Category: Gelora.co

  • Kakek Prabowo, Margono, Lebih Pas Jadi Bapak Koperasi Dibanding Bung Hatta

    Kakek Prabowo, Margono, Lebih Pas Jadi Bapak Koperasi Dibanding Bung Hatta

    GELORA.CO – Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon menilai penokohan Bapak Koperasi Indonesia lebih tepat diberikan kepada Margono Djojohadikusumo dibanding Mohammad Hatta. Hal itu didasarkan anggapan bahwa peran Bung Hatta lebih besar dari sekadar Bapak Koperasi.

    Politisi Partai Gerindra itu berpendapat, Bung Hatta lebih dari sekadar Bapak Koperasi. Menurut dia, penokohan yang tepat diberikan kepada Wakil Presiden ke-1 Indonesia itu adalah sebagai Bapak Ekonomi Kerakyatan.

    “Menurut saya, Bung Hatta itu lebih besar dari sekedar Bapak Koperasi. Bung Hatta itu Bapak Ekonomi Kerakyatan. Bung Hatta itu perancang, ekonom, pemikir, intelektual,” kata dia di Kompleks Parlemen, Senayan, Jumat (15/8/2025).

    Ia menilai, atribusi Bapak Koperasi lebih tepat diberikan kepada Margono, yang merupakan kakek dari Presiden Prabowo Subianto. Menurut dia, Bung Hatta lebih tepat dianggap sebagai tokoh ekonomi kerakyatan.

     

    “Jadi Bung Hatta itu Bapak Ekonomi Kerakyatan,” ujar dia.

    Diketahui, selama ini Bung Hatta selalu dikenal sebagai Bapak Koperasi Indonesia. Ia salah seorang pendiri bangsa yang menawarkan sistem ekonomi koperasi untuk digunakan di Indonesia.

    Koperasi memang bukan ide orisinil Bung Hatta. Ia hanya menggali kembali sistem ekonomi yang cocok untuk Indonesia, yang ketika itu baru berdiri menjadi negara.

  • Viral! Pria di Sukabumi Lompat dari Atap ke Atap Hindari Kepungan Warga

    Viral! Pria di Sukabumi Lompat dari Atap ke Atap Hindari Kepungan Warga

    GELORA.CO – Seorang pria berinisial AAJ menghebohkan warga di Jalan R. Syamsudin SH, Cikole, Kota Sukabumi, Jawa Barat. AAJ nekat melompat dari atap ke atap rumah warga untuk menghindari kepungan.

    Aksi dramatis tersebut terekam dalam video amatir warga dan viral di media sosial. Warga sempat melihat pria bertelanjang dada itu mondar-mandir di sekitar lokasi sebelum akhirnya berada di atas atap rumah. 

    Pemilik rumah, Willy Surbakti sempat meminta pria tersebut untuk turun, namun dia malah melompat ke atap rumah di sebelahnya. Tak lama kemudian, polisi bersama Babinsa berhasil menangkap AAJ dan membawanya ke Unit Reskrim Polsek Cikole untuk diperiksa.

    “Saya minta dia turun, tapi malah lompat ke rumah sebelah,” ujar Willy Surbakti, pemilik rumah.

    Meski diduga hendak mencuri, hingga kini belum ada laporan kehilangan dari rumah yang dinaiki pelaku. Motif AAJ naik ke atap rumah warga masih dalam penyelidikan polisi.

    Saat ini kasus tersebut masih dalam penyelidikan Unit Reskrim Polsek Cikole.

  • Eggi Sudjana Tak Ikut-ikutan Roy Suryo cs

    Eggi Sudjana Tak Ikut-ikutan Roy Suryo cs

    GELORA.CO  – Pengacara Razman Arif Nasution menyebut, Eggi Sudjana tak ikut terlibat bersama Roy Suryo cs dalam kasus ijazah Presiden ke-7 Joko Widodo atau Jokowi. Menurutnya, persoalan yang dipermasalahkan Eggi dan Roy berbeda.

    “Saya selaku perwakilan Bapak Eggi Sudjana menyatakan Bapak Egi Suljana tidak pernah terlibat sama sekali,” ujarnya di Jakarta Pusat, Jumat (15/8/2025).

    Dia menjelaskan, Eggi Sudjana seolah di-framing berada dalam kubu yang sama dengan Roy Suryo cs yang mempersoalkan ijazah S1 Jokowi yang diterbitkan UGM. Faktanya, Eggi Sudjana hanya mempersoalkan ijazah SMA Jokowi saja.

    “Sekarang di-framing seolah-olah Bang Eggi ikut bersama dengan Roy Suryo cs kaitannya dengan ijazah S1 (Universitas) Gadjah Mada, jawabnya tidak ikut dan tidak mau ikut-ikutan, ini clear,” katanya.

    Menurut dia, apa yang dilakukan Eggi itu pun dalam posisi sebagai pengacara Bambang Tri dan Sugi Nur Raharja (Gus Nur) yang sudah mendapatkan amnesti dari Presiden Prabowo Subianto.

    Kasus ijazah SMA Jokowi yang dipersoalkan itu juga, katanya telah berproses hukum, telah disidangkan, hingga akhirnya berujung vonis oleh Pengadilan Negeri Solo kepada Bambang Tri dan Gus Nur sampai akhirnya mendapatkan amnesti.

    “Faktanya, Bang Eggi kalau istilah hukum tempus dan delik, yang dipersoalkan Bang Eggi adalah ijazah SMA Bapak Jokowi. Ini pun posisi Bang Eggi sebagai kuasa hukum dari Bapak Bambang Tri dan Gus Nur,” katanya

  • Kayak Rapat di Kecamatan Aja!

    Kayak Rapat di Kecamatan Aja!

    GELORA.CO -Presiden Prabowo Subianto mendapat sambutan meriah dari para anggota parlemen saat menyampaikan Pidato Pengantar Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 beserta Nota Keuangan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat, 15 Agustus 2025.

    Dalam pidatonya, Prabowo menyinggung masalah besarnya tantiem (bonus atau pembagian keuntungan) yang diterima sejumlah komisaris BUMN, meski kinerjanya tidak sebanding.

    “Saudara-saudara, masa ada komisaris yang rapat sebulan sekali, tantiemnya 40 miliar setahun,” ucap Prabowo yang disambut riuh tawa dan tepuk tangan anggota dewan.

    Ia menegaskan telah memerintahkan jajaran kementerian terkait dan direksi BUMN untuk menghapus tantiem jika perusahaan merugi.

    “Saya juga telah perintahkan ke Danantara, direksinya pun tidak perlu tantiem kalau rugi. Dan untungnya harus untung bener, jangan untung akal-akalan,” tegasnya.

    Prabowo menambahkan, jika ada direksi atau komisaris yang keberatan dengan aturan tersebut, sebaiknya mundur.

    “Kalau direksi itu, kalau komisaris itu keberatan, segera berhenti, saudara-saudara sekalian,” katanya.

    Pernyataan itu memicu standing applause dari anggota parlemen yang hadir, diiringi teriakan “Prabowo! Prabowo!”

    Sambil tersenyum, Prabowo kemudian melontarkan candaan yang kembali mengundang gelak tawa.

    “Saudara-saudara sekalian, pemilu masih lama. Ini kayak rapat di kecamatan aja,” ujarnya sambil tertawa.

  • Kondisi Terakhir Mpok Alpa Sebelum Meninggal Diungkap Raffi Ahmad

    Kondisi Terakhir Mpok Alpa Sebelum Meninggal Diungkap Raffi Ahmad

    GELORA.CO  – Artis Mpok Alpa meninggal dunia hari ini, Jumat (15/8/2025). Raffi Ahmad menceritakan kondisi terakhir almarhumah sebelum tutup usia.

    Raffi Ahmad membagikan foto saat Mpok Alpa dirawat di rumah sakit. Dari unggahan tersebut, terlihat Mpok Alpa mengalami kerontokan rambut yang sangat parah.

    Ya, rambut Mpok Alpa habis gegara pengobatan kanker yang dialaminya. Raffi mengungkap, Mpok Alpa sudah dua tahun terakhir berobat kanker.

    “Dia sebetulnya sudah bolak-balik Malaysia untuk pengobatan,” katanya dalam tayangan langsung, dikutip iNews.id, Jumat (15/8/2025).

    Namun, takdir berkata lain. Mpok Alpa mengembuskan napas terakhir di rumah sakit usai berjuang melawan kanker.

    Luar biasanya, saat melahirkan anak kembar pada 2024, Raffi berkata, Mpok Alpa sudah terdiagnosis kanker.

    “Tapi Alhamdulillah, anak kembarnya lahir dengan selamat,” ungkap Raffi.

    Mpok Alpa alias Nina Carolina merupakan komedian dan presenter Indonesia. Namanya terkenal usai viral membuat reaksi video kocak dirinya merias diri sebelum pergi ke salah satu minimarket.

    Mpok Alpa pun mulai diundang ke sejumlah acara televisi hingga dipercaya memandu acara di layar kaca. Selamat jalan, Mpok Alpa.

  • Selain Ditentukan Garis Tangan, Sering Dipengaruhi Campur Tangan

    Selain Ditentukan Garis Tangan, Sering Dipengaruhi Campur Tangan

    GELORA.CO – Ketua DPR Puan Maharani menyinggung sistem demokrasi dan pemilihan umum (pemilu) di Indonesia yang sering kali dipengaruhi oleh campur tangan dan buah tangan. Hal itu disampaikan Puan dalam sambutan sidang tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR-DPD Tahun 2025 di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Jumat (15/8/2025). 

    “Saat ini, demokrasi dalam Pemilu kita, selain  ditentukan oleh garis tangan, juga sering  dipengaruhi oleh campur tangan dan buah tangan,” ujar Puan dalam sambutannya.

    Puan menyebut, semua pihak memiliki garis tangan, nasib dan kesempatan sama yang telah diberikan oleh Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa.

    “Tetapi, tidak semua dari kita memiliki kemampuan yang sama untuk ikut campur tangan dan memberikan buah tangan dalam menentukan arah demokrasi,” kata dia.

    Menurut Puan, sistem yang telah rusak ini menjadi kritik sekaligus otokritik terhadap  demokrasi dalam Pemilu Indonesia yang sudah keluar jalur. 

    Pasalnya, demokrasi yang dicita-citakan bukanlah demokrasi campur tangan dan buah tangan, tetapi demokrasi yang memberi kesempatan setara bagi semua  warga negara. Marilah kita bangun demokrasi yang menghidupkan harapan rakyat.

    “Demokrasi yang tidak berhenti di bilik suara, tetapi terus tumbuh di ruang-ruang dialog, di dapur rakyat, di balai desa, hingga di gedung parlemen, agar setiap keputusan lahir dari kesadaran bersama, bukan hanya  kesepakatan segelintir elite,” ucapnya.

    Dalam sebuah demokrasi, tuturnya, rakyat harus memiliki ruang yang luas untuk berserikat, berkumpul, menyatakan pendapat kritik. 

    “Kini, kritik rakyat hadir dalam berbagai bentuk yang kreatif dan memanfaatkan kemajuan teknologi, khususnya media sosial, sebagai corong suara publik,” tuturnya

  • Beda Perlakuan Penyambutan untuk Jokowi dan SBY di Sidang Tahunan MPR

    Beda Perlakuan Penyambutan untuk Jokowi dan SBY di Sidang Tahunan MPR

    GELORA.CO – Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR-DPD RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8). Jokowi terlihat datang seorang diri saat hadir dalam acara kenegaraan tersebut.

    Tidak ada penyambutan istimewa dari pejabat MPR maupun DPR dan DPD RI saat Jokowi hadir ke lokasi acara. Jokowi terlihat mengenakan jas berwarna abu-abu dengan kemeja putih dibalut dasi berkelir hitam.

    Kehadiran Jokowi terihat hanya disambut oleh Sekjen MPR RI Siti Fauziah. Keduanya tampak berbincang hangat saat memasuki area acara.

    Tidak berselang lama, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terlihat hadir dalam acara tersebut. Kedatangan SBY tampak disambut langsung oleh Ketua MPR RI Ahmad Muzani.

    SBY hadir bersama kedua anaknya, yang saat ini menjabat Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Wakil Ketua MPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas.

    Sebelumnya, Ketua MPR RI Ahmad Muzani mengonfirmasi bahwa Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) direncanakan hadir dalam sidang tahunan.

    “Untuk sementara, konfirmasi yang dapat kami sampaikan, rencananya Pak SBY insya Allah akan hadir, dan Pak Jokowi juga insya Allah akan hadir,” ucap Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (14/8).

    Namun, pihak MPR masih menunggu kepastian kehadiran dari Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri. Meski demikian, ia memastikan surat undangan telah sampai ke pihak Megawati.

    “Untuk presiden, kita sedang menunggu konfirmasi dari Ibu Megawati Soekarnoputri,” ujarnya.

    Dalam sidang tahunan ini, Presiden Prabowo Subianto akan menyampaikan pidato kenegaraan. Sidang tahunan tersebut menjadi bagian dari rangkaian peringatan HUT ke-80 RI.

    Sidang tahunan lazimnya berlangsung pada 16 Agustus, sehari sebelum peringatan detik-detik proklamasi. Namun, karena 17 Agustus 2025 jatuh pada hari Minggu dan 16 Agustus jatuh pada hari Sabtu, maka sesuai tata tertib MPR, sidang digelar pada 15 Agustus.

    “Karena itu dalam rapat gabungan MPR yang dihadiri fraksi-fraksi dan kelompok DPD, disepakati rapat bersama dan sidang tahunan diselenggarakan pada tanggal 15 hari Jumat,” pungkasnya.

  • Ketum PDIP Saat Ini Diwakili Saya

    Ketum PDIP Saat Ini Diwakili Saya

    GELORA.CO -Ketua DPR Puan Maharani menyampaikan pidato dalam sidang tahunan MPR/DPR/DPD 2025 di Gedung Nusantara, Komplek DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat, 15 Agustus 2025.

    Puan mengawali pidatonya dengan menyebut sejumlah nama-nama pejabat dan elite politik sebagai bentuk penghormatan dalam sidang tahunan ini.

    Sambil tersenyum, Puan Maharani mengatakan dirinya mewakili Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri yang tidak hadir.

    “Ketua umum partai politik yang sayangi dan saya cintai Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Ibu Profesor Megawati Soekarnoputri atau yang saat ini diwakili saya keberadaannya,” kata Puan dalam sidang.

    Ucapan Puan itu mendapatkan sambutan dan tepuk tangan seluruh anggota dewan dan pejabat yang hadir dalam sidang tahunan 2025 ini.

    Tampak hadir dalam barisan tamu kehormatan yakni Presiden AIPA sekaligus Ketua DPR Malaysia, Tan Sri Dato’ (Dr.) Johari bin Abdul, Ketua Parlemen Nasional Timor Leste, Maria Fernanda Lay.

    Kemudian, Ketua Parlemen Singapura, Seah Kian Peng dan Ketua Dewan Legislatif Brunei Darussalam E. Pehin Orang Kaya Seri Lela Dato Seri Setia Awang Haji Abdul Rahman bin Dato Setia Haji Mohamed Taib.

    Kehadiran mereka menjadi bagian dari upaya memperkuat kerjasama antarlembaga legislatif ASEAN dan mencerminkan peran aktif Indonesia dalam mempererat diplomasi parlemen kawasan

  • Megawati Tak Hadir di Sidang Tahunan MPR 2025

    Megawati Tak Hadir di Sidang Tahunan MPR 2025

    GELORA.CO -Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri tidak terlihat pada Sidang Tahunan MPR 2025 yang diselenggarakan di Gedung Nusantara, Komplek DPR RI, Senayan, Jumat, 15 Agustus 2025.

    Pada pidato pembukaan sidang tahunan, Ketua MPR Ahmad Muzani tidak menyebut nama Megawati. Dia hanya menyampaikan sambutan kedatangan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi).

    Selain itu, Muzani juga menyebut nama-nama wakil presiden (wapres) terdahulu yang hadir dalam sidang tahunan ini antara lain Wapres ke-6 RI Try Soetrisno; Wapres ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla; Wapres ke-11 RI Boediono; Wapres ke 13 RI Ma’ruf Amin serta sejumlah menteri-menteri dari Kabinet Merah Putih.

    Sidang tahunan dan sidang bersama ini dihadiri Presiden Prabowo Subianto beserta sejumlah jajaran kabinetnya, serta tamu-tamu tokoh negara. Adapun, menteri-menteri Kabinet Merah Putih yang. hadir antara lain Mensesneg Prasetyo Hadi, Menteri BUMN Erick Thohir, Mendes Yandri Susanto, Menteri Amran Sulaiman, Wamentan Sudaryono.

    Selain itu ada, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, dan beberapa menteri-menteri lainnya.

  • Sebelum Meninggal, Mpok Alpa Berjuang Melawan Kanker

    Sebelum Meninggal, Mpok Alpa Berjuang Melawan Kanker

    GELORA.CO – Artis Mpok Alpa meninggal dunia hari ini, Jumat (15/8/2025). Penyebab kematian almarhumah akibat sakit.

    Artis Raffi Ahmad menjelaskan lebih detail terkait penyakit yang diderita Mpok Alpa sebelum meninggal. Menurut suami Nagita Slavina itu, Mpok Alpa sakit kanker.

    “Kami sangat menjaga privasi Mpok Alpa. Makanya, tidak pernah kami sampaikan kalau almarhumah itu sakit kanker,” kata Raffi dalam tayangan langsung, dikutip Jumat (15/8/2025).

    “Dia sudah dua tahun ini melawan kanker. Kami sama-sama selalu, ada buat Mpok Alpa dalam proses terapinya,” tambah Raffi.

    Raffi bahkan bercerita, sebelum hamil anak kembar, Mpok Alpa sudah sakit kanker.

    “Saat hamil si kembar, Mpok Alpa sudah menjalani pengobatan kanker. Alhamdulillah, anak kembarnya lahir dalam keadaan selamat dan sehat,” ujar Raffi.

    Anak kembar Mpok Alpa diberi nama Raffi Ahmad Darmadina dan Raffa Ahmad Darmadina. Mereka lahir pada Senin, 7 Oktober 2024.

    Sebagai informasi, Mpok Alpa meninggal dunia di rumah sakit. Almarhumah tutup usia akibat sakit kanker