Category: Fajar.co.id Ekonomi

  • Kolaborasi Algaepark dan Semen Merah Putih Hadirkan Solusi Hijau Berbasis Mikroalga di Kota

    Kolaborasi Algaepark dan Semen Merah Putih Hadirkan Solusi Hijau Berbasis Mikroalga di Kota

    MPTree sendiri dirancang sebagai solusi multifungsi: tidak hanya menyerap karbon, tetapi juga menghasilkan oksigen murni dari hasil fotosintesis sel – sel mikroalga, serta dapat difungsikan sebagai green street furniture berupa bangku taman, halte, hingga elemen estetika dan edukatif di ruang publik perkotaan. Unit ini juga dilengkapi dengan sistem IoT untuk memantau kesehatan mikroalga, memonitor penyerapan CO₂ dan pelepasan O₂, dan menggunakan tenaga surya sebagai sumber energi mandiri.

    Dalam uji coba awal, reaktor MPTree berkapasitas 200 liter mampu menyerap sekitar 336 kg CO₂ per tahun, tergantung kondisi lingkungan. Mikroalga yang digunakan pun dapat dipanen dan dimanfaatkan sebagai bahan baku bioenergi, pupuk, hingga pangan fungsional, membuka potensi ekonomi sirkular berbasis biomassa.

    Sementara itu, Semen Merah Putih sebagai mitra industri menyatakan dukungannya terhadap inisiatif ini sebagai bagian dari kontribusi terhadap pilar Planet dari empat pilar yang diusung dalam misi keberlanjutan perusahaan.

    “Industri semen punya tanggung jawab besar dalam mengurangi emisi karbon. Kami melihat MPTree, pohon cair berbasis teknologi mikroalga, sebagai solusi inovatif karena mampu menyerap CO₂ 10–50 kali lebih efektif dibandingkan pohon biasa yang kini makin sulit ditemukan di kota,” ujar Head of Marketing Semen Merah Putih Nyiayu Chairunnikma.

    Proyek percontohan MPTree akan dimulai di salah satu fasilitas Semen Merah Putih di Jati Asih, Bekasi, dan ditargetkan siap untuk peluncuran publik pada Agustus 2025.

  • BRI Perkuat Ekosistem Maritim melalui Skema Pembiayaan dengan PELNI

    BRI Perkuat Ekosistem Maritim melalui Skema Pembiayaan dengan PELNI

    Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi mengungkapkan, sebagai bank nasional yang terus berkomitmen mendukung BUMN dalam menjalankan mandat strategisnya, BRI siap menjadi mitra terpercaya PT PELNI dalam menyediakan solusi keuangan yang terintegrasi, adaptif dan berkelanjutan. ”Kepercayaan tersebut akan terus kami jaga dengan prinsip kehati-hatian, layanan prima, dan solusi yang inovatif”, ungkapnya.

    Selain fasilitas Cash Loan (CL) dan Non Cash Loan (NCL), BRI juga memberikan fasilitas Notional Pooling yaitu suatu fasilitas layanan Cash Management dari BRI yang menawarkan suatu mekanisme konsolidasi posisi saldo Rekening Peserta Pooling dalam rangka optimalisasi pengelolaan dana.

    Layanan Notional Pooling ini diyakini mampu menjadi solusi antara PELNI beserta anak usahanya yang memiliki kebutuhan dana jangka pendek dengan yang memiliki dana idle tanpa adanya perpindahan dana antar rekening.

    Notional Pooling BRI juga memiliki beberapa keunggulan utama antara lain memudahkan dalam mengelola dan memonitoring rekening perusahaan dengan transaksi real time online 24 jam dan mudah dioperasikan dengan berbasis teknologi yang sangat user friendly.

    ”Harapannya kerjasama ini bisa menjadi solusi untuk mengoptimalkan pengelolaan dana perusahaan juga meningkatkan sinergi, tidak hanya antar Grup PELNI tetapi juga sinergi antar BUMN. Semoga kerja sama ini membawa manfaat besar, tidak hanya bagi BRI dan PT PELNI, tetapi juga bagi kepentingan masyarakat dan kemajuan negara”, jelas Hendy.

    Di lain pihak, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PELNI Anik Hidayat mengungkapkan, PELNI merupakan perusahaan pelayaran BUMN satu satunya yang tidak hanya beroperasi secara komersial, tetapi juga memegang peran strategis sebagai perpanjangan tangan negara dalam menjaga stabilitas dan keberlanjutan pembangunan nasional. Kolaborasi ini bukan sekedar kerjasama bisnis, tetapi juga mencerminkan semangat sinergi antar-BUMN.

  • APBN Surplus Rp4,3 Triliun pada April, Sri Mulyani Beber Data-data Ini

    APBN Surplus Rp4,3 Triliun pada April, Sri Mulyani Beber Data-data Ini

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Sempat mengalami defisit selama tiga bulan berturut-turut, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dilaporkan mulai mengalami surplus.

    Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyebut, surplus APBN pada April 2025 tercatat sebesar Rp 4,3 triliun, atau 0,02 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Angka itu menjadi perubahan arah setelah tiga bulan berturut-turut mengalami defisit.

    “Sampai dengan bulan April, kita posisinya surplus Rp4,3 triliun rupiah, artinya ini 0,7 persen dari total 0,02 dari GDP atau kalau dari target surplus 0,7 dari target defisit Rp616,2 triliun,” kata Menteri Keuangan, Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KiTA, Jumat (23/5/2025).

    Dia membeberkan, keseimbangan primer Indonesia surplus Rp173,9 triliun rupiah. Adapun postur APBN sampai dengan akhir April, yakni 30 April 2024 adalah penerimaan atau pendapatan negara tercatat Rp810,5 triliun atau 27 persen dari target.

    Penerimaan pajak mencapai Rp557,1 triliun, yang setara dengan 25,4 persen dari target dalam Undang-Undang APBN sebesar Rp2.189,3 triliun. Sementara itu, penerimaan kepabeanan dan cukai mencapai Rp100 triliun, atau 33,1 persen dari target Rp301,6 triliun.

    Kemudian, belanja negara tercatat Rp 806,2 triliun atau 22 persen dari target. Komponen belanja negara terdiri atas belanja pemerintah pusat sebesar Rp546,8 triliun atau 20,2 persen dari total belanja pemerintah pusat, dan belanja transfer ke daerah yang telah terealisasi sebesar Rp259,4 triliun.

    Keseimbangan primer surplus Rp 173,9 triliun dan total postur surplus Rp 4,3 triliun. “Perubahan arah dari tadinya 3 bulan berturut-turut, Januari, Februari, Maret defisit. Maka pada bulan April ini adalah surplus,” jelasnya.

  • Mulai 17 Agustus 2025 Warga Indonesia Bisa Gunakan QRIS di Jepang

    Mulai 17 Agustus 2025 Warga Indonesia Bisa Gunakan QRIS di Jepang

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Deputi Gubernur Bank Indonesia, Filianingsih Hendarta mengatakan sistem pembayaran digital melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) lintas negara (cross border) bisa digunakan warga negara Indonesia di Jepang dan China mulai 17 Agustus 2025.

    Untuk Jepang, pihaknya telah menyepakati sejumlah langkah teknis hingga tahap uji coba (sandbox) dengan otoritas sistem pembayaran Jepang sejak pertengahan Mei 2025.

    Jadi, orang Indonesia yang pergi ke Jepang nanti bisa menggunakan pembayaran dengan scan QR di Jepang,” kata Filianingsih dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur BI di Jakarta, Rabu (21/5/2025).

    Dia menambahkan, Jika semua berjalan lancar, BI akan melaksanakan uji coba sandbox di Tiongkok pada 17 Agustus 2025 mendatang.

    Saat ini, penggunaan QRIS internasional baru bisa digunakan di Singapura, Thailand, dan Malaysia.

    Untuk memperluas penggunaan QRIS Internasional, Bank Indonesia pun tengah melakukan finalisasi pengaturan bisnis, teknis, operasional dengan Tiongkok.

    “Jadi juga ada agreement antara 4 switching di Indonesia, Rintis, Alto, Artajasa, dan Jalin itu dengan Union Pay Internationalnya Tiongkok untuk pengembangan sistem dan user acceptance testing (UAT) dan juga Performance Privacy Fairness (PPF),” ujarnya. (Pram/Fajar)

  • Mencengangkan! Pajak Mobil di Indonesia Tembus Rp4 Jutaan, di Malaysia Hanya Rp300 Ribuan

    Mencengangkan! Pajak Mobil di Indonesia Tembus Rp4 Jutaan, di Malaysia Hanya Rp300 Ribuan

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Persoalan pajak kendaraan kini jadi sorotan publik. Pasalnya, ada temuan perbedaan mencolok antara pajak kendaraan di Malaysia dan Indonesia.

    Hal tersebut jadi pembahasan hangat warganet di media sosial. Salah satunya diunggah akun Batik Indonesia di Facebook.

    “Bikin Kaget! Pajak Tahunan Avanza di Indonesia Rp4 Jutaan, di Malaysia Rp300 Ribuan 😮😓,” tulis akun tersebut dikutip Kamis (22/5/2025).

    Melansir CNNIndonesia, beda pajak tahunan Toyota Avanza di Indonesia dan Malaysia memang membuat tercengan.

    Rakyat pengguna kendaraan di Indonesia harus bayar pajak jutaan rupiah, sementara di Malaysia hanya ratusan ribu.

    Pajak kepemilikan mobil di negeri ini menuai sorotan karena dinilai terlalu tinggi. Pemilik mobil harus mengeluarkan biaya ekstra untuk membayar pajak setiap tahunnya.

    Bahkan, pajak tahunan di Indonesia itu biayanya berkali-kali lipat lebih tinggi bila dibandingkan negara tetangga, Malaysia.

    Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, Kukuh Kumara, mengungkap perbandingan pajak tahunan Toyota Avanza di Indonesia dan Malaysia.

    Berdasarkan data yang ditelusuri Gaikindo, pajak Toyota Avanza di Tanah Air sekitar Rp4 jutaan setiap tahunnya. Sementara di Malaysia pajaknya hanya Rp385 ribu.

    Bukan hanya itu, bea balik nama yang dibebankan juga cukup rendah yaitu Rp500 ribu sedangkan di Indonesia untuk model yang sama bisa Rp2 jutaan.

    “Jadi, kalau itu dikurangi kan lumayan, atau dibuat lebih rasional,” kata Kukuh.

    Sebagai tambahan informasi, tarif PKB yang dibayarkan setiap tahun merupakan Pajak atas kepemilikan dan/atau penguasaan kendaraan bermotor.

  • Gigin Praginanto Sorot Tajam Proyeksi Pemerintah soal Rupiah yang Bakal Melemah

    Gigin Praginanto Sorot Tajam Proyeksi Pemerintah soal Rupiah yang Bakal Melemah

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA – – Pemerintah memperkirakan nilai tukar rupiah akan berada dalam kisaran Rp16.500 hingga Rp16.900 per dolar Amerika Serikat (AS) pada 2026.

    Proyeksi ini ada dalam dokumen Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2026.

    Disebutkan, lebih tinggi dibanding asumsi nilai tukar tahun 2025 sebesar Rp16.000 per dolar AS.

    “Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diperkirakan berada di rentang Rp 16.500-Rp 16.900,” ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati

    Adapun suku bunga Surat Berharga Negara (SBN) tenor 10 tahun diperkirakan berada di kisaran 6,6% hingga 7,2%, didukung oleh spread yang kompetitif dan tingkat kepercayaan investor terhadap stabilitas ekonomi Indonesia.

    Merespon hal ini, Pengamat Kebijakan Publik, Gigin Praginanto memberi sedikit pernyataan menohok.

    Lewat cuitan di media sosial X pribadinya, Gigin Praginanto membenarkan proyeksi bakal melemahnya rupiah.

    Ia menyebut untuk Rupiah sudah pasti bakal melemah, karena adanya faktor-faktor yang membuat Rupiah melemah

    “Pasti melemah karena perekonomiannya makin kapitalistik,” tulisnya dikutip Kamis (22/5/2025).

    Belum lagi menurutnya, perekonomian yang semakin kapitalistik itu juga dikuasai oleh sekelompok orang. Maka faktor Rupiah melemah makin jelas

    “Dan dikuasai Peng-Peng serta para begundalnya,” tuturnya. (Erfyansyah/fajar)

  • IMA Makassar Rancang Ruang Tumbuh UMKM

    IMA Makassar Rancang Ruang Tumbuh UMKM

    FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Indonesia Marketing Association (IMA) Chapter Makassar, melalui Divisi Sustainability Initiative, menggelar kegiatan perdana bertajuk Makassar Sustainability IDECTION, Rabu (21/5), di IndigoHub Makassar.

    Kegiatan ini menjadi langkah awal diseminasi ide dan gagasan terkait praktik keberlanjutan lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) dalam dunia usaha, khususnya sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

    Mengusung tema “Sustainable Supply Chain Management untuk UMKM”, kegiatan ini membidik isu penting yang sering luput dari perhatian pelaku usaha kecil: bagaimana mengelola rantai pasok untuk meningkatkan efisiensi, menekan biaya produksi, dan memastikan keberlangsungan distribusi produk dan ketersediaan bahan baku.

    Kegiatan ini dibuka oleh Dr. Ir. Taufik Nur, IPU, CSCA, APEC Eng., Vice President Sustainability Initiative IMA Chapter Makassar, yang menekankan pentingnya keberlanjutan sebagai bagian dari strategi bisnis jangka panjang. “UMKM harus naik kelas, dan salah satu caranya adalah dengan membenahi rantai pasok. Bukan hanya soal efisiensi, tapi juga soal etika dan dampak lingkungan,” ujarnya.

    Diskusi makin menarik dengan hadirnya para pakar dari bidang industri dan akademisi, di antaranya: Prof. Dr. Elisa Kusrini MT., CPIM., CSCP., SCOR_P dari FTI UII Yogyakarta yang membahas sistem SCOR dan praktik terbaik dalam supply chain; Dr. Taufiq Immawan, ST., MM., dari FTI UII Yogyakarta dan Direktur UMKM Akademi Yogyakarta, yang memberikan perspektif langsung dari pelaku pendamping UMKM; dan Dr. Nurul Chairany, dari FTI UMI dan Direktur Sustainability Initiative IMA Chapter Makassar, yang menyoroti tantangan lokal dalam membangun rantai pasok hijau. Kelanjutan dari kegiatan ini akan dilaksanakan kegiatan pendampingan untuk meningkatkan level sehingga dapat bersaing pada pasar lokal dan nasional.

  • Dorong Peningkatan Kualitas Pers, BRI Umumkan 45 Jurnalis Penerima Beasiswa S2 Fellowship Journalism 2025

    Dorong Peningkatan Kualitas Pers, BRI Umumkan 45 Jurnalis Penerima Beasiswa S2 Fellowship Journalism 2025

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI kembali menunjukkan komitmen dalam mendukung peningkatan kualitas industri media nasional melalui program BRI Fellowship Journalism 2025. Sebanyak 45 jurnalis dari berbagai media di seluruh Indonesia resmi diumumkan sebagai penerima beasiswa pendidikan jenjang magister (S2) tahun ini.

    Secara umum, program BRI Fellowship Journalism 2025 diikuti oleh 256 jurnalis dari beragam platform media, termasuk media daring, media cetak, televisi, hingga radio pada periode September s.d November 2024. Dari jumlah tersebut, 151 peserta dinyatakan lolos seleksi administrasi dan melanjutkan ke tahap psikotes pada Januari 2025.

    Selanjutnya, sebanyak 129 peserta mengikuti tahap Journalist on Site yang berlangsung selama dua bulan pada Maret hingga April 2025. Tahap ini berisi sesi mentoring dan coaching yang difasilitasi oleh pemimpin redaksi dan jurnalis senior dari baerbagai media nasional, sebagai bagian dari proses pendampingan intensif sebelum penentuan akhir penerima beasiswa. Proses ini dijalankan untuk menyeleksi peserta secara objektif melalui sejumlah tahapan yang dirancang guna menjaga kualitas pelaksanaan program secara menyeluruh.

    Berdasarkan keseluruhan proses tersebut, sebanyak 45 jurnalis ditetapkan sebagai penerima beasiswa dan diumumkan secara resmi di website BRI pada bulan Mei 2025.

    Adapun para mentor yang berpartisipasi dalam program ini adalah pemimpin redaksi media nasional dan jurnalis senior. Kehadiran para mentor ini memberikan kontribusi penting dalam membekali peserta dengan perspektif, pengalaman, dan masukan yang relevan terhadap dinamika profesi jurnalistik saat ini.

  • PT Vale Bakal Bagikan Dividen Rp567 Miliar Kepada Pemegang Saham

    PT Vale Bakal Bagikan Dividen Rp567 Miliar Kepada Pemegang Saham

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — PT Vale bakal membagikan 60 persen dividen dari keuntungan tahun 2024. Itu disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).

    “RUPST menyetujui pembagian dividen sebesar 60% dari laba bersih tahun buku 2024,” tulis keterangan resmi PT Vale yang dikutip Rabu, (21/5/2025).

    RUPST itu sebelumnya digelar dalam format hybrid, yaitu secara fisik di Financial Hall, Graha CIMB Niaga Lantai 2, Jalan Jenderal Sudirman No. 58, Jakarta. Kemudian secara virtual melalui platform eASY.KSEI milik PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).

    Jumlah 60 persen itu, setara dengan AS$34.656 ribu. Atau dalam rupiah Rp567.517.992.000, dalam kurs rupiah saat berita ini ditulis, Rp16.375,75 per dolar Amerika Serikat (AS).

    “Setara dengan AS$34.656 ribu, kepada para pemegang saham,” lanjut keterangan resmi tersebu.

    Dijelaskan, para pemegang saham yang tercatat pada 28 Mei 2025, berhak atas dividen. Hitungannya, tiap lembar saham senilai AS$0,00329.

    “Para pemegang saham yang tercatat pada 28 Mei 2025 berhak atas dividen sebesar AS$0,00329 per saham, yang akan dibayarkan pada 16 Juni 2025,” jelasnya.

    Pembagian itu, disebutkan mempertimbangkan efisiensi belanja modal. Serta kas tahun berjalan.

    “Dengan mempertimbangkan efisiensi belanja modal untuk proyek pertambangan serta kondisi kas tahun berjalan, dan tanpa mengurangi komitmen atas penyelesaian proyek,” terangnya.

    “Sisa laba bersih akan dicatat sebagai Laba Ditahan untuk mendukung pertumbuhan Perseroan ke depan,” sambungnya.
    (Arya/Fajar)

  • Manfaatkan KUR BRI, Pengusaha Wanita Ini Berhasil Sulap Kelor Jadi Aneka Olahan Pangan yang Digemari

    Manfaatkan KUR BRI, Pengusaha Wanita Ini Berhasil Sulap Kelor Jadi Aneka Olahan Pangan yang Digemari

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Siti Fatimah, seorang pengusaha wanita sekaligus ibu rumah tangga asal Desa Hargobinangun, Sleman, berhasil mengubah peluang sederhana menjadi usaha kuliner lokal bernama Pawon Teges. Meski berskala rumahan, usaha berbasis komoditas lokal ini telah melahirkan beragam produk inovatif dan menjadi penopang utama perekonomian keluarga hingga mampu menyekolahkan anaknya berkat bisnis yang ia jalankan.

    Siti bercerita, berawal dari lomba masak olahan lokal yang diadakan Dinas Pertanian Sleman pada 2018. Saat itu, ia mulai tertarik untuk mengeksplorasi potensi daun kelor yang selama ini kurang dimanfaatkan warga sekitar. Namun, prosesnya tidak instan, di mana butuh waktu delapan bulan baginya untuk menemukan takaran dan resep yang pas hingga lahirlah produk perdana yakni minuman cincau yang diminati pasar.

    Namun ketika usahanya mulai tumbuh, pandemi Covid-19 menghantam. Dengan 1.000 batang kelor sudah ditanam dan salah satu tenant di food court telah disewa, Siti harus putar otak saat semuanya mendadak berhenti total karena pembatasan kegiatan. Dari keterbatasan itu, ia justru menemukan peluang.

    “Saya pun mencari siasat, di mana daun kelor yang makin banyak itu saya keringkan, lalu saya bikin tepung dan teh kelor yang punya daya tahan lama, diikuti dengan produk bakso kelor dan tahu bakso kelor untuk konsumsi harian yang dititipkan ke lapak-lapak di pasar,” ujarnya.

    Perlahan, berbagai produk berbasis kelor mulai mendapat tempat di hati konsumen lokal dan mulai dikenal di luar daerah. Kini, produk Pawon Teges sendiri telah merambah pasar di Jakarta, Tangerang, Malang, Bondowoso, Sulawesi, hingga Papua. Bahkan, tepung dan teh kelor menjadi produk andalan bagi konsumen penderita darah tinggi dan kolesterol lantaran manfaat kesehatannya.