Category: Fortuneidn.com

  • Kenapa Mixue Sepi Pembeli? Ini Alasannya

    Kenapa Mixue Sepi Pembeli? Ini Alasannya

    Siapa yang tidak kenal dengan Mixue, brand Es Krim terkenal asal China. Cabangnya sudah ada di beberapa negara, termasuk Indonesia.

    Lewat program franchise, Mixue berkembang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan, gerainya mudah dijumpai di Indonesia.

    Meskipun sempat viral, penjualannya tidak seramai waktu dibuka pertama di Indonesia. Beberapa outlet terlihat sepi pengunjung dan berdampak pada omzet yang diterimanya.

    Sebenarnya kenapa Mixue sepi pembeli akhir-akhir ini di beberapa outlet? Simak beberapa faktor penyebabnya yang dirangkum dari video akun YouTube Leon Hartono.

    1. Pemilihan lokasi yang tidak sesuai target pasar

    Berkurangnya animo masyarakat pada merek es krim ini mendatangkan banyak pertanyaan mengenai kenapa Mixue sepi pembeli. Beberapa ahli di industri franchise menilai ada beberapa faktor penyebab menurunnya penjualan.

    Salah satunya adalah Marion Liman yang sudah lama menekuni bisnis waralaba di industri FnB. Dalam diskusi bersama Leon Hartono, ia membagikan beberapa alasan cabang Mixue bisa sepi pengunjung.

    Menurutnya, pemilihan lokasi sangat berpengaruh pada kesuksesan cabang Mixue. Dari perusahaan induk, Mixue telah memiliki aturan jarak antar cabang yang harus dipatuhi oleh pemilik waralaba.

    Namun, pemilik waralaba harus melakukan riset lokasi yang ingin dibangun gerai sesuai dengan target pasar Mixue. Karena target pasarnya kalangan middle to low, pastikan lokasinya sesuai.

    Gerai Mixue yang berlokasi di segmen pasar middle to high, omzetnya kalah jauh daripada gerai yang dibuka di sekitar komplek atau pasar.

    2. Sangat kompetitif antar outlet

    Masih berkaitan dengan lokasi gerai Mixue, penurunan omzet yang dialami pemilik waralaba juga dipengaruhi tingkat persaingan antar cabang yang ketat.

    Kepopuleran Mixue menjadikan cabangnya mudah untuk ditemui. Bahkan, lokasi antar cabang tidak begitu jauh.

    Hal tersebut menjadikan tingkat kompetisi antar cabang tinggi. Sebagai pemilik sejumlah waralaba FnB, Marion juga memiliki franchise Mixue.

    Berdasarkan pengalaman pribadinya, tingkat kepuasan pelanggan sangat berpengaruh pada kesuksesan sebuah gerai Mixue. Hal tersebut terlihat dari ulasan di Google yang selalu diperhatikan secara berkala.

    Waktu operasional menjadi contoh pelayanan yang berdampak pada minat konsumen untuk membeli.

    Dibandingkan dengan gerai yang buka tepat waktu, cabang Mixue yang sering buka lewat waktu operasional memiliki tingkat penjualan rendah.

    Pasalnya, konsumen mudah untuk beralih ke cabang Mixue lainnya yang tidak jauh dari lokasi dan memiliki pelayanan lebih baik.

    3. Kompetisi dengan kompetitor

    Tingginya minat masyarakat pada produk es krim murah meriah menjadikan banyak merek es krim yang menawarkan produknya. Fenomena tersebut wajar terjadi terjadi di dunia bisnis.

    Namun, menjamurnya merek es krim di tengah masyarakat menjadi tantangan bagi pemilik waralaba Mixue. 

    Salah satu alasan kenapa Mixue sepi pembeli lainnya adalah kompetisi dengan kompetitor. Tidak hanya cabang Mixue, pemilik waralaba juga harus bersaing dengan kompetitor yang menjual produk serupa.

    Lokasi yang strategis tentunya dilirik oleh kompetitor. Akibatnya jumlah omset yang didapatkan bisa terbagi atau tidak maksimal.

    Tingkat penjualan bisa menurun signifikan apabila kompetitor memiliki strategi pemasaran lebih baik. Hal inilah yang juga harus diperhatikan oleh pemilik waralaba ketika ingin membangun gerai. 

    4. Tren makanan yang dinamis

    Bisnis makanan dan minuman dikenal sebagai usaha yang menjanjikan karena termasuk kebutuhan manusia. Namun, terdapat tantangan yang sering dihadapi pemilik usaha.

    Tren makanan bersifat dinamis atau cepat berubah. Di awal pembukaan, sejumlah gerai Mixue dipadati pengunjung karena viral pada masanya.

    Seiring dengan kepopulerannya, omzet yang bisa didapatkan pemilik waralaba Mixue sangat menguntungkan. Namun, tren es krim dan minuman tidak seramai dulu saat viral.

    Penurunan penjualan dan omzet tidak dapat dipungkiri. Dibandingkan dengan awal pembukaannya, omzetnya menurun.

    Meskipun begitu, Mario menilai Mixue masih dapat bertahan di tengah ketatnya persaingan. Dengan catatan perusahaan masih tetap berinovasi dan melakukan branding secara berkala, bisnis bisa tetap hidup.

    5. Kurang pemasaran di lingkungan sekitar

    Kurangnya pemasaran di lingkungan sekitar juga menjadi alasan kenapa Mixue sepi pembeli yang tidak disadari pemilik waralaba. 

    Meskipun Mixue memiliki branding kuat, pemilik franchise juga ada baiknya untuk terlibat dalam pemasaran produk di lingkungan sekitar. 

    Ketika penjualan sedang menurun, Marion mengaku memakai teknik promosi dengan membagikan voucher ke masyarakat sekitar. Tujuannya untuk meningkatkan penjualan dan mendorong pembeli datang kembali.

    Dengan kata lain, owner juga harus terlibat aktif dalam promosi produk dalam merencanakan strategi yang bisa meningkatkan penjualan.

    6. Manajemen outlet kurang terurus

    Kesuksesan cabang Mixue berada di tangan owner yang tercatat sebagai pemilik atas gerainya. Menurunkan tingkat penjualan bisa terjadi karena manajemen outlet yang kurang terurus oleh pemiliknya.

    Terlepas dari lokasinya, Marion mengatakan bahwa cabang Mixue bisa merugi karena pemiliknya tidak mengurus bisnisnya. Akibatnya rating cabang Mixue tersebut rendah.

    “Tempatnya strategis, tapi review-nya jelek. Omzetnya juga kecil karena nggak diurus,” ungkap Marlion kepada Leon dalam video di YouTube, dikutip Minggu (9/2).

    Dalam hal ini, ia menyoroti waktu operasional pada beberapa cabang Mixue yang tidak tepat waktu. Cabang Mixue yang buka terlambat mengakibatkan konsumen beralih ke cabang lainnya.

    Demikian beberapa alasan di balik kenapa Mixue sepi pembeli dibandingkan dengan awal peluncurannya di Indonesia. Kondisi Mixue menggambarkan dinamika pasar yang kompleks untuk model bisnis franchise.

    Mulai dari kompetisi pasar yang ketat hingga sifat tren yang cepat berubah menjadi faktor berpengaruh pada keberlangsungan sebuah usaha.

  • Kronologi Kasus Jiwasraya Tutup: Ada Fraud hingga Korupsi

    Kronologi Kasus Jiwasraya Tutup: Ada Fraud hingga Korupsi

    Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, Isa Rachmatarwata (IR) sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi PT Asuransi Jiwasraya yang terjadi dalam kurun waktu 2008–2018.

    Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung, Abdul Qohar menjelaskan bahwa penetapan Isa Rachmatarwata didasarkan pada hasil pemeriksaan investigasi dalam rangka menghitung kerugian negara akibat penggunaan keuangan dan dana investasi di PT Jiwasraya selama periode terkait.

    Pada saat itu, Isa menjabat sebagai Kepala Biro Perasuransian di Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) pada periode 2006–2012.

    Dalam penetapan ini, Kejagung juga membeberkan bahwa kasus Jiwasraya menimbulkan kerugian mencapai Rp16,8 triliun.

    Isa Rachmatarwata dinilai melanggar Pasal 3 juncto Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).

    Lalu, bagaimana perjalanan kasus Jiwasraya yang sudah berjalan lebih dari 15 tahun? Berikut kronologi selengkapnya.

    Kronologi kasus Jiwasraya

    Logo Jiwasraya/Dok Jiwasraya

    Awal mula kasus Jiwasraya sebenarnya sudah dimulai sejak 2002 akibat krisis ekonomi, hingga akhirnya tidak mampu membayar polis para nasabah. Berikut kronologi kondisi keuangan perusahaan yang telah berdiri sejak masa pemerintahan Hindia Belanda pada 31 Desember 1859 ini, berdasarkan catatan Penelitian Badan Keahlian DPR RI (Nidya, 2020).

    Tahun 2002

    Ditemui insolvensi, yaitu cadangan lebih kecil dari seharusnya, senilai Rp2,9 triliun.

    Tahun 2003

    Insolvensi dengan risiko pailit mencapai Rp2,76 triliun.

    Tahun 2006

    Ekuitas Jiwasraya negatif Rp3,29 triliun dan aset yang dimiliki jauh lebih kecil dibandingkan kewajiban. BPK memberikan opini disclaimer (tidak menyatakan pendapat) untuk Laporan Keuangan Tahun 2006–2007 dikarenakan penyajian informasi cadangan tidak dapat diyakini kebenarannya.

    Tahun 2008

    Defisit perusahaan Rp5,7 triliun. Kemudian Jiwasraya menerbitkan reksa dana penyertaan terbatas dan reasuransi sebagai penyelamatan jangka pendek untuk menghilangkan kerugian di laporan keuangan.

    Tahun 2009

    Defisit perusahaan Rp6,3 triliun dan melanjutkan skema reasuransi.

    Tahun 2010

    Jiwasraya melanjutkan skema reasuransi.

    Tahun 2011

    Jiwasraya melanjutkan skema reasuransi dan surplus Rp1,3 triliun.

    Tahun 2012

    Bapepam-LK meminta perusahaan menyampaikan alternatif penyelesaian komprehensif dan fundamental jangka pendek. JS Saving Plan mendapatkan izin Bapepam-LK pada 12 Desember 2012 dengan guaranteed return 12% per tahun (lebih tinggi dibanding yield obligasi). Perusahaan surplus Rp1,6 triliun per 31 Desember 2012 melalui skema finansial reasuransi, tapi defisit Rp3,2 triliun tanpa skema finansial reasuransi.

    Tahun 2013

    Bapepam-LK resmi beralih kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan meminta Kementerian BUMN menyampaikan langkah alternatif penyehatan keuangan perusahaan beserta jangka waktunya karena rasio solvabilitas perusahaan kurang dari 120%. Jiwasraya menyampaikan alternatif penyehatan berupa penilaian kembali aset tanah dan bangunan, revaluasi menjadi Rp6,56 triliun dan mencatat laba Rp457,2 miliar.

    Tahun 2014

    Peningkatan penempatan dana di saham dan reksa dana. Terjadi lonjakan pendapatan premi hingga 50%.

    Tahun 2015

    Hasil audit BPK menunjukkan dugaan penyalahgunaan wewenang dan laporan aset investasi keuangan melebihi realita (overstated) dan kewajiban di bawah realita (understated). Jiwasraya membeli obligasi medium-term note (MTN) pada perusahaan yang baru berdiri tiga tahun tanpa pendapatan dan terus merugi. BPK mengungkap kejanggalan pembelian saham dan reksa dana lapis kedua dan ketiga yang tidak disertai kajian memadai, tanpa mempertimbangkan aspek legal dan kondisi keuangan perusahaan.

    Tahun 2016

    OJK meminta perusahaan menyampaikan rencana pemenuhan rasio kecukupan investasi karena sudah tidak lagi menggunakan mekanisme reasuransi. BPK menemukan nilai pembelian sejumlah saham dan reksa dana lebih mahal dibanding nilai pasar sehingga berpotensi merugikan perusahaan Rp601,85 miliar. BPK mencatat investasi tidak langsung senilai Rp6,04 triliun atau setara 27,78% dari total investasi perusahaan pada tahun 2015. Jiwasraya melepas saham dan reksa dana lapis kedua dan ketiga sesuai rekomendasi BPK.

    Tahun 2017

    OJK meminta Jiwasraya mengevaluasi produk JS Saving Plan agar sesuai kemampuan pengelolaan investasi. OJK memberikan sanksi peringatan pertama karena Jiwasraya terlambat menyampaikan laporan aktuaria pada 2017. Pendapatan premi JS Saving Plan mencapai Rp21 triliun dan laba Rp2,4 triliun atau naik 37,64% dari tahun 2016. Ekuitas surplus Rp5,6 triliun, tetapi kekurangan cadangan premi Rp7,7 triliun karena belum memperhitungkan penurunan aset. Perusahaan kembali membeli saham dan reksa dana lapis kedua dan ketiga. OJK tidak menemukan saham dan reksa dana yang melebihi batas investasi (10% saham dan 20% reksa dana) pada setiap manajer investasi. Pencatatan liabilitas yang lebih rendah dari semestinya membuat laba sebelum pajak mencapai Rp428 miliar dari sebenarnya rugi Rp7,26 miliar.

    Tahun 2018

    OJK dan Jiwasraya membahas penurunan pendapatan premi secara signifikan akibat penurunan guaranted return (garansi imbal hasil) atas produk JS Saving Plan. OJK mengenakan denda administratif Rp175 juta atas keterlambatan penyampaian laporan keuangan 2017. Kantor Akuntan Publik (KAP) Pricewaterhouse Coopers (PwC) memberikan opini tidak wajar pada laporan keuangan Jiwasraya 2017 karena perusahaan hanya mencatatkan liabilitas manfaat polis masa depan Rp38,76 triliun yang seharusnya Rp46,44 triliun. PwC mengoreksi laporan keuangan 2017 dari laba Rp2,4 triliun menjadi Rp428 miliar. Jiwasraya tidak dapat membayar klaim polis jatuh tempo nasabah JS Saving Plan Rp802 miliar pada Oktober 2018. Kualitas aset investasi Jiwasraya hanya 5% dari aset investasi saham senilai Rp5,7 triliun pada 2018 yang ditempatkan pada saham bluechip. Hanya 2% dari aset investasi saham dan reksa dana yang dikelola manajer investasi berkualitas. Jiwasraya hanya mampu mendapatkan Rp1,7 triliun dari penjualan sebagian saham dan reksa dana yang bisa dijual (karena harganya anjlok) serta masih terdapat Rp8,1 triliun di 26 saham dan 107 reksa dana yang tidak bisa dilepas. BPK menyebutkan Jiwasraya melakukan investasi aset berisiko untuk mengejar imbal hasil tinggi sehingga mengabaikan prinsip kehati-hatian.

    Tahun 2019

    Jiwasraya membutuhkan dana Rp32,89 triliun untuk memenuhi rasio solvabilitas (Risk Based Capital) 120%. Aset Jiwasraya tercatat Rp23,26 triliun, kewajibannya Rp50,5 triliun, nilai ekuitas negatif Rp27,24 triliun dan liabilitas produk JS Saving Plan tercatat Rp15,75 triliun. Total klaim jatuh tempo yang gagal bayar mencapai Rp12,4 triliun.

    Tahun 2020

    Kejaksaan Agung meminta BPK memulai audit investigasi Jiwasraya dan OJK. Klaim nasabah yang akan jatuh tempo hingga akhir 2020 mencapai Rp16,1 triliun. Indikasi kerugian negara Rp13,7 triliun akibat gagal bayar polis.

    Kasus fraud Jiwasraya

    Asuransi Jiwasraya (instagram.com/jiwasraya)

    Perkembangan terakhir pada 31 Desember 2024, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) melaporkan audit yang menemukan adanya fraud sebesar Rp257 miliar pada Jiwasraya.

    Direktur Operasional dan Keuangan Jiwasraya Lutfi Rizal menjelaskan bahwa sejak 2003 hingga 2012, laporan Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) Jiwasraya terus mengalami defisit. Namun, secara mencurigakan, keuangan perusahaan tiba-tiba membaik pada 2013.

    Audit BPKP mengungkapkan bahwa pada 22 Februari 2012, Dewan Pengawas DPPK mengeluarkan instruksi investasi yang bermasalah, seperti penjualan saham dengan harga yang tidak sesuai aturan dan pencairan dana tunai sebesar Rp25 miliar secara tidak transparan.

    Pada tahun yang sama, Treasure Fund Investama (TFI) ditunjuk untuk mengelola aset DPPK. Namun setelah ditelusuri, TFI memiliki keterkaitan dengan Heru Hidayat, yang merupakan terpidana dalam kasus Korupsi Jiwasraya.

    “TFI mengelola portofolio DPPK dengan dana kelolaan saham Rp56 miliar di 69 emiten, obligasi Rp900 juta, dan cash Rp25 miliar,” kata Lutfi dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR RI, dikutip Sabtu (8/2).

    Ia pun menambahkan bahwa Jiwasraya dipastikan akan dibubarkan tahun ini. Sesuai Pasal 142 ayat (1) huruf e UU Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan melihat kondisi keuangan Jiwasraya saat ini, maka perusahaan dapat dilakukan pembubaran.

    Dirjen Anggaran Kemenkeu ditangkap

    Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata. (Dok. PLN)

    Kejagung mengungkapkan peran Dirjen Anggaran Kemenkeu, Isa Rachmatarwata dalam kasus dugaan korupsi Jiwasraya adalah menyetujui produk asuransi di saat kondisi perusahaan tersebut bangkrut.

    Produk asuransi tersebut adalah JS Saving Plan yang diprakarsai oleh terpidana Hendrisman Rahim, Hary Prasetyo, dan Syahmirwan. Lalu, disetujui IR melalui izin Bapepam-LK pada 12 Desember 2012. Isa Rachmatarwata sendiri merupakan Kepala Biro Perasuransian Bapepam-LK periode 2006–2012.

    “Produk JS Saving Plan yang mengandung unsur investasi dengan bunga tinggi, yakni 9–13%, atau lebih tinggi di atas suku bunga rata-rata Bank Indonesia saat itu sebesar 7,5–8,5% atas pengetahuan dan persetujuan dari tersangka IR, di mana untuk memasarkannya sebagai produk asuransi harus mendapatkan persetujuan dari Bapepam-LK,” kata Qohar dalam keterangan resmi di Kantor Kejagung pada Jumat (7/2).

    Adapun, setelah ditetapkan sebagai tersangka, Isa ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Salemba Cabang Kejaksaan Agung selama 20 hari ke depan.

  • Karyawan Tetap Cuma 3, Teguk (TGUK) Janji Tambah Pegawai

    Karyawan Tetap Cuma 3, Teguk (TGUK) Janji Tambah Pegawai

    Emiten gerai minuman manis Teguk atau PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK) buka suara setelah diminta penjelasan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) mengenai jumlah karyawan. Brand Teguk mengakui jumlah karyawan tetap hanya empat orang, dan berkurang menjadi tiga karyawan tetap pada periode 31 Desember 2024.

    “Jumlah karyawan tetap perseroan periode 31 Desember 2024 adalah 3 karyawan tetap,” ujar Direktur Utama TGUK, Maulana Wahab dikutip Senin (10/2).

    Adapun posisi empat karyawan tetap memegang jabatan seperti Supply Chain Manager, IT Manager, F&B Manager, dan Ass Manager Bussines Development.

    Maulana menjelaskan, posisi Supply Chain Manager bertanggung jawab terhadap pengelolaan rantai pasokan perseroan mulai dari pengadaan bahan baku, sampai distribusi bahan baku ke gerai-gerai.

    Kemudian, IT Manager bertanggung jawab untuk mengelola dan mengkoordinasikan seluruh aspek teknologi informasi (TI) perseroan. F&B Manager bertanggung jawab untuk melakukan riset atas produk baru, dan terjaganya kualitas makanan dan minuman yang dijual di gerai.

    Keempat, Ass Manager Bussines Development bertanggung jawab terhadap mencari peluang-peluang kerja sama dengan pihak ketiga, pengembangan channel-channel baru perseroan.

    Saat ini, sebagian besar karyawan Teguk merupakan outsourcing. Perseroan melaporkan jumlah tenaga outsourcing per 30 September 2024 adalah 67 karyawan, naik pada 31 Desember 2024 menjadi 483 orang. Sementara direksi dan komisaris perseroan tercatat sebanyak 5 orang.

    Namun demikian, Teguk berjanji untuk menambah jumlah karyawannya jika pendapatan perseroan mengalami perbaikan.

    “Untuk ke depannya perseroan akan menambah jumlah karyawan sesuai dengan pertumbuhan perseroan,” tulis Maulana.

    Kinerja Teguk minus

    Menurut laporan keuangan, TGUK mengalami kerugian sebesar Rp20,1 miliar hingga September 2024. Angka ini berbanding terbaik dengan kinerja pada periode yang sama tahun lalu, yakni perusahaan masih mencatatkan keuntungan sebesar Rp4,1 miliar.

    Penurunan laba ini disebabkan oleh turunnya pendapatan TGUK, yang tercatat sebesar Rp69,8 miliar pada periode September 2024. Padahal pada periode yang sama tahun lalu, Teguk meraih pendapatan Rp100,1 miliar. Hal itu merupakan penurunan sebesar 30,27%.

    Maulana membeberkan latar belakang penurunan pendapatan tersebut. Menurutnya, kondisi dinamika pasar menekan kelompok menengah ke bawah yang merupakan target pasar TGUK.

    Kemudian, daya beli masyarakat sangat rendah, penurunan ini sudah dirasakan di Q1, Q2, dan Q3. Terakhir, pelanggan merasakan bahwa membeli online melalui platform online menjadi lebih mahal.

    Di sisi lain, dalam laporannya ke BEI, Kamis (6/2), TGUK membukukan utang bank sebesar Rp5 miliar ke BRI dengan status utang tersebut sudah jatuh tempo.

    Perseroan pun melakukan adendum dengan pihak BRI untuk perpanjangan kredit agar dapat diperpanjang 12 bulan sejak jatuh tempo tanggal 27 Januari 2025.

    Pada 2025, TGUK tidak lagi berencana menambah utang bank sebagaimana yang disampaikan pada penjelasan informasi ke BEI.

    “Hingga saat ini perseroan tidak memiliki rencana untuk penambahan utang bank di tahun 2025,” ujarnya.

    Selain utang bank, TGUK juga tercatat membukukan utang lembaga keuangan sebesar Rp2,9 miliar sejak 20 Maret 2024. Dana yang diperoleh oleh perseroan dari lembaga keuangan di gunakan untuk pembiayaan Mo-Grim atau gerobak es krim,

    “Besaran bunga lembaga keuangan adalah 17,50%,” tulis Maulana.

    Saat ini, Teguk sedang melakukan restrukturisasi utang kepada semua vendor, dan perseroan menargetkan masalah utang usaha akan selesai pada 2025.

    Adapun, kendala yang dihadapi dalam TGUK dalam pembayaran utang usaha tersebut dijelaskan karena melihat pertumbuhan penjualan yang negatif di banyak gerai sehingga mempengaruhi cash flow perusahaan.

  • Merger Honda-Nissan Tertunda, Mimpi Raksasa Otomotif Kandas?

    Merger Honda-Nissan Tertunda, Mimpi Raksasa Otomotif Kandas?

    Rencana merger Honda dan Nissan sebelumnya dilandasi beberapa alasan, salah satunya kompetisi yang semakin sulit dengan pesaingnya baik produsen kendaraan listrik seperti Tesla dan BYD. Honda dan Nissan, seperti banyak rekan mereka, gagal beralih ke model kendaraan listrik yang menarik bagi konsumen Tiongkok.

    Honda menghentikan produksi di beberapa pabriknya di Tiongkok dan memangkas pekerja, dan mencoba beralih ke penjualan yang lebih besar ke Mobil Listrik. Nissan bahkan melangkah lebih jauh, menutup salah satu pabrik terbarunya yang berbasis di Tiongkok pada pertengahan 2024.

    Pada April dan September 2024, penjualan Honda dan Nissan di Tiongkok masing-masing turun sebesar 37,6 dan 14,4 persen.

    Merger tidak serta merta menyelesaikan masalah Honda dan Nissan dalam hal kendaraan listrik. “Kedua perusahaan tidak memiliki penawaran mobil listrik yang menarik, dan entitas gabungan tersebut masih akan menghadapi tantangan baru dalam membangun jaringan kendaraan listrik baru,” tulis analis ekuitas senior Morningstar Vincent Sun. 

    Nissan melaporkan penurunan laba bersih sebesar 94 persen untuk paruh pertama tahun fiskalnya, yang dimulai pada April 2024. “Investor mungkin khawatir tentang masa depan Nissan” jika penggabungan dibatalkan, tulis Sun pada hari Rabu.
    Saat pembicaraan penggabungannya dengan Honda gagal, Nissan dilaporkan sudah mencari mitra baru.

    Bloomberg melaporkan, produsen mobil Jepang tersebut ingin bermitra dengan perusahaan teknologi, sebaiknya yang berbasis di AS.

    Pilihan lainnya adalah Foxconn. Pabrikan Taiwan tersebut berharap untuk masuk ke kendaraan listrik, dan bahkan telah mempekerjakan mantan eksekutif Nissan untuk memimpin strategi pembuatan mobil barunya. Foxconn dilaporkan tertarik untuk mengambil saham di Nissan pada bulan Desember, tetapi akhirnya menundanya karena negosiasi dengan Honda telah dimulai.

  • 10 Merek Jam Tangan Asal Swiss

    10 Merek Jam Tangan Asal Swiss

    Berikut ini adalah beberapa merek jam tangan asal Swiss:

    Didirikan oleh Carlo Crocco pada tahun 1980, Hublot berhasil menggabungkan estetika desain Italia dengan kualitas jam tangan Swiss. Salah satu seri andalannya, Hublot Big Bang.

    Seri ini pertama kali diluncurkan pada tahun 2005 dan menjadi jam tangan chronograph revolusioner dengan penggunaan berbagai material seperti karbon, keramik, titanium, dan tantalum. Merek ini juga dikenal di dunia olahraga sebagai pencatat waktu resmi FIFA, termasuk pada Piala Dunia 2022.

    Didirikan pada tahun 1832, Longines berbasis di Saint-Imier, Swiss, dan merupakan bagian dari Swatch Group untuk segmen high range. Pada tahun 1970, Longines menciptakan jam tangan dengan layar LCD pertama di dunia. 

    Selain itu, Longines Feuille d’Or tercatat sebagai jam tangan quartz tertipis pada era 1980-an dengan ketebalan 1,98 mm. Beberapa seri terkenal dari Longines antara lain HydroConquest, Heritage Military, dan DolceVita.

    Didirikan pada 1860 oleh Edouard Heuer, TAG Heuer bermarkas di Neuchâtel, Swiss. Salah satu pencapaian bersejarahnya ditandai dengan diluncurkannya jam tangan Mikrograph pada 1916, jam tangan mekanik pertama dengan fitur stopwatch yang mampu mengukur hingga 1/100 detik. 

    Inovasi ini menjadi revolusi di dunia olahraga dan menjadikan TAG Heuer sebagai pencatat waktu resmi pada Olimpiade tahun 1920. Merek ini juga pernah menjadi sponsor resmi tim Formula 1 pada tahun 1970-an. Dengan pilar utama seperti olahraga, gaya hidup, seni, dan musik, TAG Heuer memiliki jam tangan berkarakter kuat, termasuk seri Carrera, Monaco, dan Formula 1.

    Didirikan pada tahun 1853 oleh Charles-Félicien Tissot dan putranya, Tissot bermula dengan mempopulerkan jam saku dengan fitur dual timezone. Salah satu inovasi revolusioner Tissot adalah penciptaan Astrolon, jam tangan mekanik pertama dengan case berbahan plastik, yang menjadi cikal bakal jam plastik Swatch. 

    Keberhasilan ini melahirkan Swatch Group pada tahun 1998, hasil kerjasama antara Tissot dan Omega. Perjalanan panjang Tissot diakui dengan penghargaan dalam ajang internasional, seperti Concours International de Chronométrie 2011. Saat ini, Tissot terus berkembang dengan membuka sekitar 14.000 outlet di seluruh dunia.

    Oris didirikan pada 1904 oleh Paul Cattin dan Georges Christian. Merek ini tetap eksis dengan lini jam tangan mekanik berkualitas tinggi, termasuk seri Divers Sixty-Five yang populer. 

    Selain jam tangan penyelam, Oris juga menawarkan berbagai model lain seperti aviator’s watch, chronograph, dress watch, dan sport watch. Ciri khas jam tangan Oris terletak pada rotor berwarna merah yang mulai diperkenalkan sekitar tahun 2002. 

    Pada tahun 2014, Oris meluncurkan Calibre 110, movement in-house pertamanya, diikuti oleh Calibre 400 dengan power reserve hingga 5 hari. Desain timeless dan kualitas tinggi menjadikan Oris sebagai pilihan bagi pecinta jam tangan.

    Franck Muller dikenal sebagai produsen jam tangan mewah dengan mekanisme movement yang kompleks. Pendiri merek ini, Franck Muller, adalah pembuat jam tangan custom yang terkenal dan menciptakan jam tangan tourbillon pertamanya pada tahun 1984. 

    Bersama Vartan Sirmakes, ia mendirikan pabrik jam di Jenewa pada 1991. Salah satu seri populernya adalah Franck Muller Vanguard, jam tangan mewah dengan bentuk tonneau yang memiliki tampilan sporty elegan dan cocok untuk pria maupun wanita.

    Didirikan pada 11 November 1918 oleh Georges Schaeren, Mido adalah salah satu merek jam tangan Swiss yang telah beroperasi lebih dari satu abad. Merek ini dikenal dengan berbagai seri unggulan seperti Ocean Star, Multifort, dan Commander. 

    Salah satu pencapaian penting Mido adalah peluncuran Mido Multifort pada tahun 1934, yang menjadi jam tangan otomatis anti-magnetik pertama di dunia. Inovasi ini menjadikan Multifort sebagai salah satu seri terlaris dari tahun 1930-an hingga 1950-an. 

    Selain itu, Mido juga dikenal dengan seri Ocean Star yang menawarkan ketahanan luar biasa di dalam air. Saat ini, Mido merupakan bagian dari Swatch Group dan terus menghadirkan koleksi terbaru yang dapat ditemukan di berbagai toko jam tangan terkemuka.

    Didirikan pada tahun 1839, Patek Philippe adalah simbol kemewahan dan keahlian tinggi dalam pembuatan jam tangan. Merek ini terkenal dengan desain klasik dan mekanisme rumit yang sering menjadi koleksi para bangsawan dan tokoh terkenal. 

    Beberapa model ikonik seperti Nautilus dan Calatrava terkenal dengan desainnya yang abadi serta kompleksitas teknisnya yang mengagumkan. Setiap jam tangan Patek Philippe dibuat dengan teknik pengerjaan tangan yang teliti, memastikan kualitas tinggi di setiap komponennya. 

    Merek ini juga dikenal dengan komplikasi jam tangan canggih, seperti perpetual calendar, minute repeater, dan tourbillon. Dengan koleksi terbatas dan harga yang tinggi, Patek Philippe menjadi simbol eksklusivitas dan prestise.

    Omega telah menjadi merek jam tangan yang erat kaitannya dengan eksplorasi luar angkasa dan olahraga. Jam tangan Omega Speedmaster, misalnya, menjadi bagian dari misi Apollo 11 yang mendarat di bulan pada 1969.

    Omega Seamaster sering dipilih oleh penyelam dan bahkan menjadi jam tangan resmi James Bond dalam berbagai film. Omega juga dikenal dengan teknologi Co-Axial Escapement yang meningkatkan ketepatan waktu dan mengurangi gesekan dalam mekanisme jam. 

    Omega juga memiliki koleksi Constellation dan De Ville yang menampilkan desain elegan dan klasik, cocok untuk penggunaan sehari-hari maupun acara formal. Dengan sejarah panjang dan inovasi teknologi, Omega terus menjadi pilihan utama bagi banyak profesional dan kolektor.

    Audemars Piguet terkenal dengan desain unik dan inovatifnya, seperti koleksi Royal Oak yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 1972. Merek ini menawarkan kombinasi antara estetika dan kecanggihan mekanisme jam tangan. 

    Keunggulan Audemars Piguet terletak pada pengerjaan tangan yang detail serta penggunaan material berkualitas tinggi seperti emas dan titanium. Selain Royal Oak, Audemars Piguet juga memiliki koleksi Code 11.59 yang menghadirkan desain modern dengan fitur-fitur inovatif. 

    Merek ini dikenal dengan mekanisme jam tangan rumit seperti perpetual calendar dan minute repeater, yang menunjukkan keahlian tinggi dalam pembuatan jam mekanis.

    Merek jam tangan asal Swiss tidak hanya sekadar alat penunjuk waktu, tetapi juga karya seni yang mencerminkan kemewahan, inovasi, dan tradisi panjang dalam dunia horologi. Baik Anda seorang kolektor, pencinta jam tangan, atau sekadar mencari jam tangan berkualitas tinggi, merek-merek Swiss tetap menjadi pilihan utama dalam industri ini.

  • Cara Memilih Jam Tangan Sesuai dengan Kepribadian

    Cara Memilih Jam Tangan Sesuai dengan Kepribadian

    Dengan memahami karakter diri dan kebutuhan sehari-hari, Anda dapat menemukan jam tangan yang tidak hanya stylish, tetapi juga mencerminkan jati diri Anda.

    Berikut adalah berbagai tipe jam tangan dan bagaimana masing-masing dapat disesuaikan dengan kepribadian yang berbeda.

    1. Kepribadian Elegan dan Profesional

    Bagi Anda yang memiliki gaya klasik dan profesional, jam tangan dengan desain minimalis dan material berkualitas seperti stainless steel atau kulit akan menjadi pilihan terbaik. Warna-warna netral seperti hitam, perak, atau emas mencerminkan kesan berkelas dan berwibawa.

    2. Kepribadian Aktif dan Sporty

    Jika Anda adalah seseorang yang dinamis dan gemar beraktivitas di luar ruangan, jam tangan sporty dengan fitur tahan air, stopwatch, dan desain kokoh akan menjadi pilihan tepat. Material seperti karet atau silikon yang ringan akan memberikan kenyamanan dalam berbagai kondisi.

    3. Kepribadian Kreatif dan Unik

    Orang dengan jiwa kreatif biasanya menyukai jam tangan dengan desain unik dan warna-warna mencolok. Model jam tangan yang out-of-the-box, seperti desain abstrak atau bentuk yang tidak biasa, mencerminkan jiwa artistik dan ekspresif.

    4. Kepribadian Simpel dan Minimalis

    Bagi mereka yang menyukai gaya hidup praktis dan tidak berlebihan, jam tangan dengan desain simpel dan fungsi esensial akan sangat cocok. Model dengan warna netral dan dial yang bersih akan menampilkan kesan modern dan santai.

    5. Kepribadian Petualang dan Eksploratif

    Jika Anda gemar bertualang dan menjelajahi tempat baru, pilihlah jam tangan dengan fitur kompas, altimeter, dan tahan guncangan. Material tahan lama seperti titanium atau resin akan memastikan jam tangan tetap awet dalam berbagai kondisi ekstrem.

    Memilih jam tangan yang sesuai dengan kepribadian tidak hanya akan meningkatkan kepercayaan diri, tetapi juga membantu Anda menampilkan karakter yang sesungguhnya. Dengan mempertimbangkan desain, material, dan fitur yang sesuai dengan gaya hidup Anda, jam tangan yang dipilih akan menjadi bagian dari identitas diri yang autentik.

  • Investasi Tas Mewah: Tren, Keuntungan, dan Risikonya

    Investasi Tas Mewah: Tren, Keuntungan, dan Risikonya

    Jakarta, FORTUNE – Dalam beberapa tahun terakhir, tas mewah bukan hanya menjadi simbol status sosial tetapi juga dijadikan sebagai pilihan investasi yang menguntungkan. Fenomena ini dipicu oleh meningkatnya permintaan terhadap merek-merek ternama seperti Hermès, Chanel, dan Louis Vuitton, yang sering kali mengalami kenaikan harga dari tahun ke tahun. 

    Popularitas Investasi Tas Mewah tidak terlepas dari eksklusivitas dan kelangkaan produk. Beberapa tas ikonik seperti Hermès Birkin atau Chanel Classic Flap memiliki daftar tunggu panjang dan diproduksi dalam jumlah terbatas, yang membuatnya semakin bernilai di pasar sekunder. 

    Selain itu, meningkatnya kesadaran konsumen terhadap nilai aset alternatif juga mendorong pergeseran Tren ini, terutama di kalangan kolektor dan investor yang mencari diversifikasi portofolio.

    Namun, seperti halnya investasi lainnya, menanamkan modal dalam bentuk tas mewah juga memiliki Risiko. Fluktuasi tren mode, kondisi pasar, hingga keaslian produk menjadi faktor penting yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk berinvestasi. 

    Oleh karena itu, pemahaman mendalam mengenai mekanisme pasar, autentikasi produk, serta strategi jual-beli yang tepat menjadi kunci sukses dalam investasi tas mewah. Dikutip dari berbagai sumber, berikut ini adalah serba-serbi investasi tas mewah yang dapat Anda ketahui.
     

    Tren Investasi Tas Mewah

    Investasi tas mewah semakin diminati oleh berbagai kalangan, terutama di era digital yang memungkinkan akses lebih luas ke informasi dan pasar global. Beberapa tren utama dalam investasi tas mewah meliputi:

    1. Kenaikan Harga Tahunan

    Merek-merek ternama sering kali menaikkan harga produk mereka setiap tahun. Misalnya, Chanel telah beberapa kali menaikkan harga tas ikoniknya dalam satu dekade terakhir, yang membuat nilainya semakin tinggi bagi investor.

    2. Eksklusivitas dan Kelangkaan

    Produk dengan edisi terbatas atau sulit didapat cenderung memiliki nilai investasi lebih tinggi. Hermès Birkin dan Kelly, misalnya, sering kali hanya tersedia bagi pelanggan eksklusif dan membutuhkan daftar tunggu panjang.

    3. Pasar Sekunder yang Berkembang

    Berbagai platform online yang kini banyak tersedia semakin memudahkan investor untuk membeli dan menjual tas mewah dengan harga kompetitif.

    Keuntungan Investasi Tas Mewah

    1. Nilai Apresiasi yang Tinggi

    Beberapa tas mewah memiliki tingkat apresiasi yang lebih tinggi dibandingkan aset tradisional seperti emas atau saham. Sebagai contoh, harga sebuah Hermès Birkin dapat meningkat hingga dua atau tiga kali lipat dalam beberapa tahun.

    Pasar sekunder yang berkembang memungkinkan pemilik tas mewah untuk menjual kembali aset mereka dengan mudah, terutama jika tas tersebut dalam kondisi baik dan memiliki sertifikat keaslian.

    3. Daya Tarik Mode dan Status Sosial

    Selain sebagai investasi, tas mewah juga memiliki nilai estetika dan status sosial yang membuat pemiliknya merasa lebih percaya diri.

    4. Diversifikasi Portofolio

    Investasi dalam barang koleksi seperti tas mewah dapat menjadi alternatif diversifikasi bagi investor yang ingin mengurangi risiko dari pasar keuangan tradisional.
     

    Risiko Investasi Tas Mewah

    Tidak semua tas mewah akan mengalami kenaikan nilai. Tren mode bisa berubah, dan beberapa model bisa kehilangan daya tariknya seiring waktu.

    Maraknya produk palsu di pasar membuat investor harus lebih berhati-hati dalam membeli tas mewah. Autentikasi produk oleh ahli atau layanan profesional sangat disarankan.

    Tas mewah memerlukan perawatan khusus agar tetap dalam kondisi baik dan tidak mengalami penurunan nilai akibat kerusakan atau noda.

    4. Pasar Sekunder yang Berfluktuasi

    Harga jual kembali tas mewah bergantung pada kondisi ekonomi dan permintaan pasar. Dalam situasi tertentu, harga bisa turun atau stagnan dalam jangka waktu tertentu.
     

    Rekomendasi Investasi Tas Mewah

    Jika Anda tertarik berinvestasi dalam tas mewah, berikut tiga rekomendasi tas dengan nilai investasi terbaik:

    Penelitian menunjukkan bahwa membeli Chanel Classic Flap dapat menjadi investasi yang lebih menguntungkan dibandingkan properti. Hal ini disebabkan oleh kenaikan nilai jualnya yang bisa mencapai 70 persen per tahun, menjadikannya pilihan investasi yang sulit ditandingi.

    Tas ini dikenal sebagai salah satu investasi terbaik di kategori tas desainer. Harga jual kembalinya sangat tinggi, bahkan bisa mencapai 80 hingga 100 persen dari harga pembelian awal.

    Salah satu faktor yang membuat Hermès Birkin begitu bernilai adalah proses pembuatannya yang sangat teliti oleh para ahli. Selain itu, tas ini juga banyak dimiliki oleh selebritas dunia, seperti Lady Gaga dan Victoria Beckham, yang semakin meningkatkan daya tariknya.

    Tas ini memiliki nilai jual kembali yang tinggi karena desainnya yang ikonik dan klasik. Namun, keberadaannya cukup langka karena diproduksi dalam jumlah terbatas. Terlebih lagi karena produksinya telah dihentikan, harga tas ini diperkirakan akan terus meningkat di masa mendatang.

    Investasi tas mewah dapat menjadi peluang yang menarik bagi mereka yang memahami mekanisme pasar dan memiliki strategi yang tepat. Dengan memilih tas dari merek ternama, menjaga kondisi produk, serta memahami tren pasar, investor dapat memperoleh Keuntungan yang signifikan. 

    Namun, risiko tetap ada, sehingga penting untuk melakukan riset mendalam sebelum memutuskan untuk berinvestasi. Dengan pendekatan yang tepat, tas mewah bisa menjadi lebih dari sekadar aksesori fashion, tetapi juga aset bernilai tinggi dalam portofolio investasi Anda.

  • Apa Perbedaan Ekonomi Syariah dan Konvensional?

    Apa Perbedaan Ekonomi Syariah dan Konvensional?

    1. Konsep dan Prinsip Dasar

    Dalam ekonomi syariah, konsep utama yang diterapkan adalah kepatuhan pada syariah (hukum Islam). Aktivitas ekonomi dijalankan berdasarkan lima prinsip utama: keadilan (‘adl), keimanan (tauhid), kenabian (nubuwwah), pemerintahan (khilafah), dan hasil (ma’ad).

    Salah satu implikasi penting dari prinsip-prinsip ini adalah larangan riba, atau bunga, dalam transaksi ekonomi, demi menjaga keadilan antara pihak-pihak yang terlibat.

    Sebaliknya, ekonomi konvensional menekankan prinsip produktivitas dan pertumbuhan ekonomi. Fokusnya adalah pada bagaimana individu dan perusahaan dapat memaksimalkan keuntungan dengan menggunakan sumber daya yang ada, tanpa batasan moral atau agama tertentu.

    Dalam konteks ini, riba dianggap sah sebagai bentuk kompensasi terhadap risiko yang diambil oleh pemilik modal.

    2. Pandangan terhadap Instrumen Keuangan

    Perbedaan pandangan ekonomi syariah dan konvensional juga sangat terlihat dalam penggunaan instrumen keuangan seperti bunga, saham, dan pasar bebas.

    Dalam ekonomi syariah, bunga dilarang karena dianggap tidak adil, sedangkan dalam ekonomi konvensional, bunga adalah salah satu mekanisme utama dalam menggerakkan perekonomian.

    Saham diizinkan dalam ekonomi syariah, asalkan bisnis yang menjadi dasar saham tersebut tidak terlibat dalam aktivitas yang dilarang oleh hukum Islam, seperti perjudian atau alkohol.

    Di sisi lain, ekonomi konvensional lebih terbuka dalam hal ini, memperbolehkan investasi di berbagai sektor asalkan sesuai dengan regulasi yang berlaku.

    3. Praktik Bisnis dan Keuntungan

    Dalam bisnis syariah, modal yang digunakan harus berasal dari sumber yang halal, dan semua transaksi harus mengikuti prinsip-prinsip syariah seperti akad dan kejujuran.

    Bisnis syariah juga lebih menekankan keuntungan yang dihasilkan melalui sistem bagi hasil, bukan bunga.

    Sebaliknya, bisnis konvensional mengizinkan penggunaan modal dari berbagai sumber, termasuk yang mungkin tidak sesuai dengan prinsip-prinsip agama.

    Keuntungan dalam bisnis konvensional sering kali diperoleh melalui bunga, yang bertentangan dengan prinsip ekonomi syariah.

  • 10 Jam Tangan yang Memiliki Nilai Investasi Tinggi

    10 Jam Tangan yang Memiliki Nilai Investasi Tinggi

    1. Rolex Daytona

    Rolex Daytona merupakan jam tangan klasik yang pertama kali diproduksi pada tahun 1963. Desainnya yang sederhana tetapi elegan, dengan material baja tahan karat dan fungsi kronograf, menjadikannya sangat dicari oleh kolektor.

    Model terbaru Daytona tersedia dalam berbagai bahan seperti baja, emas, dan platinum, serta dilengkapi dengan mesin otomatis khas Rolex. Daya tariknya yang abadi, keandalan fungsionalitasnya, dan kualitas konstruksi menjadikannya salah satu jam tangan yang layak untuk diinvestasikan.

    Harga pasar untuk Rolex Daytona baja tahan karat berkisar antara US$20.000 hingga US$120.965. Model langka seperti Paul Newman bahkan bisa mencapai jutaan dolar dalam pelelangan.

    2. Patek Philippe Nautilus

    Patek Philippe Nautilus dikenal sebagai jam tangan mewah yang memiliki nilai investasi tinggi. Dengan desain ikonik, pengerjaan berkualitas, dan produksi terbatas, Nautilus menjadi simbol status bagi para kolektor di seluruh dunia.

    Permintaan terhadap Nautilus terus meningkat, yang berkontribusi terhadap nilai jualnya yang tinggi di pasar lelang. Pada tahun 2021, varian Nautilus langka dengan dial biru Tiffany terjual dengan harga mencapai US$6,5 juta, mencatat rekor harga tertinggi untuk model ini.

    3. Audemars Piguet Royal Oak

    Diperkenalkan pada tahun 1972, Audemars Piguet Royal Oak adalah jam tangan revolusioner yang dirancang oleh Gérald Genta. Salah satu model Royal Oak bahkan pernah terjual seharga US$2,1 juta.

    Jam tangan ini memiliki bezel segi delapan dengan delapan sekrup yang terlihat serta pelat jam bertekstur ‘tapisserie’. Bahan yang digunakan meliputi baja tahan karat, emas, dan platinum, memberikan daya tahan dan umur panjang.

    Nilai pasar Royal Oak bervariasi dari puluhan ribu hingga ratusan ribu dolar AS, tergantung model dan kondisinya. Pengerjaan luar biasa, desain unik, serta ketersediaan terbatas menjadikannya pilihan investasi yang menarik.

    4. Omega Speedmaster

    Omega Speedmaster telah mempertahankan desain klasiknya sejak pertama kali diperkenalkan pada tahun 1957. Dijuluki ‘Moonwatch’ karena digunakan dalam misi Apollo NASA, jam tangan ini memiliki desain khas dengan dial hitam klasik, angka Arab, serta jarum jam berwarna putih.

    Menggunakan mesin kronograf manual dalam casing baja tahan karat dengan kristal safir anti gores, Speedmaster memiliki nilai pasar sekitar US$5.000 hingga US$10.000. Faktor sejarah dan desainnya yang ikonik membuatnya memiliki nilai jual kembali yang tinggi.

    5. Cartier Tank

    Cartier Tank pertama kali diperkenalkan pada tahun 1917 dan telah menjadi ikon dalam dunia jam tangan mewah. Desainnya yang unik mencakup casing persegi panjang, angka Romawi tebal, serta mahkota cabochon safir biru.

    Jam tangan ini pernah dikenakan oleh tokoh terkenal seperti Jacqueline Kennedy Onassis dan Putri Diana. Nilai pasar Cartier Tank berkisar antara US$3.000 hingga US$15.000, menjadikannya pilihan investasi menarik bagi kolektor.

    6. Jaeger-LeCoultre Reverso

    Jaeger-LeCoultre Reverso pertama kali diperkenalkan pada tahun 1931 dengan desain casing unik yang dapat dibalik, awalnya dirancang untuk melindungi jam tangan bagi pemain polo. Desain Art Deco yang elegan semakin menambah daya tariknya.

    Harga pasar Reverso berkisar antara US$3.000 hingga US$10.000, menjadikannya pilihan investasi yang menarik bagi pecinta jam tangan klasik.

    7. Breitling Navitimer

    Breitling Navitimer merupakan jam tangan pilot yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 1952. Fitur utama jam tangan ini adalah bezel geser yang memungkinkan pilot untuk melakukan kalkulasi penerbangan secara manual.

    Dilengkapi dengan mesin mekanis otomatis dan berbagai komplikasi seperti takometer serta tampilan tanggal, Navitimer memiliki harga pasar sekitar US$6.000 hingga US$8.000. Keandalan dan desainnya yang khas membuatnya banyak dicari oleh kolektor.

    8. Hublot Big Bang

    Hublot Big Bang dikenal dengan desain modern, berani, dan inovatif. Menggunakan campuran bahan seperti keramik, titanium, dan emas, jam tangan ini memiliki desain rangka yang memperlihatkan mekanisme bagian dalamnya.

    Didukung oleh mesin otomatis dengan fitur kronograf dan tampilan tanggal, Hublot Big Bang memiliki nilai pasar sekitar US$15.000 hingga US$20.000.

    9. IWC Portugieser

    IWC Portugieser merupakan jam tangan klasik yang desainnya terinspirasi dari kronometer bahari tahun 1930-an. Memiliki dial bersih dengan angka Arab dan sub-dial detik kecil, jam tangan ini dikenal karena kesederhanaannya yang elegan.

    Menggunakan mesin otomatis dengan cadangan daya hingga 7 hari, Portugieser memiliki harga pasar sekitar US$7.000 hingga US$10.000, menjadikannya pilihan investasi yang berharga.

    10. Rolex Submariner

    Rolex Submariner adalah salah satu jam tangan mewah paling ikonik. Dikenal karena desainnya yang klasik dan ketahanan yang luar biasa, Submariner telah menjadi favorit para kolektor sejak pertama kali diperkenalkan pada tahun 1954.

    Memiliki casing baja tahan karat, bezel putar, serta kristal safir anti gores, Submariner juga tahan air hingga 300 meter. Popularitas dan permintaannya yang tinggi menjadikannya jam tangan bernilai investasi yang stabil. Harga Submariner bekas berkisar antara US$5.000 hingga US$50.000, tergantung kondisi, usia, dan kelangkaannya.

    Jam tangan mewah bukan hanya aksesoris mode tetapi juga instrumen investasi yang menjanjikan. Dengan memilih model yang tepat berdasarkan kelangkaan, sejarah, serta permintaan pasar, investor dapat memperoleh keuntungan yang signifikan. Karena itu, bagi mereka yang tertarik berinvestasi dalam dunia horologi, memahami faktor-faktor yang mempengaruhi nilai jam tangan sangatlah penting.

  • Pelunasan Bipih Haji Khusus Ditutup, 10.292 Jemaah Terisi

    Pelunasan Bipih Haji Khusus Ditutup, 10.292 Jemaah Terisi

    Jakarta, FORTUNE – Pelunasan biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) bagi jemaah Haji Khusus bakal ditutup pada hari ini, Jumat (7/2). Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia (RI) melaporkan lebih dari 10 ribu kuota jemaah haji khusus sudah terisi.

    “Sampai penutupan sore ini (6/2), ada 10.292 jemaah melakukan pengisian kuota haji khusus atau sudah 63,12 persen dari kuota yang tersedia,” ungkap Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kemenag RI Nugraha Stiawan dalam keterangannya, dikutip Jumat (7/2).

    Kuota haji khusus 2025 sebanyak 17.680 jemaah

    Untuk diketahui, kuota haji khusus 2025 sebanyak 17.680 jemaah. Jumlah ini terdiri atas 3.404 jemaah haji khusus lunas tunda, 12.724 jemaah haji khusus berdasarkan nomor urut porsi berikutnya, 177 jemaah haji khusus prioritas lansia atau sekitar 1 persen, serta 1.375 petugas haji termasuk penanggung jawab penyelenggara ibadah haji khusus (PIHK), pembimbing, dan petugas kesehatan.

    Mereka yang melunasi terdiri atas 3.012 konfirmasi keberangkatan jemaah lunas tunda, 7.203 jemaah yang masuk kuota berdasarkan nomor urut porsi, serta 77 jemaah prioritas lansia.

    “Ada juga 2.842 jemaah haji khusus yang melakukan pengisian kuota, namun dengan status cadangan. Sehingga jika dijumlahkan dengan cadangan, total 13.134 jemaah sudah melakukan pelunasan Bipih haji khusus,” kata Nugraha.

    Daftar nama jemaah haji khusus telah diumumkan Kemenag RI

    Daftar nama jemaah haji khusus yang berhak melunasi biaya haji sudah diumumkan oleh Kementerian Agama pada 23 Januari 2025 lalu. Daftar nama tersebut dapat diakses lewat laman dan media sosial Kemenag RI.

    Nugraha menjelaskan, untuk pengisian kuota jemaah haji khusus, dilakukan setiap hari kerja mulai 24 Januari–7 Februari 2025. Jika masih terdapat sisa, maka akan dibuka kembali pengisian sisa kuota mulai 17–21 Februari 2025 mendatang.

    “Untuk pengisian sisa kuota akhir, jika masih ada, maka itu akan dilakukan 27–28 Februari 2025,” imbuh Nugraha.

    “Saya minta kepada para kepala bidang haji, agar proses pengisian kuota haji khusus ini harus benar-benar dilakukan sesuai ketentuan,” tandas dia.