Respons PSI soal Atribut Bendera dan Spanduk Dicopot Jelang Kongres
Tim Redaksi
SOLO, KOMPAS.com –
Partai Solidaritas Indonesia (
PSI
) merespons penertiban ratusan atribut berupa bendera dan spanduk menjelang pelaksanaan
Kongres PSI
2025 oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng).
Penertiban ini dilakukan karena PSI melanggar Peraturan Wali Kota Surakarta Nomor 26 Tahun 2023 tentang Pemasangan Atribut Partai Politik dan Atribut Organisasi Kemasyarakatan (Ormas).
Wakil Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PSI Jateng, Muhammad Bilal, mengatakan setelah adanya penertiban dari Satpol PP, pihaknya melakukan evaluasi atas pemasangan atribut.
“Jadi kita terus evaluasi terkait SOP atau peraturan yang mengatur pemasangan di zona putih begitu. Tapi saya rasa yang di luar zona putih masih aman, masih terpasang,” kata Muhammad Bilal pada Rabu (16/7/2025).
Sejalan dengan adanya penertiban ini, PSI menerjunkan tim mentoring untuk melakukan pengawasan dan perawatan terhadap atribut tersebut. Sehingga, tidak mengganggu keindahan Kota Bengawan.
“Jadi jangan sampai alat atribut yang kita pasang itu mengganggu, kami menghormati dan kooperatif. Ini jadi masukan untuk kelancaran acara kongres,” katanya.
Bilal menegaskan PSI menghormati penertiban tersebut dan merasa bahwa kejadian ini merupakan pembelajaran bagi partai.
“Justru kalau enggak ditindak, itu pasti akan banyak pertanyaan juga. Loh, kenapa PSI-nya pasangnya sembarangan kok enggak ditindak. Ya, kita menghormati peraturan yang ada, kita mengindahkan perwali yang ditandatangani Mas Gibran,” ujarnya.
Kepala Satpol PP, Didik Anggono, menjelaskan penertiban sudah berjalan sejak Senin (13/7/2025) hingga Rabu (16/7/2025) di kawasan Kelurahan Kleco, Kecamatan Laweyan hingga Jalan Adi Sucipto Kota Solo.
“Total hampir sekitar 500 atribut bendera plus banner. Paling banyak bendera. Ada di Kleco dan Adi Sucipto. Kemudian terletak di jembatan-jembatan,” kata Didik Anggono saat dikonfirmasi pada Rabu (16/7/2025).
“Di awal sudah kami sampaikan ada pengurus aksi bahwa pada saat memasang harus memperhatikan area-area larangan yang tidak boleh dipasang,” lanjutnya.
Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) 2025 di Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng), bakal mendapatkan pengamanan ekstra dari pihak kepolisian.
Direncanakan, kongres pertama kali PSI ini akan dihadiri oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Kongres bakal digelar selama dua hari, pada 19-20 Juli 2025, di Graha Saba Buana dan Gedung Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
Kabag Ops Polresta Solo, Kompol Engkos Sarkosi, menjelaskan pengamanan bakal dilaksanakan di dua venue.
Untuk Graha Saba Buana, akan diterjunkan 500 personel kepolisian.
Sedangkan di Edutorium UMS, bakal melibatkan 1.000 personel gabungan yang berasal dari satuan wilayah Kota Solo, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Sukoharjo, dan Kabupaten Karanganyar.
Banyaknya personel yang dilibatkan untuk memastikan seluruh tamu VVIP hingga peserta kongres berjalan lancar dan aman.
“Informasi sementara, ada 100 orang tamu VIP. Untuk pengamanan Presiden dan Wakil Presiden sudah menjadi domain Paspampres, sedangkan kita fokus pada acara serta arus kendaraan,” kata Engkos pada Rabu (16/7/2025).
Kemudian, untuk arus keluar masuk pengamanan kongres, pihaknya masih melakukan koordinasi dengan pihak panitia untuk mekanisme.
“Nanti yang mensortir adalah panitia. Apakah dengan ID khusus atau seperti apa, kita belum mengetahui secara pasti, masih akan koordinasi lagi dengan penyelenggara,” jelas Engkos.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Category: Kompas.com Metropolitan
-
/data/photo/2025/07/16/68777b66256b2.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Respons PSI soal Atribut Bendera dan Spanduk Dicopot Jelang Kongres Regional 16 Juli 2025
-
/data/photo/2025/07/16/68776dafbfb43.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Jenazah Warga Probolinggo yang Jadi Korban Penembakan KKB Tiba di Rumah Duka Surabaya 16 Juli 2025
Jenazah Warga Probolinggo yang Jadi Korban Penembakan KKB Tiba di Rumah Duka
Tim Redaksi
PROBOLINGGO, KOMPAS.com
– Kekerasan Kelompok Kriminal Bersenjata (
KKB
) di Papua kembali menelan korban jiwa. Kali ini, nyawa warga dari Kabupaten
Probolinggo
, Jawa Timur.
Seorang warga bernama Edi Hermanto (39) tewas setelah ditembak di bagian kepala oleh orang tak dikenal yang diduga anggota KKB, Sabtu (12/7/2025) lalu.
Korban yang sedang bersantai di rumah kontrakannya di depan Pasar Central Nagalomoni, Kampung Pagaleme, Distrik Pagaleme, Kabupaten
Puncak Jaya
, Papua Tengah, menjadi korban aksi brutal tersebut.
Jenazah Edi Hermanto tiba di rumah duka di Desa Kropak, Bantaran, Kabupaten Probolinggo, pada Senin (14/7/2025) sekitar pukul 17.00 WIB, dan langsung dimakamkan di Pemakaman Dusun Bintaosan, Kropak.
Kapolres Probolinggo AKBP M Wahyudin Latif menyampaikan rasa duka cita mendalam dan mengecam keras aksi keji yang dilakukan oleh kelompok bersenjata tersebut.
“Ini tindakan keji yang tidak manusiawi. Kami sangat mengutuk keras aksi kekerasan yang menyebabkan hilangnya nyawa warga kami. Semoga pelaku segera tertangkap dan tidak ada lagi kejadian serupa,” kata Latif, Rabu (16/7/2025).
Kapolres juga menyampaikan harapan agar keluarga korban diberikan ketabahan dalam menghadapi ujian berat ini.
“Kami berkomitmen untuk melakukan segala upaya agar keadilan bisa ditegakkan dan pelaku kejahatan ini segera diproses sesuai hukum yang berlaku,” ucap dia.
Pelaku penembakan Edi Hermanto diduga lebih dari satu orang. Salah satunya berperan mengetuk jendera rumah korban, sedangkan salah satu pelaku lainnya menembak korban.
“Setelah menembak korban, kedua pelaku langsung melarikan diri menggunakan sepeda motor yang sudah digunakan oleh keduanya,” kata Kepala Operasi Satuan Tugas (Satgas) Operasi Damai Cartenz Brigadir Jenderal Polisi, Faizal Ramadhani.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/07/16/6877720d7ef39.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
332 Tanaman Petani Kampung Susun Bayam Mati Usai Dipindah ke Samping JIS: Kami Sakit Hati Megapolitan 16 Juli 2025
332 Tanaman Petani Kampung Susun Bayam Mati Usai Dipindah ke Samping JIS: Kami Sakit Hati
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Sekitar 332 tanaman milik eks warga
Kampung Susun Bayam
(KSB) mati usai dipindahkan ke pekarangan rumah susun (rusun) samping
Jakarta
International Stadium (JIS), Jakarta Utara.
“Tanaman digituin sampai mati 332 pohon, memang kata orang itu cuma pohon, tapi kami petani yang sudah dibekali rasa sabar, mulai dari proses memyemai hingga lainnya, itu pohon penting,” ucap Ketua Tani Kampung Susun Bayam (KSB) bernama Furqon (42) saat diwawancarai
Kompas.com
di Ancol, Jakarta Utara, Rabu (16/7/2025).
Furqon bercerita, awalnya ratusan tanaman itu dibudidaya oleh warga di hunian sementara (Huntara) di kawasan Ancol.
Sebab, mereka belum mendapat kepastian untuk bisa kembali pindah ke rusun samping JIS.
Namun, karena tanaman di Huntara semakin bertumbuh dan padat, Furqon meminta agar ratusan tanaman yang dibudidaya bisa dipindahkan ke pekarangan depan rusun yang akan dijadikan lahan bertani warga.
Tapi, sebelum memindahkan tanaman-tanaman itu, Furqon meminta agar pihak Jakarta Propertindo (Jakpro) memberikan fasilitas berupa air.
Akan tetapi, ketika tanaman tersebut sudah dipindahkan ke samping JIS, fasilitas air belum dipenuhi oleh Jakpro.
“Kemarin kami minta fasilitasi air untuk tanaman kami, mereka bilang sabar. Senin sampai Kamis, empat hari coba, teman-teman udah mencari air dari got ke got buat tanaman,” ucap Furqon.
Alhasil, tanaman-tanaman tersebut pun mati karena tak mendapatkan cukup air di tengah kondisi cuaca yang panas.
Furqon mengaku sangat kecewa dan sakit hati karena tanaman yang sudah dirawat warga justru mati begitu saja.
“Sangat kecewa dan benar-benar sakit hati, kalau tanaman itu diabaikan bagaimana perasaan yang menanamnya,” tutur Furqon.
Untuk diketahui, polemik ini bermula dari penggusuran Kampung Bayam untuk pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) pada tahun 2019. Wilayah tersebut diklaim secara historis merupakan milik pemerintah.
Anies Baswedan yang saat itu menjabat sebagai gubernur Jakarta bersama PT JakPro berjanji akan membangunkan rumah susun di samping JIS untuk
warga Kampung Susun Bayam
.
Namun, usai JIS dan rumah susun itu selesai dibangun, PT. JakPro justru tidak menepati janjinya.
Oleh sebab itu, warga merasa tidak terima karena JakPro telah berjanji memberikan izin eks warga KSB tinggal di rumah susun tersebut usai pembangunannya rampung.
Hal ini membuat bentrok kedua belah pihak hingga memerlukan mediasi bersamaan dengan Pemprov DKI Jakarta dan Komnas HAM.
Hasil dari mediasi itu adalah eks warga KSB sepakat berdamai dan bersedia menunggu keputusan JakPro selanjutnya terkait rencana pembangunan rumah susun baru di Jalan Yos Sudarso.
Sambil menunggu proses pembangunan rusun itu, eks warga KSB akan tinggal di hunian sementara yang berada di Jalan Tongkol, Ancol, Jakarta Utara.
Warga juga meminta agar diberikan kehidupan yang layak selama harus tinggal di huntara.
Di tengah polemik yang belum terselesaikan, Pramono Anung yang saat itu mencalonkan diri sebagai Gubernur Jakarta berjanji akan menyelesaikan permasalahan antara JakPro dan eks
warga Kampung Bayam
.
Ia pun berjanji akan kembali mengizinkan eks warga Kampung Bayam menempati rusun samping JIS jika terpilih menjadi gubenur.
Janji itu pun ditepati oleh Pramono usai resmi menjabat sebagai Gubernur Jakarta.
Secara simbolis Pramono dan wakilnya Rano Karno menyerahkan kunci rusun kepada eks warga Kampung Bayam, Kamis (13/3/2025).
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/02/14/67aede66f1e20.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pelaku Pelecehan Penumpang Citilink Pegawai Swasta, Lulusan Kedokteran Hewan Megapolitan 16 Juli 2025
Pelaku Pelecehan Penumpang Citilink Pegawai Swasta, Lulusan Kedokteran Hewan
Tim Redaksi
TANGERANG, KOMPAS.com
– IM (50), tersangka kasus dugaan
pelecehan
seksual terhadap anak di bawah umur dalam penerbangan maskapai Citilink rute Denpasar-Jakarta bekerja sebagai pegawai swasta di Jakarta.
IM berlatar belakang pendidikan Fakultas Kedokteran Hewan. Namun, pelaku bukan seorang dokter.
“Dia bekerja bukan sebagai dokter, walaupun yang bersangkutan merupakan lulusan dari Fakultas Kedokteran Hewan,” kata Kasat Reskrim Polres Bandara Soekarno-Hatta, Kompol Yandri Mono, di Polresta Bandara Soekarno Hatta, Kota Tangerang, Rabu (16/7/2025).
IM kini telah ditetapkan sebagai tersangka. Penetapan tersangka ini setelah polisi melakukan penyelidikan berdasarkan laporan korban begitu pesawat tiba di Bandara Soekarno-Hatta.
“Dari laporan tersebut, tim melakukan penyelidikan dan saat ini kami sudah tetapkan terlapor sebagai tersangka,” ujar Yandri.
IM mengaku melakukan aksinya secara sadar karena tertarik dengan korban.
Sementara, korban yang masih di bawah umur telah menjalani visum dan mendapat pendampingan psikologis dari UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kota Tangerang.
“Korban kita sudah melakukan kerja sama dengan PPA Kota Tangerang untuk dilakukan pemeriksaan oleh psikolog, dan kemudian kita juga bekerja sama dengan rumah sakit daerah Tangerang untuk melaksanakan visum,” ucap dia.
Atas perbuatannya, polisi menjerat tersangka dengan Undang-Undang Perlindungan Anak dan Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual. Ancaman pidana maksimal dalam kasus ini mencapai 15 tahun penjara.
Sebelumnya diberitakan, MAR, seorang penumpang pesawat Citilink dilecehkan pria berinisial IM (50) dalam penerbangan rute Denpasar-Jakarta pada Selasa (15/7/2025) dini hari.
Peristiwa bermula ketika korban yang masih di bawah umur bersama tantenya menumpangi pesawat rute Denpasar–Jakarta.
Kapolresta Bandara Soetta Kombes Pol Ronald Sipayung mengatakan, korban mulanya hendak melakukan swafoto ke luar jendela pesawat dan posisinya melewati pelaku.
“Korban pun meminta izin untuk memfoto, dan terlapor mempersilakan,” kata Ronald dalam keterangannya, Rabu (16/7/2025).
Kemudian saat korban hendak makan, pelaku membantu membukakan sendok yang terbungkus plastik dengan cara menggigitnya.
Pada saat mengembalikan sendok, pelaku meletakkan tangannya di atas paha korban.
Korban pun kaget dan memberitahukan kepada tantenya dengan isyarat mata dan suara perlahan, namun saksi tidak memahaminya.
“Setelah kejadian itu, korban izin ingin pergi ke toilet namun saksi mengatakan bahwa belum diperbolehkan lantaran lampu petunjuk yang berada di dalam pesawat belum padam,” ucap dia.
Setelah lampu petunjuk padam, korban pergi ke toilet yang berada belakang kabin pilot. Pada saat itu, tante korban mendengar keponakannya menangis histeris.
“Kemudian saksi pun mengadu kepada pramugari yang selanjutnya dipindahkan ke tempat duduk yang baru,” terang Ronald.
Head of Corporate Secretary & CSR Division PT Citilink Indonesia, Tashia Scholz, mengatakan insiden tersebut terjadi saat penerbangan tengah berlangsung.
Bahkan pihaknya memberikan penanganan awal setelah pesawat mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Kota Tangerang.
“Sesaat setelah pesawat mendarat, kru Citilink segera memberikan bantuan dan pendampingan kepada korban untuk berkoordinasi dengan pihak berwenang dalam melaporkan kejadian tersebut ke Polresta Bandara Soekarno-Hatta,” ujar Tashia Scholz saat dikonfirmasi
Kompas.com,
Selasa.
Adapun terduga pelaku pelecehan dalam pesawat itu kini telah diserahkan ke Polresta Bandara Soekarno Hatta dan pihak maskapai menyerahkan proses hukum sepenuhnya kepada polisi.
“Citilink menyerahkan proses hukum sepenuhnya kepada pihak berwenang dan akan terus memberikan dukungan yang diperlukan dalam proses investigasi lebih lanjut,” kata dia.
Dengan adanya peristiwa tersebut, pihak Citilink akan terus berupaya memberikan perlindungan kepada seluruh penumpangnya di setiap penerbangan.
“Citilink sangat menyesalkan kejadian ini dan menyatakan komitmen penuh dalam menjaga keselamatan, kenyamanan, dan keamanan seluruh penumpang di setiap penerbangan,” ucap dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/07/15/68763335635ae.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Deretan Fasilitas Canggih yang Dibangun di Flyover Latumenten Jakbar Megapolitan 16 Juli 2025
Deretan Fasilitas Canggih yang Dibangun di Flyover Latumenten Jakbar
Penulis
JAKARTA, KOMPAS.com –
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan segera membangun
flyover
multiguna di Jalan
Latumenten
,
Grogol
Petamburan,
Jakarta Barat
.
Flyover
ini tak hanya dirancang untuk mengatasi kemacetan, tetapi juga akan menghadirkan fasilitas terintegrasi bagi pengguna jalan, kendaraan umum, dan pejalan kaki.
Proyek ini menjadi prototipe baru infrastruktur urban, menggabungkan jalan layang untuk kendaraan, halte Transjakarta di atas
flyover
, dan
skywalk
berbayar dengan sistem
tap card
, mirip dengan
skywalk
Bundaran HI.
“Sehingga, kendaraan pribadi seperti motor dan mobil, akan melintas lewat sisi atas
flyover
. Sementara akses pejalan kaki dari Selatan ke Utara, bisa melalui jembatan penyeberangan orang (JPO),” ujar Mahendra, Kepala Sub Kelompok Perencanaan Bidang Jalan dan Jembatan, Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Selasa (15/7/2025).
Berikut komponen dan fasilitas yang direncanakan akan dibangun di
flyover
Latumenten:
1. Jalur
Flyover
untuk Kendaraan Pribadi
2. Halte Transjakarta di Atas
Flyover
3.
Skywalk
Berbayar (Tap Card)
Proyek
flyover
Latumenten akan dimulai Agustus 2025 dan ditargetkan rampung pada 2027.
Namun, selama masa pembangunan, Pemprov DKI memperkirakan akan ada gangguan lalu lintas di sekitar lokasi.
“Sudah barang tentu akan membuat padat saat proses pelaksanaan, arus lalu lintas, mobilitas dari angkutan pembangunan juga akan sedikit terganggu,” jelas Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Suku Dinas Bina Marga Jakarta Barat diminta melakukan sosialisasi aktif kepada masyarakat, khususnya pengguna jalan di sekitar Latumenten dan Grogol.
Selain di Jalan Latumenten, proyek infrastruktur serupa juga akan menyasar Jalan Makaliwe, Kelurahan Grogol.
Meski detailnya belum diumumkan, Pemkot Jakbar menyatakan bahwa kawasan Grogol merupakan prioritas penataan lalu lintas terpadu.
(Reporter: Faesal Mubarok | Editor: Akhdi Martin Pratama)
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/06/05/68408652275d2.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Sidang Tuntutan Darmawati Terkait Beking Situs Judol Kominfo Ditunda Megapolitan 16 Juli 2025
Sidang Tuntutan Darmawati Terkait Beking Situs Judol Kominfo Ditunda
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan menunda sidang kasus melindungi situs judi online (judol) agar tidak diblokir oleh
Kementerian Kominfo
(kini Kementerian Komdigi) dengan terdakwa
Darmawati
.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, hakim ketua Sulistyo Muhamad Dwi Putro bertanya kepada jaksa apakah mereka sudah siap membaca tuntutan terhadap terdakwa atau tidak.
“Tuntutan belum siap,” kata jaksa dalam ruang sidang tiga, Rabu (16/7/2025).
Dalam kesempatan itu, kuasa hukum Darmawati meminta kepada majelis hakim agar menjalani
sidang tuntutan
kliennya pada Senin (21/7/2025).
Untuk diketahui, suami Darmawati bernama Muhrijan alias Agus yang masuk dalam klaster koordinator dalam perkara ini akan menjalani sidang tuntutan pada Senin depan.
“Tidak bisa, Senin banyak perdata,” ujar Sulistyo.
Oleh karena itu, sidang tuntutan Darmawati ditunda hingga Rabu (23/7/2025).
“Karena tuntutan belum siap, maka ditunda sampai Rabu, 23 Juli 2025.
Tuntutan jaksa
ya. Sidang ditutup,” tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, setidaknya terdapat empat klaster dalam perkara melindungi situs judol agar tidak terblokir Kementerian Kominfo yang tengah bergulir di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.
Klaster pertama adalah koordinator dengan terdakwa Adhi Kismanto, Zulkarnaen Apriliantony alias Tony, Muhrijan alias Agus, dan Alwin Jabarti Kiemas.
Klaster kedua para eks pegawai Kementerian Kominfo, yakni terdakwa Denden Imadudin Soleh, Fakhri Dzulfiqar, Riko Rasota Rahmada, Syamsul Arifin, Yudha Rahman Setiadi, Yoga Priyanka Sihombing, Reyga Radika, Muhammad Abindra Putra Tayip N, dan Radyka Prima Wicaksana.
Klaster ketiga yaitu agen situs judol. Para terdakwa terdiri dari Muchlis, Deny Maryono, Harry Efendy, Helmi Fernando, Bernard alias Otoy, Budianto Salim, Bennihardi, Ferry alias William alias Acai.
Klaster keempat tindak pidana pencurian uang (TPPU) atau para penampung hasil melindungi situs judol.
Para terdakwa yang baru diketahui adalah Rajo Emirsyah, Darmawati, dan Adriana Angela Brigita.
Terdakwa Rajo didakwa dengan Pasal 3, Pasal 4, dan Pasal 5 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.
Atas perbuatannya, Darmawati diancam pidana dalam Pasal 3 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pemberantasan dan Pencegahan Tindak Pidana Pencucian Uang atau Pasal 4 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pemberantasan dan Pencegahan Tindak Pidana Pencucian Uang atau Pasal 5 ayat (1) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pemberantasan dan Pencegahan Tindak Pidana Pencucian Uang.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/07/16/687767a1c5830.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/07/16/687776cdb62f2.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/07/09/686dded6a6bb4.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/07/16/68776f90ee2df.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)