Category: elshinta.com Politik

  • Australia perkuat sinergi dengan RI untuk kesetaraan gender

    Australia perkuat sinergi dengan RI untuk kesetaraan gender

    Konjen Australia dan Pemerintah Kota Denpasar mengadakan diskusi terkait pemberdayaan perempuan memperingati Hari Perempuan Internasional di Denpasar, Bali, Sabtu (8/3/2025). ANTARA/HO-Konjen Australia Denpasar

    Australia perkuat sinergi dengan RI untuk kesetaraan gender
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Sabtu, 08 Maret 2025 – 11:45 WIB

    Elshinta.com – Pemerintah Australia memperkuat sinergi dengan Pemerintah Republik Indonesia (RI) untuk mendorong kesetaraan gender memaknai Hari Perempuan Internasional yang diperingati setiap 8 Maret.

    “Kami bekerja sama dengan Indonesia dan negara-negara di seluruh dunia untuk menginspirasi generasi mendatang dan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi semua,” kata Konsul Jenderal Australia Jo Stevans di Denpasar, Bali, Sabtu.

    Menurut dia, kesetaraan gender mengurangi kemiskinan, memperkuat kohesi sosial, membuka produktivitas ekonomi, dan meningkatkan kesejahteraan bagi generasi sekarang dan mendatang. Ada pun Konsulat Jenderal Australia memberi kontribusi berupa bantuan langsung untuk mendukung Yayasan Rivers, Oceans, Lands and Ecology (ROLE) di Bali melalui program Bali Wise.

    Program itu bertujuan untuk memberdayakan perempuan yang terpinggirkan melalui pendidikan keterampilan dan mengembangkan masyarakat yang berkelanjutan di Indonesia. Sementara itu, Ketua Tim Penggerak Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota Denpasar Sagung Antari Jaya Negara menyatakan Hari Perempuan Internasional tidak sekedar memberi rasa penghormatan bagi perempuan.

    Menurut dia, hari perempuan internasional itu juga refleksi perjuangan, pencapaian, serta tantangan yang perempuan hadapi dalam mencapai kesetaraan dan keadilan gender.

    Untuk mengawali peringatan Hari Perempuan Internasional, perwakilan pemerintah negeri kanguru di Bali itu bersama Pemerintah Kota Denpasar mengadakan diskusi bertajuk perempuan sebagai pembawa perubahan pada Jumat (7/3) di Gedung Dharma Negara Alaya Denpasar.

    Diskusi itu dihadiri pembicara yakni Rektor Universitas Ngurah Rai Prof Dr Ni Putu Tirka Widanti, Pemimpin Yayasan ROLE Handoko Rama, dan Puteri Indonesia sekaligus Miss Universe Indonesia 2022, Laksmi DeNeefe Suardana. Dalam kesempatan itu, diskusi menyoroti tema global Hari Perempuan Internasional dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Perempuan (UN Women) terkait hak, kesetaraan serta membahas ide memajukan kesetaraan gender.

    Sejumlah perwakilan perguruan tinggi di Denpasar dan Pemerintah Kota Denpasar diwakili Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Denpasar I Gusti Agung Sri Wetrawati juga hadir dalam diskusi tersebut.

    Sumber : Antara

  • Bahlil akan ajukan perbaikan, tanggapi soal polemik disertasinya di UI

    Bahlil akan ajukan perbaikan, tanggapi soal polemik disertasinya di UI

    Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (7/4/2025). (ANTARA/Mentari Dwi Gayati)

    Bahlil akan ajukan perbaikan, tanggapi soal polemik disertasinya di UI
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Jumat, 07 Maret 2025 – 15:40 WIB

    Elshinta.com – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia mengaku akan mengajukan perbaikan disertasi, yang sebelumnya menjadi polemik karena Bahlil diharuskan mengulang karya akademisnya itu berdasarkan risalah rapat pleno DGB UI.

    Bahlil yang tercatat sebagai mahasiswa S3 Program Doktor Sekolah Kajian Strategik dan Global (SKSG) UI itu mengaku belum mengetahui keputusan resmi kampusnya.

    “Enggak tahu. Yang saya tahu apa pun yang diputuskan, saya kan mahasiswa, apa pun yang diputuskan oleh UI, saya akan ikut,” kata Bahlil saat tiba di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat.

    Adapun kedatangan Bahlil ke Istana untuk memenuhi undangan rapat terbatas dipimpin Presiden Prabowo Subianto.

    Dalam wawancara cegat bersama media, Bahlil menegaskan bahwa sebagai mahasiswa UI, ia akan mengikuti hasil keputusan terhadap kelanjutan dari gelar doktor yang diperolehnya dari kampus kuning itu.

    Ia juga akan mengajukan perbaikan atau revisi disertasi.

    “Yang saya tahu memang perbaikan, ya kita perbaiki, karena memang saya belum mengajukan perbaikan,” kata dia.

    Bahlil pun membantah bahwa ia akan mengulang disertasinya, seperti yang direkomendasikan dalam risalah rapat pleno Dewan Guru Besar (DGB) UI yang telah melakukan sidang etik kelanjutan dari pembekuan gelar doktor Bahlil.

    “Nggak (ngulang)” katanya seraya menjawab pertanyaan media.

    Sementara itu, Universitas Indonesia (UI) memutuskan untuk melakukan pembinaan terhadap pihak-pihak yang terlibat dengan kasus disertasi mahasiswa S3 Program Doktor Sekolah Kajian Strategik dan Global (SKSG) Bahlil Lahadalia.

    Rektor UI Heri Hermansyah mengatakan bahwa berdasarkan keputusan empat organ UI, pembinaan dilakukan kepada promotor, co-promotor, direktur, kepala program studi, dan juga Bahlil Lahadalia sebagai mahasiswa yang terkait, sesuai dengan tingkat pelanggaran akademik dan etik yang dilakukan secara proporsional.

    Heri menerangkan bahwa pembinaan tersebut dilakukan mulai dari penundaan kenaikan pangkat untuk jangka waktu tertentu, permintaan permohonan maaf pada civitas akademik, juga peningkatan kualitas disertasi dan publikasi ilmiah.

    Sumber : Antara

  • UU Nomor 23 Tahun 2014 reduksi otonomi daerah, perlu evaluasi

    UU Nomor 23 Tahun 2014 reduksi otonomi daerah, perlu evaluasi

    Sumber foto: Hamdani/elshinta.com.

    Senator Aceh: UU Nomor 23 Tahun 2014 reduksi otonomi daerah, perlu evaluasi
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 07 Maret 2025 – 21:23 WIB

    Elshinta.com – Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), H Sudirman Haji Uma S.Sos, menyoroti dampak negatif dari Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, yang dinilainya telah menyebabkan tereduksinya otonomi daerah. 

    Hal ini disampaikan dalam rapat dengar pendapat yang digelar oleh Komite I DPD RI bersama pimpinan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) dan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI), Rabu (5/3/2025).

    Dalam rapat tersebut, Haji Uma menegaskan bahwa banyak kewenangan daerah yang dialihkan ke pemerintah pusat, sehingga daerah semakin terbatas dalam mengambil kebijakan strategis untuk pembangunan dan pelayanan publik.

    “Sebelumnya, pemerintah daerah memiliki kewenangan lebih luas dalam mengelola sumber daya dan menentukan kebijakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat. Namun, setelah adanya UU 23/2014, banyak kewenangan yang ditarik ke pusat, sehingga daerah tidak lagi memiliki kebebasan yang cukup untuk mengatur wilayahnya sendiri,” ujar Haji Uma.

    Lebih lanjut, Haji Uma menekankan bahwa pengurangan kewenangan ini dapat berdampak pada perlambatan pembangunan daerah karena kebijakan yang ditentukan di tingkat pusat belum tentu sesuai dengan kebutuhan dan kondisi di masing-masing daerah. 

    Ia juga menyoroti bahwa daerah membutuhkan fleksibilitas dalam mengambil keputusan, terutama terkait dengan pelayanan publik, investasi, dan pengelolaan sumber daya alam.

    Menurutnya, Komite I DPD RI memiliki peran strategis dalam mengevaluasi UU 23/2014 agar kebijakan yang diterapkan lebih berpihak kepada pemerintah daerah.

    “Kami akan terus mengawal evaluasi undang-undang ini agar ada perbaikan yang dapat mengembalikan keseimbangan antara pemerintah pusat dan daerah. Prinsip otonomi daerah harus tetap dijaga agar pembangunan bisa berjalan efektif dan sesuai dengan kebutuhan rakyat,” tegas Haji Uma seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Hamdani, Jumat (7/3). 

    Dengan adanya masukan dari APEKSI dan APKASI, Komite I DPD RI diharapkan dapat mendorong perubahan kebijakan yang lebih adil bagi pemerintah daerah. 

    Haji Uma juga menegaskan komitmennya untuk terus memperjuangkan kepentingan daerah di tingkat nasional.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Raker perdana Bupati Langkat sinkronisasi Asta Cita dan visi misi Langkat 

    Raker perdana Bupati Langkat sinkronisasi Asta Cita dan visi misi Langkat 

    Sumber foto: M Salim/elshinta.com.

    Raker perdana Bupati Langkat sinkronisasi Asta Cita dan visi misi Langkat 
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 07 Maret 2025 – 21:34 WIB

    Elshinta.com – Bupati Langkat, Sumatera Utara, Syah Afandin, didampingi Wakil Bupati Tiorita Br. Surbakti, memimpin rapat kerja perdana. Rapat ini bertujuan untuk sinkronisasi Asta Cita dengan visi dan misi pembangunan Kabupaten Langkat dalam periode kepemimpinan 2025-2030 bertempat di ruang pola Kantor Bupati Langkat, Rabu (5/3).

    Rapat diawali dengan arahan dari Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Langkat, Amril, yang menegaskan pentingnya keselarasan Asta Cita dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029. “Sinkronisasi ini sangat krusial agar seluruh program daerah dapat berjalan sesuai dengan arahan pusat, terutama menindaklanjuti hasil retret di Magelang serta Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi belanja APBN dan APBD,” ujar Sekda.

    Ia juga menambahkan berdasarkan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 900/833/SJ, pemerintah daerah harus menyesuaikan pendapatan serta melakukan efisiensi belanja daerah. Adapun beberapa langkah penghematan yang harus diterapkan sesuai dengan Perintah Pemerintah Pusat antara lain, membatasi belanja seremonial, studi banding, percetakan publikasi, serta seminar/FGD. Mengurangi belanja perjalanan dinas sebesar 50 persen di seluruh perangkat daerah.

    Membatasi honorarium dengan mengatur jumlah tim dan besaran honor, mengurangi belanja yang tidak memiliki output terukur. “Saya meminta seluruh kepala perangkat daerah agar menyusun program kerja yang benar-benar mendukung pencapaian visi dan misi Bupati Langkat, dengan fokus pada perencanaan hingga penganggaran,” tegas Amril.

    Dalam kesempatan tersebut, Bupati Syah Afandin menegaskan bahwa visi dan misi kepemimpinannya bertujuan untuk membawa Langkat menjadi kabupaten yang lebih maju, sehat, sejahtera, religius, dan berkelanjutan.

    “Rapat ini menjadi momentum penting untuk memastikan bahwa setiap program yang dijalankan sejalan dengan Asta Cita Presiden dan visi misi Kabupaten Langkat. Kami ingin kebijakan yang diambil benar-benar membawa manfaat bagi masyarakat,” ujar Bupati seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, M Salim, Jumat (7/3). 

    Asta Cita sendiri mencakup berbagai aspek strategis, seperti peningkatan kualitas kesehatan, kesejahteraan sosial, penguatan nilai-nilai religius, serta pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.

    Rapat ini juga dihadiri oleh Sekda Langkat, para kepala perangkat daerah, serta camat se-Kabupaten Langkat, yang bersama-sama menyusun langkah strategis untuk merealisasikan program prioritas. “Saya berharap seluruh jajaran pemerintah daerah dapat bekerja dengan fokus dan maksimal dalam melaksanakan tugasnya. Dengan kerja keras dan komitmen bersama, kita dapat mewujudkan Langkat yang lebih baik,” tutupnya.

    Rapat kerja ini menjadi titik awal perencanaan pembangunan yang lebih efektif dan efisien, guna menciptakan pemerataan serta kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Kabupaten Langkat

    Sumber : Radio Elshinta

  • Dominasi koalisi besar di Pilkada Serentak berpotensi turunkan tingkat persaingan politik

    Dominasi koalisi besar di Pilkada Serentak berpotensi turunkan tingkat persaingan politik

    Sumber foto: Izan Raharjo/elshinta.com.

    Election Corner UGM: 

    Dominasi koalisi besar di Pilkada Serentak berpotensi turunkan tingkat persaingan politik
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 07 Maret 2025 – 21:43 WIB

    Elshinta.com – Election Corner Fisipol Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta  merilis analisis terbaru terkait hasil Pilkada Serentak 2024 yang menunjukkan dinamika baru. Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 telah menjadi salah satu momentum politik paling krusial dalam sejarah demokrasi Indonesia. Melalui Pilkada Serentak di 545 daerah, fenomena politik yang terjadi menunjukkan dinamika baru dalam peta koalisi pemenang, yang mempengaruhi tingkat kompetisi elektoral dan stabilitas politik daerah.

    Pilkada kali ini menandai tren meningkatnya dominasi koalisi besar yang berpotensi menurunkan tingkat persaingan politik. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa hanya 24,04% daerah yang mengalami kontestasi kompetitif, sementara lebih dari 75% daerah memiliki pemenang yang sudah dapat diprediksi sejak pra-pemilihan.

    Fenomena ini dikenal sebagai uncontested election dimana dalam banyak kasus Pilkada tidak lagi menjadi arena kompetisi ide dan gagasan yang sehat, melainkan lebih kepada formalitas dalam melegitimasi distribusi kekuasaan yang telah ditentukan sebelumnya oleh aktor-aktor tertentu.

    “Pilkada ini agak kurang efektif, karena kita sudah tahu sebagian besar siapa pemenangnya dan kepentinganya siapa. Jarak Pemilu ke Pilkada juga tidak lama, ini membuat jadi enggan untuk menyalurkan aspirasinya, ini menjadi alarm yang buruk,”ujar Akhmad Fadhilah, mahasiswa DPP fisipol UGM, pada sesi press release hasil riset dengan tajuk “Peta Koalisi Pemenang Pilkada Serentak 2024 di Indonesia” di Lab Big Data Fisipol UGM, Rabu (05/03/2025).

    Temuan Utama: Minimnya Kompetisi Elektoral: Dari 545 daerah, hanya 131 daerah (24,03%) yang memiliki kontestasi yang kompetitif, sementara sisanya telah dapat diprediksi jauh sebelum hari pemungutan suara.

    Dominasi Koalisi Besar: Tercatat bahwa 239 daerah (43,85%) membentuk Minimally Winning Coalition, 133 daerah (24,40%) Surplus Majority Coalition, dan 40 daerah (7,34%) Grand Coalition.

    Fenomena Uncontested Election: Dalam banyak daerah, kompetisi politik menjadi minim akibat dominasi kandidat petahana atau koalisi yang terlalu kuat, mengurangi ruang bagi munculnya calon alternatif.

    Implikasi Demokrasi: Kurangnya kompetisi elektoral dapat melemahkan akuntabilitas pemimpin terpilih dan mempersempit ruang demokrasi bagi masyarakat untuk memilih pemimpin yang benar-benar mewakili aspirasi mereka.

    Menurut kajian yang dilakukan, pola koalisi pemenang dalam Pilkada 2024 menunjukkan bahwa sebagian besar partai politik lebih memilih strategi kemenangan yang pasti dengan membangun aliansi besar sejak awal pencalonan, khususnya melalui Koalisi Indonesia Maju (KIM). Hal ini berdampak pada semakin terpusatnya sirkulasi kekuasaan di tangan elite politik lokal; mengurangi persaingan yang sehat dalam demokrasi elektoral.

    Untuk menjaga kualitas demokrasi di Indonesia, perlu adanya reformasi dalam sistem Pilkada Serentak ke depan guna meningkatkan persaingan politik yang lebih sehat. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:

    1. Mendorong Regulasi yang Memastikan Kompetisi Sehat Regulasi yang lebih ketat terkait pencalonan dapat meningkatkan peluang munculnya lebih banyak kandidat yang kompeten.

    2. Penguatan Peran Partai Politik dalam Demokrasi -Partai politik perlu menata Kembali fungsi dan perannya dalam hal kaderisasi dan rekrutmen politik, serta lebih terbuka dalam regenerasi politik dengan memberikan kesempatan bagi calon baru yang kompeten.

    3. Meningkatkan Partisipasi Publik Edukasi dan peningkatan literasi politik masyarakat sangatlah mendesak untuk mendorong kesadaran mereka tentang pentingnya kompetisi politik elektoral yang sehat.

    Dengan evaluasi menyeluruh terhadap hasil Pilkada Serentak 2024, diharapkan sistem demokrasi di Indonesia dapat segera pulih dan mengalami kemajuan. Mendorongnya untuk lebih transparan, kompetitif, dan mewakili kepentingan masyarakat secara lebih luas.

    “Point kami adalah bagaimana Pemilu itu bisa diselenggarakan secara fit. Pemilu itu seharusnya dibagi dua babak. Babak pertama adalah babak nasional dimana terjadi pertarungan antara pilpres dan juga legislatifnya. Kenapa, karena yang mengawasi Presiden itu adalah DPR RI dan DPD RI. Ini juga memungkinkan bagi kandidat legislatif untuk mendapatkan ruang untuk mereka tampil diuji pikiranya. Karena pada Pemilu kemarin yang mendapat sorotan hanya mereka yang bertarung di eksekutif, sementara  legislatif gak punya ruang gak punya kesempatan untuk diuji pikiranya,” kata dosen DPP Fisipol UGM, Alfath Indonesia pada kesempatan yang sama.

    Sementara itu, manager program yayasan LKiS, Tri Noviana mengatakan bahwa riset yang dilakukan Election Corner Fisipol UGM sangat luar biasa karena penelitian ini langsung memetakan koalisi pemenang Pilkada. Hal ini menyadarkan bahwa pemetaan ini perlu untuk mengetahui bagaimana oligarki didaerah dan kuatnya dominasi partai menjadi kuat. Menurutnya, menurunya partisipasi pada Pilkada karena memang jarak Pemilu dengan Pilkada itu cukup dekat hanya 9 bulan. Sehingga tidak banyak waktu masyarakat untuk mengenal calon yang berkontestasi.

    “Pada Pilkada 2024 itu kita prediksi ujaran kebencian itu meningkat yang menyerang suku, agama, tapi ternyata tidak lebih banyak. Tetapi banyak diwarnai dengan money politik yang terjadi dimana-mana,” pungkasnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Izan Raharjo, Jumat (7/3). 

    Sumber : Radio Elshinta

  • DPP PAN perintahkan DPD dan DPW segera laksanakan Musda dan Muswil sambut Pemilu 2029

    DPP PAN perintahkan DPD dan DPW segera laksanakan Musda dan Muswil sambut Pemilu 2029

    Sumber foto: Radio Elshinta/ADP

    DPP PAN perintahkan DPD dan DPW segera laksanakan Musda dan Muswil sambut Pemilu 2029
    Dalam Negeri   
    Editor: Valiant Izdiharudy Adas   
    Jumat, 07 Maret 2025 – 12:11 WIB

    Elshinta.com – Seluruh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) untuk Musyawarah Daerah (Musda) dan Musyawarah Wilayah (Muswil) penting dilakukan sesegera mungkin, mengingat PAN juga harus mematangkan konsolidasi menghadapi Pemilu 2029.

    Hal itu disampaikan Waketum DPP PAN, Viva Yoga Mauladi  saat keterangan pers di Kantor DPP PAN, Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis, (6/3/2025). 

    “Harapannya di tahun ini seluruh proses muswil, musda, muscab itu sudah selesai dan konsolidasi organisasi sudah selesai. Perencanaan pemenangan pemilu untuk 2029 akan kita selesaikan di tahun ini. Sehingga ke depan PAN sudah siap untuk Pemilu 2029,” kata Wakil Menteri Transmigrasi Indonesia ini.

    Sementara itu, Sekjen DPP PAN, Eko Patrio menambahkan agar DPW dan DPD untuk segera membentuk panitia penyelenggara Musda dan Muswil PAN. 

    “DPP PAN mengamanatkan akan mengajak wilayah ya tingkat 1 dan tingkat 2, dalam hal ini DPW dan DPD, untuk secepatnya membentuk panitia penyelenggaraan musda dan muswil,” kata Eko.

    “Karena ini sudah diamanatkan pada saat Kongres bulan Agustus 2024 yang lalu,” sambungnya. (ADP)

    Sumber : Radio Elshinta

  • Prabowo panggil sejumlah menteri ke Istana bahas koperasi desa

    Prabowo panggil sejumlah menteri ke Istana bahas koperasi desa

    Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi tiba di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (7/3/2025). (ANTARA/Mentari Dwi Gayati)

    Prabowo panggil sejumlah menteri ke Istana bahas koperasi desa
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Jumat, 07 Maret 2025 – 12:22 WIB

    Elshinta.com – Presiden RI Prabowo Subianto memanggil sejumlah menteri Kabinet Merah Putih ke Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat pagi, untuk mengikuti rapat terbatas membahas kelanjutan pembentukan Koperasi Desa (Kop Des) Merah Putih.

    Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi yang mengenakan kemeja batik tiba di Istana sekitar pukul 09.17 WIB, kemudian diikuti oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian pukul 09.30 WIB.

    “(Membahas) yang sebelumnya ya. Koperasi desa,” kata Budi Arie kepada awak media.

    Budi menjelaskan pembentukan Koperasi Desa Merah Putih diharapkan dapat mengentaskan kemiskinan ekstrem di desa, serta menjadi pusat kegiatan perekonomian desa yang mencakup sejumlah outlet.

    “Koperasi Merah Putih ini ditujukan untuk kepentingan masyarakat desa, ada outlet, ada apotek desa, ada gudang desa,” kata Budi Arie.

    Senada, Mendagri Tito Karnavian mengatakan hadir untuk memenuhi undangan rapat terbatas bersama Menteri Koperasi dan Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid.

    Namun demikian, Tito tidak merinci pembahasan khusus dalam rapat tersebut.

    “Bersama Menteri Koperasi, ada (Menteri) Komdigi. Jadi diundang saya kurang tahu apakah Koperasi Merah Putih atau hal-hal lain, menyangkut informasi saya belum tahu,” kata Tito.

    Adapun Koperasi Desa Merah Putih dibentuk sebagai pusat kegiatan ekonomi di tiap desa yang akan menyerap hasil pertanian lokal dan memotong rantai distribusi kepada konsumen.

    Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengatakan bahwa pembentukan Koperasi Desa Merah Putih akan dibangun di 70.000 hingga 80.000 desa di seluruh Indonesia.

    Zulkifli Hasan atau Zulhas memperkirakan setiap desa butuh anggaran sebanyak Rp3 miliar sampai Rp5 miliar untuk pembangunan dan pengembangan Koperasi Desa Merah Putih.

    Sumber : Antara

  • Presiden buat Kopdes Merah Putih jaga warga dari rentenir dan pinjol

    Presiden buat Kopdes Merah Putih jaga warga dari rentenir dan pinjol

    Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi bersama Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (7/3/2025), (ANTARA/Mentari Dwi Gayati)

    Presiden buat Kopdes Merah Putih jaga warga dari rentenir dan pinjol
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Jumat, 07 Maret 2025 – 15:03 WIB

    Elshinta.com – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto membuat Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih yang ditargetkan pada 2025 bisa mencapai 70.000 desa untuk menjaga masyarakat pedesaan dari lilitan utang rentenir dan pinjaman online (pinjol) ilegal.

    “Bapak Presiden tadi sampaikan Koperasi Desa Merah Putih ini untuk memutus rentenir, tengkulak, pinjaman online yang menjerat dan menjadi sumber kemiskinan di desa-desa,” kata Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat.

    Budi menyebutkan nantinya kehadiran Koperasi Desa Merah Putih diharapkan bisa memberikan pendanaan bagi warga desa melalui salah satu unit bernama unit simpan pinjam yang tentu skemanya disesuaikan dengan kemampuan masyarakat desa.

    Lebih lanjut ia menambahkan dengan skema Koperasi Desa Merah Putih, harapannya tradisi “gali lubang, tutup lubang” yang biasa ditemui dalam pengelolaan usaha di desa bisa dihentikan di generasi ini.

    “Utang-berutang, tumpuk-menumpuk, gali lubang, tutup lubang, itu kan tradisi yang juga mau dipangkas. Karena itu kami sampaikan bahwa Koperasi Desa Merah Putih ini memang bertujuan untuk membawa kemajuan bagi desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa,” kata Budi.

    Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian juga menambahkan dengan adanya Koperasi Desa Merah Putih maka masyarakat di desa bisa merasakan kehadiran negara termasuk dalam hal mendukung pendanaan usaha.

    Menurut Tito, ini memberikan kepastian hukum sehingga masyarakat bisa lebih terlindungi dan ini berbeda dari praktik pendanaan usaha di desa yang selama ini erat dengan praktik pinjaman rentenir bahkan setelah terdigitalisasi tak terhindar ada pinjol ilegal.

    “Negara hadir untuk menyelamatkan mereka. Memutus, jangan sampai mereka tergantung kepada tadi pinjol, tengkulak, rentenir yang tidak bisa dipertanggungjawabkan secara hukum. Kalau dengan kooperasi kan jelas transaksinya. Itulah kehadiran negara ini akan menyelamatkan mereka,” ujar Tito.

    Sebelumnya, pada Senin (3/3), diumumkan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto segera membentuk pusat kegiatan ekonomi di tiap desa bernama Koperasi Desa Merah Putih guna menyerap hasil pertanian lokal dan memotong rantai distribusi kepada konsumen.

    Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengatakan bahwa pembentukan Koperasi Desa atau Kop Des Merah Putih itu merupakan arahan dari Presiden Prabowo Subianto dalam rapat terbatas yang dipimpinnya pada Senin sore ini.

    “Nanti anggarannya itu dari dana desa yang sekarang ada. Sudah dibentuk nanti badannya, brand koperasi. Bikin gudang di situ dengan ada enam gerai,” kata Zulkifli Hasan saat memberikan keterangan di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Senin.

    Sumber : Antara

  • Pengangkatan CPNS 1 Oktober 2025, PPPK 1 Maret 2026

    Pengangkatan CPNS 1 Oktober 2025, PPPK 1 Maret 2026

    Deputi Bidang Sumber Daya Manusia Aparatur Kementerian PANRB Aba Subagja (kanan), dan Wakil Kepala BKN Haryomo Dwi Putranto dalam video tanya jawab pada kanal YouTube Kementerian PANRB yang diunggah Kamis (6/3/2025). ANTARA/HO-Humas Kementerian PANRB

    Kemen-PANRB: Pengangkatan CPNS 1 Oktober 2025, PPPK 1 Maret 2026
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Jumat, 07 Maret 2025 – 07:27 WIB

    Elshinta.com – Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) mengungkapkan bahwa pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dijadwalkan secara serentak pada 1 Oktober 2025.

    Kemudian, pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) secara serentak diagendakan pada 1 Maret 2026.

    Deputi Bidang Sumber Daya Manusia Aparatur Kementerian PANRB Aba Subagja menyampaikan pernyataan tersebut dalam video tanya jawab pada kanal YouTube Kementerian PANRB yang diunggah Kamis (6/3) malam, dan disaksikan dari Jakarta.

    “Jadi nanti, termasuk tahap I, tahap II, (PPPK, Red) nanti di 1 Maret 2026. Kemudian CPNS pun 1 Oktober 2025. Jadi, dengan pengangkatan serentak ini, enggak ada yang beda-beda lagi ya,” kata Aba dalam video tersebut.

    Aba melanjutkan, “Jadi, mereka (CPNS dan PPPK, Red), teman-teman nanti akan bekerja di waktu yang sama. Jadi serentak.”

    Oleh sebab itu, dia mengatakan bahwa CPNS dan PPPK yang sudah lulus seleksi tidak perlu khawatir lagi.

    “Bagi mereka yang sudah dinyatakan lulus SKD (seleksi kompetensi dasar), dan SKB (seleksi kompetensi bidang) gitu ya, dan kemudian juga sudah diumumkan mereka lulus, ya mereka tetap aman posisinya. Jadi, tetap pasti untuk diangkat itu, itu sudah pastilah,” katanya lagi.

    Wakil Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Haryomo Dwi Putranto menjelaskan bahwa pengangkatan CPNS dan PPPK disesuaikan, karena perhitungan terhitung mulai tanggal (TMT) antarinstansi selama ini tidak sama.

    “Sehingga, ada yang sudah bekerja karena usulan dari instansi satu cepat, ada yang belum karena memang belum ditetapkan SK-nya (surat keputusan). Nah kami tidak ingin terjadi seperti itu,” kata Haryomo.

    Ia melanjutkan, “Kalau bisa mereka yang melamar untuk formasi tahun 2024 ini diangkatnya juga harusnya sama, bekerja sama. Mulai diangkat sama, mulai digaji sama, sehingga kemarin disepakati bahwasannya untuk CPNS itu tidak ada lagi TMT yang berbeda-beda, yaitu disepakati 1 Oktober 2025.”

    Pemerintah telah menyelenggarakan seleksi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) di 2024 dengan formasi 248.970 untuk CPNS, dan 1.017.111 untuk PPPK.

    Seleksi CPNS telah dilakukan mulai Agustus 2024. Kemudian, PPPK tahap I mulai September 2024, dan PPPK tahap II pada Januari 2025.

    Sumber : Antara

  • Pemerintah harus perhatikan kesejahteraan perangkat desa

    Pemerintah harus perhatikan kesejahteraan perangkat desa

    Sumber foto: Hamdani/elshinta.com.

    Haji Uma: Pemerintah harus perhatikan kesejahteraan perangkat desa
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 06 Maret 2025 – 17:14 WIB

    Elshinta.com – Anggota DPD RI dapil Aceh, H. Sudirman Haji Uma menilai bahwa terdapat sejumlah masalah yang menjadi perhatian dalam tata laksana pemerintah desa serta pelaksanaan dana desa di Aceh dan daerah lainnya di Indonesia. 

    Sejumlah masalah tersebut antara lain terkait dengan kesejahteraan perangkat desa dan tumpang tindihnya aturan teknis tata laksana dana desa yang diterbitkan oleh lintas kementerian terkait. 

    Pandangan tersebut disampaikan oleh Haji Uma pada Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Komite I DPD RI dengan Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) dan Dr. Sutoro Eko Yunanto, M.Si, Ketua Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa (STPMD) Yogyakarta fi Gedung DPD RI, Senin (3/3/2025). 

    Menurut Haji Uma, penghasilan tetap atau Siltap aparatur desa satu sisi telah diatur nilainya dalam UU tentang Desa, Peraturan Pemerintah dan Peraturan Menteri. Namun implementasinya jauh dari harapan karena selanjutnya diatur dengan Perbub maupun Perwali. 

    “Realita di lapangan membuat kita miris, di Aceh misalnya ada gaji aparatur desa yang dirapel pertiga bulan. Bahkan ada daerah yang pembayaran siltap aparatur desanya tertunda hingga 6 bulan. Jadi, bayangkan bagaimana kita menuntut kinerja optimal aparatur desa jika kesejahteraan mereka terabaikan”, ujar Haji Uma seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Hamdani, Kamis (6/3). 

    Selain itu, Haji Uma juga menyoroti aturan teknis lintas kementerian yang tumpang tindih dan banyaknya aplikasi yang harus dikerjakan aparatur desa yang mestinya bisa diintegrasi dan disinkronisasi yang berpotensi mempengaruhi proses kerja aparatur desa dilapangan. 

    Haji Uma berharap sejumlah persoalan tersebut harus menjadi bahan kajian dan evaluasi pemerintah kedepannya sehingga tata laksana pemerintahan desa serta pelaksanaan dana desa lebih optimal dan mencapai tujuan sebagaimana diharapkan.

    Sumber : Radio Elshinta