Category: Gelora.co

  • Purbaya Boyong Hacker LPS Didikan Rusia untuk Perkuat Sistem Coretax: Sepertinya KGB Juga Dia

    Purbaya Boyong Hacker LPS Didikan Rusia untuk Perkuat Sistem Coretax: Sepertinya KGB Juga Dia

    GELORA.CO – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa kembali membuat langkah berani.

    Ia berencana memboyong tim hacker andalan dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), untuk memperkuat dan memperbaiki sistem Coretax di Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

    Langkah ini diambil setelah tim hacker tersebut terbukti memiliki kemampuan tinggi dalam memperkuat sistem keamanan digital di lingkungan LPS.

    Menurut Purbaya, kepercayaannya terhadap tim ini bukan tanpa alasan.

    Para anggota tim disebut pernah menjalani pelatihan intensif selama enam bulan di Rusia, di sebuah tempat yang digambarkannya sebagai “khusus dan tertutup.”

    “Dia dilatih di Rusia enam bulan. Jadi kayaknya KGB juga dia,” ujar Purbaya sambil berseloroh dalam media briefing di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Jumat 24 Oktober 2025.

    “Saya percaya mereka. Saya bawa dari pertahanan, ke Maritim, ke LPS, dan sekarang ke Kemenkeu.” lanjutnya.

    Awalnya, Purbaya mengenal kelompok ini setelah sistem LPS yang dianggap aman justru berhasil dibobol hanya dalam waktu lima menit oleh mereka.

    Namun alih-alih memusuhi, Purbaya justru merangkul mereka untuk memperkuat sistem keamanan negara.

    “Saya bilang, kalau nggak bisa ngalahin, ya kita rangkul. Mereka ini semua merah putih, jadi kita kasih ruang untuk bantu,” ucapnya.

    Kini, tim hacker yang sama akan ditugaskan untuk memperbaiki sistem Coretax yang sempat bermasalah.

    Purbaya memastikan kemampuan mereka benar-benar mumpuni  dan bukan abal-abal.

    “Mereka jago-jago, orang Indonesia semua. Banyak talenta digital kita yang luar biasa,” tegasnya.

    Meski begitu, proses perbaikan masih terkendala karena sebagian sistem Coretax masih di bawah kontrak dengan perusahaan asal Korea Selatan, LG.

    Kemenkeu baru akan mendapatkan akses penuh ke source code pada Desember mendatang.

    “Saya kira satu bulan bisa selesai. Tapi karena kendala kontrak, kita belum bisa masuk. Begitu Januari-Februari nanti akses dibuka, sistem akan selesai diperbaiki,” ujar Purbaya optimistis.

  • Temuan 5.000 Ton Batu Giok di Aceh Digunakan untuk Bangun Masjid

    Temuan 5.000 Ton Batu Giok di Aceh Digunakan untuk Bangun Masjid

    GELORA.CO – Pemkab Nagan Raya, Aceh memastikan akan menggunakan temuan batu giok seberat 5.000 ton di kawasan Kecamatan Beutong, untuk melanjutkan pembangunan Masjid Giok Aceh.

    “Seluruh batu giok yang ditemukan akan dikelola untuk kepentingan masyarakat luas dan kemaslahatan umat,” kata Bupati Nagan Raya, Aceh, Teuku Raja Keumangan, Sabtu (25/10/2025).

    Teuku Raja Keumangan mengatakan penemuan batu mulia yang banyak digunakan sebagai bahan perhiasan tersebut berada tidak jauh dari lokasi penemuan sebelumnya, tepatnya di kawasan Kecamatan Beutong, Kabupaten Nagan Raya.

    Berdasarkan perkiraan awal, batu giok yang baru ditemukan ini memiliki berat hampir mencapai 5.000 ton.

    “Ini adalah batu dengan ukuran lebih berat dan lebih besar dari penemuan batu giok sebelumnya di Nagan Raya mencapai 20 ribu ton,” kata Teuku Raja Keumangan.

    Ia berharap, kekayaan alam yang menjadi anugerah besar bagi Kabupaten Nagan Raya, sehingga hal ini dapat memberikan manfaat tidak hanya bagi masyarakat, tetapi juga bagi Indonesia bahkan dunia.

    Teuku Raja Keumangan mengatakan penemuan batu giok berukuran besar ini, semakin memperkuat langkah Pemkab Nagan Raya dalam menyelesaikan pembangunan Masjid Giok Nagan Raya, Aceh.

    Masjid Agung Baitul ‘Ala atau Masjid Giok Aceh selama ini dirancang menggunakan batu giok asli sebagai bahan utama pada bagian luar dan dalam bangunan.

    Dengan ditemukan nya cadangan giok baru ini, diharapkan proses penyelesaian pembangunan masjid yang di gadang-gadang akan menjadi ikon dunia itu dapat segera terwujud.

  • Hamish Daud Blak-blakan Bilang Raisa Boleh Gugat Cerai Kalau Ia Melanggar Janjinya

    Hamish Daud Blak-blakan Bilang Raisa Boleh Gugat Cerai Kalau Ia Melanggar Janjinya

    GELORA.CO – Rumah tangga Raisa Andriana dan Hamish Daud dikabarkan alami keretakan setelah 8 tahun menikah.

    Selama ini, publik menilai rumah tangga yang dibinda Raisa dan Hamish Daud terlihat harmonis. Ternyata keduanya kini menghadapi ujian besar.

    Raisa telah melayangkan gugatan cerai terhadap suaminya ke Pengadilan Agama Jakarta Selatan.

    Informasi ini telah dikonfirmasi langsung oleh pihak Pengadilan Agama Jakarta Selatan.

    Humas PA Jaksel, Abid M.H mengungkapkan bahwa guguatan tersebut sudah terdaftar secara resmi.

    “Yang tadi namanya saudara sebut memang sudah ada (gugatannya),” ungkap Abid, dilansir pada tayangan YouTube Intens Investigasi, Kamis (23/10/2025).

    Pasangan ini akan menjalani sidang perdananya pada tanggal 3 November 2025 mendatang.

    Ditengah kabar perceraian mereka, kembali beredar momen saat Raisa Andriana dan Hamish Daud melangsungkan pernikahan.

    Raisa dan Hamish Daud resmi menjadi sepasang suami istri setelah menjalani prosesi akad nikah pada Minggu (3/9/2017) lalu di hotel Ayana Midplaza Jakarta. 

    Sebagai seorang suami, Hamish sempat mengucapkan janji suci untuk istrinya. 

    “Bismillahirrahmanirrahim, pada hari ini Ahad tanggal 3 September 2017 saya Hamish Daud Wyllie berjanji dengan sesungguh hati bahwa saya akan menggauli istri saya bernama Raisa Andriana bin Allan N. Rachman dengan baik menurut ajaran Islam,” ungkap Hamish Daud mengucapkan janjinya saat menikahi Raisa.

    Selain itu, Hamish juga mengungkapkan kewajibannya yang harus ditunaikan sebagai seorang suami.

    Serta, janji ini bisa membuat Raisa menggugat cerai apabila Hamish melanggarnya.

    “Buat istri saya tersebut saya menyatakan sebagai berikut apabila meninggalkan istri saya selama 2 tahun berturut-turut tidak memberi nafkah wajib padanya, tiga bulan lamanya menyakiti badan atau jasmani istri saya, atau membiarkan istri saya selama 6 bulan atau lebih dan karena perbuatan saya tersebut, istri saya bisa mengajukan gugatan kepada pengadilan Agama,” ujar Hamish.

    Pria yang lahir di Gosford, Australia ini secara blak-blakan mengatakan hubungannya dengan Raisa bisa saja berakhir bila dirinya melanggar sejumlah janjinya sebagai suami.

    “Apabila gugatannya diterima oleh pengadilan tersebut kemudian istri saya membayar Rp10.000 sebagai ihwal kepada Pengadilan Agama. Kepada saya atau padanya memberikan kuasa untuk menerima uang tersebut dan menggunakannya kepada Amal Zakat Nasional untuk keperluan ibadah sosial. Jakarta, 3 September 2017, suami, Hamish Daud Wyllie,” pungkasnya.

    Kini gugatan Raisa terhadap Hamish Daud telah sampai ke Pengadilan Agama Jakarta Selatan. Lantas, adakah janji yang dilanggar oleh Hamish?

    Hinga kini, kedua pihak belum memberikan keterangan resmi mengenai alasan dari perpisahan mereka.

  • Bukan Hamish Sosok Ini Disebut Dijodohkan dengan Raisa, Isu Restu sang Ibunda Kembali Muncul

    Bukan Hamish Sosok Ini Disebut Dijodohkan dengan Raisa, Isu Restu sang Ibunda Kembali Muncul

    GELORA.CO – Rumah tangga penyanyi kenamaan Raisa Andriana dan aktor sekaligus arsitek Hamish Daud kini tengah berada di ujung tanduk.

    Setelah delapan tahun menikah, kabar gugatan cerai yang dilayangkan Raisa terhadap suaminya menjadi perbincangan hangat publik.

    Namun, di tengah ramainya pemberitaan soal perceraian tersebut, muncul pula isu lama yang menyeret restu keluarga, terutama sang ibunda Raisa, ke permukaan.

    Isu Lama Kembali Mencuat, Ibunda Raisa Disebut Tak Merestui Pernikahan

    Isu mengenai hubungan Raisa dan Hamish Daud mendadak ramai dibicarakan di media sosial, khususnya di platform X (Twitter), sejak Kamis (23/10/2025).

    Sebuah akun bernama @tiffa_ny5249 mengunggah thread yang menyebutkan bahwa orang tua Raisa, terutama sang ibu, sejak awal dikabarkan tidak setuju dengan keputusan putrinya menikah dengan Hamish.

    Unggahan tersebut segera menarik perhatian warganet dan dikutip oleh sejumlah akun lain, hingga menimbulkan diskusi panjang di lini masa.

    “Dulu sebelum mereka menikah tuh temanku cerita, tetangganya dia saudaraan sama Raisa. Jadi emang dari dulu desu udah mokondo. Kemana-mana yang jemput Raisa, mostly Raisa yang bayar,” tulis akun itu, menggunakan bahasa gaul yang membuat penasaran publik.

    Dalam unggahan lanjutan, akun tersebut menegaskan bahwa keluarga Raisa sempat menolak Hamish.

    “Keluarganya Raisa pada gak setuju sebenarnya sama deseu. Tapi Raisanya bucin to ya mau gimana lagi,” tambahnya.

    Tak lama, pernyataan itu disambar banyak warganet lain yang mengaku pernah mendengar kabar serupa.

    Sebagian mengaku mendengar kabar serupa dari lingkaran pertemanan orang tua mereka.

    “Ini omongan-omongan yang beredar di grup nongkrong nyokap di mbaknya. Nyokapnya teman ada di salah satu tongkrongan nyokapnya si mbak ini dan emang gitu yang terjadi,” tulis seorang warganet di kolom komentar.

    Ia juga menambahkan bahwa cerita tersebut sudah lama beredar.

    “Bahkan dengar ini dari 2019. Statemen langsung dari teman gue waktu itu, masnya gak ada duitnya,” lanjutnya.

    Menurut warganet itu, keluarga Raisa sempat menilai Hamish tidak sepadan.

    “Kata nyokapnya si itu malah kayak numpang terkenal, numpang hidup. Mending mantannya lah jauh,” sambungnya.

    Isu tersebut makin melebar ketika muncul tambahan cerita dari akun lain yang menyebut bahwa sebelum menikah dengan Hamish, Raisa sebenarnya sempat ditaksir oleh seorang petinggi di salah satu bank ternama.

    Namun, meski keluarganya disebut-sebut sudah meminta Raisa untuk mempertimbangkan ulang pilihannya, sang penyanyi tetap memilih Hamish.

    “R ditaksir sama salah satu petinggi (salah satu bank) dan dia tetap milih H. Mamanya sampai mohon-mohon buat mempertimbangkan lagi, tapi dasarnya bucin yaudah lah ya,” tulis akun lain yang ikut menambah panjang diskusi tersebut.

    Raisa dan Hamish Daud menikah pada 3 September 2017 dalam sebuah pesta pernikahan mewah yang disaksikan banyak publik figur.

    Dari pernikahan itu, mereka dikaruniai seorang putri bernama Zalina Raine Wyllie yang lahir pada tahun 2019.

    Selama bertahun-tahun, pasangan ini dikenal publik sebagai simbol keluarga harmonis dan jauh dari gosip miring.

    Meski berbagai tudingan terus berseliweran di media sosial, kebenaran dari cerita-cerita tersebut belum dapat dipastikan.

    Namun, di tengah ramainya spekulasi publik, pihak Pengadilan Agama Jakarta Selatan (PA Jaksel) akhirnya memberikan keterangan resmi terkait status hukum rumah tangga Raisa dan Hamish Daud.

    Disebut Ada Sosok Lain Sebelum Hamish Daud

    Kabar yang beredar semakin melebar setelah muncul tambahan cerita dari akun berbeda.

    Menurut unggahan itu, sebelum menikah dengan Hamish, Raisa sempat ditaksir oleh seorang petinggi bank ternama.

    Namun, meski keluarga disebut sudah meminta Raisa untuk mempertimbangkan ulang pilihannya, pelantun “Serba Salah” itu tetap mantap memilih Hamish Daud sebagai pendamping hidup.

    “R ditaksir sama salah satu petinggi bank dan dia tetap milih H. Mamanya sampai mohon-mohon buat mempertimbangkan lagi, tapi dasarnya bucin yaudah lah ya,” tulis akun yang memicu gelombang komentar baru.

    Unggahan itu pun menjadi viral dan memicu debat di kalangan netizen: antara yang percaya dan menganggap semua itu hanya gosip lama yang kembali diangkat karena kasus perceraian.

    Pernikahan yang Dulu Dianggap Sempurna

    Raisa Andriana dan Hamish Daud resmi menikah pada 3 September 2017 dalam pesta pernikahan mewah yang digelar di Jakarta.

    Acara sakral itu dihadiri oleh banyak publik figur ternama dan menjadi sorotan nasional karena dianggap sebagai pernikahan impian.

    Dua tahun berselang, kebahagiaan mereka semakin lengkap dengan kelahiran Zalina Raine Wyllie pada 2019.

    Selama bertahun-tahun, pasangan ini dikenal sebagai simbol keluarga muda yang harmonis, sukses, dan jauh dari gosip miring.

    Keduanya bahkan sering tampil dalam kampanye sosial dan proyek bisnis bersama, seperti kafe Titik Temu, yang mereka bangun di Bali dan Jakarta.

    Karena citra harmonis itulah, kabar gugatan cerai Raisa pada Oktober 2025 benar-benar mengejutkan publik.

    Gugatan Cerai Diajukan Melalui E-Court

    Berdasarkan informasi yang diterima media, gugatan cerai Raisa terhadap Hamish Daud diajukan secara online melalui sistem e-court pada 22 Oktober 2025.

    Proses hukum dilakukan oleh kuasa hukum Raisa dan telah terdaftar di Pengadilan Agama Jakarta Selatan (PA Jaksel).

    Pihak PA Jaksel membenarkan adanya gugatan tersebut, namun menolak memberikan rincian lebih lanjut terkait alasan perceraian.

    Sidang perdana dijadwalkan berlangsung pada 3 November 2025 mendatang.

    “Benar, sudah terdaftar. Sidang perdana akan digelar awal November. Untuk detail perkara tidak bisa kami sampaikan karena menyangkut privasi,” ujar salah satu pejabat PA Jaksel ketika dikonfirmasi awak media.

    Misteri Pemicu Keretakan Rumah Tangga

    Sejak kabar gugatan itu mencuat, publik ramai berspekulasi tentang penyebab keretakan rumah tangga pasangan ini.

    Beberapa akun gosip di media sosial menyebut bahwa masalah sudah muncul sejak lama, namun berhasil disembunyikan dari publik.

    Ada yang menyebut bahwa Hamish Daud menghadapi tekanan finansial usai bisnisnya tersendat.

    Ada pula yang menyinggung ketidaksepahaman dalam urusan keluarga kecil mereka.

    Namun sejauh ini, belum ada pernyataan resmi dari kedua pihak.

    Sumber dari lingkaran dekat pasangan ini bahkan menyebutkan bahwa Raisa dan Hamish sudah lama tinggal terpisah secara diam-diam.

    Namun, informasi ini belum dapat dikonfirmasi secara independen.

    Profil dan Kiprah Hamish Daud Arsitek, Pebisnis, hingga Aktivis Lingkungan

    Sebelum dikenal sebagai aktor dan pembawa acara, Hamish Daud Wyllie lebih dulu meniti karier di dunia arsitektur.

    Ia menempuh pendidikan di Southern Cross University, East Lismore, New South Wales, Australia, dan berhasil meraih gelar Bachelor of Arts (BA) di bidang arsitektur.

    Setelah lulus, Hamish bekerja selama 12 tahun di SAKA Architects, sebelum mendirikan perusahaannya sendiri, Saka Design Group.

    Dari sanalah karier profesionalnya mulai menanjak.

    Selain di bidang arsitektur, Hamish juga dikenal aktif berbisnis.

    Ia memiliki restoran Up in Smoke di Jakarta Selatan, serta kafe Titik Temu yang dikelola bersama Raisa.

    Bisnis lain yang juga ia kembangkan adalah Rise N Shine, merek pakaian anak, dan keterlibatannya di label musik Juni Records.

    Di luar dunia bisnis dan hiburan, Hamish juga dikenal sebagai aktivis lingkungan.

    Ia sempat menjabat sebagai Chief Marketing Officer (CMO) di startup pengelolaan sampah Octopus, yang fokus pada daur ulang dan pemberdayaan pemulung.

    Namun, setelah perusahaan tersebut terseret kasus keterlambatan gaji karyawan, Hamish memutuskan untuk mundur.

    Isu tentang rumah tangga Raisa dan Hamish Daud memancing beragam reaksi publik.

    Sebagian netizen menyayangkan kabar perpisahan mereka yang dianggap sebagai pasangan ideal.

    “Raisa dan Hamish itu couple goals banget, kalau mereka aja gak bisa bertahan, siapa yang bisa?” tulis seorang pengguna X.

    Namun, tak sedikit pula yang mengingatkan publik untuk tidak mencampuri urusan pribadi artis.

    “Gak usah percaya gosip yang gak jelas sumbernya. Kalau pun pisah, itu urusan mereka berdua, bukan konsumsi publik,” tulis netizen lainnya.

    Belum Ada Pernyataan dari Raisa dan Hamish

    Hingga berita ini ditulis, baik Raisa maupun Hamish Daud belum memberikan tanggapan resmi terkait isu-isu yang beredar.

    Pihak manajemen Raisa juga belum mengeluarkan pernyataan publik.

    Sementara itu, akun media sosial keduanya tampak masih aktif namun tanpa unggahan terbaru sejak kabar perceraian mencuat.

    Publik kini menantikan sidang perdana pada 3 November mendatang, yang diharapkan dapat membuka fakta sebenarnya di balik keretakan rumah tangga pasangan yang selama ini dikenal adem ayem tersebut.

    Kisah cinta Raisa dan Hamish Daud yang dahulu menjadi simbol romantisme kini berubah menjadi salah satu kasus perceraian paling disorot di 2025.

    Di tengah derasnya spekulasi dan gosip yang beredar, satu hal yang pasti kebenaran hanya akan terungkap di ruang sidang.

    Sementara itu, publik diimbau untuk tidak menelan mentah-mentah kabar di media sosial dan menunggu klarifikasi resmi dari kedua belah pihak.

  • Isu Orang Ketiga Dibalik Gugatan Cerai Raisa, Pacar Hamish Daud Diduga Hamil dan Minta Nikah

    Isu Orang Ketiga Dibalik Gugatan Cerai Raisa, Pacar Hamish Daud Diduga Hamil dan Minta Nikah

    GELORA.CO –  Kabar perceraian Raisa Andriana dan Hamish Daud yang mengejutkan publik kini diwarnai oleh isu yang lebih panas.

    Di tengah keheningan kedua belah pihak, rumor liar yang diduga menjadi akar permasalahan Raisa Andriana menggugat cerai Hamish Daud beredar di media sosial.

    Isu ini mencuat setelah akun @mbardee mengaku mendapat informasi dari orang dalam terkait perceraian pasangan artis tersebut.

    Ia mengatakan ada orang ketiga dalam rumah tangga Raisa dan Hamish Daud yang menyebabkan keretakan.

    Sebab, akun tersebut menuding Hamish Daud telah menghamili kekasihnya dan kini meminta pertanggungjawaban untuk dinikahi.

    Karena itu, akun tersebut menyebut Raisa memilih untuk menggugat cerai Hamish Daud.

    “Dapat info dari orang dalam, pacarnya Hamish hamil dan nuntut minta dinikahin. Makanya Raisa cerai,” tulis akun @mbardee dalam sebuah tangkapan layar yang diunggah oleh akun TikTok @helena_michaella, Jumat (24/10/2025).

    Isu miring itu pun langsung memicu berbagai macam komentar netizen yang merasa empati terhadap Raisa Andriana.

    Banyak netizen yang berharap isu itu tidak benar, tetapi mereka juga tak heran Raisa menggugat cerai bila memang isu tersebut terbukti benar.

    Menurut mereka, isu tersebut sangat menyakitkan bila memang terbukti terjadi.

    “Wah fatal banget sih kalau benar. Ya pantes minta cerai kalau gitu. Pokoknya mendoakan yang terbaik buat kak Raisa, apapun inti masalah yang dia hadapi,” tulis akun @igaindi**.

    Rasa tidak percaya bercampur dengan amarah juga diungkapkan oleh pengguna lain. “Rasa gak percaya, tapi benar ini keterlaluan sih. Udah selingkuh, hamil pula,” timpal akun @guruik**.

    “Gila semoga gak benar ya, walaupun kayaknya gak mungkin masalah cuman beda karakter Yaya sampai gugat cerai sih,” ujar akun @capricorn***.

  • Dedi Mulyadi Harus Jujur Soal Duit Rp4 Triliun Mengendap di Bank

    Dedi Mulyadi Harus Jujur Soal Duit Rp4 Triliun Mengendap di Bank

    GELORA.CO -Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi didesak untuk menjelaskan kepada publik khususnya rakyat Jabar terkait dana Pemda Jabar sebesar Rp4,1 triliun yang mengendap di bank, sebagaimana diungkap Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa. 

    Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga  menyoroti jika  anggaran Rp4 triliun tersebut diendapkan dalam bentuk deposito berjangka tiga atau enam bulan, tentu bunganya lumayan besar. 

    “Masalahnya, bunganya itu untuk siapa dan untuk apa?” kata Jamiluddin Ritonga kepada RMOL, Sabtu, 25 Oktober 2025.  

    Ia menilai sebaiknya Dedi Mulyadi dan kepala daerah lainnya dapat menjelaskan apa motivasi mengendapkan anggaran tersebut dan apakah anggaran yang disediakan benar-benar untuk pembangunan yang dilaksanakan tepat sesuai waktu yang ditetapkan.

    “Dengan begitu, pengendapan anggaran bukan dimaksudkan untuk mendapatkan bunga untuk keuntungan pihak-pihak tertentu. Kalau ini yang terjadi, maka pengendapan anggaran sudah sengaja diselewengkan,” kata Jamiluddin.

    Mereka-mereka yang melakukan hal itu tentunya sudah menghambat pembangunan di daerah, dan karenanya harus ditindak dengan sanksi yang berat.

    “Kiranya Dedi Mulyadi perlu menuntaskan hal itu, agar tuduhan negatif terkait pengendapan anggaran daerah dapat diminimalkan. Hal itu dapat diwujudkan bukan dengan kata-kata, tapi bukti berdasarkan hasil investigasi,” pungkasnya.

    Sebelumnya, KDM, sapaan Dedi Mulyadi membantah pernyataan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang menyebut ada dana Pemda Jabar sebesar Rp4,1 triliun mengendap di bank.

    “Kalau ada yang menyatakan ada uang Rp4,1 triliun tersimpan dalam bentuk deposito, serahin datanya ke saya. Soalnya saya bolak-balik ke BJB nanyain, kumpulin staf, marahin staf, ternyata tidak ada dibuka di dokumen, kasda juga tidak ada,” kata Dedi lewat unggahan video di akun Instagram pribadinya. Ia bahkan siap diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) bila memang ada dana mengendap sebesar itu. 

    Meski demikian, Dedi mengakui Pemprov Jabar memang memiliki kas sebesar Rp2,3 triliun di perbankan. Dana itu, katanya, bukan diendapkan, melainkan disiapkan untuk pembayaran proyek dan kontrak kepada pihak ketiga menjelang akhir tahun.

    Sementara Menkeu Purbaya menegaskan data yang digunakan pemerintah pusat bersumber langsung dari pantauan Bank Indonesia (BI) yang dihimpun dari seluruh perbankan di Tanah Air. Karena itu, menurutnya, data tersebut sudah seharusnya akurat.

  • Melda Safitri Makin Bahagia Usai Dicerai Suami PPPK, Dapat Bergepok Uang dan Tampil di Podcast Densu

    Melda Safitri Makin Bahagia Usai Dicerai Suami PPPK, Dapat Bergepok Uang dan Tampil di Podcast Densu

    GELORA.CO – Kesedihan mendalam Melda Safitri karena dicerai suami inisial JS anggota Satpol PP Aceh Singkil, Aceh, yang menang PPPK (P3K), seolah mulai hilang.

    Melda bersama dua anaknya menuai simpati masyarakat dan ceritanya pun kini viral.

    Terbaru mukanya terlihat cerah dan bahagia di podcast Denny Sumargo (Densu).

    Beberapa waktu sebelumnya, Melda juga diberikan bantuan uang bergepok-gepok dari pengusaha kosmetik asal Aceh, Shella Saukia.

    Melalui akun Facebook miliknya @Safitri Alshop Aceh, Safitri membagikan momen pertemuannya dengan artis Denny Sumargo di Jakarta.

    “Alhamdulliah semua berjalan lancar,” ungkap Safitri seraya memposting foto berdua dengan Denny Sumargo, Sabtu (25/10).

    Safitri juga memposting foto lain bersama Denny Sumargo seraya memberikan komentar.

    “Ditunggu ya,” ujar Safitri di unggahannya bersama Densu.

    Dalam dua foto ini, muka Safitri terlihat tersenyum bahagia.

    Bergepok dari Shella Saukia

    Melda Safitri mendapat rezeki berupa bantuan modal usaha dari pengusaha kosmetik asal Aceh, Shella Saukia.

    Pemberian bantuan dibagikan langsung oleh Shella melalui akun Instagramnya.

    Shella tampak memberikan uang tunai pecahan Rp50 ribu bergepok-gepok sebagai modal usaha untuk Melda Safitri.

    “Ini ada rezeki untuk buka usaha,” kata Shella Saukia saat memberikan uang.

    Melda Safitri lalu menangis dan mengaku belum pernah memegang uang sebanyak itu.

    “Gak pernah pegang uang sebanyak ini kak,” kata Melda Safitri.

    Keduanya pun langsung berpelukan di dalam rumah Shella tersebut.

    Selain uang, Shella juga memberikan handphone baru kepada Melda Safitri untuk memperlancar usahanya nanti.

     Suami Safitri Dipanggil

    Pemkab Aceh Singkil melalui BKPSDM dan tim disiplin menyebut telah memanggil suami dari Melda Safitri untuk mengklarifikasi kasus ini.

    Dalam berita viral disebutkan bahwa, Melda Safitri yang selama ini berjuang untuk memenuhi kebutuhan keluarganya dengan berjualan di pasar, tiba-tiba saja diceraikan suaminya inisial JS karena suaminya ini akan menerima SK PPPK di Satpol PP Aceh Singkil.

    Plt Asisten III Setdakab Aceh Singkil, Asrmaruddin, membenarkan pemanggilan tersebut.

    Dia mengatakan, pihaknya juga akan memintai keterangan Melda Safitri dan pemerintah desa tempat.

    “Berdasarkan pengakuan sang suami, ia dan istri bercerai pada bulan September lalu, namun perceraian itu belum sampai ke meja persidangan,” katanya, Kamis (23/10/2025).***

  • Menkeu Purbaya Pernah Jadi Bintang Tamu di Lapor Pak Trans 7, Wendy Cagur: Sombong juga Ini Orang!

    Menkeu Purbaya Pernah Jadi Bintang Tamu di Lapor Pak Trans 7, Wendy Cagur: Sombong juga Ini Orang!

    GELORA.CO –  Siapa sangka Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa ternyata pernah menjadi bintang tamu di acara Lapor Pak Trans 7.

    Kala itu Purbaya masih menjabat sebagai Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

    Purbaya hadir di Lapor Pak dengan tajuk SIMPAN UANG YAA DI BANK BUKAN CELENGAN AYAM, yang tayang pada 8 Agutus 2025.

    “Kita sambut Bapak Purbaya Yudhi Sadewa selaku ketua Dewan Komisioner dari LPS atau Lembaga Penjamin Simpanan,” ucap Andika Pratama.

    “Saya mohon terima kasih diundang ke kantor Lapor Pak,” kata Purbaya.

    Purbaya mengatakan kedatanganya ke Lapor Pak untuk menjelaskan menabung di bank sangat aman.

    Sebelumnya, Wendy Cagur dalam perannya mengungkapkan khawatiran saat menabung di bank, dan merasa lebih aman menyimpan uang di dalam celengen ayam.

    “Untuk menjelaskan kemasyarakat atau mengimbau ke teman-teman semua bahwa menabung di bank itu aman,” ujar Purbaya.

    “Jadi nggak usah ketakutan kayak Pak Wendy tadi,” imbuhnya.

    “Nah, nggak usah khawatir, Wend,” celetuk Andika Pratama.

    “Jujur, saya masih ngerasa takut nih nabung di bank. Takut uangnya nggak bisa balik. Kemaleman kali makanya nggak bisa balik,” kata Wendy Cagur disambut tawa penonton.

    “Atau takut uang saya hilang karena banknya bangkrut, Pak,” tambah Wendy Cagur.

    Purbaya lalu menjelaskan semua bank di Indonesia mengikuti program LPS.

    “Semua bank di Indonesia ikut program penjaminan LPS. Jadi kalau ada bank bangkrut, uangnya diganti oleh LPS. Semua bank, jadi bank umum, bank syariah, maupun BPR dan BPRS yang syariahnya merupakan peserta program penjaminan LPS,” ujar Purbaya.

    “Dengerin dia, Pak. anaknya overthinking. Tapi ini mohon maaf nih, Pak. Bener nggak ya, Pak Purbaya, kalau misalnya tabungan kita di bank itu dijamin oleh LPS? ” ucap Andika Pratama.

    Purbaya lantas berseloroh, dirinya merupakan orang kaya sehingga mampu menjamin Rp2 miliar per nasabah di bank.

    Ucapan Purbaya langsung disambut tawa penonton, dan celetukan kocak Wendy Cagur.

    “Bener. Anda mesti tahu saya orang kaya. Saya punya uang Rp260 triliun sekarang,” kata Purbaya.

    “Jadi saya bisa jamin uang dari bank sampai Rp2 miliar per nasabah per bank. Jadi nggak usah takut. Anda berhadapan dengan orang kaya di Indonesia sekarang,” imbuhnya.

    “Waduh, sombong juga orang ini ya,” celetuk Wendy Cagur.

    Video yang merekam kedatangan Purbaya ke Lapor Pak Trans 7, kini kembali viral di media sosial.

    Ditegur Ajudan

    Aksi Purbaya Yuhdi Sadewa saat menegur ajudannya menjadi perhatian publik.

    Peristiwa itu terjadi saat wartawan mewawancarai Purbaya Yudhi Sadewa usai rapat bersama Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (23/10/2025) malam.

    Di tengah wawancara doorstop, ajudan Purbaya Yudhi Sadewa tiba-tiba meminta wartawan menyudahi pertanyaan.

    “Cukup ya,” ujar ajudan dikutip dari tayangan youtube Kompas TV, Jumat (24/10/2025).

    Ajudan tersebut berdiri di belakang Purbaya. Seketika, Purbaya lalu meminta ajudan tidak menghalangi wartawan untuk mengajukan pertanyaan

    Lantaran wartawan telah lama menunggu kehadirannya seusai rapat bersama Direktur Utama Pertamina.

    “Kasihan-kasihan mereka sudah nunggu lama, lo ngapain nyuruh gue pulang,” kata Purbaya sambil tertawa.

    Ajudan tersebut pun ikut tertawa bersama awak media.

    “Semangat, pak,” kata salah satu wartawan.

    Peristiwa serupa 

    Momen Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, meminta agar ajudannya tidak menghalangi wartawan yang tengah mengajukan pertanyaan juga sempat terjadi saat dirinya hendak keluar dari Gedung Kementerian Keuangan pada Selasa (21/10/2025).

    Dikutip dari Youtube Kompas.com, awak media saat itu masih mencecar Purbaya sejumlah pertanyaan, meski telah melakukan doorstop.

    Namun, saat Purbaya ingin menjawab pertanyaan, salah satu ajudan berupaya untuk menjaga agar wartawan tak terlalu dekat.

    “Nanti lagi ya, awas kena pagar,” ujar ajudan Purbaya.

    “Jangan ngedorong kasihan,” kata Purbaya sambil meminta sang ajudan untuk membiarkan wartawan mendekat.

  • Relawan Kan Kultuskan Jokowi, Tak Bisa Bicara Objektif

    Relawan Kan Kultuskan Jokowi, Tak Bisa Bicara Objektif

    GELORA.CO  – Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya menanggapi soal proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh yang disebut oleh relawan pendukung Mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) sebagai karya terbaik.

    Ketua Umum ProJo (Pro-Jokowi) Budi Arie Setiadi menyebut Whoosh adalah karya terbaik, sekaligus proyek yang membawa manfaat bagi rakyat.

    Bahkan, menurut Budi Arie, proyek tersebut harus dikembangkan meski saat ini sudah dibayangi utang bernilai fantastis, Rp116 triliun.

    “Itu karya terbaik. Harusnya ditambahin kereta cepatnya ke Surabaya Banyuwangi. Bagus buat rakyat program itu,” tutur Budi Arie saat berbincang dengan awak media di kediaman Jokowi di di Jalan Kutai Utara I, Sumber, Banjarsari, Solo pada Jumat (24/10/2025), dilansir TribunSolo.com.

    Anggapan Budi Arie Setiadi soal Whoosh menjadi karya terbaik juga diamini dan didukung oleh relawan Jokowi, David Pajung.

    David menilai, Whoosh layak disebut karya terbaik karena merupakan proyek prestisius, dan hanya Indonesia sebagai negara Asia Tenggara yang memiliki proyek kereta cepat seperti ini.

    “Terbaik karena ini merupakan proyek prestisius ya,” kata David saat menjadi narasumber dalam program Kompas Petang, Jumat (24/10/2025).

    “Untuk ukuran negara-negara di Asia Tenggara, hanya Indonesia yang punya. Di Asia hanya tiga, China, Jepang, dan Indonesia,” tambahnya.

    Penilaian para relawan pendukung Jokowi soal Whoosh menjadi karya terbaik mendapat kritikan tajam dari Yunarto Wijaya.

    Menurut Toto, sapaan akrab Yunarto Wijaya, statement Whoosh sebagai karya terbaik mencerminkan sudah sejak lama, relawan selalu menoleransi atau membiarkan kesalahan Jokowi.

    Toto menilai, meski Jokowi mengeluarkan program atau kebijakan yang buruk, para relawan akan tetap setia mendukungnya.

    Ia pun menyoroti konsep pembentukan organisasi relawan pendukung yang sudah mengindikasikan adanya tanda-tanda mengkultuskan sosok Jokowi.

    Kultus sendiri artinya pemujaan berlebihan.

    Sehingga, kata Toto, relawan Jokowi cenderung memuja Jokowi dari sosoknya saja, bukan menilainya secara objektif mengenai pencapaian atau prestasi.

    “Sebetulnya nggak ada yang baru buat teman-teman relawan ini. Karena konsep dari mendirikan relawan ini kan juga sudah mengarah kepada kultus ya. Dari namanya saja, relawan ‘Pro Jokowi,’”kata Yunarto Wijaya, dalam program Kompas Petang, Jumat.

    “Artinya, memang yang difokuskan adalah pemujaan terhadap sosok, bukan berbicara objektif mengenai pencapaian Pak Jokowi,” tambahnya.

    Proyek Jokowi, terutama Whoosh, Harus Diakui Ada Kekurangan dan Perlu Evaluasi

    Yunarto selanjutnya menyatakan, meski Jokowi dikenal sebagai presiden yang berani mengambil terobosan untuk pembangunan infrastruktur, kebijakannya tak lepas dari kritik dan evaluasi.

    Sehingga, justru ketika kekurangan atau kesalahan diakui, maka akan dijadikan evaluasi agar tidak terulang.

    Apalagi mengingat ada sejumlah proyek era Jokowi yang terancam bermasalah, seperti IKN (Ibu Kota Nusantara), Whoosh, bandara yang sepi, sampai sejumlah BUMN terjerat utang.

    “Kita bisa mempelajari apa yang sudah jadi kelebihan, kita juga harus mengakui ketika terjadi kekurangan supaya menjadi evaluasi tidak diteruskan oleh rezim selanjutnya,” jelas Toto.

    “Nah, ketika berbicara mengenai Whoosh, IKN, terjeratnya BUMN pada utang karena proyek-proyek infrastruktur, ya artinya kita mengakui bahwa Pak Jokowi adalah presiden yang paling berani membuat terobusan-terobosan terkait dengan pembangunan infrastruktur yang seringkali menjadi masalah dalam logistik kita,” tambahnya.

    “Biayanya mahal, supply chain terganggu, dalam proses pelaksanaan harus kita akui juga, ada evaluasi yang harus dilakukan,” lanjutnya.

    Yunarto pun menjabarkan ada dua aspek yang harus diakui sekaligus dievaluasi dalam sejumlah proyek Jokowi yang bermasalah.

    “Pertama, misalnya jangan memberikan beban terlalu besar kepada APBN atau BUMN kita, yang pada akhirnya menjadi beban hutang di masa-masa berikutnya,” ucap Yunarto.

    “Itu terjadi dalam sebuah fakta dengan beberapa karya di BUMN kita,” tambahnya.

    “Yang kedua, tidak boleh juga terburu-buru pengambilan keputusan, misalnya membuat bandara. Karena akhirnya ada beberapa yang terbukti secara cost keekonomian itu tidak bisa hidup. Itu kan jadi beban juga buat generasi berikutnya. Termasuk dalam konteks Whoosh,” tegasnya.

    Yunarto menambahkan, seharusnya para relawan pendukung Jokowi menerima memang proyek Whoosh tersebut bermasalah dan harus dievaluasi.

    Ia juga meminta agar relawan Jokowi tidak melihat secara hitam putih, apa pun yang dibangun Jokowi adalah benar dan yang mengkritik Jokowi itu pasti salah

    “Terima saja ini sebagai sebuah diskusi, bahwa ketika ada yang mengatakan ini terlalu mahal dibandingkan dengan proyek-proyek sejenis, ya dibahas, apalagi nanti ada rencana untuk diteruskan ke Surabaya, misalnya,” papar Yunarto.

    “Jadi, jangan serta-merta berbicara ini hitam putih; bahwa apa pun yang dibangun oleh Pak Jokowi sudah pasti benar. lalu yang menolak apa pun yang dibangun oleh Jokowi sudah pasti salah,” tandasnya

  • Purbaya akan Ditekan dan Disikat untuk Direshuffle

    Purbaya akan Ditekan dan Disikat untuk Direshuffle

    GELORA.CO –  Ketegangan politik mulai meruncing di tubuh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Menteri Keuangan Purbaya Yudha Sadewa kini menjadi sorotan tajam setelah menolak penggunaan APBN untuk membayar utang proyek Kereta Cepat Whoosh. Keputusan ini menuai reaksi keras dari DPR dan menimbulkan ketegangan di lingkar kabinet.

    Pengamat intelijen dan geopolitik Amir Hamzah menilai langkah Purbaya sangat berisiko secara politik. “Purbaya bukan orang partai, tidak punya jaringan perlindungan di DPR. Ia sangat lemah secara politik dan mudah diserang. Sekarang Komisi XI sudah mulai menyorotnya. Dalam bahasa intelijen, itu tanda-tanda operasi tekanan yang terstruktur,” ujarnya kepada redaksi, Jumat (24/10).

    Sumber masalah bermula ketika Purbaya secara terbuka menolak wacana pemerintah menggunakan APBN untuk membayar utang proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (Whoosh).

    Menurutnya, beban tersebut seharusnya ditanggung oleh pihak konsorsium dan pemegang saham  bukan rakyat melalui anggaran negara.

    Pernyataan itu sontak memicu reaksi keras. Komisi XI DPR menilai Purbaya bersikap kaku dan kurang komunikatif. Beberapa anggota dewan bahkan menuding pernyataan Purbaya “berpotensi mengganggu proyek strategis nasional”.

    Sumber internal DPR menyebut sejumlah fraksi sudah menyiapkan rapat dengar pendapat khusus untuk membahas langkah Purbaya yang dianggap keluar dari kebijakan makro pemerintah.

    Menurut Amir Hamzah, Purbaya kini berhadapan dengan dua kekuatan besar: mantan Presiden Joko Widodo (yang masih punya pengaruh besar pasca Pilpres 2024) dan Luhut Binsar Pandjaitan, tokoh utama dalam proyek infrastruktur strategis.

    “Purbaya menolak mekanisme pembiayaan yang selama ini dikelola kelompok pro-Luhut. Ini jelas benturan kepentingan besar. Apalagi Jokowi masih punya jejak pengaruh dalam pemerintahan Prabowo. Kalau Purbaya bersikeras, dia akan diisolasi politiknya, lalu disikat lewat isu kinerja,” kata Amir.

    Dalam dunia intelijen, lanjutnya, mekanisme tekanan politik bisa berjalan halus mulai dari pembingkaian media, desakan di parlemen, hingga narasi publik tentang “ketidakmampuan berkoordinasi”.

    “Ini bukan sekadar kritik kebijakan, tapi operasi pembentukan persepsi,” tegas Amir.

    Amir Hamzah menggambarkan tiga tahapan pola tekanan yang sedang berjalan:

    Tahap pertama: Politisasi Media.

    Narasi yang menyerang Purbaya mulai muncul di sejumlah pemberitaan, menuding Kemenkeu lamban dan tak seirama dengan kabinet.

    Tahap kedua: Tekanan Legislatif.

    Komisi XI mulai aktif memanggil Menkeu, meminta klarifikasi, bahkan menilai komunikasi Purbaya buruk.

    Tahap ketiga: Isolasi Politik.

    Dukungan antar-menteri terhadap Purbaya melemah. Bila Presiden menilai situasi ini bisa mengganggu stabilitas, reshuffle menjadi langkah politik yang mudah dilakukan.

    “Kalau tekanan itu berlanjut hingga akhir tahun, saya memperkirakan reshuffle bisa terjadi awal 2026. Ini bukan soal kapasitas, tapi keseimbangan politik kekuasaan,” ucap Amir.

    Secara teknokrat, Purbaya dikenal rasional dan berhati-hati terhadap beban fiskal. Namun, di dunia politik, sikap tegas sering diartikan sebagai perlawanan.

    “Purbaya tidak salah secara ekonomi, tapi dalam politik kekuasaan, benar secara teknis belum tentu aman secara politik,” tutur Amir Hamzah.

    Ia juga mengingatkan bahwa keputusan-keputusan fiskal besar seperti proyek Whoosh memiliki dimensi geopolitik karena melibatkan investasi asing dan kontrak antarnegara. “Penolakan Purbaya bisa dibaca sebagai ancaman bagi investor tertentu. Itulah kenapa tekanan datang dari banyak arah,” tambahnya.

    Dalam pandangan Amir, Komisi XI DPR menjadi kanal formal untuk mendorong tekanan politik. Melalui serangkaian rapat kerja dan evaluasi, DPR dapat membangun opini bahwa Purbaya tidak mampu menjaga koordinasi ekonomi nasional.

    “Ketika opini ini terbentuk, presiden akan diberi dua opsi: mempertahankan dengan risiko citra kabinet terganggu, atau menggantinya dengan figur yang lebih ‘kooperatif’. Biasanya, pilihan kedua yang diambil,” jelas Amir.

    Sejumlah sumber internal pemerintahan membenarkan bahwa pembahasan soal reshuffle kabinet ekonomi sudah pernah muncul dalam rapat terbatas. Namun, belum ada keputusan final dari Presiden Prabowo.

    Amir memperkirakan, jika tekanan politik meningkat, nama Purbaya bisa masuk dalam daftar evaluasi. “Tekanan terukur seperti ini sering kali menjadi awal dari rotasi jabatan. Terutama kalau ada desakan dari kelompok yang merasa dirugikan,” katanya.

    Situasi Purbaya menunjukkan bahwa dunia kebijakan ekonomi tidak pernah lepas dari intrik politik dan kepentingan kekuasaan. Di satu sisi, ia mempertahankan integritas fiskal. Di sisi lain, ia harus berhadapan dengan kekuatan politik dan bisnis yang besar.

    “Dalam terminologi intelijen, ini bukan sekadar konflik kebijakan, tapi power realignment penyesuaian ulang kekuasaan setelah pergantian pemerintahan. Dan dalam penyesuaian semacam ini, yang tidak punya perlindungan politik sering kali menjadi korban pertama,” tutup Amir Hamzah.