Category: Fajar.co.id

  • Pejabat Badan Gizi Nasional Didominasi Eks TNI, Tanda Dwi Fungsi ABRI Bakal Kembali?

    Pejabat Badan Gizi Nasional Didominasi Eks TNI, Tanda Dwi Fungsi ABRI Bakal Kembali?

    FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Pejabat Eselon I Badan Gizi Nasional diumumkan dengan latar belakang didominasi purnawirawan TNI. Muncul spekulasi itu tanda akan kembalinya dwi fungsi ABRI.

    Iyan Hidayat dari Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia Lembaga Bantuan Hukum (YLBHI-LBH) Makassar mengatakan hal tersebut terbaca dari awal. Bahkan sebelum Prabowo Subianto dilantik.

    “Sebenarnya sudah terbaca dari awal. Bahkan jauh sebelum pelantikan,” kata Iyan kepada fajar.co.id, Selasa (5/11/2024).

    Iyan berdasar saat Presiden ke-7 Joko Widodo alias Jokowi meneken Undang-Undang (UU) Nomor 20 Tahun 2023 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN). Aturan itu kata Iyan mengakomodir jabatan sipil bisa dijabat TNI-Polri.

    “Pokoknya, di situ mengatur beberapa jabatan ASN bisa dijabat oleh TNI-Polri,” terang Iyan.

    Hal tersebut dinilainya bermasalah. Karena pada dasarnya, pola militerisme tidak cocok diterapkan di masyarakat sipil.

    “Kira-kira instansi begitu, bisa dikasih jabatan sipil? Mereka polanya instruktif. Ya, mereka akan mendengar rakyat. Tapi lebih mengutamakan perintah atasan,” jelasnya.

    Dalam konteks pejabat Badan Gizi Nasional yang didominasi eks anggota TNI, ia menyebut catatan pelanggar Hak Asasi Manusia (HAM) lembaga tersebut. “Padahal kita tau, instansi ini (TNI) paling tinggi catatan pelanggaran HAM-nya,” ucap Iyan.

    Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana mengatakan banyaknya eks anggota TNI di lembaga yang dipimpinnya merupakan hal bagus. Karena akan bermanfaat untuk kemajuan program.

    “Kenapa kami dibantu oleh para purnawirawan TNI? Ini karena kami harus bekerja ekstra cepat sampai ke wilayah-wilayah dan mereka sudah terbiasa melakukan itu,” kata Dadan, Kamis (31/10/2024).

  • Polisi Didesak Periksa Budi Arie Setiadi terkait Kasus Judi Online, Adi Kurniawan: Kami Menunggu Keberanian Polri

    Polisi Didesak Periksa Budi Arie Setiadi terkait Kasus Judi Online, Adi Kurniawan: Kami Menunggu Keberanian Polri

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Kasus judi online yang melibatkan oknum pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), terus menarik perhatian dan jadi perbincangan hangat publik.

    Belakangan, sejumlah pihak berharap pihak kepolisian menggali keterangan Ketua Umum Pro Jokowi (Projo), Budi Arie Setiadi terkait judol tersebut. Salah satu alasannya karena pegawai yang terlibat becking judi itu merupakan anak buahnya saat menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo).

    Desakan polri memerika Budi Arie salah satunya disuarakan Ketua Umum Barisan Relawan Nusantara (BaraNusa), Adi Kurniawan. Dia meminta Polri memeriksa mantan Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi terkait keterlibatan pegawai Kemenkominfo yang kini bernama Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dalam kasus judi online.

    “Pegawai Komdigi yang ditangkap terkait judol itu adalah pegawai yang bekerja saat Budi Arie jadi Menkominfo. Jadi, Polri juga harus periksa dan selidiki Budi Arie apakah terlibat atau tidak,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (5/11).

    Menurutnya, keterlibatan Ketua Umum Pro Jokowi (Projo) tersebut patut diduga karena bisa saja hal tersebut berkaitan dengan jebolnya Pusat Data Nasional (PDN). Pasalnya, saat Budi menjabat sebagai Menkominfo PDN RI sering kali mengalami kebobolan.

    “Apalagi saat itu dia sangat bersemangat sekali menggambar-gemborkan pemberantasan judi online. Dan di saat itulah PDN kita jebol. Itu wajib diselidiki,” kata Adi.

    Lebih lanjut, Adi menyinggung Asta Cita Prabowo-Gibran saat ini sedang digalakkan Polri menuju 100 hari kerja kepolisian. Menurutnya, apabila Polri berani memeriksa Menteri Koperasi Indonesia (Menkop) tersebut. Maka dirinya yakin kepolisian RI dapat semakin dipercaya rakyat Indonesia.

  • Dorong Produk Lokal, Siti Rahmawati Angkat Harapan UMKM di Polman

    Dorong Produk Lokal, Siti Rahmawati Angkat Harapan UMKM di Polman

    Siti Rahmawati, yang dikenal sebagai sosok penuh bakat dan energi, terpukau oleh keberanian dan ketekunan Naim. Di usia muda, Naim telah mampu membuka peluang kerja di lingkungannya sendiri—hal yang menurut Siti bisa menjadi inspirasi bagi anak muda lainnya di Polewali Mandar. Baginya, Naim adalah gambaran semangat lokal yang perlu terus didukung dan dikembangkan.

    Siti pun tak hanya sekadar mendengar. Ia berjanji bahwa jika ia dan Andi Bebas Manggazali diberi amanah memimpin Polewali Mandar, bantuan bagi pelaku UMKM seperti Naim akan menjadi prioritas. “Mesinnya hanya satu, masih perlu dukungan untuk meningkatkan produksi. InsyaAllah, permodalan hingga pengembangan usaha akan kami bantu,” ujarnya tegas, suaranya mengandung keyakinan yang menular.

    Bersama Andi Bebas, Siti telah menetapkan komitmen untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah dengan memberdayakan UMKM. Bagi Siti, potensi ekonomi lokal adalah pondasi yang kuat untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat, terutama dengan menggunakan produk-produk lokal pada setiap kegiatan kedinasan. “Kalau ada produk lokal yang kualitasnya sama, mengapa harus pakai produk luar?” tegasnya. Di dalam kata-kata itu ada optimisme, bahwa kemajuan bisa dimulai dari hal-hal sederhana, dari air mineral di gelas-gelas kecil yang suatu hari nanti bisa menjadi raja di rumahnya sendiri, Polewali Mandar.

    Dalam perjalanannya meninggalkan pabrik, Siti menoleh sekali lagi, memandang tempat itu dengan tatapan seolah mencatat janji yang akan ia bawa. Di bawah langit cerah Polman, semangat UMKM telah dinyalakan—dengan tekad, kerja keras, dan janji dari seorang calon pemimpin yang ingin membawa kemajuan bagi setiap warganya, dari desa hingga ke kota. (*)

  • Warganet ke Gibran: Kalau Nyari Kerja Masih Dicariin Bapak Mending Diam

    Warganet ke Gibran: Kalau Nyari Kerja Masih Dicariin Bapak Mending Diam

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Pengguna media sosial hingga kini masih banyak yang mempersoalkan Gibran Rakabuming sebagai Wakil Presiden. Beragam kritik dituai anak Presiden ke-7 Jokowi itu.

    Ada yang mengungkit persoalan terpilihnya sebagai Wapres karena dari bapaknya. Gibran diketahui belum cukup umur mencalonkam Wapres sebelum aturannya diubah.

    “Kalo nyari kerja masih dicariin bapak mending diem lah woi,” kata pengguna X @zidandowsky dikutip Selasa (5/11/2024).

    Akun tersebut bahkan membandingkan Gibran dengan warganet yang mandiri mencari kerja. Menurutnya, Gibran mestinya malu.

    “Malu sama netizen mandiri di X,” ucapnya.

    Ada pula yang membahas karakter Jokowi. Ia menyebut Jokowi selalu mengucapkan hal yang berlawanan dari faktanya.

    “Kalau bapaknya apa yang diucakpan adalah kebalikannya,” ucap warganet @Pochokiwanava.

    Dibanding Jokowi, warganet itu menduga-duga bagaimana dengan karakter Gibran.

    “Entah kalau anaknya ini, kok jadi ngeri-ngeri sedap,” ujarnya.

    Pernyataan-pernyataan warganet itu terdapat dalam komentar unggahan akun Fans Gibran dengan centang biru @GibranRakabum.

    Akun itu mengunggah foto Prabowo Subianto. Menggunakan jas lengkap dengan pin penghargaaannya.

    “Sehat sehat terus ya pak, rakyatmu membutuhkanmu,” tulis akun tersebut.
    (Arya/Fajar)

  • Tegaskan Swasembada Pangan Tidak Selalu Beras, Dokter Tifa Sampaikan Tiga Pesan untuk Prabowo

    Tegaskan Swasembada Pangan Tidak Selalu Beras, Dokter Tifa Sampaikan Tiga Pesan untuk Prabowo

    “Yang lambat Laun akan membuat genetika masyarakat Papua mengalami mutasi, dan menghasilkan cikal bakal penyakit Cardiometabolic, seperti Diabetes, Penyakit Jantung, Hipertensi, Stroke, dan Kanker, yang akhir-akhir meningkat tajam jumlahnya di populasi Penduduk Papua,” terangnya.

    Ia mewanti-wanti, masyarakat Papua yang miskin, menjadi bertambah penderitanya dengan berbagai penyakit mematikan akibat kesalahan sumber makanan.

    “Papeda yang berasal dari Sagu dan atau Umbi, dipadu dengan Sup Ikan Kuning, adalah Menu Masakan Papua asli yang sangat lezat juga sangat sehat,” ucapnya.

    Karenanya, ia memberu saran ketiga. Agar Food Estate menanam padi varietas asli Indonesia. Tifa menyebut sejumlah contohnyaz

    “Seperti Padi Huma, Padi Gogo, Padi Gropak, Dharma Ayu, Srimulih, Marong, Simenep, dan Ratusan Varietas Padi Asli Indonesia Jutaan tahun lalu,” paparnya.

    Padi yang ditanam di ladang, kata dia tidak butuh air. Juga tahan cuaca ekstrem, dan bisa tumbuh di lingkungan kurang air, serta rasanyapun sangat lezat, cocok bagi genetika masyarakat Indonesia

    “Bukan Varietas Padi Impor GMO, genetically modified organism, yang butuh banyak air, yang butuh pestisida, yang butuh pupuk buatan,” imbuhnya.

    Padi tersebut, memang bisa panen berkali-kali dalam setahun, tetapi menghasilkan penurunan kualitas kesehatan orang yang mengonsumsinya.

    “Tidak ada artinya kita Swasembada Pangan, tetapi masyarakat meningkat risikonya penyakitnya, karena makan sumber pangan yang tidak sesuai dengan genetikanya,” pungkasnya.
    (Arya/Fajar)

  • Demi Kekuasaan, Komitmen Aji Assul Melawan Rezim Matakali Diingkari

    Demi Kekuasaan, Komitmen Aji Assul Melawan Rezim Matakali Diingkari

    FAJAR.CO.ID, POLMAN – Tepat pada musim Pilkada 2024, Polewali Mandar (Polman) dikejutkan dengan sebuah keputusan yang mengguncang relasi politik lokal. Ketua DPD I Partai Golkar Polman, Syamsul Mahmud, atau yang akrab disapa Aji Assul, memilih menggandeng Andi Nursami Masdar sebagai calon wakil bupati, mengusik komitmen yang pernah ia serukan: menentang dinasti Matakali, sebuah rezim yang mendominasi perpolitikan Polman selama bertahun-tahun. Bagi banyak orang, langkah ini menyerupai sebuah ironi dalam pertarungan politik yang penuh janji perubahan.

    Pengamat sosial politik Sulawesi Barat, Awaluddin, melihat tindakan Aji Assul sebagai sebuah inkonsistensi yang menggugurkan harapan. Sebelumnya, Aji Assul dikenal sebagai sosok yang bersuara lantang menolak kepemimpinan Bupati Andi Ibrahim Masdar (AIM), figur yang ia kritik sebagai simbol kekuasaan yang stagnan dan dinasti yang merajai Polman tanpa memperhatikan perubahan signifikan. Awaluddin menganggap keputusan Aji Assul untuk bekerja sama dengan dinasti yang pernah ia kritik keras telah membuka kembali pintu bagi rezim Matakali untuk menguasai Polman.

    “Ini bukan lagi soal pilihan politik semata, tetapi tentang tanggung jawab moral kepada masyarakat yang menginginkan perubahan,” ujar Awaluddin, menyesalkan inkonsistensi Aji Assul. “Jika dinasti politik terus diberi ruang, maka ini adalah kemunduran besar bagi demokrasi di Polman.”

    Awal mengenang harapannya yang sempat tinggi pada 2020 lalu, saat ia bersama politisi muda dan aktivis Polman menyusun visi masa depan tanpa bayang-bayang dinasti. Baginya, semangat yang dulu menyala kini terancam sirna, tenggelam di balik ambisi kekuasaan yang tak lagi berkomitmen pada perubahan.

  • Appi-Aliyah Diserang Flyer Hoaks dan Fitnah, Tim Hukum Bergerak

    Appi-Aliyah Diserang Flyer Hoaks dan Fitnah, Tim Hukum Bergerak

    FAJAR.CO.ID, MAKASSAR – Kurang lebih 23 hari jelang pemungutan suara Pilkada Serentak 27 November, berbagai isu liar kian massif menjamur disematkan pada kandidat di Pilwali Makassar 2024.

    Serangan isu miring terus menerpa pasangan calon Wali Kota dan wakil Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham.

    Pasangan bertagline MULIA ini menjadi sasaran informasi hoaks bahkan fitnah sejak tahapan kampanye bergulir.

    Tak cuma itu, isu-isu tertentu pun sengaja dibesar-besarkan oleh kubu paslon lain, yang tak senang melihat keunggulan survei Appi-Aliyah berada di puncak.

    Hingga jelang masa pencoblosan, bukannya redam, serangan menjatuhkan malah makin masif ditujukan ke Paslon nomor urut 01 itu.

    Seperti yang ramai diperbincangkan sekarang, terkait informasi yang tersebar di media sosial dan group-group WhatsApp, Screenshot berita namun dipelintir oleh paslon rival Appi-Aliyah.

    Adapun narasi yang dimainkan oleh tangan jail berjudul “Survei MULIA tetap di puncak, Appi: Tuhan pun saya tumbangkan”.

    Padahal judul berita benar sesuai link pemberitaan adalah “Survei MULIA tetap di Puncak, Appi: Harap tim dan relawan tetap jaga basis”.

    Menanggapi hal ini, Juhardi Joe selaku tim hukum paslon MULIA menjelaskan bahwa terkait mengenai berita fitna yang beredar yang menggunakan frasa “Tuhan Pun saya tumbangkan” adalah Hoax.

    “Oleh karena itu, kami dari tim hukum mulia sementara melakukan verifikasi terhadap pembuat atau penyebar berita bohong tersebut. Apalagi ini kami melihat paslon lain mulai panik melihat MULIA unggul di berbagai survei,” jelasnya, Selasa (5/11/2024).

  • Mengenal Zulkarnaen Apriliantony, Mantan Komisaris BUMN yang Diduga Terseret Kasus Judi Online

    Mengenal Zulkarnaen Apriliantony, Mantan Komisaris BUMN yang Diduga Terseret Kasus Judi Online

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Nama Zulkarnaen Apriliantony, mantan Komisaris PT Hotel Indonesia Natour (HIN), mencuat ke permukaan seiring dengan dugaan keterlibatannya dalam kasus pengamanan 1.000 situs judi online yang melibatkan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Tuduhan ini menghebohkan publik setelah akun media sosial @PartaiSocmed mencuit tentang keterlibatan Zulkarnaen.

    “Zulkarnaen Apriliantony. Mantan Komisaris BUMN PT HIN. Dialah yg jadi penghubung bandar judol ke kominfo,” bunyi cuitan @PartaiSocmed pada Sabtu (2/11/2024). Cuitan tersebut juga menegaskan bahwa Zulkarnaen memiliki jaringan luas yang melibatkan berbagai pihak.

    Zulkarnaen Apriliantony diketahui telah meninggalkan posisinya sebagai komisaris BUMN sejak Februari 2024. Sebelum terlibat dalam kasus ini, ia memiliki latar belakang beragam, termasuk menjabat sebagai Kepala Bidang Ekonomi Kreatif di Federasi Serikat Pekerja Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf).

    Selain kariernya di BUMN, Zulkarnaen juga dikenal aktif dalam dunia politik. Pada Pilpres 2024, ia ditunjuk sebagai Direktur II Direktorat Narasi Media dan Kreatif dalam Tim Pemenangan Nasional (TPN) Paslon 03 Ganjar-Mahfud.

    Terkait kasus ini, Kombes Wira Satya Triputra, Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya, membenarkan adanya pengamanan situs judi oleh para pelaku.

    “1.000 sisanya dibina, dijagain supaya enggak keblokir. Setiap web itu kurang lebih Rp8,5 juta,” ujar Kombes Wira.

    Total keuntungan yang diperoleh dari pengamanan situs-situs tersebut dilaporkan mencapai Rp8,5 miliar dalam satu bulan.

  • Gus Umar Sarankan Prabowo Berkantor di Solo, Said Didu: Atau Pak Jokowi Tetap Tinggal di Istana Bogor?

    Gus Umar Sarankan Prabowo Berkantor di Solo, Said Didu: Atau Pak Jokowi Tetap Tinggal di Istana Bogor?

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Tokoh Nadhlatul Ulama (NU) Umar Syadat Hasibuan memberi sentilan kepada Presiden Prabowo Subianto setelah pertemuannya dengan Presiden ke-7 Joko Widodo. 

    Kader PKB ini menyarankan agar Presiden Prabowo berkantor di Solo, Jawa Tengah. Agar tak perlu bolak-balik naik pesawat presiden hanya untuk menemui Presiden ke-7 Joko Widodo di kediamannya.

    “Pak Prabowo kalau boleh saran: Kan anda tiap minggu ke Solo. Gimana kalau anda berkantor di solo saja biar gak bolak balik pakai pesawat presiden hanya untuk ketemu Jokowi,” kata Gus Umar, sapaannya, dalam akun X, Senin, (4/11/2024). 

    Senada dengan itu, Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu memberikan opsi lain yakni menyarankan Jokowi tetap tinggal di Istana Bogor.

    “Atau Pak Jokowi tetap tinggal di Istana Bogor?,” tandas Said Didu, pria kelahiran Pinrang Sulawesi Selatan ini. 

    Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mampir ke kediaman Presiden ke-7 RI Joko Widodo di Surakarta (Solo), Jawa Tengah (Jateng), Minggu malam, (3/11/2024). 

    Setelah berbincang di kediaman, Prabowo dan Jokowi bersama-sama menuju angkringan di Surakarta.

    “Mampir di Solo, silahturahmi dengan Pak @jokowi dan Ibu Iriana lalu diajak makan di angkringan Omah Semar,” tulis Prabowo dalam akun X. (selfi/fajar) 

  • Tom Lembong Perlu Gugat Pra Peradilan atas Kasus Impor Gula

    Tom Lembong Perlu Gugat Pra Peradilan atas Kasus Impor Gula

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pakar Hukum Tata Negara, Jimly Asshiddiqie, memberikan saran kepada mantan Menteri Perdagangan, Tom Lembong, untuk mengajukan gugatan pra peradilan setelah ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung.

    “Sebaiknya TL (Tom Lembong) ajukan gugat pra peradilan,” tulis Jimly dalam unggahannya di media sosial X pada Senin (4/10/2024).

    Jimly menyayangkan situasi ini, terutama ketika Kejaksaan Agung baru saja mendapat apresiasi karena berhasil mengungkap mafia peradilan di Mahkamah Agung. “Belum tuntas pembongkaran mafia peradilan di MA oleh Kejakgung yang kita puji-puji,” ujarnya.

    Ia menambahkan bahwa penetapan Tom Lembong sebagai tersangka dianggap beberapa pihak sebagai bentuk kriminalisasi. “Eh menggema lagi kasus Tom Lembong atas kebijakannya yang belum ada bukti ada perbuatan pidana seperti suap atau PMH (Perbuatan Melawan Hukum) lain sudah ditersangkakan,” lanjut Jimly.

    Tom Lembong dinyatakan tersangka oleh Kejaksaan Agung, sebagaimana disampaikan Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung Abdul Qodar dalam konferensi pers di Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta, Selasa. Ia menjelaskan bahwa penetapan status tersangka ini terkait keputusan Tom Lembong pada tahun 2015 saat menjabat sebagai Mendag.

    Menurut Qodar, dalam rapat koordinasi antarkementerian pada 2015, diputuskan bahwa Indonesia memiliki surplus gula sehingga impor gula tidak diperlukan. Namun, Tom Lembong tetap memberikan izin impor gula kristal mentah sebanyak 105.000 ton kepada PT AP.

    “Izin persetujuan impor gula kristal mentah tersebut diberikan oleh saudara TTL, yang kemudian diolah menjadi gula kristal putih,” jelas Qodar. Padahal, peraturan menyebutkan bahwa impor gula kristal putih hanya boleh dilakukan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN).