Category: Fajar.co.id Politik

  • Emak-emak di Tallo Sorak ‘Oke Gas’ saat Seto Bagi-bagi Air Bersih

    Emak-emak di Tallo Sorak ‘Oke Gas’ saat Seto Bagi-bagi Air Bersih

    FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Calon Wali Kota Makassar nomor urut 2, Andi Seto Gadhista Asapa, turun langsung membagikan air bersih kepada warga di Jalan Teuku Umar 13, Kelurahan Buloa, Kecamatan Tallo, Jumat (1/11/2024).

    Kehadiran Seto disambut antusias oleh warga, yang sudah lama menantikan bantuan air bersih ini. Suasana penyaluran berlangsung meriah, dengan iringan lagu “Oke Gas” yang dinyanyikan penuh semangat. Emak-emak tampak berjoget dan mengacungkan dua jari sebagai simbol dukungan mereka.

    “Oke gas, oke gas, Seto Rezki kita gas! Pilihanku nomor 2,” seru seorang warga sambil tersenyum bahagia.

    Lina, salah satu warga, mengungkapkan rasa syukur atas bantuan ini. “Kami sangat terbantu dengan adanya program air bersih dari Seto-Rezki. Sudah tiga bulan ini kami kekurangan air bersih,” ujarnya.

    Ia juga mengapresiasi respons cepat tim Seto-Rezki, yang selalu siap menyalurkan air bersih setiap kali warga membutuhkannya. “Kalau habis lagi air, tinggal telpon saja, langsung dibantu,” tambah Lina.

    Seto menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari komitmen pasangan Seto-Rezki untuk hadir di tengah masyarakat dan memenuhi kebutuhan dasar mereka. “Kami memahami betapa pentingnya air bersih, terutama di kawasan yang sudah lama mengalami kekeringan. Semoga bantuan ini bermanfaat bagi masyarakat,” harap pengurus DPP Partai Gerindra inu.

    Seto juga berkomitmen jika diberi mandat memimpin Makassar, ia akan memprioritaskan pembenahan sistem air bersih kota. “Kami akan mencari sumber air baru dan memastikan jaringan pipa primer serta sekunder menjangkau seluruh wilayah Makassar,” tegasnya. (*)

  • Ronny Talapessy Minta Kader PDIP Lawan Intimidasi Aparat di Pilkada 2024, Singgung Komitman Prabowo Subianto

    Ronny Talapessy Minta Kader PDIP Lawan Intimidasi Aparat di Pilkada 2024, Singgung Komitman Prabowo Subianto

    FAJAR.CO.ID, YOGYAKARTA — Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) diminta untuk tidak ragu dan takut, jika ada intimidasi aparat pada pilkada serentak 2024.

    Kader PDIP bahkan diminta untuk tegas dan melawan oknum aparat yang mencoba melakukan intimidasi pada pilkada, termasuk terhadap aparat yang mencoba untuk berpihak kepada calon tertentu.

    Hal tersebut ditegaskan Ketua DPP Bidang Reformasi Hukum PDI Perjuangan, Ronny Talapessy. Intruksi itu setelah adanya pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang berkomitmen untuk tidak mengintervensi Pilkada Serentak 2024.

    Karena itu, PDIP memerintahkan kadernya untuk tak ragu-ragu melawan oknum aparat yang melakukan intimidasi dalam pilkada. Sebab, hal itu tak sejalan dengan sikap presiden sebagai panglima tertinggi.

    Ronny menyampaikan arahan dalam Safari Politik dan Konsolidasi Pilkada Serentak 2024 di Provinsi Yogyakarta, pada Jumat (1/11).

    “Bapak Presiden Prabowo Subianto sudah menyatakan takkan melakukan intervensi dalam pilkada serentak. Maka bila ada jajaran aparat Polri yang mengintimidasi, maka institusi Polri telah tak sejalan dengan sikap Presiden Prabowo Subianto,” kata Ronny.
    Dia melanjutkan sikap Prabowo Subianto itu direspons oleh PDIP dengan sebuah sikap optimisme bahwa pelaksanaan pilkada serentak bisa berjalan dengan baik. Oleh karena itu, kader dan simpatisan PDIP di seluruh Indonesia untuk terus bergerak dan tidak takut. Kader tak boleh takut melawan jika ada upaya intervensi oleh oknum aparat.

    “Maka sekiranya ditemukan di lapangan ada institusi Polri dipakai untuk melakukan intimidasi kepada kepala desa dan atau kader PDI Perjuangan, jangan ragu-ragu melawan berbagai intervensi. Sebab kalau begitu, Polri berarti tak menjalankan perintah komandan tertingginya,” tegas Ronny.

  • Debat Berjalan Lancar, KPU Luwu Utara Ucapkan Terima Kasih

    Debat Berjalan Lancar, KPU Luwu Utara Ucapkan Terima Kasih

    FAJAR.CO.ID, MAKASSAR – Debat kandidat yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Luwu Utara di Hotel Four Point Makassar, Kamis, 31 Oktober 2024 berlangsung dengan lancar dan sukses. 

    Ketua KPU Luwu Utara, Hayu Vandi, mengapresiasi jalannya debat yang berjalan kondusif dan penuh dengan adu gagasan yang konstruktif.

    “Debat kali ini bahkan melampaui ekspektasi kami. Suasana sangat akrab, tetapi para kandidat tetap bertarung dalam gagasan dengan baik. Ini menjadi salah satu debat yang diapresiasi oleh berbagai pihak, termasuk teman-teman dari Kerukunan Keluarga Luwu Raya dan Komisioner KPU Sulsel,” ujar Hayu.

    Hayu mengucapkan terima kasih kepada semua kandidat yang hadir dan menciptakan suasana yang kondusif sehingga acara dapat berjalan lancar dan nyaman. 

    “Semoga suasana positif ini tetap terjaga sampai hari pemilihan nanti,”ungkapnya.

    Ia juga mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilih mereka dengan bijak pada 27 November mendatang, demi memilih bupati dan wakil bupati Luwu Utara, swrta memilih gubernur dan wakil gubernur yang akan memimpin Sulsel ke depan.

    “Datanglah ke TPS, mari kita gunakan hak pilih kita dengan bijak demi masa depan daerah kita,” tutupnya. (Ikbal/fajar)

  • Momen Mantan Wali Kota Parepare Tegur Mendagri Tito Karnavian saat Rapat di DPR

    Momen Mantan Wali Kota Parepare Tegur Mendagri Tito Karnavian saat Rapat di DPR

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Sebuah momen yang menarik perhatian publik terjadi dalam rapat Komisi II DPR bersama Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, pada Kamis (31/10/2024) di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta.

    Rapat tersebut dipimpin oleh Ketua Komisi II DPR, Rifqinizamy Karsayuda, dengan agenda utama untuk melakukan pendalaman materi antara Komisi II dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

    Menteri Tito hadir dalam rapat tersebut didampingi oleh dua Wakil Menteri Dalam Negeri, yaitu Bima Arya Sugiarto dan Ribka Haluk. Rapat berlangsung lancar, dengan anggota Komisi II DPR menyampaikan pandangan dan tanggapan terhadap berbagai isu penting.

    Namun, suasana sempat berubah ketika salah satu anggota Komisi II dari Fraksi Golkar, Taufan Pawe, mulai menyampaikan pendapatnya.

    Taufan, mantan Walikota Parepare, memulai dengan menyapa pimpinan rapat serta seluruh anggota komisi dan pejabat Kemendagri yang hadir.

    Di tengah penyampaiannya, Taufan menyadari bahwa Menteri Tito tengah berbincang dengan Wamendagri Bima Arya, sehingga ia pun memberikan teguran secara langsung.

    “Izin, Pak, mohon diperhatikan, Pak Menteri, kami ini lagi pendalaman. Kalau Pak Menteri bicara saya bicara bagaimana bisa, Pak?” ujar Taufan.

    Mendengar teguran tersebut, Tito segera mengakhiri percakapannya dengan Wamendagri dan kembali memperhatikan jalannya rapat.

    Momen ini sempat mengundang perhatian peserta rapat lainnya dan menunjukkan dinamika yang hidup dalam pembahasan antara Komisi II DPR dan Kemendagri.

    Rapat ini berlangsung dengan lancar setelahnya, dan menunjukkan keseriusan Komisi II DPR dalam menggali materi dari pihak Kemendagri terkait berbagai isu penting yang menjadi agenda pembahasan.

  • Minim Andil Pemerintah, Warga Tutar Siap Hibahkan Tanahnya untuk Dibanguni Sekolah Jika Bebas Terpilih Jadi Bupati

    Minim Andil Pemerintah, Warga Tutar Siap Hibahkan Tanahnya untuk Dibanguni Sekolah Jika Bebas Terpilih Jadi Bupati

    Cahaya harapan itu semakin terang ketika Irwan, warga Desa Datte, menyatakan kesediaannya menghibahkan sebidang tanah untuk membangun sekolah dasar. Tanah tersebut akan diberikan tanpa syarat, asal kepemimpinan Bebas-Siti dapat membawa perubahan bagi Tutar. “Saya ingin anak-anak kami mendapat akses pendidikan yang lebih baik. Silakan bangun sekolah di tanah saya, Pak Bebas,” ungkap Irwan penuh ketulusan.

    Irwan yakin, akses pendidikan yang memadai akan menumbuhkan masa depan lebih cerah untuk Tutar. “Pendidikan bukan hanya hak, tapi juga kebutuhan masa depan. Dengan pendidikan, kami berharap generasi anak-anak kami bisa berkontribusi dalam perkembangan sosial dan ekonomi Polman,” lanjutnya.

    Ia juga mencerminkan nilai kebersamaan, di mana pendidikan dianggap sebagai tanggung jawab semua pihak, termasuk warga. “Kami merasa bersyukur, baru kali ini ada calon bupati yang datang ke tempat kami. Pak Bebas menunjukkan dirinya sebagai pemimpin yang peduli dan menjangkau masyarakatnya tanpa terkecuali,” kata Irwan.

    Bagi warga Tutar, sosok Bebas Manggazali tidak sekadar menjanjikan perubahan, tapi membawa cahaya yang dinanti-nanti untuk mengubah kenyataan. Mereka menyimpan harapan besar, bahwa pemimpin yang hadir di hadapan mereka kali ini akan membawa perbedaan nyata dalam hidup mereka, membangun mimpi mereka di tengah keterbatasan yang sekian lama mereka alami. (*)

  • Hanya 1 dari Tiga ASN Pemprov yang Diproses Pelanggaran Netralitas, Tim Hukum Danny-Azhar Soroti Bawaslu

    Hanya 1 dari Tiga ASN Pemprov yang Diproses Pelanggaran Netralitas, Tim Hukum Danny-Azhar Soroti Bawaslu

    FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Tim hukum pasangan calon Gubernur Sulsel, Moh Ramdhan Pomanto dan Azhar Arsyad menyoroti Bawaslu terkait pelanggaran netralitas ASN Pemprov.

    Ketua Tim Hukum Danny-Azhar, Akhmad Rianto menjelaskan bahwa laporan mereka terkait dugaan keterlibatan Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam kampanye politik menunjukkan adanya ketidakadilan.

    Dalam kasus ini, terdapat tiga orang yang berpose dengan simbol jari terkait salah satu calon dalam Pilgub Sulsel. Namun, hanya satu orang yang ditetapkan sebagai tersangka, yaitu Kepala Samsat Wilayah Makassar I, Yarham Yasmin.

    “Saya tidak tahu apakah ini kesengajaan yang dilakukan oleh Bawaslu Sulsel sehingga secara parsial menetapkan satu orang tersangka. Padahal ketiganya bisa dijadikan tersangka. Karena mengangkat simbol jari yang identik salah satu paslon pilgub,” ujarnya, Kamis (31/10/2024).

    Lebih lanjut, Rianto juga menyoroti laporan terkait kegiatan jalan santai dalam rangka peringatan HUT Sulsel yang ke 335 tahun di Kabupaten Soppeng yang turut dihadiri oleh Cagub Sulsel nomor urut 2, Andi Sudirman Sulaiman.

    Ia menegaskan, kehadiran Andi Sudirman dalam acara tersebut jelas menguntungkan dirinya sebagai salah satu calon di Pilgub Sulsel. Sayangnya, laporan ini justru dipindahkan ke Bawaslu Soppeng tanpa penanganan yang memadai.

    Akhmad Rianto tidak berhenti di situ. Ia juga mengkritik laporan yang melibatkan Pj gubernur Sulsel, Pjs Wali Kota Makassar, dan Pj Sekda Makassar yang diduga terafiliasi dengan pasangan calon 02. Menurutnya, laporan ini tidak dilanjutkan tanpa alasan yang jelas.

  • AKD DPRD Sulsel, Fatma Wahyuddin Pimpin Fraksi Demokrat

    AKD DPRD Sulsel, Fatma Wahyuddin Pimpin Fraksi Demokrat

    FAJAR.CO.ID, MAKASSAR – Anggota DPRD Sulawesi Selatan, Fatma Wahyuddin secara resmi ditunjuk sebagai Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPRD Sulsel untuk periode 2024-2029.

    Pengumuman tersebut disampaikan Fatma Wahyuddin usai pelantikan para pimpinan DPRD Sulsel dan alat kelengkapan dewan (AKD), di ruang paripurna DPRD Sulsel, Kamis (31/10/2024).

    Fatma menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, atas dukungan dan kepercayaan yang diberikan kepadanya.

    Mantan Legislator Makassar dua periode ini juga mengapresiasi Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Sulsel, Ni’matullah atas dukungan dalam proses penetapannya sebagai ketua fraksi.

    “Saya mengucapkan terima kasih kepada Ketua Umum Partai Demokrat, Bapak Agus Harimurti Yudhoyono, serta Ketua DPD Partai Demokrat Sulsel, Bapak Ni’matullah, atas kepercayaan yang diberikan kepada saya untuk menjabat sebagai Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Sulsel periode 2024-2029,” ujar Fatma.

    Fatma menegaskan komitmennya untuk menjalankan amanah ini dengan sebaik-baiknya dan siap berjuang demi kepentingan rakyat Sulawesi Selatan.

    Penunjukan Fatma Wahyuddin sebagai Ketua Fraksi Demokrat menambah optimisme partai untuk terus berkontribusi positif bagi kemajuan Sulawesi Selatan.

    Sebagai Ketua Fraksi Demokrat, ia berjanji akan memperkuat peran Demokrat dalam mendukung kebijakan yang pro-rakyat serta meningkatkan sinergi dengan seluruh anggota fraksi dalam mewujudkan aspirasi masyarakat.

    “Sebagai Ketua Fraksi Partai Demokrat, tentu memiliki tanggung jawab besar untuk mendengar dan memperjuangkan setiap aspirasi rakyat Sulawesi selatan, khususnya warga saya di Dapil Makassar A,” pungkasnya. (Ikbal/fajar)

  • Dua Oknum Perwira Polda Sulsel Diduga Tak Netral di Pilkada, Komisi III DPR RI Minta Tindakan Tegas

    Dua Oknum Perwira Polda Sulsel Diduga Tak Netral di Pilkada, Komisi III DPR RI Minta Tindakan Tegas

    FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Diduga terlibat deklarasi Pasangan Calon (Paslon) Bupati di Kabupaten Bone, dua oknum perwira Polda Sulsel kini sedang menanti nasibnya setelah melewati proses pemeriksaan di Bid Propam.

    Seperti diketahui, dua oknum perwira itu masing-masing berinisial AMY dan ASS, yang masing-masing berpangkat Ajun Komisaris Polisi (AKP).

    Dugaan keterlibatan mereka menarik perhatian luas, termasuk dari anggota Komisi III DPR RI yang memberikan perhatian serius pada kasus ini.

    Seperti pada kunjungan Kerja Spesifik Komisi III DPR RI yang berlangsung di Aula Mapolda Sulsel, Jl Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, pada Kamis (31/10/2024), kasus ini menjadi salah satu topik.

    Habib Aboe Bakar Alhabsyi, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang juga merupakan anggota Komisi III memberikan keterangannya usai pertemuan tersebut.

    “Tadi kita membicarakan tentang persiapan-persiapan menghadapi Pilkada, semoga berjalan lancar dan tidak ada masalah-masalah,” ujar Aboe Bakar.

    Dikatakan Aboe Bakar, ia meminta jajaran Polda Sulsel dan Kejati Sulsel bersikap netral dalam proses Pilkada serentak ini. “Jangan sampai keterlibatan ASN, anggota (Polri) ada yang tidak rapi (netral),” tukasnya.

    Ia pun tidak menutup perhatiannya pada dua oknum perwira Polda Sulsel yang diduga tidak netral. Bahkan, keluar daerah tanpa izin dari pimpinan. “Dan kita cek beberapa daerah, di Sinjai, Bone dan sebagainya. Iya iya, termasuk juga (dua oknum perwira Polda Sulsel yang diduga tak netral),” Aboe Bakar menuturkan.

  • 79 Tahun Indonesia Merdeka, Akses Jalan Tutar Masih Bikin Merinding

    79 Tahun Indonesia Merdeka, Akses Jalan Tutar Masih Bikin Merinding

    FAJAR.CO.ID, POLMAN — Tubbi Taramanu atau Tutar, sebuah daerah di pedalaman Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Jauh sebelum Indonesia merdeka sudah dikenal sebagai daerah yang terisolir, terbelakang dan terjauh dari pusat kota. Tak mudah untuk menuju ke sana. Butuh kekuatan ekstra, keberanian dan kesabaran. Jalanan berlumpur dan curam. Tak ada aspal sama sekali. Sangat jauh dari gemerlapnya perkotaan.

    Bebas Menembus Desa Terpencil di Kecamatan Tutar

    Sekira pukul 13.30 WITA, Minggu, 27 Oktober 2024, Andi Bebas Manggazali telah berkemas. Dia pun naik ke mobil off-roadnya, berangkat ke Tutar. Dia bersama 6 orang lainnya, yang merupakan tim Bebas-Siti (BESTI). Mengenakan kaos hitam dan topi, Bebas memulai perjalanannya dengan penuh keyakinan di terik matahari menyengat kulit. Matahari, meskipun membakar dan membuat segala sesuatunya tampak tidak bersahabat, memberi makna bahwa setiap tetes keringat yang jatuh bukanlah sia-sia; ia menjadi bukti usaha yang tak kenal lelah.

    Di bawah terik matahari ini menjadi cermin, yang memantulkan gambaran tentang batasan diri dan keinginan untuk terus melangkah demi bertemu masyarakat Tutar. Bebas berangkat dari Kecamatan Polewali, pusat kota Kabupaten Poman, jalan Palm Raya menuju lokasi yang jarak tempuhnya memakan sekitar 11 jam perjalanan.

    Memasuki Tutar luar, Bebas dan rombongan menghadapi perjalanan berliku, penuh lumpur adalah tantangan yang tak mudah. Jalanan ini seringkali tak hanya menguji adrenalin. Menuntut keberanian, ketekunan, dan rasa percaya diri. Setiap tikungan dan genangan lumpur menuntut perhatian ekstra, karena satu kesalahan saja bisa berakhir dengan kendaraan tergelincir atau terperosok ke dalam jurang.

  • Debat Pilkada Lutra, KPU Harap Tingkatkan Partisipasi Pemilih

    Debat Pilkada Lutra, KPU Harap Tingkatkan Partisipasi Pemilih

    FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Luwu Utara akan menggelar debat kandidat Pilkada di Hotel Sheraton Makassar pada Kamis, 31 Oktober 2024, pukul 20.00 WITA.

    Ketua KPU Luwu Utara, Hayu Vandy, menyatakan bahwa acara ini diharapkan memberikan ruang kepada pasangan calon (Paslon) dalam memaparkan visi dan misi mereka secara lebih mendetail.

    “Harapannya, visi misi yang sudah tertuang dalam dokumen bisa dieksplorasi lebih detail lagi dalam debat. Dengan begitu, masyarakat bisa memiliki gambaran jelas dan menagih visi misi Paslon yang nantinya terpilih,” ujar Hayu.

    Debat ini sekaligus menjadi bagian dari kampanye, yang diharapkan dapat mendorong peningkatan partisipasi masyarakat. Menurut Hayu, penyampaian visi misi oleh para paslon dalam debat bisa menjadi referensi bagi pemilih, khususnya mereka yang masih ragu atau belum menentukan pilihan.

    “Kami berharap, para pemilih yang masih bimbang bisa lebih tegas menentukan dukungannya usai debat ini. Terdapat segmen pemilih yang rasional dan ingin mendengar secara rinci visi dan misi paslon untuk menilai apakah rencana yang mereka paparkan rasional atau tidak,” lanjutnya.

    Dalam debat nanti, empat pasangan calon akan saling beradu gagasan dan program terkait isu-isu penting seperti peningkatan kesejahteraan, tata kelola pemerintahan, penguatan kewilayahan, serta pembangunan berkelanjutan yang berdaya saing.

    Keempat Paslon tersebut adalah Arsyad Kasmar – Muh. Fajar Jabir, Andi Abdullah Rahim – Jumail Mappile, Suaib Mansur – Triyono, serta Muh. Fauzi – Ajied Syaputra.