Category: Fajar.co.id

  • Wacana Kepala Daerah Dipilih DPRD, UGM: Demokrasi Memang Mahal

    Wacana Kepala Daerah Dipilih DPRD, UGM: Demokrasi Memang Mahal

    Namun perlu dicermati, semakin tinggi keterlibatan publik, maka demokrasi yang dibangun akan semakin kuat sehingga negara menjadi lebih inklusif dan mampu memenuhi hak-hak rakyatnya secara berkeadilan.

    “Harga “mahal” tersebut sangat pantas untuk memastikan proses politik yang lebih partisipatif,” tegasnya.

    Jika melihat evaluasi pelaksanaan Pilkada yang sebelumnya banyak praktik politik uang dan politik dinasti, setidaknya terdapat tiga persoalan yang muncul, yakni tingginya ongkos politik, korupsi, dan politisasi birokrasi.

    Menurut Alfath, solusinya bukanlah memotong hak masyarakat untuk memilih, melainkan membenahi desain dan pengawasan Pilkada.

    “Pemerintah perlu memahami bahwa persoalan dana pemilihan bukan berarti hambatan untuk mendorong partisipasi politik masyarakat. Harus ada evaluasi menyeluruh mengenai biaya mana yang perlu dan tidak perlu dikeluarkan demi pemilihan yang adil,” jelasnya.

    Selain itu, aspek pengawasan perlu ditekankan sejak awal pencalonan, tidak hanya ketika Pilkada dan pasca pelaksanaan. Secara aturan, Pilkada maupun Pemilu sebetulnya sudah memiliki berbagai aturan mengikat yang sesuai.

    Sayangnya, implementasi aturan tersebut justru masih membutuhkan banyak evaluasi. Alfath juga berpesan agar pengkhususan atau priviledge pejabat dapat dikurangi agar individu yang terpilih menjadi kepala daerah adalah seseorang yang memang sesuai dengan bidang tersebut.

    “Demokrasi akan bergeser ke arah lebih elitis. Publik makin jauh dari proses pengambilan keputusan,” ucap Alfath.

  • Papa Tiang Listrik Bebas Bersyarat, Umar Hasibuan: Hukum di Negara Ini Rusak Kabeh

    Papa Tiang Listrik Bebas Bersyarat, Umar Hasibuan: Hukum di Negara Ini Rusak Kabeh

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Status bebas bersyarat didapatkan mantan Ketua DPR RI, Setya Novanto, usai Mahkamah Agung (MA) menerima Peninjauan Kembali (PK) yang diajukan mantan pejabat dengan julukan ‘Papah Tiang Listrik’ ini.

    Putusan itu tidak serta-merta diterima publik, banyak yang menganggap bebas bersyarat yang diberikan kepada politikus Golkar itu sarat kepentingan.

    Kader PKB, Umar Hasibuan, misalnya. Ia melihat bahwa kondisi hukum di Indonesia hanya sebatas narasi tanpa pembuktian.

    “Hancurnya hukum di negara ini sudah begtu nyata. Rusak kabeh,” kata Umar di X @UmarHasibuan__ (17/8/2025).

    Anak buah Cak Imin ini menegaskan bahwa hukum di Indonesia telah menjadi permainan bagi para elit.

    Sebelumnya, mantan Ketua DPR RI, Setya Novanto, akhirnya keluar dari Lapas Sukamiskin, Kota Bandung, Jawa Barat, dengan status bebas bersyarat.

    Pria 69 tahun yang sebelumnya geger dengan istilah ‘Papah Tiang Listrik’ ini diketahui menjalani hukuman terkait perkara korupsi proyek KTP elektronik (e-KTP).

    Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Jawa Barat, Kusnali, membenarkan kabar tersebut.

    Dikatakan Kusnali, kebebasan bersyarat Setya diberikan setelah Mahkamah Agung (MA) menerima peninjauan kembali (PK) yang diajukan terpidana.

    “Dia (Setya Novanto) bebas bersyarat karena dia peninjauan kembalinya dikabulkan dari 15 tahun menjadi 12,5 tahun,” ujar Kusnali di Bandung, Minggu (17/8/2025).

    Kusnali menambahkan, Setya resmi bebas sejak Sabtu (16/8/2025).

    Ia menegaskan pembebasan tersebut sesuai regulasi, karena Setya telah menjalani dua pertiga dari total masa hukuman yang telah dipangkas menjadi 12,5 tahun.

  • Chusnuh Chotimah Sindir Pihak yang Persoalkan Ketidakhadiran Megawati di HUT ke-80 RI, Ini Kalimatnya

    Chusnuh Chotimah Sindir Pihak yang Persoalkan Ketidakhadiran Megawati di HUT ke-80 RI, Ini Kalimatnya

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Peringatah HUT ke-80 RI di Istana Negara pada Minggu (17/8) mendapat sorotan tersendiri dari masyarakat. Sejumlah hal dari perayaan ini turut menjadi perhatian.

    Salah satunya adalah ketidakhadiran Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri. Ada pihak yang kurang senang dengan ketidakhadiran Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tersebut.

    Merespons hal itu, pegiat media sosial, Chusnul Chotimah pun angkat suara terkait respons segelintir orang yang mempersoalkan ketidakhadiran Megawati pada HUT ke-80 RI di Istana Negara.

    “Dulu waktu pak SBY ga hadir kami pendukung ibu Mega biasa aja, ga menghina pak SBY.
    Tapi giliran ibu Mega ga hadir Krn kurang sehat dan diwakili mba Puan, ternak @jokowi
    seharian menghina ibu Mega, dibenturkan dgn pak @SBYudhoyono,” begitu cuitan Chusnul Chotimah, Minggu (17/8).

    Chusnul Khotimah menyesalkan pihak-pihak yang mempersoalkan ketidakhadiran Megawati di HUT RI kali ini. Apalagi kata dia, Presiden Prabowo Subianto sendiri tidak mempersoalkan bahkan memuji putri proklamator RI tersebut.

    “Padahal pendukung pak SBY biasa aja, bahkan pak Prabowo di pidatonya memuji ibu Mega.
    Dari sini terbukti lagi, ternak Jokowi memang suka bikin gaduh dan perpecahan,” tandas Chusnul Chotimah.

    Sebelumnya diberitakan, perayaan HUT ke-80 RI di Istana Negara pada Minggu (17/8) dihadiri dua mantan Presiden RI. Keduanya adalah Presiden ke-7 RI Joko Widodo dan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono.

    Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Panjaitan menanggapi ketidakhadiran Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri saat upacara HUT ke-80 RI di Istana Negara.

  • Isak tak Masuk Rombongan Newcastle di Laga Perdana, Ngambek Ingin Hengkang?

    Isak tak Masuk Rombongan Newcastle di Laga Perdana, Ngambek Ingin Hengkang?

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Alexander Isak saat ini dalam situasi terdesak jelang berakhirnya bursa transfer musim panas 2025.

    Hal ini berkaitan dengan situasi sang penyerang yang belum ada kejelasan sama sekali terkait nasibnya.

    Terbaru, di laga perdana Isak tak dibawa Newcastle kala memainkan laga pertama di Premier League 2025/2026 kontra Aston Villa.

    Di pertandingan tanpa Isak di Villa Park, Sabtu (16/8/2025) malam WIB itu tuntas 0-0.

    Tanpa kehadiran pemain asal Swedia itu, The Magpies terlihat sangat kesulitan untuk bisa meraih hasil maksimal.

    Dalam enam pertandingan terakhir di Premier League tanpanya, Newcastle tak bisa meraih kemenangan sebagaimana dicatat Opta.

    Sejak kabar Isak yang terus dikaitkan dengan Liverpool sang pemain tampaknya sudah tidak betah dan ingin segera pergi dari klub.

    Keinginannya itulah yang membuatnya Isak terpaksa dibekukan tim karena telah menyatakan sikapnya untuk pindah ke Liverpool.

    Ia kabarnya sudah menolak bermain untuk Newcastle lagi meski masih terikat kontrak hingga 2028.

    (Erfyansyah/fajar)

  • Bayern Munchen dan Inter Milan Saling Sikut untuk dapatkan Nkunku

    Bayern Munchen dan Inter Milan Saling Sikut untuk dapatkan Nkunku

    FAJAR.CO.ID,LONDON — Dua tim dikabarkan saling sikut dalam perburuan winger milik Chelsea, Christopher Nkunku.

    Adapun untuk dua tim yang disebut mengejar tanda tangan Nkunku adalah Bayern Munchen dan Inter Milan.

    Kabarnya, Munchen mengincar pemain Chelsea itu sebagai antisipasi karena hengkangnya Kingsley Coman.

    Pemain Prancis itu memutuskan pindak ke Liga Arab Saudi bersama Al Nassr.

    “Bayern pertimbangkan untuk merekrut Christopher Nkunku setelah kepergian King Coman,” ujar jurnalis Italia, Fabrizio Romano.

    “Ia dianggap pemain ideal untuk mengisi beberapa posisi, tetapi kesepakatannya kini bergantung pada biaya karena ia akan meninggalkan Chelsea,” tambahnya.

    Namun, Munchen yang jadi peminat utama mendapatkan tekanan dari tim lainnya yaitu Inter Milan.

    Fabrizio Romano menyebut Inter Milan, Borussia Dortmund dan RB Leipzig sedang mengintai striker 27 tahunn itu.

    “Beberapa klub juga meminta Nkunku musim panas ini, termasuk Inter, Dortmund, dan Leipzig, dengan situasi yang terbuka,” jelas Fabrizio.

    Menarik menantikan bagaimana kedua tim ini saling sikut untuk mendapatkan tanda tangan Nkunku.

    (Erfyansyah/fajar)

  • Ban FIFA Bikin Start PSM Makassar Tak Mulus di Super League

    Ban FIFA Bikin Start PSM Makassar Tak Mulus di Super League

    FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — PSM Makassar datang ke musim baru Super League 2025/2026 dengan ekspektasi besar. Status sebagai mantan juara dan komposisi pemain potensial membuat publik yakin Pasukan Ramang bakal langsung melesat ke papan atas.

    Namun kenyataan di lapangan berkata lain. Dua laga sudah dilalui, tapi empat poin yang semestinya bisa dikantongi justru melayang, meninggalkan kekecewaan di kalangan suporter.

    Ritme permainan PSM sejak awal memang tampak pincang. Persiapan yang minim sejak masa pramusim menjadi akar persoalan. Ketika tim lain sudah menata skuad dengan matang, PSM justru terjebak dalam masalah yang lebih rumit.

    FIFA menjatuhkan larangan transfer sekaligus pendaftaran pemain baru, membuat Bernardo Tavares harus memutar otak.

    Sang pelatih bahkan menyiapkan skenario darurat dengan membagi skuad ke dalam empat kelompok berbeda.

    Semua itu dilakukan semata-mata untuk berjaga-jaga, seandainya sanksi belum dicabut ketika kick off Super League dimulai. Kekhawatiran itu akhirnya benar-benar terjadi.

    Laga perdana melawan Persijap Jepara menjadi bukti nyata. PSM yang seharusnya bisa tampil dengan kekuatan penuh, justru dipaksa menurunkan skuad mayoritas berusia U-23.

    Meski sempat unggul lebih dulu, kemenangan yang sudah di depan mata sirna setelah gol penyeimbang lawan lahir di detik-detik terakhir pertandingan.

    Hasil imbang itu terasa seperti pukulan telak. Bukan hanya karena kehilangan dua poin penting, tetapi juga karena publik sadar bahwa start PSM di musim ini tidak akan semulus yang dibayangkan. (zak/fajar)

  • Dirgahayu Republik Indonesia, Ini 8 Langkah Nyata BRI Dukung Bangsa Semakin Berdaulat, Sejahtera dan Maju

    Dirgahayu Republik Indonesia, Ini 8 Langkah Nyata BRI Dukung Bangsa Semakin Berdaulat, Sejahtera dan Maju

    BRImo juga menjadi aplikasi mobile banking dengan rating tertinggi di antara bank konvensional di Indonesia, memperoleh skor 4,7 di Google Play maupun App Store. Penilaian positif ini mencerminkan tingkat kepuasan pengguna terhadap layanan BRImo.

    Dorong UMKM Naik Kelas Melalui Pemberdayaan 41.217 Klaster Usaha dan 4.625 Desa BRILiaN

    Selain memberikan akses permodalan, keberhasilan BRI dalam membangun ekosistem bisnis dan menaikkelaskan UMKM ditopang melalui pendampingan nasabah. Di mana, sebanyak 4.625 Desa BRILiaN, 41.217 Klaster Usaha, dan 54 Rumah BUMN menjadi bagian dari inisiatif pemberdayaan BRI yang tersebar di seluruh Indonesia. Fokus pendampingan untuk memberdayakan dan menaikkelaskan UMKM tersebut mencakup edukasi literasi keuangan, pelatihan kewirausahaan, serta program peningkatan kapasitas usaha.

    Perkuat Ekonomi Grassroot, Holding Ultra Mikro Layani 34,7 Juta Debitur dan 126 Juta Rekening Simpanan

    Dalam rangka memperluas akses permodalan sekaligus memperkuat ketahanan ekonomi di tingkat akar rumput (grassroot), dengan menggabungkan kekuatan BRI sebagai induk, bersama PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM), Holding Ultra Mikro hingga Triwulan II 2025 telah melayani 34,7 juta debitur aktif dengan total pembiayaan mencapai Rp631,9 triliun. Pada periode yang sama, jumlah simpanan mikro pun mencapai 126 juta rekening.

    Dukung Program 3 Juta Rumah, BRI Targetkan Penyaluran 25.000 KPR FLPP

    BRI terus berperan aktif dalam mengurangi backlog perumahan nasional. Sebagai salah satu mitra penyalur Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), BRI pada tahun 2025 mendapatkan mandat tambahan kuota penyaluran menjadi 25.000 unit, atau naik 7.300 unit dari kuota sebelumnya yang berjumlah 17.700 unit.

    Penambahan kuota ini merupakan bagian dari dukungan BRI terhadap Program 3 Juta Rumah yang dicanangkan pemerintah. Hingga Triwulan II 2025, BRI telah menyalurkan KPR bersubsidi FLPP kepada 97.878 penerima manfaat dengan outstanding mencapai Rp13,35 triliun atau tumbuh 19,51% YoY.

  • BRI Gelar Consumer Expo 2025 di Bandung, Hadirkan Suku Bunga KPR Ringan Mulai 2,40 Persen

    BRI Gelar Consumer Expo 2025 di Bandung, Hadirkan Suku Bunga KPR Ringan Mulai 2,40 Persen

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menghadirkan BRI Consumer Expo 2025 di Mall Paskal 23, Bandung pada 15–17 Agustus 2025 sebagai bagian dari peringatan Hari Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia. Expo ini menawarkan beragam solusi pembiayaan konsumer, mulai dari hunian, kendaraan, hingga liburan, dengan penawaran suku bunga kompetitif dan proses yang lebih mudah diakses oleh masyarakat.

    Selama pameran, BRI menghadirkan penawaran spesial Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan suku bunga mulai 2,40% fixed tiga tahun, ditambah subsidi bunga dan hadiah langsung bernilai hingga puluhan juta rupiah. Tidak hanya itu, setiap transaksi selama acara juga membuka peluang bagi nasabah untuk memenangkan undian perjalanan eksklusif ke Korea Selatan untuk dua orang. Seluruh penawaran istimewa ini dirancang untuk membantu masyarakat mewujudkan kepemilikan rumah, kendaraan, dan gaya hidup impian dengan cara yang lebih ringan.

    Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi menyampaikan bahwa expo ini merupakan bentuk nyata komitmen BRI dalam memperluas akses kredit konsumer kepada masyarakat. Penyelenggaraan ini tidak hanya menghadirkan produk, tetapi juga mempertegas kehadiran BRI dalam menjawab kebutuhan finansial masyarakat secara langsung.

    “Semangat #MerdekaPunyaRumah kami hadirkan bukan sebagai slogan, melainkan sebagai komitmen konkret BRI untuk menghadirkan solusi finansial yang relevan dan berdampak. Expo ini menjadi sarana untuk mempertemukan kebutuhan masyarakat dengan berbagai pilihan pembiayaan yang mudah, ringan, dan kompetitif. BRI fokus menyediakan akses pembiayaan yang mampu menjawab kebutuhan nyata nasabah,” ujar Hendy.

  • Sosok Aliah Sakira, Pembawa Baki Upacara Penurunan Bendera, Ternyata Pelajar Makassar

    Sosok Aliah Sakira, Pembawa Baki Upacara Penurunan Bendera, Ternyata Pelajar Makassar

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Salah satu siswi asal Sulawesi Selatan, Aliah Sakira, dipercaya menjadi pembawa baki dalam upacara penurunan bendera pusaka Merah Putih.

    Siswi asal sekolah SMAN 14 Makassar itu resmi menjadi bagian dari Formasi Tim Penurunan Sang Merah Putih ‘Indonesia Bersatu’ pada Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) di Istana Negara, Jakarta, Minggu, 17 Agustus 2025.

    Ditunjuknya Aliah Sakira sebagai pembawa baki tentu menjadi perhatian publik khususnya masyarakat Sulawesi Selatan.

    Aliah lahir di Makassar pada 1 Oktober 2008. Dia merupakan putri dari pasangan Djabbar B dan Azmach Febriany.

    Selain Aliah, Sulsel memiliki lima wakil yang mendapatkan kesempatan sebagai bagian dari Paskibraka Nasional 2025.

    “Rabu, 25 Juni 2025 tentunya bukan hanya hari biasa, tetapi juga menjadi titik penentu masa depan kami,” tulis Aliah di akun Instagram pribadinya, @aliah_sakira, dikutip Minggu (17/8/2025).

    “Saat ini, kami bukan hanya membawa nama sekolah ataupun kabupaten/kota kami masing-masing, tetapi kami berenam siap membawa nama baik Sulawesi Selatan di tingkat pusat,” tambahnya.

    Selain itu, Aliah juga memohon doa agar dapat memberikan yang terbaik bagi provinsinya.

    “Dengan penuh kerendahan hati, saya, Aliah Sakira dari Kota Makassar sebagai utusan Provinsi Sulawesi Selatan, memohon doa dari teman-teman sekalian. Siapapun yang terpilih nantinya, itulah yang terbaik bagi Sulawesi Selatan,” harapnya.

    Peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia ditandai dengan Upacara Detik-detik Proklamasi di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Minggu, 17 Agustus 2025, pukul 10.00 WIB.

  • Moshing Sambil Kibarkan One Piece Ditindak Aparat saat Konser, Musisi Menegur dari Panggung: Jangan Dipukulin, Lu Dibayar Duit Mereka

    Moshing Sambil Kibarkan One Piece Ditindak Aparat saat Konser, Musisi Menegur dari Panggung: Jangan Dipukulin, Lu Dibayar Duit Mereka

    Awan bahkan menyinggung risiko dirinya dikriminalisasi setelah kritik itu.

    “Udah ketangkep gua, yang kayak gini-gini kan tiba-tiba ada yang DM, kamu lokasi di mana?” tandasnya.

    Sebelumnya, Ketua Komisi XIII DPR RI, Willy Aditya, turut memberikan komentarnya mengenai bendera One Piece.

    Hal ini diungkapkan Willy saat ditemui di Rumah Aspirasi anggota Komisi III DPR RI, Rudianto Lallo, pada Kamis (7/8/2025) malam.

    “Ini sebuah ekspresi yang biasa-biasa saja, bahkan pak Presiden sudah statement soal ini. Kalau ada respons berlebihan, ini yang keliru,” kata Willy.

    Dikatakan Willy, mengibarkan bendera anime yang banyak digemari masyarakat itu bukan merupakan sesuatu yang makar seperti perdebatan beberapa hari terakhir.

    “Kita anggap ini kan tidak makar, tindakan ekspresi yang biasa saja. Jangan ditanggapi berlebihan, proporsional aja,” sebutnya.

    Lebih lanjut, Politikus Partai NasDem ini menekankan bahwa adanya rasa kecewa dari lapisan masyarakat terhadap pemerintah sebagai hal biasa.

    “Orang memiliki rasa kecewa, marah, sejauh tidak melecehkan simbol-simbol negara fine-fine saja. Memang ada yang fundamental, keliru di kita, kritik kita salah alamat,” Willy menuturkan.

    Sebagai contoh, Willy mengungkapkan fenomena yang berkembang di masyarakat, ketika marah pada pemerintah, maka negara yang disalahkan.

    “Di dalam teori demokrasi itu negaranya stabil, pemerintahan silih berganti. Dalam konteks ini kita bisa belajar dari pengalaman Turki,” tambahnya.

    “Politik itu dinamis, pemerintahan datang dan pergi, tapi spirit patriotisme kita kemudian harus tetap berdiri,” jelasnya.