Category: Fajar.co.id Ekonomi

  • Program Listrik PLN Masuk Sawah Mampu Buat Petani di Sulawesi Selatan Untung Berkali Lipat

    Program Listrik PLN Masuk Sawah Mampu Buat Petani di Sulawesi Selatan Untung Berkali Lipat

    Fajar.co.id, Makassar — PT PLN (Persero) melalui program Electrifying Agriculture terbukti mampu meningkatkan produksi sampai tiga kali lipat di Desa Kampili, Kelurahan Parangbanoa, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan. Ketua Kelompok Tani Makmur Desa Kampili, Syahruddin mengaku selain dapat meningkatkan intensitas panen, biaya operasional juga lebih hemat 85% sejak menggunakan listrik.

    Syahruddin menjelaskan listrik dengan daya terpasang 66 kiloVolt Ampere (kVA) menjadi sumber energi untuk mengoperasikan pompa listrik yang mengaliri sawah seluas 200 Hektar di ketiga desa tersebut.

    “Sebelumnya masyarakat hanya mampu memanen satu kali saja per tahun dan setelah menggunakan pompa listrik masyarakat mampu memaksimalkan kemampuan panen hingga tiga kali dalam satu tahun,” ujar Syahruddin.

    Ia mencatat sebelum menggunakan listrik, dalam satu kali siklus panen para petani menghabiskan total Rp 360 juta untuk membeli gas LPG, sedangkan saat menggunakan listrik PLN para petani hanya mengeluarkan biaya Rp 51 juta per panen.

    “Artinya terdapat penghematan biaya operasional untuk menjalankan mesin pompa air adalah sebesar Rp 309 juta atau 85,8% dalam satu kali panen,” tutur Syahruddin.

    Deputi Bidang Koordinasi Usaha Pangan dan Pertanian di Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Widiastuti dalam kunjungannya ke Desa Kampili, Kelurahan Parangbanoa, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan menyampaikan program ketahanan pangan pemerintah membutuhkan dukungan berbagai pihak salah satunya PLN.

  • Dari Pemulung ke Pengusaha, Perjalanan Inspiratif Bu Aan Bersama PNM Mekaar

    Dari Pemulung ke Pengusaha, Perjalanan Inspiratif Bu Aan Bersama PNM Mekaar

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Nasabah PNM Mekaar Bu Aan Andasari, seorang ibu dari empat orang anak yang telah membuktikan bahwa semangat juang dan kreativitas dapat mengubah hidup dan memberi dampak positif bagi banyak orang.

    Bergabung dengan PNM Mekaar sejak 16 Juli 2022, Bu Aan telah membangun usaha daur ulang bahan jeans menjadi produk-produk kreatif seperti tas, topi, gantungan kunci, dan rompi. kini sudah merambah ke berbagai kota besar di Indonesia seperti Jogja dan Medan. Tidak hanya itu, ia juga memberikan kontribusi besar dalam pemberdayaan nilai-nilai penting wanita dan anak-anak pemulung di lingkungan sekitarnya.

    “Saya mengedukasi anak-anak pemulung untuk belajar berkreasi dari sisa-sisa bahan jeans yang sering mereka temukan. Dengan sedikit keterampilan dan semangat, mereka bisa menghasilkan uang dari barang yang dianggap tidak berguna,” jelas Bu Aan. Semangat untuk memberdayakan anak-anak muda dan perempuan di sekitarnya tercermin dalam setiap langkah usaha yang dijalaninya. Moto hidupnya, “Pemberdayaan Wanita dan Anak Muda”, menjadi landasan yang kuat dalam setiap keputusan dan aktivitas yang ia lakukan.”

    Selain mengelola usaha, Bu Aan juga mengajar TPA (Taman Pendidikan Al-Qur’an) yang pernah mencatatkan angka luar biasa, yaitu 400 anak per hari. Pengabdian dan dedikasinya tidak hanya untuk keluarga, tetapi juga untuk masyarakat di sekitarnya. Suami Bu Aan yang bekerja sebagai marbot masjid sekaligus pemulung turut mendukungnya, membuat kehidupan keluarga mereka semakin kokoh meskipun penuh tantangan.

  • Jangan Buang Minyak Jelantah, Jual di Pertamina Rp6 Ribu per Liter

    Jangan Buang Minyak Jelantah, Jual di Pertamina Rp6 Ribu per Liter

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pertamina Patra Niaga menerima penjualan minyak jelantah atau yang sudah terpakai. Harga jualnya Rp 6 ribu per liter.

    Selain uang Ro6 ribu dalam bentuk e-wallet. Penjual juga bisa mendapat tambahan lima poin MyPertamina per liternya.

    Itu dibenarkan Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari. Ia menyebut program Green Movement UCO yang telah diluncurkan sejak 21 Desember 2024 dan telah berhasil mengumpulkan 1.162 liter minyak jelantah di 6 titik.

    Selain itu, program Green Movement UCO ini disebut sebagai langkah Pertamina menerapkan prinsip ekonomi sirkular. Dia memastikan minyak jelantah itu nantinya diolah menjadi biofuel seperti HVO (Hydrotreated Vegetable Oil) dan SAF (Sustainable Aviation Fuel).

    “Program ini merupakan adaptasi kami untuk implementasi ekonomi sirkular dimana UCO yang selama ini dianggap sebagai limbah rumah tangga ini setelah dikumpulkan maka akan kami bawa ke anak perusahaan Pertamina Group untuk diolah menjadi biofuel seperti HVO (Hydrotreated Vegetable Oil) dan SAF (Sustainable Aviation Fuel),” jelas Heppy dalam keterangannya, Selasa (14/1).

    “Sehingga inisiatif ini tidak hanya mengurangi limbah rumah tangga tetapi menjadi bagian dari solusi energi bersih yang lebih ramah lingkungan,” lanjut Heppy.

    Dia memastikan, Program Green Movement UCO ini merupakan bagian dari pilot project yang akan berlangsung selama setahun ke depan bekerjasama dengan noovoleum sebagai penyedia

    UCOllect Box yang telah tersertifikasi internasional sebagai pengumpul minyak jelantah atau UCO.

  • Tips Mengelola Keuangan dengan Baik untuk Masa Depan yang Lebih Cerah

    Tips Mengelola Keuangan dengan Baik untuk Masa Depan yang Lebih Cerah

    FAJAR.CO.ID — Mengelola keuangan dengan bijak adalah kunci untuk mencapai kestabilan finansial dan mewujudkan berbagai impian. Tanpa pengelolaan yang tepat, uang mudah habis tanpa tujuan yang jelas.

    Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda mengatur keuangan dengan lebih baik:

    1. Buat Anggaran Bulanan

    Langkah pertama adalah membuat anggaran. Catat semua pemasukan dan pengeluaran Anda setiap bulan. Pastikan anggaran ini mencakup kebutuhan pokok, seperti makanan, transportasi, dan tagihan, serta alokasi untuk tabungan dan hiburan.

    Tips: Gunakan aplikasi keuangan untuk mempermudah pencatatan.

    2. Terapkan Aturan 50/30/20

    Aturan ini membagi pendapatan Anda menjadi tiga kategori utama:

    50% untuk kebutuhan (tagihan, makanan, transportasi).

    30% untuk keinginan (hiburan, hobi).

    20% untuk tabungan atau investasi.

    Aturan ini membantu Anda menyeimbangkan kebutuhan, keinginan, dan perencanaan masa depan.

    3. Pisahkan Rekening Tabungan

    Sebaiknya, miliki rekening khusus untuk tabungan. Dengan memisahkan tabungan dari rekening utama, Anda mengurangi risiko menggunakan uang tersebut untuk kebutuhan harian.

    Tips: Setor tabungan secara otomatis setiap kali menerima gaji.

    4. Kurangi Hutang Konsumtif

    Hutang konsumtif, seperti kartu kredit atau pinjaman tanpa tujuan produktif, dapat menjadi beban jangka panjang. Usahakan untuk melunasi hutang ini terlebih dahulu sebelum membuat komitmen keuangan baru.

    Tips: Prioritaskan pembayaran utang dengan bunga tinggi.

    5. Siapkan Dana Darurat

    Dana darurat adalah “tameng” Anda saat menghadapi situasi tak terduga, seperti kehilangan pekerjaan atau biaya medis. Idealnya, dana ini setara dengan 3-6 bulan pengeluaran bulanan Anda.

    6. Investasi untuk Masa Depan

    Jangan hanya menabung, tetapi juga berinvestasi. Pilih instrumen investasi sesuai dengan profil risiko Anda, seperti reksadana, saham, atau deposito. Investasi membantu uang Anda berkembang lebih cepat dibandingkan inflasi.

    Tips: Pelajari dasar-dasar investasi sebelum mulai.

    7. Pantau dan Evaluasi Keuangan Secara Berkala

    Setiap bulan, tinjau anggaran dan catatan keuangan Anda. Identifikasi area yang bisa diperbaiki, seperti pengeluaran yang terlalu besar pada kategori tertentu.

  • Terdepan dalam Praktik Sustainable Finance, BRI Menjadi Satu-Satunya BUMN Penerbit Obligasi Hijau di Tahun 2024

    Terdepan dalam Praktik Sustainable Finance, BRI Menjadi Satu-Satunya BUMN Penerbit Obligasi Hijau di Tahun 2024

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) kembali menegaskan komitmennya dalam menerapkan praktik sustainable finance melalui penerbitan obligasi hijau.Langkah ini menjadikan BRI sebagai satu-satunya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Indonesia yang menerbitkan green bond pada tahun 2024 lalu.

    Mengacu pada data Bloomberg, BRI mencatatkan posisi yang mengesankan dengan menempati peringkat 558 secara global dalam kategori penerbitan obligasi hijau di tahun 2024, dengan total emisi sebesar US$80,22 juta melalui dua kali penerbitan.

    Angka ini berhasil melampaui Banco Santander, salah satu bank terbesar di dunia, yang mencatatkan emisi sebesar US$77,72 juta. Selain itu, BRI juga unggul atas Deutsche Bank AG, yang memiliki emisi sebesar US$60,31 juta.

    BRI telah menerbitkan Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan I Bank BRI Tahap III Tahun 2024 dengan masa penawaran pada Maret 2024. Nilai Obligasi sebesar Rp2,5 triliun dibagi ke dalam tiga seri.

    Seri A dengan nilai Rp1,23 triliun memiliki bunga 6,15% per tahun berjangka waktu 370 hari kalender sejak tanggal emisi. Kemudian, Seri B sebesar Rp879,43 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 6,25% per tahun, berjangka waktu dua tahun sejak tanggal emisi. Juga tersedia Seri C bernilai Rp382,9 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 6,25% per tahun. Seri ini berjangka waktu tiga tahun sejak tanggal emisi.

    Obligasi hijau tahun 2024 lalu merupakan kelanjutan dari tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun lalu, BRI menerbitkan Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan I Bank BRI Tahap II Tahun 2023. Total target dana yang akan dihimpun dari penerbitan Green Bond BRI itu sebesar Rp15 triliun dan dilakukan bertahap selama 2 tahun, dari 2022 hingga 2024.

  • Larangan Impor Pangan 2025, Ekonom Peringatkan Risiko Ketahanan dan Stabilitas Ekonomi

    Larangan Impor Pangan 2025, Ekonom Peringatkan Risiko Ketahanan dan Stabilitas Ekonomi

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin menyoroti adanya risiko ketahanan pangan dan stabilitas ekonomi akibat larangan pemerintah untuk impor empat bahan pangan pada 2025.

    Tahun ini pemerintah melarang impor empat bahan pangan strategis, yakni beras, jagung, gula, dan garam.

    “Jika larangan impor diterapkan di tahun 2025 akan sangat berisiko bagi ketahanan pangan kita, karena permasalahan kita sifatnya struktural, sehingga perlu waktu lama untuk memperbaiki,” kata Wijayanto, di Jakarta, Jumat.

    Ia menjelaskan, selama ini Indonesia bergantung pada impor untuk memenuhi kebutuhan empat komoditas tersebut.

    Pada tahun-tahun sebelumnya, volume impor beras, jagung, gula, dan garam cukup besar.

    Apabila keputusan pelarangan impor diambil tanpa persiapan matang, kebijakan ini justru akan menciptakan distorsi signifikan pada sektor industri yang saat ini tengah berjuang bangkit.

    Salah satu dampak yang disorot Wijayanto adalah kesulitan yang akan dialami oleh peternak.

    “Para peternak akan kesulitan, karena selama ini menggantungkan jagung impor sebagai sumber pakan ternak, karena jagung domestik tidak memadai,” ujarnya.

    Selain itu, larangan impor terhadap beras juga diperkirakan bakal memicu lonjakan harga beras domestik, sementara harga beras dunia saat ini justru sedang menurun.

    Kondisi ini, menurut Wijayanto, akan semakin membebani masyarakat ekonomi bawah, termasuk petani yang mayoritas sebenarnya adalah konsumen neto beras.

    “Rakyat ekonomi bawah akan makin kesulitan, termasuk para petani yang mayoritas sebenarnya adalah net consumer beras,” katanya pula.

  • Prioritaskan Komitmen pada Budaya Kerja Aman dan Produktif, PT Vale Indonesia Gelar Peringatan Bulan K3 Nasional 2025

    Prioritaskan Komitmen pada Budaya Kerja Aman dan Produktif, PT Vale Indonesia Gelar Peringatan Bulan K3 Nasional 2025

    Dengan mengusung kampanye “Start With Me”, PT Vale mendorong setiap individu untuk menjadikan keselamatan sebagai tanggung jawab bersama. Budaya keselamatan ini tidak hanya aturan kerja, tetapi bagian tak terpisahkan dari nilai perusahaan.

    Morowali: Refleksi dan Kesadaran K3 untuk Tahun 2025

    Di Morowali, pembukaan Bulan K3 berlangsung di Port Bahomotefe (14/01/2025), dengan fokus pada edukasi dan kompetisi. Head of Bahodopi Project, Wafir, memuji progres kerja hingga 70% dari target 2024, sembari mengingatkan kesiapan menghadapi tantangan di 2025.
    “Tahun ini adalah ujian tanggung jawab bersama. Mari saling menjaga, mengingatkan, dan memastikan semua bekerja dalam kondisi aman dan bebas risiko,” ujar Wafir, menyoroti pentingnya pencegahan risiko non-teknis, termasuk penyalahgunaan narkoba.

    Pomalaa: Kolaborasi untuk Keberlanjutan

    Di Pomalaa, kegiatan pembukaan diadakan di Training Ground (13/01/2025), dengan fokus pada sinergi bersama masyarakat. Head of Pomalaa Project, Mohammad Rifai, menegaskan bahwa pengendalian potensi bahaya adalah kunci menciptakan lingkungan kerja yang aman.
    “Dengan mengendalikan potensi bahaya hingga standar aman, produktivitas akan meningkat secara signifikan,” ungkap Rifai. Workshop keselamatan, kampanye kesadaran lingkungan, dan lomba inovasi keselamatan menjadi sorotan program ini.

    Komitmen PT Vale untuk Masa Depan yang Lebih Aman dan Produktif

    Dalam kegiatan ini, PT Vale percaya bahwa keberhasilan penerapan budaya keselamatan dimulai dari diri sendiri, seperti yang digaungkan dalam kampanye “Start With Me.” Setiap individu memiliki peran untuk memastikan keselamatan dan kesehatan kerja. Dengan mengedepankan Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan (SMKP), PT Vale berkomitmen menciptakan ekosistem kerja yang tidak hanya menekan angka kecelakaan tetapi juga meningkatkan produktivitas secara berkelanjutan.

  • PT PLN NP UP Sengkang Gelar Apel Kesiapsiagaan Dalam Rangka Pembukaan Peringatan Bulan K3 Nasional Di Pln Nusantara Power Tahun 2025

    PT PLN NP UP Sengkang Gelar Apel Kesiapsiagaan Dalam Rangka Pembukaan Peringatan Bulan K3 Nasional Di Pln Nusantara Power Tahun 2025

    Melalui budaya K3 yang unggul, maka angka kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja akan dapat ditekan, yang pada akhirnya mampu meningkatkan produktivitas kerja.

    Perlu dicatat, industri ke depan akan menghadapi risiko baru akibat perubahan demografi pekerja, perkembangan teknologi, dan tuntutan global. Pemanfaatan teknologi canggih dalam produksi akan berdampak pada pola kerja yang baru bisa mempengaruhi kesehatan fisik dan mental. Risiko baru akan muncul ketika industri semakin banyak menggunakan bahan buatan kimia atau ketika penggunaan energi primer alternatif seperti LNG dan hidrogen, dll. Kegagalan dalam memitigasi risiko-risiko ini bisa berdampak sangat signifikan, seperti meningkatnya biaya kesehatan, penurunan kualitas hidup tenaga kerja, serta kerugian produksi.

    Salah satu langkah strategis yang harus dilakukan adalah penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang terintegrasi. Saat ini penerapan SMK3 banyak yang cenderung bersifat administratif, tidak mendorong pembentukan budaya K3. Terdapat tiga budaya K3 yang harus dikembangkan oleh setiap institusi/perusahaan: budaya pemimpin yang tidak mudah menyalahkan pekerja (just culture), budaya pelaporan insiden K3 (reporting culture), budaya perbaikan sistem kerja secara terus-menerus (learning & improving culture).

    Hasil pembentukan budaya K3 tergambar dari munculnya kepedulian pekerja terhadap K3, partisipasi aktif pekerja, dan semakin andalnya sistem produksi (resilience). Setiap institusi/perusahaan harus membangun jalan untuk meningkatkan maturitas budaya K3.

  • Bayarkan Dividen Interim Rp20,33 Triliun, Komitmen BRI Berikan Keuntungan Nyata Kepada Pemegang Saham, Terutama Negara

    Bayarkan Dividen Interim Rp20,33 Triliun, Komitmen BRI Berikan Keuntungan Nyata Kepada Pemegang Saham, Terutama Negara

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA -– PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) terus menunjukkan komitmennya dalam menciptakan nilai tambah bagi para pemegang saham melalui pembayaran dividen interim sebesar Rp135 per lembar saham dengan total nilai mencapai Rp20,33 triliun pada Rabu, 15 Januari 2025.

    Terkait dengan hal tersebut, Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan bahwa keputusan pembagian dividen ini merupakan wujud nyata dari dedikasi perseroan untuk memberikan keuntungan berkelanjutan bagi para pemegang saham. Langkah ini juga mencerminkan keyakinan BRI terhadap fundamental bisnis yang kuat serta prospek pertumbuhan yang menjanjikan di masa depan.

    Sunarso mengungkapkan bahwa yang menjadi dasar pertimbangan pembagian dividen interim ini komitmen BRI untuk selalu memberikan keuntungan yang nyata kepada pemegang saham, terutama negara. “Ini adalah wujud pembuktian bahwa BRI berkomitmen untuk meng-create value dan memberikan keuntungan nyata kepada pemegang saham, terutama bagi negara sebagai pemegang saham mayoritas,” ujarnya.

    Dalam struktur kepemilikan saham BRI, diketahui bahwa negara menguasai 53,19% saham atau setara dengan 80,61 miliar lembar saham perseroan. Sisanya sebesar 46,81% atau setara dengan 70,95 miliar lembar saham dimiliki oleh publik. Dengan demikian, dari total dividen interim Rp20,33 triliun, negara menerima Rp10,88 triliun, sementara pemegang saham publik mendapatkan Rp9,45 triliun.

    Pembagian dividen ini bukan hanya memberikan manfaat langsung bagi negara sebagai pemegang saham mayoritas, tetapi juga bagi masyarakat umum yang menjadi pemegang saham ritel. Seperti diketahui bahwa jumlah pemegang saham BBRI merupakan yang terbanyak di Bursa Efek Indonesia dengan jumlah mencapai 653.251 pemegang saham (per Desember 2024). Dengan pemegang saham yang terus meningkat tersebut, maka jumlah yang menikmati keuntungan BRI juga akan semakin banyak, tak terkecuali ritel/masyarakat Indonesia, dan juga negara sebagai pemegang saham pengendali.

  • Midea Luncurkan Everest, Kulkas dengan Kapasitas Terbesar dan Fitur Terkini di Kelasnya

    Midea Luncurkan Everest, Kulkas dengan Kapasitas Terbesar dan Fitur Terkini di Kelasnya

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Midea Electronics Indonesia, perusahaan terkemuka dalam solusi peralatan rumah tangga, dengan bangga meluncurkan produk kulkas dengan inovasi terbaru yakni Midea Everest. Produk ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan konsumen modern yang menginginkan perangkat rumah tangga dengan kapasitas besar, teknologi canggih, efisiensi energi, dan harga terjangkau.

    Jack Ding, President Director Midea Electronics Indonesia mengungkapkan konsumen modern di Indonesia memiliki kebutuhan yang tinggi akan gaya hidup sehat termasuk dalam menyediakan makanan bagi keluarga.

    Ruangan dapur kian terbatas karena ukuran rumah yang lebih kecil menjadikan konsumen bergantung pada kulkas sebagai tempat penyimpanan makanan yang efektif. Selain itu, hidup yang serba cepat juga membuat orang lebih sering menyimpan makanan beku (frozen food) yang lebih praktis untuk dihidangkan.

    “Untuk itu, dibutuhkan kulkas dengan kapasitas yang lebih besar, berteknologi canggih, namun dengan harga tetap terjangkau. Midea mencoba memberikan solusi melalui Everest, sesuai dengan taglinenya yakni Bigger, Healthier, Money Saver,” ungkap Jack Ding, dalam peluncuran Midea Everest, di Jakarta, Rabu, 15 Januari 2025.

    Dengan kapasitas sebesar 473 liter, Midea Everest menjadi yang terbesar di kelasnya, jauh melampaui kapasitas rata-rata kulkas serupa yang hanya sekitar 300 liter. Hal ini menjadikannya pilihan ideal bagi keluarga besar maupun individu yang memerlukan ruang penyimpanan lebih luas. Kulkas ini pun tetap terjangkau dengan harga mulai dari Rp 4,5 jutaan, sehingga memberikan nilai tambah bagi konsumen yang ingin berhemat tanpa mengorbankan kualitas.