Category: Elshinta.com Ekonomi

  • Mentan pastikan operasi pasar tekan harga beras dan lindungi konsumen

    Mentan pastikan operasi pasar tekan harga beras dan lindungi konsumen

    Arsip foto – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman. ANTARA/Harianto

    Mentan pastikan operasi pasar tekan harga beras dan lindungi konsumen
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 24 Agustus 2025 – 17:45 WIB

    Elshinta.com – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan operasi pasar beras bersama Perum Bulog di seluruh Indonesia sebagai upaya menekan harga sekaligus melindungi konsumen dari lonjakan harga beras.

    Mentan dalam pernyataan di Jakarta, Minggu menegaskan pemerintah tidak tinggal diam atas kenaikan harga beras, dengan melakukan operasi pasar bersama Bulog di seluruh Indonesia dengan menggelontorkan 1,3 juta ton beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) dengan harga terjangkau.

    Langkah operasi pasar beras dengan harga Rp12.000 hingga Rp12.500 per kilogram merupakan bentuk nyata kepedulian pemerintah kepada masyarakat sekaligus menindaklanjuti perintah Presiden Prabowo Subianto untuk menjaga stabilitas harga pangan nasional.

    “Kami sudah bekerja keras sejak awal melakukan operasi pasar besar-besaran bersama Bulog di seluruh Indonesia dengan jumlah yang cukup besar yaitu 1,3 juta ton (beras SPHP), dengan harga Rp12.500 per kg. Itu bentuk kepedulian dan itu atas perintah Bapak Presiden,” kata Mentan.

    Mentan menegaskan hasil operasi pasar sudah terlihat positif, dengan penurunan harga beras di 13 provinsi, dan diyakini harga akan terus turun seiring berlanjutnya operasi pasar secara berkesinambungan.

    Dia juga mengimbau agar masyarakat tidak mudah terprovokasi dengan framing yang menyebut pemerintah tidak peduli kenaikan harga beras. Ia menegaskan langkah nyata perlindungan petani serta konsumen melalui berbagai kebijakan strategis dan terukur telah dilakukan.

    Amran menambahkan, kepedulian pemerintah juga diwujudkan dengan menaikkan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah menjadi Rp6.500 per kilogram untuk melindungi petani sesuai arahan Presiden. Menurutnya hasil dari kebijakan tersebut terlihat dengan meningkatnya Nilai Tukar Petani (NTP) yang menunjukkan tingkat kesejahteraan petani semakin baik dibandingkan periode sebelumnya yang sempat mengalami tekanan.

    Selain itu, stok cadangan beras pemerintah (CBP) secara nasional kini mencapai lebih dari 4 juta ton, sehingga ketahanan pangan semakin terjaga. Angka itu jauh meningkat dibanding tahun 2023–2024 yang hanya 1 juta ton lebih, dimana pada tahun sebelumnya Indonesia mengimpor beras.

    Pemerintah meminta masyarakat tidak mudah terprovokasi isu menyesatkan pihak tertentu yang terganggu bisnisnya, karena kebijakan ini sepenuhnya demi kepentingan konsumen, petani, dan rakyat Indonesia. Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyebutkan realisasi distribusi beras SPHP mencapai 239,5 ribu ton hingga pekan ketiga Agustus 2025.

    “Total realisasi penyaluran beras SPHP sepanjang 2025 sampai saat ini sudah menyentuh 239,5 ribu ton,” kata Arief di Jakarta, Jumat (22/8).

    Program SPHP beras tahun 2025 semula dirancang berlangsung penuh sepanjang tahun dengan target mencapai 1,5 juta ton. Pada Januari-Februari 2025, realisasi distribusi mencapai 181,1 ribu ton. Lalu, pemerintah memutuskan menghentikan sementara distribusi SPHP saat panen raya agar harga gabah petani tetap sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, yaitu minimal Rp6.500 per kilogram, kecuali untuk daerah tertentu seperti Papua yang tetap disubsidi.

    Setelah panen raya selesai, pemerintah kembali membuka penyaluran SPHP sejak Juli dan ditargetkan hingga 1,3 juta ton pada Desember 2025. Saat ini realisasi distribusi beras pada tahap ketiga ini telah mencapai 58,4 ribu ton per 22 Agustus 2025.

    Beras SPHP dijual sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET), yaitu Rp12.500 per kilogram untuk zona 1 (Jawa, Lampung, Sumatra Selatan, Bali, NTB, Sulawesi); Rp13.100 per kilogram untuk zona 2 (Sumatra selain Lampung dan Sumsel, NTT, Kalimantan); dan Rp13.500 per kilogram untuk zona 3 (Maluku, Papua).

    Beras SPHP disalurkan Perum Bulog melalui berbagai kanal distribusi mulai pengecer di pasar, Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP), Pemerintah Daerah melalui Kios binaan dan gerakan pangan murah (GPM), BUMN serta instansi pemerintah.

    Sumber : Antara

  • Sertifikat halal gratis, pengusaha warung makan terima kasih

    Sertifikat halal gratis, pengusaha warung makan terima kasih

    Pengusaha Warung Makan berterima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto atas program sertifikat halal gratis, 2025. Foto: BPJPH

    Sertifikat halal gratis, pengusaha warung makan terima kasih
    Dalam Negeri   
    Editor: Nandang Karyadi   
    Minggu, 24 Agustus 2025 – 14:42 WIB

    Elshinta.com – Jika sebelumnya warung-warung makan seperti warung tegal, warung padang, warung sunda dan sejenisnya harus membayar untuk memperoleh sertifikat halal melalui skema sertifikasi halal reguler, maka di era Presiden Prabowo Subianto kini mereka dapat memperoleh sertifikat halal gratis alias tanpa dipungut biaya.

    Kebijakan ini resmi berjalan setelah Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Ahmad Haikal Hasan, mengeluarkan Keputusan Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal Nomor 146 tahun 2025 tentang Petunjuk Teknis Layanan Sertifikasi Halal bagi Pelaku Usaha Mikro dan Kecil yang Disadarkan atas Pernyataan Halal Pelaku Usaha Mikro dan Kecil, yang ditetapkan pada 8 Juli 2025 lalu.

    Keputusan tersebut memberikan kemudahan bagi pengusaha warung makan skala kecil seperti Warung Tegal, Warung Sunda, Warung Padang, dan sejenisnya untuk memperoleh Sertifikat Halal Self Declare melalui Program Sertifikasi Halal Gratis (Sehati).

    Salah satu penerima manfaat adalah Komariyadin, pemilik warung makan Penyetan Djoeragan Ertiga di Jawa Timur. Ia mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih atas sertifikat halal yang ia peroleh.

    “Saya mengucapkan terima kasih yang pertama kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto. Sekarang warung saya bisa memiliki sertifikat halal secara gratis,” ujarnya dalam sebuah video pendek yang dikirim ke media, Jumat (22/8/2025).

    Komariyadin juga menyampaikan apresiasi kepada Kepala BPJPH Ahmad Haikal Hasan, atas program fasilitasi yang diberikan. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Pendamping Proses Produk Halal (P3H) Muhammad Sholeh, yang berasal dari Lembaga Pendamping Proses Produk Halal (LP3H) Halal Center Cendekia Muslim, yang telah mendampingi pengurusan sertifikat halal tersebut.

    “Untuk UMK seluruh Indonesia, ayo segera urus serrtifikat halal mumpung gratis. Ayo semangat terus berkembang, cintai produk lokal buatan Indonesia,” ajak Komariyadin kepada sesama pegiat UMK yang belum mengurus sertifikat halal.

    Sejumlah pemilik warung makan lainnya pun mengaku merasakan manfaat nyata dari sertifikat halal. Menurut mereka, adanya sertifikasi ini bukan hanya meningkatkan kepercayaan konsumen, tetapi juga menambah jumlah pelanggan dan mendukung kemajuan usaha. Mereka pun berharap agar program Sejuta Sertifikat Halal Gratis dapat terus berlanjut di tahun-tahun mendatang.

    Menanggapi hal tersebut, Kepala BPJPH Ahmad Haikal Hasan menegaskan bahwa sertifikasi halal tidak hanya memberikan kepastian hukum dan perlindungan bagi masyarakat, tetapi juga menambah nilai ekonomi bagi pelaku usaha.

    “Halal itu standar yang mencerminkan kualitas produk. Halal itu sehat, higienis, bersih, dan tentu saja berkualitas,” tegas Babe Haikal, sapaan akrabnya.

    “Silahkan pegiat warung makan warteg, warsun, warung Padang, dan sejenisnya, segera manfaatkan kesempatan mengurus sertifikat halal gratis ini mumpung masih tersedia kuota gratis dari Pemerintah,” lanjutnya.

    Dengan program ini, Pemerintah berharap semakin banyak pelaku usaha yang memperoleh manfaat, sehingga ekosistem produk halal di Indonesia semakin kuat, inklusif serta produktif.

    Penulis: Suwiryo/Ter

    Sumber : Radio Elshinta

  • Gubernur Jatim kendalikan inflasi dengan gelar pasar murah di Sumenep

    Gubernur Jatim kendalikan inflasi dengan gelar pasar murah di Sumenep

    Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat menggelar pasar murah di Pendopo Kabupaten Sumenep. (ANTARA/HO-Biro Adpim Pemprov Jatim)

    Gubernur Jatim kendalikan inflasi dengan gelar pasar murah di Sumenep
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 24 Agustus 2025 – 11:29 WIB

    Elshinta.com – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengendalikan inflasi dengan menggelar pasar murah di Pendopo Kabupaten Sumenep guna mendekatkan akses bahan pokok terjangkau bagi masyarakat.

    “Pastikan turun ke pasar karena memang sebagian besar beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) belum terdistribusi maksimal. Bahkan saat rapat koordinasi dengan Menko Pangan, Pemprov Jatim meminta Bulog mendistribusikan beras medium SPHP lebih besar lagi,” kata Khofifah dalam keterangan diterima di Surabaya, Minggu.

    Lebih lanjut, Khofifah menegaskan di tanggal 1 September mendatang, Badan Pusat Statistik (BPS) akan turun untuk mengecek belanja masyarakat dalam seminggu terakhir. Mulai makanan apa yang dikonsumsi, lauknya dan juga belanja lainnya.

    “Itu berpengaruh pada indikator kemiskinan. Jadi ketepatan waktu sangat penting,” katanya.

    Untuk itu, Khofifah kembali menegaskan, pasar murah dan penjangkauan terhadap logistik menjadi sangat penting sebelum dilakukannya survei. Karenanya Khofifah meminta pemerintah daerah juga proaktif untuk mengecek ketersediaan bahan pokok tak hanya pasar modern tapi hingga pasar tradisional.

    “Pasar murah juga adalah cara kami mendekatkan daya jangkau masyarakat untuk bisa memenuhi kebutuhan pokoknya. Bisa dilihat dari harga jual bahan pokok yang jauh di bawah harga pasar,” ujar dia.

    Adapun, beberapa harga komoditi pasar murah di Pendopo Sumenep pada 23 Agustus 2025 yaitu beras premium Rp14.000 per kg (Rp70.000 per sak), harga Sumenep Rp15.000 per kg, HET (Harga Eceran Tertinggi) Rp14.900 per kg dengan jumlah komoditi 200 kg. Kemudian beras medium Rp11.000 per kg (Rp55.000 per sak), harga Sumenep Rp13.000 per kg, HET Rp12.500 per kg dengan jumlah komoditi 10 ton. Gula pasir Rp14.000 per kg, harga Sumenep Rp17.500 per kg, HET Rp17.500 per kg dengan jumlah komoditi 200 kg.

    MinyaKita Rp13.000 per liter, harga Sumenep Rp17.000 per liter, HET Rp15.700 per liter dengan jumlah komoditi 200 liter. Telur ayam ras Rp22.000 per kg, harga Sumenep Rp28.000 per kg, HET Rp30.000 per kg dengan jumlah komoditi 100 kg.

    Bawang merah Rp7.000 per 250 gr, harga Sumenep Rp42.500 per kg, HET Rp41.500 per kg dengan jumlah komoditi 10 kg. Bawang putih sinco Rp6.000 per 250 gr, harga Sumenep Rp30.000 per kg, HET Rp38.000 per kg dengan jumlah komoditi 10 kg. Tepung terigu Rp10.000 per kg, harga Sumenep Rp12.250 per kg dengan jumlah komoditi 50 kg.

    Sumber : Antara

  • Harga cabai rawit Rp42.548/kg, bawang merah Rp43.973/kg

    Harga cabai rawit Rp42.548/kg, bawang merah Rp43.973/kg

    Arsip foto – Cabai merah keriting yang dijual pedagang di Pasar Induk Rau, Serang, Banten, Rabu (20/8/2025). ANTARA/Harianto

    Bapanas: Harga cabai rawit Rp42.548/kg, bawang merah Rp43.973/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 24 Agustus 2025 – 12:00 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga cabai rawit merah tingkat konsumen Rp42.548 per kilogram dibandingkan sebelumnya Rp45.768 per kg, sedangkan bawang merah Rp43.973 per kg turun dari sebelumnya Rp48.610 per kg. Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Minggu pukul 09.38 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp15.934 per kg turun dari sebelumnya Rp16.099 per kg.

    Lalu, beras medium di harga Rp12.993 per kg turun dari hari sebelumnya Rp14.305 per kg; beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) Rp12.591 per kg naik tipis dari sebelumnya Rp12.585 per kg.

    Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp6.386 per kg turun dari sebelumnya Rp6.470 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.694 per kg turun dari sebelumnya Rp10.760 per kg. Berikutnya bawang putih bonggol di harga Rp35.908 per kg turun dari hari sebelumnya Rp37.684 per kg.

    Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp38.460 per kg turun dari sebelumnya Rp40.508 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp37.133 per kg turun dari sebelumnya Rp41.237 per kg. Lalu, daging sapi murni Rp134.643 per kg turun dari sebelumnya Rp134.976 per kg, daging ayam ras Rp34.919 per kg turun dari sebelumnya Rp35.246 per kg, lalu telur ayam ras Rp28.851 per kg turun dari sebelumnya Rp29.237 per kg.

    Gula konsumsi di harga Rp17.990 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp18.166 per kg. Kemudian, minyak goreng kemasan Rp20.309 per liter turun dari sebelumnya Rp20.742 per liter; minyak goreng curah Rp17.260 per liter turun dari sebelumnya Rp17.541 per liter; Minyakita Rp17.144 per liter turun dari sebelumnya Rp17.461 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah Rp9.585 per kg turun dari sebelumnya Rp9.733 per kg; lalu tepung terigu kemasan Rp12.728 per kg turun dari sebelumnya Rp12.927 per kg. Komoditas ikan kembung di harga Rp41.517 per kg turu dari sebelumnya Rp41.674 per kg; ikan tongkol Rp34.108 per kg turun dari sebelumnya Rp34.644 per kg; ikan bandeng Rp33.196 per kg turun dari sebelumnya Rp34.520 per kg.

    Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.369 per kg turun dari hari sebelumnya Rp11.580 per kg. Sementara itu, daging kerbau beku (impor) di harga Rp103.503 per kg turun dari sebelumnya Rp106.820 kg, daging kerbau segar lokal Rp136.071 per kg turun dari sebelumnya mencapai Rp140.344 per kg.

    Sumber : Antara

  • Emas Antam-UBS-Galeri24 di Pegadaian Minggu ini kompak melonjak

    Emas Antam-UBS-Galeri24 di Pegadaian Minggu ini kompak melonjak

    Arsip foto – Karyawan menunjukkan emas di Kantor Pusat Galeri 24 Pegadaian, Jalan Salemba Raya, Jakarta. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/rwa/pri.

    Emas Antam-UBS-Galeri24 di Pegadaian Minggu ini kompak melonjak
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 24 Agustus 2025 – 07:51 WIB

    Elshinta.com – Harga emas yang dikutip dari laman resmi Sahabat Pegadaian, Minggu (24/8) menunjukkan harga tiga produk logam mulia, yakni buatan UBS, Galeri24, dan Antam. ‎Emas Galeri24 naik lagi ke angka Rp1.918.000 dari semula Rp1.904.000 per gram, begitu pula emas Antam yang turut naik dari awalnya Rp1.984.000 menjadi Rp2.001.000 per gram.

    ‎Sementara emas UBS naik ke angka Rp1.935.000 yang semula dibanderol Rp1.911.000 per gram.​​​​​​​ ‎Emas Galeri24 dijual dengan kuantitas 0,5 gram hingga 1.000 gram atau 1 kilogram. Sementara emas UBS dijual dengan kuantitas 0,5 gram hingga 500 gram.​​​​​​​

    ‎Berikut daftar lengkap harga emas masing-masing produk:​​​​​​​

    ‎Harga emas UBS:

    ‎- Harga emas UBS 0,5 gram: Rp1.046.000

    ‎- Harga emas UBS 1 gram: Rp1.935.000

    ‎- Harga emas UBS 2 gram: Rp3.839.000

    ‎- Harga emas UBS 5 gram: Rp9.486.000

    ‎- Harga emas UBS 10 gram: Rp18.871.000

    ‎- Harga emas UBS 25 gram: Rp47.082.000

    ‎- Harga emas UBS 50 gram: Rp93.970.000

    ‎- Harga emas UBS 100 gram: Rp187.866.000

    ‎- Harga emas UBS 250 gram: Rp469.524.000

    ‎- Harga emas UBS 500 gram: Rp937.943.000

    ‎Harga emas Galeri24:

    ‎- Harga emas Galeri24 0,5 gram: Rp1.007.000

    ‎- Harga emas Galeri24 1 gram: Rp1.918.000.

    ‎- Harga emas Galeri24 2 gram: Rp3.780.000

    ‎- Harga emas Galeri24 5 gram: Rp9.379.000

    ‎- Harga emas Galeri24 10 gram: Rp18.708.000

    ‎- Harga emas Galeri24 25 gram: Rp46.652.000

    ‎- Harga emas Galeri24 50 gram: Rp93.230.000

    ‎- Harga emas Galeri24 100 gram: Rp186.369.000

    ‎- Harga emas Galeri24 250 gram: Rp465.692.000

    ‎- Harga emas Galeri24 500 gram: Rp930.924.000

    ‎- Harga emas Galeri24 1.000 gram: Rp1.861.847.000.

    ‎Harga emas Antam:

    ‎- Harga emas Antam 0,5 gram: Rp1.053.000

    ‎- Harga emas Antam 1 gram: Rp2.001.000

    ‎- Harga emas Antam 2 gram: Rp3.940.000

    ‎- Harga emas Antam 3 gram : Rp5.883.000

    ‎- Harga emas Antam 5 gram: Rp9.771.000

    ‎- Harga emas Antam 10 gram: Rp19.484.000

    ‎- Harga emas Antam 25 gram: Rp48.580.000

    ‎- Harga emas Antam 50 gram: Rp97.078.000

    ‎- Harga emas Antam 100 gram: Rp194.075.000

    ‎- Harga emas Antam 250 gram: Rp484.914.000

    ‎- Harga emas Antam 500 gram: Rp969.609.000

    ‎- Harga emas Antam 1.000 gram: Rp1.939.176.000.

    Sumber : Antara

  • Urgensi perbaikan tata kelola beras di Indonesia

    Urgensi perbaikan tata kelola beras di Indonesia

    Direktur Utama Perum Bulog Achmad Rizal Ramdhani bersama Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian (kanan), dan Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi (kedua kanan) meninjau harga beras SPHP di Pasar Induk Rau, Serang, Banten, Rabu (20/8/2025). ANTARA/Harianto

    Urgensi perbaikan tata kelola beras di Indonesia
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 24 Agustus 2025 – 08:21 WIB

    Elshinta.com – Situasi perberasan nasional tengah memasuki babak yang memerlukan perhatian serius. Meskipun pemerintah telah mengambil berbagai langkah untuk menjaga ketersediaan dan stabilitas harga beras, kondisi di lapangan menunjukkan paradoks yang sulit diabaikan.

    Data terkini menunjukkan, pada pekan kedua Agustus 2025, harga rata-rata beras medium mencapai Rp14.012 per kilogram, sedangkan beras premium berada di Rp15.435 per kilogram. Keduanya melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, bahkan ketika cadangan beras nasional tercatat melimpah.

    Ironi ini menimbulkan pertanyaan mendasar mengenai efektivitas tata kelola perberasan di Indonesia. Padahal, stok beras nasional per awal Agustus 2025 mencapai 4,2 juta ton, jauh lebih tinggi dari kebutuhan konsumsi bulanan rata-rata 2,5 juta ton/bulan. Namun, harga beras tetap tinggi dan sulit dikendalikan.

    Kondisi ini menunjukkan adanya masalah fundamental pada rantai pasok dan distribusi beras, yang selama ini belum dikelola secara optimal. Persoalan distribusi menjadi salah satu titik lemah utama. Meskipun produksi cukup untuk memenuhi kebutuhan, distribusi yang tidak efisien menyebabkan disparitas harga antarwilayah semakin lebar.

    Pemerintah telah melakukan operasi pasar melalui Perum BULOG untuk menyalurkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), namun dampaknya terhadap harga pasar masih sangat terbatas. Volume penyaluran yang relatif masih kecil membuat keberadaan program ini sulit dirasakan masyarakat luas secara signifikan.

    Lebih jauh, kebijakan BULOG dalam penyerapan gabah dan beras petani juga memunculkan polemik tersendiri. Di satu sisi, kebijakan ini dimaksudkan untuk melindungi harga gabah petani. Namun di sisi lain, penyerapan dalam jumlah besar memicu persaingan harga di tingkat hulu, mendorong harga gabah meningkat signifikan dan secara berantai ikut mempengaruhi harga beras di pasar.

    Situasi ini diperburuk dengan surplus produksi yang semakin tipis akibat pola tanam yang musiman dan belum optimalnya inovasi teknologi pertanian yang bisa menjaga ketersediaan sepanjang tahun. Beberapa pekan terakhir, polemik perberasan kembali memanas setelah merebaknya isu pengoplosan beras oleh sejumlah perusahaan.

    Dugaan praktik pengoplosan beras ini memunculkan keresahan publik dan memicu pertanyaan tentang sejauh mana pengawasan pemerintah berjalan efektif. Banyak pihak menilai, di tengah cadangan beras pemerintah yang melimpah, lonjakan harga dan kasus-kasus seperti ini adalah indikator mendesaknya tata kelola perberasan nasional untuk diperbaiki.

    Paradoks antara cadangan beras tinggi dan harga yang terus merangkak naik membuat sebagian kalangan menyebut situasi ini sebagai anomali. Namun, lebih tepat bila fenomena ini dikaitkan dengan masih lemahnya manajemen perberasan nasional yang belum digarap secara profesional dan terintegrasi.

    Keterbatasan pasokan

    Ironi perberasan semakin terasa ketika Indonesia, yang merupakan negara produsen beras terbesar ketiga di dunia, masih bergulat dengan ketidakstabilan harga dan pasokan di tingkat domestik.

    Ironi ini tampak jelas dalam beberapa aspek utama. Pertama, keterbatasan pasokan di tingkat daerah. Meskipun secara nasional produksi beras meningkat, distribusi yang tidak merata menyebabkan beberapa wilayah mengalami kekurangan, sehingga harga menjadi tidak stabil.

    Kedua, inkonsistensi kebijakan impor. Pemerintah sempat menghentikan impor beras menjelang awal 2025, namun pada tahun-tahun sebelumnya tingkat ketergantungan pada impor masih tinggi. Padahal, potensi produksi dalam negeri sangat besar bila dikelola dengan optimal.

    Ketiga, volatilitas harga yang tinggi. Harga beras kerap berfluktuasi drastis, mempersulit masyarakat untuk mendapatkan beras dengan harga yang terjangkau, sementara peran Badan Pangan Nasional dan BULOG sebagai regulator sekaligus operator pangan dinilai masih belum maksimal.

    Berdasarkan pengamatan berbagai pihak, terdapat beberapa penyebab mendasar yang membuat ironi perberasan nasional ini terus berulang. Salah satunya adalah kebijakan perberasan nasional yang belum efektif. Kebijakan sering kali bersifat jangka pendek dan tidak menyentuh akar permasalahan, sehingga hanya memberikan dampak sementara tanpa membenahi sistem secara menyeluruh.

    Selain itu, masalah infrastruktur menjadi faktor kunci. Keterbatasan fasilitas penyimpanan, gudang, akses jalan, serta pusat pengolahan beras menyebabkan biaya logistik meningkat dan distribusi menjadi tidak efisien. Pemerintah telah menggulirkan rencana pembangunan 25 ribu gudang alternatif di berbagai sentra produksi sebagai upaya memperkuat rantai pasok, namun implementasinya membutuhkan konsistensi, pengawasan, dan kolaborasi lintas sektor agar benar-benar efektif.

    Faktor lain yang tak kalah penting adalah ketergantungan tinggi pada kondisi alam. Produksi beras Indonesia masih sangat dipengaruhi oleh cuaca, serangan hama, dan fenomena iklim ekstrem seperti El Niño maupun La Niña. Ketiadaan sistem mitigasi yang matang membuat produktivitas padi rawan terganggu, sementara permintaan terus meningkat seiring pertumbuhan penduduk.

    Inovasi teknologi

    Situasi ini membutuhkan inovasi teknologi pertanian, riset varietas unggul, dan modernisasi sistem irigasi agar ketersediaan beras dapat lebih terjamin. Dalam konteks ini, pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan perlu melakukan langkah korektif yang lebih terintegrasi.

    Pertama, diperlukan tata kelola perberasan nasional yang profesional berbasis data akurat, mulai dari produksi, distribusi, hingga konsumsi. Kedua, optimalisasi peran lembaga seperti BULOG dan Badan Pangan Nasional untuk menjalankan fungsi regulator dan operator secara seimbang, bukan hanya fokus pada penyerapan, tetapi juga memastikan distribusi tepat sasaran dan merata.

    Ketiga, penguatan koordinasi lintas kementerian dan lembaga, termasuk sektor swasta, untuk mengembangkan ekosistem pangan yang berorientasi pada keberlanjutan dan efisiensi. Lebih jauh, edukasi publik dan transparansi kebijakan juga menjadi kunci dalam membangun kepercayaan masyarakat.

    Tanpa komunikasi yang jelas, polemik perberasan akan selalu menimbulkan kegaduhan, memperlemah kepercayaan publik terhadap pemerintah, dan memperburuk persepsi pasar. Dalam konteks ini, dibutuhkan sinergi nyata antara pemerintah pusat, daerah, dan para pelaku usaha untuk memastikan keberpihakan terhadap konsumen sekaligus perlindungan terhadap petani.

    Indonesia memiliki potensi besar untuk mencapai swasembada pangan secara berkelanjutan, namun potensi ini tidak akan terwujud tanpa pembenahan menyeluruh pada tata kelola perberasan. Situasi harga beras saat ini menjadi pengingat bahwa kebijakan sektoral tidak boleh lagi bersifat parsial, melainkan harus berbasis integrasi antar-pemangku kepentingan dan mengedepankan keseimbangan antara ketersediaan, keterjangkauan, dan kesejahteraan petani.

    Beras bukan sekadar komoditas pangan, melainkan bagian dari identitas sosial, budaya, dan ekonomi bangsa. Karena itu, menjaga stabilitas harga dan ketersediaannya bukan hanya persoalan teknis, tetapi juga menyangkut ketahanan pangan dan kesejahteraan rakyat.

    Polemik perberasan nasional ini seharusnya menjadi momentum bersama untuk membangun kebijakan pangan yang berpihak pada kepentingan publik dan menempatkan petani serta konsumen sebagai pusat dari seluruh strategi. Dengan pengelolaan yang lebih profesional, kolaborasi antar-lembaga, dan kebijakan berbasis bukti, Indonesia tidak hanya mampu menstabilkan harga beras, tetapi juga memperkuat fondasi ketahanan pangan jangka panjang.

    Saatnya melihat perberasan nasional bukan sekadar dari sisi produksi, melainkan sebagai ekosistem kompleks yang memerlukan tata kelola modern, transparan, dan berkeadilan.

    Sumber : Antara

  • Bank Jakarta raih penghargaan KEJAR Award 2025 dari OJK

    Bank Jakarta raih penghargaan KEJAR Award 2025 dari OJK

    Direktur Kepatuhan Bank Jakarta Ateng Rivai bersama siswa-siswi usai menerima penghargaan KEJAR Award 2025. ANTARA/HO-Bank Jakarta.

    Bank Jakarta raih penghargaan KEJAR Award 2025 dari OJK
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 24 Agustus 2025 – 07:03 WIB

    Elshinta.com – Bank Jakarta meraih penghargaan Kategori Bank Implementasi KEJAR Terbaik Subkategori Bank Pembangunan Daerah dalam ajang KEJAR Award 2025 yang digelar Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Capaian itu berhasil diraih Bank Jakarta karena telah membukukan portofolio tabungan pelajar mencapai Rp1,7 triliun dengan total 2,3 juta rekening per Juli 2025.

    “Penghargaan ini merupakan hasil dari sinergi yang baik antara Pemprov DKI Jakarta dengan Bank Jakarta dalam mendorong inklusi keuangan di kota Jakarta melalui program Kartu Jakarta Pintar Plus. Program KJP Plus membuka akses untuk masa depan yang lebih baik bagi generasi muda di Jakarta,” ujar Direktur Kepatuhan Bank Jakarta Ateng Rivai di Jakarta, Sabtu (23/8).

    Kejar Award merupakan program yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai bentuk apresiasi kepada industri perbankan yang konsisten menjalankan program edukasi keuangan melalui Satu Rekening Satu Pelajar (Kejar) yang merupakan tindak lanjut Keppres Nomor 26 Tahun 2019 tentang Hari Indonesia Menabung.

    Penghargaan KEJAR Award 2025 diikuti 503 bank, terdiri atas 4 bank BUMN, 20 bank swasta, 8 bank umum syariah, 28 bank pembangunan daerah, dan 443 BPR/BPRS. Penilaian dilakukan berdasarkan jumlah rekening tabungan pelajar, nominal simpanan, rasio rekening tidak aktif, publikasi kegiatan KEJAR, serta ketepatan penyampaian laporan, khususnya sepanjang periode penilaian September 2024 s/d Juni 2025.

    Bank Jakarta menjadi salah satu penerima penghargaan karena dinilai berhasil melaksanakan berbagai program literasi keuangan dengan pendekatan kreatif dan berkelanjutan.

    Bank Jakarta juga dianggap berhasil mencatatkan pertumbuhan signifikan dari sisi jumlah rekening pelajar dengan mengalami pertumbuhan rekening pelajar sebesar 6 persen secara YoY, naik dari 2,2 juta rekening per Juli 2024 menjadi 2,3 juta rekening per Juli 2025, bertambah 130 ribu rekening.

    Selain itu, Bank Jakarta aktif mengakuisisi sekolah untuk memperluas kepemilikan rekening pelajar. Sampai dengan Juli 2025, Bank Jakarta telah mengakuisisi 3.514 sekolah, dengan rata-rata jumlah akuisisi 2.500 rekening pelajar baru setiap bulan selama periode penilaian. Jenjang yang dijangkau mulai dari TK, SD, SMP, SMA, hingga SMK/MA.

    Sekretaris Perusahaan Bank Jakarta, Arie Rinaldi, menekankan pentingnya pendekatan kreatif agar edukasi keuangan lebih mudah diterima oleh pelajar.

    “Kami ingin pelajar bukan hanya paham, tapi juga terbiasa mempraktikkan keuangan digital dalam kehidupan sehari-hari. Digitalisasi layanan perbankan yang relevan dengan generasi muda saat ini turut membantu percepatan pemasaran produk tabungan dan membuka akses terhadap berbagai layanan perbankan,” kata Arie. 

    Sumber : Antara

  • Temuan mayat di Reservoir Siranda pastikan air pelanggan PDAM tidak tercemar

    Temuan mayat di Reservoir Siranda pastikan air pelanggan PDAM tidak tercemar

    Sumber foto: Joko Hendrianto/elshinta.com.

    Temuan mayat di Reservoir Siranda pastikan air pelanggan PDAM tidak tercemar
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Sabtu, 23 Agustus 2025 – 18:14 WIB

    Elshinta.com – Polda Jateng menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan penyelidikan dan penyidikan guna mengungkap kasus penemuan mayat di Reservoir Siranda pada Sabtu (16/8/2025) silam. Hal ini disampaikan Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto saat mendampingi Direktur Utama PDAM Tirta Moedal Kota Semarang Yudi Indardo saat meninjau lokasi dan memberikan keterangan pers terkait pelayanan PDAM pasca penemuan mayat di Reservoir Siranda.

    “Sebagai bahan penyelidikan hingga saat ini pihak penyidik dari Polrestabes Semarang telah memeriksa delapan orang saksi. Terhadap jenazah korban atas nama Dion Kusuma Pratama (21) juga telah dilakukan Visum et Repertum (VER), diharapkan hasilnya nanti akan jadi petunjuk bagi penyidik untuk mengungkap kasus tersebut,” ujar Kombes Pol Artanto.

    Pihaknya juga telah memeriksa rekaman CCTV di sekitar lokasi Reservoir Siranda. Dari hasil rekaman didapatkan petunjuk bahwa pada malam hari tanggal 30 Juli 2025 korban datang ke lokasi dengan berboncengan tiga oleh dua orang rekannya. Diungkapkan bahwa dalam rekaman tersebut nampak korban awalnya duduk di tengah diapit kedua temannya menggunakan satu sepeda motor.

    “Sesampainya di dekat lokasi, korban diturunkan dan ditinggal oleh kedua rekannya yang boncengan tadi. Korban yang masih sempoyongan kemudian sempat terlihat berjalan di sekitar lokasi hingga kemudian hilang dari pantauan cctv,” lanjutnya.

    Karena tidak kunjung pulang dan tidak diketahui keberadaannya, keluarga korban kemudian melaporkan kehilangan orang di kepolisian. Laporan ini kemudian ditindaklanjuti petugas yang kemudian melakukan penyelidikan dan menemukan korban pada tanggal 16 agustus 2025 di dalam reservoir siranda dalam kondisi tewas. Dari kondisi saat ditemukan, diduga korban telah tewas lebih dari dua minggu di dalam reservoir.

    Hal ini sempat memicu keresahan masyarakat yang khawatir jika air dari Reservoir Siranda sempat digunakan PDAM untuk memenuhi kebutuhan warga selama dua minggu sebelum penemuan korban. Menanggapi hal ini, Direktur Utama PDAM Tirta Moedal Kota Semarang, Yudi Indardo, memastikan bahwa pengguna air PDAM tidak terdampak atas penemuan mayat tersebut karena air dari tandon Reservoir Siranda tidak dialirkan ke pelanggan selama dua bulan terakhir.

    “Reservoir Siranda sejak bulan Maret 2025 hanya digunakan sebagai cadangan. Terakhir digunakan pada tanggal 5 Juli 2025 untuk back up kepada sekitar 3000 pelanggan atau 1,5 persen dari total pelanggan PDAM Kota Semarang karena ada perbaikan sistem di Semarang Barat. Itupun hanya digunakan selama 7-8 jam saja, dan sejak saat itu tidak digunakan lagi hingga terjadi kasus penemuan mayat tersebut,” jelas Yudi Indardo.

    Karena hanya difungsikan sebagai cadangan, dirinya juga menyebut tidak ada penjaga yang standby di Reservoir Siranda selama 1×24 jam. Meski demikian, setiap hari petugas penjaga saluran hanya mengecek rutin secara fisik dari luar. Untuk pengecekan mendalam bersama teknisi hanya dilakukan pada saat Reservoir Siranda akan digunakan sebagai back up ke pelanggan.

    “Pengecekan terakhir dilakukan pada tanggal 5 Juli 2025 pada saat akan digunakan sebagai cadangan ketika ada perbaikan. Jadi selama tanggal 29 atau 30 Juli sejak korban dilaporkan hilang hingga ditemukan tewas pada tanggal 16 Agustus 2025, Reservoir Siranda tidak digunakan,” tegasnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Joko Hendrianto, Sabtu (23/8).

    Atas kejadian penemuan mayat tersebut, Reservoir Siranda telah dikuras dan dibersihkan dengan disinfektan. Air yang tercemar mayat juga dibuang melalui pipa saluran pembuangan yang terpisah dengan pipa saluran pengairan.

    Kabid Humas  Artanto menghimbau kepada masyarakat agar tidak khawatir lagi karena air di Reservoir Siranda sudah dua bulan lebih tidak digunakan untuk mengaliri jaringan PDAM. Dirinya juga memohon doa dari masyarakat agar kasus tersebut dapat segera terungkap.

    “Dengan keterangan ini kami harap dapat meluruskan informasi yang beredar di masyarakat bahwa tidak benar jika air PDAM yang tercemar mayat dialirkan ke pelanggan. Dengan demikian kami harap masyarakat terutama pelanggan PDAM tidak perlu khawatir akan kualitas air yang digunakan. Kami mohon doa dan kerjasama dari masyarakat agar kasus ini dapat segera terungkap,” tandasnya. 

    Sumber : Radio Elshinta

  • Polres Subang tangkap puluhan tersangka dari 20 kasus narkoba

    Polres Subang tangkap puluhan tersangka dari 20 kasus narkoba

    Kapolres Subang, AKBP Dony Eko Wicaksono (tengah) saat ekspos pengungkapan kasus di Mapolres Subang, Jumat. (ANTARA/HO-Polres Subang)

    Polres Subang tangkap puluhan tersangka dari 20 kasus narkoba
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Sabtu, 23 Agustus 2025 – 07:35 WIB

    Elshinta.com – Polres Subang menangkap puluhan tersangka dari pengungkapan 20 kasus penyalahgunaan narkotika di wilayah Kabupaten Subang, Jawa Barat selama tiga bulan terakhir.

    “Sebanyak 20 kasus penyalahgunaan narkotika ini di antaranya  berkaitan dengan narkotika jenis sabu, ganja, tembakau sintetis, hingga sediaan farmasi ilegal,” kata Kapolres Subang, AKBP Dony Eko Wicaksono, saat ekspos pengungkapan kasus di Mapolres Subang, Jumat.

    Ia menyampaikan, dalam pengungkapan 20 kasus penyalahgunaan narkotika, pihaknya telah menangkap 23 tersangka. Para tersangka berasal dari berbagai latar belakang, bahkan ada yang latar belakangnya berprofesi mahasiswa dan pegawai negeri sipil.  Hal tersebut menunjukkan bahwa selama ini ternyata penyalahgunaan narkotika telah masuk ke berbagai profesi.

    “Kami sangat prihatin dengan kondisi ini. Ternyata narkoba telah merusak berbagai lapisan masyarakat. Jadi kami tidak akan pernah berhenti untuk memberantas peredaran narkoba di wilayah Subang,” katanya. 

    Kapolres mengatakan, dari 20 kasus penyalahgunaan narkotika selama tiga bulan terakhir, polisi tidak hanya menangkap 23 tersangka.  Ada pula sejumlah barang bukti yang disita. Di antaranya 177 gram sabu, 317,87 gram ganja, 60,5 gram tembakau sintetis serta 6.712 butir obat-obatan terlarang.

    Selain itu, polisi juga menyita barang-barang penunjang transaksi narkoba yang dimiliki para pelaku seperti timbangan digital, handphone yang digunakan untuk komunikasi, kendaraan yang digunakan untuk transportasi, serta uang tunai hasil penjualan narkoba. Modus operandi yang digunakan oleh para pelaku cukup beragam, mulai dari sistem peta (meninggalkan narkoba di suatu tempat yang telah disepakati), cash on delivery (COD), hingga transaksi langsung.

    Pengungkapan kasus-kasus ini dilakukan di sejumlah titik di wilayah Subang, dengan wilayah Kecamatan Subang dan Patokbeusi sebagai lokasi terbanyak.

    Akibat perbuatannya, para pelaku kini ditahan di Mapolres Subang. Mereka diancam dengan pasal-pasal berat sesuai dengan jenis narkotika yang sita. Termasuk dikenakan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. 

    Untuk ancaman hukumannya bervariasi, mulai dari hukuman penjara minimal empat tahun hingga hukuman mati, serta denda miliaran rupiah. Kapolres Subang menegaskan komitmen Polres Subang untuk terus memberantas peredaran narkoba dan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut berperan aktif dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba. 

    Ia juga mengimbau kepada para orang tua untuk lebih memperhatikan pergaulan anak-anaknya dan memberikan pendidikan tentang bahaya narkoba sejak dini.

    “Kami tidak bisa bekerja sendiri. Peran serta masyarakat sangat penting dalam memberantas narkoba,” katanya. 

    Sumber : Antara

  • Soal konsolidasi BUMN oleh Danantara bakal ada kajian bersama

    Soal konsolidasi BUMN oleh Danantara bakal ada kajian bersama

    Wisma Danantara. ANTARA/HO-Komisi XI

    Soal konsolidasi BUMN oleh Danantara bakal ada kajian bersama
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Sabtu, 23 Agustus 2025 – 20:23 WIB

    Elshinta.com – Direktur Transformasi dan Keberlanjutan Bisnis PT Pertamina (Persero) Agung Wicaksono mengatakan akan ada kajian bersama terkait wacana konsolidasi besar-besaran terhadap badan usaha milik negara (BUMN) oleh Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

    “Ya itu nanti kami kaji bersama, kami ikut dengan Danantara, dan strategi besarnya tadi ada tiga, yaitu restructuring, business streamlining, dan business development. Itu kami ikut sama mereka (Danantara),” kata Agung saat ditemui di Jakarta, Sabtu.

    Sebelumnya, Chief Operating Officer (COO) Danantara Indonesia Dony Oskaria pada Juni 2025, mengatakan pihaknya berencana untuk merampingkan jumlah BUMN beserta anak usahanya, dari total lebih dari 800 menjadi sekitar 200 perusahaan saja.

    Menurut Dony, ini merupakan upaya agar perusahaan-perusahaan BUMN tersebut nantinya hanya akan fokus pada bisnis utamanya (core business) masing-masing.

    Pertamina, yang memiliki core business pada minyak dan gas, misalnya, juga memiliki usaha rumah sakit hingga agen perjalanan.

    Jika perusahaan-perusahaan BUMN kembali ke core business-nya, Dony menilai perusahaan menjadi lebih sehat dan kuat.

    Menanggapi hal tersebut, Agung tidak menampik dan menilai upaya tersebut merupakan bagian dari transformasi dan perampingan bisnis yang tepat.

    “Contoh untuk pengembangan lapangan minyak, satu wilayah kerja itu di regulasinya adalah harus (ada) satu perusahaan sendiri. Jadi setiap Pertamina eksplorasi lapangan minyak baru, ada perusahaan baru. Ini sekarang mungkin sudah tidak lagi terlalu relevan,” ujar Agung.

    Selain itu, soal RS Pertamina, misalnya, mantan Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN) itu mengatakan, pemegang saham dari holding PT Pertamina Bina Medika IHC dan Danantara melakukan diskusi lebih lanjut terkait hal ini.

    “(Mereka) Mengkaji bersama dengan Danantara, apa yang akan dilakukan terhadap perusahaan-perusahaan yang sifatnya tidak masuk ke dalam core-nya Pertamina,” ujarnya pula.

    Sumber : Antara