Category: Fajar.co.id Politik

  • Kerja Sistematik Kanvazer dan Tingkat Penerimaan Appi, Kunci Kemenangan Mulia

    Kerja Sistematik Kanvazer dan Tingkat Penerimaan Appi, Kunci Kemenangan Mulia

    FAJAR.CO.ID, MAKASSAR. – Kemenangan pasangan Mulia di pilkada Makassar 2024, tentunya punya catatan menarik dari perjalanan panjang Munafri Arifuddin di peta perpolitikan Sulawesi Selatan.

    Gagal dua kali di perhelatan pemilihan Walikota Makassar, tidaklah menyurutkan semangat Munafri Arifuddin untuk mewujudkan mimpinya mewakafkan diri membangun Kota Makassar.

    Pernah kalah melawan kotak kosong, dan kembali tumbang di Pilkada berikutnya 2019. Tentunya jadi catatan dan bahan evaluasi tersendiri bagi Munafri Arifuddin.

    Usai kalah di dua perhelatan pilkada, Munafri Arifudin yang indentik dengan PSM Makassar, kemudian menata langkah politiknya menahkodai partai Golkar Makassar.

    Di pileg 2024, Munafri Arifuddin berhasil meraih suara signifikan di pencalekan DPRD Sulsel dan mencatatkan dirinya salah satu caleg terpilih partai Golkar di daerah pemilihan (Dapil) Makassar A.

    Melihat potensi menang di pilkada Makassar berdasarkan hasil survei yang berada di angka 43-46 persen secara personal. Munafri – Arifudfin mengambil keputusan maju bertarung dengan taqline (WATTUNNAMI APPI)

    Keputusan mundur dan melepas kursi di DPRD Sulsel, tentunya adalah konsekuensi yang diambil Munafri Arifuddin untuk mewujudkan mimpinya membangun kota Makassar.

    Dengan bermodalkan 43-46% persen tingkat elektabilitas berdasarkan hasil rekam survei, politisi Golkar yang lebih akrab disapa Appi, kembali meramu kekuatan tim untuk maju bertarung dan memenangkan perhelatan pilkada Makassar 2024.

    Kegigihan kerja sitimatis pasukan Kanvazer dipileg lalu, menghantarkannya ke gedung perwakilan rakyat (DPRD Sulsel) sebagai caleg terpilih dengan perolehan 29.800 suara. Pasukan Kanvazer Ini tentunya jadi mesin pencari suara untuk memenangkan Appi di pilkada Makassar.

  • Danny Pomanto Gugat Hasil Pilgub Sulsel ke MK, Begini Respons Tim Sudirman-Fatma

    Danny Pomanto Gugat Hasil Pilgub Sulsel ke MK, Begini Respons Tim Sudirman-Fatma

    FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Tim pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel terpilih, Andi Sudirman-Fatmawati Rusdi (Andalan Hati) tanggapi sikap rivalnya Danny Pomanto-Azhar Arsyad (DIA) yang akan menggugat hasil Pilgub Sulsel 2024 ke Mahkamah Konstitusi.

    Tim Andalan Hati meminta agar rivalnya itu legawa, sekaligus mengajak semua pihak untuk sama-sama menatap masa depan Sulsel yang diyakini akan lebih baik lagi nantinya.

    “Lebih baik kita fokus menatap masa depan Sulsel yang lebih baik, mempersiapkan pemerintah baru Sulsel yang jauh lebih maju dan berkarakter,” ujar Juru Bicara Andalan Hati, Muhammad Ramli Rahim, Selasa, 10 Desember 2024.

    MRR, akronim namanya, menyebut dengan perbedaan hampir 1,4 juta raihan suara, gugatan DIA ke MK dianggap hanya akan membuang energi saja. Kendati, itu adalah hak demokrasi bagi setiap paslon yang kalah dalam pemilu.

    “Dengan selisih lebih dari 1,4 juta suara tanpa money politik dan tanpa intimidasi, masyarakat Sulsel tak perlu menanggapi serius keinginan gugatan dia, kita berikan kesempatan dia berjuang,” tandasnya.

    Di sisi lain, MRR menyampaikan terima kasih kepada semua pihak mulai dari penyelenggara, pengawas, hingga pengamanan pilkada yang telah meyukseskan Pilgub Sulsel 2024.

    “Kami ucapkan terima kasih ke KPU, Bawaslu, TNI-Polri yang telah sama-sama menyukseskan Pilgub Sulsel 2024,” ucapnya.

    Tidak hanya itu, ucapan terima kasih juga disampaikan MRR kepada seluruh pihak terkait lainnya, yaitu Pemprov, DPRD, Partai Politik, dan semua masyarakat Sulsel.

  • Pramono-Rano Menang Satu Putaran dengan Raihan 50,07 Persen Suara, Begini Kilas Balik Pilkada Jakarta

    Pramono-Rano Menang Satu Putaran dengan Raihan 50,07 Persen Suara, Begini Kilas Balik Pilkada Jakarta

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pasangan calon nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno meraih suara terbanyak dalam Pilgub Jakarta 2024.

    Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI usai menyelesaikan rekapitulasi perolehan suara Pilkada Jakarta 2024 menyatakan bahwa pasangan nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno (Si Doel) meraih suara sebanyak 2.183.239 atau 50,07%.

    Sementara calon gubernur dan calon wakil gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono (RIDO), memperoleh 1.718.160 suara.

    Kemudian pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Jakarta nomor urut 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana meraih 459.230 suara.

    “Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, berita acara sertifikasi rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara dari setiap kabupaten/kota dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKJ 2024, saya nyatakan sah,” kata Ketua KPU DKI Jakarta, Wahyu Dinata, pada Minggu (8/12/2024) lalu.

    Dari hasil rekapitulasi menunjukkan bahwa Pramono-Rano menang satu putaran.

    Wahyu menyatakan pihaknya akan mengumumkan Gubernur atau Wakil Gubernur Jakarta terpilih dalam waktu tiga hari ke depan jika tidak ada gugatan sengketa pemilu di Mahkamah Konstitusi (MK).

    “Kalaupun tidak ada gugatan tiga hari kemudian setelah diumumkan ya tidak ada gugatan, kami akan menetapkan hasil pemilunya,” katanya.

    Wahyu menuturkan, jika hasil pemilu Gubernur DKI Jakarta digugat, KPU akan mengikuti prosesnya.

    “Tapi kami berharap tidak ya, karena kami sudah melakukan proses secara transparan dan masyarakat bisa melihat sendiri hasilnya,” tegasnya.

  • Tim Ridwan Kamil Bakal Gugat ke MK Karena Partisipasi Pemilih Rendah, Tatak Ujiyati: Ini Seburuk-buruknya Gugatan

    Tim Ridwan Kamil Bakal Gugat ke MK Karena Partisipasi Pemilih Rendah, Tatak Ujiyati: Ini Seburuk-buruknya Gugatan

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Tim pemenangan Ridwan Kamil-Suswoni bakal menggugat hasil pemilu ke Mahkamah Konstitusi (MK). Alasannya partisipasi pemilih di Jakarta yang rendah.

    Hal itu menuai sorotan. Pegiat Media Sosial Tatak Ujiyati menyebut alasan gugatan tersebut serendah-rendahnya gugatan.

    “Menggugat karena partisipasi pemilih rendah. Ini sih seburuk-buruknya alasan gugatan,” kata Tatak dikutip dari unggahannya di X, Selasa (10/12/2024).

    Kalaupun gugatan itu dikabulkan. Tatak menyebut hal tersebut menjadi rekam jejak yang buruk.

    “Nanti kalau gugatan dikabulkan oleh pengadilan, bakal jadi preseden buruk,” ujarnya.

    Padahal menurutnya, pihak Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) telah menyebar undangan pemilihan. Namun memang pada dasarnya warga enggan ke Tempat Pemungutan Suara (TPS).

    “Petugas KPUD sudah menyebar undangan, hak wargalah untuk datang atau tidak datang ke TPS. Nggak ada yag bersangkutan maksa,” terangnya.

    Adapun rencana gugatan itu disampaikan Ketua Tim Pemenangan Ridwan Kamil-Suswoni, Ahmad Riza Patria.

    Ia menyatakan sedang menyiapkan permohonan perselisihan hasil pemilu ke MK. Itu setelah Komisi Pemilihan Umum Jakarta mengumumkan hasil rekapitulasi suara Pilkada Jakarta.
    (Arya/Fajar)

  • Soal Peluang Jokowi Bergabung Gerindra, Ahmad Muzani Ungkap Pertemuan dengan Prabowo Subianto

    Soal Peluang Jokowi Bergabung Gerindra, Ahmad Muzani Ungkap Pertemuan dengan Prabowo Subianto

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) belum lama ini resmi memecat Jokowi beserta keluarganya sebagai bagian dari PDIP. Langkah itu diumumkan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto.

    Sejak pengumuman itu, kini muncu berbagai spekulasi mengenai langkah politik yang akan dilakukan Jokowi, terutama terkait peluang untuk bergabung dengan partai baru. Spekulasi pun mulai bermunculan.

    Salah satu spekulasi yang berkembang adalah kemungkinan Jokowi akan bergabung denan Partai Gerindra. Spekulasi itu muncul usai Jokowi bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto.

    Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani menyebut kedatangan Jokowi di kediaman Presiden RI Prabowo Subianto, Jakarta Selatan, Jumat (6/12), sebagai kunjungan balasan.

    Menurut Muzani, Prabowo sebelumnya pernah mengunjungi kediaman Jokowi di Solo, Jawa Tengah, dan pertemuan pada Jumat kemarin menjadi silaturahmi balasan.

    “Itu, kan, dalam tradisi silahturahmi sesuatu yang biasa. Kunjung mengunjungi, balas membalas atas silahturahmi itu biasa,” kata dia menjawab awak media di Jakarta, Senin (9/12).

    Muzani mengatakan isi pembicaraan dari pertemuan Prabowo dengan Jokowi hanya bersifat ringan, dan tak melulu soal politik praktis. “Nah, apa yang dibicarakan, yang ringan-ringan, yang enteng-enteng,” kata Ketua MPR RI itu.

    Muzani kemudian menerima pertanyaan awak media soal kemungkinan pertemuan Prabowo dan Jokowi membahas ajakan merapat ke Gerindra.

    Diketahui, Prabowo saat ini berstatus Ketum Gerindra dan Jokowi bersama keluarga sudah tidak menjadi bagian PDI Perjuangan. Menurut Muzani, tidak ada spesifik membahas ajakan Jokowi bergabung ke Gerindra dalam pertemuan Jumat kemarin. “Ya, secara spesifik enggak,” kata dia.

  • Tim Ridwan Kamil Bakal Gugat ke MK Karena Partisipasi Pemilih Rendah, Tatak Ujiyati: Ini Seburuk-buruknya Gugatan

    PKS Sebut Kekalahan RIDO Kalah di Pilgub Jakarta Hal Biasa, Ngaku Kadernya Sudah Bekerja Keras

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengakui kekalahan jagoannya di Pilgub Jakarta. Mereka menyebutnya sebagai hal biasa.

    Itu diungkapkan Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera. Ia juga mengakui, meski PKS menang di Pileg, tapi kalah di Pilgub.

    “Dalam kompetisi menang kalah adalah hal biasa. @PKSejahtera menang saat pileg di Jakarta, tapi di Pilkada Paslon yang diusung PKS saat ini di peringkat dua,” kata Mardani dikutip dari unggahannya di X, Senin (9/12/2024).

    Soal gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) oleh tin Ridwan Kamil-Suswoni (Rido). Mardani menyebut pihaknya masih dalam tahap mempertimbangkan.

    “Insyaallah tim pemenangan RIDO akan buat keputusan apakah akan menerima atau menggugat ke MK,” ucapnya.

    Walaupun kalah, PKS sendiri mengaku bahagia. Karena kadernya telah bekerja keras.

    “Kami di PKS bahagia karena kami merasakan semua kader bekerja keras mewujudkan kemenangan RIDO,” terangnya.

    Apalagi, jika merujuk pada data. Raihan suara Rido lebih tinggi dari PKS saat Pileg.

    “Angka hampir 40% jauh diatas suara PKS di angka 18% (suara PKS di Jakarta). Kerja kader sangat terasa di lapangan. Perolehan peringkat dua tentu akan dievaluasi bersama,” jelasnya.

    Tidak hanya PKS, Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus yang mengusung Rido disebutnya juga telah berjuang.

    “Semua partai dalam KIM Plus telah berjuang dan kita kerja sama. Tapi memang dukungan aktif Mas @aniesbaswedan di ujung agak lambat diantisipasi,” pungkasnya.

    “Tapi sekali lagi, menang kalah adalah hal biasa,” tambahnya.
    (Arya/Fajar)

  • Gerindra: Gus Miftah Tidak Melecehkan, Bisa Jadi Karena Persoalan Politis

    Gerindra: Gus Miftah Tidak Melecehkan, Bisa Jadi Karena Persoalan Politis

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Miftah Maulana Habiburrahman Gus Miftah resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Agama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. Langkah ini diambil Miftah setelah videonya yang mengolok-olok penjual es teh saat acara pengajian di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada Rabu (20/11/2024) viral di media sosial.

    Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Abdul Wachid mengaku dirinya sempat menelepon Gus Miftah untuk menegur candaan bernuansa merendahkan orang tersebut.

    Abdul Wachid menegur Gus Miftah agar mengevaluasi model dakwahnya agar jangan seperti dulu saat belum menjadi bagian dari pemerintahan, meskipun saat ini sudah mengundurkan diri.

    Atas adanya polemik ini, Politisi Fraksi Partai Gerindra ini menjelaskan dalam waktu dekat Komisi VIII bersama Kementerian Agama (Kemenag) akan membahas terkait dengan model dakwah yang harus ada batasan tertentu.

    “Sehingga yang terkait dengan kerukunan beragama dan menyangkut masalah sosial ada aturan yang dipegang oleh para dai yang turun di daerah,” jelas Abdul Wachid dalam keterangannya, Senin (9/12/2024).

    Di sisi lain, ia menilai dalam situasi dan kondisi masyarakat Indonesia yang majemuk, perlu melihat situasi dan kondisi, khususnya dalam berdakwah. Menurutnya, kadang kelakar itu menjadi suatu yang tidak baik dalam hal tertentu karena dianggap itu pelecehan.

    “Saya kira Gus Miftah tidak melecehkan tapi dianggap pelecehan. Bisa jadi ini karena persoalan politis atau apa, kita sedang pelajari itu. Persoalan Gus Miftah sudah selesai. Presiden sudah negur, kami di DPR Komisi VIII juga sudah negur. Saya kira ini menjadi evaluasi untuk Gus Miftah dan para dai semuanya,” pungkasnya. (Pram/fajar)

  • Pramono-Rano Menang Satu Putaran dengan Raihan 50,07 Persen Suara, Begini Kilas Balik Pilkada Jakarta

    Tim RIDO dan Dharma-Kun Tolak Tanda Tangan Hasil Rekap Pilkada Jakarta

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Suasana panas mengiringi rapat pleno rekapitulasi hasil Pilkada DKI Jakarta 2024 di tingkat provinsi pada Minggu (9/12). Saksi dari pasangan calon Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana sepakat tidak menandatangani berita acara hasil rekapitulasi suara.

    Rapat yang dimulai pukul 14.00 WIB itu berjalan lancar pada awalnya. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta memulai dengan paparan perolehan suara di tingkat kota/kabupaten sebelum melanjutkan ke hasil akhir tingkat provinsi. Saat sesi verifikasi, Ketua KPU Jakarta memberikan kesempatan kepada saksi dari tiga pasangan calon dan Bawaslu untuk memeriksa kecocokan data perolehan suara.

    Semua pihak, termasuk saksi paslon dan Bawaslu, menyatakan data perolehan suara cocok. Namun, situasi berubah ketika tiba waktunya mengesahkan hasil rekapitulasi. Saksi dari paslon nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono, mengajukan keberatan terkait insiden di TPS Pinang Ranti, Jakarta Timur. Mereka menyoroti dugaan pelanggaran berupa anggota KPPS dan TPPS mencoblos pasangan nomor urut 03 pada 18 surat suara.

    Keberatan itu membuat suasana semakin tegang. Saksi dari kubu RIDO bahkan memilih meninggalkan ruangan sebelum pleno selesai. “Izin kami mundur,” ujar Ramdan Alamsyah, Koordinator Tim Pemenangan RIDO.

    Hal serupa dilakukan saksi dari paslon nomor urut 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana. Mereka menolak menandatangani berita acara meski tetap mengikuti pleno hingga selesai. “Kami tidak akan menandatangani, izin,” ungkap salah satu saksi Dharma-Kun.

  • Setelah Appi-Aliyah Menang Telak di Makassar, Ini Analisa Pengamat

    Setelah Appi-Aliyah Menang Telak di Makassar, Ini Analisa Pengamat

    FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Pengamat politik Arief Wicaksono berharap semua pihak bisa menerima hasil Pilwalkot Makassar 2024 dengan baik.

    Menurutnya, rakyat telah memutuskan pilihannya dan pasangan Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham (MULIA) menjadi pilihan mayoritas.

    Akademisi Universitas Bosowa itu menegaskan, dalam konteks demokrasi, kalah dan menang merupakan hal yang biasa.

    Makanya, ia berharap tidak perlu ada narasi-narasi yang tidak positif di masyarakat.

    “Memang jelas bahwa akan ada pihak yang kecewa atas kekalahannya. Kekecewaan atas kekalahan pada dasarnya adalah hal yang wajar. Tapi mereka yang kalah kita harapkan bisa legowo menerima hasil ini,” katanya di Makassar, Minggu (8/12/2024).

    Arief menegaskan, setelah masyarakat selesai memilih pemimpin daerah, menjadi tugas semua pihak untuk bersama-bersama melakukan rekonsiliasi.

    “Mesti ada kebesaran hati semua pihak yang dilandasi ikatan persaudaraan dan dorongan untuk sama-sama membangun daerah menjadi lebih baik,” katanya.

    “Kita harus menyisakan energi untuk hal positif dan menjemput transisi serta membangun soliditas agar pemerintahan bisa berjalan dengan bagus. Kita harus bersama-sama mendukung pemerintahan baru ini,” lanjutnya.

    Ia juga berpesan kepada calon yang terpilih atau pemenang Pilwalkot agar bisa merangkul lawan politiknya.

    “Pemenang kita harapkan bisa mengajak pihak yang kalah, dan semua pendukungnya, untuk bersama-sama membangun Makassar,” tegasnya.

    Cara merangkul yang bisa dilakukan termasuk berbesar hati untuk mendengarkan atau mengakomodir ide, gagasan, atau bahkan visi-misi pasangan calon yang lain yang memang dinilai positif dan dibutuhkan warga kota ini.

  • Pramono-Rano Menang Satu Putaran dengan Raihan 50,07 Persen Suara, Begini Kilas Balik Pilkada Jakarta

    Pramono Anung-Rano Karno Raih 50,07 Persen, Cak Lontong: Ini Kemenangan Warga Jakarta

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung-Rano Karno, resmi ditetapkan sebagai peraih suara tertinggi di pilgub Jakarta 2024.

    Hal tersebut berdasarkan hasil pleno Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta, Minggu (8/12). Usungan PDIP itu meraih 50,07 persen suara atau berhasil memenangkan pilgub dalam satu putaran.

    Ketua Ketua tim pemenangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta nomor urut 3 Pramono-Rano, Lies Hartono alias Cak Lontong menyatakan bahwa pasangan Pramono Anung dan Rano Karno meraih suara 50 persen plus 2.925 suara.

    “Hasilnya adalah paslon 01, mendapatkan 1.718.160 suara sama dengan 39,4 persen. Paslon 02, mendapatkan 459.230 suara sama dengan 10,53 persen dan paslon 03, Mas Pram dan Bang Doel mendapatkan 2.183.239 suara atau setara dengan 50,07 persen,” kata Cak Lontong Rumah Pemenangan Mas Pram-Bang Doel, Menteng, Jakarta Pusat, dilansir jawapos, Minggu (8/12).

    “Itu sama dengan 50 persen plus 2.925 suara. Kita menyambut baik kerena ini kemenangan warga Jakarta,” sambungnya.

    Cak Lontong mengaku bersyukur atas unggulnya pasangan Pramono-Rano pada Pilkada Jakarta 2024. Ia menyebut perhitungan suara di TPS, Kecamatan hingga tingkat provinsi tidak mengalami perubahan.

    “Ini mari kita panjatkan puji syukur terutama kami tim pemenangan karena hasil rekapitulasi tingkat provinsi ini sudah sesuai dengan tingkatan-tingkatan yang sebelumnya dan dengan demikian paslon nomor 3 sudah sah memperoleh suara tertinggi dalam kontestasi Pilgub Jakarta 2024, dengan 50,07 persen dan unggul merata di seluruh kabupaten/kota se-DKI,” tegas Cak Lontong.