mengenai kondisi perumahan, kehidupan dan keseharian pekerja perkebunan sawit yang pada umumnya terletak di rural area.
“Meskipun jauh dari perkotaan, Astra Agro menyiapkan komunitas masyarakat dan tempat tinggal yang tidak kalah lengkap serta mendukung hidup yang guyub,” ujar Direktur Astra Agro, Bandung Sahari, yang ikut mendampingi para wartawan sekaligus menjadi moderator TCEO 2025.
Konsep paguyuban yang dirancang untuk membangun keharmonisan diantara sesama warga, menurut Bandung, dipilih Astra Agro karena perusahaan kelapa sawit ini amat menyadari bahwa hubungan antartetangga sangat memengaruhi kenyamanan hidup yang pada akhirnya mendorong kinerja dan produktifitas warga sebagai pekerja.
Tak hanya pendidikan, paguyuban, dan mengunjungi program konservasi, Astra Agro juga mengajak para jurnalis mengunjungi riset dan pengembangan. Di samping memperlihatkan pembibitan, laboratorium dan aktivitas para peneliti, para jurnalis juga ditunjukkan benih unggul hasil inovasi Astra Agro.
Ketua Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) Beledug Bantolo, salah seorang jurnalis yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, menilai kegiatan ini sangat bermanfaat.
Tidak dipungkiri, menurutnya, pengalaman melihat perusahaan menjalankan operasional di lapangan menumbuhkan optimisme bahwa kelapa sawit memang komoditas strategis nasional yang perlu didukung dengan kampanye positif.
Menurut jurnalis dari media Agrofarm ini, keterbukaan yang ditunjukkan Astra Agro sangat baik. Dengan melihat dan bertanya secara langsung, para jurnalis sebagai representasi panca indera masyarakat mendapat kesan adanya keterbukaan.









