Category: Kompas.com Metropolitan

  • Aremania Disambut Hangat di Bandung, Bobotoh dan Aremania Tunjukkan Perdamaian di Piala Presiden 2025
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        13 Juli 2025

    Aremania Disambut Hangat di Bandung, Bobotoh dan Aremania Tunjukkan Perdamaian di Piala Presiden 2025 Regional 13 Juli 2025

    Aremania Disambut Hangat di Bandung, Bobotoh dan Aremania Tunjukkan Perdamaian di Piala Presiden 2025
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com –
    Sebuah pemandangan langka terjadi di Kota Bandung saat laga
    Piala Presiden 2025
    berlangsung.
    Ratusan pendukung
    Arema
    FC,
    Aremania
    , memenuhi sudut-sudut kota yang biasanya identik dengan warna biru milik
    Bobotoh
    , pendukung setia
    Persib
    Bandung.
    Pada Kamis (10/7/2025), jalanan Bandung tampak membiru. Namun kali ini, bukan hanya karena Bobotoh, melainkan juga oleh kehadiran Aremania.
    Suasana kondusif dan penuh kehangatan antara dua kelompok suporter yang selama ini dikenal kurang akrab menjadi sorotan utama.
    Pertemuan antara Bobotoh dan Aremania di Stadion Si Jalak Harupat (SJH) bukan sekadar momen pertandingan.
    Kehadiran Aremania yang disambut dengan hangat menandai sejarah baru perdamaian dua suporter besar ini.
    “Ini momentum pertama kali Aremania datang ke Bandung disambut dengan hangat. Waktu parkir, langsung disambut sama kawan-kawan dari Bandung,” ujar Faisal Hakim Rosadi (30), Aremania asal Indramayu.
    Faisal menyebut suasana kali ini jauh berbeda dibanding sebelumnya, ketika kedatangan Aremania ke Bandung harus dikawal ketat aparat. Ia berharap momen ini menjadi pelajaran bagi PSSI untuk mencabut larangan suporter tandang.
    “Kalau memang aman, kenapa tidak? Yang bikin rusuh itu hanya segelintir oknum,” tegasnya.
    Aremania lainnya, Wahyu Diantoro (24), mengungkapkan keinginannya agar hubungan baik ini bisa berlanjut saat Persib berlaga di Malang.
    “Kami dari Malang ke Bandung enak, dan semoga dari Bandung ke Malang juga enak. Sudah saatnya kita bersatu, bukan ribut lagi,” katanya.
    Senada, Farhan Dwicahyo (27) Aremania asal Malang menyebut ini adalah pengalaman pertamanya menonton langsung di Bandung, dan ia sangat menikmati atmosfer damai dan sambutan hangat warga lokal.
    “Kalau keluarga saya dulu sudah pernah nonton Persib vs Arema di Stadion Siliwangi. Mereka cerita, dulu suasananya juga damai. Sekarang saya alami sendiri,” ujarnya.
    Ketua Umum Viking Persib Club (VPC), Tobias Ginanjar, mengonfirmasi bahwa pihaknya menyambut baik kehadiran Aremania.
    Bahkan, beberapa rombongan Aremania diajak ke sekretariat Viking di Jalan Gurame, dan diajak mengunjungi landmark seperti Gedung Merdeka (Asia-Afrika).
    “Kita siap menyukseskan Piala Presiden 2025 dan menyambut teman-teman Aremania. Selamat datang di Bandung,” ucap Tobias.
    Dalam konferensi pers di Gedung Sate, Jumat (11/7/2025), Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi turut memberikan apresiasi terhadap kehadiran berbagai suporter dari berbagai daerah hingga luar negeri.
    “Rakyat Jawa Barat mendapat anugerah, kita semakin banyak saudara. Saudaranya bukan hanya dari Arema atau Dewa United, tapi juga dari Inggris dan Thailand,” kata Dedi.
    Meski Persib Bandung gagal melaju ke final, Dedi menegaskan bahwa kemenangan Jawa Barat ada pada keberhasilannya sebagai tuan rumah yang ramah, sportif, dan aman.
    “Jangankan juara 1, juara 3 saja tidak kita ambil. Karena tuan rumah yang baik adalah yang menghormati tamunya,” lanjutnya.
    Ketua Steering Committee Piala Presiden 2025,
    Maruarar Sirait
    (Bang Ara), memuji Jawa Barat sebagai tuan rumah ideal.
    Ia menegaskan bahwa turnamen ini berjalan tanpa APBN, seluruhnya didanai sponsor sebesar Rp 68 miliar.
    “Presiden menekankan fair play. Tidak ada pengaturan skor, tidak ada sogokan. Turnamen ini sukses secara ekonomi dan persaudaraan,” ujar Ara.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bocah “Aura Farming” Dikha Kelelahan, Orangtua: Sudah Capek, Pengen Main
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        13 Juli 2025

    Bocah “Aura Farming” Dikha Kelelahan, Orangtua: Sudah Capek, Pengen Main Regional 13 Juli 2025

    Bocah “Aura Farming” Dikha Kelelahan, Orangtua: Sudah Capek, Pengen Main
    Tim Redaksi
    PEKANBARU, KOMPAS.com –
    Rayyan Arkan Dikha, penari
    Pacu Jalur
    Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, kebanjiran job usai viral ”
    aura farming
    “.
    Bocah berusia sebelas tahun yang akrab disapa Dikha ini diundang untuk tampil di berbagai acara.
    Beberapa hari lalu, dia menjadi bintang tamu di salah satu stasiun televisi swasta, diundang Menteri Pariwisata dan Menteri Kebudayaan, hingga bertemu sejumlah artis di Jakarta.
    Setelah itu, Rayyan yang didampingi ibunya, Rani Ridawati, terbang lagi ke Pekanbaru untuk tampil di acara Riau Bhayangkara Run Polda Riau.
    Hari ini juga, Rayyan akan terbang lagi ke Jakarta untuk hadir pada acara penutupan Piala Presiden.
    “Kemarin tiga hari di Jakarta, habis itu ke Pekanbaru, Dikha diundang Polda Riau,” sebut ibu Dikha, Rani, saat diwawancarai
    Kompas.com
    di Pekanbaru, Sabtu (12/7/2025) malam.
    Setelah ini, Dikha bersama ibu, Rani, dan ayah, Supriono, berangkat ke Jakarta.
    Rani mengungkapkan bahwa kondisi anaknya sudah mulai kelelahan karena banyak job.
    “Dia sudah tampak kelelahan. Dia bilang, ‘Capek, Dikha, Bu’. Jadi saya harus jaga juga kesehatannya, istirahat yang cukup, dan kami beri dia vitamin,” kata Rani.
    Selain itu, Dikha juga merasa bosan karena diatur saat tampil dalam suatu acara.
    Rani bilang, Dikha adalah sosok yang tak mau diatur-atur.
    “Dia bosan katanya diatur-atur. Ya, namanya juga anak-anak, dia pengennya main. Kadang kami suruh coba ganti-ganti gaya nari (Pacu Jalur), dia nggak mau. Kami berdoa semoga Dikha selalu sehat dan semangat. Karena tidak menyangka juga Dikha bisa seperti ini. Kami merasa senang dan bangga Pacu Jalur jadi dikenal dunia,” papar Rani.
    Hal senada dikatakan suaminya, Supriono.
    Dikha merupakan tukang tari di jalur ayahnya, Jalur Tua Koghi Dubalang Ghajo, dari Desa Pintu Gobang Kari, Kabupaten Kuansing.
    Supriono sebagai anak pacu atau pendayung.
    Sejak berlaga Pacu Jalur di tingkat rayon, Supriono menyebut Dikha belum ada istirahat.
    “Sejak Pacu Jalur tingkat rayon, tak ada istirahat. Sebenarnya dia sudah capek. Dia pengen main. Makanya kami tetap jaga kesehatannya,” kata Supriono.
    Dia menyebut, Dikha akan berangkat ke Jakarta untuk tampil di beberapa acara.
    Dikha berangkat bersama ibu, ayah, dan satu orang pendamping.
    Sedangkan abang dan adiknya Dikha, Muhammad Raka (15) dan Zakka Radi Khoir (7), tidak ikut. Mereka balik ke Kuansing.
    Supriono juga tak menyangka Dikha sampai viral mendunia.
    “Ya, enggak nyangka. Karena kan banyak anak Togak Luan (penari Pacu Jalur) yang lain juga. Alhamdulillah, sudah rezeki dia. Sebagai orangtua, kami senang dan bangga, apalagi Pacu Jalur sampai dikenal dunia,” ujar Supriono.
    Sebagaimana diketahui, Pacu Jalur, tradisi Melayu Riau di Kabupaten Kuansing, mendunia.
    Ini berkat tarian anak kecil yang berada di haluan sampan saat Pacu Jalur, yaitu Rayyan Arkan Dikha (11).
    Warga dari berbagai belahan dunia ikut memparodikan gerakan menari yang dikenal dengan istilah “aura farming” dan tren di media sosial, terutama TikTok.
    Dalam video yang viral, anak menari di ujung sampan disebut Togak Luan.
    Gerakan tangannya seperti menepuk-nepuk udara dan diselingi dengan gerakan tangan menggulung.
    Selain itu, kedua tangan bergantian mengayun depan dan belakang, seirama dengan puluhan pria yang mendayung jalur.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Respons Dedi Mulyadi Soal Ikan Cirata Tak Layak Konsumsi
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        13 Juli 2025

    Respons Dedi Mulyadi Soal Ikan Cirata Tak Layak Konsumsi Regional 13 Juli 2025

    Respons Dedi Mulyadi Soal Ikan Cirata Tak Layak Konsumsi
    Tim Redaksi
    CIANJUR, KOMPAS.com –
    Gubernur Jawa Barat,
    Dedi Mulyadi
    , mengungkapkan bahwa kondisi air di sejumlah waduk di wilayahnya sudah sangat keruh, sehingga diperlukan langkah-langkah strategis untuk mengatasinya.
    Selain kualitas air, Dedi juga menyoroti keberadaan
    Keramba Jaring Apung
    (KJA) di beberapa waduk di Jawa Barat, seperti
    Waduk Cirata
    , Jatiluhur, dan Saguling, yang dinilainya sudah melebihi kapasitas, sehingga perlu dinormalisasi.
    Pernyataan ini disampaikan Dedi sebagai respons atas kekhawatiran Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, yang menilai bahwa kualitas ikan dari Waduk Cirata sudah tak layak konsumsi karena diduga mengandung merkuri dalam kadar tinggi.
    “Harus kita selesaikan secara bersama, dan itu harus mulai dari hulu. Citarum harus segera dibenahi, mulai dari Gunung Wayang, Gunung Windu, kemudian aliran sungainya harus dibersihkan. Citarum harus bebas dari bakteri dan merkuri,” ungkap Dedi usai menghadiri Rapat Paripurna Hari Jadi Cianjur ke-348 di Gedung DPRD Cianjur, Sabtu (12/7/2025) petang.
    Menurut Dedi, penataan KJA dan perbaikan kualitas air dapat berdampak positif dan menguntungkan bagi pembudidaya ikan.
    “Saya pernah punya pengalaman jadi bupati. Ketika kerambanya dinormalisasi, airnya menjadi jernih, produktivitas ikannya menjadi baik, harga ikannya juga baik,” imbuhnya.
    Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyatakan kekhawatirannya terhadap kualitas ikan dari Waduk Cirata yang diduga tercemar merkuri dalam kadar tinggi.
    Pernyataan tersebut memicu reaksi keras dari para petani ikan KJA yang merasa dirugikan dan khawatir akan keberlangsungan usaha mereka.
    Para petani ikan mendesak pemerintah agar tidak hanya menyampaikan peringatan terkait
    pencemaran merkuri
    , tetapi juga memberikan solusi nyata demi keberlangsungan hidup mereka.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pelaku Begal di Bangka Ternyata Teman Korban, Bawa Kabur Rp 200 Juta dan Motor
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        13 Juli 2025

    Pelaku Begal di Bangka Ternyata Teman Korban, Bawa Kabur Rp 200 Juta dan Motor Regional 13 Juli 2025

    Pelaku Begal di Bangka Ternyata Teman Korban, Bawa Kabur Rp 200 Juta dan Motor
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com –
    Seorang warga Kota
    Pangkalpinang
    , Bangka Belitung berinisial CKS (51) menjadi
    korban begal
    dengan kerugian mencapai Rp 219 juta.
    Pelaku ternyata adalah kenalan korban yang mengetahui ada penyimpanan uang dalam jok motor.
    “Dua pelaku, ES (22) dan WA (21), sebagai eksekutor diamankan di Pangkalpinang dan satu lagi otak pelaku, SO (22), diamankan di Desa Cibodas, Garut, Jawa Barat,” kata Kepala Polresta Pangkalpinang Kombes Max Mariners dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (12/7/2025).
    Peristiwa terjadi pada Selasa (24/6/2025) malam saat korban, yang merupakan karyawan swasta, dalam perjalanan pulang ke rumahnya di Pangkalpinang.
    Dua pelaku yang telah membuntuti menggunakan sepeda motor kemudian memukul kepala korban dari arah belakang.
    Pelaku kemudian membawa motor korban ke arah Mangkol, Pangkalanbaru, Bangka Tengah.
    Max menjelaskan, aksi pencurian dengan kekerasan itu bermula saat SO mengetahui bahwa CKS sedang membawa uang tunai dalam jumlah banyak.
    SO kemudian merencanakan aksi perampokan seolah ada pembegalan dengan melibatkan dua pelaku lainnya.
    Dalam hal ini, pelaku ES berperan memukul kepala korban menggunakan balok kayu, sementara WA mengendarai sepeda motor.
    “Dalam jok sepeda motor ada uang Rp 200 juta, sehingga total kerugian korban Rp 219 juta berikut motornya yang dibawa kabur. Korban selamat setelah mendapat perawatan medis,” ujar Max.
    Setelah mengambil uang, motor korban ditinggalkan di bekas lokalisasi Teluk Bayur, Pangkalpinang.
    Barang bukti yang diamankan Tim Buser Naga antara lain 2 unit sepeda motor, 1 buah kayu dengan panjang 70 sentimeter, dan 1 unit iPhone XR warna putih milik SO.
    Para pelaku kini meringkuk di Mapolresta Pangkalpinang guna proses hukum lebih lanjut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Atlet Riau Tagih Bonus, Gubernur Bilang Tak Ada Kemampuan Bayar Penuh
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        13 Juli 2025

    Atlet Riau Tagih Bonus, Gubernur Bilang Tak Ada Kemampuan Bayar Penuh Regional 13 Juli 2025

    Atlet Riau Tagih Bonus, Gubernur Bilang Tak Ada Kemampuan Bayar Penuh
    Tim Redaksi
    PEKANBARU, KOMPAS.com –
    Gubernur
    Riau
    , Abdul Wahid, menanggapi soal bonus kemenangan atlet yang belum dicairkan.
    Atlet yang berlaga pada PON Aceh-Sumut 2024, sampai saat ini belum menerima bonus kemenangan.
    Mereka meminta pemerintah agar bonus itu dicairkan seratus persen.
    Namun, pemerintah tidak mampu membayar penuh, karena
    APBD terbatas
    .
    “Mereka minta bayar penuh, cuma kita tidak punya kemampuan,” akui Abdul Wahid saat diwawancarai
    Kompas.com
    di Pekanbaru, Sabtu (13/7/2025).
    Wahid menyebut, pihaknya sudah berdialog dengan para atlet tersebut.
    Dalam pertemuan itu, atlet tetap ngotot bonusnya dibayarkan penuh.
    Namun, pemerintah hanya mampu membayar bonus 45 persen.
    Jika atlet mau menerima bonus 45 persen ini, akan dicairkan langsung oleh pemerintah.
    “Kapan mereka mau kita cairkan bonus 45 persen itu. Cuma mereka menuntut yang lebih, sesuai yang dijanjikan Pak Rahman Hadi (eks Pj Gubernur Riau) waktu itu,” sebut Wahid.
    “Kemarin atlet paralimpik mereka menerima kok ada pemotongan. Sudah mereka terima,” imbuhnya.
    Untuk diketahui, Pemerintah Provinsi (Pemprov) menjanjikan bonus untuk atlet yang meraih medali PON Aceh-Sumut 2024.
    Penjabat (Pj) Gubernur Riau, SF Haryanto, yang kini sebagai Wakil Gubernur Riau, pada 25 Juli 2024, menjanjikan bonus sebesar Rp 40 miliar.
    Hal itu disampaikan SF Haryanto melalui Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Riau, Erisman Yahya.
    Erisman waktu itu menyampaikan bahwa tahun 2025 pemerintah telah menyiapkan bonus Rp 40 miliar untuk atlet.
    Hal ini sebagai bentuk perhatian pemerintah kepada para atlet yang telah berjuang mengharumkan nama Riau.
    Sebagaimana diberitakan, atlet yang berlaga pada PON Aceh-Sumut 2024 belum menerima bonus kemenangan.
    Mereka merasa kecewa ketika Gubernur Riau memberikan bonus Rp 20 juta kepada Rayyan Arkan Dikha (11), bocah viral “aura farming”.
    Selain itu, Rayyan juga diangkat menjadi Duta Pariwisata Riau, karena dianggap berjasa mempromosikan tradisi Pacu Jalur ke tingkat dunia.
    Hal inilah yang membuat para atlet merasa iri. Mereka meminta bonusnya segera dicairkan dan diberikan seratus persen.
    Mereka menolak jika bonus dicairkan 45 persen.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dedi Mulyadi Minta Masuk Sekolah Pukul 06.30 WIB, Kabupaten Bogor Pertahankan Aturan Lama
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        13 Juli 2025

    Dedi Mulyadi Minta Masuk Sekolah Pukul 06.30 WIB, Kabupaten Bogor Pertahankan Aturan Lama Regional 13 Juli 2025

    Dedi Mulyadi Minta Masuk Sekolah Pukul 06.30 WIB, Kabupaten Bogor Pertahankan Aturan Lama
    Penulis
    BOGOR, KOMPAS.com –
    Pemerintah Kabupaten Bogor tidak mengikuti kebijakan Gubernur Jawa Barat,
    Dedi Mulyadi
    , terkait aturan jam masuk sekolah pukul 06.30 WIB yang mulai diberlakukan pada Senin (14/7/2025). 
    Pelajar di jenjang PAUD, SD, dan SMP di bawah naungan Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor tetap akan masuk sekolah pukul 07.00 WIB, sesuai dengan surat edaran terbaru dari Bupati Bogor, Rudy Susmanto.
    Rudy menyatakan bahwa pihaknya perlu melakukan kajian terlebih dahulu atas instruksi dari Gubernur Jawa Barat yang tertuang dalam Surat Edaran No: 58/PK.03/DISDIK mengenai perubahan jam masuk sekolah menjadi pukul 06.30 WIB.
    “Karakteristik setiap wilayah pasti berbeda, antara Bogor dengan Ciamis, Cianjur, dan tentunya apa pun yang akan kita putuskan semuanya terbaik untuk masyarakat,” ujarnya, Jumat (11/7/2025).
    Sebagai tindak lanjut, Rudy mengeluarkan Surat Edaran Nomor: 400.3/164-DISDIK yang mengatur jam efektif dan hari sekolah bagi jenjang PAUD, SD, dan SMP di Kabupaten Bogor.
    Surat tersebut ditandatangani pada 7 Juli 2025, dengan ketentuan bahwa jam masuk sekolah tetap dimulai pukul 07.00 WIB.
    Kebijakan ini secara resmi menegaskan bahwa Kabupaten Bogor tidak mengikuti jam masuk pukul 06.30 WIB yang diinstruksikan Gubernur Jabar melalui edaran provinsi.
    Sebelumnya, sejumlah daerah di Jawa Barat telah menyatakan kesiapannya mengikuti kebijakan Gubernur Dedi Mulyadi, termasuk Kabupaten Majalengka yang telah menerbitkan surat edaran dan akan memberlakukan jam masuk pukul 06.30 WIB mulai 16 Juli 2025.
    Namun, Kabupaten Bogor memilih langkah berbeda dengan menyesuaikan kebijakan berdasarkan kondisi lokal.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ribuan Buruh Migran Hilang Kontak, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Tempuh Langkah Ini
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        13 Juli 2025

    Ribuan Buruh Migran Hilang Kontak, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Tempuh Langkah Ini Regional 13 Juli 2025

    Ribuan Buruh Migran Hilang Kontak, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Tempuh Langkah Ini
    Tim Redaksi
    CIANJUR, KOMPAS.com –
    Gubernur
    Jawa Barat
    ,
    Dedi Mulyadi
    , meminta para kepala desa untuk mendata warganya yang bekerja sebagai
    buruh migran
    , dan hingga kini tidak ada kabar.
    Dedi mengaku kerap menerima aduan dari masyarakat yang kehilangan kontak dengan anggota keluarganya yang bekerja di luar negeri.
    “Kita akan kumpulkan para kepala desa untuk mengisi aplikasi pelaporan warga yang bekerja di luar negeri dan tidak ada kabar,” kata Dedi usai menghadiri Rapat Paripurna Hari Jadi Cianjur ke-348 di gedung DPRD Cianjur, Sabtu (12/7/2025) petang.
    Menurutnya, langkah ini penting untuk mengidentifikasi berbagai persoalan di daerah agar bisa diselesaikan secara bersama.
    Dedi meyakini, kasus buruh migran hilang kontan jumlahnya tidak sedikit, bahkan diperkirakan mencapai ribuan orang. “Ini warga kita, masa nasibnya dibiarkan begitu saja di luar negeri? Makanya,
    pendataan
    harus segera dimulai,” ujar dia.
    Dedi juga menyinggung ironi pembahasan anggaran setiap tahun yang lebih banyak membahas fasilitas dan honor pejabat, sementara nasib warga yang bekerja di luar negeri kerap terabaikan.
    “Setiap tahun kita sibuk membahas kendaraan baru dan honor naik, namun warganya yang sedang bekerja di luar negeri, tidak jelas nasibnya,” ujar dia.
    Dedi berharap, ke depan warga Jawa Barat yang bekerja sebagai buruh migran tidak hanya menempati sektor nonformal, seperti asisten rumah tangga dan sopir.
    “Saatnya pendidikan diarahkan pada keterampilan agar SDM bisa meningkat, sehingga bisa mengirim tenaga kerja yang punya keahlian di bidangnya,” pungkas Dedi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tanggapi Sekolah Swasta seperti Dianaktirikan, Dedi Mulyadi: Saya Tak Punya Anak Tiri…
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        13 Juli 2025

    Tanggapi Sekolah Swasta seperti Dianaktirikan, Dedi Mulyadi: Saya Tak Punya Anak Tiri… Bandung 13 Juli 2025

    Tanggapi Sekolah Swasta seperti Dianaktirikan, Dedi Mulyadi: Saya Tak Punya Anak Tiri…
    Editor
    KOMPAS.com
    – Gubernur
    Jawa Barat

    Dedi Mulyadi
    memberi tanggapan terkait penilaian bahwa dirinya menganaktirikan
    sekolah swasta
    dalam sistem penerimaan murid baru jelang tahun ajaran baru.
    “Saya tidak punya anak tiri,” tutur Dedi Mulyadi, menjawab anggapan tersebut kepada Kompas.com seusai menghadiri Rapat Paripurna Hari Jadi Ke-348 Cianjur di kantor DPRD Cianjur, Sabtu (12/7/2025) petang.
    Menanggapi keluhan pengelola sekolah swasta yang merasa tidak dilibatkan dalam penyusunan kebijakan pendidikan, Dedi Mulyadi menegaskan bahwa dalam keadaan tertentu, dirinya harus mengambil langkah taktis.
    “Semua demi menyelamatkan masa depan pendidikan anak-anak,” ujar Dedi.
    Dedi pun membantah adanya praktik bajak-membajak siswa oleh
    sekolah negeri
    terhadap calon peserta didik sekolah swasta pada masa penerimaan siswa baru, sebagaimana dikeluhkan para pengelola sekolah swasta.
    “Tidak ada bajak-membajak siswa. Tugas gubernur itu menjaga stabilitas pendidikan. Terpenting bagi saya, rakyat saya bisa sekolah dengan baik dan bisa dijamin biayanya oleh pemerintah,” ujarnya.
    Menurut Dedi, sekolah-sekolah swasta yang mampu mengelola pendidikannya dengan baik justru banyak diminati dan jumlah siswanya penuh.
    “Malah lebih penuh (dari sekolah negeri). Lebih dulu daftar ke swasta dibanding ke negeri, padahal mahal-mahal. Ada yang iuran bulanannya Rp 500.000,” kata dia.
    “Artinya, tergantung kualifikasi swastanya,” ucapnya.
    Sebagaimana diketahui,
    Gubernur Jawa Barat
    , Dedi Mulyadi, sebelumnya memutuskan untuk menambah kapasitas rombongan belajar di SMA dan SMK negeri hingga maksimal 50 siswa per kelas.
    Keputusan ini diambil untuk menekan angka anak putus sekolah di wilayah Jawa Barat.
    Namun, kebijakan tersebut mendapat protes dari sejumlah sekolah swasta yang merasa dirugikan karena kehilangan calon siswa pada masa penerimaan peserta didik baru.
    (Penulis Kontributor Cianjur Kompas.com: Firman Taufiqurrahman)
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Terowongan Geurutee Aceh, Mimpi Lama yang Dinantikan Masyarakat Barsela
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        13 Juli 2025

    Terowongan Geurutee Aceh, Mimpi Lama yang Dinantikan Masyarakat Barsela Regional 13 Juli 2025

    Terowongan Geurutee Aceh, Mimpi Lama yang Dinantikan Masyarakat Barsela
    Tim Redaksi
    BANDA ACEH, KOMPAS.com –
    Usulan
    pembangunan terowongan
    Geurutee oleh Gubernur Aceh,
    Muzakir Manaf
    , dinilai sebagai langkah tepat untuk pembangunan daerah, khususnya wilayah Barat Selatan (Barsela), Aceh.
    Bupati Aceh Barat Daya (Abdya), Safaruddin, memberikan
    dukungan penuh
    terhadap upaya Muzakir Manaf, atau disapa Mualem, yang terus menyuarakan pentingnya pembangunan terowongan tersebut.
    Safaruddin menilai, pembangunan terowongan Geurutee adalah langkah strategis untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah Barsela.
    “Kita sangat apresiasi karena Pak Gubernur terus menyuarakan hal ini. Usulan terowongan Geurutee patut kita dukung, dan perlu dukungan semua pihak agar bisa benar-benar terwujud,” kata Safaruddin saat dihubungi
    Kompas.com
    via WhatsApp, Sabtu (12/7/2025).
    Menurut Safaruddin, pembangunan terowongan Geurutee bukan hanya sekadar infrastruktur, tetapi juga merupakan harapan yang telah lama dinantikan oleh masyarakat Barsela.
    Pembangunan terowongan
    ini akan menjadi solusi untuk meningkatkan mobilitas masyarakat, serta akses terhadap ekonomi, pendidikan, dan kesehatan.
    “Ketika akses jalan diperbaiki, pergerakan orang dan barang akan menjadi lebih cepat dan efisien. Ini akan berdampak positif pada kegiatan ekonomi, sosial, dan pemerintahan yang dapat berjalan lebih efektif,” ujarnya.
    Safaruddin mengungkapkan, akses jalan yang baik juga akan mempermudah transportasi bahan baku dan produk industri.
    “Dengan demikian, biaya produksi dapat ditekan dan daya saing produk kita bisa meningkat,” ucapnya.
    Dukungan ini diharapkan dapat mendorong kolaborasi antara pemerintah daerah, provinsi, dan masyarakat untuk bersama-sama mewujudkan terowongan ini agar benar-benar terwujud.
    “Pembangunan terowongan Geurutee akan menjadi investasi jangka panjang bagi kemajuan wilayah Barat Selatan Aceh,” tuturnya.
    Safaruddin berharap, pemerintah pusat bisa menyambut baik usulan yang telah disampaikan oleh Muzakir Manaf beberapa waktu lalu.
    “Kita berharap terowongan Geurutee segera menjadi kenyataan, agar bisa membawa perubahan positif bagi kehidupan masyarakat dan perekonomian daerah,” ucapnya.
    Sebelumnya, Muzakir Manaf, atau yang akrab disapa Mualem, secara resmi menyerahkan dokumen usulan pembangunan terowongan Geurutee kepada Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy, di Meuligoe Gubernur Aceh, Rabu (9/7/2025).
    Pembangunan terowongan Geurutee yang terletak di Kabupaten Aceh Jaya dinilai sangat krusial untuk menunjang aksesibilitas dan keselamatan lalu lintas di kawasan barat selatan Aceh.
    Lokasi tersebut selama ini dikenal rawan kecelakaan, terutama pada musim hujan dan saat kondisi cuaca ekstrem.
    Dalam sambutannya saat membuka Musrenbang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Aceh, Mualem mengatakan sangat penting pembangunan terowongan sebagai upaya menyelamatkan nyawa masyarakat yang melintasi jalur tersebut.
    “Terowongan Geurutee, Pak, karena di situ selalu rawan kecelakaan. Hampir setiap bulan ada saja kecelakaan, saya kasihan juga. Satu keluarga kadang terjun ke laut. Ini yang kami harapkan kepada Pak Menteri, ada terowongan nanti,” kata Mualem.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • APBD Tak Lagi Rahasia, Dedi Mulyadi Akan Bongkar APBD Lewat Siaran Langsung di YouTube
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        13 Juli 2025

    APBD Tak Lagi Rahasia, Dedi Mulyadi Akan Bongkar APBD Lewat Siaran Langsung di YouTube Regional 13 Juli 2025

    APBD Tak Lagi Rahasia, Dedi Mulyadi Akan Bongkar APBD Lewat Siaran Langsung di YouTube
    Tim Redaksi
    CIANJUR, KOMPAS.com –
    Gubernur Jawa Barat,
    Dedi Mulyadi
    , akan mengumpulkan para bupati dan wali kota untuk “membongkar” Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (
    APBD
    ) masing-masing kota/kabupaten.
    Rencana ini akan dilaksanakan akhir bulan ini dan disiarkan melalui platform media sosial.
    Dedi menegaskan bahwa masyarakat berhak mengetahui anggaran yang dikelola pemerintah di wilayahnya masing-masing.
    “Semua bupati, ketua DPRD, ketua badan anggaran, kepala Bappeda, dan kepala BKAD akan saya kumpulkan untuk membuka buku anggaran, kita siarkan di YouTube,” kata Dedi saat memberikan sambutan dalam Rapat Paripurna Hari Jadi
    Cianjur
    ke-348 di gedung DPRD Cianjur, Sabtu (12/7/2025) petang.
    Dedi menegaskan, langkah ini merupakan bentuk transparansi dalam pengelolaan anggaran pemerintah daerah agar masyarakat mengetahui dan memahami secara menyeluruh isi APBD di daerahnya.
    Kendati ada peran DPRD dalam pembahasan anggaran, namun kata Dedi, tidak semua wakil rakyat itu membaca secara menyeluruh isi APBD tersebut.
    “Kita perlihatkan kepada masyarakat, berapa pendapatannya, berapa pengeluarannya, dan apa saja anggaran rutinnya. Dengan begitu, tidak ada yang ditutup-tutupi,” ujarnya.
    Menurut Dedi, idealnya komposisi anggaran pemerintah daerah adalah 30 persen untuk belanja aparatur dan 70 persen untuk pembangunan.
    “Kalau selama ini anggaran terus-menerus habis untuk belanja aparatur, kapan pembangunan bisa selesai? Setiap ganti pemimpin dan pemilu, anggaran habis untuk aparatur. Kapan membangun untuk warganya,” pungkas Dedi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.