Category: Fajar.co.id Politik

  • PDIP Dinilai Tetap Dukung Prabowo di Luar Kabinet, Ini Alasannya

    PDIP Dinilai Tetap Dukung Prabowo di Luar Kabinet, Ini Alasannya

    Hensa juga mengaitkan posisi politik PDIP saat ini dengan sejarah saat pemerintahan Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), di mana PDIP juga berada di luar pemerintahan namun tetap memberi dukungan.

    “Kalaupun ada kader PDI Perjuangan yang masuk ke kabinet itu menurut saya bonus saja. Ini pernah terjadi pada saat Pak Taufik Kiemas menjadi Ketua MPR, zaman SBY,” kata dia.

    Sebelumnya, diketahui Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, dan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, mendatangi kediaman Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri, di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat.

    Dasco mengungkapkan bahwa ia datang atas utusan langsung dari Presiden Prabowo untuk menyampaikan pesan khusus.

    “Kami juga membawa pesan balik dari Ibu Megawati kepada Pak Prabowo,” kata Dasco di Kompleks Parlemen, Kamis (5/6).

    Pertemuan itu turut dihadiri Ketua DPR RI yang juga putri Megawati, Puan Maharani, serta petinggi PDIP seperti Yasonna Laoly dan Said Abdullah.

    Momen pertemuan tersebut juga diunggah melalui akun Instagram Dasco dan Prasetyo. Dalam unggahan tersebut, Dasco menuliskan:

    “Saya mendapatkan wejangan dan masukan demi kepentingan bangsa dan negara saat ini di bawah kepemimpinan Pak Prabowo.” (*/ant)

  • Amran Sulaiman Dijagokan Jadi Ketum PPP, Tapi Begini Responsnya…

    Amran Sulaiman Dijagokan Jadi Ketum PPP, Tapi Begini Responsnya…

    FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memilih tak ambil pusing soal namanya yang masuk dalam bursa calon Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Di tengah isu yang terus bergulir, Amran memberi respons singkat namun tegas.

    “Kita urus pangan aja dulu,” tutur Amran saat ditanya wartawan usai menghadiri pemotongan hewan kurban di Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, Jumat (6/6), di Makassar, Sulawesi Selatan.

    Amran memang dikenal sebagai sosok teknokrat yang lebih memilih fokus pada tugas utamanya. Di periode keduanya sebagai Menteri Pertanian, ia terus mengejar target ambisius dalam mewujudkan ketahanan dan swasembada pangan yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.

    Meski memiliki kedekatan dengan sejumlah elite politik nasional, termasuk mantan Presiden Joko Widodo, hingga kini Amran belum menunjukkan sinyal kuat terkait afiliasi partai politik. Namun, peluangnya memimpin PPP terbuka lebar.

    Di beberapa kesempatan, Amran menegaskan komitmennya dalam mendukung penuh program-program strategis pemerintah di sektor pangan. Ia tak menunjukkan ambisi politik, meski sorotan terhadapnya makin menguat.

    Sebelumnya, Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP M. Romahurmuziy atau Rommy secara terbuka menyebut Amran sebagai kandidat kuat Ketua Umum PPP, bahkan menyebut hal itu berasal dari usulan mantan Presiden Jokowi.

    “Beberapa kali diskusi saya dengan Pak Jokowi, termasuk yang di Solo, memang salah satu sebab mengapa kemudian semakin fokus nama Pak Amran karena Pak Jokowi tahu persis kualitas dan totalitas Pak Amran jika diberikan sebuah amanah,” kata Rommy dalam keterangan pers yang diterima Antara.

  • Hasto Kristiyanto Tulis Buku Spiritualitas PDI Perjuangan dari Dalam Tahanan

    Hasto Kristiyanto Tulis Buku Spiritualitas PDI Perjuangan dari Dalam Tahanan

  • Tokoh Senior Golkar: Musda Harus Lahirkan Tokoh Pemersatu

    Tokoh Senior Golkar: Musda Harus Lahirkan Tokoh Pemersatu

    FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Sulsel menjadi momen yang sangat strategis untuk menetapkan strategi baru dalam membangkitkan Partai Golkar periode berikutnya. Pilihan harus benar-benar tepat agar partai berlambang pohon beringin ini bisa kembali berjaya, bukan semakin terpuruk.

    Itu pandangan kader senior Golkar, Syamsul Bachri. Mantan anggota DPR RI lima periode itu menyatakan, situasi saat ini harus dipahami dengan baik semua elemen di Golkar ketika memang mereka serius ingin mengembalikan Sulsel sebagai lumbung suara partai.

    Menurutnya, Musda Golkar tahun ini harus jadi titik balik. Musda Golkar harus mampu melahirkan pemimpin yang benar-benar bisa fokus bekerja mengembalikan kejayaan partai setelah kehilangan ketua DPRD Sulsel periode ini.

    Karena itu, Golkar harus mencari sosok yang bisa menjadi pemersatu. Ini sangat penting, kata dia, karena Golkar terdiri dari berbagai elemen besar yang jika tidak bisa dijembatani dengan baik, akan sulit dikelola.

    Kalau Golkar tidak dipimpin sosok dengan karakter sebagai pemersatu, maka pengurus akan bekerja sendiri dan pasti mempertajam kemunculan faksi-faksi.

    “Jika ini terjadi, tentu akan merugikan Golkar sendiri. Kelemahan kita akhir-akhir ini adalah lemahnya fungsi pemersatu dan motivator dari hampir semua level kepemimpinan partai ” tegasnya.

    Syamsul Bachri juga menekankan bahwa ketua Golkar yang dibutuhkan saat ini adalah sosok yang punya banyak waktu dan bisa benar-benar fokus untuk mengurus partai.

    “Ia mesti punya waktu untuk menyentuh level terbawah. Mobilitasnya mesti tinggi. Dengan sosok pemimpin partai seperti ini, harapan kita bahwa Golkar Sulsel bisa menjadi jawara kembali di wilayah ini saya percaya akan terwujud,” ujarnya.

  • Al Muzammil Yusuf Pimpin PKS, Ini Alasan Hidayat Nur Wahid Dukung Penuh

    Al Muzammil Yusuf Pimpin PKS, Ini Alasan Hidayat Nur Wahid Dukung Penuh

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) resmi memiliki nahkoda baru.

    Al Muzammil Yusuf terpilih secara aklamasi sebagai Presiden PKS periode 2025–2030 dalam Musyawarah I Majelis Syura yang digelar pada 3–4 Juni 2025.

    Kabar tersebut disampaikan langsung oleh Wakil Ketua Majelis Syura PKS, Hidayat Nur Wahid (HNW), di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (5/6).

    “Jadi, Ketua Majelis Syura mengusulkan dan kemudian dari pihak Majelis Syura membahas apakah akan menyetujui atau tidak menyetujui. Kalau di Majelis syuro kemarin tidak ada satu pun yang menolak, berarti aklamasi,” ujar HNW.

    Menurut Hidayat, Muzammil memiliki rekam jejak yang kuat untuk memimpin partai. 

    Ia adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah PKS, bahkan termasuk dalam jajaran deklarator saat Partai Keadilan (PK) bermetamorfosis menjadi PKS.

    “Dulu kan kami namanya PK, saya Presiden PK, kan tidak lolos electoral threshold, kemudian kita bikin baru namanya PKS. Nah, yang menjadi deklarator PKS itu Pak Muzammil Yusuf, tapi karena memang PKS itu adalah perahu yang kami siapkan untuk kami berlayar lagi, kemudian bergabunglah PKS dengan PK. Nah, ketika bergabung itu saya menjadi presiden, beliau menjadi wakil,” kenangnya.

    HNW sempat berkelakar bahwa Muzammil kini seolah ingin “menyelesaikan” tugas kepemimpinannya yang sempat tertunda.

    “Jadi, kata Pak Sohibul Iman (Ketua Majelis Syura PKS), mungkin beliau ingin menuntaskan, kemarin kan baru satu tahun (memimpin), (sekarang) ini mungkin ingin jadi penuh,” ucapnya.

  • PDIP Dinilai Tetap Dukung Prabowo di Luar Kabinet, Ini Alasannya

    Megawati dan Prabowo Tukar Pesan Lewat Dasco

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA -Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengungkapkan bahwa dirinya telah bertemu dengan Presiden Ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri. 

    Pertemuan tersebut dilakukan atas penugasan dari Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk menyampaikan pesan konfidensial.

    Menurut Dasco, pertemuan berlangsung di kediaman Megawati beberapa waktu lalu. 

    Dalam kunjungan itu, ia menyampaikan pesan dari Prabowo dan juga menerima balasan dari Megawati.

    “Dan kami juga membawa pesan balik dari Ibu Megawati kepada Pak Prabowo,” kata Dasco di kompleks parlemen, Jakarta, Kamis.

    Terkait isu kemungkinan masuknya PDI Perjuangan ke dalam pemerintahan Prabowo, Dasco belum memberikan kepastian. 

    Ia menyatakan bahwa topik tersebut tidak dibahas dalam pertemuan.

    “Bahwa kami perlu sampaikan bahwa dalam silaturahmi itu belum ada pembahasan-pembahasan tentang hal tersebut dan kami tidak bahas pembahasan soal itu,” ujar Ketua Harian Partai Gerindra tersebut.

    Kunjungan Dasco dilakukan bersama Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi ke kediaman Megawati di tengah merebaknya isu perombakan Kabinet Merah Putih.

    Pertemuan yang berlangsung di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, turut dibagikan ke media sosial. Foto pertemuan diunggah melalui akun Instagram @prasetyo_hadi dan ditautkan ke akun @sufmi_dasco.

    “Diterima langsung oleh Presiden Indonesia ke-5 Ibu Megawati Soekarnoputri di Kediamannya beberapa hari lalu,” demikian bunyi keterangan dalam unggahan tersebut. (*/ant)

  • Loyalis Jokowi Soal Forum Purnawirawan TNI yang Usul Pemakzulan Gibran: Jenderal Pendukung AMIN

    Loyalis Jokowi Soal Forum Purnawirawan TNI yang Usul Pemakzulan Gibran: Jenderal Pendukung AMIN

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Komisaris PT Pelni, Dede Budhyarto angkat suara. Terkait Forum Purnawirawan TNI yang mengusulkan pemakzulan Gibran Rakabuming.

    Menurutnya usulan tersebut gampang terbaca. Karena yang melakukannya adalah pendukung Amin. Akronim yang digunakan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar pada Pilpres 2024.

    “Gampang kebaca; yang lempar bola Jenderal pendukung Amin,” kata Dede dikutip dari unggahannya di X, Kamis (5/6/2025).

    Selain itu, ia menuding isu itu digoreng ole politisi dan pendengung.

    “Yang gocek politisi moncong bodas, yang amplifikasi bajer minta judol & anak gabah,” ujarnya.

    “Sindikat 16/24 pengecut yang tak terima Keok Pilpres,” tambah loyalis Jokowi ini. Di Iki

    Sebelumnya, Forum Purnawirawan TNI menyurati DPR-MPR untuk memakzulkan Gibran. Pengiriman surat itu dikonfirmasi Sekretaris Forum Purnawirawan Prajurit TNI, Bimo Satrio.

    “Iya itu kita sudah kirimkan surat ke DPR, MPR. Itu surat sudah disetujui sama Pak Try, kemudian sudah dikirim tanggal 2 kemarin, hari Senin ke DPR MPR dan DPD RI,” kata Bimo kepada jurnalis pada Selasa 3 Juni 2025.

    Ada delapan tuntutan, kata Bimo. Sala satunya mengusulkan pergantian wakil presiden.

    “Mengusulkan pergantian Wakil Presiden kepada MPR karena keputusan MK terhadap Pasal 169 Huruf Q Undang-Undang Pemilu telah melanggar hukum acara MK dan Undang-Undang Kekuasaan Kehakiman,” bunyi surat tersebut.
    (Arya/Fajar)

  • Kecewa Manuver Jelang Muktamar, Ratusan Kader Desak Pecat Rommy dari PPP

    Kecewa Manuver Jelang Muktamar, Ratusan Kader Desak Pecat Rommy dari PPP

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Manuver Ketua Majelis Pertimbangan PPP, Muhammad Romahurmuziy atau Rommy menjelang Muktamar terus menuai kecaman dari sejumlah kader partai berlambang Kakbah ini.

    Terbaru, ratusan kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP), mendatangi kantor parpol mereka di Jalan Pengaran Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (4/6) ini.

    Para kader datang untuk menuntut pengurus pusat parpol mereka bisa memecat Rommy. Para kader beranggapan Rommy sering membuat pernyataan blunder menyambut Muktamar PPP dan merendahkan kader.

    Seketeraris Cabang PPP Jakarta Barat, Siswanto mengatakan Rommy pada dasarnya tak bisa menguatkan partai dan belakangan kerap membuat pernyataan kontroversial.

    Dia mengatakan DPP PPP seharusnya bisa tegas ke Rommy. Misalnya, memecat eks legislator DPR RI itu dari partai.

    “Sudah beberapa kali kami pemilu kali kalah. Seharusnya dia dipecat karena memang tak berdampak baik bagi partai ini,” ucap Siswanto kepada awak media setelah melaksanakan aksi di kantor PPP, Rabu.

    Sementara itu, Ketua DPC PPP Jakarta Utara, Junaedi menuturkan Rommy sebaiknya tak berada di partai, sehingga kegaduhan internal berkurang. “Dia harus menghentikan segala kegaduhan dan provokasi antar kader PPP,” ujarnya.

    Menurut Junaedi, pernyataan Rommy menjelang Muktamar PPP cenderung tendensisus, karena menyinggung para kader di lapisan bawah.

    Hal ini dianggap memecah belah partai dan menggangu soliditas partai yang bersiap menggelar Muktamar pada September mendatang. “Dia harus meminta maaf secara terbuka atas segala pernyataanya,” ungkap Junaedi.

  • Almuzzammil Yusuf Jadi Presiden PKS, Sohibul Iman Ketua Majelis Syuro

    Almuzzammil Yusuf Jadi Presiden PKS, Sohibul Iman Ketua Majelis Syuro

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Kepengurusan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk periode 2025-2030 resmi berganti. Elite di beberapa pos penting diganti melalui Musyawarah I Majelis Syura periode 2025-2030 pada 3-4 Juni 2025.

    Presiden PKS setelah hasil musyawarah dijabat oleh Almuzzammil Yusuf setelah sebelumnya dipegang oleh Ahmad Syaikhu.

    Sementara itu, Ketua Majelis Syura PKS periode 2025-2030 dijabat Mohamad Sohibul Iman, setelah sebelumnya ditempati Salim Segaf Aljufrie.

    Juru bicara PKS, Muhammad Kholid menyebutkan proses pemilihan pejabat di struktur partai dilaksanakan khidmat dan penuh kekeluargaan.

    “Alhamdulillah, Musyawarah I Majelis Syura berjalan lancar dan penuh semangat kebersamaan,” kata dia kepada awak media, Rabu (4/6).

    Diketahui, proses pemilihan menggunakan e-voting dengan anggota pelopor PKS menunjuk Anggota Majelis Syura yang baru.

    Kemudian, anggota majelis itu bersidang pada Musyawarah I dengan agenda menetapkan Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP) Partai Keadilan Sejahtera periode 2025-2030.

    “Pemilihan ini mencerminkan semangat kolektif dan demokrasi yang menjadi napas utama suksesi kepemimpinan di PKS,” kata Kholid.

    Legislator DPR RI itu melanjutkan bahwa kepemimpinan baru akan melanjutkan dan mengokohkan pelayanan, pemberdayaan, serta pembelaan pada masyarakat.

    “Insyaallah kepemimpinan baru berkomitmen akan melanjutkan dan mengokohkan peran Partai dalam pelayanan, pemberdayaan, serta pembelaan pada masyarakat,” pungkas Kholid.

    Berikut susunan Anggota DPTP PKS masa bakti 2025-2030:

  • Sekolah Rakyat Wujudkan Mimpi Anak Tukang Kupas Bawang, Qodari: Gambaran Nyata Bagaimana Negara Hadir

    Sekolah Rakyat Wujudkan Mimpi Anak Tukang Kupas Bawang, Qodari: Gambaran Nyata Bagaimana Negara Hadir

    fAJAR.CO.ID, JAKARTA — Usai meninjau calon siswa Sekolah Rakyat di Kota Bekasi, Wakil Kepala Staf Kepresidenan, Muhammad Qodari, melanjutkan kunjungannya ke rumah calon siswa lainnya, Muhammad Dwi Arya Ramadhan, di kawasan Tanah Sereal, Kota Bogor.

    Di rumah petak sederhana itu, Qodari disambut hangat oleh sang ibu, Neneng Marlina, seorang buruh harian lepas yang sehari-hari mengandalkan penghasilan dari mengupas bawang putih.

    Setiap hari, Neneng bekerja keras mengupas tiga karung bawang, masing-masing seberat 20 kilogram. Upah yang ia terima hanya Rp10.000 per karung, atau sekitar Rp30.000 per hari, untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

    Dalam perbincangan yang penuh empati, Qodari mengungkapkan betapa beratnya perjuangan seorang ibu demi pendidikan anaknya.

    “Biaya pendidikan dan kebutuhan hidup Ananda Arya selama satu tahun di Sekolah Rakyat setara dengan ibunya mengupas bawang setiap hari selama empat setengah tahun. Untuk menyelesaikan jenjang SMP selama tiga tahun, artinya setara dengan 13,5 tahun kerja tanpa henti. Jika sampai lulus SMA, itu setara dengan 27 tahun mengupas bawang setiap hari,” ujar Qodari, di Bogor (3/6/2025).

    Qodari menegaskan, Sekolah Rakyat yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto adalah bukti nyata kehadiran negara dalam merangkul masyarakat yang paling membutuhkan. Seluruh kebutuhan siswa, mulai dari pendidikan, tempat tinggal, hingga makanan bergizi, sepenuhnya ditanggung negara. Jika dihitung, nilai bantuan tersebut mencapai sekitar Rp50 juta per anak per tahun.