Category: Fortuneidn.com

  • Ekspansi Produk Derivatif, BEI Target Rilis KBIA di Q1-2025

    Ekspansi Produk Derivatif, BEI Target Rilis KBIA di Q1-2025

    Jakarta, FORTUNE – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan untuk merilis produk derivatif Kontrak Berjangka Indeks Saham Asing (KBIA) atau foreign index futures pada kuartal I 2025.

    Sebagai langkah awal, BEI akan menggelar soft launching KBIA di penutupan perdagangan tahun 2024, Senin (30/12). Partner pertamanya adalah Indeks MSCI.

    “Kami mulai soft-launching untuk KBIA dari MSCI listed large caps, perusahaan tercatat dengan kapitalisasi pasar besar di Bursa Efek Hong Kong,” kata Iman di Gedung BEI.

    BEI sudah menandatangani kontrak lisensi dengan penyedia indeks yang bermarkas di New York itu. Ke depan, jumlah penyedia indeksnya pun akan bertambah, misalnya dengan menggandeng Indeks Hang Seng yang berbasis di Hong Kong atau Nikkei yang bermarkas di Jepang.

    Iman berujar, “Yang membedakan, bursa tanda tangani kontrak lisensi resmi dengan MSCI. Nanti dengan Hang Seng ataupun Nikkei akan lakukan hal serupa.”

    Langkah itu berkaitan dengan upaya memprbanyak produk derivatif di psar modal. Harapannya, semakin banyak produk derivatif, maka investor akan mempunyai lebih banyak alternatif pendanaan.

    Produk derivatif di pasar modal

    Di bursa sendiri, ada produk derivatif yang sudah dirilis lebih dulu, yakni waran terstruktur. Sepanjang 2024, ada 495 waran terstruktur yang sudah dicatatkan di bursa.

    Pada 2025, BEI berencana untuk menerbitkan tipe put warrant, yang mana memungkinkan investor memiliki hak untuk menjual underlying sekuritas (saham atau indeks efek) pada harga dan  jangka waktu tertentu. Itu kebalikan dari call warrant, yang memberi investor hak untuk membeli underlying sekuritas pada harga dan jangka waktu tertentu.

    “Jadi kalau sekarang, ketika kita punya waran terstruktur, itu lebih ke yang long. Artinya, ketika indeks naik, karena kita punya call structure warrant, maka call akan banyak. Tapi, ketika indeks turun, opsinya terbatas, karena tak bisa short,” jelas Iman.

    Dengan demikian, produk derivatif diharap dapat menjadi alternatif investasi bagi para investor, ketika indeks terkoreksi. 

    Adapun, selama 2024 ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah melemah hampir 3 persen secara year to date atau per 30 Desember 2024 sore. 

  • Indonesia Paling Optimistis Sambut 2025, Jepang Sebaliknya

    Indonesia Paling Optimistis Sambut 2025, Jepang Sebaliknya

    Jakarta, FORTUNE – Sebuah survei global yang dilakukan Ipsos, perusahaan riset dan konsultasi pasar global asal Prancis,, mengungkapkan bahwa Indonesia menjadi negara paling optimistis dalam menyambut tahun 2025. Survei ini merupakan bagian dari Ipsos Predictions Survey 2025, yang melibatkan 23.721 responden dari 33 negara untuk mengetahui ekspektasi masyarakat terhadap tahun mendatang.

    Berdasarkan hasil survei, mayoritas masyarakat dunia (71 persen) percaya bahwa tahun 2025 akan lebih baik dibandingkan 2024.

    “Tingkat optimisme ini telah berfluktuasi antara 75% hingga 80% selama satu dekade terakhir,” tulis laporan Ipsos.

    Indonesia paling optimistis

    Dalam survei tersebut, Indonesia menempati posisi teratas dengan 90 persen responden menyatakan optimistis bahwa tahun 2025 akan lebih baik. Keyakinan ini juga diperkuat oleh pandangan positif terhadap kesehatan dan ekonomi.

    Mayoritas besar responden Indonesia yakin bahwa kesehatan fisik dan mental mereka akan membaik di tahun 2025, dengan masing-masing tingkat keyakinan sebesar 90 persen dan 92 persen. Selain itu, 74 persen responden Indonesia percaya bahwa kecerdasan buatan (AI) akan menciptakan lapangan kerja baru di negara mereka, hanya kalah dari China yang mencatat angka 77 persen.

    Di sisi lain, Jepang menjadi negara dengan tingkat optimisme terendah. Sebanyak 63 persen responden Jepang tidak setuju bahwa tahun 2025 akan lebih baik daripada 2024.

    “Pandangan pesimistis ini terlihat dalam berbagai aspek, seperti kesehatan mental dan ekonomi. Hanya 38 persen responden Jepang percaya bahwa kesehatan mental mereka akan membaik di tahun 2025, jauh lebih rendah dibandingkan Indonesia yang mencapai 92 persen,” demikian ditulis laporan tersebut.

    Selain itu, hanya 28 persen responden Jepang yang optimistis bahwa ekonomi global akan lebih kuat di tahun mendatang, dibandingkan rata-rata global sebesar 51 persen.

    Survei ini dilakukan Ipsos dari 25 Oktober hingga 8 November 2024, dengan responden dari berbagai kelompok usia dan negara. Responden diminta menyatakan persetujuan mereka terhadap pernyataan: Saya optimistis bahwa tahun 2025 akan menjadi tahun yang lebih baik bagi saya dibandingkan tahun 2024.

    Daftar tingkat optimisme negara menyambut 2025

    Laporan ini menggambarkan bagaimana masyarakat di berbagai negara memandang tahun 2025, baik dari segi harapan individu maupun ekspektasi global. Indonesia, dengan tingkat optimisme yang tinggi, menunjukkan harapan besar akan kemajuan di berbagai sektor, sementara Jepang mencerminkan tantangan dalam membangun harapan di tengah ketidakpastian global. Berikut ini daftar selengkapnya.

    Indonesia (90%) Kolombia (88%) China (87%) Filipina (87%) Peru (85%) Afrika Selatan (84%) Meksiko (84%) Malaysia (81%) Thailand (79%) Argentina (79%) Brazil (79%) Chili (79%) India (79%) Polandia (72%) Singapura (72%) Hungaria (72%) Australia (71%) Kanada (71%) Inggris (70%) Romania (70%) Irlandia (69%) Swiss (69%) Belanda (67%) Swedia (66%) Spanyol (66%) Britania Raya (61%) Turki (59%) Italia (58%) Jerman (56%) Korea Selatan (56%) Belgia (51%) Prancis (50%) Jepang (38%)

  • 4 Perbedaan Emas Muda dan Emas Tua serta Tujuan Pembeliannya

    4 Perbedaan Emas Muda dan Emas Tua serta Tujuan Pembeliannya

    Jika Anda masih awam dalam dunia investasi, memahami Perbedaan Emas Muda Dan Emas Tua akan sangat berguna untuk memilih instrumen yang sesuai. Emas muda dan emas tua adalah istilah yang digunakan untuk membedakan jenis emas berdasarkan karakteristik tertentu.

    Emas muda merupakan emas yang dicampur dengan logam lainnya, biasanya memiliki kadar emas di bawah 70 persen. Sedangkan emas tua adalah emas dengan kadar kemurnian yang bisa mencapai 99,99 persen atau 24 karat.

    Campuran logam dalam emas muda cenderung lebih banyak, sehingga membuatnya tampak kurang pekat. Emas muda umumnya ditemukan dalam bentuk perhiasan. Berbeda dengan emas muda, emas tua tidak dicampur dengan logam lain.

    Dengan kata lain, emas tua adalah emas murni atau logam mulia yang memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan emas muda. Emas tua biasanya tersedia dalam bentuk batangan dan digunakan untuk investasi jangka panjang.

    Berikut perbedaan emas muda dan emas tua yang penting diketahui sebelum membeli. Simak penjelasannya di bawah ini!

    Perbedaan emas muda dan emas tua

    1. Kadar karat

    Perbedaan emas muda dan emas tua yang utama terletak pada kadar karatnya. Emas tua merujuk pada emas yang memiliki kadar emas murni (Au) 70 persen atau lebih, sedangkan emas muda adalah emas dengan kadar di bawah 70 persen.

    Berikut panduan perhitungan kadar emas dalam satuan karat:

    24 karat (kadar emas murni 99,00%–99,99%) 23 karat (kadar emas murni 94,80%–98,89%) 22 karat (kadar emas murni 90,60%–94,79%) 21 karat (kadar emas murni 86,50%–90,59%) 20 karat (kadar emas murni 82,30%–86,49%) 19 karat (kadar emas murni 78,20%–82,29%) 18 karat (kadar emas murni 75,40%–78,19%) 14 karat (kadar emas murni 58,30%–62,50%) 10 karat (kadar emas murni 41,70%–58,30%)

    Emas dengan kadar 24 karat berarti memiliki kandungan 99,99 persen logam emas yang berarti emas murni. Sementara itu, emas dengan kadar 18 karat ke bawah biasanya lebih banyak digunakan untuk perhiasan, dengan kandungan 75 persen emas murni dan 25% persen logam lain yang berfungsi untuk mengeraskan, seperti tembaga atau seng.

    2. Warna

    Perbedaan emas muda dan emas tua juga dapat dilihat dari warnanya. Sebab umumnya campuran logam yang digunakan dapat memengaruhi tampilan warna emas, terutama pada perhiasan. Perhiasan emas sering kali mengandung bahan campuran lain, seperti nikel dan palladium.

    Secara umum, emas muda cenderung menampilkan warna-warna dari logam campuran yang digunakan karena kadar bahan campurannya lebih tinggi dibandingkan kadar emas murninya. Di sisi lain, emas tua merujuk pada emas dengan kadar yang sangat tinggi, sehingga memiliki warna emas yang lebih pekat.

    3. Harga

    Perbedaan harga antara emas muda dan emas tua sangat jelas. Emas muda biasanya lebih murah dibandingkan emas tua karena emas tua memiliki persentase kadar emas murni yang lebih tinggi.

    Makin tinggi karat emas, makin mahal harganya. Namun, ada kemungkinan emas muda bisa lebih mahal daripada emas tua jika emas tersebut memiliki kualitas tinggi dan bersertifikat.

    4. Ketahanan

    Selain itu, perbedaan emas muda dan emas tua juga terlihat dari ketahanannya. Umumnya, emas muda lebih tahan banting dibandingkan emas tua karena dicampur dengan logam lain.

    Sementara itu, emas tua cenderung memiliki tekstur yang lebih lembek. Oleh karena itu, perhiasan seperti cincin biasanya dibuat dari emas dengan kadar karat yang lebih rendah agar lebih tahan lama saat digunakan sehari-hari.

    Tujuan pembelian emas muda dan emas tua

    Emas muda umumnya berbentuk perhiasan dan dibeli untuk memenuhi kebutuhan aksesori atau mempercantik penampilan. Banyak orang memilih emas muda karena desainnya beragam dan kemampuannya untuk menambah nilai estetis pada pakaian.

    Perhiasan emas muda sering digunakan dalam berbagai acara, baik formal maupun informal, dan menjadi pilihan populer di kalangan masyarakat.

    Di sisi lain, emas tua lebih sering dibeli dengan tujuan investasi jangka panjang. Emas tua dengan kadar kemurnian yang tinggi dianggap sebagai aset yang stabil dan berharga.

    Para investor cenderung membeli emas tua untuk disimpan sebagai bentuk perlindungan terhadap inflasi dan ketidakpastian ekonomi. Oleh karena itu, emas tua biasanya disimpan dengan baik dan tidak dikeluarkan terlalu sering, sehingga nilainya tetap terjaga. Dengan cara ini, pemilik emas tua dapat memanfaatkan potensi keuntungan yang lebih besar di masa depan, ketika harga emas meningkat

    Secara keseluruhan, perbedaan dalam tujuan pembelian ini mencerminkan cara orang memandang dan memanfaatkan emas dalam kehidupan mereka, baik sebagai barang konsumsi maupun sebagai instrumen investasi.

    Itulah penjelasan tentang perbedaan emas muda dan emas tua yang penting diketahui sebelum membeli. Semoga bermanfaat.

  • Salah Transfer DANA ke Orang Lain? Ini Cara Mengatasinya

    Salah Transfer DANA ke Orang Lain? Ini Cara Mengatasinya

    Pernah melakukan Salah Transfer DANA ke orang lain? Jika Anda melakukan kesalahan dalam mentransfer DANA ke seseorang yang Anda kenal, proses pengembaliannya mungkin akan lebih sederhana. Anda hanya perlu menghubungi orang tersebut, menjelaskan bahwa Anda telah salah mentransfer DANA dan menunjukkan bukti transfer.

    Namun, situasinya akan berbeda jika Anda salah transfer ke DANA milik orang yang sama sekali tidak dikenal. Dalam kasus ini, Anda perlu mengikuti beberapa langkah untuk mendapatkan kembali uang tersebut.

    Berikut beberapa cara mengatasi salah transfer DANA yang bisa dicoba. Simak di bawah ini, ya!

    Cara mengembalikan uang salah transfer DANA

    Menurut informasi dari situs resmi DANA, berikut langkah-langkah yang bisa diambil saat salah transfer DANA:

    Segera Periksa Status Transaksi: Jika statusnya Gagal: Tidak perlu khawatir, saldo Anda tidak akan berkurang. Ini berarti nomor telepon yang dimasukkan tidak valid atau tidak terdaftar sebagai pengguna DANA. Jika statusnya Berhasil: Saldo Anda akan langsung berkurang. Ini berarti uang tersebut telah terkirim ke akun yang salah. Hubungi Pihak DANA: Kirim email ke: help@dana.id Hubungi customer care DANA di nomor: 1500445 Hubungi CS DANA melalui WhatsApp di: 081911500445 Sampaikan keluhan yang Anda alami.

    Catatan Penting: Perlu diketahui bahwa DANA hanya berfungsi sebagai perantara antara pengirim dan penerima saldo. Tanggung jawab untuk mengembalikan saldo yang salah kirim tetap ada pada pengirim.

    Sesuai dengan syarat dan ketentuan DANA, pengguna bertanggung jawab atas data dan informasi tujuan transfer. Oleh karena itu, saldo yang telah berhasil ditransfer ke pengguna lain tidak dapat dibatalkan atau dikembalikan.

    Solusi agar tidak salah transfer DANA

    Solusi untuk menghindari kesalahan saat mentransfer DANA adalah dengan selalu berhati-hati dan membiasakan diri untuk memeriksa kembali sebelum melakukan transfer.

    Pastikan selalu memverifikasi nama, nomor ponsel atau nomor rekening, dan jumlah uang yang akan ditransfer. Selain itu, Anda juga bisa menggunakan opsi tarik tunai DANA untuk mengurangi risiko salah transfer.

    Berikut cara mengambil uang dari DANA di Alfamart:

    Kunjungi Alfamart terdekat dan beri tahu kasir bahwa Anda ingin menarik uang dari DANA dalam bentuk tunai. Buka aplikasi DANA di ponsel Anda. Klik menu “Lihat Semua”, lalu gulir ke bawah dan pilih menu “Tarik Saldo”. Pilih Alfamart sebagai agen pencairan dan Anda akan menerima kode token yang berlaku maksimal 5 menit. Berikan kode token tersebut kepada kasir. Kasir akan menanyakan berapa jumlah yang ingin Anda tarik dari akun DANA. Jumlah minimal untuk tarik tunai DANA adalah Rp50 ribu dan maksimal Rp1 juta per transaksi.

    Aturan pidana bagi pengguna uang salah transfer

    Dalam kasus salah transfer pada transaksi perbankan, uang milik Anda yang masuk ke rekening orang lain akibat kesalahan saat mentransfer tidak akan hilang. Sebaliknya, penerima dana yang salah transfer tidak diperbolehkan untuk menguasai atau menggunakan uang tersebut.

    Jika penerima uang salah transfer sadar telah menerima atau menggunakan dana tersebut, maka mereka harus siap menghadapi konsekuensi hukum. Di Indonesia, ketentuan mengenai dana yang salah transfer diatur dalam UU Nomor 3 Tahun 2011 tentang Transfer Dana.

    Dalam UU tersebut, transfer dana didefinisikan sebagai “Rangkaian kegiatan yang dimulai dengan perintah dari Pengirim Asal yang bertujuan memindahkan sejumlah Dana kepada Penerima yang disebutkan dalam Perintah Transfer Dana sampai dengan diterimanya Dana oleh Penerima.”

    Ketika terjadi kesalahan dalam transfer dana, penerima tidak berhak memiliki atau menguasai dana yang salah transfer tersebut. Mereka harus melapor ke bank dan mengembalikan dana sesuai dengan prosedur yang berlaku.

    Jika tidak, penerima dana yang salah transfer dapat dikenakan sanksi pidana sesuai dengan Pasal 85 UU tersebut. Adapun bunyi Pasal 85 adalah:

    “Setiap orang yang dengan sengaja menguasai dan mengakui sebagai miliknya Dana hasil transfer yang diketahui atau patut diketahui bukan haknya dipidana dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau denda paling banyak Rp5 miliar.”

    Selain pidana pokok berupa penjara paling lama lima tahun atau denda paling banyak Rp5 miliar, orang yang menerima dan menguasai dana yang salah transfer juga akan dikenakan kewajiban lain, sebagaimana diatur dalam Pasal 88 yang bunyinya:

    “Di samping pidana pokok, tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 80 ayat (2), Pasal 81, Pasal 83 ayat (2), atau Pasal 85 juga dapat dikenai kewajiban pengembalian Dana hasil tindak pidana beserta jasa, bunga, atau kompensasi kepada pihak yang dirugikan.”

    Jika Anda menerima transfer yang tidak jelas, Anda harus segera melapor ke bank. Pihak bank akan melakukan verifikasi untuk memastikan apakah benar telah terjadi kesalahan transfer. Hal ini diatur dalam Pasal 78 UU tersebut.

    “Dalam hal terjadi keterlambatan atau kesalahan Transfer Dana yang menimbulkan kerugian pada Pengirim Asal atau Penerima, Penyelenggara dan/atau pihak lain yang mengendalikan Sistem Transfer Dana dibebani kewajiban untuk membuktikan ada atau tidaknya keterlambatan atau kesalahan Transfer Dana tersebut.”

    Demikianlah cara mengatasi salah transfer DANA ke orang lain yang bisa dilakukan. Semoga bermanfaat.

  • Pemerintah akan Terbitkan SBN 2025, Cek Informasinya

    Pemerintah akan Terbitkan SBN 2025, Cek Informasinya

    Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia (BI) melakukan rapat koordinasi tahunan tentang rencana penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) dan operasi moneter tahun 2025 pada Jumat (27/12).

    Hasil rapat tersebut menginformasikan bahwa pemerintah akan mengelola kebijakan fiskal untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Hal ini dilakukan melalui pengelolaan defisit APBN 2025 yang terukur dan strategi pembiayaan yang cermat.

    Adapun proyeksi defisit APBN 2025 sebesar 2,53 persen dari produk domestik bruto (PDB) atau sebesar Rp616 triliun. Pembiayaan defisit APBN 2025 akan dipenuhi melalui pembiayaan utang yang secara neto sebesar Rp775,8 triliun dan pembiayaan nonutang yang secara neto sebesar minus Rp159,7 triliun.

    Pembiayaan utang ini akan dilakukan melalui penerbitan global bond, penarikan pinjaman luar negeri dan dalam negeri, serta penerbitan SBN di pasar domestik.

    Strategi penerbitan SBN dari sisi besaran, jadwal penerbitan, tenor, instrumen, dan metode penerbitan termasuk melalui transaksi bilateral (bilateral buyback/debt switch) dan penawaran umum, dilakukan secara terukur, antisipatif dan fleksibel.

    “Bank Indonesia akan melakukan pembelian SBN dari pasar sekunder pada tahun 2025,” tulis Kementerian Keuangan dalam keterangan resmi, dikutip Senin (30/12).

    Diketahui, pembelian SBN dari pasar sekunder ini telah memperhitungkan kebutuhan permintaan likuiditas karena kenaikan uang primer, baik dalam bentuk uang kartal, rekening giro bank di Bank Indonesia, maupun Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) yang dipegang oleh penduduk bukan bank.

    Dari sisi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perkembangan likuiditas, jumlah pembelian SBN dari pasar sekunder oleh BI juga mempertimbangkan perubahan likuiditas. Perubahan tersebut umumnya diakibatkan lalu lintas devisa dan operasi keuangan pemerintah, kenaikan kebijakan insentif likuiditas makroprudensial (KLM), operasi moneter rupiah dan valuta asing, serta SBN milik BI yang akan jatuh tempo selama 2025.

    “Operasi moneter pro-market Bank Indonesia juga akan terus dioptimalkan melalui instrumen moneter SRBI dengan menjadikan SBN sebagai underlying asset,” tulis dalam keterangan.

    Mekanisme pembelian SBN

    Pembelian SBN dari pasar sekunder oleh BI akan dilakukan dari pelaku pasar dan melalui mekanisme pertukaran SBN secara bilateral (bilateral debt switch) dengan pemerintah. 

    Bilateral debt switch dengan pemerintah dilakukan atas SBN yang berasal dari Kesepakatan Bersama Menteri Keuangan dan Bank Indonesia No. 326/KMK.08/2020 – No. 22/8/KEP.GBI/2020 tanggal 7 Juli 2020 sebagaimana diubah dengan Kesepakatan Bersama Menteri Keuangan dan Bank Indonesia No. 347/KMK.08/2020 – No. 22/9/KEP.GBI/2020 (SKB II) 20 Juli 2020 yang akan jatuh tempo pada 2025.

    Mekanisme debt switch tersebut dilakukan dengan pertukaran antara SBN yang jatuh tempo dan SBN reguler. SBN tersebut dapat diperdagangkan di pasar (tradeable) dengan menggunakan harga pasar yang berlaku sesuai mekanisme pasar.

    SBN pengganti adalah SBN dengan tenor yang lebih panjang sesuai dengan kebutuhan operasi moneter BI dan kesinambungan fiskal pemerintah. Mekanisme pertukaran SBN secara bilateral antara Kementerian Keuangan dan BI telah dilakukan sebelumnya, termasuk pada tahun 2021 dan 2022.

  • 7 Perusahaan Backdoor Listing di BEI, Cuan Besar 2025?

    7 Perusahaan Backdoor Listing di BEI, Cuan Besar 2025?

    Initial Public Offering atau IPO bukanlah satu-satunya cara bagi perusahaan untuk terdaftar di bursa saham. Metode lain yang dikenal adalah Backdoor Listing.

    Backdoor listing adalah proses merger atau akuisisi yang dilakukan oleh perusahaan swasta terhadap perusahaan yang sahamnya sudah terdaftar di bursa saham. Biasanya aksi backdoor listing juga disebut sebagai “jalur belakang”. Setelah proses merger atau akuisisi, perusahaan swasta dapat mengakses pasar saham tanpa harus melalui IPO.

    Ada beberapa alasan yang mendorong perusahaan melakukan backdoor listing sebagai alternatif untuk menjadi perusahaan publik. Berikut adalah beberapa alasannya:

    Proses pencatatan yang lebih cepat: Backdoor listing biasanya lebih cepat dibandingkan dengan pencatatan langsung di Bursa Efek Indonesia (BEI) karena tidak memerlukan proses penawaran umum atau prosedur rumit lainnya. Biaya yang lebih rendah: Backdoor listing cenderung lebih efisien dari segi biaya karena perusahaan memanfaatkan perusahaan yang sudah terdaftar untuk mencapai status publik. Hal ini mengurangi biaya administrasi dan promosi yang biasanya terkait dengan pencatatan langsung. Akses ke modal tambahan: Dengan status sebagai perusahaan publik, perusahaan dapat lebih mudah mengakses pasar modal dan menarik investor baru untuk mendukung pertumbuhan bisnisnya.

    Backdoor listing atau reverse takeover dilakukan melalui akuisisi, yaitu emiten yang diakuisisi memiliki skala bisnis yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan yang melakukan akuisisi.

    Jika perusahaan berhasil mengakuisisi emiten dan memiliki setidaknya 50 persen dari total saham, maka perusahaan tersebut akan memiliki wewenang penuh untuk mengubah berbagai kebijakan bisnis emiten. Hal itu kemudian dapat memengaruhi kinerja saham di BEI. Dengan demikian, perusahaan akan secara otomatis menjadi pengendali emiten tersebut.

    Daftar perusahaan backdoor listing di BEI

    1. PT AirAsia Indonesia Tbk

    PT AirAsia Indonesia Tbk memasuki pasar modal melalui PT Rimau Multi Putra Pratama Tbk atau sebelumnya merupakan perusahaan tambang dengan kode saham CMPP.

    CMPP menerbitkan 13,65 miliar saham baru seharga Rp250 per saham melalui skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) dengan rasio delusi mencapai 97,97 persen.

    Sebelum penerbitan, CMPP dimiliki oleh PT Rimau Multi Investama (76,24 persen) dan masyarakat (23,76 persen). Rimau Multi Investama mengalihkan haknya kepada AirAsia Investment Ltd dan PT Fersindo Nusaperkasa yang juga pemegang saham PT Indonesia AirAsia (IAA).

    Setelah rights issue, pemegang saham CMPP terdiri dari Fersindo Nusaperkasa 49,96 persen, AirAsia Investment Ltd 48 persen, Rimau Multi Investama 1,55 persen, dan masyarakat 0,48 persen.

    Penerbitan saham baru ini menghasilkan dana Rp3,4 triliun. Sebanyak 76 persen digunakan untuk mengakuisisi surat berharga sekuritas perpetual IAA senilai Rp2,6 triliun, lalu dikonversi menjadi saham IAA.

    Akibatnya, CMPP menguasai 57,25 persen saham IAA, sehingga IAA menjadi perusahaan terbuka melalui CMPP dan berganti nama menjadi PT AirAsia Indonesia Tbk. Namun, perdagangan saham ini dihentikan di bursa sejak 5 Agustus 2019 karena masalah porsi dan jumlah pemegang saham publik.

    Saat ini, AirAsia Indonesia dimiliki 49,25 persen oleh AirAsia Investment Ltd, 49,16 persen oleh Fersindo Nusaperkasa, dan masyarakat 1,59 persen.

    2. PT Meratus Jasa Prima Tbk

    Pada Februari 2024, perusahaan pelayaran nasional, Meratus Group, mengumumkan akuisisi 80,19 persen saham PT ICTSI Jasa Prima Tbk (IJP) senilai Rp31 miliar. Sebelumnya, IJP dikuasai oleh perusahaan Filipina, Maharlika, melalui ICTSI Far East.

    PT Meratus Jasa Prima Tbk (KARW) sudah melakukan IPO di BEI sejak 1994. Sebelumnya, Meratus Jasa Prima bernama PT Karwell Indonesia Tbk dan bergerak di sektor garmen. Pada 2012, Maharlika melakukan backdoor listing dan mengubah fokus bisnisnya menjadi bongkar muat dan logistik pelabuhan.

    Meskipun menjadi cangkang baru bagi Meratus Group melalui Sarana Kelola Investasi, bisnis KARW tetap mirip dengan sebelumnya.

    Perusahaan yang kini dimiliki oleh pengusaha Charles Menaro ini juga dikabarkan menjalin kerja sama dengan Abu Dhabi Ports untuk mengelola Pelabuhan Patimban, meskipun manajemen belakangan membantah isu tersebut.

    3. PT Green Power Energy Tbk

    PT Green Power Energy Tbk (LABA) atau sebelumnya dikenal sebagai PT Ladangbaja Murni Tbk merupakan perusahaan yang mengalami perubahan nama setelah diakuisisi pada Juni 2024 oleh PT Nev Stored Energy dan PT Longpin Investasi Indonesia. Kedua perusahaan tersebut memiliki 72 persen saham senilai Rp29 miliar.

    Huang Yeping menjadi figur kunci dalam akuisisi ini, yaitu ia menjabat sebagai Komisaris Utama LABA. Setelah akuisisi, LABA beralih dari bisnis baja ke sektor energi baru dan terbarukan (EBT) dengan fokus pada baterai kendaraan listrik dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

    Dalam waktu singkat, perusahaan ini berhasil mendapatkan kontrak senilai Rp139 miliar dari PT Gotion Materials Indonesia untuk memproduksi baterai motor listrik.

    Selain itu, LABA juga aktif mencari kontrak untuk pengadaan PLTS. Baru-baru ini, perusahaan ini menandatangani perjanjian awal untuk memproduksi panel surya di Timor Leste dengan bekerja sama dengan perusahaan lokal.

    4. PT Eagle High Plantation Tbk

    PT Eagle High Plantation Tbk (BWPT) adalah emiten yang menjadi target backdoor listing. Sebelumnya, perusahaan ini dikenal dengan nama PT BW Plantation Tbk.

    Aksi korporasi ini dimulai ketika pebisnis Peter Sondakh melalui PT Rajawali Capital Internasional mengakuisisi 51 persen saham BW Plantation pada 2014. Akuisisi ini dilakukan melalui penerbitan saham baru atau rights issue dan berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp11 triliun dengan harga saham baru Rp400 per lembar.

    Dana yang diperoleh dari penerbitan saham tersebut digunakan oleh BW Plantation untuk mengakuisisi Group Green Eagle milik Peter Sondakh dengan nilai transaksi mencapai Rp10,53 triliun. Jumlah tersebut terdiri dari ekuitas Rp8,52 triliun dan utang Rp2 triliun.

    5. PT Hexa Prima Nusantara

    PT Hexa Prima Nusantara mengakuisisi emiten media dan telekomunikasi, PT Lini Imaji Kreasi Ekosistem Tbk (FUTR). Dalam akuisisi ini, Hexa Prima mengambil alih perusahaan pengendali FUTR, PT Digital Futurama Global yang memiliki 51,22 persen saham FUTR dengan nilai akuisisi sebesar Rp24,9 miliar.

    Hexa Prima dimiliki oleh Halim Suwandi sebagai pemilik manfaat. Setelah akuisisi, FUTR segera mengubah fokus bisnisnya, beralih ke sektor energi yang diklaim lebih menjanjikan dibandingkan dengan bisnis sebelumnya.

    Salah satu langkah awal yang diambil adalah menjalin kerja sama dengan China State Construction Engineering Corporation (CSCEC) melalui calon anak perusahaan, PT Hexa Prima Mekanikal untuk proyek infrastruktur energi.

    Selain itu, pada 5 Desember 2024, FUTR mengumumkan akuisisi blok minyak di Pulau Seram, Maluku, dari Karlez Petroleum yang masih memiliki kontrak selama 15 tahun.

    6. PT Indoritel Makmur Internasional Tbk

    PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) merupakan bagian dari Salim Group yang melakukan backdoor listing melalui PT Dyviacom Intrabumi Tbk.

    Proses ini dimulai dengan rights issue DNET pada 2013. Saat itu, perusahaan menerbitkan 14 miliar saham dengan harga penawaran Rp500 per saham, sehingga berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp7 triliun.

    Dana yang diperoleh dari penerbitan saham baru ini digunakan DNET untuk mengakuisisi dua perusahaan yang sudah terdaftar di Bursa. Pertama, PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), yaitu pengelola waralaba Kentucky Fried Chicken (KFC) di Indonesia dengan kepemilikan 35,85 persen senilai Rp1,99 triliun. Kedua, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI), pemilik merek Sari Roti, sebanyak 31,5 persen dengan nilai Rp2,13 triliun.

    Selain itu, DNET juga menggunakan dana tersebut untuk mengakuisisi PT Indomarco Prismatama, pengelola gerai Indomaret, sebanyak 40 persen dengan nilai Rp2,63 triliun. Dengan demikian, Indomaret secara tidak langsung telah melakukan listing di Bursa melalui skema backdoor listing.

    7. PT Solusi Kemasan Digital Tbk

    PT Solusi Kemasan Digital Tbk (PACK) diakuisisi oleh triliuner asal Cina, Deng Weiming, melalui PT Eco Energi Perkasa. Deng Weiming mengakuisisi 48,94 persen saham perusahaan.

    Setelah akuisisi, pengendali baru berencana untuk menerbitkan saham baru melalui rights issue tahap I dengan total hingga 100 miliar saham. Langkah korporasi ini berpotensi menyebabkan dilusi kepemilikan saham lama mencapai 98,43 persen.

    PACK berupaya menyelaraskan bisnisnya dengan pengendali baru di sektor pertambangan nikel. Perusahaan meyakini bahwa perubahan kegiatan usaha ini akan meningkatkan skala bisnis PACK dari pendapatan tahunan sebesar Rp50 miliar menjadi Rp5,3 triliun.

    PACK membukukan laba bersih Rp1,29 miliar pada semester I-2024. Perolehan tersebut tumbuh 11,2 persen secara tahunan (year-on-year/YoY) dibanding dari semester yang sama tahun lalu dengan laba bersih sebesar Rp1,16 miliar.

    Demikianlah daftar perusahaan backdoor listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang menarik diketahui. 

  • 6 Pemilik Maskapai Penerbangan di Indonesia, Siapa Saja?

    6 Pemilik Maskapai Penerbangan di Indonesia, Siapa Saja?

    Pesawat adalah sarana transportasi udara yang sering digunakan untuk mobilisasi, baik dalam lingkup lokal maupun internasional. Di Indonesia, industri penerbangan dikuasai oleh enam grup maskapai.

    Grup maskapai di Indonesia terdiri dari Lion Air Group, BUMN, hingga yang terbaru BBN Airlines dari Irlandia. Enam maskapai ini dimiliki oleh sejumlah konglomerat dengan kekayaan miliaran hingga triliunan rupiah. Selain itu, pemerintah Indonesia juga memiliki beberapa pesawat, termasuk Garuda Indonesia dan Citilink.

    1. Lion Air Group

    Lion Air Group adalah salah satu maskapai penerbangan terbesar di Indonesia yang didirikan oleh dua bersaudara, yaitu Rusdi Kirana dan Kusnan Kirana pada 1999. Mereka menciptakan Lion Air Group sebagai maskapai penerbangan dengan tarif murah.

    Saat ini, Lion Air Group mengelola beberapa maskapai seperti Lion Air, Batik Air, Wings Air, Super Air Jet, Malindo Air, dan Thai Lion Air. Maskapai ini melayani berbagai penerbangan domestik dan internasional, misalnya Kuala Lumpur, Penang, Singapura, dan Seoul.

    Selain itu, Lion Air Group juga memiliki bisnis pengiriman barang bernama Lion Parcel yang didirikan pada Februari 2013. Bahkan, Lion Air Group juga mengelola bisnis Lion Hotel & Plaza di Manado.

    Berkat berbagai usaha ini, Rusdi dan Kusnan Kirana pernah tercatat sebagai salah satu daftar orang terkaya di Indonesia pada 2019 dengan total kekayaan mencapai 835 juta dolar AS atau sekitar Rp12,6 triliun.

    2. Avia Solutions Group

    BlueBird Nordic atau BBN Airlines adalah maskapai penerbangan baru di Indonesia yang mulai beroperasi pada 27 September 2024. BBN Airlines merupakan anak perusahaan dari Avia Solutions Group yang berbasis di Dublin, Irlandia.

    Avia Solutions Group didirikan oleh Gediminas Ziemelis dan dipimpin oleh Jonas Janukenas sebagai CEO. Perusahaan ini menyediakan layanan pesawat, kru, pemeliharaan, dan asuransi penerbangan, dengan total 199 armada di seluruh dunia.

    Selain itu, Avia Solutions Group juga menawarkan layanan perawatan dan perbaikan pesawat serta pelatihan untuk pilot dan awak pesawat.

    Pendiri Avia Solutions, Gediminas Ziemelis adalah seorang konglomerat yang telah berpengalaman puluhan tahun di dunia bisnis. Ia telah mendirikan lebih dari seratus startup, memimpin beberapa perusahaan, dan memiliki saham mayoritas di sebuah klub basket.

    Pada Desember 2022, Ziemelis tercatat sebagai orang terkaya di Lithuania dengan kekayaan mencapai 1,68 miliar euro atau sekitar Rp28 triliun.

    3. BUMN

    Pemerintah Indonesia melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memiliki maskapai penerbangan, yaitu Garuda Indonesia dan anak perusahaannya, Citilink yang didirikan pada 2009.

    Saat ini, Garuda Indonesia Group mengoperasikan 169 pesawat yang melayani 76 rute domestik dan internasional. Selain itu, Garuda Indonesia juga terhubung dengan 19 maskapai lain dalam aliansi SkyTeam yang memungkinkan mereka melayani penumpang ke 177 negara.

    4. Sriwijaya Air Group

    Sriwijaya Air Group adalah maskapai penerbangan yang didirikan di Indonesia oleh beberapa pengusaha, yaitu Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 10 November 2003.

    Saat ini, CEO PT Sriwijaya Air adalah Ardhana Sitompul. Ia dibantu oleh beberapa direktur, termasuk Cecep Cahyana, Didi Iswandy, dan Dwi Iswantoro.

    Pada awalnya, Sriwijaya Air hanya melayani penerbangan dengan pesawat Boeing 737-200 pada rute dari Jakarta ke Pangkal Pinang, Palembang, Jambi, dan Pontianak. Saat ini, Sriwijaya Air Group telah memiliki 48 pesawat Boeing dan melayani total 53 rute penerbangan.

    5. PT ASI Pudjiastuti Aviation

    Susi Air adalah maskapai penerbangan di Indonesia yang dimiliki oleh mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti. Maskapai ini beroperasi di bawah PT ASI Pudjiastuti Aviation yang didirikan pada 2004.

    Pesawat Susi Air pertama kali terbang pada Desember 2004, melayani penerbangan charter untuk program bantuan di wilayah Medan. Pada 2006, Susi Air mulai menawarkan penerbangan komersial yang juga berpusat di Medan.

    Saat ini, Susi Air mengoperasikan 49 armada pesawat ke berbagai daerah di Indonesia. Mulai dari Medan, Banda Aceh, Padang, Jakarta, Palangkaraya, Samarinda, Kupang, Manokwari, Biak, Timika, Jayapura, Wamena, hingga Merauke.

    6. TransNusa

    TransNusa (PT TransNusa Aviation Mandiri) adalah maskapai penerbangan di Indonesia yang saat ini sahamnya dimiliki oleh China Aircraft Leasing Group Holdings Limited.

    Awalnya, TransNusa merupakan maskapai lokal yang didirikan pada 2005. Pada 2020, TransNusa sempat menghentikan operasinya akibat pandemi COVID-19. Kemudian, maskapai ini dijual dan mendapatkan suntikan dana dari pemegang saham serta manajemen baru pada 2022.

    Sejak saat itu, TransNusa melakukan rebranding menjadi Maskapai Layanan Premium (Premium Service Carrier) dan makin memperluas rute penerbangannya, termasuk rute internasional seperti Jakarta-Kuala Lumpur dan Jakarta-Guangzhou.

    Demikian daftar pemilik maskapai penerbangan di Indonesia yang sebagian besar berasal dari perusahaan swasta dan salah satunya milik pemerintah.

  • Bappebti Wajibkan Pedagang Emas Digital Punya Emas Fisik

    Bappebti Wajibkan Pedagang Emas Digital Punya Emas Fisik

    Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan PBK, Tirta Karma Senjaya, mengungkapkan bahwa perdagangan emas fisik secara digital di Indonesia menunjukkan pertumbuhan siginifikan. Peningkatan nilai transaksi ini terjadi, salah satunya dipengaruhi kenaikan harga emas di pasar global. Hingga saat ini, emas masih menjadi pilihan masyarakat dalam bertransaksi.

    “Selama Januari–November 2024, nilai transaksi emas fisik secara digital mencapai Rp53,3 triliun atau meningkat 556 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya yaitu Rp8,1 triliun. Sementara, volumenya mencapai 43,9 ton atau meningkat 430,6 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2023 yaitu sebesar 8,3 ton,” ujar Tirta.

    Peningkatan itu terjadi di tengah tantangan ekonomi dan perdagangan global. “Tentu tidak mudah, perlu berbagai upaya strategis untuk mengoptimalkan PBK, termasuk perdagangan emas fisik secara digital agar dapat terus berkembang di masa yang akan datang,” katanya.

    Menurutnya, ekosistem perdagangan fisik emas digital sudah terbentuk di Indonesia. Terdapat dua bursa berjangka, yaitu PT Bursa Berjangka Jakarta dan PT Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia; lembaga kliring berjangka, yakni PT Kliring Berjangka Indonesia dan PT Indonesia Clearing House.

    “Ada pula perusahaan yang berperan sebagai pengelola tempat penyimpanan yaitu PT ICDX Logistik Berikat dan PT Kinesis Monetary Indonesia. Sementara itu, PT ABI Komoditi Berjangka berperan sebagai perantara untuk pedagang emas fisik secara digital. Sedangkan, asosiasi dalam kegiatan ini adalah Perkumpulan Pedagang Emas Digital Indonesia (PPEDI),” ujar Tirta.

  • Hari Terakhir Perdagangan, Gerak IHSG Diprediksi Terbatas

    Hari Terakhir Perdagangan, Gerak IHSG Diprediksi Terbatas

    Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova menjelaskan, IHSG berpeluang untuk menguji kembali resisten terdekat di level 7.143 apabila masih berada di atas support Fibonacci 7.003.

    “Namun demikian, adanya penembusan di bawah level 7.003 dapat memicu kelanjutan koreksi sebelumnya menuju 6.875 sebagai perkiraan target akhir wave [c] dari 2,” kata Ivan dalam riset hariannya.

    Adapun, level support IHSG hari ini berada di 7.003, 6.875, 6.800, dan 6.738. Sementara level resistennya di 7.143, 7.216, dan 7.297. Indikator MACD menunjukkan adanya momentum bearish.

    Ivan memprediksi IHSG hari ini bergerak di antara level 7.005 dan 7.050. Dua saham yang ia soroti adalah ACES dan UNTR. 

    Di sisi lain, Phintraco Sekuritas memproyeksikan IHSG hari ini melaju di antara support 6.950, pivot 7.050, dan resisten 7.100. Daftar saham pilihan Phintraco Sekuritas hari ini adalah INCO, PGAS, AALI, PNLF, BFIN, BRIS, dan DOID.

    Sebelumnya, indeks-indeks Wall Street ditutup melemah pada Jumat (27/12). Hal itu seiring dengan potensi kenaikan yield instrumen yang lebih rendah resiko, sebagai akibat dari higher for longer suku bunga the Fed.

    Namun, rilis data aktivitas manufaktur AS berpotensi menjadi katalis positif di pekan ini. Dua lembaga terkemuka yakni S&P dan ISM, memperkirakan bahwa sektor manufaktur AS masih berada dalam level kontraktif (

    “Hal ini mengindikasikan masih ada tekanan pada aktivitas industri,” jelas Analis Phintraco Sekuritas, Nurwachidah.

    Menurutnya, IHSG tertahan pada support dinamis MA5 (7031) pada Jumat (27/12). Selain itu, indikator MACD menunjukkan pergerakan yang sideways. Oleh karena itu, Phintraco Sekuritas memperkirakan IHSG akan bergerak dalam rentang 7.000–7.100 pada perdagangan (30/12).

    Dari domestik, pasar menantikan rilis data inflasi bulan Desember (2/1). Inflasi diperkirakan menurun ke level 1,40 persen (YoY) pada Desember dari 1,55 persen (YoY) padda November.

    Sebaliknya, inflasi inti diperkirakan akan mengalami peningkatan ke 2,60 persen (YoY) pada Desember dari 2,26 persen (YoY) Pada November, yang mencerminkan adanya peningkatan harga yang lebih persisten pada barang dan jasa inti.

    Ia berujar, “Kondisi ini mengindikasikan daya beli masyarakat terhadap kebutuhan mendasar mengalami tekanan.”

  • 5 Franchise Fried Chicken Terbaik dan Modalnya, Laris Manis!

    5 Franchise Fried Chicken Terbaik dan Modalnya, Laris Manis!

    Salah satu jenis lauk yang paling disukai oleh masyarakat Indonesia adalah berbagai olahan ayam, termasuk ayam goreng atau fried chicken. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika bisnis ayam goreng memiliki omzet yang menggiurkan, terutama bagi para pengusaha pemula.

    Terdapat berbagai pilihan franchise ayam goreng dengan modal bervariasi yang bisa menjadi langkah awal memulai bisnis. Berikut rekomendasi franchise fried chicken terbaik dan terlaris yang bisa Anda pilih.

    1. Sabana Fried Chicken

    Sabana Fried Chicken menawarkan peluang menarik untuk memulai usaha waralaba dengan investasi awal yang terjangkau, yaitu sebesar Rp22 juta.

    Paket waralaba ini mencakup semua kebutuhan untuk memulai bisnis. Mulai dari perlengkapan lengkap, bahan baku awal, biaya pendaftaran, pelatihan komprehensif untuk tim, serta media promosi untuk memperkenalkan usaha kepada masyarakat.

    Salah satu kelebihan menjadi mitra Sabana Fried Chicken adalah fleksibilitas dalam memilih lokasi usaha. Anda dapat memilih untuk membuka kios atau outlet, dengan syarat tidak beroperasi di emperan, sehingga dapat menciptakan kesan profesional dan membangun kepercayaan pelanggan.

    Selain itu, Sabana menawarkan sistem kemitraan yang menguntungkan tanpa mengenakan royalty fee atau pembagian omzet. Hal ini berarti Anda tidak perlu khawatir tentang biaya tambahan setelah usaha berjalan.

    Sebagai mitra, Anda hanya perlu fokus pada pembayaran paket kemitraan dan pembelian bahan baku dari Sabana Fried Chicken yang memudahkan pengelolaan keuangan dan operasional usaha.

    Perlu dicatat bahwa biaya investasi awal sebesar Rp22 juta belum termasuk biaya pengiriman gerobak atau booth, sehingga hal ini perlu dipertimbangkan sesuai dengan lokasi usaha Anda. Bagi yang tertarik, silakan kunjungi website resmi di http://www.Sabana.co.id.

    2. d’Besto

    Franchise fried chicken dari d’Besto menawarkan paket waralaba yang bisa menjadi pilihan ideal bagi Anda. Dengan modal sebesar Rp200 juta, Anda tidak hanya mendapatkan kesempatan untuk membangun gerai mini resto dengan ukuran antara 7 hingga 10 meter persegi. Namun, juga kebebasan untuk memilih lokasi strategis di pinggir jalan raya sesuai dengan kriteria yang Anda tentukan.

    Paket usaha dari d’Besto dirancang untuk memenuhi semua kebutuhan Anda dalam memulai bisnis, termasuk peralatan lengkap, pelatihan untuk karyawan, dan bahan baku awal. Ini merupakan langkah awal yang solid untuk memastikan bisnis Anda siap beroperasi secara maksimal.

    Anda bisa meraih omzet harian antara Rp5 juta hingga Rp15 juta, dengan laba bersih sekitar 25 persen. Selain itu, terdapat skema royalty fee sebesar 3 persen dari omzet yang dihasilkan. Dengan skema ini, diperkirakan Anda bisa balik modal dalam waktu kurang lebih delapan bulan.

    Lebih menarik lagi, d’Besto juga membuka kesempatan bagi Anda yang tertarik menjadi investor. Dengan nilai investasi yang sama, yaitu Rp200 juta, Anda dapat menanamkan modal dan menyerahkan pengelolaan usaha kepada tim pusat d’Besto.

    Dalam skema investasi ini, Anda akan mendapatkan bagian hasil sebesar 30 persen dan 70 persen sisanya akan menjadi milik pusat.

    Bagi Anda yang berminat untuk kemitraan dengan d’Besto dapat menghubungi tim d’Besto melalui website dbesto.id atau melalui email di dbesto.ebm@gmail.com, serta via telepon di (021) 21798008.

    3. Dkriuk

    Franchise Dkriuk Fried Chicken menawarkan peluang berharga bagi Anda untuk memulai atau mengembangkan bisnis di bidang kuliner. Dengan beberapa paket usaha yang bervariasi, Dkriuk memberikan kesempatan untuk memilih sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan investasi Anda. Berikut pilihan paket franchise Dkriuk:

    Paket Ekonomis (Pulau Jawa): Mulai dari Rp15 juta, sudah termasuk perlengkapan dan peralatan, booth berukuran 150 x 70 x 206 cm, bahan baku awal, serta materi promosi. Paket Reguler: Harga Rp17 juta dan menawarkan perlengkapan lengkap, booth yang lebih luas, serta bahan baku dan materi promosi untuk memastikan operasional Anda berjalan dengan baik. Paket Hotsnack Ekonomis dan Reguler (Jawa, Bali, dan Sumatra): Mulai dari Rp19 juta hingga Rp21 juta, memberikan Anda kesempatan untuk menjangkau pasar yang lebih luas dengan produk yang spesifik. Paket booth: Mulai dari Rp23 juta, dilengkapi dengan fasilitas yang mendukung bagi Anda yang ingin memiliki kehadiran fisik yang lebih besar. Paket Mini Resto menawarkan kesempatan untuk membuka gerai dengan investasi awal Rp90 juta, lengkap dengan semua branding dari Dkriuk, memberikan Anda kebebasan untuk memilih lokasi strategis di pinggir jalan raya dan membangun restoran mini Anda sendiri.

    Dengan bergabung bersama Dkriuk, Anda diproyeksikan dapat meraih omzet harian yang menjanjikan dengan laba bersih yang kompetitif. Selain itu, Dkriuk juga memberikan kesempatan bagi Anda untuk menjadi investor dengan skema pembagian hasil yang menarik.

    Bagi Anda yang tertarik untuk menjelajahi peluang ini, silakan kunjungi website https://dkriuk.com/ atau hubungi kontak Kemitraan di 0821-1783-3330.

    4. Hisana Fried Chicken

    Franchise ayam goreng yang menarik perhatian adalah Hisana Fried Chicken yang menjadi salah satu pelopor di antara merek fried chicken lainnya.

    Modal untuk franchise Hisana Fried Chicken juga cukup terjangkau, yaitu hanya Rp16,5 juta. Biaya tersebut mencakup pembelian merek, bahan baku, dan gerai berupa gerobak.

    Namun, menurut kabar yang beredar, Hisana Fried Chicken tidak lagi membuka kesempatan untuk franchise. Meskipun demikian, informasi tersebut belum dapat dipastikan, jadi sebaiknya Anda mengonfirmasi langsung dengan manajemen mereka melalui akun Instagram @hisanaindonesia.

    5. Rocket Chicken

    Merek ayam goreng yang cukup terkenal di kalangan masyarakat adalah Rocket Chicken. Namun, Anda perlu menyiapkan modal minimal Rp300 juta untuk memulai kemitraan karena mereka menyediakan usaha cukup lengkap meliputi bahan baku, peralatan dapur, meja dan kursi, sarana promosi, serta pengurusan izin.

    Selain itu, terdapat beberapa syarat yang perlu Anda perhatikan, seperti tempat makan harus mampu menampung sekitar 40 pelanggan, memiliki minimal 12 karyawan, serta menyediakan fasilitas lengkap seperti kamar mandi, wastafel, dapur, dan ruang untuk karyawan.

    Untuk informasi lebih lengkap mengenai detail franchise Rocket Chicken, silakan kunjungi website kemitraan mereka di https://rocketchicken.co.id/mitra.

    Itulah beberapa rekomendasi franchise fried chicken terbaik dan terlaris yang menawarkan sejumlah paket kemitraan dengan harga bervariasi. Tertarik memulai bisnis?