Category: Fajar.co.id Politik

  • Sikap Idealisnya Disebut Hilang setelah Gabung di Kabinet Prabowo, Fahri Hamzah Beri Respons Menohok

    Sikap Idealisnya Disebut Hilang setelah Gabung di Kabinet Prabowo, Fahri Hamzah Beri Respons Menohok

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pernyataan Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Fahri Hamzah beberapa waktu terakhir kerap menjadi sorotan.

    Sejak bergabung di Kabinet Merah Putih, Fahri Hamzah aktif mengeluarkan pernyataan yang membela pemerintahan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka.

    Hal ini menjadi bumerang sendiri, mengingat selama ini Fahri Hamzah kerap mengkritik pemerintahan sebelumnya.

    Kali ini, melalui cuitan di media sosial X pribadinya, Fahri Hamzah membalas cuitan dari Pakwie Topan yang mencoba mengkritiknya.

    Awalnya Pakwie Topan menyebut Fahri Hamzah yang berubah dari yang idealis, kritis, pesimis dan berani tanpa memandang lawan.

    “Anda jauh berbeda dengan dulu sebagai seorang yang idealis, kritis, pesimis bahkan berani tampil dengan tanpa memandang siapa lawan anda,” tulis Pakwie Topan, dikutip Kamis, (3/4/2025).

    Namun lanjut dia, Fahri Hamzah dengan posisi yang dijabatnya saat ini sama seperti pejabat pada umumnya yang ikut menikmati kekuasaan.

    “Tapi sekarang setelah diberi jabatan oleh penguasa dan didalam kekuasaan anda sama seperti yang lain, Abs keluarlah dari zona nyaman” tambahnya.

    Membalas cuitan tersebut, Fahri Hamzah menjelaskan situasinya yang saat ini dimana dirinya merupakan anggota eksekutif.

    “Pak De yth, Mohon ijin saya, sekarang saya menjadi anggota kabinet di kamar eksekutif,” balas Fahri.

    Situasi yang berbeda menurutnya jika Fahri Hamzah berada legislatif yang tugasnya memang sebagai pengawas.

    “Kalau saya di kamar legislatif maka secara konstitusional tugasnya memang pengawasan seperti dulu,” sebutnya.

  • Nurdin Halid Restui Adnan Jadi Ketua Golkar Sulsel

    Nurdin Halid Restui Adnan Jadi Ketua Golkar Sulsel

    FAJAR.CO.ID, MAKASSAR – Menjelang Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Sulawesi Selatan, sejumlah nama mulai mencuat sebagai kandidat potensial untuk memimpin DPD I Golkar Sulsel. Salah satu nama yang mendapat sorotan khusus adalah mantan Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan.

    Senior Partai Golkar, Nurdin Halid (NH), dalam beberapa kesempatan menyebut Adnan sebagai figur yang layak untuk memimpin Golkar Sulsel ke depan. Yang terbaru, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI itu menerima silaturahmi Adnan di kediamannya di Jalan Mapala, Kecamatan Rappocini, pada Kamis (3/4/1015).

    Dalam suasana pertemuan yang hangat, Adnan disambut dengan jamuan makan oleh Nurdin Halid. Mengenakan kemeja krem, Adnan tampak santai, sementara NH memakai kaos hitam. Keduanya mengobrol sambil menikmati kue khas Barongko.

    “Adinda Adnan datang bersilaturahmi meminta dukungan untuk maju sebagai calon Ketua Golkar Sulsel. Sebagai senior, saya mendukung niat Adinda Adnan untuk memimpin dan membesarkan Partai Golkar,” ujar Nurdin Halid.

    NH menilai Adnan sebagai pemimpin muda yang sangat potensial dan memiliki niat kuat untuk membesarkan Golkar. 

    “Selama ini Adnan tidak memiliki jabatan di kepengurusan Golkar, sehingga belum bisa berkontribusi maksimal dalam Pemilu kemarin. Jika diberi kepercayaan, saya yakin beliau mampu mengembalikan kejayaan Golkar,” tambah NH.

    Selain Adnan, NH juga menyebut beberapa nama lain yang dianggap memiliki potensi besar untuk memimpin Golkar Sulsel. 

    Di antaranya adalah mantan Wali Kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin (IAS), serta Wali Kota Makassar terpilih, Munafri Arifuddin (Appi). Menurut NH, ketiga figur ini memiliki elektabilitas, kualitas, dan pengalaman yang mumpuni.

  • Taufan Pawe Silaturahmi dengan Ketua Golkar Bone dan Sidrap di Tanah Suci, Dukungan Musda?

    Taufan Pawe Silaturahmi dengan Ketua Golkar Bone dan Sidrap di Tanah Suci, Dukungan Musda?

    Menurut Nirwan, hilangnya posisi Ketua DPRD Sulsel bukan semata-mata karena kelemahan Golkar.

    Melainkan karena partai lain terutama NasDem berhasil menguasai dapil strategis.

    “NasDem menang besar di Dapil IX (Enrekang, Sidrap, Pinrang), yang merupakan basis Ketua NasDem Sulsel, Rusdi Masse. Mereka mengamankan lima kursi DPRD Sulsel, sehingga posisi Ketua DPRD lepas dari Golkar. Ini bukan kesalahan Taufan Pawe, tapi dinamika politik,” ujarnya.

    Ia menegaskan bahwa Golkar Sulsel tetap solid dan masih menjadi kekuatan besar di perpolitikan Sulsel.

    “Kalau dikatakan Golkar terpuruk, lalu bagaimana dengan tambahan kursi di DPRD? Itu jelas membuktikan bahwa Golkar tetap bertumbuh. Jadi mari berbicara dengan data, bukan sekadar opini,” kata Nirwan.

    Tak hanya Nirwan, Ketua Golkar Wajo, Baso Rahmanuddin turut membela kepemimpinan Taufan Pawe di Golkar Sulsel.

    Menurutnya, kepemimpinan dan manajemen kepengurusan partai di bawah Taufan Pawe berjalan dengan baik.

    “Saya kira dari sisi kepemimpinan dan manajemen kepengurusan, Golkar Sulsel cukup bagus,” kata Baso.

    “Jika kita berbicara ukuran keberhasilan dari aspek pemenangan Pemilu dan Pilpres, tentu itu menjadi faktor utama dalam menilai kepemimpinan partai,” tambahnya.

    Wakil Bupati Wajo itu pun menegaskan, lepasnya kursi Ketua DPRD Sulsel tidak bisa dijadikan sebagai tolok ukur kegagalan kepemimpinan di Golkar Sulsel.

    Menurutnya, meskipun posisi Ketua DPRD Sulsel berpindah ke partai lain, Golkar justru berhasil menambah perolehan kursi di legislatif.

  • Andi Amar Kawal Program 130 Hari Kerja Presiden Prabowo di Sulsel

    Andi Amar Kawal Program 130 Hari Kerja Presiden Prabowo di Sulsel

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Anggota Komisi III DPR RI Dapil Sulawesi Selatan II Andi Amar Ma’ruf Sulaiman terus bergerak menebar kebaikan dalam mengawal program 130 hari kerja Presiden Prabowo Subianto.

    Diketahui Dapil II meliputi sebagian besar wilayah Sulawesi Selatan terdiri dari 8 Kabupaten dan Kota yakni Kabupaten Bulukumba, Sinjai, Bone, Maros, Pangkep, Barru, Soppeng, Wajo, dan Kota Parepare.

    Dalam setiap kunjungannya ke Dapil, Andi Amar Ma’ruf Sulaiman menyerap aspirasi, sosialisasi, mengeksekusi program yang sejalan dengan Presiden Prabowo Subianto.

    Makan Bergizi Gratis, Cek Kesehatan Gratis, Peningkatan gaji guru, Penghapusan Utang UMKM, Kenaikan Upah Minimum Provinsi, Harga serap gabah, PPN Hanya untuk barang mewah, Indonesia Resmi Bergabung dengan BIRICS, Hingga Diskon Tarif Tol Nataru dan Lebaran.

    Dalam memperhatikan Guru, Andi Amar Ma’ruf Sulaiman mendorong Undang Undang perlindungan Guru. Di bidang pertanian, Ia mengusulkan pengawasan pupuk subsidi hingga irigasi pertanian.

    “Kita bisa melihat sendiri, bagaimana kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintahan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran di bidang kesejahteraan sosial. Indikatornya dapat dilihat dari pengembangan budaya gotong royong, Memberikan BLT dan Bansos, meningkatkan kualitas pendidikan, meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, dan mengatasi kemiskinan,” tegas Andi Amar, Selasa, 1 April 2025.

    Dari data yang dihimpun. Andi Amar menggambarkan tren kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan yang terus meningkat.

  • Luhut Klaim Jokowi Tak Pernah Langgar Konstitusi, Sudarsono Saidi: Ucapanmu Tak Bisa Dipercaya

    Luhut Klaim Jokowi Tak Pernah Langgar Konstitusi, Sudarsono Saidi: Ucapanmu Tak Bisa Dipercaya

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pegiat media sosial Sudarsono Saidi menanggapi pernyataan Ketua Dewan Ekonomi Nasional Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan, yang menyebut Jokowi tidak pernah melanggar konstitusi.

    Sudarsono dengan tegas meragukan kredibilitas pernyataan tersebut dan menanggapinya dengan kritik tajam.

    “Emang yang percaya omonganmu siapa?,” kata Sudarsono di X @saidi_sudarsono (1/4/2025).

    Meskipun Luhut dikenal sebagai orang yang lama bersama Jokowi, namun Sudarsono dan banyak pihak menegaskan tidak bisa percaya dengan klaim Luhut.

    “Mau kau saksi hidup atau sudah mati, ucapanmu tak bisa dipercaya,” tandasnya.

    Sebelumnya, Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan bahwa dirinya adalah saksi hidup bahwa Presiden ke-7 Indonesia, Jokowi, tidak pernah melanggar konstitusi.

    Namun, ia tidak merinci lebih lanjut mengenai isu pelanggaran konstitusi yang dimaksud.

    “Saya kan pembantu Presiden Jokowi selama 10 tahun, saya saksi hidup. Ya saya ulangi sekali lagi, saya saksi hidup,” ujar Luhut, kemarin.

    Sebagai mantan prajurit, Luhut mengaku tidak menemukan adanya pelanggaran konstitusi yang dilakukan oleh Jokowi selama masa jabatannya.

    “Dan sebagai tentara, saya tidak melihat ada pelanggaran-pelanggaran secara konstitusi yang dilakukan Presiden Joko Widodo waktu itu. Tidak saya lihat. Jadi siapapun yang bisa anu, saya bisa saksi hidup,” tambahnya.

    Selain membahas soal konstitusi, Luhut juga mengingatkan pentingnya menjaga budaya sopan santun, terutama setelah berakhirnya bulan Ramadhan.

    “Tapi saya hanya titip satu di bulan Ramadhan ini yang selesai hari ini. Kita semua supaya memelihara budaya santunnya, ramah-tamahnya Indonesia,” ucapnya.

  • Luhut Klaim Jokowi Tak Pernah Langgar Konstitusi, Sudarsono Saidi: Ucapanmu Tak Bisa Dipercaya

    Luhut Klaim Jokowi Tak Pernah Langgar Konstitusi, Sudarsono Saidi: Ucapanmu Tak Bisa Dipercaya

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pegiat media sosial Sudarsono Saidi menanggapi pernyataan Ketua Dewan Ekonomi Nasional Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan, yang menyebut Jokowi tidak pernah melanggar konstitusi.

    Sudarsono dengan tegas meragukan kredibilitas pernyataan tersebut dan menanggapinya dengan kritik tajam.

    “Emang yang percaya omonganmu siapa?,” kata Sudarsono di X @saidi_sudarsono (1/4/2025).

    Meskipun Luhut dikenal sebagai orang yang lama bersama Jokowi, namun Sudarsono dan banyak pihak menegaskan tidak bisa percaya dengan klaim Luhut.

    “Mau kau saksi hidup atau sudah mati, ucapanmu tak bisa dipercaya,” tandasnya.

    Sebelumnya, Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan bahwa dirinya adalah saksi hidup bahwa Presiden ke-7 Indonesia, Jokowi, tidak pernah melanggar konstitusi.

    Namun, ia tidak merinci lebih lanjut mengenai isu pelanggaran konstitusi yang dimaksud.

    “Saya kan pembantu Presiden Jokowi selama 10 tahun, saya saksi hidup. Ya saya ulangi sekali lagi, saya saksi hidup,” ujar Luhut, kemarin.

    Sebagai mantan prajurit, Luhut mengaku tidak menemukan adanya pelanggaran konstitusi yang dilakukan oleh Jokowi selama masa jabatannya.

    “Dan sebagai tentara, saya tidak melihat ada pelanggaran-pelanggaran secara konstitusi yang dilakukan Presiden Joko Widodo waktu itu. Tidak saya lihat. Jadi siapapun yang bisa anu, saya bisa saksi hidup,” tambahnya.

    Selain membahas soal konstitusi, Luhut juga mengingatkan pentingnya menjaga budaya sopan santun, terutama setelah berakhirnya bulan Ramadhan.

    “Tapi saya hanya titip satu di bulan Ramadhan ini yang selesai hari ini. Kita semua supaya memelihara budaya santunnya, ramah-tamahnya Indonesia,” ucapnya.

  • Silaturahmi Lebaran, IAS dan Nurdin Halid Bicara Politik dan Masa Depan Golkar Sulsel

    Silaturahmi Lebaran, IAS dan Nurdin Halid Bicara Politik dan Masa Depan Golkar Sulsel

    FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Mantan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin bertamu ke rumah anggota DPR RI AM Nurdin Halid di hari pertama Idulfitri 1446 Hijriah Senin (31/3/2025).

    Pertemuan berlangsung di kediaman pribadi Nurdin Halid, Jalan Mapala Kota Makassar. IAS datang didampingi istrinya Aliyah Mustika Ilham sekaligus Wakil Wali Kota Makassar.

    Sementara Nurdin Halid didampingi sang istri Andi Nurbani. Pertemuan berlangsung penuh kehangatan.

    Nurdin Halid adalah mentor, senior, sekaligus guru politik bagi IAS.

    “Pas IAS datang bertamu ke rumah, kita berbincang membahas masa depan Golkar dan langkah-langkah mengembalikan kejayaan Golkar ke depan,” kata Nurdin Halid.

    Sebagai senior, Nurdin Halid prihatin melihat kejayaan Golkar yang hilang di Sulsel.

    Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Golkar kehilangan kursi Ketua DPRD Sulsel. Nasdem mematahkan dominasi Golkar pada Pemilu 2024 lalu dengan perolehan 17 kursi bandingkan 14 kursi.

    Nurdin Halid berharap IAS ambil bagian ke depan mengembalikan kejayaan beringin rindang di Sulsel.

    Di pilkada Makassar 2024, IAS ikut membantu memenanangkan kader Golkar Munafri Arifuddin.

    Setiap momen Idulfitri, IAS selalu menyempatkan bertamu ke rumah Nurdin Halid. Nurdin Halid adalah kakak sekaligus mentor politik bagi IAS.

    Keduanya bersahabat aktif sebagai pengurus Angkatan Muda Pembangunan Indonesia Sulawesi Selatan (AMPI) pada tahun 1990-an.

  • PERISAI Lahir Tahun 1965 dari Rahim PSII Karena Tuntutan Sejarah

    PERISAI Lahir Tahun 1965 dari Rahim PSII Karena Tuntutan Sejarah

    “PERISAI lahir dengan fungsi sebagai gugus tugas PSII dalam menghadapi kemungkinan rongrongan dan ancaman ideologis eksternal, salah satunya ideologi komunis,” ujar cicit H.O.S. Tjokroaminoto yang biasa dipanggil Mas Willy.

    Sementara itu, Ketua Umum PERISAI, Chandra Halim, saat dikonfirmasi mengenai pelantikan PERISAI SI mengaku semula keberatan dengan keberadaan organisasi tersebut, terutama karena adanya kesalahan dalam penyampaian informasi mengenai sejarah PERISAI. Namun, setelah mendapat penjelasan dari Presiden LT Syarikat Islam, Hamdan Zoelva, Chandra melihatnya dari sudut pandang berbeda.

    “Setelah saya tanyakan langsung, saya mendapat jawaban bahwa PERISAI SI adalah organisasi baru, PERISAI baru dengan logo baru dan nama yang berbeda,” jelas Chandra, sambil memperlihatkan tangkapan layar percakapan WhatsApp dengan Hamdan Zoelva.

    Chandra juga menegaskan bahwa organisasi yang didirikan SI pada 23 Maret 2025 adalah sebuah Ormas, bukan Organisasi Kepemudaan (OKP) seperti PERISAI yang ia pimpin.

    “Dan saya pertegas, sejarah PERISAI lahir tahun 1965 dari rahim Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII),” tegas Chandra.

    Ia pun menyayangkan pernyataan yang disampaikan oleh PERISAI SI kepada media, yang menyebutkan bahwa PERISAI didirikan pada tahun 1923 atau 1930.

    “Seharusnya dikatakan berdiri saat pengukuhan, yaitu 23 Maret 2025,” pungkasnya.

    Di akhir pernyataannya, Chandra menegaskan bahwa ia menghormati hak setiap individu untuk mendirikan organisasi, sebagaimana dijamin oleh undang-undang. “Tidak ada masalah,” tutupnya.

  • Arief Poyuono Beber Pengorbanan Jokowi untuk Prabowo yang Sangat Besar: Kader Gerindra Wajib Membela dan Melindungi

    Arief Poyuono Beber Pengorbanan Jokowi untuk Prabowo yang Sangat Besar: Kader Gerindra Wajib Membela dan Melindungi

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Mantan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono, menilai bahwa mantan Presiden Jokowi telah melakukan pengorbanan besar demi kemenangan Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024.

    Dikatakan Poyuono, berbagai risiko yang dihadapi Jokowi merupakan bukti nyata dukungannya terhadap Prabowo.

    “Pengorbanan Jokowi pada Prabowo terpilih sebagai presiden sangat besar,” ujar Poyuono di X @bumnbersatu (26/3/2025).

    Dibeberkan Poyuono, Jokowi harus rela dipecat PDIP, memberikan anaknya untuk jadi Wapres, hingga mendapatkan hinaan.

    “juga dicaci maki, dan akan diadili,” Poyuono menuturkan.

    Dengan pengorbanan tersebut, Poyuono menegaskan bahwa seluruh kader Partai Gerindra memiliki kewajiban moral untuk membela dan melindungi Jokowi.

    “Maka semua kader Gerindra wajib membela dan melindungi Jokowi,” tandasnya.

    Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menuai kritik. Setelah pidatonya di Hari Ulang Tahun (HUT) Partai Gerindra.

    Salah satu yang cukup dikritik publik terutama warganet di media sosial adalah ucapannya yang menyebut “Hidup Jokowi”.

    Selain itu, di dalam pidatonya, Prabowo juga menanggapi kritik terhadap kabinet yang dinilai sejumlah pihak sebagai kabinet gemuk. Ia menanggapinya dengan satire.

    Tidak gamblang, Prabowo mulanya menyebut ada orang pintar yang menganggap kabinetnya gemuk.

    “Ada Orang-orang pinter itu bilang kabinet ini kabinet gemuk. Terlalu besar,” kata Prabowo.

    Lalu ia melanjutkan seolah berbisik. “Ndasmu,” ucapnya.

    Pegiat Media Sosial bercentang biru, Cak Khum, menyoroti laku Prabowo itu. Ia menyoal hal tersebut.

  • Pegiat Medsos Ini Akui Dibayar Prabowo di Pilpres 2024, Geisz Chalifah: Bahkan Gue Kampanye Anies Pakai Uang Pribadi

    Pegiat Medsos Ini Akui Dibayar Prabowo di Pilpres 2024, Geisz Chalifah: Bahkan Gue Kampanye Anies Pakai Uang Pribadi

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pegiat Media Sosial, Nikko Ilham mengakui dirinya dibayar pihak Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming saat Pemilihan Presiden 2024 lalu. Hal itu menuai sorotan.

    Salah satunya dari loyalis Anies Baswedan, Geisz Chalifah. Ia membandingkan dengan dirinya.

    “Alhamdulillah, tak pernah menjual harga diri,” kata Geisz dikutip dari unggahannya di X, Rabu (26/3/2025).

    Alih-alih dibayar. Geisz mengaku malah untuk kampanye saja menggunakan dana pribadinya. “Bahkan gue kampanye Anies pakai uang pribadi,” ucapnya.

    “Mental ga terbeli itu memang ga ternilai. Beda cerita dengan kaum…,” tambahnya

    Adapun kabar Nikko dibayar itu diakui dirinya sendiri. Melalui sebuah unggahan di media sosial.

    Pemilik akun X @nikkoilham dengan 54,8 ribu pengikut itu bilang dirinya masuk tim sukses pasangan calon nomor urut dua, Prabowo-Gibran.

    “Perlu diakui, saya memang termasuk salah satu timses 02. Saya minta maaf atas keributan selama pilpres,” kata dia dalam unggahannya di X.

    Ia bahkan mengakui ada kontrak alias dibayar di tim tersebut.

    “Tapi, politik ya tetaplah politik.
    Kontrak selesai, saya pun tidak terafiliasi lagi dengan pihak manapun,” terangnya.

    “Salam, Nikko Ilham. Izin untuk kembali ke barisan perjuangan rakyat,” tandasnya.

    (Arya/Fajar)