewa kios di tengah sepinya pembeli.
    “Sementara sewanya Rp 65 juta per tahun. Enggak ada keringanan dari pihak pasar,” ucap Nita.
    Dalam waktu dekat, sewa kios Nita pun akan jatuh tempo. Ia sendiri masih bingung bagaimana cara membayar uang Rp 65 juta tersebut.
    Sama seperti Yanti, Nita akan berusaha mencari pinjaman agar tetap bisa berjualan di Pasar Ular.
    Diberitakan sebelumnya, kondisi Pasar Ular di Tanjung Priok semakin sepi pembeli sejak enam tahun lalu.
    Pasar legendaris ini perlahan mulai ditinggalkan para pembelinya sejak tahun 2019 saat Indonesia diterpa Covid-19.
    Dari 200 toko yang tadinya aktif berjualan, kini hampir 30 persennya sudah tutup permanen. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.