Category: Gelora.co

  • Profil Encuy Preman Pensiun yang Meninggal Dunia di Usia 32 Tahun

    Profil Encuy Preman Pensiun yang Meninggal Dunia di Usia 32 Tahun

    GELORA.CO  – Artis Nandi Juliawan yang memerankan karakter Encuy Preman Pensiun meninggal dunia pada Sabtu, 6 September 2025. Kabar duka ini menyisakan duka mendalam bagi penonton setia Preman Pensiun RCTI. 

    Kang Cecep Preman Pensiun (Abenk Marco) yang pertama kali memberitahu ke publik soal kematian Encuy Preman Pensiun ini melalui unggahan Instagram. Di postingan itu, Kang Cecep menyampaikan doa terbaik untuk almarhum. 

    “Satu lagi sahabat pergi di sinetron Preman Pensiun. Rest in Peace, Encuy. Doa terbaik untukmu sobat, dan buat keluarga yang ditinggalkan, semoga diberikan kesabaran dan ketabahan. Aamiin,” ujar Kang Cecep, dikutip Minggu (7/9/2025). 

    Belum diketahui apa penyebab kematian Kang Encuy Preman Pensiun. Namun, almarhum meninggal dunia dalam usia diperkirakan 32 tahun. Masih cukup muda pastinya. 

    Untuk mengenang almarhum, berikut ini profil dan perjalanan karier Encuy Preman Pensiun dari awal terlibat di sinetron hingga kehidupan di akhir hayatnya. 

    Profil Encuy Preman Pensiun

    Encuy Preman Pensiun memiliki nama asli Nandi Juliawan. Nama Encuy yang melekat dalam dirinya berasal dari karakter yang diperankannya di sinetron Preman Pensiun. 

    Pria asal Garut yang tumbuh besar di mandalagiri, Ciwalen itu memulai karier sebagai aktor sinetron tanpa bekal pengalaman sama sekali. Ya, Preman Pensiun menjadi sinetron pertamanya di dunia hiburan dan telah sukses mencuri hati masyarakat Indonesia. 

    Menurut beberapa informasi yang beredar, Nandi awalnya hanya mempersiapkan diri sebagai figuran. Namun, rezeki berkata lain, dia malah mendapat karakter yang cukup dikenal publik lewat Encuy Preman Pensiun. 

    Karakter Encuy hadir di Preman Pensiun musim ke-4 hingga musim ke-8. Dalam proses syuting, Nandi mengaku kerap kesulitan menghafal dialog hingga mengekspresikan karakter. Hal ini gegara tidak ada pengalaman sebelumnya di bidang akting. 

    Meski begitu, berjalannya waktu membuat Nandi belajar dan terus berkembang hingga akhirnya karakter Encuy melekat kuat dalam dirinya dan mendapat respons baik di masyarakat. 

    Encuy adalah seorang calo angkot yang memiliki ciri khas menggunakan topi pet. Sukses memerankan Kang Encuy, Nandi rupanya dipercaya juga memerankan Lukman di sinetron berbeda, yaitu Suparman Reborn. 

    Di sinetron Suparman Reborn yang juga tayang di RCTI, Nandi berperan sebagai sosok mandor bangunan yang jatuh hati pada seorang tukang lotek bernama Lilis yang diperankan oleh Masayu Clara. 

    Seorang Barista dan Penjual Cireng 

    Sebelum memulai debut sebagai pemain sinetron Preman Pensiun, Nandi adalah seorang barista di Garut. Dia juga pernah bekerja sebagai Marketing Komunikasi di sebuah kafe milik Aris Nugraha di daerah Cilopang, Garut. 

    Kemudian Nandi juga diketahui pernah berjualan cireng. Bisnis ini dijalaninya setelah tidak lagi syuting Preman Pensiun. 

    Bisnis cireng kekinian Nandi cukup sukses di Garut. Setiap minggunya, Nandi bisa menjual hingga 1.000 cireng. Padahal, modal awal usaha ini hanya Rp300 ribu. 

    Alumni SMA Musaddadiyah itu bahkan pernah bekerja sebagai chef di kafe daerah Simpang Lima Garut di 2014. 

    Proses yang panjang untuk mengenali kemampuan diri sendiri. Namun akhirnya, Nandi Juliawan dikenal publik sebagai pemain sinetron Preman Pensiun dengan karakter Kang Encuy. 

    Jadi, itu dia profil dan perjalanan karier Nandi Juliawan, pemeran Kang Encuy Preman Pensiun. Semoga almarhum tenang di sisi-Nya. Selamat jalan, Kang Encuy

  • Innalillahi, Encuy Preman Pensiun Meninggal Dunia

    Innalillahi, Encuy Preman Pensiun Meninggal Dunia

    GELORA.CO – Kabar duka datang dari dunia hiburan, Encuy Preman Pensiun meninggal dunia. Almarhum memiliki nama asli Nandi Juliawan. 

    Mendiang Encuy Preman Pensiun tutup usia pada Sabtu, 6 September 2025. Penyebab kematian belum diketahui hingga berita ini dibuat. 

    Informasi Encuy meninggal dunia pertama kali dibagikan oleh Kang Cecep Preman Pensiun di akun Instagramnya, @abenk_marco. 

    “Satu lagi sahabat pergi di sinetron Preman Pensiun. Rest in Peace, Encuy. Doa terbaik untukmu sobat. Dan buat keluarga yang ditinggalkan, semoga diberikan kesabaran dan ketabahan. Aamiin,” kata Kang Cecep, dikutip Minggu (7/9/2025). 

    Tidak banyak informasi yang dibagikan Kang Cecep atas meninggalnya Encuy ini. Pun soal rumah duka maupun lokasi pemakaman almarhum. 

    Terlepas dari itu, banyak fans Preman Pensiun mengaku kehilangan sosok Encuy. Doa terbaik pun dipanjatkan netizen untuk almarhum. 

    “Innalillahi Dadoooo,” kata @reb***. 

    “Innalillahi, nembe malam nonton si akang yeu di acara rumah batu suparman reborn,” ungkap @mon***. 

    “Semoga amal ibadah beliau diterima di sisi-Nya,” doa @ipe***. 

    “Ya Allah, aku ngefans banget sama dia,” kata @hel***. 

    Sebagai informasi, pemain Preman Pensiun yang telah meninggal dunia antara lain Roy Chunonk (Maman Suherman, 2014), Didi Petet (Kang Bahar, 2015), Firmansyah Pitra (Kang Pipit, 2021). 

    Lalu, Muhamad Jamasari (Kang Gobang, 2025), dan terbaru Nandi Juliawan (Kang Encuy, 2025). Semoga almarhum diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa

  • Tunjangan Sunyi Birokrat Jakarta

    Tunjangan Sunyi Birokrat Jakarta

    Oleh: Luqman Hakim

    PUBLIK belakangan ini ramai menyoroti besarnya tunjangan dan fasilitas DPRD. Kritik mengalir deras, mahasiswa turun ke jalan, dan media menggiring isu transparansi legislatif.

    Tapi ada ruang sunyi yang jarang disentuh: birokrasi eksekutif di Jakarta. Di balik meja-meja pejabat Pemprov, ada angka-angka tunjangan yang nilainya fantastis, bahkan melampaui apa yang diterima wakil rakyat.

    Sekretaris Daerah DKI Jakarta, misalnya, setiap bulan menerima tunjangan kinerja hingga Rp127,7 juta. Angka itu nyaris dua puluh lima kali lipat dari UMR Jakarta yang hanya sekitar Rp5,3 juta. Padahal gaji pokok seorang Sekda hanya di kisaran Rp3–6 juta, sisanya murni tunjangan. 

    Artinya, struktur penghasilan birokrat top level di DKI lebih ditopang insentif tambahan ketimbang gaji resmi. Logika publik wajar bertanya jika tunjangan sedemikian besar, di mana letak transparansi dan apa indikator yang digunakan untuk menilainya?

    Lebih mencolok lagi pada posisi Gubernur. Secara administratif, gaji pokok dan tunjangan jabatan seorang Gubernur DKI hanya sekitar Rp8–8,5 juta. Namun begitu masuk perhitungan 

    Biaya Penunjang Operasional (BPO), nilainya melesat hampir Rp8,9 miliar per bulan. Angka jumbo ini bukan berasal dari kalkulasi gaji, melainkan dari persentase tertentu PAD DKI yang memang sangat besar. 

    Alasan hukum memang jelas, PP 109/2000 memberi ruang maksimal 0,15 persen PAD untuk biaya operasional gubernur. Tapi dalam praktiknya, BPO sering menjadi wilayah abu-abu yang minim transparansi. 

    Publik tidak pernah mendapat penjelasan detail, bahwa apakah benar digunakan untuk penanggulangan kerawanan sosial, koordinasi pemerintahan, atau sekadar mengalir ke pos-pos yang sulit diverifikasi?

    Di titik inilah letak kesunyian kritik. Mahasiswa dan publik begitu gencar mendesak evaluasi DPRD, tetapi jarang yang berani mengarahkan sorotan ke birokrat Pemda. Padahal, jika berbicara soal keadilan, DPRD hanyalah separuh panggung. 

    Separuh lainnya ada di eksekutif, yang memegang anggaran, mengatur birokrasi, dan punya ruang diskresi lebih luas. Bila kita hanya menyoroti legislatif, sementara eksekutif dibiarkan, maka transparansi menjadi timpang dan rakyat tetap tidak mendapat jawaban utuh.

    Kritik soal tunjangan dan gaji pejabat daerah harus menyasar dua arah: DPRD sebagai representasi politik, dan birokrasi Pemda sebagai mesin administratif. Jangan sampai ada standar ganda. Kalau anggota dewan wajib membuka rincian fasilitasnya, begitu juga Sekda dan Gubernur. 

    Kalau DPRD harus dievaluasi, birokrat pun wajib mempertanggungjawabkan penggunaan TPP dan BPO mereka.

    Argumen yang kerap dipakai adalah tanggung jawab besar, wajar tunjangan besar. Benar, beban kerja pejabat tinggi memang berbeda dari ASN biasa. Tapi wajar bukan berarti tanpa batas. 

    Wajar bukan berarti tertutup dari pengawasan publik. Wajar justru lahir dari keterbukaan. Tanpa transparansi, angka Rp127 juta per bulan untuk seorang Sekda atau Rp8,8 miliar per bulan untuk seorang Gubernur akan selalu dipandang sebagai ironi di tengah rakyat yang masih berjuang dengan ongkos hidup Jakarta.

    Sudah saatnya mahasiswa dan masyarakat mengubah arah kritik. Jangan hanya terjebak pada DPRD sebagai musuh bersama. 

    Arahkan juga sorotan ke birokrat eksekutif, terutama Pemda Jakarta, yang selama ini terlindungi oleh kesunyian publik. Karena di balik sunyi itulah sering kali ada ruang gelap yang tidak pernah disentuh, padahal uangnya berasal dari rakyat yang sama.

    (Analis politik dan ekonomi di Lingkar Study Data dan Informasi.)

  • Main Domino Sama Tersangka Pembalakan Liar, Menteri Kok Pengen Banget Viral

    Main Domino Sama Tersangka Pembalakan Liar, Menteri Kok Pengen Banget Viral

    GELORA.CO -Foto Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni tengah asyik bermain domino bersama Azis Wellang, tersangka kasus pembalakan liar hutan, viral di media sosial.

    Momen ini menuai sorotan lantaran muncul di tengah instruksi Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya konsistensi penegakan hukum terhadap para pelaku pembakaran hutan dan lahan. 

    Ironisnya, tidak hanya Raja Juli,  Menteri Pelindungan Pekerja Migran Abdul Kadir Karding juga kedapatan hadir dalam pertemuan tersebut.

    Pengamat politik Hendri Satrio ikut menanggapi beredarnya foto tersebut.

    “Main domino aja difoto, Menteri kok pengen banget viral (otomatis geleng-geleng saya ni),” ujar sosok yang akrab disapa Hensat itu melalui akun X miliknya, Minggu, 7 September 2025.

    Dalam foto tersebut, Raja Juli yang juga Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI) terlihat duduk satu meja bersama Azis Wellang dan dua orang lainnya. Raja Juli mengenakan batik cokelat lengan panjang, sementara Azis tampak dengan ciri khas rambut uban putih. Keduanya terlihat akrab saat bermain domino.

    Kejadian ini menjadi pengingat bahwa pejabat negara harus lebih berhati-hati menjaga sikap dan pergaulan. Di era keterbukaan informasi, sebuah foto bisa dengan cepat menjadi sorotan publik dan berpotensi menimbulkan persepsi negatif, apalagi bila melibatkan figur yang sedang bermasalah dengan hukum.

  • KPK Bisa Tetapkan Ridwan Kamil Tersangka Kasus Pengadaan Iklan di BJB

    KPK Bisa Tetapkan Ridwan Kamil Tersangka Kasus Pengadaan Iklan di BJB

    GELORA.CO – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuka peluang menetapkan mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, sebagai tersangka dalam kasus dugaan Korupsi pengadaan iklan di PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB).

    Juru Bicara KPK Budi Prasetyo menjelaskan, bahwa lembaganya akan melakukan pemeriksaan terhadap RK sebelum menetapkannya sebagai tersangka. 

    “Itu nanti akan kami jadwalkan pemeriksaannya untuk diklarifikasi, dimintai keterangan terkait dengan aset-aset baik yang sudah disita oleh KPK, ataupun pengetahuan-pengetahuan lainnya, termasuk juga terkait dengan dugaan aliran uang dari dana sisa anggaran pengadaan iklan di BJB yang dikelola di corsec BJB,” terang Budi dikutip pada Sabtu, 6 September 2025. 

    Budi menjelaskan pihaknya akan memintai keterangan RK mengenai aset-aset yang sudah disita KPK sebelumnya termasuk aliran dana dalam kasus ini.

    “Penyidik menduga mengalir ke beberapa pihak, nah itu semuanya ditelusuri, termasuk nanti kepada Saudara RK yang tentunya akan dipanggil untuk dimintai keterangan,” terangnya. 

    Namun, Budi belum bisa memastikan kapan RK akan dipanggil untuk dimintai keterangan. 

    Sebelumnya, KPK telah menyita beberapa kendaraan dari RK, salah satunya dalah Mercedes Benz 289 SL yang saat ini masih berada di bengkel dikawasan Bandung, Jawa Barat. 

    Terbaru, KPK juga telah memanggil Ilham Akbar Habibie pada Rabu, 3 September 2025 lalu.

    Ia dimintai keterangan soal mobil  warisan dari ayah Ilham yang dibeli oleh RK.

    “(Pemeriksaan) terkait dengan pembelian mobil yang dimiliki oleh Bapak (B.J Habibie) yang diwarisi oleh kami, (kemudian, dibeli) oleh Pak RK ya,” kaa Ilham kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK pada Rabu, 3 September 2025 lalu.

    Ia menerangkan bahwa pembelian mobil tersebut dilakulan dengan cara diangsur, dan hingga saat ini angsuran tersebut belum selesai.

    “Mobil itu dibeli, dicicil tapi belum lunas. Jadi belum milik dia (RK),” terang Ilham.

    Adapun, Ridwan Kamil baru membayar Rp 1,3 miliar atau setengah dari harga mobil tersebut Rp 2,5 miliar.

    Proses jual beli mobil tersebut belum rampung karena ada kasus hukum yang dikerjakan KPK mengenai pengadaan iklan di Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB).

    Sebagai informasi, KPK telah menjerat lima orang sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengadaan iklan di Bank BJB, namun belum melakukan penahanan.

    Meski begitu, KPK telah menyurati Direktorat Jenderal Imigrasi untuk mencegah mereka bepergian ke luar negeri.

    Para tersangka tersebut ialah mantan Direktur Utama Bank BJB, YR; Pimpinan Divisi Corporate Secretary Bank BJB, WH; Pengendali Agensi Antedja Muliatama dan Cakrawala Kreasi Mandiri KAD; Pengendali Agensi BSC Advertising dan PT Wahana Semesta Bandung Ekspres (WSBE), S; dan Pengendali PT Cipta Karya Sukses Bersama (CKSB) dan PT Cipta Karya Mandiri Bersama (CKMB) RSJK.

    KPK menduga ada perbuatan melawan hukum dalam pengadaan penempatan iklan ke sejumlah media massa yang mengakibatkan negara merugi hingga Rp222 miliar.

    Yudhi dkk disangkakan melanggar Pasal 2 ayat 1 atau Pasal 3 Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU Tipikor).

    Dalam penelusuran ini, KPK juga telah menggeledah rumah Ridwan Kamil di Bandung, Jawa Barat pada 10 Maret 2025 lalu.

    Dalam penggeledahan tersebut, KPK menyita satu unit motor royal enfield dan barang bukti elektronik (BBE).

    Namun, usai kediamannya digeledah Lembaga Antirasuah belum juga memanggil RK untuk dimintai keterangan atas barang-barang yang disita tersebut. 

  • Hentikan Joget-Joget di Istana dan DPR, Selamat Ginting: Warisan Tidak Layak!

    Hentikan Joget-Joget di Istana dan DPR, Selamat Ginting: Warisan Tidak Layak!

    GELORA.CO – Pengamat politik dan militer, Selamat Ginting, mengkritik keras gaya perayaan kemerdekaan 17 Agustus di Istana yang dinilainya kehilangan kekhidmatan.

    Dalam podcast ‘Akbar Faizal Uncensored’, Ginting menyoroti tradisi joget-joget yang belakangan ditampilkan dalam acara kenegaraan, baik di Istana maupun di gedung DPR/MPR.

    Menurutnya, hal tersebut bukanlah warisan dari pemimpin sebelumnya yang patut dipertahankan.

    “Sejak 17 Agustus publik sudah tidak suka dengan gaya-gaya istana mengikuti pola corak Jokowi yang joget-joget, yang kemudian ditindaklanjuti di DPR/MPR,” ujar Selamat Ginting.

    “Ada anggapan bukankah di Istana kemarin juga joget-joget. Saya kira hentikan warisan yang tidak layak,” ujar Ginting.

    Ia menekankan, peringatan Hari Kemerdekaan seharusnya dijaga kekhidmatannya sebagai momentum sakral bagi bangsa.

    “Mestinya kekhidmatan perayaan 17 Agustus betul-betul dijaga. Mau joget-joget silakan di luar Istana,” katanya.

    Ginting menilai gaya tersebut tidak peka terhadap kondisi masyarakat.

    “Karena rakyat sedang sulit. Ibarat rakyat yang diperas, mereka (pejabat) yang joget-joget,” ucapnya.

    Menurutnya, pemerintah seharusnya menunjukkan sikap yang lebih berempati terhadap penderitaan rakyat.

    “Rasa sensitivitas itu harus dikirimkan. Misalnya kirim rasa sayang, keadilan, tunjukkan mereka adalah pelayan rakyat,” tegas Ginting.***

  • Menteri Kadir Karding Ikut Main Domino Bersama Tersangka Pembalakan Liar

    Menteri Kadir Karding Ikut Main Domino Bersama Tersangka Pembalakan Liar

    GELORA.CO – Di saat Presiden Prabowo Subianto memerintahkan pentingnya konsistensi penegakan hukum terhadap para pelaku pembakaran hutan dan lahan, dua anak buahnya di kabinet malah asyik bermain domino bersama tersangka pembalakan liar. 

    Mereka adalah Menteri Pelindungan Pekerja Migran Abdul Kadir Karding dan Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni.

    Menteri Kadir Karding terlihat main domino bersama Raja Juli dan tersangka pembalakan liar Azis Wellang. Foto saat mereka main domino viral setelah dirilis Tempo.

    Karding terlihat duduk di hadapan Raja Juli, diapit Azis Wellang dan Wakil Ketua Umum Dewan Pengurus Nasional Persatuan Olahraga Domino Indonesia Andi Rukman Nurdin Karumpa.

    Foto mereka main domino menjadi sorotan karena Azis Wellang berstatus tersangka pembalakan liar sejak November 2024. Penetapan tersangka dilakukan Direktorat Penegakan Hukum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

    Informasi penting lainnya, Azis Wellang sendiri sebetulnya telah ditahan di Rumah Tahanan Kelas I Salemba Jakarta.

    Mereka disebut-sebut bermain domino pada 1 September 2025 atau tiga hari sebelum Presiden Prabowo memimpin rapat terbatas bersama sejumlah menteri Kabinet Merah Putih melalui konferensi video membahas perkembangan terkini upaya pencegahan dan penanganan kebakaran hutan dan lahan.

  • 5 Tips Memilih Neck Collar yang Nyaman dan Aman untuk Pemulihan

    5 Tips Memilih Neck Collar yang Nyaman dan Aman untuk Pemulihan

    Cedera leher sering kali datang tiba-tiba, baik karena kecelakaan, posisi tidur yang salah, maupun aktivitas olahraga yang berlebihan. Dalam kondisi seperti ini, salah satu alat bantu yang sering direkomendasikan dokter adalah neck collar. Alat ini berfungsi menopang leher agar tetap stabil dan membantu proses pemulihan. Menariknya, kebutuhan alat kesehatan seperti neck collar punya kemiripan dengan pemilihan orthopedic shoes, sama-sama harus disesuaikan dengan kebutuhan medis sekaligus kenyamanan sehari-hari. Melansir dari ortholife.co.id, pemakaian neck collar yang tepat bisa mempercepat penyembuhan, tapi jika salah pilih justru bisa bikin pemulihan lebih lama.

    Lalu, bagaimana cara memilih neck collar yang nyaman sekaligus aman untuk mendukung kesehatan lehermu? Berikut 5 tips yang bisa jadi panduan praktis.

    1. Pastikan Sesuai Rekomendasi Dokter

    Kamu mungkin tergoda membeli neck collar hanya dengan melihat review di internet atau rekomendasi teman. Tapi, jangan lupa bahwa setiap cedera leher punya tingkat keparahan yang berbeda. Ada kasus ringan seperti nyeri otot akibat salah posisi tidur, hingga cedera serius seperti whiplash atau patah tulang servikal.

    Dokter biasanya akan menentukan jenis neck collar yang sesuai, apakah tipe soft, rigid, atau bahkan Philadelphia collar yang lebih kaku. Dengan mengikuti arahan medis, kamu bisa memastikan alat yang dipakai benar-benar sesuai dengan kondisi lehermu. Jadi, jangan anggap remeh langkah awal ini, karena salah pemilihan bisa berujung pada pemulihan yang lebih lama.

    2. Pilih Ukuran yang Tepat

    Layaknya memilih orthopedic shoes yang harus sesuai dengan ukuran kaki agar tidak menimbulkan lecet, neck collar juga harus pas dengan ukuran lehermu. Collar yang terlalu longgar tidak akan memberi penopangan maksimal, sedangkan yang terlalu ketat bisa membuat kamu sulit bernapas atau merasa tercekik.

    Biasanya, ukuran collar ditentukan dari panjang leher dan lingkar leher. Beberapa produk sudah menyediakan panduan ukuran (size chart) sehingga kamu bisa menyesuaikannya lebih mudah. Kalau masih ragu, mintalah tenaga medis untuk mengukur agar collar yang kamu pilih benar-benar pas. Ingat, kenyamanan dan keamanan selalu berjalan beriringan dalam proses pemulihan.

    3. Perhatikan Bahan dan Tingkat Kenyamanan

    Faktor kenyamanan sering kali diabaikan, padahal pemakaian neck collar bisa berlangsung selama berjam-jam setiap harinya. Bahan yang kasar bisa menyebabkan iritasi kulit, sementara bahan yang terlalu kaku tanpa lapisan busa bisa bikin leher terasa sakit.

    Melansir dari ortholife.co.id, neck collar dengan lapisan busa lembut lebih cocok untuk cedera ringan atau pemakaian jangka pendek. Sementara itu, collar berbahan plastik keras dengan bantalan busa biasanya digunakan untuk cedera yang lebih serius. Jadi, sesuaikan bahan dengan kebutuhanmu, tapi jangan lupakan kenyamanan. Collar yang nyaman akan membuat kamu lebih disiplin dalam menggunakannya.

    4. Periksa Sistem Pengunci dan Kemudahan Pemakaian

    Kebanyakan neck collar menggunakan strap berbahan velcro agar mudah dipasang dan dilepas. Meski terlihat sederhana, sistem pengunci ini sangat berpengaruh pada keamanan pemakaian. Strap yang kurang kuat bisa membuat collar bergeser saat kamu bergerak, sedangkan strap yang terlalu ketat bisa membuat kulit lecet.

    Tips praktisnya, coba kenakan neck collar sebelum memutuskan membeli. Rasakan apakah strap mudah disesuaikan, apakah collar tetap stabil saat kamu menoleh sedikit, dan apakah ada tekanan berlebih di area dagu atau bahu. Jika collar bisa dipasang dengan cepat dan nyaman, itu artinya pilihanmu sudah tepat.

    5. Sesuaikan dengan Lama Pemakaian yang Dianjurkan

    Tidak semua orang memakai neck collar dalam durasi yang sama. Ada pasien yang hanya butuh beberapa hari, ada juga yang harus memakainya berminggu-minggu sesuai anjuran dokter. Durasi pemakaian ini penting untuk menentukan tipe collar yang kamu pilih.

    Misalnya, untuk pemakaian jangka pendek, soft cervical collar bisa menjadi pilihan yang nyaman. Tapi untuk pemakaian jangka panjang, rigid atau Philadelphia collar lebih disarankan karena memberikan penopangan maksimal. Jika kamu hanya fokus pada kenyamanan tanpa mempertimbangkan fungsi, risiko cedera lanjutan bisa muncul. Jadi, pastikan kamu memahami anjuran dokter terkait durasi pemakaian, lalu pilih collar yang sesuai.

    Tambahan: Rawat Collar dengan Baik

    Selain memilih dengan tepat, kamu juga perlu merawat neck collar agar tetap higienis dan tahan lama. Collar yang kotor bisa menyebabkan iritasi kulit atau bahkan infeksi. Untuk collar dengan bantalan busa, kamu bisa melepasnya lalu mencuci dengan sabun lembut. Bagian plastik cukup dilap dengan kain lembap dan dijemur hingga kering.

    Perawatan sederhana ini memang sering dianggap sepele, tapi akan sangat membantu menjaga kenyamananmu saat pemakaian. Lagi pula, kondisi collar yang bersih juga memberi rasa percaya diri lebih saat kamu harus memakainya di luar rumah.

  • Raja Juli Malah Main Domino Bareng Tersangka Pembalakan Liar, Kok Bisa?

    Raja Juli Malah Main Domino Bareng Tersangka Pembalakan Liar, Kok Bisa?

    GELORA.CO -Foto Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni tengah main domino bersama Azis Wellang viral.

    Azis Wellang adalah tersangka kasus pembalakan liar hutan. 

    Raja Juli yang juga Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI) duduk satu meja bersama Azis Wellang dan dua orang lainnya.

    Dia tampak akrab dengan Azis Wellang dengan tampilan khas rambut uban putih. Sementara Raja Juli terlihat mengenakan batik coklat lengan panjang.

    Raja Juli dan Welan bermain domino disebut-sebut pada tanggal 1 September 2025. Foto pertama kali dirilis Tempo.

    Pada November 2024, Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menetapkan Azis Wellang sebagai tersangka kasus pembalakan liar.

    Azis Wellang sendiri sebetulnya telah ditahan di Rumah Tahanan Kelas I Salemba Jakarta.

  • Nadiem Harus jadi Justice Collaborator Ungkap Keterlibatan Jokowi

    Nadiem Harus jadi Justice Collaborator Ungkap Keterlibatan Jokowi

    GELORA.CO -Tersangka kasus pengadaan laptop Chromebook, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim, didorong untuk menjadi justice collaborator.

    Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif Survei dan Poling Indonesia (SPIN), Igor Dirgantara, saat dihubungi RMOL, Sabtu, 6 September 2025.

    “Hak mengajukan sebagai justice collaborator bisa dilakukan Nadiem,” ujar Igor.

    Menurutnya, Nadiem yang telah resmi sebagai tersangka bisa menyampaikan fakta-fakta yang tertutup apabila menjadi justice collaborator.

    Utamanya, apabila terdapat tekanan penguasa yakni Presiden ke-7 Joko Widodo, yang kala itu merupakan bosnya ketika masih menjadi Mendikbud.

    “Dugaan keterlibatan Jokowi juga seharusnya berani diungkap Nadiem apabila berani mengajukan diri sebagai justice collaborator,” tuturnya.

    “Sebab, di posisi itu dia mendapat perlindungan hukum dari aparat penegak hukum, untuk mengungkap suatu tindak pidana,” demikian Igor menambahkan.

     

    Penyidik Jampidsus Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan Nadiem Makarim sebagai tersangka pada Kamis 4 September 2025.

    Nadiem menjadi tersangka usai menjalani pemeriksaan ketiga sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi program Digitalisasi Pendidikan 2019-2022, terkait proyek laptop Chromebook.