Polisi Tangkap Pemuda 27 Tahun di Ambon Terkait Judi Togel “Online”
Tim Redaksi
KOMPAS.com
– Seorang pemuda berinisial MRP asal Kampung Oihu, Desa Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, ditangkap polisi.
Pria berusia 27 tahun ini ditangkap petugas Unit Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Maluku terkait kasus judi togel
online.
Kepala Bidang Humas Polda Maluku Kombes Aries Aminullah mengatakan, penangkapan MRP dilakukan pada Jumat (8/11/2024).
“Terduga pelaku ini ditangkap di kediamannya di Kampung Oihu oleh tim Resmob,” kata Aries kepada wartawan, Senin (11/11/2024).
Aries mengungkapkan, MRP ditangkap berkat adanya laporan masyarakat.
Dari laporan itu, polisi melakukan pengembangan dan penyelidikan dan akhirnya menangkap yang bersangkutan.
“Tim mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa ada yang mengoperasikan judi togel
online
di kawasan itu sehingga tim langsung diterjunkan ke lokasi.”
“Anggota unit Resmob melakukan lidik terkait informasi penjualan judi togel
online
, kemudian menemukan yang bersangkutan,” tambahnya.
Dari penangkapan tersebut, polisi berhasil menyita barang bukti berupa uang tunai sebesar Rp 1.650.000, satu buah ATM Mandiri dan satu unit ponsel.
Setelah ditangkap, MRP langsung digelandang ke markas Polda Maluku untuk menjalani pemeriksaan, setelah itu yang bersangkutan ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan.
“Saat ini pelaku telah diamankan di rutan Polda Maluku bersama sejumlah barang bukti. Ia telah ditetapkan sebagai tersangka,” sebutnya.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Category: Kompas.com Metropolitan
-
/data/photo/2024/11/11/67316bec98825.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Polisi Tangkap Pemuda 27 Tahun di Ambon Terkait Judi Togel Online Regional 11 November 2024
-
/data/photo/2024/11/11/67316c48218a2.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Gudang BBM di Lampung Tengah Terbakar, Satu Orang Tewas Regional 11 November 2024
Gudang BBM di Lampung Tengah Terbakar, Satu Orang Tewas
Tim Redaksi
LAMPUNG, KOMPAS.com
– Satu orang tewas setelah gudang penyimpanan bahan bakar minyak (BBM) di sebuah rumah di Kabupaten
Lampung Tengah
terbakar.
Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Lampung Komisaris Besar (Kombes) Umi Fadillah mengatakan, peristiwa itu terjadi di Kampung Bumi Kencana, Lampung Tengah, pada Minggu (10/11/2024) sekitar pukul 10.00 WIB.
“Benar, ada peristiwa kebakaran sebuah rumah di Kabupaten Lampung Tengah kemarin pagi, satu orang meninggal dunia,” kata Umi di Mapolda Lampung, Senin (11/11/2024) pagi.
Dari hasil olah TKP Polres Lampung Tengah, diketahui rumah tersebut milik Samsudin.
Sedangkan korban meninggal dunia adalah Ridho Feriandy, yang merupakan anak pemilik rumah.
Umi menjelaskan, peristiwa kebakaran ini diduga disebabkan oleh
ledakan kompor
yang berada di dapur yang saat itu sedang dipakai memasak oleh ibu korban.
Dapur tersebut bersebelahan dengan ruangan atau gudang yang digunakan untuk menyimpan BBM.
Menurut Umi, hal itu diketahui dari keterangan pemilik rumah.
“Saat ledakan terjadi, di salah satu ruangan yang memang dekat dengan dapur terdapat puluhan jeriken berisikan BBM dan api langsung menyambar,” kata Umi.
Korban yang saat itu sedang berada di gudang tersebut diduga terjebak api dan tidak sempat menyelamatkan diri.
“Korban meninggal dunia akibat terbakar. Namun, keluarga sudah mengikhlaskan dan telah membuat pernyataan untuk tidak dilakukan proses otopsi,” katanya.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2024/11/10/67304b268cb77.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Korban Penyerangan Oknum TNI Dibawa Warga ke Kodam Bukit Barisan Medan 11 November 2024
Korban Penyerangan Oknum TNI Dibawa Warga ke Kodam Bukit Barisan
Editor
DELI SERDANG, KOMPAS.com
– Puluhan anggota TNI dari Batalyon Artileri
Medan
-2/Kilap Sumagan menyerang perkampungan warga di dekat markasnya, Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-Biru, Kabupaten
Deli Serdang
,
Sumatera Utara
.
Dalam peristiwa tersebut, seorang warga bernama Raden Barus (60) tewas dengan luka-luka di sekujur tubuhnya. Selain itu, delapan warga lainnya mengalami luka berat, sementara belasan orang lainnya mengalami luka ringan.
Kepala Desa Selamat, Bahrun, menjelaskan bahwa serangan itu terjadi pada Jumat malam (8/11/2024) hingga Sabtu dini hari.
“Kami tidak tahu pasti alasan mereka menyerang warga kami. Kata mereka, ada cekcok antara anggota Armed dengan warga saat melintas di jalan dengan sepeda motor. Mereka menyerang kami dengan membabi buta,” ujar Bahrun dalam acara adat pemakaman Raden, Minggu (10/11/2024).
Pada saat itu, puluhan anggota TNI yang tidak mengenakan seragam datang ke perkampungan warga sekitar pukul 22.00 WIB. Mereka mencari orang yang terlibat dalam cekcok tersebut.
Anggota TNI yang bersenjata tajam menyerang warga secara brutal, baik di jalan maupun di rumah-rumah. Mereka menanyai warga mengenai keberadaan pemuda yang terlibat cekcok, dan menyisir perkampungan sambil mendobrak rumah-rumah. Beberapa warga diseret keluar, dipukul, bahkan ada yang dihantam dengan pisau. Seorang warga mengalami luka sobek besar di kepala dan saat ini masih dirawat intensif di rumah sakit.
Bahrun menjelaskan bahwa Raden kebetulan sedang berada di luar saat serangan terjadi.
“Kami belum tahu pasti bagaimana Raden bisa menjadi korban kebrutalan itu. Dia ditemukan tergeletak bersimbah darah di pinggir jalan dengan luka di kepala dan tubuhnya,” katanya.
Meskipun sempat dibawa ke rumah sakit, Raden meninggal dunia dalam perjalanan.
Setelah mengetahui Raden tewas, warga marah dan melakukan protes. Pada Sabtu pagi, jenazah Raden dibawa ke depan markas Armed-2 sebagai bentuk protes terhadap tindakan keji yang dilakukan oleh oknum anggota TNI tersebut.
“Raden adalah tokoh masyarakat yang dituakan di desa kami. Dia tidak salah apa-apa, tetapi malah menjadi korban serangan TNI,” kata Bahrun.
Situasi di Desa Selamat mulai kondusif pada Minggu, meskipun warga masih merasa khawatir dan trauma.
“Seharusnya rakyat merasa aman dengan adanya markas tentara di desanya, tapi kami justru merasa ketakutan,” tambahnya.
Panglima Kodam I Bukit Barisan, Letnan Jenderal Mohamad Hasan, yang hadir dalam acara pemakaman, menyampaikan permintaan maaf atas tindakan anggota TNI yang terlibat.
“Saya sudah bertemu dengan pihak keluarga Bapak Raden Barus, termasuk beberapa yang keluarganya masih dirawat. Kami menyampaikan permohonan maaf dan memastikan bahwa peristiwa ini tidak akan terulang lagi,” kata Hasan saat menyampaikan belasungkawa.
Ia juga berjanji akan memproses hukum semua anggota Armed-2 yang terlibat dalam penyerangan tersebut.
Hasan menambahkan bahwa delapan korban luka berat kini sedang dirawat di Rumah Sakit Putri Hijau milik Kodam I Bukit Barisan.
“Kami memastikan anak-anak kita yang masih dalam perawatan kami tangani sebaik-baiknya,” ujar Hasan.
Namun, Hasan enggan memberikan keterangan lebih lanjut ketika wartawan mencoba mewawancarainya mengenai peristiwa penyerangan tersebut.
Secara terpisah, Kepala Penerangan Kodam I Bukit Barisan, Kolonel Dody Yudha, mengungkapkan bahwa proses hukum terhadap anggota TNI yang terlibat dalam penyerangan tersebut sudah berjalan.
“Oknum yang terkonfirmasi ikut dalam penyerangan ada 33 orang. Mereka sedang diperiksa oleh Polisi Militer Kodam I BB,” kata Dody.
Dody juga menyebutkan bahwa Pangdam I Bukit Barisan telah melaksanakan jam komandan di Armed-2 untuk memberikan arahan kepada seluruh prajurit. Selain itu, Pangdam I Bukit Barisan memimpin mediasi langsung dengan warga Desa Selamat.
“Intinya, kami memastikan kejadian serupa tidak akan terulang, dan diharapkan suasana di sana segera kondusif,” tambahnya.
Saat ditanya mengenai penyebab penyerangan, Dody menyatakan bahwa penyelidikan masih berlangsung.
Dugaan sementara, penyerangan terjadi setelah terjadi perkelahian antara anggota TNI dan beberapa pemuda warga Desa Selamat pada Jumat sore. Perkelahian tersebut bermula dari cekcok antara anggota TNI dan warga yang melintas di jalan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.id dengan judul: Anggota TNI Armed-2/KS Serang Kampung di Deli Serdang, Satu Tewas dan Puluhan Luka-luka
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2024/11/11/673161d67ebbb.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
10 Saat Prabowo Memohon ke Warga Jateng Pilih Luthfi-Yasin… Nasional
Saat Prabowo Memohon ke Warga Jateng Pilih Luthfi-Yasin…
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Presiden Prabowo Subianto memohon ke warga Jawa Tengah (Jateng) untuk memilih pasangan cagub-cawagub Ahmad Luthfi-Taj Yasin dalam Pilkada Jateng 2024.
Prabowo menyampaikan hal itu dalam sebuah video yang diunggah di akun Instagram Ahmad Luthfi, @ahmadluthfi_official.
Belum diketahui kapan video itu dibuat. Namun, video itu diunggah oleh Luthfi pada Sabtu (9/11/2024), saat Prabowo sedang melakukan lawatan ke luar negeri.
Dalam video tersebut, Prabowo berdiri diapit Luthfi dan Taj Yasin. Ketiganya kompak mengenakan kemeja biru.
Prabowo awalnya menyatakan tekad untuk mempercepat pembangunan ekonomi dan memberantas korupsi agar seluruh rakyat Indonesia bisa menikmati kekayaan bangsa Indonesia
Oleh karenanya, ia membutuhkan dukungan pemerintah daerah. Menurut Prabowo, sosok yang tepat untuk Jawa Tengah adalah Ahmad Luthfi dan Taj Yasin.
“Untuk itu, saya butuh dukungan dari provinsi dan dari kabupaten, Saya percaya bahwa dua tokoh yang tepat untuk Jawa Tengah adalah Saudara Komisaris Jenderal Polisi Ahmad Lutfi, seorang yang telah bertugas dan mengabdi Jawa Tengah cukup lama,” kata Prabowo.
Prabowo mengatakan kedua tokoh itu sudah mengabdi cukup lama di Jawa Tengah. Taj Yasin pernah menjabat Wakil Gubernur Jawa Tengah periode 2018–2023.
Sedangkan Luthfi pernah menjabat Kapolda Jawa Tengah.
“Saya percaya mereka akan merupakan tim yang sangat cocok dan akan bekerja bersama dengan saya di pusat. Kita akan menjadi suatu tim yang baik, tim yang di daerah dan tim yang ada di pusat,” tambah Prabowo.
Prabowo pun mengajak masyarakat di Jawa Tengah mencoblos Ahmad Luthfi dan Taj Yasin pada
Pilkada Jawa Tengah
.
Dengan demikian, menurutnya, Indonesia akan memiliki suatu tim yang sangat kuat untuk membawa kemajuan yang sangat cepat baik di Jawa Tengah maupun seluruh Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Saya mohon dengan sangat, berilah suaramu kepada Jenderal Ahmad Lutfi dan Gus Taj Yassin Maimoen,” tuturnya.
Sebuah kiriman dibagikan oleh Ahmad Luthfi S.H, S. St., MK. (@ahmadluthfi_official)
Kepala Kantor Komunikasi Presiden Hasan Nasbi menjelaskan bahwa ajakan itu Prabowo sampaikan dalam kapasitasnya sebagai Ketua Umum Partai Gerindra.
“Pak Prabowo adalah ketua umum partai. Sebagai ketua umum partai beliau menandatangani rekomendasi untuk calon-calon kepala daerah,” kata Hasan saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (9/11/2024) malam.
Selaku ketua umum partai, menurut Hasan, Prabowo tentu mendukung calon yang diusung partainya.
“Calon yang direkomendasikan oleh Partai Pak Prabowo (Gerindra) tentu adalah calon yang juga didukung oleh beliau,” ujarnya.
Hal serupa disampaikan Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad.
“Pak Prabowo selaku Ketum Gerindra dan bagian dari Koalisi Partai Pengusung Lutfi menegaskan dukungan kepada paslon tersebut seperti ketum-ketum partai lain yang menyatakan dukungan kepada Lutfi-Yasin,” kata Dasco dalam keterangannya kepada wartawan, Minggu (10/11/2024).
Menurut Dasco, sikap politik Prabowo yang mengampanyekan pasangan calon gubernur itu diatur dalam Pasal 58 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN). Dalam aturan itu disebutkan bahwa presiden sebagai pejabat negara boleh berkampanye dengan ketentuan.
“Dalam artian menyerukan, mengimbau, mengajak memilih salah satu paslon dalam Pilkada, sepanjang dalam status cuti kampanye atau sepanjang kampanyenya dilakukan di hari libur, Sabtu atau Minggu sesuai PKPU Nomor 13 Tahun 2024,” ujar Dasco.
Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan menilai, setiap pasangan calon yang akan bertarung pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 boleh-boleh saja meminta dukungan Presiden Prabowo Subianto.
“Semua (calon) boleh-boleh saja minta dukungan, namanya tamu enggak mungkin (enggak) diterima ya,” kata Budi Gunawan menjawab pertanyaan awak media di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (10/11/2024).
Menurut Budi Gunawan, Kepala Negara pasti terbuka menerima kedatangan siapa pun pasangan calon yang bertarung dalam Pilkada.
Namun, ia memastikan Presiden Prabowo Subianto akan bersikap netral dalam
Pilkada 2024
.
“Beliau sudah menyampaikan, netral. Bahkan sebelum ke luar negeri, supaya tidak ada nanti opini, tudingan, seolah-olah cawe-cawe,” kata Budi Gunawan di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata, Jakarta, Minggu (10/11/2024).
Bawaslu turun tangan
Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Rahmat Bagja mengatakan, pihaknya tengah menelusuri dan mengkaji video pernyataan dukungan Presiden Prabowo Subianto kepada Ahmad Lutfi-Taj Yasin.
“Kami akan cek video tersebut, dan kami akan kaji,” kata Rahmat Bagja saat dihubungi Kompas.com, Minggu (10/11/2024).
Bagja mengatakan, Bawaslu belum bisa menyatakan bahwa video tersebut pelanggaran atau tidak, lantaran dibutuhkan kajian terhadap video tersebut.
“Ya betul (dilihat ada pelanggaran atau tidak),” ujarnya.
Meski demikian, Bagja mengatakan, merujuk pada Pasal 71 dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada, diatur bahwa pejabat negara, pejabat daerah, pejabat aparatur sipil negara, anggota TNI/Polri, dan kepala desa atau sebutan lain/lurah dilarang membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon.
Kemudian Pasal 188 UU Pilkada diatur bahwa setiap pejabat negara, pejabat aparatur sipil negara, dan kepala desa atau sebutan lain/lurah yang dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 71, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 bulan atau paling lama 6 bulan dan/atau denda paling sedikit Rp 600.000 atau paling banyak Rp 6.000.000.
PDI-P yang mengusung pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi di Pilkada Jawa Tengah, mengakui cemas dengan manuver Prabowo.
Ketua DPD PDI-P Jawa Tengah, Bambang Wuryanto, yang akrab disapa Bambang ‘Pacul’, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap
dukungan Prabowo
terhadap Luthfi-Yasin.
“Kalau Pak Prabowo bukan Presiden tentu ya biasa saja, tapi yang mengkhawatirkan beliau ini jabatan di belakangnya Presiden,” demikian ungkap Bambang Pacul yang ditemui di sela debat kedua Pilkada Jateng di MAC Ballroom, Semarang, pada Minggu (10/11/2024) malam.
Bambang menilai, jabatan Presiden merupakan posisi tertinggi dalam sistem Pemerintahan Republik Indonesia, sehingga penting bagi sosok Presiden untuk menjaga nilai-nilai demokrasi.
“Presiden itu Kepala Negara, Kepala Pemerintahan, Panglima Tertinggi TNI, semua kuasa praktis di eksekutif di tangan beliau kan begitu.”
“Ini perlu dikasih sedikit catatan saja, bahwa ada sebuah pelajaran baru demokrasi hari ini,” tegas dia.
Di sisi lain, Andika Perkasa menanggapi santai dukungan Prabowo untuk rivalnya.
Mantan Panglima TNI itu menyebut, dirinya juga ingin didukung oleh Presiden Prabowo.
“Tapi, kami juga sebetulnya kalau bisa menyuarakan, kami juga ingin didukung (Prabowo),” kata Andika, saat ditemui pasca debat kedua Pilkada 2024 di Hotel MAC Ballroom, Kota Semarang, Minggu (10/11/2024) malam.
Untuk itu, Andika dan pasangannya tak menolak jika ada dukungan dari Prabowo di Pilkada 2024.
“Itu merupakan sesuatu yang berarti bagi Mas Luthfi dan Gus Yasin,” ucap dia.
Andika tak menganggap dukungan Prabowo kepada lawannya di Pilkada Jawa Tengah itu sebagai ancaman.
“Justru kami kan ingin didukung juga,” lanjut Andika.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2024/08/26/66cc6ffca9543.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
3 Bawaslu Kaji Video Ajakan Prabowo Pilih Ahmad Lutfi-Taj Yasin Nasional
Bawaslu Kaji Video Ajakan Prabowo Pilih Ahmad Lutfi-Taj Yasin
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Rahmat Bagja mengatakan, pihaknya tengah menelusuri dan mengkaji video pernyataan dukungan Presiden Prabowo Subianto kepada calon gubernur dan calon wakil gubernur Jawa Tengah Ahmad Lutfi-Taj Yasin.
“Kami akan cek video tersebut, dan kami akan kaji,” kata Rahmat Bagja saat dihubungi Kompas.com, Minggu (10/11/2024).
Bagja mengatakan, Bawaslu belum bisa menyatakan bahwa video tersebut pelanggaran atau tidak, lantaran dibutuhkan kajian terhadap video tersebut.
“Ya betul (dilihat ada pelanggaran atau tidak),” ujarnya.
Meski demikian, Bagja mengatakan, merujuk pada Pasal 71 dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada, diatur bahwa pejabat negara, pejabat daerah, pejabat aparatur sipil negara, anggota TNI/Polri, dan kepala desa atau sebutan lain/lurah dilarang membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon.
Kemudian Pasal 188 UU Pilkada diatur bahwa setiap pejabat negara, pejabat aparatur sipil negara, dan kepala desa atau sebutan lain/lurah yang dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 71, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 bulan atau paling lama 6 bulan dan/atau denda paling sedikit Rp 600.000 atau paling banyak Rp 6.000.000.
Berdasarkan hal tersebut, Bagja mengatakan, Bawaslu harus melakukan kajian terhadap video Prabowo Subianto tersebut.
“Iya (harus dikaji dulu video Prabowo),” ucap dia.
Dalam video yang diunggah di akun Instagram Ahmad Luthfi, @ahmadluthfi_official, pada Sabtu (9/11/2024) siang, Prabowo mengajak warga Jawa Tengah memilih Luthfi-Yasin.
Dalam video itu, Prabowo berdiri diapit Luthfi dan Taj Yasin. Ketiganya kompak mengenakan kemeja biru.
Prabowo menyampaikan tekad untuk memberantas korupsi dan mendukung pembangunan ekonomi.
Prabowo menyebut Ahmad Luthfi dan Taj Yasin sebagai sosok yang tepat untuk memimpin Jawa Tengah.
“Saya bertekad untuk membasmi segala penyelewengan, korupsi, dan penyalahgunaan kekuasaan. Untuk itu, saya butuh dukungan dari provinsi dan kabupaten. Saya percaya bahwa dua tokoh yang tepat untuk Jawa Tengah adalah Saudara Komisaris Jenderal Polisi Ahmad Lutfi dan Gus Taj Yasin Maimoen,” ucap Prabowo.
Prabowo juga mengajak masyarakat Jawa Tengah untuk mendukung keduanya dalam Pilkada guna membentuk tim kuat antara pemerintah pusat dan daerah demi kemajuan Indonesia.
“Saya mohon dengan sangat, berilah suaramu kepada Jenderal Ahmad Lutfi dan Gus Taj Yasin Maimoen,” tuturnya.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2024/11/10/673081311199f.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
5 Alasan Penyerangan Brutal Prajurit TNI di Deli Serdang Diduga karena Cekcok di Jalan Medan
Alasan Penyerangan Brutal Prajurit TNI di Deli Serdang Diduga karena Cekcok di Jalan
Editor
MEDAN, KOMPAS.com –
Puluhan prajurit TNI dari Batalyon Artileri Medan (Armed) 2/105 Kilap Sumagan, menyerang warga Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (8/11/2024) malam.
Kepala Desa Selamat, Bahrun, mengatakan, puluhan prajurit yang datang tanpa seragam, menyisir desa lalu menyerang warga dengan senjata tajam secara brutal, baik yang ada di jalan maupun di rumah.
Mereka menanyai warga keberadaan pemuda yang cekcok dengan mereka saat melintas di jalan.
”Kami tidak tahu pasti alasan mereka menyerang warga kami. Kata mereka, ada cekcok antara anggota Armed dengan warga saat melintas di jalan dengan sepeda motor. Mereka menyerang kami dengan membabi buta,” kata Bahrun saat acara adat pemakaman Raden, Minggu (10/11/2024).
Para prajurit TNI itu mendobrak rumah warga. Ada warga yang diseret keluar, dipukuli, dan beberapa dihantam dengan pisau.
Seorang warga mengalami luka sobek cukup besar di kepala dan masih dirawat intensif di rumah sakit.
Sementara, salah satu warga, Raden Barus (61), tewas dalam penyerangan itu.
Bahrun mengatakan, Raden saat itu sedang berada di luar. Namun, mereka belum tahu bagaimana Raden bisa menjadi korban kebrutalan anggota TNI itu.
Raden ditemukan tergeletak mengeluarkan banyak darah di pinggir jalan. Terdapat luka di kepala dan badannya.
”Saat ditemukan, Raden masih hidup, tetapi sudah kritis. Kami sempat berupaya membawa ke rumah sakit, tetapi sudah meninggal saat di jalan,” kata Bahrun.
Salah satu warga yang jadi korban penyerangan, Rofika Sanjaya Tarigan (18), mengatakan, pukul 22.30 WIB, dia keluar rumah untuk membeli rokok.
Kemudian, Rofika melihat ada puluhan orang datang ke kampungnya. Merasa takut, Rofika lari ke rumah neneknya. Ternyata, dia dikejar.
“Terus didobrak rumah nenek. Mereka mencari orang bernama Andre Ginting. Setelah itu, saya buka pintu dan diseret ke luar rumah. Saya dipukuli,” kata Rofika saat diwawancarai di Desa Selamat.
Puluhan prajurit TNI itu kemudian memukuli Rofika dan membawanya ke markas Armed 2/105. Rofika didudukkan di markas itu lalu disuruh pergi.
“Luka yang saya dapati, kepala bocor, memar di bagian tangan dan punggung,” kata dia.
Kepala Penerangan Kodam I Bukit Barisan, Kolonel Dody Yudha mengatakan, 33 prajurit TNI Batalyon Artileri Medan (Armed) 2/105 Kilap Sumagan diduga terlibat penyerangan terhadap warga Desa Selamat.
Sementara, Panglima Kodam I Bukit Barisan Letjen Mochammad Hasan menyampaikan permohonan maaf atas penyerangan yang dilakukan anak buahnya.
Dia memastikan para pelaku akan mendapat sanksi sesuai aturan yang berlaku.
“Kami sudah memproses hukum permasalahan ini. Kami memastikan bahwa peristiwa ini tidak akan terulang lagi,” kata Hasan saat mengikuti acara adat pemakaman Raden Barus di jambur Desa Selamat, Minggu (10/11/2024).
“Dan sekali lagi, bersama keluarga besar Bukit Barisan, kami memohon maaf sebesar-besarnya. Kalaupun saya harus menggantikan almarhum, saya siap melakukan itu sekarang. Saya ikhlas,” kata Hasan.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.id dengan judul: Anggota TNI Armed-2/KS Serang Kampung di Deli Serdang, Satu Tewas dan Puluhan Luka-luka
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2024/11/10/6730808cc1b0d.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
5 Kronologi Penyerangan Brutal Puluhan Prajurit TNI terhadap Warga Desa Deli Serdang Medan
Kronologi Penyerangan Brutal Puluhan Prajurit TNI terhadap Warga Desa Deli Serdang
Editor
MEDAN, KOMPAS.com –
Puluhan prajurit TNI dari Batalyon Artileri Medan (Armed) 2/105 Kilap Sumagan, menyerang warga Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (8/11/2024) malam.
Kejadian ini mengakibatkan puluhan warga terluka dan satu orang bernama Raden Barus (61) tewas.
Kepala Desa Selamat, Bahrun, mengatakan, warga kaget dengan kedatangan puluhan anggota TNI tanpa seragam sekitar pukul 22.00 WIB.
warga tidak tahu pasti alasan puluhan anggota TNI menyerang warga Desa Selamat.
Namun, prajurit yang datang mencari orang yang cekcok dengan mereka di jalan.
Berdar kabar bahwa ada anggota TNI yang berselisih dengan warga di jalan.
”Kami tidak tahu pasti alasan mereka menyerang warga kami. Kata mereka, ada cekcok antara anggota Armed dengan warga saat melintas di jalan dengan sepeda motor. Mereka menyerang kami dengan membabi buta,” kata Bahrun saat acara adat pemakaman Raden, Minggu (10/11/2024), dikutip dari
Kompas.id
.
Anggota TNI dengan senjata tajam menyerang warga secara brutal, baik yang ada di jalan maupun di rumah.
Mereka menanyai warga keberadaan pemuda yang cekcok dengan mereka saat melintas di jalan.
Puluhan anggota TNI menyisir perkampungan dan mendobrak rumah warga.
Warga yang berada di rumah diseret keluar, dipukul, dan beberapa dihantam dengan pisau.
Seorang warga mengalami luka sobek cukup besar di kepala dan masih dirawat intensif di rumah sakit.
Bahrun mengatakan, Raden Barus kebetulan sedang berada di luar. Mereka belum tahu bagaimana Raden bisa menjadi korban kebrutalan anggota TNI.
Raden ditemukan tergeletak mengeluarkan banyak darah di pinggir jalan. Terdapat luka di kepala dan badannya.
”Saat ditemukan, Raden masih hidup, tetapi sudah kritis. Kami sempat berupaya membawa ke rumah sakit, tetapi sudah meninggal saat di jalan,” kata Bahrun.
Keesokan harinya, warga membawa jenazah Raden yang sudah diotopsi ke depan markas Armed-2 sebagai bentuk protes terhadap tindakan keji puluhan anggota Armed-2/KS.
”Raden adalah tokoh masyarakat yang dituakan di desa kami. Dia tidak salah apa-apa, tetapi menjadi korban serangan TNI,” kata Bahrun.
”Seharusnya rakyat merasa aman kalau ada markas tentara di desanya. Namun, warga malah ketakutan dengan keberadaan mereka,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, puluhan prajurit dari Armed 2/105 KS menyerang warga Desa Selamat pada Jumat (8/11/2024) malam.
Akibatnya, puluhan warga terluka dan satu orang meninggal dunia bernama Raden Barus.
Kepala Penerangan Kodam I Bukit Barisan, Kolonel Dody Yudha mengatakan, 33 prajurit TNI Batalyon Artileri Medan (Armed) 2/105 Kilap Sumagan diduga terlibat penyerangan terhadap warga Desa Selamat.
Puluhan prajurit tersebut sedang dalam pemeriksaan.
Sementara, Panglima Kodam I Bukit Barisan Letjen Mochammad Hasan menyampaikan permohonan maaf atas penyerangan yang dilakukan anak buahnya.
“Dan sekali lagi, bersama keluarga besar Bukit Barisan, kami memohon maaf sebesar-besarnya. Kalaupun saya harus menggantikan almarhum, saya siap melakukan itu sekarang. Saya ikhlas,” kata Hasan dengan pengeras suara saat mengikuti acara adat pemakaman Raden Barus di jambur Desa Selamat, Minggu (10/11/2024).
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.id dengan judul: Anggota TNI Armed-2/KS Serang Kampung di Deli Serdang, Satu Tewas dan Puluhan Luka-luka
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2023/05/09/6459ef46a42ee.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2024/03/23/65febcc6eb06f.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2024/10/17/671106efcb2ec.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)