Category: Fajar.co.id

  • Luncurkan Kalender Hijriah, PP Muhammadiyah Ajak Umat Islam Melepas Ego

    Luncurkan Kalender Hijriah, PP Muhammadiyah Ajak Umat Islam Melepas Ego

    FAJAR.CO.ID, YOGYAKARTA — Pimpinan Pusat Muhammadiyah secara resmi meluncurkan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) di Convention Hall Masjid Walidah Dahlan, Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta, pada Rabu (25/6).

    Peluncuran ini menjadi momen bersejarah yang menegaskan peran Muhammadiyah dalam menghadapi era globalisasi, sekaligus mengupayakan persatuan umat Islam di seluruh dunia melalui satu sistem penanggalan Islam yang seragam dan ilmiah.

    KHGT menerapkan prinsip satu hari satu tanggal untuk seluruh dunia dengan memandang seluruh permukaan bumi sebagai satu matlak atau zona waktu penetapan awal bulan yang berlaku serentak.

    Dengan sistem ini, seluruh umat Islam di dunia dapat merayakan hari-hari besar keagamaan pada tanggal yang sama tanpa perbedaan.

    Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir menyatakan bahwa peluncuran KHGT adalah langkah strategis yang penting dalam perjalanan Muhammadiyah untuk berkhidmat bagi dunia Islam dan peradaban umat manusia.

    Ia menegaskan bahwa Islam adalah agama kosmopolitan yang mengandung nilai universal rahmatan lil ‘alamin yang ditujukan untuk seluruh alam.

    Haedar juga mengajak umat Islam untuk melepas ego sektoral demi kesatuan umat dalam penentuan waktu ibadah. “Hari ini adalah hari bersejarah. Muhammadiyah menghadirkan Kalender Hijriah Global Tunggal untuk menegaskan peran dan posisinya di tengah arus globalisasi yang tak terelakkan,” kata Haedar Nashir.

    Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Hamim Ilyas menjelaskan bahwa KHGT merupakan hasil kajian mendalam yang diputuskan dalam Musyawarah Nasional ke-32 pada Februari 2024 dan mengadopsi hasil Muktamar Turki 2016 yang berbasis ilmiah dan sesuai syariat Islam.

  • Jelang Kongres VI PDIP, Muncul Gerakan dari Kader Akar Rumput

    Jelang Kongres VI PDIP, Muncul Gerakan dari Kader Akar Rumput

    FAJAR.CO.ID, SURABAYA — Kongres VI Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) hingga saat ini memang belum ditentukan jadwal pasti pelaksanaannya. Kendati begitu, mulai ada gerakan dari arus bawah.

    Misalnya saja kader PDI Perjuangan Surabaya, Achmad Hidayat dan sejumlah kader lainnya. Dia memberikan sumbangan dana untuk mendukung pelaksanaan Kongres VI PDI Perjuangan.

    Sumbangan dana itu disetorkan Achmad melalui teller di salah satu bank di kawasan Pacar Keling Surabaya, Rabu (25/6).

    Tak sendiri, Achmad didampingi kader senior Jagad Hari Seno yang juga menyetorkan bantun untuk DPP.

    Achmad menjelaskan sumbangan ini bukanlah tentang nominal rupiah yang diberikan, tetapi simbol kesetiaan dan kekuatan nurani kader terhadap kepemimpinan Megawati.

    “Gerakan gotong royong ini merupakan inisiatif kader-kader PDI Perjuangan di akar rumput. Kami ingin menunjukkan bahwa Ibu Megawati bukan hanya mendapat dukungan moral, tetapi juga dukungan dari hati dan semangat para kader yang merelakan sedikit dari materi mereka untuk membuktikan bahwa beliau adalah pemimpin dari rakyat,” ungkap Achmad.

    Dia menyampaikan gerakan ini berpotensi menjadi pemantik bagi daerah-daerah lain di Indonesia. “Tambaksari dan Sawahan ini adalah wilayah strategis yang selalu menjadi lumbung suara PDI Perjuangan. Maka kami mulai dari sini, semoga bisa ditiru dan digelorakan oleh kader lain di seluruh Indonesia,” kata dia.

    Melalui aksi ini, para kader Surabaya berharap kader-kader di daerah lain turut tergerak melakukan hal serupa menjelang Kongres VI. Mereka juga menilai bahwa momentum kongres adalah ajang konsolidasi semangat dan loyalitas terhadap partai dan kepemimpinan nasional.

  • Pemerinrah Tetapkan Besaran Gaji Pensiun PNS 2025, Ada Kenaikan?

    Pemerinrah Tetapkan Besaran Gaji Pensiun PNS 2025, Ada Kenaikan?

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Pemerintah telah menetapkan besaran gaji pensiunan bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk tahun 2025. Itu merujuk pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 8 Tahun 2024.

    Di aturan itu, memuat besaran gaji pensiun PNS. Mulai dari klasifikasi gaji golongan I hingga IV.

    Lalu, berapakah gaji pensiunan PNS 2025? Apakah ada kenaikan?

    Sebelumnya, perlu diketahui, PNS merupakan profesi yang mendapatkan gaji pensiunan. Berbeda dengan beberapa profesi lainnya yang tak mendapatkan gaji pensiun.

    Terkait gaji pensiun PNS, sebelumnya beredar kabar gaji pensiun PNS ditunda. Namun PT Taspen membantah.

    Gaji pensiunan untuk Juni 2025 sudah mulai disalurkan sejak tanggal 1 Juni melalui PT Taspen.

    Sementara itu, pencairan gaji ke-13 dijadwalkan pada 2 Juni 2025, sesuai PP Nomor 11 Tahun 2025.

    Gaji ini mencakup pensiun pokok, tunjangan keluarga, tunjangan pangan, serta tambahan pendapatan tanpa potongan kecuali PPh.

    PT Taspen mengimbau pensiunan agar rutin mengecek rekening masing-masing dan waspada terhadap penipuan berkedok percepatan pencairan.

    Berikut ini besaran gaji pensiunan PNS 2025:

    Golongan I: Mulai dari Rp1.748.100 hingga Rp2.256.700
    Golongan II: Rp1.748.100 – Rp3.208.800
    Golongan III: Rp1.748.100 – Rp4.029.600
    Golongan IV: Rp1.748.100 – Rp4.957.100
    (Arya/Fajar)

  • Suntikan Modal Danantara ke Garuda Indonesia Dapat Sorotan

    Suntikan Modal Danantara ke Garuda Indonesia Dapat Sorotan

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pegiat media sosial, Maudy Asmara ikut menyoroti dukungan modal dari Danantara ke Garuda Indonesia.

    Lewat cuitan di akun media sosial X pribadinya, Maudy Asmara ikut membagikan terkait kabar ini.

    Dimana, Danantara resmi memberikan dukungan pendanaan awal senilai 405 juta dolar AS atau setara Rp6,65 triliun

    Dana tersebut merupakan bantuan modal untuk Garuda Indonesia.

    “Danantara resmi memberikan dukungan pendanaan awal senilai 405 juta dolar AS atau setara Rp6,65 triliun kepada Garuda Indonesia,” tulisnya dikutip Rabu (25/6/2025).

    Sebelumnya, Danantara melalui PT Danantara Asset Management (Persero) resmi menyuntik dana ke PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk alias GIAA.

    Tak tanggung-tanggung dana sebesar Rp6,65 triliun ini diberikan sebagai suntikan modal.

    Uang sebanyak itu berstatus pinjaman pemegang saham (shareholder loan) dan ditujukan untuk mendanai kebutuhan maintenance, repair, and overhaul (MRO).

    Komitmen awal Danantara ini menjadi bagian dari total rencana dukungan pendanaan senilai US$1 miliar alias Rp16,32 triliun (asumsi kurs Rp16.329 per dolar AS). (Erfyansyah/fajar)

  • Kebijakan WFA Banjir Kritik, DPR: Kalau ASN Nggak di Kantor Siapa yang Melayani Masyarakat?

    Kebijakan WFA Banjir Kritik, DPR: Kalau ASN Nggak di Kantor Siapa yang Melayani Masyarakat?

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) mengeluarkan kebijakan Work From Anywhere (WFA) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui Peraturan Menteri PANRB No. 4/2025 tentang Pelaksanaan Tugas Kedinasan Pegawai ASN Secara Fleksibel pada Instansi Pemerintah.

    Fleksibilitas kerja yang diatur mencakup kerja dari kantor, rumah, lokasi tertentu, serta pengaturan jam kerja dinamis sesuai kebutuhan organisasi dan karakteristik tugas.

    Menanggapi kebijakan tersebut, Wakil Ketua Komisi II DPR RI Bahtra Banong menyatakan kebijakan ini bertujuan meningkatkan efektivitas kerja ASN, namun harus dibarengi dengan pengawasan yang ketat agar tidak disalahgunakan.

    “Terkait soal WFA ini memang kebijakan Men Pan-RB tahun 2025 ini adalah sebenarnya bagaimana agar ASN ini bisa lebih efektif bekerja artinya tidak mesti di kantor, dimanapun bisa mereka bekerja. Terus yang kedua, alasannya juga agar kualitas hidup ASN juga ini lebih bagus, mereka bisa ngumpul dengan keluarga asal, tugas-tugas mereka dijalankan dengan baik tentunya. Terus yang ketiga adalah bisa juga menjadi sebagai bahan penghematan karena mereka tidak mesti melakukan kerjanya di kantor,” ujarnya di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Selasa (24/6/2025).

    Namun, ia mengingatkan bahwa budaya disiplin masih menjadi tantangan besar.

    “Tetapi yang paling penting adalah bahwa karena budaya kita lagi-lagi seringkali soal kedisiplinan ini yang perlu ditingkatkan, maka dari itu tentu butuh pengawasan yang ketat, karena jangan sampai WFA ini membuat mereka justru malah kinerjanya malah tidak efektif. Mereka menganggap bahwa bisa bekerja dimanapun tetapi dengan adanya WFA ini malah kinerja ASN kita bisa turun, terutama yang berkaitan dengan pelayanan publik,” paparnya.

  • Said Didu Sindir Menteri Temui Jokowi Saat Prabowo di Luar Negeri, Ali Ngabalin: Tidak Pernah Berpikir Positif

    Said Didu Sindir Menteri Temui Jokowi Saat Prabowo di Luar Negeri, Ali Ngabalin: Tidak Pernah Berpikir Positif

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Kader Golkar Ali Mochtar Ngabalin angkat suara. Menanggapi sindiran Said Didu soal sejumlah menteri yang bertemu Presiden ke-7 Jokowi.

    Menurut Ngabalin, Said Didu berotak sungsang. Karena eks Sekretaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu tidak bisa berpikir positif.

    Bahkan, ia menyebut kepala Said Didu seperti septik tank.

    “Dasar manusia otak sungsang, tidak pernah berpikir positif, septik tank hampir penuh di kepalanya,” kata Ngabalin dikutip dari unggahannya di X, Rabu (25/6/2025).

    Di sisi lain, Ngabalin berterima kasih dengan Dian Sandi Utama. Karena kader PSI itu meminta Didu beristigfar.

    “Terima kasih dinda @DianSandiU,” ujar Ngabalin.

    Sebelumnya, Didu menyoroti kehadiran Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno dan Penasihat Khusus Presiden Bidang Haji Prof Muhadjir Effendy ke kediaman Jokowi.

    Apalagi, menurut Said Didu pertemuan yang dilakukan Jokowi dengan Menteri selalu dilakukan saat Presiden Prabowo Subianto berada di luar negeri.

    “Setiap Presiden @Prabowo ke Luar Negeri selalu ada rapat Menteri Jokowi dalam Kabinet Prabowo di Solo,” tulisnya dikutip Senin (23/6/2025).

    Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, dan Penasihat Khusus Presiden Bidang Haji Prof Muhadjir Effendy menemui Presiden Ke-7 Joko Widodo (Jokowi) di kediaman Sumber, Banjarsari, Solo.

    Dalam kesempatan itu, Muhadjir menyebut bahwa kedatangannya untuk bersilaturahmi di momen Jokowi ulang tahun ke-64.

  • Disambangi IAS, AGH Prof Wajedy Cerita Harmoko dan Akbar Tandjung Juga Pernah Minta Didoakan

    Disambangi IAS, AGH Prof Wajedy Cerita Harmoko dan Akbar Tandjung Juga Pernah Minta Didoakan

    FAJAR.CO.ID, BARRU — Di tengah kesibukannya dan jadwal safari politik yang begitu padat, kandidat calon Ketua Golkar Sulsel, Dr Ilham Arief Sirajuddin masih menyempatkan diri mengunjungi tokoh-tokoh berpengaruh di Sulsel.

    Selasa petang, 24 Juni 2025, misalnya, IAS sowan ke Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) DDI Mangkoso, AGH Prof. Dr. H. M. Faried Wajedy, LC. MA.

    IAS singgah untuk bersilaturahmi ke kediaman AGH Prof Faried Wajedy di Kompleks Ponpes DDI Mangkoso, Barru saat dalam perjalanan menuju ke Kota Parepare.

    Bagi IAS, Prof Faried Wajedy sudah ia anggap seperti orang tua sendiri dan ia memutuskan singgah karena merasa sudah lama tidak bertemu.

    “Terakhr saya bertemu dengan Beliau tahun lalu saat singgah di Masjid Mangkoso,” beber IAS.

    Prof Faried Wajedy sendiri punya hubungan yang sangat bagus dengan Partai Golkar.

    Bahkan, di tahun 90-an hingga awal 2000-an, petinggi-petinggi Golkar selalu menyempatkan diri untuk mengunjunginya di Ponpes DDI Mangkoso.

    Harmoko (1993-1998) dan Akbar Tanjung (1998-2004) adalah dua Ketua Umum Partai Golkar yang pernah datang langsung ke DDI Mangkoso untuk bersilaturahmi dengan AGH Ambo Dalle dan Prof Faried Wajedy .

    Kunjungan-kunjungan petinggi Golkar itu ke Ponpes DDI Mangkoso menunjukkan bagaimana cara partai berlambang pohon beringin itu sebagai partai politik dalam memposisikan pemuka agama.

    Selain memohon doa, Harmoko dan Akbar Tanjung kala itu juga berdialog dengan sang ulama.

    Ini menjadi kebiasaan yang menjadi nilai lebih bagi Partai Golkar. Perilaku elite-nya yang suka menjalin komunikasi ke pemuka agama dianggap memberi andil besar bagi citra positif Partai Golkar.

  • Qodari: Bukan Jokowi, Justru Hasto yang Bakar PDIP

    Qodari: Bukan Jokowi, Justru Hasto yang Bakar PDIP

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pengamat politik Muhammad Qodari memberikan respons tajam terhadap pernyataan politikus PDIP, Deddy Yevri Sitorus, yang pernah menyebut Jokowi membakar rumahnya sendiri, PDI Perjuangan.

    Dikatakan Qodari, justru Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang bertanggung jawab atas kemerosotan suara PDIP dalam Pemilu 2024.

    “Beliau (Deddy) kan bilang bahwa Pak Jokowi itu membakar rumah PDIP. Kalau menurut saya yang membakar rumah PDIP itu, dengan segala hormat, ya Mas Hasto,” ujar Qodari, dikutip Rabu (25/6/2025).

    Qodari menilai, penurunan suara PDIP secara nasional dan kekalahan dalam Pilpres 2024 merupakan hasil dari strategi politik yang tidak efektif.

    Ia secara terang menyebut Hasto sebagai aktor utama di balik kegagalan tersebut.

    “Membakar itu dimaknai sebagai PDIP suaranya turun, terutama di tingkat nasional, kemudian Pilpres kalah. Menurut saya, karena Mas Hasto sebagai aktor utamanya,” lanjutnya.

    Lebih jauh, Qodari mengungkapkan bahwa hasilnya akan sangat berbeda apabila posisi panglima pemilu dipegang oleh sosok lain, misalnya Ketua Bappilu PDIP, Bambang Wuryanto atau yang akrab disapa Bambang Pacul.

    “Di tempat ini saya pernah mengatakan bahwa seandainya panglima perang pemilunya PDIP itu, pada 2024 ini Mas Bambang Pacul, saya yakin ceritanya sangat lain dan berbeda,” tegasnya.

    Qodari bilang, Bambang Pacul merupakan sosok yang berpijak pada fakta dan data dalam mengambil langkah politik, berbeda dengan pendekatan yang digunakan Hasto.

    “Saya menganggap Mas Pacul adalah orang yang berangkat dari fakta dan data. Beliau adalah topologi tim fakta dan data,” kuncinya.

  • Megawati Hangestri kembali ke Timnas Voli Putri Indonesia dalam Persiapan ke Ajang SEA V League 2025

    Megawati Hangestri kembali ke Timnas Voli Putri Indonesia dalam Persiapan ke Ajang SEA V League 2025

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Salah satu atlet Voli Putri Indonesia, Megawati Hangestri kabarnya kembali bergabung bersama Timnas Voli Putri Indonesia.

    Bergabungnya Megawati Hangestri ke skuad Timnas Voli Putri Indonesia sebagai persiapan untuk berlaga di ajang SEA V League 2025.

    Megawati, yang sebelumnya absen dari AVC Nations Cup 2025 karena akan melangsungkan pernikahan.

    “Kekuatan baru Timnas Voli Putri Indonesia menuju SEA V League! Asih Titipangestuti bergabung menggantikan Rika Dwi Latri yang fokus pemulihan cedera,” tulis laman PBVSI di Instagram.

    Megawati Hangestri & Arsela Nuari Purnama kembali bergabung membela Merah Putih! Dan Yolla Yuliana resmi pensiun dari timnas,” tambah PBVSI.

    Selain nama Megawati terdapat nama Arsela Nuari Purnama yang dipastikan akan kembali memperkuat tim Merah Putih setelah sebelumnya juga absen.

    Sedangkan Rika Dwi Latri yang kini tengah fokus dalam masa pemulihan cedera akan digantikan perannya oleh Asih Titipangestuti.

    Adapun untuk jadwal SEA V League 2025 putri dijadwalkan akan berlangsung mulai Agustus mendatang.

    Putaran pertama SEA V League 2025 akan dilangsungkan di Vietnam, sedangkan untuk putaran kedua berlangsung di Thailand.

    (Erfyansyah/fajar)

  • Kaesang Dipastikan Jadi Ketum PSI Lagi, Jhon Sitorus: Partai Ini Hanya Sekelas Ormas Kabupaten

    Kaesang Dipastikan Jadi Ketum PSI Lagi, Jhon Sitorus: Partai Ini Hanya Sekelas Ormas Kabupaten

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pegiat media sosial, Jhon Sitorus, melontarkan kritik tajam terhadap Partai Solidaritas Indonesia (PSI) terkait proses pemilihan ketua umum partai tersebut.

    Jhon menuding bahwa hasil pemilihan ketua umum PSI sudah dapat ditebak, Kaesang Pangarep akan kembali terpilih.

    Dikatakan Jhon, kehadiran dua nama lain yang disebut-sebut ikut dalam kontestasi pemilihan ketum, Bro Ron dan Mulyono, hanyalah formalitas belaka.

    “Jelas sudah pasti Kaesang akan terpilih lagi sebagai ketum PSI. Bro Ron dan Mulyono hanya pajangan aja agar seolah-olah PSI terlihat demokratis,” kata Jhon di X @jhonsitorus_19 (25/6/2025).

    Tak hanya itu, Jhon bahkan menyamakan PSI dengan organisasi masyarakat (ormas) tingkat daerah.

    Ia menyebut partai yang kini diketuai putra bungsu mantan Presiden Jokowi itu tak memiliki kualitas layaknya partai politik nasional yang sesungguhnya.

    “Partai ini hanya sekelas ormas kabupaten, tidak lebih,” tandasnya.

    Seperti diketahui, masa kepemimpinan Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum PSI akan segera berakhir, dan partai tersebut disebut tengah bersiap menggelar proses pemilihan ketua umum baru.

    Hingga kini, belum ada pengumuman resmi dari internal PSI terkait mekanisme atau jadwal pasti pemilihan tersebut.

    Namun, spekulasi bahwa Kaesang akan kembali duduk di posisi tertinggi partai semakin menguat, terlebih dengan pernyataan sejumlah kader yang menyatakan dukungan penuh terhadapnya.

    (Muhsin/fajar)