Category: Elshinta.com Ekonomi

  • Pembelian emas di Papua tidak dikenakan pajak tambahan

    Pembelian emas di Papua tidak dikenakan pajak tambahan

    Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Papua, Papua Barat, dan Maluku (Kanwil DJP Papabrama) Dudi Efendi Karnawidjaya. ANTARA/HO-DJP Papua

    Kanwil DJP: Pembelian emas di Papua tidak dikenakan pajak tambahan
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 06 Agustus 2025 – 09:23 WIB

    Elshinta.com – Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pajak Papua, Papua Barat, dan Maluku (DJP Papabrama) menyebutkan setiap pembelian emas di Papua baik itu pembelian perhiasan maupun batangan kini tidak lagi dikenakan pajak tambahan.

    Kepala Kanwil DJP Papabrama Dudi Efendi Karnawidjaya, di Jayapura, Selasa (5/8), mengatakan hal ini berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 51 Tahun 2025 dan Nomor 52 Tahun 2025 tentang ketentuan perpajakan atas kegiatan usaha bulion, aktivitas bisnis terkait emas yang dilakukan oleh Lembaga Jasa Keuangan (LJK).

    “Dengan adanya PMK terbaru ini, maka masyarakat yang ingin membeli atau menjual emas mendapatkan kepastian hukum,” katanya lagi.

    Menurut Dudi, adanya PMK terbaru ini merupakan bagian dari penyederhanaan regulasi serta memberikan kepastian hukum, khususnya dalam kegiatan perdagangan emas batangan dan perhiasan.

    “Kami berharap dengan adanya PMK terkait pembelian emas ini diharapkan masyarakat dapat membeli dengan rasa aman,” ujarnya.

    Dia menjelaskan, karena itu kedua PMK ini hadir sebagai bentuk penyesuaian atas dinamika sektor keuangan, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan.

    “Kami juga berharap dengan tidak adanya pajak tambahan pada pembelian emas tersebut dapat mendorong penerimaan negara di Papua,“ katanya lagi.

    Dia menambahkan, dengan adanya ketentuan PMK yang terbaru ini bukanlah tentang pajak baru, melainkan penyempurnaan agar tidak terjadi tumpang tindih dengan aturan perpajakan sehingga memberikan perlakuan yang adil bagi semua pihak.

    “Masyarakat di wilayah kerja Kanwil DJP Papua diimbau untuk selalu memperhatikan legalitas dan bukti transaksi saat melakukan jual-beli emas, serta mengakses informasi resmi perpajakan,”ujarnya pula.

    Sumber : Antara

  • Industri pengolahan berandil tertinggi bagi pertumbuhan ekonomi Kaltim

    Industri pengolahan berandil tertinggi bagi pertumbuhan ekonomi Kaltim

    Kepala BPS Kaltim Yusniar Juliana. ANTARA/HO-BPS Kaltim

    Industri pengolahan berandil tertinggi bagi pertumbuhan ekonomi Kaltim
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 06 Agustus 2025 – 09:39 WIB

    Elshinta.com – Industri pengolahan di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) yang mengalami pertumbuhan 15,12 persen pada triwulan II-2025, memberikan andil tertinggi terhadap pertumbuhan ekonomi provinsi ini secara total mengalami pertumbuhan 4,69 persen pada periode yang sama.

    “Ekonomi Kaltim pada triwulan II-2025 terhadap triwulan II-2024 tumbuh 4,69 persen (year on year/yoy), dengan lapangan usaha industri pengolahan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 15,12 persen,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim Yusniar Julina, di Samarinda, Selasa (5/8).

    Perekonomian Provinsi Kaltim triwulan II-2025 berdasarkan produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp221,77 triliun, sementara mengacu pada PDRB atas dasar harga konstan senilai Rp147,96 triliun. Ia melanjutkan, kinerja ekonomi Kaltim yang tumbuh positif 4,69 persen ini, mengalami perlambatan jika dibandingkan dengan kinerja ekonomi triwulan II-2024 yang tumbuh sebesar 5,85 persen.

    Pertumbuhan ekonomi triwulan II-2025 didorong oleh capaian kinerja hampir seluruh lapangan usaha yang tumbuh positif, kecuali lapangan usaha pertambangan dan penggalian, kemudian lapangan usaha konstruksi yang mengalami penurunan.

    “Tiga lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi yaitu industri pengolahan dengan pertumbuhan 15,12 persen, lapangan usaha jasa lainnya tumbuh 13,96 persen, kemudian lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum tumbuh 9,97 persen,” katanya pula.

    Sementara itu, lapangan usaha pertambangan dan penggalian sebagai salah satu lapangan usaha utama pembentuk perekonomian Provinsi Kaltim, terkontraksi 0,13 persen, lantas lapangan usaha konstruksi terkontraksi 0,11 persen. Ia melanjutkan, struktur perekonomian Kaltim menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku belum mengalami perubahan signifikan selama periode beberapa tahun terakhir.

    Lima lapangan usaha yang mendominasi perekonomian Kaltim pada triwulan II-2025, yaitu pertambangan dan penggalian dengan peranan sebesar 34,11 persen, diikuti lapangan usaha industri pengolahan sebesar 20,33 persen. Kemudian lapangan usaha konstruksi sebesar 11,48 persen, lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 9,65 persen, serta lapangan usaha perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 7,54 persen.

    “Peranan lima lapangan usaha tersebut dalam perekonomian Kaltim mencapai 83,11 persen. Sedangkan total penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Kaltim pada triwulan II-2025 secara y-on-y sebanyak 15 lapangan usaha,” kata Yusniar lagi.

    Sumber : Antara

  • Harga emas Pegadaian hari ini Galeri24-Antam melonjak, UBS turun

    Harga emas Pegadaian hari ini Galeri24-Antam melonjak, UBS turun

    Arsip Foto – Pekerja menunjukkan emas yang dijual di Butik Emas Logam Mulia PT. Aneka Tambang (ANTAM) Setiabudi One, Jakarta, Selasa (18/2/2025). Harga emas ANTAM pada Selasa (18/2) mengalami kenaikan sebesar Rp8.000 dari Rp1.671.000 menjadi Rp1.679.000 per gram. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/foc/pri

    Harga emas Pegadaian hari ini Galeri24-Antam melonjak, UBS turun
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 06 Agustus 2025 – 10:09 WIB

    Elshinta.com – Harga emas yang dikutip dari laman resmi Sahabat Pegadaian, Rabu, menunjukkan harga tiga produk logam mulia, yakni buatan UBS,Galeri24, dan Antam. ‎Emas Galeri24 naik Rp10.000 dari angka Rp1.930.000 menjadi Rp1.940.000 per gram, begitu pula emas Antam yang turut naik Rp13.000 menjadi Rp2.028.000 dari awalnya Rp2.015.000 per gram.

    ‎Sementara, UBS turun menjadi Rp1.947.000 dari semula Rp1.952.000 per gram atau turun Rp5.000. ‎Emas Galeri24 dijual dengan kuantitas 0,5 gram hingga 1.000 gram atau 1 kilogram. Sementara emas UBS dijual dengan kuantitas 0,5 gram hingga 500 gram.‎

    ‎Berikut daftar lengkap harga emas masing-masing produk:

    Harga emas UBS:

    ‎- Harga emas UBS 0,5 gram: Rp1.052.000.

    ‎- Harga emas UBS 1 gram: Rp1.947.000.

    ‎- Harga emas UBS 2 gram: Rp3.863.000.

    ‎- Harga emas UBS 5 gram: Rp9.544.000.

    ‎- Harga emas UBS 10 gram: Rp18.988.000.

    ‎- Harga emas UBS 25 gram: Rp47.375.000.

    ‎- Harga emas UBS 50 gram: Rp94.556.000.

    ‎- Harga emas UBS 100 gram: Rp189.035.000.

    ‎- Harga emas UBS 250 gram: Rp472.449.000.

    ‎- Harga emas UBS 500 gram: Rp943.784.000.

    ‎Harga emas Galeri24:

    ‎- Harga emas Galeri24 0,5 gram: Rp1.017.000.

    ‎- Harga emas Galeri24 1 gram: Rp1.940.000.

    ‎- Harga emas Galeri24 2 gram: Rp3.821.000.

    ‎- Harga emas Galeri24 5 gram: Rp9.480.000.

    ‎- Harga emas Galeri24 10 gram: Rp18.909.000.

    ‎- Harga emas Galeri24 25 gram: Rp47.154.000.

    ‎- Harga emas Galeri24 50 gram: Rp94.231.000.

    ‎- Harga emas Galeri24 100 gram: Rp188.369.000.

    ‎- Harga emas Galeri24 250 gram: Rp470.688.000.

    ‎- Harga emas Galeri24 500 gram: Rp940.912.000.

    ‎- Harga emas Galeri24 1.000 gram: Rp1.881.822.000.

    Sumber : Antara

  • IHSG Rabu dibuka menguat 16,41 poin

    IHSG Rabu dibuka menguat 16,41 poin

    Arsip Foto – Layar digital menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/nz/pri

    IHSG Rabu dibuka menguat 16,41 poin
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 06 Agustus 2025 – 10:25 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu pagi, dibuka menguat 16,41 poin atau 0,22 persen ke posisi 7.531,60. Sementara, kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 0,25 poin atau 0,03 persen ke posisi 796,46.

    Sumber : Antara

  • Ekonomi Indonesia tumbuh 5,12%, ungguli negara tetangga

    Ekonomi Indonesia tumbuh 5,12%, ungguli negara tetangga

    Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Mohammad Edy Mahmud (Foto : Radio Elshinta Aldi Evi Permana)

    Ekonomi Indonesia tumbuh 5,12%, ungguli negara tetangga
    Dalam Negeri   
    Editor: Nandang Karyadi   
    Selasa, 05 Agustus 2025 – 19:10 WIB

    Elshinta.com – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2025 mencapai 5,12 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dengan nilai Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar Rp 5.947 triliun. Angka ini bukan hanya melampaui proyeksi pasar, tetapi juga menjadi pertumbuhan tertinggi dalam dua tahun terakhir.

    “Pertumbuhan ekonomi pada Kuartal II–2025 tercatat 5,12% secara tahunan dibanding Kuartal II–2024. Angka pertumbuhan secara Kuartalan 4,04% dibanding kuartal sebelumnya,” ujar Moh. Edy Mahmud, Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS dalam Konferensi Pers, Selasa.

    Dibandingkan negara-negara tetangga, posisi Indonesia cukup menonjol. Malaysia mencatat pertumbuhan 4,5 persen yoy pada kuartal II-2025, menurut pembacaan awal (advance reading).

    Sementara itu, Singapura mencatat pertumbuhan 4,3 persen yoy pada kuartal II-2025, lebih tinggi dari kuartal sebelumnya yang tumbuh 4,1 persen. Secara kuartalan (quarter-to-quarter/qtq), perekonomian Negeri Singa berbalik tumbuh 1,4 persen setelah sempat mengalami kontraksi 0,5 persen pada kuartal I.

    “Meski demikian, risiko ke bawah masih membayangi paruh kedua tahun ini, terutama akibat ketidakpastian kebijakan tarif Amerika Serikat,” demikian keterangan Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura, dikutip dari Bloomberg.

    Di Thailand, Bank of Thailand memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal II-2025 hanya sekitar 2,3 persen yoy, menempatkan Indonesia jauh di depan.

    Meski unggul di antara beberapa negara, Indonesia masih harus mengejar Filipina dan Vietnam. Filipina baru akan merilis data pertumbuhan kuartal II pada 7 Agustus mendatang, dengan konsensus pasar memproyeksikan angka 5,5 persen yoy.

    Sementara itu, Vietnam kembali mencatat kinerja impresif dengan pertumbuhan 7,96 persen yoy pada kuartal II-2025. Angka ini lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencapai 6,93 persen dan menjadi yang tertinggi sejak kuartal III-2023.

    Berdasarkan data BPS, pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2025 secara tahunan dari sisi lapangan usaha, seluruh lapangan usaha tumbuh positif. Lapangan usaha yang memberi kontribusi terbesar terhadap PDB adalah industri pengolahan, pertanian, perdagangan dan pertambangan dengan total 63,59% dari PDB.

    Dari sisi pengeluaran, pada Kuartal II–2025, secara tahunan seluruh komponen mengalami pertumbuhan positif kecuali konsumsi Pemerintah. Konsumsi rumah tangga tumbuh 4,97% pada Kuartal II dan PMTB tumbuh 6,99%. Sedang ekspor juga naik 10,67%. Penyumbang terbesar masih dari konsumsi rumah tangga dengan pertumbuhan 2,64% dari 5,12%.

    IHSG langsung melesat di zona penguatan merespons pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tumbuh 5,12% ini, dengan kenaikan tertinggi mencapai 7.541,35. Laju terendah IHSG berada di level 7.463,05. Sementara Kurs rupiah menguat 0,03% ke level Rp16.385/US$. (*)

    Sumber : Radio Elshinta

  • Ekonomi Indonesia tumbuh 5,12%, ungguli tiga negara ASEAN  

    Ekonomi Indonesia tumbuh 5,12%, ungguli tiga negara ASEAN  

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Ekonomi Indonesia tumbuh 5,12%, ungguli tiga negara ASEAN  
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 05 Agustus 2025 – 19:25 WIB

    Elshinta.com – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2025 mencapai 5,12 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dengan nilai Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar Rp5.947 triliun. Angka ini bukan hanya melampaui proyeksi pasar, tetapi juga menjadi pertumbuhan tertinggi dalam dua tahun terakhir.

    “Pertumbuhan ekonomi pada Kuartal II–2025 tercatat 5,12% secara tahunan dibanding Kuartal II–2024. Angka pertumbuhan secara Kuartalan 4,04% dibanding kuartal sebelumnya,” ujar Moh. Edy Mahmud, Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS dalam Konferensi Pers, Selasa (5/8). 

    Dibandingkan negara-negara tetangga, posisi Indonesia cukup menonjol. Malaysia mencatat pertumbuhan 4,5 persen yoy pada kuartal II-2025, menurut pembacaan awal (advance reading).

    Sementara itu, Singapura mencatat pertumbuhan 4,3 persen yoy pada kuartal II-2025, lebih tinggi dari kuartal sebelumnya yang tumbuh 4,1 persen. Secara kuartalan (quarter-to-quarter/qtq), perekonomian Negeri Singa berbalik tumbuh 1,4 persen setelah sempat mengalami kontraksi 0,5 persen pada kuartal I.

    “Meski demikian, risiko ke bawah masih membayangi paruh kedua tahun ini, terutama akibat ketidakpastian kebijakan tarif Amerika Serikat,” demikian keterangan Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura, dikutip dari Bloomberg.

    Di Thailand, Bank of Thailand memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal II-2025 hanya sekitar 2,3 persen yoy, menempatkan Indonesia jauh di depan.

    Meski unggul di antara beberapa negara, Indonesia masih harus mengejar Filipina dan Vietnam. Filipina baru akan merilis data pertumbuhan kuartal II pada 7 Agustus mendatang, dengan konsensus pasar memproyeksikan angka 5,5 persen yoy.

    Sementara itu, Vietnam kembali mencatat kinerja impresif dengan pertumbuhan 7,96 persen yoy pada kuartal II-2025. Angka ini lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencapai 6,93 persen dan menjadi yang tertinggi sejak kuartal III-2023.

    Berdasarkan data BPS, pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2025 secara tahunan dari sisi lapangan usaha, seluruh lapangan usaha tumbuh positif. Lapangan usaha yang memberi kontribusi terbesar terhadap PDB adalah industri pengolahan, pertanian, perdagangan dan pertambangan dengan total 63,59% dari PDB.

    Dari sisi pengeluaran, pada Kuartal II–2025, secara tahunan seluruh komponen mengalami pertumbuhan positif kecuali konsumsi Pemerintah. Konsumsi rumah tangga tumbuh 4,97% pada Kuartal II dan PMTB tumbuh 6,99%. Sedang ekspor juga naik 10,67%. Penyumbang terbesar masih dari konsumsi rumah tangga dengan pertumbuhan 2,64% dari 5,12%.

    IHSG langsung melesat di zona penguatan merespons pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tumbuh 5,12% ini, dengan kenaikan tertinggi mencapai 7.541,35. Laju terendah IHSG berada di level 7.463,05. Sementara Kurs rupiah menguat 0,03% ke level Rp16.385/US$.

    Diberitakan, Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Moh. Edy Mahmud menyampaikan, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,12 persen year-on-year (yoy) pada triwulan II 2025.

    “Besaran produk domestik bruto atau PDB pada triwulan II 2025 Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) sebesar Rp5.947 triliun, dan Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) sebesar Rp3.396,3 triliun,” ujar Edy di Jakarta, Selasa.

    Edy juga menyebutkan, pertumbuhan ekonomi sebesar 5,12 persen itu ditopang terutama oleh konsumsi rumah tangga dan pembentukan modal tetap bruto (PMTB).

    Edy mengatakan konsumsi rumah tangga menyumbang kontribusi terbesar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yakni sebesar 54,25 persen.

    Sektor itu juga menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi dengan andil sebesar 2,64 persen dari total 5,12 persen pertumbuhan ekonomi nasional.

    “Konsumsi rumah tangga terus tumbuh seiring meningkatnya belanja kebutuhan primer dan mobilitas masyarakat. Kebutuhan bahan makanan dan makanan jadi meningkat karena aktivitas pariwisata selama periode libur hari besar keagamaan dan libur sekolah,” ujar Edy.

    Sumber : Elshinta.Com

  • Ekonomi RI tumbuh 5,12 persen ditopang konsumsi rumah tangga

    Ekonomi RI tumbuh 5,12 persen ditopang konsumsi rumah tangga

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    BPS: Ekonomi RI tumbuh 5,12 persen ditopang konsumsi rumah tangga
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 05 Agustus 2025 – 19:44 WIB

    Elshinta.com – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekonomi Indonesia pada triwulan II 2025 tumbuh sebesar 5,12 persen secara tahunan (yoy) ditopang terutama oleh konsumsi rumah tangga dan pembentukan modal tetap bruto (PMTB).

    Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh Edy Mahmud dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa, mengatakan konsumsi rumah tangga menyumbang kontribusi terbesar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yakni sebesar 54,25 persen.

    Sektor itu juga menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi dengan andil sebesar 2,64 persen dari total 5,12 persen pertumbuhan ekonomi nasional.

    “Konsumsi rumah tangga terus tumbuh seiring meningkatnya belanja kebutuhan primer dan mobilitas masyarakat. Kebutuhan bahan makanan dan makanan jadi meningkat karena aktivitas pariwisata selama periode libur hari besar keagamaan dan libur sekolah,” ujar Edy.

    Ia mengatakan momen-momen seperti Idul Fitri, Waisak, Kenaikan Isa Almasih, Idul Adha, hingga libur sekolah mendorong peningkatan konsumsi untuk transportasi dan restoran.

    Selain konsumsi rumah tangga, PMTB menyumbang pertumbuhan sebesar 2,06 persen dengan kontribusi terhadap PDB mencapai 27,83 persen. 

    Pertumbuhan PMTB tersebut tercatat 6,99 persen yoy, didukung oleh aktivitas investasi yang masih menggeliat, terutama di sektor konstruksi. Sedangkan, konsumsi pemerintah tercatat menyumbang 0,22 persen terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

    Dari sisi pertumbuhan, komponen ekspor dan impor mencatatkan pertumbuhan paling tinggi, masing-masing sebesar 10,67 persen dan 11,65 persen. Ekspor tumbuh seiring meningkatnya pengiriman nonmigas dan tingginya kunjungan wisatawan mancanegara, sementara impor didorong oleh naiknya permintaan barang modal serta bahan baku dan penolong, baik dari sisi nilai maupun volume.

    Lebih lanjut, Edy mengatakan jika berdasarkan lapangan usaha, industri pengolahan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi terbesar dengan kontribusi 1,13 persen, diikuti oleh perdagangan (0,70 persen), informasi dan komunikasi (0,53 persen), serta konstruksi (0,47 persen).

    Secara struktur, lima sektor dengan porsi terbesar terhadap PDB nasional adalah industri pengolahan (18,67 persen), pertanian (13,83 persen), perdagangan (13,02 persen), konstruksi (9,48 persen) dan pertambangan (8,59 persen).

    Sementara itu, lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi tercatat pada jasa lainnya (11,31 persen), jasa perusahaan (9,31 persen), serta transportasi dan pergudangan (8,52 persen) yang mencerminkan peningkatan aktivitas ekonomi masyarakat.

    Dari sisi spasial, pertumbuhan ekonomi di triwulan II 2025 masih didominasi oleh provinsi-provinsi di Pulau Jawa, dengan kontribusi sebesar 56,94 persen terhadap total PDB nasional. Kawasan tersebut mencatat pertumbuhan sebesar 5,24 persen (yoy), menandai perannya sebagai pusat kegiatan ekonomi nasional.

    Adapun ekonomi Indonesia berdasarkan PDB atas dasar harga berlaku (ADHB) pada triwulan II 2025 mencapai Rp5,95 kuadriliun, sedangkan atas dasar harga konstan (ADHK) mencapai Rp3,39 kuadriliun. Bila dibandingkan dengan kuartal sebelumnya (quarter-to-quarter/qtq), ekonomi Indonesia tumbuh 4,04 persen.

    “Sehingga pertumbuhan Indonesia pada kuartal II 2025 bila dibandingkan dengan kuartal II 2024 atau secara ‘yoy’ tumbuh sebesar 5,12 persen. Bila dibandingkan dengan kuartal I 2025 atau secara ‘quarter-to-quarter’ tumbuh sebesar 4,04 persen,” kata Edy.

    Sumber : Antara

  • Dana masyarakat yang lari ke judol bisa tekan pertumbuhan PDB

    Dana masyarakat yang lari ke judol bisa tekan pertumbuhan PDB

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    DEN: Dana masyarakat yang lari ke judol bisa tekan pertumbuhan PDB
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 05 Agustus 2025 – 20:22 WIB

    Elshinta.com – Anggota Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Firman Hidayat mencatat dana masyarakat yang berpindah atau masuk sebagai deposit ke rekening penampungan judi online (judol) berpotensi menekan pertumbuhan ekonomi nasional.

    “Apabila mereka (masyarakat) gunakan dana untuk konsumsi atau investasi, itu akan menciptakan multiplier effect sehingga ada tambahan ke PDB (Produk Domestik Bruto),” kata Firman dalam diskusi “Strategi Nasional Melawan Kejahatan Finansial” di Jakarta, Selasa.

    Merujuk pada data Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), dana masyarakat yang masuk ke rekening judi online mencapai Rp51,3 triliun pada 2024. Ia mengatakan dana tersebut seharusnya dapat digunakan untuk konsumsi dan investasi produktif yang berkontribusi positif terhadap PDB Indonesia.

    Dari jumlah deposit judi online tersebut, sekitar 70 persen atau mayoritas dana juga terdeteksi mengalir ke luar negeri. Artinya, bukan hanya dananya yang hilang dari perputaran domestik, namun juga multiplier effect tidak ada, yang seharusnya bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi.

    Berdasarkan hitungan sederhana yang dilakukan DEN, aliran dana masyarakat ke deposit judi online yang mencapai Rp51,3 triliun pada 2024 diperkirakan menekan pertumbuhan ekonomi hingga 0,3 persen.

    “Tahun lalu, kita tumbuh di sekitar 5 persen. Gampangnya, seharusnya kita bisa tumbuh di 5,3 persen (jika Rp51,3 triliun tidak masuk ke deposit judi online). Di tengah situasi global yang sangat besar, 0,3 persen ini sangat berharga untuk kita bisa mencapai target,” kata Firman.

    Selain dampak terhadap pertumbuhan ekonomi, DEN juga menyoroti kerugian negara dari sisi penerimaan pajak yang hilang, yang ditaksir mencapai Rp6,4 triliun berdasarkan asumsi deposit judi online Rp51,3 triliun pada 2024.

    Sebagai perbandingan, Firman menyebut beberapa negara lain juga mengalami kerugian besar akibat judi online ilegal. Hong Kong kehilangan potensi pajak sebesar 9,4 miliar dolar Hong Kong per tahun, sementara Afrika Selatan kehilangan potensi penerimaan pajak tahunan sebesar 110 juta rand.

    Di Brasil, pengeluaran rumah tangga untuk judi meningkat dua kali lipat dari tahun 2018-2023, mencapai 19,9 persen dari pendapatan rumah tangga. Di saat yang bersamaan, pengeluaran untuk makanan, baju, dan obat turun dari 63 persen ke 57 persen.

    Masyarakat Brasil diperkirakan mengeluarkan 12 miliar dolar AS untuk judi online di luar negeri.

    “Suatu studi di Brasil menunjukkan ketika masyarakat (di sana) meningkatkan dua kali lipat pengeluaran untuk judi, pengeluaran untuk makanan dan obat-obatan itu berkurang cukup besar,” kata Firman.

    Ia pun mengingatkan, dampak negatif judi online terhadap ekonomi nasional hanyalah sebagian dari persoalan. Dampak sosial dari judi online juga tidak bisa diabaikan dan sejauh ini baru terlihat sebagai fenomena “puncak gunung es”.

    Firman menilai perlunya kajian lebih lanjut terkait dampak sosial judi online, serta mendorong kebijakan yang lebih tegas untuk mengatasi dampak ekonomi dan sosial dari aktivitas ilegal ini.

    Sumber : Antara

  • Presiden ingin komisaris benahi BUMN, bukan cari tantiem-insentif

    Presiden ingin komisaris benahi BUMN, bukan cari tantiem-insentif

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Presiden ingin komisaris benahi BUMN, bukan cari tantiem-insentif
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 05 Agustus 2025 – 20:45 WIB

    Elshinta.com – Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto ingin agar para komisaris yang ditugaskan fokus dalam membenahi manajemen dan keuangan BUMN atau anak usahanya, bukan untuk mencari tantiem, insentif dan penghasilan lainnya.

    Pernyataan Mensesneg tersebut berkaitan dengan kebijakan baru dari Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) yang mengatur soal anggota Dewan Komisaris BUMN dan anak usaha, tidak diperkenankan mendapatkan tantiem, insentif (insentif kinerja, insentif khusus, insentif jangka panjang) dan/atau penghasilan dalam bentuk lainnya yang dikaitkan dengan kinerja perusahaan.

    “Memang pertama, semangat kita itu adalah betul-betul kita ingin membenahi BUMN-BUMN kita. Karena BUMN-BUMN kita ini kan menjadi tulang punggung ekonomi kita.Nah sehingga kita merasa bahwa satu, mengenai pengawakan BUMN itu harus kita perbaiki,” kata Prasetyo saat memberikan keterangan pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.

    Karena perannya sebagai tulang punggung ekonomi negara, Mensesneg menilai ada tiga hal yang harus diperbaiki di BUMN, yakni pengawakan atau sumber daya manusia, manajemen dan keuangan.

    Oleh karenanya, Presiden Prabowo memutuskan agar komisaris yang ditugaskan di sejumlah BUMN memang benar-benar fokus untuk membenahi BUMN, bukan untuk mencari tantiem atau insentif dan penghasilan lainnya.

    “Bapak Presiden mengambil keputusan bahwa siapa yang ditugaskan di BUMN-BUMN itu, terutama komisaris, memang tugasnya adalah membenahi tadi, tiga hal tadi. Bukan mau berencana atau ingin dapat tantiem gitu. Jadi ngak ada masalah kalau berkenaan dengan komisaris, tidak mendapatkan tantiem,” kata Prasetyo.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun, BPI Danantara Indonesia menetapkan kebijakan terkait dengan pemberian tantiem, insentif, dan/atau penghasilan dalam bentuk lainnya kepada Direksi dan Dewan Komisaris perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan anak usaha.

    Penetapan kebijakan tertuang dalam Surat Edaran (SE) Danantara Indonesia Nomor S-063/DI-BP/VII/2025 Tanggal 30 Juli 2025, yang ditujukan kepada Direksi dan Dewan Komisaris BUMN dan anak usaha, terkonfirmasi oleh Danantara Indonesia di Jakarta, Jumat.

    Untuk anggota Direksi BUMN dan anak usaha, pemberian tantiem, insentif (insentif kinerja, insentif khusus, insentif jangka panjang) dan/atau penghasilan dalam bentuk lainnya yang dikaitkan dengan kinerja perusahaan, harus didasarkan pada laporan keuangan yang sebenar-benarnya dari hasil operasi perusahaan dan merefleksikan kegiatan usaha yang berkelanjutan.

    Untuk anggota Dewan Komisaris BUMN dan anak usaha, tidak diperkenankan mendapatkan tantiem, insentif (insentif kinerja, insentif khusus, insentif jangka panjang) dan/atau penghasilan dalam bentuk lainnya yang dikaitkan dengan kinerja perusahaan.

    “Ini semangatnya ini yang harus kita lihat bahwa semangatnya itu memang mau perbaiki. Diberi tugas di situ untuk memperbaiki BUMN-BUMN itu,” tegas Prasetyo. 

    Sumber : Antara

  • Manufaktur tumbuh 5,68 persen Jadi bukti penggerak utama ekonomi

    Manufaktur tumbuh 5,68 persen Jadi bukti penggerak utama ekonomi

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Manufaktur tumbuh 5,68 persen Jadi bukti penggerak utama ekonomi
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 05 Agustus 2025 – 21:23 WIB

    Elshinta.com – Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan industri pengolahan (manufaktur) mencatatkan kinerja impresif pada triwulan II tahun 2025, dengan pertumbuhan mencapai 5,68 persen (year-on-year) yang menjadi bukti sebagai tulang punggung dan motor utama ekonomi.

    Peningkatan tersebut melampaui capaian pertumbuhan ekonomi nasional yang berada di angka 5,12 persen.

    ‎”Jika kita bandingkan, pertumbuhan pada triwulan II 2025 ini jauh lebih tinggi dibandingkan triwulan I 2025 sebesar 4,55 persen, bahkan jauh lebih tinggi dari triwulan II tahun lalu sebesar 3,95 persen,” kata dia di Jakarta, Selasa.

    ‎Kinerja positif sektor industri pengolahan ini didorong oleh peningkatan permintaan baik dari dalam negeri maupun pasar ekspor. Beberapa subsektor bahkan mencatatkan pertumbuhan yang sangat tinggi.

    ‎Industri logam dasar misalnya, tumbuh sebesar 14,91 persen, didorong oleh meningkatnya permintaan luar negeri terutama untuk produk besi dan baja.

    ‎Selain itu, industri kimia, farmasi, dan obat tradisional juga menunjukkan kinerja solid dengan pertumbuhan 9,39 persen. Pertumbuhan ini sejalan dengan meningkatnya permintaan domestik untuk produk kesehatan serta ekspor bahan dan barang kimia.

    ‎Selanjutnya, industri makanan dan minuman, sebagai salah satu andalan sektor manufaktur, turut mencatatkan pertumbuhan sebesar 6,15 persen.

    ‎”Pertumbuhan ini ditopang oleh tingginya permintaan terhadap produk seperti CPO, minyak goreng, minuman, dan makanan olahan, baik di pasar dalam negeri maupun luar negeri,” katanya.

    ‎Melalui kinerja yang gemilang tersebut, pihaknya terus berkomitmen untuk semakin memperkuat daya saing dan produktivitas sektor industri melalui berbagai kebijakan strategis, dukungan investasi, serta penguatan struktur industri nasional agar dapat terus menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.

    ‎Menperin sangat mengapresiasi dan berterimakasih kepada Presiden Prabowo Subianto atas arahan dan program Astacitanya yang mampu menempatkan sektor industri menjadi bagian paling penting dalam perekonomian nasional.

    ‎Apresiasi juga disampaikan pada para pelaku industri dan pekerja industri dalam negeri yang berhasil meningkatkan kinerjanya di tengah dinamika ekonomi global yang tidak menentu.

    ‎”Kami optimismis bahwa sektor industri manufaktur masih memiliki potensi untuk tumbuh lebih tinggi dan konsisten menjadi penyumbang terbesar bagi perekonomian nasional,” ujarnya.

    ‎Pada semester I tahun 2025, industri pengolahan tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 5,12 persen, mencerminkan tren yang stabil dan positif sepanjang paruh pertama tahun ini.

    Sumber : Antara