Category: elshinta.com Politik

  • Jangan cari kambing hitam, kalah itu realita

    Jangan cari kambing hitam, kalah itu realita

    Sumber foto: Supriyarto Rudatin/elshinta.com.

    Pernusa ke PDIP: Jangan cari kambing hitam, kalah itu realita
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Sabtu, 30 November 2024 – 15:16 WIB

    Elshinta.com – Tuduhan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) soal keterlibatan Polri dalam pemenangan sejumlah calon kepala daerah tidak berdasar dan cenderung sebagai upaya adu domba. 

    Ketua Umum Perjuangan Rakyat Nusantara, Kanjeng Pangeran Norman mengatakan, narasi tersebut seolah sebagai alibi untuk menutupi kekalahan partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu di sejumlah Pilkada.

    “PDIP kalah di kandang sendiri (Pilkada Jateng), jangan cari kambing hitam,” kata Norman dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 30 November 2024.

    Dalam Pilkada 2024, PDIP kerap berseberangan dengan partai-partai pendukung pemerintah yang membentuk KIM Plus.

    KIM Plus ini, kata Norman, menguasai 85 persen kekuatan parlemen. Maka wajar jika PDIP bisa kalah dengan KIM Plus di sejumlah daerah yang menggelar Pilkada.

    “Logikanya, 85 persen partai pro pemerintah melawan 15 persen yang di luar pemerintah, yaitu PDIP. Jangan kaget kalau PDIP kalah, bahkan di kandang sendiri. Itu realita politik,” tegasnya seperti dilaporkan Reporter Elshinta, Supriyarto Rudatin, Sabtu (30/11). 

    Narasi PDIP yang menuding keterlibatan Polri dengan istilah partai cokelat (Parcok) justru memperkeruh suasana Pilkada yang damai.

    “Kalau sudah kalah, jangan menyalahkan baju cokelat atau Mulyono. Mau mengadu ke parlemen? Jangan lupa, 85 persen sudah gabung ke KIM, kalau voting juga pasti kalah. Jangan cari kambing hitam lagi,” tandasnya.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Fenomena Choice Fatigue dalam Pilkada di Indonesia

    Fenomena Choice Fatigue dalam Pilkada di Indonesia

    Anggota KPPS menujukkan surat suara tidak sah saat penghitungan surat suara Pilkada DKI Jakarta 2024 di TPS 32 Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta, Rabu (27/11/2024). (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/tom.)

    Fenomena Choice Fatigue dalam Pilkada di Indonesia
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Jumat, 29 November 2024 – 16:23 WIB

    Elshinta.com – Hasil penelitian yang dilakukan dua periset, Ned Augenblick dan Scott Nicholson, menunjukkan adanya fenomena yang sangat menarik dalam pemilihan umum.

    Penelitian yang didanai the George P. Shultz Fund di Stanford Institute for Economic Policy Research itu fokus pada topik Choice fatigue and voter behavior dan mengungkap fakta bahwa kelelahan memilih (choice fatigue) berdampak signifikan pada perilaku pemilih dalam pemilihan umum.

    Studi ini menemukan bahwa semakin banyak keputusan yang harus dibuat oleh pemilih dalam surat suara, semakin besar kemungkinan mereka tidak menggunakan hak pilih secara penuh (undervote).

    Selain itu, pemilih cenderung mengandalkan pola yang sederhana, seperti memilih kandidat pertama dalam daftar atau opsi yang dianggap aman, meskipun itu mungkin bukan keputusan optimal.

    Temuan ini didasarkan pada eksperimen alami di California, yang menunjukkan bahwa penurunan posisi kandidat di surat suara cenderung meningkatkan abstensi sebesar 0,11 persen per posisi.

    Relevansi penelitian ini sangat terasa di Indonesia, terutama dalam pelaksanaan pemilu serentak yang kompleks, di mana pemilih dihadapkan pada surat suara yang panjang dan melibatkan banyak kandidat dari berbagai tingkat pemerintahan.

    Pada Pemilu 2019, misalnya, menunjukkan fenomena ballot roll-off, di mana banyak pemilih fokus pada pemilihan presiden, sementara pemilihan legislatif sering diabaikan.

    Hal ini menunjukkan bahwa pemilih menghadapi beban kognitif yang berat dalam membuat keputusan secara bersamaan, mirip dengan choice fatigue yang ditemukan dalam penelitian Augenblick dan Nicholson.

    Riset itu semakin relevan kini dalam Pilkada DKI Jakarta 2024, ketika diketahui angka partisipasi pemilih dalam Pilkada DKI Jakarta 2024 disebut paling rendah dalam sejarah pilkada di wilayah ibu kota itu, sejak 2007.

    Tercatat partisipasi pemilih pada Pilgub DKI Jakarta 2024 hanya mencapai 4.357.512. Sementara itu, jumlah daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 8.214.007. Artinya, partisipasi pemilih di Jakatta ada di angka 53,05 persen atau yang golput mencapai 46,95 persen.

    Untuk mengatasi tantangan ini, Indonesia dapat mempertimbangkan beberapa strategi yang diusulkan dalam penelitian tersebut, seperti mengurangi jumlah kontes dalam satu pemilu, melakukan pengacakan posisi kandidat dalam surat suara, atau memberikan jeda waktu yang lebih panjang antarpemilu.

    Pendekatan ini dapat membantu mengurangi beban psikologis pemilih dan meningkatkan kualitas partisipasi.

    Pengamat politik dari Citra Institute, Efriza menilai Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta harus lebih menggencarkan sosialisasi ke masyarakat agar rendahnya partisipasi pemilih pada Pilkada Jakarta 27 November 2024 tidak terulang.

    Ia juga berpandangan bahwa beberapa kelompok masyarakat beranggapan semua keputusan terkait kehidupan sehari-hari tergantung pada keputusan nasional, yakni presiden dan jajaran legislatif sehingga masyarakat lebih antusias saat Pemilu Februari lalu dibandingkan saat harus memilih gubernur.

    Partisipasi pemilih

    Dalam setiap demokrasi, partisipasi pemilih menjadi indikator penting keberhasilan proses politik. Indonesia sendiri secara keseluruhan sedang menghadapi fenomena tren penurunan partisipasi pemilih dalam pilkada.

    Fenomena yang sering disebut voter fatigue ini sekarang sedang menjadi perbincangan hangat di berbagai kalangan, termasuk pengamat politik, Komisi II DPR, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), dan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

    Apakah benar masyarakat mulai jenuh dengan pemilu yang sering diadakan dalam waktu berdekatan, dan apakah hal ini cukup kuat untuk menjadi pertimbangan memisahkan kembali pemilu serentak?

    Fenomena voter fatigue atau kelelahan pemilih, umumnya terjadi ketika masyarakat merasa terbebani dengan intensitas pemilu yang terlalu sering atau rumit.

    Dalam konteks Indonesia, penyelenggaraan pemilu serentak dimulai dari pemilu legislatif, pilpres, hingga pilkada didesain untuk meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya, dan memperkuat sistem presidensial. Namun, kenyataan di lapangan justru menunjukkan tantangan baru yang tidak terduga.

    Data dari beberapa pilkada terakhir menunjukkan penurunan partisipasi di sejumlah daerah. Pada Pilkada Serentak 2020, misalnya, partisipasi pemilih tercatat sekitar 76,09 persen, turun dibandingkan Pilpres 2019 yang mencapai 81 persen.

    Meski angka ini masih tergolong tinggi di tingkat global, tren penurunan tetap menjadi alarm bagi keberlangsungan demokrasi Indonesia.

    Dalam diskusi dengan beberapa pengamat politik, banyak yang mengaitkan fenomena ini dengan kelelahan pemilih akibat intensitas pemilu yang terlalu tinggi dalam kurun waktu singkat.

    Ditambah lagi, pandemi COVID-19, saat itu, juga menjadi faktor penghambat yang mempengaruhi tingkat partisipasi.

    Namun, voter fatigue bukan hanya soal jadwal. Ada elemen lain yang memperparah jenuh pemilih, yaitu minimnya diferensiasi program dan visi antarkandidat.

    Sejumlah pemilih yang diwawancarai mengungkapkan, pilihan mereka tidak banyak berpengaruh. Kandidat sering kali menjanjikan hal yang sama, tetapi kenyataannya tidak banyak berubah.

    Ungkapan ini mencerminkan keresahan sebagian masyarakat bahwa pemilu hanya menjadi ritual politik tanpa dampak nyata bagi kesejahteraan mereka.

    Fenomena ini harus disadari sebagai ancaman bagi demokrasi partisipatif, sehingga perlu kajian mendalam tentang dampak pemilu serentak terhadap partisipasi pemilih.

    Pemilu serentak

    Terlepas dari perdebatan yang terjadi, pertanyaan yang muncul adalah apakah perlu memisahkan kembali pemilu serentak? Jawabannya, tentu tidak sederhana.

    Pemilu serentak dicanangkan untuk menyederhanakan proses pemilu dan mengurangi biaya negara, tetapi jika implementasinya justru menimbulkan dampak negatif, seperti penurunan partisipasi atau potensi voter fatigue, maka perlu ada evaluasi ulang.

    Beberapa pakar menyarankan pendekatan hibrida, di mana pemilu serentak tetap dilakukan, tetapi dengan jeda waktu yang lebih panjang antara pemilu legislatif, pilpres, dan pilkada.

    Hal ini dapat memberikan ruang bagi masyarakat untuk memproses hasil pemilu sebelumnya dan mengurangi beban psikologis yang mungkin timbul akibat terlalu sering terpapar kampanye politik.

    Selain itu, pendidikan politik kepada masyarakat perlu diperkuat, terutama untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya partisipasi dalam pilkada.

    Pandangan lain mengusulkan inovasi dalam penyelenggaraan pemilu untuk mengatasi kelelahan pemilih.

    Digitalisasi proses pemilu, misalnya, dapat menjadi salah satu solusi. Dengan memperkenalkan e-voting atau sistem hibrida antara manual dan digital, masyarakat dapat merasakan kemudahan dalam menyalurkan hak suaranya.

    Hanya saja, implementasi solusi ini membutuhkan infrastruktur yang memadai dan jaminan keamanan data.

    Selain teknis pelaksanaan, peningkatan kualitas kandidat juga menjadi kunci penting. Masyarakat akan lebih antusias berpartisipasi jika mereka merasa kandidat yang maju benar-benar mewakili kepentingan mereka.

    Partai politik harus mampu menciptakan mekanisme seleksi yang transparan dan inklusif, sehingga melahirkan calon pemimpin yang berintegritas dan kompeten.

    Sebab, pada akhirnya, pemilih cenderung jenuh, bukan hanya karena terlalu sering memilih, tetapi juga karena merasa pilihan yang ada tidak membawa perubahan signifikan.

    Keharusan untuk memisahkan pemilu serentak masih membutuhkan kajian mendalam. Meskipun demikian, apa pun langkah yang diambil, satu hal yang jelas adalah, demokrasi harus terus diperkuat.

    Demokrasi bukan hanya tentang angka partisipasi, tetapi juga tentang kualitas hubungan antara pemilih dan pemimpin yang dipilih.

    Faktanya yang harus disyukuri adalah bahwa masyarakat Indonesia disadari kian dewasa dalam berdemokrasi. Pengamat Kebijakan Publik Universitas Trisakti Dr Trubus Rahardiansyah menilai masyarakat sudah semakin dewasa dalam berdemokrasi, sehingga tidak lagi terlalu reaktif dalam merespons penyelenggaraan pilkada. Terlebih dalam pilkada serentak, fokus masyarakat terpecah di daerahnya masing-masing.

    Meski begitu, tipis anggapan tentang kedewasaan dalam berdemokrasi dengan voter fatigue. Memang kerap kali orang dewasa lebih rendah tingkat ketertarikannya pada sesuatu yang sudah pernah mereka alami sebelumnya, termasuk pemilu, namun voter fatigue jelas merupakan fenomena lain yang berbeda, yang benar-benar bisa menjadi ancaman nyata dalam kehidupan berdemokrasi.

    Sebab dari kelelahan bisa mengarah pada ignorant, kemudian apatis. Jika hal itu terjadi, maka langkah evaluasi harus segera dilakukan, baik melalui perbaikan sistem, penguatan kapasitas penyelenggara, maupun pendidikan politik kepada masyarakat.

    Indonesia memiliki potensi besar untuk terus menjadi negara demokrasi yang stabil, namun potensi ini hanya akan terwujud jika setiap elemen dalam sistem pemilu, dari jadwal, kandidat, hingga penyelenggara, dapat memenuhi harapan masyarakat.

    Voter fatigue bukan sekadar tanda kejenuhan. Ini adalah sinyal bahwa demokrasi memerlukan perbaikan yang lebih inklusif, responsif, dan berorientasi pada hasil yang nyata.

    Sumber : Antara

  • Menang kalah sudah biasa, saatnya pemimpin baru Andra Soni rangkul semua pihak untuk bangun Banten

    Menang kalah sudah biasa, saatnya pemimpin baru Andra Soni rangkul semua pihak untuk bangun Banten

    Abdullah Kelrey dan Fernando Emas / Foto: Istimewa

    Menang kalah sudah biasa, saatnya pemimpin baru Andra Soni rangkul semua pihak untuk bangun Banten
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 29 November 2024 – 17:39 WIB

    Elshinta.com – Founder Nusa Ina Connection, Abdullah Kelrey mengatakan bahwa kontestasi Pilkada Banten 2024 telah berlangsung aman dan damai pasca proses pencoblosan.

    Sekalipun dalam kontestasi Pilgub Banten 2024, pasangan Airin Rachmi Diany dan Ade Sumardi kalah dari pasangan rivalnya, yakni Andra Soni dan Dimyati Natakusumah dalam hasil Quick Count (hitung cepat).

    “Bu Airin soal kepemimpinan sudah selesai, darah biru. Dia paham betul bagaimana menang dalam pemilu, pun kalau kalah ya bagaimana menyikapinya,” kata Kelrey dalam podcast Tribunrakyat bertema “Pemimpin Baru Harapan Baru: Bangun Banten Bersama”, Jumat (29/11), seperti dalam rilis yang diterima Redkasi Elshinta.com.

    Ia yakin Airin akan dewasa dalam menyikapi kekalahan dengan memberikan pendidikan politik kepada para pemilihnya.

    Sebab yang ia khawatirkan adalah kekecewaan para pemilih dan pendukung Airin yang tidak bisa legowo dengan hasil yang tidak mereka harapkan saat ini.

    “Yang bahaya kan orang-orang yang di bawah mereka yang mungkin marah karena bu Airin kalah. Mereka justru yang berpotensi melakukan provokasi,” ujarnya.

    Kelrey berkeyakinan bahwa Airin akan menunjukkan kedewasaannya dalam berpolitik. Sehingga potensi keterbelahan bisa diminimalisir pasca Pilkada 2024.

    “Politik kita harus dewasa, harus kita nenunjukkan pada masyarakat lain bahwa pemahaman kita clear, kalau kalah ya legowo,” tuturnya.

    “Kita minta bu Airin bisa memberikan pendidikan politik begitu. Kalau hal itu dilakukan bu Airin, maka saya pikir nggak ada problem. Kalau bu Airin nggak melakukan hal itu, ya saya kira bu Airin bukan tokoh,” sambungnya.

    Sementara itu, Direktur Eksekutif Rumah Politik Indonesia, Fernando eMas mengatakan bahwa pemenang Pilgub Banten 2024 harus bisa menunaikan janji politiknya kepada masayarakat.

    “Pak Andra Soni janji akan melakukan pemerataan di Banten,” kata Fernando.

    Namun yang tak kalah penting adalah bagaimana pembangunan di Banten juga dilakukan dengan pola rekonsiliasi. Dimana kompetitornya diajak untuk bekerja sama membangun Banten yang lebih baik dan sejahtera secara merata.

    “Beliau harus mencontoh apa yang dicontohkan pak Prabowo, merangkul semua. Saya harap beliau tak ada dendam politik dan merangkul semuanya termasuk yang berkompetisi dengannya saat pilkada,” ujarnya.

    Kemudian soal pemberantasan korupsi, Fernando juga menagih janji Andra Soni dan Dimyati Natakusumah agar benar-benar melakukan pemberantasan korupsi.

    Sebab rusaknya agenda pembangunan daerah salah satunya berasal dari praktik korupsi.

    Terlebih kata Fernando, salah satu fokus utama Presiden Prabowo Subianto adalah pemberantasan korupsi. Ia yakin Andra Soni melakukan hal sejalan dengan Prabowo, apalagi Gubernur Banten terpilih 2025-2030 adalah kader Partai Gerindra.

    “Pemberantasan korupsi juga harus serius dilakukan. Kita harap hadirnya pemimpin baru di Banten akan menghadirkan pengembangan yang baru,” katanya.

    Ditempat yang sama, Aktivis muda Banten, Achmad Fanani Rosyidi alias Awe mengatakan bahwa Banten harus lebih maju lagi dengan kepemimpinan baru hasil Pilkada 2024.

    Salah satunya adalah soal pembangunan manusia. Apalagi dalam sorotannya banyak anak yang masih buta huruf.

    “Masyarakat kecil dan pembangunan manusia harus diperhatikan. Jangan hanya mengakomodir kepentingan elite dan pengusaha besar,” kata Awe.

    Ia juga berharap Andra Soni dan Dimyati Natakusumah bisa merangkul semua pihak, termasuk juga pihak yang kalah dalam kontestasi Pilkada Banten.

    Tak terkeculi, keduanya harus bisa menggandeng masyarakat dan kelompok profesional untuk mewujudkan janji politik, serta menciptakan Banten yang lebih maju lagi.

    “Andra Soni dan Dimyati tidak bisa bekerja sendiri,” ujarnya.

    Ia yakin ke depan Banten bisa lebih baik ke depan di bawah kepemimpinan Andra Soni dan Dimyati Natakusumah. Sebab, keterpilihan Pasangan calon Gubernur dan wakil Gubernur merupakan keinginan murni rakyat Banten saat ini.

    “Kita sebagai masyarakat banten harus mengawal. Kalau mau Banten maju kita harus kawal pak Andra Soni agar Banten bisa sesuai dengan harapan rakyat,” tukasnya.

    Sumber : Sumber Lain

  • Tunjukkan keberpihakan kepada warga dalam kebijakan

    Tunjukkan keberpihakan kepada warga dalam kebijakan

    Sumber foto: Antara

    Anis ke Pram-Doel: Tunjukkan keberpihakan kepada warga dalam kebijakan
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 29 November 2024 – 18:39 WIB

    Elshinta.com – Mantan Gubernur Jakarta periode 2017-2022 Anis Rasyid Baswedan menitipkan pesan kepada pasangan calon gubernur Pramono Anung-Rano Karno agar menunjukkan keberpihakan kepada masyarakat kecil dalam kebijakan setelah ditetapkan KPU sebagai pemenang Pilgub DKI Jakarta.

    “Keberpihakan kepada mereka yang marjinal, yang lemah, yang kecil, itu ditunjukkan dalam bentuk kebijakan,” kata Anis saat ditemui di Jimbaran, Kabupaten Badung, Bali, Jumat (29/11).

    Selain keberpihakan kepada kelompok marginal, mantan Gubernur Jakarta periode 2017-2022 itu juga meminta Pram-Doel untuk memperhatikan pembangunan kota yang menggunakan paradigma kota modern yang maju, penciptaan lapangan pekerjaan dan kesetaraan kesempatan kepada semua elemen masyarakat.

    Yang tak kalah pentingnya menurut Anis adalah membangun pemerintahan yang bisa mengayomi semua elemen masyarakat dan menjadikan Jakarta sebagai kota yang nyaman dan sehat.

    Untuk mewujudkan kota yang nyaman dan sehat, Anis meminta pemerintah Pramono Anung -Rano Karno memprioritaskan dan menuntaskan masalah yang berkaitan dengan lingkungan hidup di Jakarta.

    “Bagaimana menjadi kota yang nyaman sehat? Itu artinya perhatian kepada persoalan lingkungan hidup menjadi prioritas,” katanya.

    Saat ditanya terkait pekerjaan utama bagi Pram-Doel, Anis mengatakan sudah tertuang dalam visi misi Pram-Doel. Dia pun optimis, keduanya pemimpin yang kompeten mengurus Jakarta.

    Menurut Anis, kunci kemenangan Pramono di Jakarta ditopang oleh banyak faktor seperti dukungan masyarakat, partai politik, tokoh dan lainnya.

    Adapun Pramono Anung -Rano Karno berdasarkan hasil penghitungan suara unggul atas dua lawannya Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) nomor urut 1, Dharma Pongrekun-Kun Wardana (Dharma-Kun) dari independen nomor urut 2.

    Berdasarkan hasil perhitungan suara (real count) KPU DKI Jakarta dan perhitungan formulir model C – KWK di seluruh daerah pemilihan Jakarta menunjukkan pasangan Pramono-Rano meraih 2.183.577 suara atau 50,07 persen.

    Anis Baswedan mengaku bersyukur Pilkada DKI Jakarta berjalan aman dan damai.

    “Banyak faktor yah yang bergerak dan terlibat jadi yang penting suasananya tenang teduh semua menerima hasil dan alhamdulillah perhitungan sudah 100 persen mudah-mudahan bisa langsung bersiap untuk menjalankan tugasnya,” katanya.

    Sumber : Antara

  • Teguh Prakosa hormati hasil Pilkada Solo 2024, PDI P hanya pendekatan masyarakat dengan ideologis

    Teguh Prakosa hormati hasil Pilkada Solo 2024, PDI P hanya pendekatan masyarakat dengan ideologis

    Foto: Agung Santoso/Radio Elshinta

    Teguh Prakosa hormati hasil Pilkada Solo 2024, PDI P hanya pendekatan masyarakat dengan ideologis
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 29 November 2024 – 19:29 WIB

    Elshinta.com – Hasil perhitungan cepat Pilkada Kota Solo 2024 menunjukkan pasangan Respati-Astrid unggul signifikan atas pasangan Teguh Prakosa-Bambang Gage Nugroho. Teguh, yang juga menjabat sebagai Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Solo, menegaskan akan menunggu hasil resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU).

    “Kami menghormati semua keputusan yang nanti diputuskan oleh KPU Solo. Kami juga mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga keamanan dan kenyamanan,” ujar Teguh, Kamis (28/11), seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Agung Santoso.

    Teguh mengakui dinamika politik yang terjadi selama proses pemilihan, termasuk isu-isu kecurangan, adalah bagian dari strategi masing-masing pihak. Apalagi tokoh besar digunakan untuk kampanye.

    Ia tidak mempermasalahkan karena masyarakat yang menilai. Namun begitu, ia menegaskan pentingnya menjaga stabilitas dan kerukunan selama masa transisi kepemimpinan di Kota Solo.

    “Apapun hasilnya, masyarakat harus tetap menjaga keamanan dan kenyamanan, khususnya di masa transisi pemerintahan,” tambahnya.

    Dalam kampanyenya, Teguh mengutamakan pendekatan ideologis tanpa menggunakan uang sebagai alat politik. Ia menyampaikan program kerja untuk lima tahun ke depan melalui komunikasi langsung dengan masyarakat, gotong royong, dan penyerap aspirasi.

    Teguh juga menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh pendukungnya atas hasil Pilkada 2024.  ” Saya meminta maaf kepada partai pengusung, kader, stakeholder, dan masyarakat luas. Kami telah berjuang di jalur ideologi tanpa jalan pintas,” katanya.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Unggul 57 persen paslon Pilwali Kota Kediri  Vinanda-Gus Qowim ajak warga bersatu

    Unggul 57 persen paslon Pilwali Kota Kediri  Vinanda-Gus Qowim ajak warga bersatu

    Foto: Fendi Lesmana/Radio Elshinta

    Unggul 57 persen paslon Pilwali Kota Kediri  Vinanda-Gus Qowim ajak warga bersatu
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 29 November 2024 – 20:13 WIB

    Elshinta.com – Pasangan calon wali kota dan Wakil Wali Kota Kediri nomor urut 1, Vinanda Prameswati – KH Qowimmudin Thoha unggul melalui penghitungan nyata data center mereka berdasarkan formulir C1 hasil saksi di setiap TPS. Mbak Vinanda dan Gus Qowim unggul 57 persen, dari pasangan Ferry Silviana Feronica dan Regina Nadya Suwono.

    “Dari hasil perhitungan data center kami pasangan Vinanda-Gus Qowim menang di seluruh kecamatan Kota Kediri. Kemudian dari hasil rekapitulasi seluruh TPS se-Kota Kediri pasangan Vinanda-Gus Qowim unggul dari pasangan lain dengan persentase sekitar 57 persen sekian,” kata Ketua Tim Pemenangan Vinanda-Gus Qowim Donny Kurniawan, dalam press conference di Posko Bolone Vinanda, Kamis 28 November 2024,seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Fendi Lesmana.

    Meski demikian, Donny mengungkapkan pihaknya akan tetap menghormati proses perhitungan suara yang dilakukan berjenjang oleh KPU Kota Kediri. 

    “Dimana besok (hari ini) akan dilakukan perhitungan di kecamatan dan dilanjutkan perhitungan pleno di tingkat Kota. Setelah itu KPU akan menetapkan angka pastinya,” tambahnya. 

    Terkait keunggulan tersebut, Mbak Vinanda menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukungnya selama ini. Mulai dari masyarakat Kota Kediri, relawan yang telah bekerja keras serta partai-partai pengusung dan pendukung.

    “Terimakasih kepada seluruh masyarakat Kota Kediri yang telah memberikan kepercayaan kepada kami, memberikan dukungan kepada kami. Alhamdulillah kita semua bisa mendapatkan suara unggul,” tambah Mbak Vinanda. 

    Mbak Vinanda juga turut menyampaikan apresiasinya kepada pasangan Fren, Ferry Silviana Feronica dan Regina Nadya Suwono yang telah menjadi bagian penting dalam proses panjang ini.

    “Terimakasih (pasangan Fren) karena telah menjadi bagian penting dalam proses demokrasi ini,” tambah politis muda, Ketua Harian Relawan Suket Teki Nusantara (RSTN) tersebut.

    Setelah ini, lulusan Magister Kenotariatan Unair Surabaya itu mengajak masyarakat Kota Kediri untuk bergandengan tangan dan kembali bersatu untuk menciptakan Kota Kediri yang lebih baik. 

    “Saya juga ingin mengajak kepada seluruh masyarakat mari kita bersatu, sama-sama membangun Kota Kediri menjadi kota yang lebih maju lagi menjadi kota yang lebih baik lagi,” ajaknya. 

    Dalam kesempatan yang sama, Gus Qowim turut meminta doa restu dari masyarakat Kota Kediri agar selalu amanah ketika bertugas nanti. Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Ishlah Bandar Kidul Kota Kediri itu berharap kondisi masyarakat yang penuh kedamaian, ketentraman, masyarakat yang selalu mengedepankan kebersamaan akan tetap terjaga kedepannya.

    “Semoga ketika kami berdua nanti menjalankan tugas dan amanat ini, bisa menjalankan tugas dan amanat ini dengan sebaik-baiknya. Mohon doanya, mohon doa restunya, agar kami berdua bisa melaksanakan tugas-tugas dengan baik,” tutup Gus Qowim.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Pilkada Jakarta kemungkinan dua putaran, Pengamat: Jangan saling berlebihan klaim

    Pilkada Jakarta kemungkinan dua putaran, Pengamat: Jangan saling berlebihan klaim

    Foto: Istimewa

    Pilkada Jakarta kemungkinan dua putaran, Pengamat: Jangan saling berlebihan klaim
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 29 November 2024 – 21:56 WIB

    Elshinta.com – Pengamat politik dari Trias Politika Strategis Agung Baskoro menyoroti hasil Pilkada Jakarta 2024 yang masih terbuka potensi dua putaran.

    Menurut Agung pasca penghitungan quick count maupun real count, kini mengemuka klaim menang satu putaran yang dideklarasikan oleh pasangan Pramono Anung – Rano Karno. Meski di sisi lain, masih ada potensi dua putaran yang disuarakan paslon Ridwan Kamil – Suswono.

    “Jangan sampai berlebihan karena yang terpenting adalah mengawasi rekapitulasi berjenjang yang dilakukan oleh KPU sampai nanti diresmikan pada tanggal 15 Desember 2024. Mengapa? Karena kita semua harus menjaga stabilitas sosial ekonomi dan politik di Jakarta yang kita tau bersama sebagai pusat segala aktivitas kehidupan negara kita,” jelas Agung kepada wartawan Jumat (29/11), seperti dalam rilis yang diterima Redaksi Elshinta.com.

    Menurut Agung bila klaim seperti itu terlampau diekspos berlebihan bisa mengganggu situasi kebatinan dan kohesivitas masyarakat di Jakarta. 

    “Jadi semua berharap ke depan hal-hal semacam ini bisa dicukupkan dihindari dan yang paling penting adalah bagaimana pengawasan lewat saksi-saksi yang dihimpun oleh semua paslon bisa melakukan kerja-kerja secara professional,” jelasnya.

    Sumber : Sumber Lain

  • DPRD dan Pemkot Bogor sahkan RAPBD 2025

    DPRD dan Pemkot Bogor sahkan RAPBD 2025

    Rapat Paripurna pengesahan RAPBD 2025 Kota Bogor, di gedung DPRD Kota Bogor, Jumat (29/11/2024) malam. (ANTARA/Shabrina Zakaria)

    DPRD dan Pemkot Bogor sahkan RAPBD 2025
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Sabtu, 30 November 2024 – 07:37 WIB

    Elshinta.com – DPRD Kota Bogor, Jawa Barat, bersama pemerintah kota (pemkot) setempat telah mengesahkan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2025 Kota Bogor dalam rapat paripurna yang digelar, Jumat (29/11) malam.

    Ketua DPRD Kota Bogor Adityawarman Adil berharap dengan APBD yang sudah ditetapkan ini mampu mengakselerasi pembangunan di Kota Bogor, dan mencapai target dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Bogor 2025 – 2045.

    “Alhamdulillah APBD 2025 bisa kita tuntaskan. Mudah-mudahan seluruh anggaran yang sudah dibahas dan ditetapkan ini bisa menjadi daya dorong pembangunan Kota Bogor 2025,” kata Adit.

    Berdasarkan kesepakatan antara Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Bogor dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kota Bogor, Pendapatan Daerah disepakati sebesar Rp2,933 triliun dan Belanja Daerah disepakati sebesar Rp2,945 triliun.

    Kemudian, Penerimaan Pembiayaan Daerah disepakati sebesar Rp35,497 miliar dan Pengeluaran Pembiayaan Daerah sebesar Rp26,294 miliar.

    Sedangkan untuk Pembiayaan Netto sebesar Rp9,202 miliar dan Sisa lebih Pembiayaan anggaran tahun berkenaan (SiLPA) sebesar Rp0,00.

    “Banggar DPRD Kota Bogor menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Pemkot Bogor yang telah bekerjasama dengan penuh keterbukaan dalam pembahasan, serta kepada Komisi Komisi yang telah memberikan masukan dan sarannya, juga kepada Jajaran Sekretariat DPRD Kota Bogor yang telah membantu memfasilitasi kegiatan pembahasan,” ucapnya.

    Pj (Penjabat) Wali Kota Bogor, Hery Antasari, menjelaskan penetapan APBD 2025 Kota Bogor telah disesuaikan dan berpedoman kepada peraturan perundang-undangan yang ada.

    Hery merincikan beberapa belanja daerah yang penting dialokasikan di Tahun 2025 diantaranya adalah Dana Cadangan untuk Penyelenggaraan Porprov 2026 sebesar Rp1 miliar, lanjutan pembangunan dua unit sekolah baru sebesar Rp36 miliar, belanja alat bantu untuk penyandang disabilitas sebesar Rp1,6 miliar, belanja modal tanah untuk jalan R3 sebesar Rp3,4 miliar, yang merupakan kelanjutan dari lanjutan pembangunan Jalan R3 sebesar Rp8,3 miliar dan program lainnya.

    “Rancangan APBD TA 2025 merupakan Rancangan APBD Kota Bogor yang terakhir saya sampaikan sebagai Pj Wali Kota Bogor. Semoga APBD TA 2025 dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Kota Bogor,” kata Hery.

    Sumber : Antara

  • KPU `Gelang Manggung` bersinergi dengan JNE kirimkan distribusi logistik Pilkada

    KPU `Gelang Manggung` bersinergi dengan JNE kirimkan distribusi logistik Pilkada

    Sumber foto: Kurniawati/elshinta.com.

    KPU `Gelang Manggung` bersinergi dengan JNE kirimkan distribusi logistik Pilkada
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 28 November 2024 – 18:58 WIB

    Elshinta.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU)  Gelang Manggung (Kota Magelang, Kabupaten Magelang dan Temanggung) bersinergi bersama dengan JNE dalam pendistribusian logistik pilkada tahun 2024. Pemilihan ekspedisi JNE sebab dinilai memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan.

    Ketua KPU Kabupaten Magelang, Ahmad Rofik, mengatakan bahwa pengadaan kerja sama antara KPU Kabupaten Magelang dengan perusahaan ekspedisi JNE merupakan keputusan sekretariat. Kerja sama ini tentunya menilik kinerja bagus dari JNE ketika Pemilu sehingga berlanjut hingga Pilkada. 

    Sebelumnya, KPU telah bekerjasama dengan saat Pemilu lalu. Selain kinerja yang bagus, menurut Rofik, keamanan logistik Pilkada juga terjamin.

    “Ada jaminan dari armada untuk kesehatan armadanya, personil, maupun armadanya. Sehingga tidak bocor dan semata-mata untuk mengamankan logistik,” tandasnya. 

    Hal sama disampaikan Ketua KPU Kota Magelang Misbahul Munir, bahwa alasan pemilihan JNE sebagai mitra pengiriman logistik adalah karena ekspedisi ini memiliki fasilitas yang memadai, seperti mobil box yang safety untuk pengiriman surat suara, terutama mengingat kondisi cuaca yang kurang bersahabat saat ini.

    “Karena sekarang musim hujan, kami memang mencari ekspedisi yang memadai agar logistik surat suara dapat sampai dengan tepat dan terlindungi,” ujarnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Kurniawati, Kamis (28/11). 

    Munir mengatakan, untuk KPU Kota Magelang memiliki prosedur distribusi yang berbeda dari beberapa daerah lain. Jika KPU kabupaten lain biasanya mendistribusikan logistik dari gudang KPU ke PPK, lalu ke TPS, KPU Kota Magelang langsung mengirimkan logistik ke masing-masing TPS. Semuanya telah didistribusikan pada 26 November 2024.

     “Kami langsung kirimkan ke TPS. Proses distribusi harus memperhatikan surat suara dan kotak suara agar tetap terjaga dari hujan dan kondisi cuaca yang tidak menentu. Untuk itulah, kenapa JNE kita pilih, kualifikasinya memenuhi semua aspek,” ucap Munir.

    Sedangkan Ketua KPU Kabupaten Temanggung Henry Sofyan Rois juga menyampaikan  bahwa distribusi telah dilaksanakan bersama JNE pada 23-24 November 2024. Distribusi oleh JNE menggunakan kendaraan truk tertutup atau boks. Kendaraan ini dipilih untuk keamanan logistik saat distribusi.Semua  logistik ini masih disimpan di GOR Bambu Runcing Temanggung dengan penjagaan ketat aparat keamanan beserta jajaran dari kodim, bawaslu, dan KPU setempat. 

    Bambang Kristiady, Kepala Cabang JNE Magelang, mengungkapkan rasa bangga sekaligus berterimakasih  atas kepercayaan yang di berikan KPU di tiga wilayah yaitu Kota dan Kabupaten Magelang dan Temanggung kepada JNE. Kolaborasi ini sebagai bentuk kontribusi JNE terhadap proses demokrasi di Indonesia. Sesuai dengan tagline Connecting Happiness, JNE berharap dapat memberikan manfaat yang lebih luas kepada masyarakat melalui pendistribusian logistik ini.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Hitung cepat, pasangan Agus Irawan-Dwi Fajar Nirwana unggul 61,91 persen

    Hitung cepat, pasangan Agus Irawan-Dwi Fajar Nirwana unggul 61,91 persen

    Sumber foto: Sarwoto/elshinta.com.

    Hitung cepat, pasangan Agus Irawan-Dwi Fajar Nirwana unggul 61,91 persen
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 28 November 2024 – 19:06 WIB

    Elshinta.com – Pasangan calon bupati-wakil bupati Boyolali, Jawa Tengah nomor urut 02 Agus Irawan-Dwi Fajar Nirwana, yang diusung oleh koalisi 10 kursi terdiri Partai Golkar, PKB, dan Partai Gerindra, berdasar hasil hitung cepat, tim Agus Irawan-Dwi Fajar unggul sementara dengan 61,91 persen suara.

    Agus Irawan menyampaikan rasa syukurnya atas dukungan masyarakat Boyolali yang telah memberikan kepercayaan paslon Agus Irawan-Dwi Fajar Nirwana.

    “Ini sedikit banyak sudah menunjukkan kemenangan di pihak kita. Terima kasih atas dukungan semua pihak yang telah mempercayai kami berdua,” kata Agus Irawan dalam keterangan pers di posko induk koalisi 02,  Rabu (27/11/2024) malam.

    Sementara itu, Dwi Fajar Nirwana mengatakan, kemenangan ini akan digunakan Agus Irawan-Dwi Fajar untuk membawa Boyolali ke arah yang lebih baik dengan menjalankan program-program yang telah dirancang.

    “Boyolali harus bebas dari kemiskinan, arogansi dan ketidakadilan. Mari kita kawal hasil pemilu hingga penghitungan resmi di tingkat kabupaten,” kata Dwi Fajar seperti dilaporkan Kontributor Elshinta,Sarwoto, Kamis (28/11).

    Sedangkan Ketua tim pemenangan Paslon 02 Fuadi menjelaskan, untuk data yang masuk dalam hitung cepat di internal sudah mencapai 90 persen. Dan Agus Irawan-Dwi Fajar unggul telak dengan 61,91 persen suara. Sedangkan rivalnya pasangan nomor 01 Marsono-Syaifulhaq Mayyazi 01 sebesar 38,9 persen suara.

    ”Dengan selisih 157.325 suara, hasil ini sulit terkejar. Kemenangan ini adalah kemenangan rakyat Boyolali yang menginginkan perubahan setelah 15 tahun,” jelasnya.

    Sumber : Radio Elshinta