Category: Gelora.co

  • Benarkah Demo 28 Agustus 2025 Bisa Mengulang Tragedi 98?

    Benarkah Demo 28 Agustus 2025 Bisa Mengulang Tragedi 98?

    GELORA.CO –  Seruan aksi demo 28 Agustus 2025 kembali beredar luas di media sosial usai aksi demo 25 Agustus 2025 lalu di gedung DPR RI.

    Bahkan, dalam salah satu poster ajakan demo yang beredar di platform TikTok, disebutkan bahwa aksi unjuk rasa yang akan berlangsung besok merupakan demo Akbar untuk mengulang tragedi 98.

    Lantas, benarkah demo besar-besaran yang akan digelar besok bisa memicu terjadinya kerusuhan mirip tragedi 98?

    Seruan Demo 28 Agustus  2025

    Berdasarkan penelusuran, terdapat sejumlah akun di platform media sosial TikTok yang mengunggah poster dengan isi seruan mengikuti demo 28 Agustus 2025.

    Dalam poster tersebut juga disematkan judul “Tragedi 98 Comeback” dan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk ikut turun ke jalan.

    “Tragedi 98 Comeback. Buruh, Ormas, Mahasiswa, Stm, Rakyat Turun Semua,” Isi poster yang beredar luas di TikTok, seperti diunggah akun @suararakyat152.

    “Jakarta Bakal Lumpuh, Puluhan Ribu Buruh akan Gelar Demo 28 Agustus,” lanjutan isi poster tersebut.

    Postingan tersebut pun seketika langsung dibanjiri komentar warganet dan jadi perbincangan hangat.

    Berdasarkan pantauan, postingan tersebut sudah ditonton oleh lebih dari 853 ribu kali dan mendapatkan 39,9 ribu suka serta 3.905 komentar.

    Tak sedikit warganet yang menyerukan dukungan terhadap aksi demonstrasi besok, namun tak sedikit pula yang meragukan kebenarannya.

    Partai Buruh Agendakan Demo 28 Agustus 2025

    Aksi massa buruh dari berbagai serkiat kerja saat memperingati hari Buruh Internasional (May Day) di depan komplek DPR RI, Jakarta, Kamis, 1 Mei 2025. (Sumber: Poskota/Bilal Nugraha Ginanjar)

    Berdasarkan informasi, Partai Buruh dan serikat pekerja dikonfirmasi akan melakukan aksi unjuk rasa pada Kamis, 28 Agustus 2025 besok.

    Aksi ini bakal digelar secara serentak di seluruh wilayah Indonesia dengan pusat aksi akan berlokasi di depan gedung DPR RI, Senayan, Jakarta.

    Sementara, beberapa kota di luar Jabodetabek, seperti Yogyakarta, Jawa Tengah, hingga Sumatera Utara akan menggelar aksi demonstrasi di depan kantor gubernur masing-masing.

    Namun, berbeda dari aksi demonstrasi 25 Agustus 2025 lalu yang menuntut pembubaran DPR.

    Aksi buruh ini memiliki enam tuntutan yang utamanya mendesak pemerintah  untuk menghapus sistem outsourcing dan tolak upah murah.

    Adapun, terkait kabar demo besok akan mengulang tragedi 98 tidak dapat dipastikan karena demo buruh ini akan dilakukan secara damai.

    “28 Agustus 2025 Aksi Damai SERENTAK di 38 Provinsi, untuk di Jakarta dipusatkan di Istana Negara, Gedung DPR RI,” tulis akun Instagram resmi @partaiburuh_, seperti dikutip Poskota.

  • DJ Panda Benarkah Hamili Sintya Cilla? Ini Kata Roy Shakti: Sudah Ada Kesepakatan…

    DJ Panda Benarkah Hamili Sintya Cilla? Ini Kata Roy Shakti: Sudah Ada Kesepakatan…

    GELORA.CO – Giovanni Surya Saputra disebut-sebut tak hanya menghamili Erika Carlina, tapi wanita bernama Sintia mengaku memiliki anak dari DJ Panda.

    Sebenarnya kejadian yang dilakukan DJ Panda dengan Sintia terjadi sebelum hebohnya kehamilan Erika Carlina, tapi Sintya Cilla sayangnya baru muncul dalam podcast YouTube Denny Sumargo.

    Membicarakan soal Panda, Sintya mengaku memiliki seorang anak dengan DJ bernama lengkap Giovanni Surya Saputra.

    Dalam podcast tersebut, disebutkan juga mengenai dugaan ajakan untuk menggugurkan kandungan dari DJ Panda.

    Ia diketahui merupakan wanita asal Semarang, Jawa Tengah, saat ini Sintya sudah memberikan surat tuntutan kepada DJ Panda.

    Menurut Roy Shakti Tentang DJ Panda yang Hamili Sintya Cilla

    Dikatakan Roy Shakti, bahwa DJ Panda sebelumnya juga sudah mengklaim dirinya menghamili dua wanita lain selain Erika Carlina.

    “Panda sendiri sebenernya sudah mengaku bahwa memang ada mengklaim di luar Erika itu ada dua orang yang hamil,” ujar Roy Shakti, dikutip dari YouTube Reyben Entetainment, Selasa (26/8/2025).

    Kemudian, DJ Panda disebut Roy telah mengaku ada suatu kesepakatan dengan dua wanita tersebut hingga tak ada masalah apa pun.

    Sehingga seharusnya permasalahan ini tak perlu menjadi konsumsi publik.

    “Tapi sudah ada kesepakatan, jadi tidak ada masalah.”***

  • Sosok Miki Mahfud, Suami Pegawai KPK Jadi Tersangka Korupsi Sertifikasi K3

    Sosok Miki Mahfud, Suami Pegawai KPK Jadi Tersangka Korupsi Sertifikasi K3

    GELORA.CO –  Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menegaskan komitmennya dalam pemberantasan korupsi dengan menetapkan 11 orang sebagai tersangka terkait dugaan pemerasan pada proses pengurusan sertifikasi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di Kementerian Ketenagakerjaan.

    Dalam daftar tersangka tersebut, terdapat nama Miki Mahfud (MM) yang diketahui merupakan perwakilan dari PT KEM Indonesia sekaligus suami dari salah satu pegawai KPK.

    Juru Bicara KPK Budi Prasetyo menyampaikan bahwa kasus ini ditangani secara serius tanpa memandang hubungan personal maupun status keluarga di internal lembaga antirasuah.

    “Nantinya tentu kepada yang bersangkutan yaitu pihak istri tetap akan dilakukan pemeriksaan oleh inspektorat dan juga Dewan Pengawas,” kata Budi di Gedung Merah Putih KPK, Selasa (26/8/2025).

    Ia menambahkan bahwa pemeriksaan yang dilakukan terhadap pegawai KPK tersebut bertujuan untuk memastikan tidak ada pelanggaran kode etik ataupun kedisiplinan dalam lingkup aparatur sipil negara.

    “Jadi KPK selain memastikan bahwa tindakan-tindakan atau perbuatan perilaku pegawai itu mengacu pada kode etik ASN, yaitu melalui pemeriksaan di inspektorat tentang kedisiplinan pegawai, KPK juga memastikan bahwa setiap sikap perbuatan dari insan komisi juga sesuai dengan kode etik KPK,” ujarnya.

    Budi menegaskan, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan terhadap istri tersangka, tidak ada indikasi keterlibatan maupun bukti yang mengaitkan dirinya dalam perkara dugaan korupsi tersebut.

    “Dans konstruksi perkara tersebut bahwa perbuatan dugaan tindak pidana korupsi murni hanya dilakukan oleh pihak suami,” ucapnya.

    Meski salah satu tersangka memiliki hubungan keluarga dengan pegawai KPK, lembaga ini memastikan bahwa jalannya penyidikan tetap berjalan sesuai aturan dan tidak dipengaruhi kepentingan internal.

    “Benar, bahwa salah satu pihak yang diamankan, belakangan diketahui merupakan suami salah satu pegawai KPK,” kata Budi Prasetyo yang dikutip Selasa (26/8/2025).

    Ia menjelaskan, prinsip zero tolerance terhadap tindak pidana korupsi menjadi pijakan utama lembaga antirasuah, sehingga setiap individu yang terbukti terlibat akan diproses hukum secara transparan.

    “Hal ini sebagai bentuk sikap zero tolerance KPK terhadap perbuatan-perbuatan melawan hukum,” ujarnya.

    Kasus dugaan pemerasan terkait sertifikasi K3 di Kemnaker ini menjadi perhatian publik karena menyangkut proses yang seharusnya menjamin keselamatan tenaga kerja namun justru diperdagangkan dengan cara melawan hukum.

    Sebanyak 11 orang tersangka kini tengah menjalani proses hukum setelah ditetapkan secara resmi oleh KPK berdasarkan hasil pengembangan penyidikan.

    KPK menegaskan, upaya pemberantasan korupsi di Indonesia tidak hanya berfokus pada institusi pemerintahan tetapi juga menyasar pihak swasta yang terlibat dalam praktik ilegal.

    Lembaga antikorupsi itu juga menekankan pentingnya integritas dari seluruh pegawai agar tidak terlibat dalam kasus yang dapat merusak kepercayaan masyarakat.

    Penerapan pemeriksaan internal melalui inspektorat dan Dewan Pengawas diharapkan mampu menjaga profesionalisme serta mencegah konflik kepentingan dalam penanganan perkara.

    Kasus ini juga menunjukkan bagaimana korupsi bisa menyentuh sektor vital seperti keselamatan kerja, sehingga penindakan tegas menjadi langkah penting menjaga keadilan bagi seluruh pekerja.

    KPK berkomitmen melanjutkan penyidikan dengan menghadirkan bukti yang kuat agar setiap tersangka dapat diproses hingga pengadilan.

    Pihak lembaga juga mengimbau masyarakat untuk terus mendukung gerakan antikorupsi dan melaporkan jika menemukan indikasi praktik pemerasan serupa di instansi manapun.

    Dengan demikian, penegakan hukum diharapkan tidak hanya memberi efek jera tetapi juga memperkuat sistem agar praktik korupsi tidak mudah terjadi di kemudian hari.***

  • Ada Kementerian Haji, Gus Miftah Mendadak Sambangi Prabowo di Kertanegara

    Ada Kementerian Haji, Gus Miftah Mendadak Sambangi Prabowo di Kertanegara

  • Momen Kontras Disentil Rocky Gerung, Rakyat Demo tapi Prabowo Beri Tanda Kehormatan di Istana

    Momen Kontras Disentil Rocky Gerung, Rakyat Demo tapi Prabowo Beri Tanda Kehormatan di Istana

    GELORA.CO –  “Makin kontroversi,” begitu sindiran Rocky Gerung saat menyoroti momen kontras yang terjadi di Jakarta, pada Senin (25/8/2025) lalu.

    Di satu sisi, ribuan massa turun ke jalan menggelar aksi demo menyuarakan aspirasi, sementara di sisi lain, Presiden Prabowo Subianto justru menggelar acara resmi di Istana Negara.

    Acara yang digelar Prabowo yakni pemberian Tanda Kehormatan RI Indonesia kepada 114 tokoh di Istana Negara, Jakarta.

    Sementara massa menggeruduk Gedung DPR/MPR RI Jakarta menyuarakan aspirasi terkait potongan tunjangan DPR, pembubaran DPR, hingga menyoroti RUU Perampasan Aset.

    Aksi demo yang dilakukan sempat terjadi ricuh besar hingga malam hari di sekitar kawasan Gedung DPR/MPR RI.

    Kontradiksi dua peristiwa ini pun langsung menuai sorotan publik, termasuk Rocky Gerung.

    Rocky Gerung menyoroti dua kejadian di waktu bersamaan yang sangat kontras.

    Terlebih saat pemberian Tanda Kehormatan RI terdapat sejumlah tokoh yang dianggap Rocky Gerung belum layak dan namanya dipertanyakan.

    “Ada ada nama-nama yang layak, ada nama-nama yang tidak layak, ada nama-nama yang dipertanyakan,” katanya, Selasa (26/8/2025), dikutip dari YouTube Rocky Gerung Official.

    “Isu pemberian tanda kehormatan itu jadi kontroversi atau makin kontroversial karena berlangsung bersamaan real time dengan demonstrasi di depan DPR yang kemudian menimbulkan kerusuhan,” sambungnya.

    Menurut Rocky, pemberian Tanda Kehormatan dan demo 25 Agustus itu akan teringat jelas dalam pikiran.

    Sebab ada pemberian kehormatan di Istana, tapi rakyat justru tak mendapat kehormatan itu.

    “Lepas dari siapa penggerak demonstrasi, lepas dari apa ide demonstrasi itu, ditujukan pada siapa, tetapi dua event itu akan jadi catatan di dalam memori publik.”

    “Bahwa ada pemberian kehormatan di Istana, tetapi kehormatan yang seharusnya menjadi milik rakyat yang daya belinya turun, milik buruh yang kepastian hak-hak normatifnya dipertanyakan itu, tidak diperoleh,” jelasnya.

    “Bahkan dikontraskan bahwa rakyat bergerombol di depan DPR menuntut kehormatan rakyat, sementara Presiden membagi-bagi tanda kehormatan pada mereka yang masih dipertanyakan jasanya itu atau prestasinya tuh,” tambah Rocky.

    Rocky pun mengatakan, keadaan itu cukup membingungkan karena tokoh yang digambarkan oleh publik tidak layak, justru dilayakkan untuk mendapatkan Tanda Kehormatan.

  • Dwi Hartono Buat Pinjaman Fiktif tapi Ditolak hingga Habisi Kacab BRI, Usahanya Diduga Bangkrut

    Dwi Hartono Buat Pinjaman Fiktif tapi Ditolak hingga Habisi Kacab BRI, Usahanya Diduga Bangkrut

  • Mahfud MD Minta UGM Jangan Terlalu Mati-matian Membela Ijazah Jokowi: Penjelasannya Cukup

    Mahfud MD Minta UGM Jangan Terlalu Mati-matian Membela Ijazah Jokowi: Penjelasannya Cukup

    GELORA.CO – Eks Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, meminta Universitas Gadjah Mada (UGM) berhenti membela mati-matian ijazah Joko Widodo (Jokowi).

    Menurut Mahfud, UGM sudah cukup memberikan penjelasan ijazah Jokowi yang hingga kini masih terus diperdebatkan.

    Rektor UGM, Ova Emilia, sebelumnya menjelaskan kembali terkait ijazah Jokowi itu dalam channel YouTube resmi UGM untuk meyakinkan masyarakat bahwa Presiden ke-7 RI sudah menerima ijazahnya saat lulus dari Fakultas Kehutanan pada 1985.

    Ova menegaskan, UGM memiliki data dan bukti yang mendukung klaim bahwa Jokowi merupakan lulusan UGM. Seperti dokumen tahap penerimaan Jokowi di UGM, proses kuliah selama menempuh sarjana muda, pendidikan sarjana, Kuliah Kerja Nyata (KKN) hingga wisuda. 

    “UGM sudah menyatakan beberapa kali secara tegas bahwa Joko Widodo adalah alumni Universitas Gadjah Mada. UGM memiliki dokumen autentik terkait keseluruhan proses pendidikan Joko Widodo di UGM,” kata Ova Emilia, Jumat (22/8/2025), dikutip dari YouTube UGM.

    Terkait gambar ijazah Jokowi yang beredar luas di media sosial selama ini, Ova tidak mau ambil pusing karena ijazah tersebut sudah di tangan Jokowi.

    “Artinya yang menjaga ijazah itu adalah yang bersangkutan. Oleh karena itu, Universitas Gadjah Mada ini ya kita tidak mau berkomentar terkait dengan ijazah, a piece of paper yang sudah ada di yang bersangkutan,” kata Ova.

    Pernyataan terbaru dari Ova itu, menurut Mahfud, sudah cukup dan dia berharap UGM tidak lagi memberikan penjelasan terkait ijazah Jokowi.

    Sebab, sebelum ini, UGM diketahui sudah beberapa kali buka suara menjelaskan soal ijazah Jokowi.

    “Menurut saya, UGM sudahlah melakukan penjelasan itu cukup kemarin, jangan ikut lagi menjelaskan. Sudah cukup itu aja. Nggak usah katakan bahwa Joko Widodo itu orangnya gitu.”

    “Pokoknya kalau ijazah itu sudah dikeluarkan ya urusan di luar, kalau ada yang memalsu dan sebagainya, dipakai oleh orang lain yang sebenarnya bukan Joko Widodo yang itu, urusan di luar bukan urusan UGM. UGM jangan terlalu mati-matian membela,” kata Mahfud, dikutip dari Podcast Mahfud MD Official, Rabu (27/8/2025).

    Mahfud pun mengatakan, Rektor UGM cukup menyatakan bahwa pihaknya telah menerbitkan ijazah Jokowi sebagai lulusan Fakultas Kehutanan UGM, dengan menyertakan bukti-bukti yang konkret.

    Selebihnya, kata Mahfud, mau ijazah tersebut dipalsukan atau digunakan oleh orang lain, hal itu bukanlah urusan UGM lagi.

    “Jadi, Bu Ova, Bu Rektor, katakan itu terus-menerus bahwa UGM telah mengeluarkan ijazah untuk orang bernama Joko Widodo dengan bukti-bukti ini, konkret.”

    “Sesudah ijazah diberikan bahwa itu digunakan oleh orang lain atau hilang lalu dipalsukan atau apa, itu bukan urusan UGM. Tapi kalau minta ke UGM ini kan gitu aja, nggak usah membela lagi,” tegas Mahfud.

    Menurut Mahfud, perdebatan seputar ijazah Jokowi ini biarlah terjadi di antara pelapor ijazah palsu, yakni Ahli digital forensik, Rismon Sianipar Cs dengan Jokowi sendiri dan diselesaikan secara hukum seperti yang sudah berjalan sekarang ini.

    “Biar perdebatan tuh terjadi antara Rismon dan pendukungnya Pak Jokowi atau apa, biar aja di situ, lalu kan hukum ujungnya, silakan aja gitu. Saya berharap UGM gak usah ngomentarin lagi. Sudah bagus bahwa dia sudah mengeluarkan ijazah itu,”

    “Soal sesudah di luar digunakan oleh siapa, saya tidak tahu kan dan tidak harus tahu juga. Misalnya nih saya Mahfud alumni UGM, misalnya ijazah saya digunakan oleh anak saya, UGM gak nggak perlu tahu, itu urusan hukum.”

    “Kalau saya salah, saya tangkap dengan polisi, bukan UGM-nya yang dipersoalkan, kan gitu aja,” jelas Mahfud.

  • Viral Link Video Zahra Seafood Durasi 6 Menit 40 Detik, Ini Faktanya!

    Viral Link Video Zahra Seafood Durasi 6 Menit 40 Detik, Ini Faktanya!

    GELORA.CO –  Baru-baru ini, media sosial dihebohkan dengan video berdurasi 6 menit 40 detik yang diklaim terkait Zahra Seafood.

    Netizen ramai-ramai mencari tahu fakta di balik video ini, yang diisukan sebagai video syur. Namun, apa benar klaim tersebut?

    Siapa Zahra Seafood?

    Zahra, yang dikenal sebagai kasir di sebuah restoran bernama Seafood Bakaran, mendadak viral setelah videonya tersebar luas di media sosial.

    Zahra sendiri adalah seorang konten kreator yang sering membuat video di TikTok, lengkap dengan seragam tempat kerjanya.

    Dalam sebuah video di akun TikTok resminya, Zahra memperkenalkan diri dengan kalimat, “Hai namaku Zahra, selamat datang di Seafood Bakaran. Tugas utama aku kasir, aku selalu membantu customer dalam pembayaran.”

    Video ini pun awalnya tidak menimbulkan kontroversi, hingga seorang pengguna TikTok dengan akun @captain.raff mengunggah konten yang dikaitkan dengan Zahra.

    Asal Muasal Video 6 Menit 40 Detik

    Ketenaran Zahra di media sosial melejit ketika akun TikTok @captain.raff mengunggah sebuah narasi yang merujuk pada video berdurasi 6 menit 40 detik.

    Postingan tersebut menggambarkan Zahra dalam konteks yang mengejutkan, membuat netizen semakin penasaran.

    Akun @captain.raff bahkan menulis narasi provokatif:

    “Ya Allah, Zahra kan baru diangkat jadi captain di Seafood Bakaran, tapi kenapa dia kayak gitu? 6 menit apa nggak malu? Banyak banget yang lihat. Yang mau lihat, link ada di bio TikTok gua.”

    Narasi ini segera menarik perhatian publik, hingga nama Zahra viral dan menjadi trending topic di berbagai platform media sosial, termasuk Instagram dan X (sebelumnya Twitter).

    Bahkan, pencarian terkait Zahra pun melonjak di Google. Banyak yang mulai mengaitkan video berdurasi 6 menit 40 detik tersebut dengan isu “video panas.”

    Namun, benarkah video tersebut sesuai dengan narasi yang dibangun?

    Klarifikasi dan Fakta di Balik Video

    Setelah berbagai spekulasi yang tersebar luas, banyak netizen mulai mencari kejelasan mengenai video tersebut. Sayangnya, pihak Zahra sendiri tidak memberikan klarifikasi resmi. Hal ini semakin memanaskan rumor yang beredar.

    Namun, setelah ditelusuri lebih lanjut, video 6 menit 40 detik yang dikaitkan dengan Zahra ternyata bukanlah video syur.

    Video itu hanya menunjukkan Zahra yang sedang berjoget di TikTok bersama seorang pria, tanpa ada unsur vulgar atau tidak pantas. Narasi yang disebarkan akun TikTok @captain.raff sepenuhnya adalah hoaks.

    Penyebaran informasi palsu ini membuktikan betapa cepatnya rumor menyebar di era digital, terlebih lagi dengan konten viral yang melibatkan selebriti internet seperti Zahra.

    Hoaks dan Penyebaran Isu Palsu di Media Sosial

    Kisah Zahra ini bukan kali pertama terjadi di dunia maya. Media sosial sering kali menjadi lahan subur bagi penyebaran informasi yang tidak benar.

    Video viral sering kali ditarik dari konteksnya dan diberi narasi yang salah, seperti yang terjadi pada Zahra.

    Meski tidak ada bukti yang mendukung klaim video syur terkait Zahra, banyak netizen yang tetap terpancing oleh konten sensasional tersebut.

    Padahal, faktanya, video tersebut hanyalah konten biasa yang jauh dari unsur negatif yang dituduhkan.

    Kasus seperti ini mengajarkan pentingnya verifikasi informasi sebelum percaya pada sebuah rumor, terutama yang viral di media sosial.

    Dengan begitu, kita bisa mencegah penyebaran hoaks dan menjaga agar platform media sosial tetap menjadi tempat yang positif dan informatif.

    Hati-Hati dalam Menelan Isu Viral

    Video viral Zahra Seafood berdurasi 6 menit 40 detik yang ramai dibicarakan netizen ternyata tidak seperti yang dibayangkan banyak orang.

    Setelah ditelusuri, video tersebut hanya konten TikTok biasa yang disalahartikan dan dibumbui oleh narasi tidak benar.

    Penting bagi kita untuk selalu bijak dalam menggunakan media sosial. Jangan langsung percaya pada informasi yang beredar tanpa verifikasi.

    Dunia digital memang cepat, namun bukan berarti semua yang viral adalah kebenaran.

  • Rektor UGM Ditantang Tunjukkan Ijazah Sarjana Muda Jokowi

    Rektor UGM Ditantang Tunjukkan Ijazah Sarjana Muda Jokowi

  • Pasar Payakumbuh Terbakar 7 Kali Usai Penolakan Perda, Pedagang Duga Ada Unsur Kesengajaan

    Pasar Payakumbuh Terbakar 7 Kali Usai Penolakan Perda, Pedagang Duga Ada Unsur Kesengajaan

    GELORA.CO –  Ikatan Pedagang Pasar Payakumbuh, Sumatera Barat, menduga terdapat unsur kesengajaan dalam kebakaran yang melanda pasar tersebut pada Selasa (26/8/2025). 

    Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 05.00 WIB itu menghanguskan ratusan toko dan lapak di blok barat pasar.

    Pengacara Ikatan Pedagang Pasar Payakumbuh, Ady Surya menyatakan, ada indikasi kesengajaan terkait musibah ini.

    “Para pedagang menolak Peraturan Daerah (Perda) Pemkot Payakumbuh tentang aset kepemilikan pedagang. Kebakaran ini merupakan yang ketujuh kalinya,” ungkap Ady Surya saat dihubungi Kompas.com pada Rabu (27/8/2025).

    Ady mendesak pihak kepolisian untuk segera mengungkap penyebab kebakaran tersebut. Jika ditemukan unsur kesengajaan, pelaku harus ditindak secara hukum.

    “Kalau sengaja ini jelas ada unsur pidananya. Pedagang merugi miliaran akibat kebakaran ini,” tambahnya.

    Sementara itu, Kapolres Payakumbuh, Ricky Ricardo, mengonfirmasi bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait insiden kebakaran tersebut.

    Ia juga menyebutkan, pihaknya telah meminta bantuan tim Laboratorium Forensik Polda Riau untuk membantu mengungkap penyebab kebakaran.

    “Kita minta bantu tim Labfor Polda Riau untuk menyelidikinya. Jadi kita tunggu hasilnya,” kata Ricky.

    Sekretaris Daerah Kota Payakumbuh, Rida Ananda, juga menyatakan keprihatinan atas musibah tersebut.

    Ia berharap jika memang terbukti ada unsur kesengajaan, pelaku dapat ditindak sesuai dengan hukum yang berlaku.

    “Kita sangat prihatin. Jika ada unsur kesengajaan ini jelas pidana dan harus ditindak,” tegas Rida.

    Kebakaran yang melanda Pasar Payakumbuh ini menjadi perhatian serius, mengingat ini adalah kejadian kebakaran yang ketujuh kalinya di lokasi yang sama.