Category: Gelora.co

  • Resmi Jabat Menteri Haji, Gus Irfan Siap Beri Pelayanan Terbaik

    Resmi Jabat Menteri Haji, Gus Irfan Siap Beri Pelayanan Terbaik

    GELORA.CO -Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Gus Irfan Yusuf sebagai Menteri Haji dan Umrah di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 8 September 2025.

    Putra almarhum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu mengaku terkejut dengan penunjukan dirinya, namun siap menjalankan amanah berat tersebut.

    Menurutnya status kementerian memberikan ruang lebih luas dalam berkoordinasi dengan pemerintah Arab Saudi.

    “Wewenangnya jauh lebih besar dan wewenang ini tentu juga terkait dengan bagaimana kita berkoordinasi dengan teman-teman kementerian haji di Saudi, sehingga kita bisa berbicara dengan lebih apple to apple,” kata dia.

    Salah satu prioritas Gus Irfan sebagai Menteri Haji adalah mendorong agar biaya haji lebih terjangkau bagi masyarakat. 

    “Banyak hal yang harus kita lakukan, termasuk berupaya bagaimana biaya haji lebih bersahabat untuk masyarakat Indonesia,” tegasnya.

    Terkait program Kampung Haji di Arab Saudi, Gus Irfan mengungkapkan dirinya bersama tim akan kembali ke Jeddah dan Mekkah untuk memastikan lokasi. 

    “Insya Allah besok kita putuskan mana yang akan diambil. Harapannya, beberapa tower sudah bisa digunakan pada 2028,” jelasnya.

    Meski demikian, Gus Irfan menegaskan bahwa kewenangan kementeriannya hanya sebatas penyelenggaraan haji, sementara biaya umrah tetap menjadi urusan biro perjalanan.

    “Haji iya, umroh bukan. Umroh itu wewenangnya masing-masing travel,” ucapnya.

  • Anak Agus Suhartono Siapa Saja dan Umur Mereka Berapa? Ahmad Sahroni Viral hingga Jadi Sorotan Netizen

    Anak Agus Suhartono Siapa Saja dan Umur Mereka Berapa? Ahmad Sahroni Viral hingga Jadi Sorotan Netizen

    GELORA.CO – Nama Ahmad Sahroni kembali menjadi sorotan publik usai fotonya bersama Laksamana (Purn) Agus Suhartono viral di media sosial.

    Foto tersebut memperlihatkan keduanya berada di sebuah kendaraan di lapangan golf.

    Ahmad Sahroni menggunakan baju putih dan celana pink, sedangkan Agus Suhartono menggunakan baju putih celana hitam.

    Dari situ, muncul spekulasi bahwa Ahmad Sahroni pernah menikah dengan anak dari Agus Suhartono.

    Isu ini sontak memicu rasa penasaran warganet.

    Banyak yang kemudian mencari tahu sosok anak-anak Agus Suhartono, yang merupakan perwira tinggi TNI Angkatan Laut dan pernah menjabat sebagai Panglima TNI ke-18.

    “Cari anak si om Agus min yg ktanya pernah nikah ama si celana pink itu,” tulis akun @mlyanais.

    “Pencarianku anak laksamana Agus Suhartono,” tulis akun @ArishaIrawan.

    “Nah mungkin anak bapak ini yg pernah dinikahi sahroni,” tulis akun @nadiadiana78.

    “Om Agus mertuanya? yang di kibulin hartanya dan usahanya diambil alih? dah kek dracin aja,” tulis akun @fitri.

    Namun, setelah ditelusuri, kabar tersebut ternyata tidak benar.

    Dikutip JatimNetwork.com dari akun @ijazah.esde, Agus Suhartono diketahui memiliki dua orang anak laki-laki.

    Yang pertama bernama Ramadhani Adhitama yang lahir pada tahun 1985.

    Ia bekerja sebagai Kepala Seksi Intelijen Penggalian Potensi III, Direktorat Jenderal Pajak dan berusia 40 tahun.

    Yang kedua bernama Bayu Aditya Nugraha, dan lahir pada tahun 1990.

    Ia bekerja sebagai dokter dan berusia 35 tahun.

    Dengan demikian, bisa dipastikan bahwa isu Ahmad Sahroni pernah menikah dengan anak Agus Suhartono adalah kabar tidak benar.

    Pasalnya, kedua anak Agus Suhartono semuanya laki-laki, bukan perempuan seperti yang sempat diasumsikan warganet.

    Spekulasi yang berkembang di media sosial mengenai hubungan keluarga Ahmad Sahroni dengan Agus Suhartono terbantahkan.

    Fakta menunjukkan, Agus Suhartono memiliki dua anak laki-laki, yaitu Ramadhani Adhitama dan Bayu Aditya Nugraha.

    Dengan begitu, rumor Ahmad Sahroni pernah menikahi anak Agus Suhartono sama sekali tidak berdasar.***

  • Menteri Karding Siap Pasang Badan Soal Menteri Raja Juli Main Domino dengan Aziz Wellang

    Menteri Karding Siap Pasang Badan Soal Menteri Raja Juli Main Domino dengan Aziz Wellang

    GELORA.CO -Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding merespons viralnya foto dirinya bersama Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni yang bermain domino dengan Wakil Bendahara Umum KKSS yang juga pengusaha Aziz Wellang.

    Aziz Wellang menjadi sorotan lantaran disebut sebagai pihak berperkara dalam kasus pembalakan liar.

    Karding yang juga Sekretaris Jenderal Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) ini menegaskan bahwa dirinya pasang badan untuk Menhut Raja Juli. Sebab, ia yang mengundang Raja Julu untuk mengobrol di tempatnya.

    “Prinsipnya begini, yang mengundang Pak Raja Juli itu saya dan itu di posko saya. Jadi kalau ada apa-apa, saya yang bertanggung jawab penuh. Jangan salahkan Raja Juli,” kata Karding kepada wartawan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin 8 September 2025. 

    Karding menuturkan, seusai berbincang dengan Raja Juli, keduanya diminta untuk berpasangan bermain domino. Saat itu, sejumlah pengurus KKSS turut bermain domino bersama Karding dan Raja Juli, termasuk Aziz Wellang.

    “Nah, saya sebenarnya yang minta ketemu Pak Raja Juli. Tapi saya bilang saya yang ke rumah menteri aja, dia bilang ‘saya aja yang ke rumah abang’. Saya bilang. agak rame di tempat saya karena posko. ‘Nnggak apa-apa ngobrol di tempat lain’,” jelas Karding

    “Ngobrollah kami di tempat lain, di belakang. Dua sampai tiga jam. Beliau jam 10 datang. Setelah itu baru keluar ada main domino mereka ini, pengurus-pengurus ini tiga pasang, sekali sekali dong menteri berpasangan dengan Menteri. Ya, kita oke-oke aja, mainlah dua set,” imbuh Karding.

    Ditambahkan Karding, saat itu dirinya bersama Raja Juli sama sekali tidak mengetahui sosok Aziz Wellang. Namun setelah ditelusuri, kata Karding, status hukum Aziz Wellang telah tuntas.

    “Saya aja baru kenal setelah jadi sekjen KKSS, dan clear juga dia secara hukum, enggak ada masalah,” pungkasnya.

  • PN Jakpus Gelar Sidang Gugatan ke Wapres Gibran Tuntutan Capai Rp125 Triliun

    PN Jakpus Gelar Sidang Gugatan ke Wapres Gibran Tuntutan Capai Rp125 Triliun

    GELORA.CO -Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat menggelar sidang perdana terkait Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka yang digugat warga bernama Subhan Palal secara perdata Rp125 triliun karena dinilai tidak punya ijazah Sekolah Menengah Atas (SMA) yang sederajat di Indonesia pada Senin 8 September 2025. 

    Subhan hadir langsung di PN Jakarta Pusat. Dia menilai Gibran ketika mendaftar menjadi Cawapres, tidak memenuhi persyaratan ijazah SMA yang diselenggarakan berdasarkan hukum RI.

    “Saya enggak minta secara pribadi uang itu, saya minta itu diserahkan kepada negara,” kata Subhan seperti dikutip redaksi.

    Gugatan terdaftar dengan nomor perkara: 583/Pdt.G/2025/PN Jkt.Pst. Selain Gibran, tergugat lain adalah Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.

    “Saya melayangkan gugatan tidak ada yang mendorong. Saya termasuk pegiat, yang kalau ada pejabat, calon pejabat yang melanggar undang-undang saya gugat,” ungkap Subhan. 

    “Sebelumnya saya gugat kandidat presiden, tapi nggak ada yang tahu. Kandidat presiden yang tidak memiliki status kewarganegaraan,” sambungnya. 

    Diketahui, Gibran tercatat menamatkan pendidikan yaitu Orchid Park Secondary School Singapore pada tahun 2002-2004 dan UTS Insearch Sydney, Australia pada tahun 2004-2007. Dua sekolah ini dikategorikan KPU setara jenjang pendidikan SMA.

  • MAKI Kecewa KPK Tak Segera Tetapkan Tersangka Korupsi Kuota Haji

    MAKI Kecewa KPK Tak Segera Tetapkan Tersangka Korupsi Kuota Haji

    GELORA.CO -Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) mengaku kecewa karena Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belum menetapkan tersangka dalam kasus dugaan korupsi penentuan kuota dan penyelenggaraan ibadah haji di Kementerian Agama (Kemenag) tahun 2023-2024.

    Hal itu disampaikan Koordinator MAKI, Boyamin Saiman, merespons lambannya langkah KPK untuk menetapkan tersangka padahal penyidikan perkara ini telah berlangsung selama satu bulan.

    “Ya kita kecewa, sampai sekarang KPK belum menetapkan tersangka. Siapa pun itu, ada unsur pemerintah, unsur swastanya yang mendapatkan uang, yang diduga juga menerima bagian dari oknum pejabatnya, itu harus jadi tersangka,” kata Boyamin kepada RMOL, Senin, 8 September 2025.

    Karena, kata Boyamin, kuota tambahan haji sebanyak 10 ribu patut diduga dijual, sehingga ada pungutan liar, pemerasan, ataupun gratifikasi.

    “Jadi harus segera penetapan tersangka. Karena bukti-bukti sudah cukup kuat kalau menurut saya. Kalau soal menteri ya silakan KPK saja, kalau alat bukti cukup ya sekarang memang tepat waktunya,” terang Boyamin.

    Namun kata Boyamin, jika memang alasannya karena belum cukup bukti, KPK jangan memaksakan untuk menetapkan tersangka, agar nantinya tidak kalah jika digugat praperadilan.

    “Tapi kalau versi saya, sebenarnya ya yang buat SK itu kan menteri yang mengubah 8 persen jadi 50 persen. Jadi dari sanalah urutannya. Itu versi saya, tapi kita serahkan KPK saja,” pungkas Boyamin.

    Penyidikan kasus korupsi kuota haji ini sudah dimulai KPK sejak Jumat, 8 Agustus 2025. KPK menggunakan sangkaan Pasal 2 Ayat 1 dan atau Pasal 3 UU 31/1999 sebagaimana telah diubah dengan UU 20/2021 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Juncto Pasal 55 Ayat 1 ke-1 KUHP. Perkara ini diduga mengakibatkan kerugian keuangan negara lebih dari Rp1 triliun.

    Berdasarkan Pasal 64 Ayat 2 UU 8/2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah, pembagian kuota haji adalah sebesar 92 persen untuk kuota reguler, dan 8 persen untuk kuota khusus. Namun nyatanya, 20 ribu kuota tambahan dari pemerintah Arab Saudi malah dibagi menjadi 50 persen untuk haji reguler, dan 50 persen untuk haji khusus. 

    KPK telah melakukan penggeledahan di beberapa tempat seperti kantor Kemenag, rumah pihak terkait, dan salah satu kantor pihak swasta biro perjalanan haji.

    Pada Selasa, 2 September 2025, tim penyidik telah melakukan penyitaan dari beberapa pihak terkait, yakni uang dengan total 1,6 juta Dolar AS, 4 unit kendaraan roda empat, dan 5 bidang tanah dan bangunan.

  • Sidang Perdana Gugatan terkait Ijazah SMA Gibran Digelar Hari Ini

    Sidang Perdana Gugatan terkait Ijazah SMA Gibran Digelar Hari Ini

    GELORA.CO  – Pengadilan Neugeri (PN) Jakarta Pusat menggelar sidang perdana atas gugatan perdata terkait ijazah SMA Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Senin (8/9/2025). Adapun, gugatan ini dilayangkan oleh seorang warga bernama Subhan.

    Subhan terlihat hadir di PN Jakarta Pusat. Dia menerangkan bahwa Gibran ketika mendaftar menjadi Calon Wakil Presiden (Cawapres) pada saat itu tidak memenuhi unsur pasal yang ditentukan. 

    “Bahwa intinya begini, saya menggugat, waktu itu ya, bukan yang sekarang, calon wakil presiden yang tidak memenuhi syarat pendidikannya. Itu gugatannya intinya,” ucap Subhan kepada wartawan, Senin (8/9/2025).

    “Nah masalah, nah ini yang kami, yang saya gugat ini, karena ada cacat bawaan. Cacat bawaannya apa? Tidak memiliki ijazah SMA yang dipersyaratkan oleh undang-undang. Gitu loh, karena dia kena minimum, minimum pembatasan itu kena dia,” kata dia.

    Gibran diketahui merupakan lulusan SMA di luar negeri. Maka dari itu ketika mencalonkan diri sebagai cawapres, penggugat menganggap hal tersebut sebagai cacat hukum.

    Gibran dianggap tidak pernah tamat SMA atau sederajat atau melanggar Undang Undang Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum, Pasal 169 huruf (1) jo Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 19 Tahun 2023 tentang Pencalonan Peserta Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, Pasal 13 huruf (r).

    Aturan tersebut mengamanatkan syarat Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden riwayat pendidikannya harus tamat minimal SMA atau sederajat.

    “Begini, saya menghormati dan menghargai teman-teman atau saudara-saudara kita yang sekolah di luar negeri, itu bagus. Tapi kalau ini kan khusus untuk calon presiden, itu dibatasi oleh undang-undang,” kata Subhan

  • Ojol Batal Demo Copot Kapolda Metro Jaya

    Ojol Batal Demo Copot Kapolda Metro Jaya

    GELORA.CO -Demo ribuan ojek online yang sebelumnya direncanakan di Markas Polda Metro Jaya hari ini dibatalkan. Demo batal setelah mempertimbangkan perintah Presiden Prabowo Subianto.

    “Penundaan dilakukan atas dasar instruksi Bapak Presiden Republik Indonesia demi menjaga stabilitas nasional dan meredam kegaduhan yang saat ini tengah terjadi di Jakarta, sebagaimana juga telah disampaikan oleh Bapak Kapolri,” bunyi pers release Solidaritas Ojol Senusantara (SOS) dikutip RMOL di Jakarta, Senin pagi, 8 September 2025.

    Demo sedianya digelar pukul 14.00 WIB nanti dengan tuntutan copot Kapolda Metro sebagai bentuk tanggung jawab atas gugurnya Affan Kurniawan, seorang driver ojol yang dilindas kendaraan taktis Brimob dalam aksi di Pejompongan, Jakarta Pusat pada Kamis malam, 28 Agustus 2025. 

    Dalam surat pemberitahuan yang dikirim kepada Polda Metro Jaya, aksi bakal diikuti 1000 peserta menggunakan motor dan 200 lainnya menggunakan mobil. Mereka menyampaikan aksi ditunda hingga waktu yang akan diumumkan lebih lanjut.

    “Solidaritas Ojol Senusantara menegaskan bahwa penundaan aksi bukan berarti surutnya tuntutan. Desakan copot Kapolda Metro Jaya tetap menjadi sikap tegas kami sebagai bentuk perjuangan atas keadilan bagi almarhum Affan Kurniawan dan seluruh driver ojol di Indonesia,” tulis pers release itu.

    Mereka berharap langkah penundaan demo bisa menjadi ruang bagi pemerintah, Kapolri, dan seluruh pihak terkait untuk menunjukkan keseriusan dalam menyikapi kasus tewasnya Affan. Mereka juga meminta aparat memastikan tidak ada lagi tindakan represif dan arogan yang mengancam keselamatan rakyat, khususnya driver ojol sebagai ujung tombak transportasi rakyat.

    “Kami menyerukan kepada seluruh driver ojol roda dua dan roda empat, serta simpatisan, untuk tetap solid, menjaga kondusivitas, dan menunggu instruksi resmi selanjutnya,” demikian pers release mereka.

  • Pakai APBN, Estimasi Pembangunan Ulang Gedung Pemerintahan yang Rusak Capai Rp1,2 Triliun

    Pakai APBN, Estimasi Pembangunan Ulang Gedung Pemerintahan yang Rusak Capai Rp1,2 Triliun

    GELORA.CO – Pembangunan ulang gedung-gedung pemerintah daerah yang rusak parah akibat aksi anarkis akan dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Beberapa kota, seperti Pekalongan, Kediri, dan Makassar, masuk prioritas penanganan dan akan segera dibangun kembali, sesuai arahan Presiden.

    Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menyatakan, pembiayaan pembangunan akan menggunakan dana APBN, bukan APBD, agar pemerintah daerah dapat fokus pada pelayanan masyarakat. 

    “Sesuai arahan Pak Prabowo, semua yang terbakar efek dari demo kemarin, harus segera bereskan,” ujar Dody saat meninjau Kantor Wali Kota Pekalongan dan Gedung DPRD Kota Pekalongan, Minggu 7 September 2025. 

    Menurut Doddy, untuk Kota Pekalongan, seluruh bangunan gedung DPRD dan Setda akan diratakan dan dibangun ulang dari nol. Langkah ini dinilai lebih efisien dibanding mempertahankan struktur lama. 

    “Tidak bisa, ini termasuk kategori rusak berat, jadi harus dirobohkan dan dibangun ulang. Masalahnya Blueprint bangunan pun ikut terbakar dalam insiden tersebut,” terang Dody . Sehingga, pihaknya akan mendesain ulang, tapi dengan konsep dan model yang mirip dengan bangunan lama agar tidak kehilangan identitas. 

    Ia memperkirakan, target penyelesaiannya sekitar akhir tahun 2026. Anggaran yang diperlukan untuk pembangunan ulang gedung DPRD dan Setda Kota Pekalongan diperkirakan mencapai Rp80- 90 miliar. 

    Selain Kota Pekalongan, kerusakan yang paling berat juga terjadi di Kediri dan Makassar. 

    “Habis (bangunannya). Kalau sudah begini tidak ada cara lain. Kalau kita teruskan, itu lebih mahal. Pengalaman kami waktu membangun stadion di Malang, itu jauh lebih mahal. Jadi lebih murah langsung dirobohkan dan dibangun ulang,” paparnya.. 

    Ia menyebutkan, untuk pemulihan kantor pemerintahan yang terdampak demo se-Indonesia, berdasarkan hitungan awal sekitar Rp900-an miliar. Namun angka tersebut berkembang sekitar Rp1,1 triliun hingga Rp 1,2 triliun.

  • Mengapa Kita Percaya (atau Meragukan) Produk Selebriti Perkenalan

    Mengapa Kita Percaya (atau Meragukan) Produk Selebriti Perkenalan

    Di era digital, kecantikan bukan lagi sekadar urusan skincare atau makeup, melainkan juga bagian dari identitas sosial. Dari Instagram hingga TikTok, wajah selebriti hadir di setiap layar: menawarkan rahasia glowing skin, serum anti-aging, atau lipstik yang katanya wajib dimiliki. Namun, pertanyaan besar tetap muncul: mengapa kita begitu mudah percaya pada produk selebriti, sementara sebagian lain justru meragukannya?

    Untuk menjawabnya, kita perlu melihat fenomena ini dari sisi psikologi, tren industri, hingga dinamika budaya global yang membentuk perilaku konsumen.

    Daya Tarik Selebriti: Efek Halo yang Menggoda
    Selebriti memiliki apa yang disebut halo effect. Artinya, jika seseorang sudah terkenal karena bakat atau penampilannya, publik akan menganggap semua yang ia promosikan juga bernilai tinggi. Jika seorang aktris tetap terlihat muda di usia 50-an, publik percaya krim wajah yang ia jual pasti rahasianya. Jika seorang penyanyi selalu tampil segar di panggung, serum yang ia promosikan dianggap sebagai kunci vitalitasnya.

    Efek ini bukan hal baru. Di era klasik Hollywood, bintang film seperti Elizabeth Taylor mempopulerkan parfum dengan namanya, dan hasilnya meledak. Fenomena serupa berulang hingga kini dengan artis-artis modern. Namun, realitasnya kecantikan selebriti berasal dari kombinasi genetik, gaya hidup, serta akses ke ahli gizi, personal trainer, dan treatment mahal. Produk hanyalah satu potongan kecil dari puzzle besar.

    Antara Citra dan Realita
    Narasi pribadi sering menjadi senjata utama pemasaran. Ungkapan seperti “Saya pakai ini setiap hari” atau “Inilah rahasia kulit saya” sangat memikat hati konsumen. Tetapi banyak yang lupa bahwa selebriti punya privilege: perawatan rutin di klinik kecantikan, teknologi dermatologi canggih, hingga tim ahli yang siap merancang gaya hidup sehat.

    Ketika semua faktor ini digabung, sulit untuk menentukan apakah hasil yang kita lihat benar-benar datang dari satu produk, atau dari gaya hidup eksklusif yang tidak semua orang bisa ikuti.

    Kasus JLo Beauty: Antara Kritik dan Pembelaan
    Fenomena ini terlihat jelas pada JLo Beauty, lini skincare milik Jennifer Lopez. Banyak kritikus menyebut produknya terlalu mahal atau tidak berbeda jauh dari brand lain. Bahkan ada yang menuduh Lopez sendiri tidak memakainya.

    Namun, Lopez membela produknya dengan penuh keyakinan. Ia mengatakan bahwa produknya lahir dari pengalaman panjang, penelitian, serta rutinitas yang ia jalani. Dengan kata lain, ia ingin menegaskan bahwa JLo Beauty bukan sekadar label, melainkan hasil kerja nyata.

    Untuk membaca diskusi lengkap soal kontroversi ini, bisa melihat artikel di World Fashion News. yang membahas bagaimana Jennifer Lopez merespons kritik publik.

    Kasus ini menjadi contoh sempurna tentang bagaimana selebriti harus berjuang mempertahankan kredibilitas di tengah keraguan konsumen.

    Psikologi Kepercayaan Konsumen
    Mengapa banyak orang masih percaya meski ada keraguan? Psikologi memberi jawabannya. Identifikasi dengan idola adalah alasan pertama. Membeli produk selebriti membuat konsumen merasa lebih dekat dengan sang bintang. Ada juga social proof: jika banyak orang menggunakan produk tertentu, secara otomatis dianggap terpercaya. Selain itu, emotional marketing yang menyertakan cerita pribadi selebriti memberi nilai emosional tambahan.

    Di sinilah terletak kekuatan terbesar selebriti. Konsumen membeli bukan hanya skincare, melainkan juga simbol status dan gaya hidup.

    Dari Kepercayaan ke Kekecewaan
    Sayangnya, ekspektasi sering kali tidak sesuai realita. Banyak ulasan online menunjukkan kekecewaan: kulit tidak berubah signifikan, harga terlalu tinggi dibanding kualitas, atau sekadar membeli “nama besar” tanpa hasil sepadan.

    Gelombang kekecewaan ini sering menyebar cepat di media sosial, menghasilkan review negatif yang viral. Ironisnya, kecepatan yang dulu membangun hype juga bisa meruntuhkan reputasi.

    Tren Global: Selebriti vs. Inovasi Industri
    Produk selebriti hanyalah satu bagian dari industri kecantikan yang sangat luas. Tren global lain seperti K-Beauty menjadi pembanding kuat, karena berhasil membangun reputasi lewat inovasi bahan aktif seperti snail mucin dan centella asiatica, harga yang lebih terjangkau, serta ritual skincare yang unik dan konsisten. Perbedaan ini membuat konsumen kini dihadapkan pada pilihan menarik: membeli berdasarkan nama besar selebriti, atau memilih produk yang terbukti secara hasil nyata.

    Selain K-Beauty, tren lain juga muncul seperti Clean Beauty yang menghindari bahan kimia keras, hingga Sustainable Beauty yang menekankan ramah lingkungan. Semua tren ini menantang brand selebriti untuk lebih transparan dan berinovasi. Bagi yang penasaran lebih jauh tentang inovasi K-Beauty, salah satu contoh menarik adalah COSRX. brand Korea yang terkenal dengan produk berbahan snail mucin dan telah menjadi favorit konsumen global.

    Peran Media Sosial: Dua Sisi Mata Uang
    Media sosial adalah mesin utama pemasaran produk selebriti. Di Instagram, foto glowing skin bisa menciptakan kehebohan dalam hitungan jam. Namun, review buruk di TikTok atau YouTube juga bisa menyebar dengan cepat.

    Kekuatan ini membuat brand selebriti harus ekstra hati-hati: tidak berlebihan dalam klaim, menunjukkan bukti nyata, serta menyediakan testimoni dari konsumen biasa, bukan hanya selebriti itu sendiri. Jika tidak, mereka berisiko menghadapi boomerang digital berupa kritik viral.

    Bagaimana Konsumen Bisa Lebih Cerdas
    Konsumen modern dituntut lebih kritis. Membaca label bahan aktif adalah langkah pertama. Membandingkan dengan brand lain yang lebih terjangkau bisa membuka perspektif baru. Ulasan independen dari beauty blogger atau dermatolog sering memberi pandangan yang lebih jujur. Dan yang tak kalah penting, setiap orang harus memahami kebutuhan kulitnya sendiri. Tidak semua produk cocok untuk semua jenis kulit, meski dipromosikan oleh idola dunia.

    Dengan pendekatan ini, konsumen bisa membuat keputusan berdasarkan logika, bukan sekadar emosi.

    Perspektif Lokal: Indonesia dan Produk Selebriti
    Pasar Indonesia sangat terpengaruh tren global. Produk selebriti dari Hollywood dan Korea sering jadi incaran. Namun, brand lokal juga semakin kuat dengan keunggulan harga dan formulasi untuk kulit tropis. Hal ini menempatkan konsumen Indonesia pada posisi unik: mereka bisa menikmati kemewahan produk global, tapi sekaligus mendukung produk lokal yang lebih sesuai kebutuhan sehari-hari.

    Selain itu, budaya Indonesia yang kolektif membuat rekomendasi dari komunitas, beauty influencer lokal, dan review teman sebaya sangat berpengaruh. Bukan hanya nama besar yang menentukan, melainkan juga word of mouth.

    Masa Depan Produk Selebriti
    Apakah brand selebriti akan bertahan? Jawabannya bergantung pada dua faktor utama: transparansi dan kualitas nyata. Konsumen sekarang menuntut kejujuran penuh tentang bahan dan hasil. Produk yang benar-benar bekerja akan tetap bertahan, terlepas dari siapa pemiliknya.

    Brand yang hanya menjual citra kemungkinan akan tenggelam. Sebaliknya, selebriti yang serius mengembangkan produk berkualitas punya peluang bertahan lama.

    Produk kecantikan selebriti adalah kombinasi unik antara bisnis, citra, dan psikologi. Efek halo membuat banyak orang percaya, tetapi kesadaran konsumen yang semakin kritis membuat keraguan juga tumbuh.

    Akhirnya, keputusan ada di tangan kita sendiri: apakah kita membeli krim wajah karena memang efektif, atau karena kita ingin merasa lebih dekat dengan sang idola? Tidak ada jawaban yang sepenuhnya benar atau salah, karena setiap orang memiliki motivasi dan pengalaman berbeda. Yang terpenting adalah kita mampu menilai dengan jernih, tidak hanya mengikuti tren, dan memilih produk yang benar-benar bermanfaat bagi kebutuhan kulit kita. Pada akhirnya, kecantikan yang paling autentik adalah yang membuat kita merasa nyaman, percaya diri, dan bahagia dengan diri sendiri.

  • Raja Juli Ditantang Buka Penyidikan Baru Dugaan Pembalakan Liar oleh Aziz Wellang

    Raja Juli Ditantang Buka Penyidikan Baru Dugaan Pembalakan Liar oleh Aziz Wellang

    GELORA.CO -Menteri Kehutanan (Menhut), Raja Juli Antoni ditantang untuk memulai penyidikan baru terkait peristiwa pembalakan liar yang sebelumnya pernah mentersangkakan pengusaha Muhammad Aziz Wellang.

    Tantangan itu disampaikan Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI), Boyamin Saiman merespons viralnya foto yang memperlihatkan Menhut Raja Juli bermain domino dengan Aziz Wellang.

    “Penyidik Gakkum meski pernah kalah praperadilan, namun tetap bisa buka penyidikan baru atau penyidikan ulang  terhadap perkara dugaan pembalakan liar yang terkait AW (Aziz Wellang)” kata Boyamin kepada RMOL, Minggu 7 September 2025.

    Karena, kata Boyamin, praperadilan bersifat formil, sehingga jika ditemukan bukti-bukti baru atau bukti-bukti bisa lebih dilengkapi, maka tidak menutup kemungkinan dibuka penyidikan baru terhadap dugaan perkara pembalakan liar yang terkait Aziz Wellang.

    Mengingat kata Boyamin, pertemuan Raja Juli dengan Aziz Wellang dengan bermain domino membuat psikologis penyidik Gakkum Kementerian Kehutanan mati langkah karena merasa tidak dapat dukungan dari pimpinan tertinggi.

    “Penyidik kalah dan kena mental. Kami menantang Menhut untuk perintahkan penyidik Gakkum Kemenhut memulai penyidikan baru atas peristiwa dugaan pembalakan liar yang terkait AW,” pungkas Boyamin.

    Diketahui, foto Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni tengah main domino bersama Azis Wellang viral. Azis Wellang adalah mantan tersangka kasus pembalakan liar hutan. 

    Raja Juli yang juga Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI) duduk satu meja bersama Azis Wellang dan dua orang lainnya.

    Dia tampak akrab dengan Azis Wellang dengan tampilan khas rambut uban putih. Sementara Raja Juli terlihat mengenakan batik coklat lengan panjang.

    Raja Juli dan Wellang disebut-sebut bermain domino pada 1 September 2025. Foto pertama kali dirilis Tempo.