Category: Elshinta.com Ekonomi

  • Menghadapi jerat paylater di era e-commerce

    Menghadapi jerat paylater di era e-commerce

    Nasabah mengakses aplikasi penunda pembayaran (paylater) di Bogor, Jawa Barat. (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/tom)

    Menghadapi jerat paylater di era e-commerce
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Kamis, 02 Januari 2025 – 17:07 WIB

    Elshinta.com – Dalam beberapa tahun terakhir, layanan paylater atau beli sekarang bayar nanti (buy now pay later) semakin marak digunakan oleh masyarakat Indonesia. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hingga Oktober 2024, outstanding pembiayaan paylater yang disalurkan perusahaan pembiayaan mencapai Rp8,41 triliun, meningkat sebesar 63,89 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

    Sayangnya, lonjakan ini diiringi dengan memburuknya kualitas kredit. Rasio pembiayaan bermasalah (NPF) gross pada layanan ini naik dari 2,60 persen pada September menjadi 2,76 persen di Oktober 2024.

    Di sisi lain, sektor e-commerce mencatat pertumbuhan pesat. Data dari Kementerian Perdagangan memperkirakan nilai transaksi e-commerce pada 2024 akan mencapai Rp487 triliun, meningkat 7,3 persen dibandingkan capaian tahun sebelumnya sebesar Rp453,8 triliun.

    Jumlah pengguna e-commerce juga diproyeksikan mencapai 65,65 juta orang pada 2024, naik 12 persen dari tahun lalu. Momentum seperti Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) berkontribusi besar, dengan total transaksi mencapai Rp25,7 triliun pada 2023, melonjak 182 persen dibandingkan penyelenggaraan pertama pada 2019.

    Lonjakan transaksi e-commerce dan penggunaan paylater mencerminkan transformasi digital yang pesat di Indonesia.

    Berdasarkan survei terbaru oleh Jakpat di Oktober tahun 2022, sebuah penyedia layanan survei daring yang memiliki lebih dari 1,1 juta responden terdaftar. Lebih dari 90 persen pengguna layanan paylater pada masing-masing generasi X, milenial, hingga generasi Z, memanfaatkan layanan ini untuk belanja di platform e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, Blibli, dan Lazada.

    Survei ini melibatkan 1.506 responden berusia 15 hingga 71 tahun. Penelitian ini memberikan gambaran yang jelas tentang dominasi e-commerce dalam penggunaan layanan paylater di semua generasi.

    Namun, kombinasi pertumbuhan ini dengan memburuknya kualitas kredit menjadi tanda bahaya bagi keuangan pribadi masyarakat. Fenomena ini memunculkan dugaan kuat bahwa konsumsi masyarakat kian terdorong oleh impulsive buying, yaitu jika seseorang pernah berencana membeli sesuatu di mall atau tempat pembelanjaan lainnya, namun begitu masuk ke lokasi tiba-tiba daftar barang belanjaan yang telah ada di alam pikir menjadi buyar seketika. Boleh jadi hal ini disebabkan oleh strategi pemasaran agresif seperti diskon, cashback, atau kemudahan pembayaran cicilan.

    Peningkatan kualitas kredit bermasalah menunjukkan bahwa banyak konsumen tidak memiliki kemampuan finansial yang memadai untuk mengelola utang mereka.

    Dampak negatif dari penggunaan paylater yang tidak terkontrol dapat dirasakan dalam berbagai aspek, baik finansial maupun psikologis. Dari sisi finansial, keterlambatan pembayaran sering kali menyebabkan akumulasi bunga dan denda, yang memperburuk kondisi keuangan individu. Bahkan, riwayat kredit yang buruk akibat gagal bayar dapat menyulitkan akses ke fasilitas kredit lain di masa depan, seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

    Sementara itu, dampak psikologisnya tak kalah serius. Beban utang yang menumpuk kerap menimbulkan stres dan kecemasan, yang berakibat pula pada menurunnya produktivitas kerja. Karena dengan meningkatnya stres dan kecemasan, seseorang akan kesulitan berkonsentrasi dalam menjalankan pekerjaannya. Padahal seseorang akan dapat berpenghasilan yang baik ketika ia dalam kondisi jasmani yang sehat, pikiran yang penuh konsentrasi, serta hati yang tenang.

    Dalam beberapa kasus ekstrem, individu yang merasa terjebak dalam jeratan utang dapat mengalami depresi yang mendalam, bahkan sampai mengambil tindakan nekat. Fenomena ini menunjukkan bahwa paylater, meski menawarkan kemudahan, namun justru membawa risiko besar yang acapkali tak disadari oleh penggunanya.

    Kajian dari jurnal el Barka: Journal of Islamic Economics and Business yang terbit pada 2024 berfokus pada integrasi literasi keuangan dan nilai etika untuk mengontrol perilaku impulsif. Literasi keuangan yang dipadukan dengan nilai etika dapat membantu seseorang membangun kesadaran finansial dan memiliki nilai etis yang kuat.

    Dengan pola pikir “sadari, terima, dan perbaiki,” seseorang dapat mengembangkan kebiasaan belanja yang lebih sehat dan bertanggung jawab.

    Refleksi pribadi dan membangun kebiasaan baru dapat membantu menghindari perilaku konsumtif. Ini termasuk memprioritaskan kebutuhan dibandingkan keinginan dan menjadikan pengalaman sebelumnya sebagai pelajaran untuk meningkatkan pengelolaan keuangan.

    Untuk mencegah dampak buruk dari lonjakan penggunaan paylater dan transaksi e-commerce, diperlukan solusi yakni dengan menanamkan karakter hidup sederhana. Keluarga memegang peranan penting dalam membentuk karakter hidup sederhana pada anak. Nilai-nilai ini dapat ditanamkan melalui ajaran agama yang mengajarkan prinsip qana’ah (merasa cukup) dan tabayyun (memastikan kebutuhan sebelum bertindak).

    Selain itu, budaya hidup sederhana juga dapat menjadi teladan melalui pengelolaan keuangan keluarga, seperti membuat anggaran harian atau memprioritaskan kebutuhan esensial. Pola pikir “sadari, terima, dan perbaiki” merupakan langkah sederhana namun efektif untuk membantu individu mengubah kebiasaan konsumtif menjadi lebih bertanggung jawab.

    Langkah pertama adalah menyadari kebiasaan belanja yang berlebihan atau tidak perlu. Selanjutnya, individu perlu menerima fakta bahwa kebiasaan tersebut memengaruhi kondisi keuangan dan memerlukan perbaikan. Langkah terakhir adalah membuat rencana aksi, seperti menyusun anggaran atau membatasi pembelian hanya pada barang yang benar-benar dibutuhkan.

    Pola pikir ini tidak hanya mendorong refleksi pribadi, tetapi juga membantu membangun kebiasaan baru yang lebih sehat. Metode Eisenhower Matrix dapat digunakan untuk membantu individu membedakan antara kebutuhan dan keinginan.

    Matriks ini membagi keputusan belanja ke dalam empat kategori: Do (penting dan mendesak), seperti belanja kebutuhan pokok; Schedule (penting tapi tidak mendesak), seperti pembelian barang elektronik yang direncanakan; Delegate (tidak penting tapi mendesak), yakni aktivitas belanja yang dapat diabaikan atau diserahkan kepada orang lain; dan Delete (tidak penting dan tidak mendesak), seperti membeli barang karena tren atau diskon besar.

    Sikap pertengahan, yakni tidak boros namun juga tidak pelit, menjadi penting untuk ditanamkan dengan memahami keutamaan prioritas. Belanja kebutuhan harus selalu menjadi prioritas dibandingkan keinginan.

    Untuk membedakan keduanya, masyarakat dapat bertanya pada dirinya sendiri: apakah barang ini jika tidak dibelanjakan akan menimbulkan konsekuensi negatif dalam keberlangsungan hidup? Jika jawabannya iya, maka hal itu adalah kebutuhan.

    Kecenderungan menggunakan paylater di tengah sindrom impulsive buying terbukti menjerumuskan masyarakat ke dalam siklus utang yang sulit dikendalikan. Dengan menanamkan nilai hidup sederhana melalui ajaran agama, budaya, dan literasi keuangan, masyarakat dapat mengelola keuangannya dengan lebih bijak.

    Bagi mereka yang tidak mendapatkan pendidikan tersebut sejak kecil, refleksi pribadi dan pembentukan kebiasaan baru dapat menjadi jalan keluar. Penerapan metode seperti Eisenhower Matrix dapat menjadi solusi praktis untuk membantu individu membedakan kebutuhan dan keinginan.

    Pada akhirnya, hati yang tenang, pikiran yang mampu berkonsentrasi, dan jasmani yang sehat menjadi modal utama seseorang untuk meraih penghasilan yang cukup dan kehidupan yang seimbang. Sehingga selalu ada solusi bagi mereka yang saat ini tengah kesulitan melepaskan diri dari jerat utang.

    Setiap langkah kecil dalam mengelola keuangan dengan bijak adalah awal dari perubahan besar. Dengan disiplin, doa, dan usaha yang terus-menerus, masa depan yang lebih cerah dan bebas dari jeratan utang insya Allah akan dapat dicapai.

    Sumber : Antara

  • Perlu legalisasi UMKM agar insentif kenaikan PPN efektif

    Perlu legalisasi UMKM agar insentif kenaikan PPN efektif

    Ilustrasi UMKM dalam negeri. ANTARA/HO-Kementerian UMKM

    Ekonom: Perlu legalisasi UMKM agar insentif kenaikan PPN efektif
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Kamis, 02 Januari 2025 – 06:00 WIB

    Elshinta.com – Kepala Pusat Ekonomi Digital dan UKM Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Eisha Maghfiruha Rachbini menyatakan pemerintah perlu menggencarkan legalisasi UMKM agar pemberian insentif terkait kenaikan PPN menjadi 12 persen berjalan efektif.

    Pemerintah memberikan insentif berupa perpanjangan masa berlaku PPh final 0,5 persen sepanjang 2025 sebagai upaya perlindungan kepada UMKM dan industri padat karya. Sementara UMKM dengan omzet di bawah Rp500 juta per tahun sepenuhnya dibebaskan dari pengenaan PPh tersebut.

    Saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu, ia menyampaikan bahwa sebenarnya kedua insentif tersebut membantu UMKM untuk mengurangi potensi dampak yang diakibatkan oleh kenaikan PPN menjadi 12 persen di tengah daya beli masyarakat yang menurun saat ini.

    “Namun, yang paling banyak usaha mikro kecil itu kan masih informal ya, mereka tidak akan terdampak (insentif PPh) di situ, tidak akan menikmati kemudahan (insentif) tersebut karena mereka kan tidak masuk ke dalam sistem (perpajakan),” kata Eisha Maghfiruha Rachbini.

    Meskipun para pelaku usaha informal tidak terjangkau oleh insentif PPh final tersebut, ia menyatakan bahwa UMKM masih dapat menikmati penghapusan PPN terhadap sejumlah komoditas yang menjadi bahan baku produksi, seperti beras, kedelai, buah, sayur, jagung, gula, susu, ikan, udang, serta hasil ternak dan perikanan lainnya.

    “Ini sebenarnya sebagai penolong juga buat UMKM bahwa bahan baku dari UMKM, terutama mereka industri kecil menengah di bidang pengolahan makanan dan minuman, harganya tidak naik,” ujarnya.

    Eisha menuturkan bahwa UMKM yang bergerak di sektor perdagangan dan retail akan menjadi yang paling terdampak akibat kenaikan PPN tersebut, terutama yang menjual barang-barang kena pajak.

    Untuk meredam dampak tersebut, ia pun meminta pemerintah untuk terus mendorong UMKM agar dapat meningkatkan kapasitas mereka melalui berbagai pelatihan. Ia juga mengatakan bahwa para pelaku usaha kecil tersebut memerlukan dukungan akses yang lebih luas terhadap pasar, bahan baku, dan pembiayaan.

    “Terutama juga formalitas dari UMKM ini, legalitasnya juga harus didorong untuk mereka supaya mereka dapat akses,” kata Eisha.

    Menteri Keuangan Sri Mulyani meneken Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 131 Tahun 2024 tentang pengenaan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) 12 persen pada 31 Desember 2024 yang mulai berlaku per 1 Januari 2025. Pasal 2 Ayat 2 dan 3 aturan tersebut menetapkan tarif PPN 12 persen dikenakan terhadap barang yang tergolong mewah, berupa kendaraan bermotor dan selain kendaraan bermotor yang dikenai pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM).

    Sementara untuk barang dan jasa di luar kelompok tersebut, PPN yang dikenakan adalah tarif efektif 11 persen, yang diperoleh melalui mekanisme dasar pengenaan pajak (DPP) nilai lain. Nilai lain yang dimaksud yaitu 11/12 dari nilai impor, harga jual, atau penggantian. Nilai lain kemudian dikalikan dengan tarif PPN 12 persen.

    Selama periode 1–31 Januari 2025, pengenaan tarif PPN terhadap barang mewah menggunakan DPP nilai lain. Artinya, selama kurun waktu itu, tarif PPN terhadap barang mewah tetap 11 persen. Sedangkan per 1 Februari 2025, tarif PPN 12 persen dikenakan secara penuh terhadap harga jual atau nilai impor barang mewah.

    Sumber : Antara

  • Rupiah pada Kamis pagi melemah jadi Rp16.203 per dolar AS

    Rupiah pada Kamis pagi melemah jadi Rp16.203 per dolar AS

    Seorang jurnalis mengamati uang rupiah pecahan 100 ribu menggunakan alat kaca pembesar saat mengikuti sosialisasi keaslian uang rupiah di Ternate, Maluku Utara, Selasa (31/12/2024). ANTARA FOTO/Andri Saputra/aww.

    Rupiah pada Kamis pagi melemah jadi Rp16.203 per dolar AS
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Kamis, 02 Januari 2025 – 08:53 WIB

    Elshinta.com – Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi, melemah 71 poin atau 0,44 persen menjadi Rp16.203 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.132 per dolar AS.

    Sumber : Antara

  • IHSG Kamis dibuka menguat 29,36 poin

    IHSG Kamis dibuka menguat 29,36 poin

    Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (30/12/2024). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nym.

    IHSG Kamis dibuka menguat 29,36 poin
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Kamis, 02 Januari 2025 – 09:23 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis pagi, dibuka menguat 29,36 poin atau 0,41 persen ke posisi 7.109,26. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 3,52 poin atau 0,43 persen ke posisi 830,17.

     

    Sumber : Antara

  • BAZNAS raih empat penghargaan layanan terbaik

    BAZNAS raih empat penghargaan layanan terbaik

    Sumber foto: Heru Lianto/elshinta.com.

    BAZNAS raih empat penghargaan layanan terbaik
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 01 Januari 2025 – 19:03 WIB

    Elshinta.com – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI menutup tahun 2024 dengan meraih empat penghargaan terbaik, sebagai wujud komitmen dan tanggung jawab terhadap pelayanan publik kepada masyarakat.

    Empat penghargaan tersebut yaitu; Penghargaan pertama, predikat “Kualitas Terbaik” dalam penilaian kepatuhan penyelenggaraan publik (Opini Pengawasan Penyelenggaraan Pelayanan Publik) Tahun 2024 oleh Ombudsman RI dengan nilai 88,03. 

    Penghargaan kedua, peringkat 3 tertinggi kualifikasi INFORMATIF kategori Lembaga Non Struktural dengan nilai 97.38 pada MONEV keterbukaan informasi publik tahun 2024. 

    Penghargaan ketiga, pengawasan kearsipan oleh Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), BAZNAS meraih nilai 80,14 dengan predikat “A”. 

    Penghargaan keempat, menjadi Juara Pertama dalam ajang bergengsi Anugerah Kemaslahatan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Award 2024. 

    “Alhamdulillah ini merupakan pencapaian yang luar biasa di akhir tahun 2024. Semua ini tentunya tidak terlepas dari dukungan semua pihak terhadap BAZNAS,” ujar Ketua BAZNAS RI Prof. Dr. KH Noor Achmad MA., dalam konferensi pers Penerimaan Penghargaan BAZNAS di Jakarta, Selasa (31/12/2024). 

    Turut hadir Kepala Keasistenan Manajemen Pengetahuan dan Penilaian Kepatuhan Ombudsman RI, Aat Sugihartati, Ketua Komisi Informasi Pusat Dr. Donny Yoesguantoro, serta Plt. Kepala ANRI Drs. Imam Gunarto, M.Hum. 

    Kiai Noor menegaskan, penghargaan ini menjadi bukti nyata bahwa transparansi dan akuntabilitas menjadi prioritas utama dalam setiap langkah yang dilakukan BAZNAS RI. 

    “Kami meyakini bahwa keterbukaan informasi adalah kunci untuk menjaga kepercayaan masyarakat sebagai pilar utama keberlanjutan program-program zakat,” katanya.

    Kiai Noor menambahkan, sejumlah penghargaan ini merupakan hasil dari kerja keras seluruh elemen di BAZNAS, mulai dari pimpinan, amil, para muzaki, hingga mitra-mitra yang senantiasa mendukung kami. 

    Atas pencapaian ini, BAZNAS pun pendapat apresiasi dari Ombudsman RI, Komisi Informasi Publik, ANRI, dan BPKH. 

    Kepala Keasistenan Manajemen Pengetahuan Ombudsman RI, Aat Sugihartati, menyampaikan apresiasi atas peningkatan signifikan nilai kepatuhan BAZNAS. 

    “Hal ini menunjukkan hasil Kerjasama dari seluruh unit di lingkungan BAZNAS untuk menghadirkan pelayanan publik yang berkualitas,” ujarnya. 

    Hal yang sama disampaikan oleh Plt Kepala ANRI, Drs. Imam Gunarto M.Hum. Pihanya menyatakan apresiasi setinggi-tingginya atas kinerja kearsipan BAZNAS RI yang melonjak jauh menjadi lebih baik pada tahun 2024.

    “Ini membuktikan BAZNAS telah berusaha dengan gigih memberikan pelayanan informasi yang baik di era keterbukaan informasi ini,” ujarnya.

    Sementara Komisi Informasi Pusat Dr. Donny Yoesguantoro menyampaikan, dengan adanya penilaian tersebut membuktikan bahwa layanan-layan infomasi yang diberikan BAZNAS kepada publik ini telah memenuhi kriteria Undang-Undang No.14 Tahun 2024. 

    “Semoga ke depan publik mendapatkan yang terbaik dari amanah yang sudah diberikan kepada setiap lembaga negara,” ucapnya.seperti dilaporkan Reporter Elshinta, Heru Lianto, Rabu (1/1). 

    Sumber : Radio Elshinta

  • Harga pangan awal 2025, cabai rawit Rp56.690/kg telur ayam Rp30.930/kg

    Harga pangan awal 2025, cabai rawit Rp56.690/kg telur ayam Rp30.930/kg

    Ilustrasi – Pedagang membereskan cabai yang dijualnya di Pasar Senen, Jakarta, beberapa waktu lalu. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

    Harga pangan awal 2025, cabai rawit Rp56.690/kg telur ayam Rp30.930/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 01 Januari 2025 – 12:47 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga pangan pada awal tahun 2025 secara umum fluktuatif, cabai rawit merah turun menjadi Rp56.690 per kilogram (kg), sedangkan telur ayam ras naik menjadi Rp30.930 per kg pada Rabu, 1 Januari 2025. Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas pukul 10.00 WIB, secara umum harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium turun 0,45 persen atau Rp70 menjadi Rp15.350 per kg.

    Meski begitu harga beras medium naik 1,04 persen atau Rp140 menjadi Rp13.610 per kg; sedangkan beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog turun 1,04 persen atau Rp130 menjadi Rp12.350 per kg. Selanjutnya komoditas bawang merah terpantau naik 0,41 persen atau Rp170 menjadi Rp41.400 per kg; begitu pun bawang putih bonggol naik 0,40 persen atau Rp170 menjadi Rp42.880 per kg.

    Kemudian, harga komoditas cabai merah keriting turun 3,77 persen atau Rp1.920 menjadi Rp48.950 per kg; begitu pun cabai rawit merah turun 5,91 persen atau Rp3.560 menjadi Rp56.690 per kg. Selanjutnya harga daging sapi murni turun 2 persen atau Rp2.710 menjadi Rp132.690 per kg; sedangkan daging ayam ras naik 4,06 persen atau Rp1.540 menjadi Rp39.510 per kg; lalu telur ayam ras juga naik 0,23 persen atau Rp70 menjadi Rp30.930 per kg.

    Komoditas kedelai biji kering (impor) terpantau naik 2,99 persen atau Rp310 menjadi Rp10.670 per kg; lalu gula konsumsi juga baik 0,22 persen atau Rp40 menjadi Rp18.020 per kg. Selanjutnya minyak goreng kemasan sederhana turun 0,43 persen atau Rp80 menjadi Rp18.690 per kg; sedangkan minyak goreng curah naik 1,14 persen atau Rp200 menjadi Rp17.790 per kg.

    Kemudian komoditas tepung terigu curah juga turun 2,09 persen atau Rp210 menjadi Rp9.840 per kg; begitu pula terigu non curah juga turun 0,23 persen atau Rp30 menjadi Rp12.960 per kg. Selanjutnya, harga jagung di tingkat peternak turun 1,98 persen atau Rp120 menjadi Rp5.930 per kg; sedangkan harga garam halus beryodium naik 2,52 persen atau Rp290 menjadi Rp11.820 per kg.

    Selanjutnya, untuk harga ikan kembung terpantau turun 1,08 persen atau Rp420 menjadi Rp38.320 per kg; lalu ikan tongkol juga turun 6,23 persen atau Rp2.030 menjadi Rp30.560 per kg; sementara itu ikan bandeng naik 1,35 persen atau Rp460 menjadi Rp34.550 per kg.

    Sumber : Antara

  • Presiden setujui bantuan pangan dilakukan selama enam bulan di 2025

    Presiden setujui bantuan pangan dilakukan selama enam bulan di 2025

    Dokumentasi – Seorang ibu menjunjung bantuan pangan beras 10 kilogram (kg) sambil mengacungkan jempol. ANTARA/HO-Humas Bapanas

    Bapanas: Presiden setujui bantuan pangan dilakukan selama enam bulan di 2025
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 01 Januari 2025 – 14:07 WIB

    Elshinta.com – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto menyetujui bantuan pangan beras 10 kilogram disalurkan selama enam bulan pada tahun 2025 kepada penerima manfaat.

    “Alhamdulillah, Bapak Presiden Prabowo sudah merestui bantuan pangan beras selama enam bulan tahun 2025. Jadi Januari, lalu Februari. Kemudian yang empat bulan lagi, nanti disesuaikan kapan bulannya,” kata Arief dalam keterangan di Jakarta, Rabu.

    Dia menyampaikan, sebelumnya pemerintah telah memastikan bantuan pangan beras kembali diadakan pada Januari dan Februari 2025. Lalu pada Rapat Terbatas, Senin (30/12), diputuskan penambahan alokasi bantuan pangan beras menjadi enam bulan untuk menjaga keseimbangan hulu dan hilir.

    Arief menyebutkan bahwa hal itu diusulkan Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan pada rapat tersebut.

    “Tapi yang pasti pemerintah bersama Bulog siap mendistribusikan total enam bulan alokasi dan total berasnya 960 ribu ton kepada 16 juta PBP (Penerima Bantuan Pangan) pada 2025 sesuai usulan Bapak Menko Pangan kemarin dalam Ratas,” ujar Arief.

    Dia menuturkan program bantuan pangan beras akan diberikan sebagai bagian paket kebijakan ekonomi dan bantalan bagi masyarakat berpendapatan rendah, sekaligus untuk menjaga hulu dan hilir.

    “Kita pahami, untuk bantuan pangan beras di 2025, pemerintah terus mempertajam database penerima PBP. Untuk itu, kita fokuskan pada kelompok desil 1 dan 2 serta perempuan yang merupakan perempuan kepala keluarga yang miskin dan lansia tunggal,” jelas Arief.

    Database penerima bantuan pangan beras di 2025 akan menggunakan data Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia (Kementerian PPN/Bappenas).

    “Rinciannya terdiri atas 15,6 juta PBP desil 1 dan 2, serta 400 ribu PBP perempuan kepala rumah tangga miskin dan lansia tunggal,” terangnya.

    Program bantuan pangan beras disebut Badan Pusat Statistik (BPS) menjadi salah satu program Pemerintah yang memiliki andil terhadap penurunan tingkat kemiskinan. Ini terjadi selama periode Maret 2023 sampai Maret 2024. Menurut BPS, jumlah penduduk miskin pada Maret 2024 sebesar 25,22 juta orang. Ini menurun sebanyak 0,68 juta orang terhadap Maret 2023 yang kala itu berjumlah 25,90 juta orang.

    Di samping itu, dengan adanya kucuran bantuan pangan beras per bulannya turut pula berperan dalam pengendalian inflasi. Selama 2023, bantuan pangan beras telah terlaksana selama 7 bulan. Kala itu, di September 2023, inflasi beras sempat sentuh hingga 5,63 persen.

    Namun setelah digelontorkan bantuan pangan beras, inflasi beras membaik menjadi 0,48 persen pada Desember 2023.

    Pada 2024, inflasi beras tercatat pernah cukup tinggi pada Februari yang berada di 5,32 persen. Melalui penyaluran bantuan pangan beras serta berbagai stimulus bantuan sosial lainnya, inflasi beras pun menurun. Misalnya, inflasi beras di Juli 2024 dicatat BPS berada di 0,94 persen.

    Sumber : Antara

  • Penurunan harga CPO karena permintaan dan produksi tidak seimbang

    Penurunan harga CPO karena permintaan dan produksi tidak seimbang

    Petugas Pelindo Regional 2 cabang Teluk Bayur menyiapkan selang di terminal penyaluran Crude Palm Oil (CPO) pelabuhan Teluk Bayur, Padang, Sumatera Barat, Senin (11/11/2024). ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/foc.

    Penurunan harga CPO karena permintaan dan produksi tidak seimbang
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 01 Januari 2025 – 10:41 WIB

    Elshinta.com – Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebutkan bahwa penurunan harga referensi (HR) minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) periode Januari 2025 dipengaruhi oleh ketidakseimbangan produksi dengan permintaan global.

    Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Isy Karim mengatakan HR untuk penetapan bea keluar (BK) dan tarif Badan Layanan Umum Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BLU BPDP-KS) atau Pungutan Ekspor (PE) sebesar 1.059,54 dolar AS per MT.

    Nilai tersebut turun 12,13 dolar AS atau turun 1,13 persen dari HR CPO periode 1-31 Desember 2024 yang tercatat sebesar 1.071,67 dolar AS per MT.

    “Penurunan HR CPO tersebut dikarenakan beberapa faktor, di antaranya adalah ketidakseimbangan produksi dengan permintaan CPO global, harga minyak nabati lainnya, dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat,” ujar Isy melalui keterangan di Jakarta, Rabu.

    Sementara itu, BK CPO periode 1-31 Januari 2025 merujuk pada Kolom Angka 9 Lampiran Huruf C Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 38 Tahun 2024 sebesar 178 dolar AS per MT. Kemudian, PE CPO periode 1-31 Januari 2025 merujuk pada Lampiran I PMK Nomor 62 Tahun 2024 sebesar 7,5 persen dari Harga Referensi CPO periode 1-31 Januari 2025, yaitu sebesar 79,46 dolar AS per MT.

    “Saat ini, Harga Referensi CPO turun mendekati ambang batas sebesar 680 dolar AS per MT. Untuk itu, merujuk pada PMK yang berlaku saat ini, pemerintah mengenakan Bea Keluar CPO sebesar 178 dolar AS per MT.

    Sumber harga untuk penetapan HR CPO diperoleh dari rata-rata harga selama periode 25 November–24 Desember 2024 pada bursa CPO di Indonesia yang sebesar 984,61 dolar AS per MT, bursa CPO di Malaysia sebesar 1.134,47 dolar AS per MT, dan pasar lelang CPO Rotterdam sebesar 1.299,10 dolar AS per MT.

    Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 46 Tahun 2022, bila terdapat perbedaan harga rata-rata pada tiga sumber harga lebih dari 40 dolar AS, maka perhitungan HR CPO menggunakan rata-rata dari dua sumber harga yang menjadi median dan sumber harga terdekat dari median.

    Selain itu, minyak goreng (Refined, Bleached, and Deodorized/RBD palm olein) dalam kemasan bermerek dan dikemas dengan berat netto ≤ 25 kilogram dikenakan BK sebesar 48 dolar AS per MT. Hal ini tercantum dalam Kepmendag Nomor 1686 Tahun 2024 tentang Daftar Merek Refined, Bleached, and Deodorized (RBD) Palm Olein dalam Kemasan Bermerek dan Dikemas dengan Berat Netto ≤ 25 kilogram.

    Sumber : Antara

  • Harga pangan akhir tahun, cabai rawit Rp57.040/kg, gula Rp17.890/kg

    Harga pangan akhir tahun, cabai rawit Rp57.040/kg, gula Rp17.890/kg

    Cabai rawit merah dan komoditas pangan lainnya yang dijual pedagang di Pasar Minggu, Jakarta, Rabu (21/8/2024). ANTARA/Harianto

    Harga pangan akhir tahun, cabai rawit Rp57.040/kg, gula Rp17.890/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Selasa, 31 Desember 2024 – 11:03 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga sejumlah komoditas pangan di akhir tahun, Selasa (31/12/2024), secara umum turun, dengan cabai rawit merah menjadi Rp57.040 per kilogram (kg), dan gula konsumsi menjadi Rp17.890 per kg.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas pukul 08.00 WIB, secara umum harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium turun 0,26 persen atau Rp40 menjadi Rp15.350 per kg.

    Meski begitu beras medium naik 0,07 persen atau Rp10 menjadi Rp13.480 per kg; sedangkan beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog turun 0,16 persen atau Rp20 menjadi Rp12.470 per kg.

    Selanjutnya komoditas bawang merah terpantau turun 1,86 persen atau Rp760 menjadi Rp40.070 per kg; lalu bawang putih bonggol juga turun 1,32 persen atau Rp560 menjadi Rp42.000 per kg.

    Kemudian, harga komoditas cabai merah keriting juga turun 7,71 persen atau Rp3.840 menjadi Rp45.980 per kg; begitu pun cabai rawit merah turun 2,66 persen atau Rp1.560 menjadi Rp57.040 per kg.

    Selanjutnya harga daging sapi murni turun 0,46 persen atau Rp620 menjadi Rp134.360 per kg; begitu pun daging ayam ras turun 0,55 persen atau Rp210 menjadi Rp37.690 per kg; lalu telur ayam ras juga turun 1,79 persen atau Rp550 menjadi Rp30.250 per kg.

    Komoditas kedelai biji kering (impor) terpantau naik 3,37 persen atau Rp350 menjadi Rp10.730 per kg; sedangkan gula konsumsi turun 0,50 persen atau Rp90 menjadi Rp17.890 per kg.

    Selanjutnya minyak goreng kemasan sederhana turun 1,92 persen atau Rp360 menjadi Rp18.420 per kg; lalu minyak goreng curah juga turun 3,18 persen atau Rp560 menjadi Rp17.040 per kg.

    Kemudian komoditas tepung terigu curah juga turun 0,79 persen atau Rp80 menjadi Rp9.990 per kg; begitu pula terigu non curah juga turun 2,99 persen atau Rp390 menjadi Rp12.660 per kg.

    Berbeda dengan harga jagung di tingkat peternak naik 2,95 persen atau Rp180 menjadi Rp6.290 per kg; sedangkan harga garam halus beryodium turun 1,91 persen atau Rp220 menjadi Rp11.280 per kg.

    Selanjutnya, untuk harga ikan kembung terpantau naik 1,65 persen atau Rp640 menjadi Rp39.370 per kg; sedangkan ikan tongkol turun 3,05 persen atau Rp990 menjadi Rp31.420 per kg; sementara itu ikan bandeng turun 4,63 persen atau Rp1.570menjadi Rp32.340 per kg.

    Sumber : Antara

  • Rupiah pada Selasa pagi menguat jadi Rp16.108 per dolar AS

    Rupiah pada Selasa pagi menguat jadi Rp16.108 per dolar AS

    Arsip foto – Petugas menghitung uang pecahan rupiah di Bank Mandiri, Jakarta, Jumat (11/10/2024). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/rwa/pri.

    Rupiah pada Selasa pagi menguat jadi Rp16.108 per dolar AS
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Selasa, 31 Desember 2024 – 11:19 WIB

    Elshinta.com – Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi menguat 35 poin atau 0,22 persen menjadi Rp16.108 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.143 per dolar AS.

    Sumber : Antara