Category: Elshinta.com Metropolitan

  • 1.873 pelanggan di Jakarta alami pemadaman listrik akibat banjir

    1.873 pelanggan di Jakarta alami pemadaman listrik akibat banjir

    PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya mencatat sebanyak 1.873 pelanggan di beberapa wilayah Jakarta mengalami pemadaman listrik sementara akibat genangan air dan banjir pada Rabu (29/1/2025). ANTARA/HO-PT PLN UID Jakarta.

    1.873 pelanggan di Jakarta alami pemadaman listrik akibat banjir
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Rabu, 29 Januari 2025 – 18:23 WIB

    Elshinta.com – PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya mengungkapkan bahwa sebanyak 1.873 pelanggan di beberapa wilayah Jakarta mengalami pemadaman listrik sementara akibat genangan dan banjir pada Rabu. 

    General Manager PLN UID Jakarta Raya, Lasiran dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu, menyebutkan, lokasi terdampak antara lain Jalan Bumi Citra Idaman, Jalan Boulevard Raya Ruko Mutiara Taman Palem, Jalan Manyar, dan Rusun BCI di Jakarta Barat (Jakbar).

    Selain itu Jalan Karma Yudha dan Jalan Pegangsaan Dua Kelapa Gading di Jakarta Utara (Jakut).

    Lasiran mengatakan, pemadaman dilakukan sebagai langkah pengamanan untuk mencegah risiko bahaya listrik saat terjadi banjir.

    “Keselamatan pelanggan adalah prioritas utama kami. PLN selalu siaga dalam menghadapi kondisi darurat seperti banjir,” katanya.

    Pihaknya memastikan listrik dapat segera dinyalakan kembali setelah kondisi benar-benar aman bagi pelanggan dan infrastruktur kelistrikan.

    Menurut dia, tim teknis PLN terus melakukan pemantauan di lokasi terdampak dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan percepatan pemulihan pasokan listrik.

    “Pelanggan diimbau untuk tetap waspada dan mengutamakan keselamatan dengan memastikan instalasi listrik di rumah dalam kondisi kering sebelum menyalakan kembali perangkat elektronik,” kata Lasiran.

    Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat lebih dari 2.000 warga mengungsi akibat banjir yang melanda sebagian wilayah Jakarta.

    Pengungsi tersebar di beberapa lokasi terutama di Jakarta Barat dan Jakarta Timur karena rumah mereka terendam banjir.

    Sumber : Antara

  • Sudinsos dan PMI Jaktim salurkan bantuan bagi penyintas banjir

    Sudinsos dan PMI Jaktim salurkan bantuan bagi penyintas banjir

    Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jakarta Timur mengevakuasi pengungsian warga di Jalan Cempaka VI RT 007 dan 008 RW 009, Cakung Timur, Cakung, Jakarta Timur, Rabu (29/1/2025). (ANTARA/HO-BPBD wilayah Jakarta Timur.

    Sudinsos dan PMI Jaktim salurkan bantuan bagi penyintas banjir
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Rabu, 29 Januari 2025 – 18:47 WIB

    Elshinta.com – Jajaran Suku Dinas Sosial dan Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Timur memberikan bantuan bagi penyintas banjir akibat hujan di wilayah tersebut.

    “Bantuan diberikan sesuai permohonan pihak kelurahan,” kata Kepala Seksi Perlindungan Jaminan Rehabilitasi Sosial Suku Dinas Sosial (Sudinsos) Jakarta Timur, Deni Triyanto saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

    Sejauh ini, menurut dia, baru empat kelurahan yang sudah mengajukan permohonan bantuan ke Sudinsos Jakarta Timur (Jaktim).

    Deni menyebutkan, pihaknya memberikan bantuan di wilayah RT 03/06 Kelurahan Pulogebang berupa 40 dus mi cepat saji (instan).

    Kemudian untuk warga di Kelurahan Cakung Timur dan Rawa Terate masing-masing 1.000 boks makanan siap saji berikut air mineral serta untuk warga Kelurahan Kayu Putih 1.750 boks.

    Kepala Seksi Humas dan Komunikasi PMI Kota Jakarta Timur, Agus Bastian mengatakan, pihaknya telah menyalurkan bantuan 2.000 bungkus roti, tikar 20 buah​ ​​​​​​dan popok (pampers) tiga dus untuk warga terdampak genangan Kelurahan Rawa Terate.

    “Untuk membantu kebutuhan sarapan pagi, kita suplai bantuan roti dan air mineral. Ini tindak lanjut permohonan dari pihak kelurahan,” kata Bastian.

    Genangan pada sejumlah lokasi di wilayah Jakarta Timur akibat hujan yang mengguyur Jakarta sepanjang Selasa (28/1) malam hingga Rabu (29/1) pagi ini mulai surut.

    Kasatgas Korwil Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta Timur, Sukendar mengungkapkan, hujan deras yang diikuti luapan Kali Ciliwung sempat memicu terjadinya genangan di 14 RW atau 27 RT yang tersebar di delapan wilayah kelurahan.

    Namun, sebagian genangan itu sudah surut sejak tadi malam kecuali di wilayah bantaran Kali Ciliwung yang hingga saat ini masih terjadi genangan dampak air kiriman dari Bogor, Jawa Barat.

    “Untuk penanganan genangan, kita kerahkan enam personel dan satu unit perahu karet jenis ‘Landing Craft Rubber Boat’ (LCR) untuk evakuasi warga di Cakung Timur,” ujar Sukendar, Rabu.

    Menurut Sukendar, sejumlah lokasi genangan yang sudah surut diantaranya di Jalan Pemuda III Nomor 50 RT 13/02, Rawamangun, genangan terjadi pukul 21.30 WIB dengan ketinggian 30 sentimeter (cm) dan pukul 22.30 WIB sudah surut.

    Kemudian di Jalan Inspeksi Kayu Tinggi RT 01/03 Cakung Timur pukul 20.12 WIB genangan 20 cm dan pukul 23.21 WIB surut. Lalu di Jalan Layur depan TPU Penggilingan Kelurahan Jati pada pukul 21.20 genangan 30 cm dan pukul 02.30 WIB surut.

    Jalan Bujana Tirta, Pisangan Timur, sekitar pukul 22.20 WIB genangan setinggi 30 cm dan pukul 02.20 WIB surut dan wilayah lainnya.

    BPBD DKI Jakarta juga mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan Dinas Bina Marga.

    Selain itu Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat.

    Sumber : Antara

  • Terendam banjir, Satlantas rekayasa lalin di Jakut

    Terendam banjir, Satlantas rekayasa lalin di Jakut

    Polisi Lalu Lintas merekayasa sejumlah arus lalu lintas di Jakarta Utara akibat banjir. ANTARA/HO-Satlantas Polres Jakut

    Terendam banjir, Satlantas rekayasa lalin di Jakut
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Rabu, 29 Januari 2025 – 12:45 WIB

    Elshinta.com – Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Metro Jakarta Utara mengerahkan personel untuk melakukan rekayasa lalu lintas sehubungan dengan banjir yang merendam sebagian ruas jalan.

    “Kami sudah melakukan pengaturan agar pengendara tidak terjebak melewati jalan yang tergenang,” kata Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Utara AKBP Donni Bagus Wibisono di Jakarta, Rabu.

    Ia mengatakan petugas juga memberikan imbauan kepada pengendara untuk bersabar dan tidak melintasi kawasan yang terendam banjir agar kendaraan tidak mogok.

    “Kami berikan imbauan agar mereka tidak melanjutkan perjalanan karena air masih cukup tinggi,” kata dia.

    Ia mencontohkan jalan di depan KBN Cakung yang di dekat exit tol 58 Rorotan yang terendam banjir dengan ketinggian 90 centimeter hingga satu meter.

    “Panjang ruas jalan terendam ini sepanjang 300 meter dan kami meminta agar mobil parkir dahulu hingga air surut, kata dia.

    Selain itu sejumlah ruas jalan seperti di Boulevard Kelapa Gading juga tergenang air cukup tinggi dan rentan untuk dilalui kendaraan.

    “Kami melakukan rekayasa lalu lintas dan pengalihan agar arus lalu lintas saat banjir ini,” kata dia.

    Sebelumnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) merinci 18 ruas jalan di Jakarta Utara yang terendam banjir akibat curah hujan tinggi yang berlangsung sejak Selasa (28/1).

    “Informasi genangan banjir pada Rabu pagi pukul 06.00 terdapat genangan air yang merendam sejumlah jalan,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Mohamad Yohan di Jakarta, Rabu.

    Ia menjelaskan ruas jalan yang terendam banjir mulai dari Jalan Mangga Tugu Utara Koja dengan ketinggian banjir mencapai 30 centimeter, Jalan Mangga Ujung Tugu Utara Koja dengan ketinggian banjir 15 centimeter, Jalan Komplek Uka Tugu Utara Koja dengan ketinggian air 15 centimeter.

    Kemudian Jalan Bhayangkara Tugu Utara Koja terendam banjir setinggi 15 centimeter, Jalan Camar Tugu Utara Koja terendam 10 centimeter, Jalan Pluit Dalam Penjaringan ketinggian banjir mencapai 25 centimeter, Jalan Kramat Jaya Raya, Tugu Utara Koja dengan ketinggian air mencapai 15 centimeter.

    Selanjutnya Jalan Boulevard Utara Kelapa Gading banjir setinggi 10 centimeter, Jalan Pegangsaan Dua Greenhill Kelapa Gading terendam banjir setinggi 30 centimeter, Jalan Kelapa Hybrida Raya Kelapa Gading terendam banjir setinggi 40 centimeter, Jalan Boulevard Barat Raya Kelapa Gading Barat tergenang air setinggi 20 centimeter.

    Kemudian Jalan Kalibaru Barat 1 Cilincing terendam banjir setinggi 20 centimeter, Jalan R.E. Martadinata samping rel Terminal Tanjung Priok terendam banjir setinggi 20 centimeter, Jalan Raya Sulawesi Tanjung Priok terendam banjir setinggi 10 centimeter.

    Jalan Boulevard Raya Kelapa Gading terendam banjir setinggi 25 centimeter, Jalan Muara Baru Depan Pluit Selatan View Penjaringan ketinggian banjir mencapai 30 centimeter, kawasan Pelabuhan Nizam Zachman Penjaringan ketinggian banjir mencapai 20 centimeter dan Jalan Kelapa Nias Kelapa Gading ketinggian banjir mencapai 25 centimeter.

    Sumber : Antara

  • Hujan deras di Jakarta picu genangan, 26 RT dan 20 jalan terdampak

    Hujan deras di Jakarta picu genangan, 26 RT dan 20 jalan terdampak

    Ilustrasi – Sejumlah petugas PPSU berjaga saat banjir rob di Jalan Pluit Karang Ayu Barat, Pluit, Jakarta. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/rwa/am.)

    Hujan deras di Jakarta picu genangan, 26 RT dan 20 jalan terdampak
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Rabu, 29 Januari 2025 – 06:15 WIB

    Elshinta.com – Hujan deras yang melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya pada Selasa (28/1) malam mengakibatkan sedikitnya genangan tercatat melanda 26 rukun tetangga (RT) dan 20 ruas jalan, berdasarkan data terkini BPBD DKI Jakarta hingga pukul 23.00 WIB.

    Berdasarkan laporan BPBD DKI dalam keterangan tertulisnya, curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat juga menyebabkan kenaikan status di beberapa pos pantau, seperti Bendung Katulampa, Pos Pantau Depok, Pos Pantau Pesanggrahan, dan Pos Pantau Sunter Hulu, hingga Siaga 2 pada pukul 18.00 WIB.

    Di Jakarta Barat, terdapat genangan di 22 RT, termasuk Kelurahan Kedaung Kaliangke (11 RT), Kelurahan Tegal Alur (3 RT), dan Kelurahan Kalideres (2 RT), dengan ketinggian air mencapai 30 hingga 100 cm.

    Di Jakarta Utara, genangan terjadi di tiga RT di Kelurahan Semper Barat dengan ketinggian air 30-70 cm. Sebanyak 38 jiwa terdampak dan telah dievakuasi untuk mengungsi ke RPTRA Tri Putra Persada Hijau di RW 03.

    Sementara itu, di Jakarta Pusat, genangan terjadi di satu RT di Kelurahan Kebon Kosong dengan ketinggian air 40 cm. Namun, kondisi di wilayah ini sudah dilaporkan surut.

    Selain wilayah pemukiman, sebanyak 20 ruas jalan di DKI Jakarta juga dilaporkan tergenang air. Di Jakarta Utara, genangan terjadi di Jl. Pluit Dalam, Jl. Mangga, dan Jl. Boulevard Utara, dengan ketinggian air bervariasi antara 10 hingga 40 cm.

    Di Jakarta Barat, Jl. Kamal Raya dan Jl. Perumahan Green Garden termasuk di antara jalan yang terdampak. Di Jakarta Pusat, beberapa ruas seperti Jl. KH Hasyim Ashari dan Jl. Letjen Suprapto dilaporkan mengalami genangan dengan ketinggian hingga 40 cm.

    BPBD DKI Jakarta telah mengerahkan personel untuk memantau kondisi genangan di wilayah terdampak. Koordinasi dengan dinas terkait, seperti Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Bina Marga, dan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan, dilakukan untuk memastikan air segera surut melalui penyedotan genangan dan optimalisasi tali-tali air.

    BPBD DKI Jakarta juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi genangan. Dalam keadaan darurat, warga diharapkan segera menghubungi nomor telepon 112 yang beroperasi selama 24 jam secara gratis.

    Sumber : Elshinta.Com

  • 54 RT dan 23 ruas jalan di Jakarta terendam banjir

    54 RT dan 23 ruas jalan di Jakarta terendam banjir

    Sejumlah pengendara motor menuntun motornya melewati banjir di Jalan Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta, Selasa (28/1/2025). ANTARA FOTO/Putra M. Akbar

    54 RT dan 23 ruas jalan di Jakarta terendam banjir
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Rabu, 29 Januari 2025 – 09:50 WIB

    Elshinta.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebut banjir melanda 53 RT dan 23 ruas jalan yang diakibatkan hujan lebat pada Rabu dini hari.

    “Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di beberapa wilayah mengakibatkan kenaikan air sejumlah pos pantau,” kata Kepala Pelaksana BPBD Isnawa Adji. di Jakarta, Rabu.

     Menurut dia, data terakhir yaitu Rabu pukul 03.00 WIB terdapat 54 RT dan 23 ruas jalan di wilayah DKI Jakarta yang terendam banjir.

    Ia mengatakan untuk ketinggian banjir rata-rata mulai dari 30 hingga 100 centimeter.

    Berikut beberapa RT dan ruas jalan di wilayah DKI Jakarta yang terdampak banjir;

    Jakarta Barat terdapat 29 RT yang terdiri atas: Kelurahan Cengkareng Barat 2 RT, Kedaung Kali Angke 11 RT, Rawa Buaya 4 RT, Jelambar Baru 2 RT, Kalideres 2 RT, Pegadungan 1 RT, Tegal Alur 5 RT, Duri Kepa 1 RT, dan Kelurahan Joglo 1 RT.

    Jakarta Pusat terdapat 1 RT yang berada di Kelurahan Kebon Kosong. Jakarta Selatan terdapat 4 RT yang berada di Kelurahan Pejaten Timur.

    Jakarta Timur terdapat di 20 RT yang terdiri atas: Kelurahan Cakung Timur 1 RT, Rawa Terate 1 RT, Bidara Cina 3 RT, Cawang 14 RT, dan Kelurahan Cililitan 1 RT.

    Sementara untuk 23 ruas jalan yang terendam banjir yaitu;

    Jl. Mangga, Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, ketinggian: 30 cm.
    Jl. Mangga Ujung, Kel. Tugu Utara, Kec. Koja, Jakarta Utara, ketinggian: 15 cm.
    Jl. Komp. Uka, Kel. Tugu Utara, Kec. Koja, Jakarta Utara, ketinggian: 15 cm.
    Jl. Bhayangkara, Kel. Tugu Utara, Kec. Koja, Jakarta Utara, ketinggian: 15 cm.
    Jl. Camar, Kel. Tugu Utara, Kec. Koja, Jakarta Utara, ketinggian: 10 cm.
    Jl. Pluit Dalam, Kel. Penjaringan, Kec. Penjaringan, Jakarta Utara, ketinggian: 25 cm.
    Jl. Kramat Jaya Raya, Kel. Tugu Utara, Kec. Koja, Jakarta Utara, ketinggian: 15 cm.
    Jl. Boulevard Utara, Kel. Kelapa Gading Timur, Kec. Kelapa Gading, Jakarta Utara, ketinggian: 10 cm.
    Jl. Pegangsaan Dua (Greenhill), Kel. Pegangsaan Dua, Kec. Kelapa Gading, Jakarta Utara, ketinggian: 30 cm.
    Jl. Kelapa Hybrida Raya, Kel. Pegangsaan Dua, Kec. Kelapa Gading, Jakarta Utara, ketinggian: 40 cm.
    Jl. Boulevard Barat Raya, Kel. Kelapa Gading Barat, Kec. Kelapa Gading, Jakarta Utara, ketinggian: 20 cm.
    Jl. Kalibaru Barat 1, Kel. Kali Baru, Kec. Cilincing, Jakarta Utara, ketinggian: 20 cm.
    Jl. R.E. Martadinata (samping rel Terminal Tanjung Priok), Kel. Tanjung Priok, Kec. Tanjung Priok, Jakarta Utara, ketinggian: 20 cm.
    Jl. Raya Sulawesi, Kel. Tanjung Priok, Kec. Tanjung Priok, Jakarta Utara, ketinggian: 10 cm.
    Jl. Boulevard Raya, Kel. Kelapa Gading Timur, Kec. Kelapa Gading, Jakarta Utara, ketinggian: 25 cm.
    Jl. Muara Baru (Depan Pluit Selatan View), Kel. Penjaringan, Kec. Penjaringan, Jakarta Utara, ketinggian: 30 cm.
    Jl. Pelabuhan Nizam Zachman, Kel. Penjaringan, Kec. Penjaringan, Jakarta Utara, ketinggian: 20 cm.
    Jl. Kelapa Nias Raya, Kel. Kelapa Gading Barat, Kec. Kelapa Gading, Jakarta Utara, ketinggian: 25 cm.
    Jl. Kamal Raya, Kel. Cengkareng Barat, Kec. Cengkareng, Jakarta Barat, ketinggian: 25 cm.
    Jl. Perumahan Green Garden, Kel. Kedoya Utara, Kec. Kebon Jeruk, Jakarta Barat, ketinggian: 20 cm.
    Jl. Strategi Raya, Kel. Joglo, Kec. Kembangan, Jakarta Barat, ketinggian: 30 cm.
    Jl. Perumahan Green Garden RW 04 (McDonalds), Kel. Kedoya Utara, Kec. Kebon Jeruk, Jakarta Barat, ketinggian: 30 cm.
    Jl. K.H. Hasyim Ashari, Kel. Cideng, Kec. Gambir, Jakarta Pusat, ketinggian: 30 cm.

    Isnawa menambahkan upaya yang dilakukan PBD DKI Jakarta yaitu dengan mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan.

    Sumber : Antara

  • Membenahi langkah atasi kemiskinan perkotaan

    Membenahi langkah atasi kemiskinan perkotaan

    Seorang pedagang berjalan di atas rel kereta di Jakarta, Kamis (16/1/2025). Badan Pusat Statistik DKI Jakarta mencatat jumlah penduduk miskin di Jakarta pada September 2024 sebanyak 449,07 ribu orang atau turun 0,16 persen dibanding Maret 2024 yakni 464,93 ribu orang. ANTARA FOTO/Fauzan/foc.

    Membenahi langkah atasi kemiskinan perkotaan
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Selasa, 28 Januari 2025 – 17:50 WIB

    Elshinta.com – Badan Pusat Statistik (BPS) pada 15 Januari 2025 merilis angka kemiskinan September 2024. Persentase penduduk miskin pada periode tersebut tercatat sebesar 8,57 persen.

    Angka ini merupakan yang terendah sepanjang sejarah dan pertama kalinya menyentuh kisaran 8 persen. Tidak hanya itu, kemiskinan di daerah perkotaan juga mengalami penurunan yang signifikan.

    Di tengah isu ketidakpastian global, capaian ini menjadi sinyal positif dan memberikan optimisme atas pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19.

    Selama ini, laju penurunan angka kemiskinan di daerah perkotaan hampir selalu lebih lambat dibanding daerah perdesaan. Namun, data terbaru menunjukkan tren yang berbeda.

    Pada September 2024, penurunan kemiskinan di daerah perkotaan mencapai 0,43 persen poin yaitu dari 7,09 persen pada Maret 2024 menjadi 6,66 persen. Besarnya penurunan kemiskinan perkotaan tersebut jauh melampaui rata-rata penurunan kemiskinan perkotaan selama periode September 2021-Maret 2024 yang hanya sebesar 0,16 persen poin.

    Indikator kemiskinan lainnya, seperti indeks kedalaman kemiskinan dan indeks keparahan kemiskinan di daerah perkotaan juga mencapai level terendahnya selama dua dekade terakhir. Pada September 2024, indeks kedalaman kemiskinan di perkotaan tercatat sebesar 0,981, sementara indeks keparahan kemiskinan tercatat sebesar 0,215.

    Indeks kedalaman kemiskinan ini merupakan ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap Garis Kemiskinan, sedangkan Indeks keparahan kemiskinan menggambarkan penyebaran pengeluaran di antara penduduk miskin. Semakin rendah nilai kedua Indeks ini, maka semakin bagus.

    Meski demikian, capaian impresif ini belum sepenuhnya mengembalikan kondisi ke tingkat pra-pandemi. Pada September 2019, sebelum pandemi COVID-19 melanda, persentase penduduk miskin di perkotaan berada pada level 6,56 persen, atau sekitar 0,1 persen poin lebih rendah dibandingkan kondisi September 2024. Hal ini menunjukkan bahwa pemulihan masih belum sepenuhnya tuntas.

    Ketika membahas kemiskinan perkotaan, fenomena urbanisasi tidak dapat diabaikan. Urbanisasi telah menyebabkan lonjakan populasi di daerah perkotaan. Menurut data BPS, dalam sepuluh tahun terakhir, proporsi penduduk yang tinggal di daerah perkotaan meningkat tajam atau sekitar 1,2 kali lipat, yaitu dari 50,1 persen pada 2014 menjadi 58,8 persen pada 2024.

    Pesatnya arus urbanisasi sebenarnya dapat memberikan peluang bagus untuk meningkatkan perekonomian perkotaan. Sayangnya, fasilitas yang ada di perkotaan seringkali belum siap menampung penduduk desa yang merantau ke kota tersebut.

    Ketersediaan lapangan kerja misalnya, jangankan para perantau, penduduk yang sudah lama dan menetap di perkotaan saja terkadang sangat sulit mendapat pekerjaan. Belum lagi, tingginya biaya hidup di kota yang berbeda jauh dari biaya hidup di desa, pastinya memperparah kondisi yang ada.

    Daerah perkotaan seringkali dipandang sebagai pusat ekonomi yang maju dengan berbagai peluang kerja yang tersedia. Namun, biaya hidup di perkotaan yang cenderung lebih tinggi kerap kali diabaikan.

    Untuk memenuhi kebutuhan dasar di perkotaan, biaya yang diperlukan lebih besar dibandingkan di daerah perdesaan. Hal ini tercermin dari besarnya garis kemiskinan perkotaan yang nominalnya lebih tinggi dibandingkan dengan garis kemiskinan perdesaan.

    Berdasarkan data Susenas September 2024, secara nasional garis kemiskinan perkotaan tercatat sebesar Rp615.763 per kapita per bulan, sementara di daerah perdesaan sebesar Rp566.655 per kapita per bulan.

    Dengan tekanan biaya hidup yang lebih tinggi dan sulitnya mendapat pekerjaan yang layak, pada akhirnya tidak sedikit dari para perantau tersebut memilih bekerja di sektor informal, terpaksa tinggal di pemukiman kumuh, dan jatuh ke lingkaran kemiskinan.

    Dari sinilah, diperlukan evaluasi kebijakan urbanisasi, terutama terkait kesiapan para perantau dan kesiapan kota itu sendiri. Hal ini agar para perantau mampu beradaptasi dengan kehidupan perkotaan, dan justru tidak menambah permasalahan sosial ekonomi di perkotaan.

    Selain tantangan dari urbanisasi, semakin tingginya biaya hidup di perkotaan yang tidak diimbangi dengan kenaikan pendapatan para penduduk miskin juga menjadi tantangan besar. Apalagi, berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2024, sebanyak 55,09 persen kepala rumah tangga miskin di perkotaan hanya berpendidikan SD atau sederajat ke bawah. Hal ini membuat mereka juga hanya mampu terserap pada pekerjaan padat karya atau usaha informal, yang pendapatannya tidak terlalu tinggi.

    Hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus 2024 juga menunjukkan bahwa rata-rata upah buruh dengan pendidikan tertinggi SD ke bawah tercatat hanya sebesar Rp2.080.684 per bulan.

    Besaran upah ini merupakan rata-rata upah terendah secara nasional jika dibandingkan dengan kelompok buruh dengan pendidikan lainnya. Dengan upah yang didapat tersebut, untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup di perkotaan dapat dibilang jauh dari cukup.

    Sebagai ilustrasi, kebutuhan dasar minimal rumah tangga di perkotaan dapat dihitung dengan mengalikan garis kemiskinan perkotaan yang sebesar Rp615.763 per kapita per bulan, dengan rata-rata jumlah anggota rumah tangga miskin yang sebanyak 4,71 orang per rumah tangga pada September 2024.

    Dengan cara ini, diperoleh angka sekitar Rp2,8 juta per rumah tangga per bulan. Artinya, dengan pendapatan sebesar Rp2.080.684, rumah tangga tersebut masih menghadapi kekurangan hampir satu juta rupiah untuk mencukupi kebutuhan dasarnya sekaligus keluar dari jerat kemiskinan di perkotaan.

    Selain tantangan domestik, kemiskinan perkotaan juga dipengaruhi oleh ancaman eksternal seperti krisis ekonomi global dan perubahan iklim. Fluktuasi harga bahan pokok akibat ketidakpastian global, secara langsung dapat memengaruhi daya beli rumah tangga miskin.

    Sementara itu, perubahan iklim meningkatkan kerentanan terhadap bencana alam, terutama di kawasan kumuh. Banjir yang semakin sering terjadi tidak hanya merusak infrastruktur, tetapi juga memengaruhi kesehatan dan produktivitas penduduk miskin.

    Dibutuhkan program percepatan pengentasan kemiskinan perkotaan yang inklusif dan berkelanjutan untuk menghadapi tantangan ini. Program yang dibuat juga harus dirancang dengan memperhatikan kondisi spesifik perkotaan, seperti tingginya biaya hidup dan kerentanan terhadap fluktuasi ekonomi.

    Salah satu langkah penting yang dapat dilakukan adalah memperluas jangkauan program bantuan sosial yang berbasis data terpadu yang akurat, sehingga kelompok paling rentan dapat menerima dukungan yang sesuai.

    Selain bantuan sosial, program pengentasan kemiskinan juga harus mencakup pemberdayaan masyarakat, yang dapat dilakukan melalui pelatihan keterampilan kerja yang relevan dengan kebutuhan pasar. Misalnya, pelatihan berbasis teknologi atau keahlian di sektor jasa yang berkembang di wilayah perkotaan. Langkah ini akan membantu penduduk miskin memperoleh pekerjaan dengan pendapatan yang lebih layak.

    Selanjutnya, untuk pengentasan kemiskinan jangka panjang, peningkatan akses terhadap pendidikan dan kesehatan juga harus menjadi fokus utama. Pemerintah perlu memastikan bahwa anak-anak dari keluarga miskin tidak hanya mampu bersekolah, tetapi juga mendapatkan kualitas pendidikan yang baik.

    Di bidang kesehatan, penguatan program jaminan kesehatan untuk kelompok miskin harus dilakukan agar mereka dapat mengakses layanan kesehatan tanpa beban biaya yang berat.

    Peran sektor swasta juga tidak kalah penting. Dengan menciptakan lapangan kerja yang inklusif dan ramah terhadap kelompok rentan, sektor swasta dapat membantu meringankan beban pemerintah dalam mengatasi kemiskinan perkotaan.

    Kemitraan antara pemerintah, swasta, dan masyarakat sipil sangat diperlukan untuk memastikan keberlanjutan program-program yang telah dirancang.

    Kemiskinan perkotaan tidak dapat diatasi dengan langkah-langkah parsial atau sementara. Dibutuhkan sinergi kebijakan yang berkelanjutan dan berorientasi pada pengurangan ketimpangan sosial.

    Dengan komitmen yang kuat dari semua pihak, diharapkan angka kemiskinan perkotaan dapat terus ditekan hingga mencapai tingkat yang benar-benar mencerminkan pemulihan pasca pandemi, serta memberikan harapan bagi jutaan warga kota untuk keluar dari jerat kemiskinan.

    Sumber : Antara

  • Cegah stunting untuk 1.000 balita, PAM Jaya sabet Padmamitra Award 2024

    Cegah stunting untuk 1.000 balita, PAM Jaya sabet Padmamitra Award 2024

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    Cegah stunting untuk 1.000 balita, PAM Jaya sabet Padmamitra Award 2024
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 28 Januari 2025 – 18:47 WIB

    Elshinta.com – Perumda Air Minum Jaya (PAM Jaya) berhasil mendapatkan penghargaan Padmamitra Award 2024 yang diselenggarakan di Balai Agung, Balai Kota DKI Jakarta, pada Rabu, 15 Januari 2025. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi terhadap dedikasi perusahaan dalam menjalankan program Corporate Social Responsibility (CSR), terutama dalam upaya percepatan penurunan stunting di Jakarta.

    Dalam kategori kesehatan, PAM Jaya terpilih sebagai penerima penghargaan atas keberhasilannya menjalankan program penurunan stunting yang menyasar 1.000 balita di lima wilayah Jakarta. Program ini berfokus pada pemberian makanan bergizi dan pendidikan kesehatan kepada anak-anak yang mengalami stunting.

    Direktur Pelayanan PAM Jaya, Syahrul Hasan, menyampaikan rasa syukur atas penghargaan yang diterima. “Alhamdulillah, hari ini kami mendapatkan apresiasi dari Padmamitra Award. Kami berharap penghargaan ini menjadi semangat untuk terus berbuat lebih baik bagi warga Jakarta, khususnya dalam menanggulangi stunting,” ujar Syahrul, yang menerima penghargaan secara langsung dari Penjabat (PJ) Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi dan disaksikan oleh Wakil Menteri Sosial Republik Indonesia, Agus Jabo Priyono, 

    Terpisah, Ketua Dharma Wanita PAM Jaya, Lya Arief, menambahkan bahwa program ini juga mencakup pemberian makanan bergizi seimbang kepada 1000 balita sebanyak dua kali sehari. 

    “Sebagai orang tua asuh anak stunting, kami berupaya memberikan makanan yang kaya protein hewani untuk mendukung tumbuh kembang anak-anak ini,” kata Lya.

    Lya juga menekankan pentingnya edukasi kepada masyarakat, terutama anak-anak, mengenai pentingnya air bersih. “Mendapatkan air bersih tidak mudah, karena Jakarta bergantung pada sumber air dari luar kota. Oleh karena itu, kami mengajak semua pihak untuk lebih bijak dalam memanfaatkan air bersih yang tersedia,” ujarnya.

    Sementara itu, Wakil Menteri Sosial RI, Agus Jabo Priyono, yang memberikan apresiasi terhadap Forum CSR DKI Jakarta. Dalam sambutannya, Agus berharap program CSR dapat berkontribusi dalam menurunkan angka kemiskinan di Indonesia. 

    “Kedepannya, saya berharap penghargaan ini tidak hanya diberikan di tingkat DKI Jakarta, tetapi juga bisa dikembangkan secara nasional. Mari kita bersama-sama mendukung pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan dan menciptakan ekonomi yang mandiri,” ungkap Agus.

    Padmamitra Award 2024 merupakan penghargaan yang diberikan kepada badan usaha atau pelaku usaha yang memiliki komitmen tinggi dalam mengimplementasikan program CSR yang memberikan dampak positif bagi masyarakat Jakarta.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Polisi rekayasa lalu lintas sekitar Festival Bandeng Rawa Belong

    Polisi rekayasa lalu lintas sekitar Festival Bandeng Rawa Belong

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Polisi rekayasa lalu lintas sekitar Festival Bandeng Rawa Belong
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 28 Januari 2025 – 20:10 WIB

    Elshinta.com – Polisi merekayasa lalu lintas di sekitar Festival Bandeng Rawa Belong, Kebon Jeruk, Jakarta Barat guna mengurai kemacetan di kawasan itu.

    Pejabat Sementara (PS) Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Barat, Kompol Mujiyanto saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa, menyebut bahwa rekayasa lalu lintas dilakukan di beberapa titik guna mengurai kemacetan akibat tingginya antusiasme masyarakat.

    “Rekayasa lalu lintas yang kami terapkan meliputi ‘contra flow’ (lawan arus) dari Simpang Jalan Adam hingga TL Rawa Belong, kanalisasi di Pertigaan Rawa Belong,” ujarnya. 

    Kemudian, lanjut dia, pengaturan jalan satu arah (single-side arrangement/SSA) di Jalan Salam, Jalan Isa, hingga Simpang Bang Pitung.

    “Pengaturan diberlakukan mulai pukul 06.30 WIB hingga acara selesai,” katanya. 

    Sebelumnya, Penjabat Gubernur Provinsi DKI Jakarta Teguh Setyabudi menyebut bahwa tujuan Festival Bandeng Rawa Belong ini juga dalam rangka menyongsong lima abad kota Jakarta, serta melestarikan budaya Betawi “nganter bandeng” yang hampir punah.

    Tradisi “nganter bandeng”, kata Teguh, merupakan tradisi Betawi yang dilakukan untuk menyambut perayaan salah satunya tahun baru Imlek.

    “Ini juga menjadi cermin kebersamaan dan kehormatan terhadap budaya yang sarat makna. Ikan bandeng juga kerap hadir sebagai lambang doa dan harapan baik dalam berbagai acara adat,” jelas Teguh.

    Festival Bandeng Rawa Belong diikuti oleh 32 tenan bandeng segar dan 25 pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) binaan makanan khas Betawi.

    Sumber : Antara

  • Satu kantong jenazah kembali dievakuasi di lantai 8 Glodok Plaza

    Satu kantong jenazah kembali dievakuasi di lantai 8 Glodok Plaza

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Satu kantong jenazah kembali dievakuasi di lantai 8 Glodok Plaza
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 28 Januari 2025 – 20:23 WIB

    Elshinta.com – Petugas gabungan kembali mengevakuasi satu kantong jenazah korban kebakaran Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat, yang berada di dapur lantai 8 gedung tersebut.

    “Pada Selasa ini, tim gabungan berhasil mengevakuasi satu kantong jenazah yang ditemukan di dapur yang terletak di lantai 8 Glodok Plaza. Kantong jenazah tersebut langsung dibawa ke Rumah Sakit Polri,” kata Kepala Pusat Data Informasi (Pusdatin) Kebencanaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD DKI Jakarta, Mohammad Yohan saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

    Temuan satu kantong jenazah itu berawal dari laporan pengelola gedung yang mencium aroma bau di sekitar lantai 8 pada Selasa siang sekitar pukul 13.30 WIB.

    BPBD DKI pun mengirimkan empat personel untuk membantu proses pencarian.

    “Laporan dari pengelola mencium aroma bau pukul 13.30 WIB dan petugas bersama tim Identifikasi Korban Bencana atau Disaster Victim Identification (DVI) langsung melakukan pengecekan dan ditemukan di lokasi yang dilaporkan (kitchen),” ujar Yohan.

    Hingga kini, total ada 13 kantong jenazah telah dievakuasi ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur dari 14 orang yang dilaporkan hilang akibat kebakaran Glodok Plaza yang terjadi pada Rabu (15/1) itu.

    Sebelumnya, Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri (RS Polri) berhasil mengidentifikasi tiga dari 14 korban yang dilaporkan hilang akibat kebakaran Glodok Plaza tersebut..

    Hasil identifikasi itu berdasarkan 14 kantong “body part” (potongan tubuh) korban. Sedangkan sembilan kantong jenazah lainnya masih dalam proses identifikasi mendalam.

    Tiga jenazah yang berhasil identifikasi itu berdasarkan pemeriksaan DNA dan medis.

    Tiga jenazah itu, yakni sebagai berikut:

    1. Zukhi Fitria Rahdja, laki-laki 42 tahun, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA

    2. Aulia Belinda Kurapak, perempuan 28 tahun, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA dan medis

    3. Osima Yukari, perempuan 29 tahun, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA

    Sementara sembilan kantong jenazah lainnya yang berisi potongan tubuh yang belum berhasil diidentifikasi.

    Adapun 14 korban hilang yang dilaporkan, yakni Ade Aryati (29), Sinta Amelia (20), Aldrinas (29), Aulia Belinda (28), Osima Yukari (29), Deri Saiki (25), Indira Seviana Bela (25) dan Keren Shalom J (21). Selain itu Intan Mutiara (26), Desty dan Zukhi Radja (42), Chika Adinda Yustin (26), Muljadi (56) serta Dian Cahyadi (38).

    Sumber : Antara

  • Pemkot Tangerang siapkan deteksi dini wilayah potensi banjir

    Pemkot Tangerang siapkan deteksi dini wilayah potensi banjir

    Penjabat (Pj) Wali Kota Tangerang, Dr. Nurdin (kanan) saat melihat kesiapan deteksi dini menghadapi genangan dan banjir saat musim hujan yang terjadi pada libur panjang. ANTARA/HO-Pemkot Tangerang

    Pemkot Tangerang siapkan deteksi dini wilayah potensi banjir
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Selasa, 28 Januari 2025 – 09:07 WIB

    Elshinta.com – Pemerintah Kota Tangerang, Banten telah melakukan pemetaan dan deteksi dini terhadap sejumlah wilayah yang berpotensi munculnya genangan hingga banjir saat momen libur panjang dengan mengecek kisdam hingga kesiapan personel. Penjabat (Pj) Wali Kota Tangerang,  Nurdin di Tangerang Selasa mengatakan sejumlah titik rawan banjir di antaranya di Kecamatan Periuk, Cibodas, Karang Tengah dan Cipondoh hingga Larangan.

    Hal ini juga terkait periode darurat hidrometeorologi yang telah ditetapkan sebelumnya oleh Pemerintah Kota Tangerang. Sehingga perlu adanya kesiapan petugas dan perangkat lainnya.

    “Kita ingin memastikan bahwa kesiapsiagaan baik infrastruktur maupun personel benar-benar siap di periode yang cukup rawan terjadi bencana hidrometeorologi ini,” kata dia dalam keterangannya.

    Mulai dari mengecek kisdam di Periuk, menyusuri turap di tepi Sungai Cisadane di wilayah Panunggangan Barat, hingga mengecek langsung pos pantau di Ciledug Indah serta berdialog dengan warga Larangan.

    “Semua kami lakukan untuk memetakan potensi-potensi kerawanan dan kebencanaan serta bagaimana mengantisipasinya,” kata Pj Wali Kota Nurdin.

    Selain meninjau kesiapan infrastruktur dan personel, Dr. Nurdin, juga turut mengecek kesiapan sarana dan prasarana terutama yang dapat mendukung lancarnya proses evakuasi jika terjadi bencana hidrometeorologi di Kota Tangerang.

    “Pompa-pompa kita pastikan semuanya berfungsi dan yang tak kalah penting adalah mesin untuk perahu karet juga harus sudah terpasang semua agar memudahkan proses evakuasi saat terjadi bencana banjir,” katanya.

    Lebih lanjut, mantan Pj Bupati Aceh Jaya tersebut, turut mengajak kepada seluruh masyarakat untuk berkontribusi dalam pencegahan dan antisipasi bencana hidrometeorologi di Kota Tangerang.

    “Mumpung long weekend dan libur panjang, mari kita manfaatkan untuk kerja bakti membersihkan lingkungan sekitar terutama saluran-saluran air termasuk drainase dan embung-embung agar air dapat mengalir dengan lancar dan tidak menyebabkan sumbatan-sumbatan yang menyebabkan genangan,” katanya.

    Sumber : Antara