Category: Gelora.co

  • Purbaya Membuka Kotak Pandora Kebobrokan Rezim Jokowi

    Purbaya Membuka Kotak Pandora Kebobrokan Rezim Jokowi

    GELORA.CO -Kinerja Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa dinilai telah membuka kotak pandora kebobrokan pemerintah era Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

    “Purbaya dengan gaya netral membuka kotak pandora terhadap hal-hal yang selama ini seakan-akan baik-baik saja. Padahal kelebihan narik anggaran, dana ke daerah (kebijakan Menkeu terdahulu) sangat bobrok,” kata mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu dikutip dari YouTube Inews, Kamis, 30 Oktober 2025.

    Sebelum ada Purbaya, Said Didu menyebut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati   kerap melakukan monopoli kebenaran.

    “Sebagai pejabat publik, apa hasilnya kebijakan Sri Mulyani? Menaikkan utang dari Rp8.000 triliun menjadi Rp24.000 triliun, menaikkan cicilan utang dari Rp400 triliun menjadi Rp1.600 triliun, bunga utang dari 2 persen menjadi 6-7 persen,” jelas Said Didu.

    Soal utang, Said Didu menyebut klaim pemerintah bahwa utang hingga akhir 2024 sebesar Rp10.269 triliun itu belum hitungan keseluruhan. Jika digabungkan antara utang pemerintah, utang BUMN, utang pensiunan dan utang tertunda, maka jumlahnya mencapai Rp24.000 triliun.

    “Maka ini kotak pandoranya dibuka (oleh Purbaya),” tutup Said Didu yang mengaku sudah mengenal Purbaya sejak tahun 2008. 

  • Jokowi Gagal Paham Samakan Whoosh dan Infrastruktur Publik

    Jokowi Gagal Paham Samakan Whoosh dan Infrastruktur Publik

    GELORA.CO -Mantan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dinilai keliru menjawab permasalahan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh dengan dalih sebagai infrastruktur pelayanan publik. 

    “Jangan campur adukkan pelayanan publik dengan proyek Whoosh. Dia (Jokowi) tidak bisa membedakan klasifikasi infrastruktur,” kata mantan Sekretaris BUMN, Said Didu dikutip dari kanal YouTube Nusantara TV, Kamis, 30 Oktober 2025. 

    Said Didu mengurai ada tiga klasifikasi infrastruktur, yakni infrastruktur dasar, infrastruktur publik, dan infrastruktur komersial. Menurutnya, Whoosh sejak awal dirancang sebagai infrastruktur komersial.

    “Dia (Jokowi) menyamakan (Whoosh) dengan infrastruktur publik dan dasar. Infrastruktur publik memang tidak pernah dikejar untung. Tapi yang komersial itu harus berdasarkan komersial (untung),” jelas Said Didu.

    “Proyek ini (Whoosh) sejak awal dirancang sebagai infrastruktur komersial, sama dengan Bandara Kertajati,” sambung Said Didu.

    Maka dari itu, ia meminta Jokowi tidak mengaburkan fakta sebenarnya dalam proyek Whoosh yang kini meninggalkan utang besar bagi Indonesia.

    “Kasihan publik dibelok-belokkan begitu terus,” pungkasnya.

  • Alarm Delpedro, Makin Ditekan Makin Melawan!

    Alarm Delpedro, Makin Ditekan Makin Melawan!

    GELORA.CO -Pesan perlawanan disampaikan Direktur Lokataru Foundation, Delpedro Marhaen saat hendak digiring dari Rutan Polda Metro Jaya ke Kejaksaan Tinggi Jakarta, Rabu, 29 Oktober 2025.

    Delpedro bersama tersangka lain dilimpahkan ke kejaksaan setelah Polda Metro melengkapi berkas perkara dugaan penghasutan demonstrasi Agustus 2025.

    Delpedro bersama tersangka Muzaffar Salim, Syahdan Husein, dan Khariq Anhar digiring sembari terikat kabel ties berwarna merah di kedua lengannya. Sebelum memasuki mobil tahanan, Delpedro sempat menyampaikan kalimat kepada awak media.

    “Semangat semuanya. Semakin ditekan, semakin melawan,” ujar Delpedro.

    Delpedro sebelumnya telah melakukan “perlawanan” dengan mengajukan gugatan praperadilan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Namun sayang, gugatan yang dilayangkan Delpedro bersama Muzaffar, Khariq, dan Syahdan tidak diterima sehingga status tersangka mereka tetap berlaku.

    Delpedro ditetapkan tersangka bersama lima orang lainnya dalam kasus dugaan penghasutan demonstrasi Agustus 2025 yang terjadi di Jakarta. Selain Delpedro, Polda Metro Jaya juga menetapkan tersangka kepada Muzaffar Salim selaku staf Lokataru dan admin akun Instagram @blokpolitikpelajar, Syahdan Husein selaku admin akun Instagram @gejayanmemanggil.

    Lalu Khariq Anhar selaku admin akun instagram @AliansiMahasiswaPenggugat, RAP selaku admin akun IG @RAP yang berperan membuat tutorial pembuatan bom molotov, serta Figha Lesmana selaku admin akun TikTok @fighaaaaa.

  • Isu Ijazah Dipakai untuk Makzulkan Gibran

    Isu Ijazah Dipakai untuk Makzulkan Gibran

    GELORA.CO -Kegaduhan isu ijazah Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dinilai sengaja digulirkan sebagai upaya pemakzulan.

    “Apa sih tujuan mereka mengecek ijazah Pak Jokowi dan Mas Gibran? Akhirnya terbuka semua arahnya ke mana, bahwa itu arahnya adalah pemakzulan Mas Gibran,” kata Koordinator Rumah Juang Prabowo-Gibran, Andi Azwan dikutip dari talkshow CNN Indonesia TV, Rabu, 29 Oktober 2025.

    Menurutnya, tidak alasan kuat memakzulkan Gibran. Gibran terpilih sebagai Wapres hasil demokrasi lewat Pilpres 2024.

    “Mas Gibran sebagai Wapres dipilih oleh 58 persen rakyat Indonesia. Secara konstitusi sudah jelas, sudah juga dilantik dan sebagainya,” tuturnya.

    Lebih lanjut, Andi menantang pihak-pihak yang mempersoalkan ijazah terakhir Gibran  beradu data sebagai pembuktian agar tidak menjadi bola liar di publik. 

    “Seringkali saya bicara tentang ijazah Mas Gibran selalu dikatakan harus mengikuti aturan-aturan dari Indonesia. Sedangkan beliau itu bersekolah dan berkuliah di luar negeri,” tandasnya.

  • Buntut Catcalling Cewek di Jalan, Oknum Brimob Diperiksa Propam Polda Metro Jaya

    Buntut Catcalling Cewek di Jalan, Oknum Brimob Diperiksa Propam Polda Metro Jaya

    GELORA.CO –  Beredar di media sosial (medsos) video yang memperlihatkan seorang anggota Polri melakukan catcaling atau menggoda seorang wanita yang baru pulang senam pilates di sebuah trotoar di Jakarta.

    Buntut perilaku catcalling tersebut, oknum polisi yang belakangan diketahui sebagai anggota Brimob Polda Metro Jaya tersebut, akhirnya harus berurusan dengan Propam.

    Video itu dibagikan seorang seleb Tiktok Jessy Nirmala di akun Tiktok miliknya pada Selasa (28/10/2025). 

    Dari video yang dibagikan Jessy, terlihat awalnya wanita berambut warna merah jambu itu pulang dari kegiatan pilates. 

    Jessy pulang jalan kaki dan melewati sebuah trotoar di Jakarta. 

    Kemudian di tengah jalan, Jessy melintasi sejumlah polisi pria yang sedang berkumpul.

    Seorang polisi dari sekelompok aparat itu pun melakukan catcalling. 

    Catcalling adalah salah satu bentuk pelecehan seksual secara verbal yang terjadi di ruang publik. Tindakan ini berupa komentar, siulan, atau panggilan bernada seksual, mengancam, atau merendahkan yang ditujukan kepada seseorang tanpa dikehendaki.

    Jessy pun langsung mengeluarkan kamera ponselnya dan merekam oknum Polisi tersebut. 

    Jessy juga melabrak Polisi tersebut dan mengingatkan bahwa mereka aparat berseragam yang harus melindungi warga.

    “Heh, Polisi loh godain cewek, sini gue rekam,” kata Jessy dalam video yang disadur Wartakotalive.com.

    Saat tahu direkam, oknum Polisi yang memakai peci berwarna putih itu kabur sambil meminta maaf namun tetap cengengesan.

    “Maaf mbak, maaf mbak,” kata si oknum. 

    Jessy menjelaskan dirinya memang sudah sering melintasi trotoar tersebut setiap pulang pilates. 

    Jessy pun menyayangkan tindakan aparat tersebut. Terlebih seharusnya aparat bisa menciptakan rasa aman di fasilitas umum.

    Diperiksa Propam

    Belakangan diketahui oknum polisi itu merupakan anggota Sat Brimob Polda Metro Jaya.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Brigjen Pol Ade Ary Syam Indradi membenarkan bahwa oknum polisi itu sedang diproses.

    “Yang bersangkutan telah diberi tindakan displin oleh Provost Sat Brimob Polda Metro Jaya,” ucapnya kepada wartawan, Rabu (29/10/2025).

    Brigjen Ade Ary memastikan oknum polisi akan diperiksa lebih lanjut oleh Bid Propam Polda Metro Jaya.

    “Selanjutnya dilakukan proses pemeriksaan untuk Hukuman Disiplin oleh Bid Propam Polda Metro Jaya / Unit Provost Sat Brimobda Polda Metro Jaya,” imbuhnya.

    Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri sudah mengetahui adanya tindakan oknum polisi yang tidak terpuji itu.

    Irjen Asep langsung memerintahkan jajaran Bid Propam Polda Metro Jaya untuk menindaklanjuti oknum polisi yang menjadi pelaku catcalling.

    “Saya sudah minta Kabid Propam untuk dalami dan tindak lanjuti berita tersebut,” ungkapnya kepada wartawan, Rabu (29/10/2025).

    Kapolda Metro belum menjelaskan lebih lanjut apakah oknum polisi sudah diperiksa.

    Terpisah Kabid Propam Polda Metro Jaya Kombes Radjo Alriadi Harahap menegaskan oknum polisi itu sudah dipanggil untuk menjalani pemeriksaan.

    Menurutnya, yang bersangkutan sedang didalami terkait tindakannya hingga membuat korban memposting ke media sosial.

    “Masih didalami pemeriksaannya nanti kalau sudah selesai kami serahkan ke Bid Humas Polda Metro Jaya,” tegas Kombes Radjo. 

  • Cerai dengan Erin, Andre Taulany dan Natasha Rizki Kini Dijodohkan Netizen: Kok Cocok

    Cerai dengan Erin, Andre Taulany dan Natasha Rizki Kini Dijodohkan Netizen: Kok Cocok

    GELORA.CO –  Komedian Andre Taulany dan istrinya, Rien Wartia Trigina atau kerap disapa Erin, akhirnya sepakat bercerai dengan damai.

    Kuasa hukum Andre Taulany, Galih Rakasiwi menjelaskan kliennya dan Erin sepakat bercerai yang tidak menimbulkan perselisihan yang sifatnya berlarut-larut

    “Bercerai tanpa ada serang-menyeranglah. Karena ini kan masalah juga sudah lama berlarut-larut,” kata Galih, dikutip dari YouTube Reyben Entertainment, Rabu (29/10/2025).

    “Dan mereka tetap sepakat dalam hal ini sepakatnya tetap bercerai ya bukan sepakat artinya rukun tapi sepakatnya dalam hal ini adalah tetap mereka bercerai seperti itu,” sambungnya.

    Selain sepakat berdamai dan bercerai, Andre dan Erin juga sepakat untuk berbagi harta gono-gini.

    “Kalau masalah itu kan nanti dibahasnya di luar ya, tapi tetap itu ada kesepakatan yang dibuat antara mereka,” ujar Galih.

    “Jadi untuk hal ini kesepakatan ini yang tadi diungkapkan juga adalah terkait bercerainya seperti ini,” lanjutnya.

    Sebelumnya, hubungan Andre Taulany dan Erin memanas di media sosial.

    Andre Taulany diketahui sudah mengajukan permohonan cerai keempat kalinya di Pengadilan Agama Jakarta Selatan.

    Dijodohkan dengan Natasha Rizky

    Setelah Andre Taulany dan Erin sepakat bercerai, komedian tersebut ramai dijodohkan netizen dengan Natasha Rizki.

    Pasalnya netizen dibuat gemas dengan interaksi Andre Taulany dan Natasha Rizki di konten di kanal YouTube TAULANY TV.  

    Dalam video tersebut, Andre Taulany tampak berkunjung ke kediaman Natasha Rizki. 

    Obrolan mereka yang awalnya santai tentang dekorasi rumah, tiba-tiba berubah menjadi perbincangan mendalam tentang kehidupan dan spiritualitas.  

    “Saya suka naruh lukisan-lukisan gitu, terus ada kayak tulisan-tulisan Aca, ada yang teman Aca juga yang bikin, gitu-gitu,” ujar Natasha Rizki.

    Pandangan Andre Taulany kemudian tertuju pada kutipan bijak dari ulama Ibnu Aun yang dipajang Natasha Rizki.  

    “Ibnu Aun. ‘Mengingat makhluk itu seringkali menjadi sumber penyakit dalam jiwa dan hati, maka mengingat Allah lah obatnya’,” ucap Andre Taulany membacakan kutipan itu.

    Kutipan tersebut rupanya sangat menyentuh keduanya. Andre Taulany pun langsung setuju dan menambahkan pandangannya tentang kekecewaan yang sering timbul karena terlalu berharap pada sesama manusia.

    “Kita kan, kita kan ada ada ada quote yang bilang, kita jangan terlalu berharap kepada manusia, karena manusia itu bisa berubah. Jadi berharaplah hanya kepada Allah,” tutur Andre Taulany.

    Suasana obrolan yang syahdu dan penuh perenungan ini rupanya disadari oleh Natasha Rizki.

    “Banget sih, Kak. Kakak ngerasa gak sih? Dari semua channel YouTube-nya Kak Andre, kayaknya ini paling kultum deh,” kata Natasha Rizki.

    Tak hanya itu, Andre Taulany juga menyempatkan diri menikmati masakan Natasha Rizki.

    Natasha Rizki lalu mengambilkan nasi untuk Andre Taulany.

    “Udah lama ya Kak enggak diambilin nasi kayak gini,” ucap Natasha Rizki.

    Mendengar ucapan Natasha Rizki, Andre Taulany langsung tertawa.

    “Diambilin kok sama Tono,” kata Adre Taulany.

    Netizen lantas menilai ada kecocokan atau chemistry yang kuat antara Andre dan Natasha Rizki karena obrolan mereka yang “satu frekuensi”.

    “kok cocok”

    “COCOK KAK,LANGSUNG LAMAR AJA PAK HAJI.SHOLEHAH”

    “Gak kebayang kalo plot wist nya mereka ternyata jodoh, canggung banget pasti ama Desta”

    Bagaimana menurut kalian?

  • Itu Tempat Kongko-kongko Para Termul

    Itu Tempat Kongko-kongko Para Termul

    GELORA.CO – Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) mengatakan rumah pensiun hadiah dari negara yang terletak di Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah, akan difungsikan menjadi tempat pertemuan atau ruang publik. 

    Sementara itu, penggugat ijazah Jokowi, Roy Suryo, mengatakan rumah tersebut justru akan dimanfaatkan Jokowi sebagai ajang kumpul-kumpul para Ternak Mulyono (Termul), pengikut Jokowi. 

    Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI tersebut menilai proyek tersebut berpotensi melanggar aturan terkait fasilitas bagi mantan presiden sebagaimana yang diatur dalam Undang-undang Nomor 7 Tahun 1978. 

    “Ini melanggar aturan. Kenapa? Ada undang-undang nomor 7 tahun 1978 khususnya pasal 8 di situ jelas aturan berapa nilai maksimal untuk seorang mantan presiden. Maksimal plus minus Rp 20 miliar,” katanya seperti dikutip dari YouTube Langkah Update yang tayang pada Senin (27/10/2025). 

    Ia melanjutkan tanah yang dibangun oleh pemerintah untuk Jokowi mencapai 12.000 meter persegi. 

    Dengan harga tanah di kawasan tersebut, Roy menaksir total nilainya kini bisa mencapai Rp 200 miliar. 

    “Harga tanah di sana sekarang kalau dikalikan 1,2 hektar sudah nilainaya 200 miliar. Jadi sudah 10 kali nilai harga yang diberikan oleh pemerintah terhadap mantan presidennya,” jelasnya. 

    Selain itu, undang-undang masih mengatur bahwa negara akan membiayai keperluan hidup mantan presiden tersebut.

    “Rakyat harus tahu, undang-undang itu harus mengatur negara masih membiayai kendaraan, masih membiayai sopir, masih membiayai seisi rumah.”

    “Apa kita rela? Kalau saya bisa pastikan nanti kalau sudah diresmikan itu hanya akan menjadi ajang kongko-kongko para termul yang ada di sana. Mereka datang tiap hari, kemudian makan minum di sana, siapa yang membiayai makan minum? Uang kita, uang rakyat itu,” jelasnya.  

    Roy juga menyinggung anggaran pembangunan rumah Jokowi tetap berasal dari uang negara. 

    “Kalau dikatakan uang negara iya, sama seperti uang negara katanya BUMN akan membiayai kereta Whoosh, akhirnya yang dipakai uang rakyat, karena itu uang dari APBN.”

    “Jadi, dosa utang Jokowi pada Whoosh, pada IKN dan nanti rumah yang akan ditempati itu adalah uang rakyat,” pungkasnya. 

    Sebagai tempat pertemuan

    Mantan Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa ia tidak akan menempati rumah pensiun hadiah dari negara yang terletak di Kecamatan Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah.

    Jokowi menyatakan bahwa rumah yang saat ini hampir selesai dibangun tersebut akan difungsikan sebagai tempat pertemuan atau ruang publik.

    “Ya, bisa saja untuk pertemuan-pertemuan. (Dibuka sesekali untuk ruang publik) kayaknya iya, bisa aja,” ujar Jokowi saat ditemui di Banjarsari, Kota Solo, pada Senin (27/10/2025).

    Mantan presiden ini mengaku lebih nyaman tinggal di rumah lamanya meskipun ukurannya lebih kecil.

    “Tetap di rumah lama. Sudah punya rumah, meskipun rumahnya kecil ya, tapi tetap senang di rumah yang lama,” jelasnya.

    Jokowi kembali menegaskan bahwa meskipun rumah pensiunnya telah selesai dibangun dan diserahkan, ia tidak akan berpindah domisili.

    “Enggak, tetap di Sumber,” tegasnya.

    Ia juga menambahkan bahwa hingga saat ini, rumah tersebut masih merupakan milik negara yang berada di bawah kewenangan Kementerian Sekretariat Negara.

    “Dan saya melihat juga belum selesai,” kata Jokowi saat ditemui di Banjarsari, Kota Solo, pada hari yang sama.

    Capai 95 persen

    Pembangunan rumah pensiun Jokowi dimulai pada Juni 2024 dan kini telah memasuki tahap finishing.

    Kepala Desa Blulukan, Slamet Wiyono, menjelaskan bahwa proyek tersebut dibagi menjadi dua tahap.

    “Tahap pertama sudah selesai 100 persen, sementara tahap kedua masih proses finishing,” ujarnya, dikutip dari Kompas.com, Selasa (21/10/2025).

    “Kalau progres sekarang masih tahap finishing… bangunan utama sudah 90–95 persen, tapi pagar baru sekitar 50 persen,” jelasnya.

    Rumah Jokowi di Colomadu direncanakan memiliki taman luas serta area akses khusus untuk pengamanan.

    Rumah pensiun Jokowi terletak di Jalan Adi Sucipto, Desa Blulukan, sekitar 13 menit dari Bandara Adi Soemarmo.

    Area sekitar rumah tersebut tidak bersebelahan langsung dengan permukiman warga, melainkan diapit oleh dua rumah makan dan dekat dengan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).

    Harga tanah di kawasan tersebut kini mencapai Rp 10–15 juta per meter persegi, seiring dengan pesatnya pembangunan di sekitar Colomadu.

    Warga berharap agar rumah Jokowi di Karanganyar segera rampung agar mantan presiden dapat menempatinya setelah pensiun.

    Rumah baru Jokowi dibangun di atas lahan seluas 12.000 meter persegi.

    Diatur Undang-Undang

    Rumah pemberian negara tersebut diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 7 Tahun 1978 tentang Hak Keuangan/Administratif Presiden dan Wakil Presiden Serta Bekas Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia.

    Berdasarkan UU tersebut, negara berkewajiban menyediakan rumah bagi mantan Presiden dan Wakil Presiden.

    Sebagai turunan dari UU itu, terdapat Peraturan Menteri Keuangan Nomor 120/PMK.06/2022 yang mengatur mengenai luas tanah rumah untuk mantan presiden.

    Dalam beleid tersebut, disebutkan bahwa luas tanah maksimal untuk pembangunan rumah mantan presiden dan wakil presiden adalah 1.500 meter persegi di ibu kota negara dan setara jika berada di luar kota.

  • Purbaya Mulai Kejar Elektabilitas 2029 Jadi Capres atau Cawapres

    Purbaya Mulai Kejar Elektabilitas 2029 Jadi Capres atau Cawapres

    GELORA.CO – Pengamat politik, Rocky Gerung menyoroti sosok Menteri Keuangan RI, Purbaya Yudhi Sadewa yang kini namanya tengah naik daun di mata masyarakat. 

    Ia memprediksi bahwa Purbaya tampaknya mulai menyiapkan langkah politik menuju Pilpres 2029. 

    Rocky beralasan, gaya komunikasi dan manuver Purbaya belakangan ini cukup memikat perhatian publik. 

    Namun, daya tarik publik pun bakal meredup jika gagal dipertahankan Purbaya. 

    “Di dalam teori komunikasi Pak Purbaya ini, menteri kita ini berupaya untuk langsung tiba di puncak. Tanpa aklimatisasi, begitu udah di puncak dia enggak bisa tiba di langit, dia akan turun. Jadi di dalam ilmu yang dia pelajari itu, ilmu ekonomi dasar, itu dia masuk di dalam hukum the law of diminishing return,”katanya seperti dikutip dari YouTube Deddy Sitorus pada Selasa (28/10/2025). 

    Maka dari itu, Purbaya dinilai tengah berupaya menaikkan elektabilitas dengan tampil sensasional di ruang publik. 

    Hal itu untuk merawat elektabilitasnya tetap tinggi. 

    “Tapi, kita bisa bayangkan mungkin beliau sedang kejar-kejaran dengan 2029 supaya elektabilitasnya naik terus kan pasti orang seperti Purbaya sudah berpikir untuk menjadi calon presiden, calon wakil presiden, kan begitu ambisi yang terlihat,” tambahnya. 

    Tak hanya itu, Rocky Gerung juga menyindir gaya Purbaya yang sebenarnya mirip dengan film berjudul “Koboi Cengeng”.

    “Saya tahu ada film yang dibintangi oleh Ateng dan Iskak dulu judulnya Koboi Cengeng. Iya, karena sok jago-jagoan padahal enggak punya kemampuan kan itu intinya. Tapi kita mesti jujur katakan bahwa orang akhirnya karena enggak ada leader tiba-tiba seorang yang tampil sensasional langsung jadi idola kan.”

    “Ini juga yang disebut gejala FOMO dari publik indonesia. Kelihatannya Pak Purbaya ini berupaya untuk menunggangi sensasi-sensasi awal tanpa substansial ppasti kacau kan,” jelasnya. 

    Rocky juga melihat tantangan utama Purbaya agar dirinya bisa mempertahankan popularitasnya ada pada dukungan politik. 

    “Tetapi enggak mungkin Prabowo itu mem-backup Purbaya sambil membiarkan menteri-menteri teknisnya ini dikerjai oleh Purbaya. Menteri-menteri teknis itu kan kebanyakan Ketua Partai. Sementara Purbaya, ya enggak ada partai kecuali Purbaya berupaya untuk masuk ke Partai Gajah supaya ada back up politiknya,” pungkasnya.  

  • Circle Hedon, ke Kampus Jalan Kaki

    Circle Hedon, ke Kampus Jalan Kaki

    GELORA.CO – TKS, mahasiswi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Jawa Tengah, penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang ketahuan dugem di klub malam disebut bergaya hidup hedonisme.

    Hedonisme adalah pandangan hidup yang mengutamakan kesenangan dan kepuasan pribadi sebagai tujuan utama.

    Orang yang menganut hedonisme cenderung mencari kesenangan secara terus-menerus, yang sering kali diwujudkan melalui pengeluaran yang berlebihan dan gaya hidup konsumtif.

    TKS tercatat sebagai mahasiswa aktif Program Studi S1 Bisnis Digital, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNS.

    Dari penelusuran TribunSolo.com, circle atau lingkaran pertemanan TKS disebut dari kalangan anak orang mampu.

    “Kalau (kumpulan teman-temannya) kalau dilihat memang seperti anak orang mampu (berada),” Kata Ripe (bukan nama sebenarnya) saat ditemui TribunSolo.com, Rabu (29/10/2025).

    Meski begitu, menurut Ripe, tidak ada yang menonjol dari penampilan dan perilaku TKS. 

    “Ya kalau menurut saya memang secara fisik dia itu terbilang cantik, dandanannya juga sesuai.”

    “Tapi kalau strata ekonomi itu dari orang kaya atau tidak, tidak tahu. Cuma memang hedon,” ungkap dia.

    Ripe menuturkan, dalam keseharian di kampus, TKS kerap terlihat berjalan kaki dan sesekali mengendari motor.

    Ia mengakui, TKS menggunakan ponsel iPhone yang juga menjadi sorotan di media sosial.

    “Kalau setahu saya kadang jalan kaki, kalau nggak naik motor. Kalau naik mobil saya kurang tahu. Kalau HP-nya iPhone sih setahuku,” tambahnya.

    Terkait status TKS sebagai penerima beasiswa KIP, Ripe menyebut ia mendengar, temannya itu berasal dari keluarga broken home, sehingga menerima bantuan pendidikan tersebut.

    “Katanya sih broken home, tapi saya tidak tahu langsung. Kalau menurut saya sih dia dapat KIP-K layak-layak aja cuma karena memang sirkelnya (kumpulannya) kaya gitu.”

    “Terus kemarin kesandung kasus viral itu ya jadi masak dapat beasiswa kaya gitu. Aslinya kalau mahasiswa biasa ya layak dia dapat KIP,” jelasnya.

    Buntut dari aksi dugem di klub malam hingga viral di media sosial, beasiswa KIP TKS resmi dicabut.

    Pihak kampus membenarkan TKS merupakan mahasiswa aktif di UNS.

    “Bahwa mahasiswa dengan inisial TKS adalah mahasiswa Universitas Sebelas Maret angkatan 2023,” tulis Sekretaris UNS Agus Riewanto dalam siaran persnya, Selasa (28/10/2025), dikutip dari TribunSolo.com.

    Berdasarkan hasil pemeriksaan Majelis Kode Etik Mahasiswa (MKEM), TKS dinyatakan terbukti melanggar aturan.

    Agus merujuk pada Pasal 13 huruf b Peraturan Senat Akademik UNS Nomor 17 Tahun 2021 tentang Kode Etik Mahasiswa, yang menyatakan setiap mahasiswa wajib menghindari perbuatan yang melanggar norma hukum, agama, kesopanan, maupun kepatutan.

    Atas pelanggaran itu, UNS menjatuhkan sejumlah sanksi kepada TKS, di antaranya beasiswa KIP-K yang bersangkutan resmi dicabut.

    Tak hanya itu, TKS juga tidak boleh lagi memperoleh beasiswa selama masa studi.

    “Pencabutan beasiswa KIP-K berdasarkan Keputusan Rektor Universitas Sebelas Maret Nomor 1824/UN27/2023 Tentang Penetapan Mahasiswa Penerima Bantuan Pendidikan Kartu Indonesia Pintar Kuliah Universitas Sebelas Maret Tahun 2023 dan/atau tidak diperkenankan memperoleh beassiswa lainnya selama masa studi,” ungkapnya.

    Selain sanksi pencabutan beasiswa, TKS juga dijatuhi sanksi surat peringatan pertama.

    Pihak kampus mewajibkan agar yang bersangkutan menjalani konseling selama enam bulan.

    “Mewajibkan menjalani program konseling di Subdirektorat Layanan Konseling dan Disabilitas Mahasiswa selama enam (6) bulan terhitung sejak tanggal penjatuhan Surat Keputusan sanksi,” tuturnya.

    Agus menerangkan sanksi ini diharapkan menimbulkan efek jera bagi mahasiswi yang bersangkutan.

    Ia juga berharap kasus ini bisa menjadi pembelajaran bagi mahasiswa UNS lainnya.

    “Bahwa penjatuhan sanksi ini dimaksudkan untuk memberikan efek jera, menegakkan disiplin, serta menumbuhkan kesadaran etika dan tanggung jawab moral mahasiswa di lingkungan UNS.”

    “Dengan sikap UNS ini diharapkan menjadi pembelajaran bagi sivitas akademika agar menjunjung tinggi nilai-nilai etika, integritas dan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku,” jelasnya.

    Dalam sebuah video yang viral beberapa waktu lalu, tampak TKS asyik dugem di klub malam.

    TKS terlihat berjoget dengan wajah ceria di tengah keramaian.

    Ia tampak mengenakan pakaian yang terbilang minim.

    Rekaman itu sempat viral di Instagram, tetapi kini telah dihapus.

  • Mahfud MD Identifikasi 27 Penyakit Serius Polri yang Perlu Direformasi: Koncoisme, Rekrutmen

    Mahfud MD Identifikasi 27 Penyakit Serius Polri yang Perlu Direformasi: Koncoisme, Rekrutmen

    GELORA.CO – Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, mengaku banyak menerima kunjungan dari Purnawirawan Polri, Purnawirawan TNI, Akademisi, masyarakat sipil hingga LSM.

    Mereka mendatangi Mahfud MD untuk membahas masalah reformasi Polri.

    Mahfud MD menyebut mayoritas dari mereka banyak bercerita soal informasi hingga usulan terkait reformasi Polri yang belakangan sedang menjadi sorotan publik.

    “Ya memang diskusi tentang reformasi Polri ya, kan yang ke tempat saya kan banyak Purnawirawan TNI juga ada tiga angkatan ya, darat, laut, udara. Beberapa hari sebelumnya masyarakat sipil juga banyak, kemudian kemarin Purnawirawan Polri yang senior-senior itu semua mengajak 

    bicara tentang apa reformasi Polri.”

    “Karena mereka minta ketemu, ya masa saya menolak orang mau ketemu. LSM juga banyak yang ke sini, akademisi banyak gitu yang bercerita tentang itu, minta informasi dan menyampaikan usulan.”

    “Termasuk yang Polri kemarin tuh 10 Jenderal Purnawirawan itu menyampaikan usulan-usulan resmi yang mereka tulis. Lalu mereka ngajak diskusi dan ya baguslah menurut saya,” kata Mahfud dalam Program ‘Sapa Indonesia Malam’ Kompas TV, Rabu (29/10/2025).

    Tak hanya menerima kunjungan, Mahfud mengaku banyak mendapat kiriman surat dan berkas juga terkait masalah yang terjadi di Polri.

    Surat dan berkas itu berisikan usulan soal reformasi Polri, informasi dari korban kesewenang-wenangan Polri, hingga kesediaan berbagai pihak untuk menjadi saksi dalam masalah reformasi Polri ini.

    “Saya kan hanya menerima tamu dan di meja saya tuh sudah ada tumpukan kertas-kertas berkas usulan itu dari berbagai masyarakat dari korban kesewenang-wenangan. Tapi juga ada yang dari dukungan terhadap Polri dan sebagainya. Pokoknya datang semua ke sini.”

    “Banyak sekali yang datang ke saya. Ada yang kirim surat, ada yang bersedia menjadi saksi dan sebagainya ya, tentang langkah-langkah yang yang mereka pernah lakukan dan pernah menjadi korban atau pernah juga, apa namanya menunjukkan prestasi dan sebagainya. Itu semua kita tampung karena saya kan tidak bisa nolak orang mau 

    menyampaikan apa,” terang Mahfud.

    Kemudian dari masukan dan informasi yang didapat Mahfud tersebut, ia pun bisa mengidentifikasi soal apa masalah utama yang terjadi di Polri sehingga perlu dilakukan reformasi Polri.

    Setidaknya ada 27 masalah atau penyakit serius yang terjadi di Polri menurut Mahfud.

    Namun Mahfud tak menjelaskan keseluruhan masalahnya, ia hanya menyebutkan beberapa contohnya.

    Seperti masalah rekrutmen di Polri, pembinaan, koncoisme, orang berprestasi yang terbuang, kenaikan pangkat dan masih banyak lagi.

    Koncoisme adalah paham yang mengutamakan atau memberi prioritas pada kawan, teman, atau kerabat (koneksi) dalam urusan kerja atau kekuasaan, yang sering kali mengabaikan meritokrasi atau prestasi. 

    Istilah ini sering dikaitkan dengan praktik nepotisme atau kronisme, yang dapat menyebabkan ketidakadilan karena didasarkan pada hubungan pribadi daripada kelayakan. 

    “Karena begini, saya itu sudah tumpukan di meja banyak tentang ini dan saya sudah mengidentifikasi ada 27 masalah serius ini yang menjadi penyakit di Polri sekarang.”

    “Termasuk mulai dari rekrutmen, pembinaan, pendidikan munculnya koncoisme, orang yang berprestasi terbuang, yang belum waktunya naik pangkat, naik  pangkat, dan seterusnya lah ya,” ungkap Mahfud.