Category: Elshinta.com Ekonomi

  • Kolaborasi untuk solusi logistik Pelabuhan Tanjung Perak

    Kolaborasi untuk solusi logistik Pelabuhan Tanjung Perak

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    Kolaborasi untuk solusi logistik Pelabuhan Tanjung Perak
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 04 Maret 2025 – 20:10 WIB

    Elshinta.com – PT Pelindo Solusi Logistik (“SPSL”) menegaskan pentingnya kolaborasi dalam mewujudkan ekosistem logistik nasional yang terintegrasi, aman, efisien, dan berdaya saing dalam acara Coffee Morning yang diselenggarakan DPW ALFI/ILFA Jawa Timur pada 19 Februari 2025 lalu di Kantor Terminal Petikemas Surabaya. Pelindo Solusi Logistik bersama para pemangku kepentingan industri logistik berdiskusi untuk mencari solusi atas berbagai tantangan layanan logistik guna meningkatkan efisiensi dan daya saing bisnis ke depan.

    Direktur Komersial dan Teknik PT Pelindo Solusi Logistik, Ruri I. Rachmaputri, dalam kesempatan tersebut menegaskan pentingnya sinergi antara seluruh pelaku industri logistik untuk menciptakan sistem yang lebih terintegrasi dan adaptif terhadap dinamika industri. 

    “Kunci utama dalam meningkatkan efisiensi layanan logistik adalah sinergi dan kolaborasi yang kuat antara seluruh pemangku kepentingan di pelabuhan. Sebagai bagian dari ekosistem Pelindo, Pelindo Solusi Logistik berkomitmen untuk terus menghadirkan solusi logistik yang inovatif dan berbasis teknologi guna mendukung kelancaran arus barang di Pelabuhan Tanjung Perak dan pelabuhan lainnya di Indonesia,” ujar Ruri.

    Acara ini dihadiri Kepala KSOP Tanjung Perak, Agustinus Maun, Kepala Bea Cukai Tanjung Perak, Dwiyanto Wahyudi, Kepala Karantina Tanjung Perak, Hardono, Ketua DPW ALFI/ILFA Jawa Timur, Sebastian Wibisono, Direktur Utama PT Terminal Petikemas Surabaya, Wahyu Widodo, Direktur Operasi PT Terminal Teluk Lamong, M. Syukur, Kepala KBC Tanjung Perak, Dwi Julianto, dan 100 orang perwakilan perusahaan forwarder yang menjadi anggota ALFI.

    Berbagai tantangan operasional logistik menjadi perhatian utama di dalam sesi diskusi, termasuk peningkatan sistem invoicing, optimalisasi penerapan Verified Gross Mass (VGM), solusi atas kemacetan, hingga optimalisasi keamanan dan efisiensi alat pemindai petikemas di Pelabuhan Tanjung Perak. Selain itu, layanan operasional selama Ramadhan dan Hari Raya juga turut dibahas untuk memastikan kelancaran arus barang di pelabuhan.

    Terkait dengan alat pemindai petikemas, Ruri menjelaskan bahwa teknologi ini telah mencapai tahap Commissioning Internal di Terminal Petikemas Surabaya dan saat ini tengah menunggu jadwal kunjungan BAPETEN serta evaluasi dari Kementerian Perhubungan.

    “Dengan adanya alat ini, pemeriksaan petikemas dapat dilakukan lebih cepat, akurat, dan transparan sehingga mendukung kelancaran arus logistik di pelabuhan,” ujar Ruri.

    Menanggapi hal ini, Kepala Kantor Bea Cukai Tanjung Perak, Dwiyanto Wahyudi menjelaskan, bahwa di Pelabuhan Tanjung Perak sebelumnya telah terdapat alat pemindai petikemas milik pemerintah dimana ditegaskan melalui PMK 109 Tahun 2020 bahwa tempat penimbunan sementara wajib menyediakan sarana dan prasarana yang salah satunya adalah alat pemindai petikemas.

    “Kami bersyukur atas progress implementasi penambahan alat pemindai petikemas yang diinfokan oleh Pelindo Solusi Logistik (SPSL). Kami dari Bea Cukai sangat support mengikuti dinamika, semoga dalam waktu dekat bisa segera utilisasi,” ujar Dwiyanto.

    Senada dengan hal tersebut, Ketua DPW ALFI/ILFA Jawa Timur, Sebastian Wibisono mengatakan, bahwa ALFI mendukung program pemerintah terkait alat pemindai petikemas X-Ray ini. Sebaiknya kita tidak hanya melihat dari besaran investasinya tapi bagaimana manfaat ke depan untuk bisa berbuat lebih baik lagi di pelabuhan. “Harapannya diskusi semacam ini harus sering dilakukan agar diperoleh solusi yang solutif atas tantangan bersama”, ungkap Wibi.

    PT Pelindo Solusi Logistik sebagai salah satu Subholding BUMN Kepelabuhanan Pelindo, terus berkomitmen untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi di sektor kepelabuhanan dan logistik. Dengan teknologi ini, proses pemeriksaan petikemas menjadi lebih akurat, cepat, dan transparan.

    “Penggunaan alat pemindai petikemas berbasis teknologi X-ray merupakan langkah strategis dalam mengakselerasi modernisasi dan meningkatkan efisiensi operasional pelabuhan di Indonesia. Hal ini tidak hanya mendukung kelancaran arus logistik nasional, tetapi juga memperkuat keamanan serta daya saing layanan kepelabuhanan di tingkat global,” tutup Ruri.

    Sumber : Elshinta.Com

  • Tinjau pasar murah, Mentan: Jangan coba-coba naikkan harga

    Tinjau pasar murah, Mentan: Jangan coba-coba naikkan harga

    Sumber foto: Adi Asmara/elshinta.com.

    Tinjau pasar murah, Mentan: Jangan coba-coba naikkan harga
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 04 Maret 2025 – 20:22 WIB

    Elshinta.com – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman didampingi oleh Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono dan Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru, melakukan peninjauan langsung terhadap operasi pasar yang dilaksanakan di PT Pos Indonesia, Jalan Merdeka, Palembang. Langkah ini merupakan upaya pemerintah untuk mengatasi lonjakan harga pangan yang saat pelaksanaan bulan suci Ramadan.

    Amran menjelaskan bahwa operasi pasar ini melibatkan berbagai pihak, termasuk PT Pos Indonesia dan pihak terkait lainnya, untuk memastikan pasokan pangan yang cukup dan stabil.

    “Apa yang kita lakukan ini adalah langkah besar-besaran yang dilakukan pemerintah bersama dengan PT Pos dan pihak terkait. Operasi pasar ini bertujuan untuk memastikan harga pangan tetap terjangkau, terutama bagi masyarakat yang membutuhkan,” ujar Amran saat meninjau langsung kegiatan tersebut. Selasa (04/03/2025).

    Dalam kesempatan tersebut, Amran juga menekankan pentingnya kerjasama seluruh pengusaha untuk menjaga harga pangan tetap stabil. Ia mengingatkan agar tidak ada pihak yang memanfaatkan situasi dengan menjual bahan pokok, seperti minyak goreng dan beras, dengan harga yang lebih tinggi dari harga yang ditetapkan (HET).

    “Kami ingin mengingatkan seluruh pengusaha, sahabat-sahabatku di seluruh Indonesia, agar tidak ada yang menjual barang di atas harga yang wajar, seperti minyak goreng dan beras. Kenapa minyak goreng? Kita adalah negara penghasil minyak goreng terbesar di dunia yang juga mengekspor ke banyak negara. Jadi tidak ada alasan untuk menjual dengan harga tinggi,” tambahnya.

    Selanjutnya Amran juga menanggapi tudingan harga beras yang melonjak. Menurutnya, kenaikan harga tersebut tidak beralasan mengingat produksi beras Indonesia mengalami peningkatan signifikan dibandingkan tahun lalu.

    “Produksi beras kita meningkat tajam hingga 52% menurut data dari BPS, bukan hanya kata saya. Stok beras juga cukup, bahkan Bulog memiliki 2 juta ton cadangan beras. Jadi, tidak ada alasan bagi pengusaha untuk menaikkan harga beras atau komoditas lainnya,” jelas Amran seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Adi Asmara, Selasa (4/3). 

    Lebih lanjut, Amran mengingatkan bahwa pemerintah sudah mengambil tindakan tegas terhadap pengusaha yang kedapatan melanggar ketentuan harga.

    “Kami sudah mengambil tindakan tegas, di Jakarta dan Jawa Tengah sudah ada beberapa toko yang disegel. Kami harap hal tersebut tidak terjadi di Palembang dan Sumatera Selatan,” katanya.

    Amran juga menegaskan bahwa pihaknya telah berkomunikasi dengan Kapolri dan Presiden untuk memastikan langkah-langkah penegakan hukum yang tegas terhadap pihak yang mencoba merugikan masyarakat.

    “Kami sudah berkoordinasi dengan Pak Kapolri dan tadi malam juga menghadap Presiden. Kami akan tetap semangat untuk memastikan harga pangan tetap terkendali dan jangan ada yang menyusahkan 200 juta penduduk Indonesia,” tegasnya.

    Sementara itu pada kesempatan yang sama, Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru, mengimbau kepada seluruh pelaku usaha untuk mendukung upaya pemerintah dalam menjaga kestabilan harga pangan, khususnya pada saat  Ramadan seperti saat ini.

    “Bantulah masyarakat kita yang sedang beribadah. Jangan biarkan mereka terganggu dengan kenaikan harga pangan yang tidak wajar,” ujar Deru. 

    Sumber : Radio Elshinta

  • Wakil Menteri dan pegawai Kemenhut tunaikan zakat melalui BAZNAS

    Wakil Menteri dan pegawai Kemenhut tunaikan zakat melalui BAZNAS

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    Wakil Menteri dan pegawai Kemenhut tunaikan zakat melalui BAZNAS
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 04 Maret 2025 – 20:56 WIB

    Elshinta.com – Wakil Menteri Kehutanan RI, Drs. Sulaiman Umar menyerahkan zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI. Penyerahan zakat ini turut diikuti oleh para pejabat serta pegawai keluarga besar Kementerian Kehutanan (Kemenhut) RI.

    Penyerahan zakat fitrah ini diselenggarakan pada acara Hari Bakti Rimbawan ke-42 di Gedung Kementerian Kehutanan (Kemenhut) RI, Jakarta, Selasa (4/3/2025). Selain itu, peresmian Gerai Ramadan di lingkungan Kementerian Kehutanan juga turut dilakukan dalam acara ini.

    Turut hadir Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pengumpulan Rizaludin Kurniawan, M.Si., Deputi 1 BAZNAS RI Bidang Pengumpulan Mohamad Arifin Purwakananta, Plt. Sekretaris Jenderal Kemenhut Dr. Ir. Mahfudz, M.P., Ketua UPZ Kemenhut Ir. Drs. Sujoko Prajitno, MM., Direktur Pengumpulan BAZNAS RI Faisal Qosim, Lc., serta sejumlah pejabat dan direktur di lingkungan Kemenhut.

    Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pengumpulan, Rizaludin Kurniawan, mengapresiasi langkah Kementerian Kehutanan dalam menggalakkan pembayaran zakat di lingkungan instansi pemerintah.

    “Alhamdulilah tadi sudah diterima zakat dari Wakil Menteri Perhutanan Drs. Sulaiman Umar, serta para pejabat Kemenhut yang dikumpulkan oleh UPZ Kemenhut. Dan hari ini kita juga telah resmi membuka gerai pembayaran zakat, infak, dan sedekah di lingkungan Kemenhut,” ujarnya.

    Menurutnya, kegiatan penyaluran zakat dan pembukaan gerai zakat di lingkungan instansi pemerintahan, seperti yang dilakukan Kementerian Kehutanan merupakan contoh baik yang patut ditiru oleh kementerian dan lembaga lainnya, terutama di bulan Ramadhan ini. 

    “Kami dari BAZNAS RI mengucapkan terima kasih kepada pihak Kementerian Kehutanan yang telah mempelopori rangkaian acara ini, khususnya kepada Wakil Menteri Kehutanan atas kepercayaannya bekerja sama dengan BAZNAS dalam pengumpulan zakat ini. Semoga Allah membalas kebaikan ini,” tambahnya.

    “Zakat adalah bagian dari tauhid sosial yang bertujuan membantu fakir miskin. Kami mengajak seluruh pegawai dan pejabat di Kemenhut untuk menunaikan zakat melalui BAZNAS,” ucapnya.

    Sementara itu, Wakil Menteri Kehutanan RI, Drs. Sulaiman Umar, mengajak seluruh pegawai Kemenhut untuk melaksanakan zakat di BAZNAS melalui UPZ Kemenhut.

    “Marilah kita laksanakan zakat dengan ikhlas dan tulus, sehingga kita meraih keberkahan dan keridaan dari Allah. Zakat juga dapat membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Sulaiman. 

    Melalui kegiatan ini, Sulaiman berharap akan semakin banyak pegawai Kemenhut yang terdorong untuk menunaikan zakat melalui jalur resmi seperti BAZNAS.

    Dalam kesempatan tersebut, BAZNAS bersama Kemenhut RI juga turut menyalurkan santunan dengan total sebesar Rp160 juta dalam bentuk 550 paket sembako kepada para mustahik, yang meliputi pensiunan Kemenhut di Jakarta dan Bogor, petugas kebersihan, pegawai layanan di Kemenhut, serta anak yatim piatu dan fakir miskin.

    Sumber : Elshinta.Com

  • Mantan buruh PT Sritex direkrut kurator amankan aset pabrik 

    Mantan buruh PT Sritex direkrut kurator amankan aset pabrik 

    Sumber foto: Deni Suryanti/elshinta.com.

    Mantan buruh PT Sritex direkrut kurator amankan aset pabrik 
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 04 Maret 2025 – 21:56 WIB

    Elshinta.com – Sekitar 150 mantan buruh PT Sritex di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah tetap dipekerjakan untuk menjaga aset setelah pabrik resmi ditutup. Kurator membentuk satuan tugas (satgas) transisi yang bertugas menjaga aset, kebersihan pabrik hingga maintenance atau perawatan mesin-mesin produksi, selama masa peralihan dari pemilik lama ke kurator.

    Koordinator Satgas Transisi Sritex, Supartodi mengatakan, kurator meminta empat pejabat perusahaan PT Sritex menjadi penanggung jawab satgas transisi. Yakni kepala pelaksana tiap-tiap divisi produksi pabrik. Tugas utamanya adalah pengamanan aset pabrik dari upaya mengurangi harga, pemeliharaan kualitas mesin produksi dan mengamankan aset berupa asrama karyawan beserta fasilitasnya.

    “Aset tersebut saat ini bukan lagi milik perusahaan PT Sri Rejeki Isman atau PT Sritex melainkan berada dibawah kewenangan kurator,” kata Supartodi seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Deni Suryanti, Selasa (4/3).

    Ia mengaku, jumlah 150 an orang ini masih belum mencukupi kebutuhan personel mengingat luasnya wilayah penjagaan satgas. Sehingga pihaknya masih akan mengajukan tambahan personel pada kurator agar disepakati. Satgas digaji langsung oleh kurator, sedangkan masa kerja tim satgas transisi ini sampai batas waktu yang belum ditentukan.

    “Satgas transisi bukan lagi buruh Sritex karena dipekerjakan oleh kurator,” ujarnya.

    Satgas transisi Sritex juga diisi oleh mantan buruh yang bekerja sebagai operator mesin produksi. Tugasnya mengoperasikan mesin untuk perawatan tanpa melakukan kegiatan produksi. Kemudian ada 25 sekuriti atau tim pengamanan yang juga kembali direkrut dari total 149 mantan satpam Sritex. Sekuriti akan berjaga di stage 1 yang merupakan kawasan mess atau asrama dan stage 2 yang merupakan kawasan pabrik.  

    Sumber : Radio Elshinta

  • BEI akan koordinasi dengan OJK soal potensi delisting Sritex

    BEI akan koordinasi dengan OJK soal potensi delisting Sritex

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    BEI akan koordinasi dengan OJK soal potensi delisting Sritex
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 04 Maret 2025 – 23:23 WIB

    Elshinta.com – Direktur Penilaian Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna menyampaikan bahwa BEI akan melakukan koordinasi lebih lanjut dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sehubungan dengan perubahan status dari perusahaan terbuka menjadi perusahaan tertutup termasuk proses delisting.

    Saat ini, BEI masih menunggu dokumen hukum resmi atas putusan final pailit dari PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex.

    “Dalam hal, SRIL resmi dinyatakan pailit, Bursa akan menyampaikan laporan kepada OJK sebagaimana diatur dalam POJK 45 tahun 2024,” ujar Nyoman di Jakarta, Selasa.

    Dalam rangka upaya perlindungan investor, Ia menjelaskan bahwa Pasal 18 POJK 45 tahun 2024 mengatur bahwa prosedur perubahan status dari perusahaan terbuka menjadi perusahaan tertutup wajib disertai dengan beberapa hal di antaranya mendapatkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan melakukan pembelian kembali atas seluruh saham yang dimiliki oleh pemegang saham publik hingga jumlah pemegang saham kurang dari 50 pihak atau jumlah lain yang ditetapkan OJK.

    “Terkait prosedur dan jangka waktu pelaksanaan RUPS tersebut ditetapkan oleh OJK,” ujar Nyoman.

    Sedangkan, pembelian kembali saham (buyback saham) diselesaikan dalam waktu enam bulan setelah penyampaian keterbukaan informasi mengenai pelaksanaan pembelian kembali saham dan dapat diperpanjang satu kali dengan jangka waktu paling lama enam bulan dalam rangka memenuhi kondisi yang telah ditetapkan OJK.

    Sebagai informasi, saham SRIL telah di suspensi oleh BEI sejak tanggal 18 Mei 2021, sehingga saat ini suspensi sudah lebih dari 24 bulan.

    Berdasarkan ketentuan III.1.3.3. Peraturan Bursa nomor I-N delisting atas suatu Perusahaan Tercatat dapat disebabkan salah satunya karena: “III.1.3.3. Saham Perusahaan Tercatat telah mengalami Suspensi Efek, baik di Pasar Reguler dan Pasar Tunai, dan/ atau di seluruh Pasar, paling kurang selama 24 (dua puluh empat) bulan terakhir.”

    Sumber : Antara

  • Satgas Pangan Polres Tegal cek harga kebutuhan pokok di sejumlah pasar

    Satgas Pangan Polres Tegal cek harga kebutuhan pokok di sejumlah pasar

    Foto: Hari Nurdiansyah/Radio Elshinta

    Satgas Pangan Polres Tegal cek harga kebutuhan pokok di sejumlah pasar
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 03 Maret 2025 – 23:59 WIB

    Elshinta.com  – Dalam rangka menghadapi bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1446 H, Satgas Pangan Polres Tegal melaksanakan pemantauan harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok di sejumlah pasar tradisional, seperti Pasar Trayeman (Slawi), Pasar Banjaran (Adiwerna), dan Pasar Pepedan (Dukuhturi), pada Sabtu (1/3).

    Kapolres Tegal, AKBP Andi M. Indra Waspada Amirullah, S.H., S.I.K., M.M., M.Si., melalui Kasat Reskrim AKP Suyanto, S.H., M.M., menyampaikan bahwa pemantauan ini dilakukan untuk memastikan stok bahan pokok mencukupi dan harga-harga tetap sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

    “Pemantauan ini bertujuan memastikan ketersediaan bahan pokok di pasaran serta menjaga stabilitas harga, terutama menjelang Ramadan dan Idul Fitri,” jelas Kasat Reskrim Suyanto, seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Hari Nurdiansyah.

    Ia menambahkan bahwa hingga saat ini, tidak ditemukan kenaikan harga yang signifikan. Sebagai contoh, harga beras medium tercatat dengan harga jual tertinggi Rp 12.500 per kilogram, sementara minyak goreng kemasan “Minyak Kita” dijual dengan harga tertinggi Rp 16.000 per liter.

    Kasat Reskrim Suyanto juga mengimbau masyarakat untuk turut berperan aktif dalam mencegah terjadinya penyelewengan bahan pokok. 

    “Kami berharap masyarakat dapat melaporkan jika menemukan indikasi penimbunan atau pelanggaran lain yang dapat mengganggu distribusi dan stabilitas harga bahan pokok,” tambahnya.

    Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Polres Tegal untuk menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat selama bulan suci Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri. Dengan kerja sama semua pihak, diharapkan kebutuhan pokok tetap tersedia dengan harga yang terjangkau bagi seluruh masyarakat.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Ramadan momentum `musim panen` bagi pengusaha UMKM

    Ramadan momentum `musim panen` bagi pengusaha UMKM

    Sekretaris Kementerian (Sesmen) Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Arif Rahman Hakim saat memberikan sambutan dalam acara Silaturahmi dan Pisah Sambut Ketua dan Sekretaris Forses K/L di Kantor Badan Kepegawaian Negara, Jakarta, Kamis (27/2/2025). (ANTARA/HO/Kementerian UMKM)

    Sesmen: Ramadan momentum `musim panen` bagi pengusaha UMKM
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Selasa, 04 Maret 2025 – 07:35 WIB

    Elshinta.com – Sekretaris Kementerian (Sesmen) UMKM Arif Rahman Hakim mengatakan Ramadan menjadi momentum atau bulan penting bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), khususnya mereka yang bergerak di bidang kuliner untuk `memanen` untung.

    “Kita semua tahu, tahun lalu fenomena war takjil yang viral di media sosial membuat pengusaha UMKM di bidang kuliner bisa meningkatkan penghasilan,” ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa.

    Berdasarkan data dari Bank Indonesia, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) 2020–2023 meningkat menjelang Ramadandan optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi inilah yang dimanfaatkan oleh UMKM untuk meraup pendapatan.

    Jika mengutip data tunggal Kementerian UMKM, khusus untuk subsektor kuliner ada sekitar 2,9 juta pengusaha yang terjun ke bidang ini di Indonesia. Data Kementerian Perindustrian pada triwulan III tahun 2024, mencatat industri makanan dan minuman (mamin) bertumbuh sebesar 5,82 persen, di atas pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) nasional sebesar 4,95 persen.

    Hal ini membuat industri makanan dan minuman tercatat memberikan andil sebesar 40,17 persen terhadap PDB industri pengolahan nonmigas. Angka ini sekaligus menjadikannya sebagai subsektor dengan kontribusi PDB terbesar.

    Hasil kajian Dosen Departemen Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI), Zahra Kemala Nindita Murad, menunjukkan bahwa salah satu aspek perputaran uang saat Ramadan bagi UMKM datang dari momen buka puasa karena sering dijadikan ajang pertemuan kerabat, teman, saudara, hingga mitra bisnis.

    Ia berharap, tahun ini para pelaku UMKM bisa kembali memanfaatkan momen bulan puasa sekaligus mengakses kemudahan yang diberikan oleh pemerintah.

    “Kemudahan dan pelindungan yang diberikan oleh pemerintah dalam hal izin dan legalitas usaha, alokasi khusus pada area publik, pengawasan kualitas hingga dukungan pendanaan,” katanya.

    Dalam hal ini, katanya, pemerintah hadir untuk memastikan pengusaha UMKM dapat berjualan dengan aman dan nyaman, dan juga melakukan pengawasan kualitas makanan dan masakan yang dijual untuk memastikan aman dikonsumsi.

    Dengan kemudahan-kemudahan tersebut, kata dia, pengusaha kecil dapat lebih mudah berjualan dan meningkatkan penjualan mereka selama bulan Ramadan.

    Sumber : Antara

  • Harga emas 4 Maret melonjak Rp25.000 menjadi Rp1,704 juta per gram

    Harga emas 4 Maret melonjak Rp25.000 menjadi Rp1,704 juta per gram

    Pramuniaga menata emas batangan digerai layanan bank emas Bank Syariah Indonesia di The Gade Tower, Jakarta, Rabu (26/2/2025). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/YU.

    Harga emas 4 Maret melonjak Rp25.000 menjadi Rp1,704 juta per gram
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Selasa, 04 Maret 2025 – 09:23 WIB

    Elshinta.com – Harga emas Antam yang dipantau dari laman Logam Mulia, Selasa (4/2) mengalami kenaikan sebesar Rp25.000, dari sebelumnya Rp1.679.000 menjadi Rp1.704.000 per gram. Adapun harga jual kembali (buyback) emas batangan turut mengalami lonjakan, yakni ke angka Rp1.553.500 per gram.

    Transaksi harga jual dikenakan potongan pajak, sesuai dengan PMK No. 34/PMK.10/2017. Penjualan kembali emas batangan ke PT Antam Tbk dengan nominal lebih dari Rp10 juta, dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22 sebesar 1,5 persen untuk pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan 3 persen untuk non-NPWP.

    PPh 22 atas transaksi buyback dipotong langsung dari total nilai buyback.Berikut harga pecahan emas batangan yang tercatat di laman Logam Mulia Antam pada Selasa:

    – Harga emas 0,5 gram: Rp902.000.
    – Harga emas 1 gram: Rp1.704.000.
    – Harga emas 2 gram: Rp3.348.000.
    – Harga emas 3 gram: Rp4.997.000.
    – Harga emas 5 gram: Rp8.295.000.
    – Harga emas 10 gram: Rp16.535.000.
    – Harga emas 25 gram: Rp41.212.000.
    – Harga emas 50 gram: Rp82.345.000.
    – Harga emas 100 gram: Rp164.612.000.
    – Harga emas 250 gram: Rp411.265.000.
    – Harga emas 500 gram: Rp822.320.000.
    – Harga emas 1.000 gram: Rp1.644.600.000.

    Potongan pajak harga beli emas sesuai dengan PMK Nomor 34/PMK.10/2017, pembelian emas batangan dikenakan PPh 22 sebesar 0,45 persen untuk pemegang NPWP dan 0,9 persen untuk non-NPWP. Setiap pembelian emas batangan disertai dengan bukti potong PPh 22.

    Sumber : Antara

  • Kemendag jamin penyelenggaraan perlindungan konsumen di tanah air

    Kemendag jamin penyelenggaraan perlindungan konsumen di tanah air

    Papan informasi harga BBM di salah satu SPBU kawasan Kuningan Timur, Jakarta, Selasa (1/10/2024). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/rwa.

    Kemendag jamin penyelenggaraan perlindungan konsumen di tanah air
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Selasa, 04 Maret 2025 – 10:30 WIB

    Elshinta.com – Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) menjamin penyelenggaraan perlindungan konsumen di Indonesia, salah satunya melalui kewenangan pembinaan terhadap pelaku usaha.

    Hal itu disampaikan oleh Direktur Jenderal PKTN Kemendag Moga Simatupang terkait dengan pemanggilan oimpinan PT Pertamina Patra Niaga untuk meminta penjelasan mengenai isu pengoplosan bahan bakar minyak (BBM) research octane number (RON) 92 yang dijual melalui stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Pertamina.

    “Konsumen harus mendapatkan BBM yang kualitas dan kuantitasnya dijanjikan PT Pertamina Patra Niaga. Pemanggilan ini adalah salah satu bentuk perlindungan konsumen, melalui pembinaan terhadap pelaku usaha,” ujar Moga dalam keterangan di Jakarta, Selasa.

    Pertemuan yang berlangsung di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (3/3/2025), Direktur Pemberdayaan Konsumen Ditjen PKTN Rihadi Nugraha menekankan adanya isu pengoplosan BBM RON 92 menimbulkan kekhawatiran dan ketidakpercayaan masyarakat dalam menggunakan BBM, khususnya Pertamax.

    “Konsumen memiliki hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa,” kata Rihadi.

    Ia menyampaikan perlindungan konsumen dijamin pemerintah melalui Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen Pasal 4 huruf (c).

    Apabila dugaan isu ini benar, artinya pelaku usaha tidak melaksanakan kewajibannya seperti yang tertera pada Pasal 7 huruf (b), yakni tidak memberikan informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa.

    Sementara itu, Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bisnis PT Pertamina Patra Niaga Harsono Budi Santoso menyampaikan PT Pertamina Patra Niaga memastikan BBM yang dijual dan dikonsumsi masyarakat saat ini telah sesuai dengan spesifikasi (on spec).

    Dengan kata lain, telah melewati tahapan uji dan sesuai dengan persyaratan yang berlaku. Syaratnya, harus memiliki Certificate of Quality (CoQ) pada saat bahan baku keluar dari terminal pengisian bahan bakar sebelum diperdagangkan kepada masyarakat.

    Produk bahan bakar yang beredar juga telah dilengkapi dengan laporan pengujian (test report) sehingga sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan. Pada saat bahan bakar sampai ke SPBU pun, dilakukan visual check dan density check.

    Selain itu, semua unit bisnis dan produk PT Pertamina dilakukan audit secara berkala, baik oleh LEMIGAS maupun pihak lain yang kompeten untuk menjaga kualitas bahan bakar.

    Harsono juga menambahkan, Pertamina Patra Niaga telah dan terus berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait, seperti Kementerian ESDM, LEMIGAS, dan Komisi XII DPR RI.

    “Koordinasi terus dilakukan untuk memastikan bahwa kualitas produk bahan bakar Pertalite dan Pertamax yang beredar saat ini (hasil produksi 2025) sudah sesuai dengan spesifikasi baik pada bahan bakar,” kata Harsono.

    Pertamina Patra Niaga membentuk Satuan Tugas (Satgas) untuk memastikan pendistribusian BBM dan elpiji berjalan lancar. Hal ini untuk mengantisipasi kebutuhan masyarakat akan BBM dan elpiji yang meningkat selama Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).

    Sumber : Antara

  • Skema penyelamatan untuk PT Sritex

    Skema penyelamatan untuk PT Sritex

    Pekerja berjalan keluar pabrik melintas di samping patung pendiri Sritex HM. Lukminto di Pabrik Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) di Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat (28/2/2025). Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Tengah mencatat 10.965 pekerja di empat perusahaan terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK) PT Sritex Tbk setelah diputus pailit oleh pengadilan niaga. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/tom.

    Skema penyelamatan untuk PT Sritex
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Selasa, 04 Maret 2025 – 10:45 WIB

    Elshinta.com – Langit yang sempat mendung di atas pabrik PT Sri Rejeki Isman Tbk. (Sritex) kini mulai memperlihatkan secercah cahaya. Setelah ribuan pekerja menghadapi kenyataan pahit pemutusan hubungan kerja (PHK), sebuah harapan baru muncul dari Jakarta.

    Presiden Prabowo Subianto, yang menyadari dampak besar dari PHK massal ini, memanggil sejumlah menteri dan perwakilan perusahaan untuk mencari solusi. Keputusan besar pun diambil yakni dalam dua pekan ke depan, ribuan pekerja Sritex akan kembali bekerja.

    Bagi sebagian besar dari mereka, ini adalah keajaiban yang tidak terduga. Setelah pengumuman PHK, ribuan pekerja telah bersiap menghadapi ketidakpastian.

    Ada yang mulai mencari pekerjaan lain, ada yang mempertimbangkan untuk merintis usaha sendiri, sementara sebagian besar hanya bisa berharap pada keajaiban.

    Dan kini, keajaiban itu datang dalam bentuk keputusan pemerintah yang tidak ingin membiarkan industri ini runtuh begitu saja.

    Pada 3 Maret 2025, Presiden memanggil Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, Menteri BUMN Erick Thohir, serta perwakilan dari Sritex untuk membahas langkah strategis guna menyelamatkan ribuan tenaga kerja.

    Hasilnya cukup menenangkan karena ada setidaknya solusi bagi para pekerja yang terkena PHK dapat kembali bekerja dalam dua pekan ke depan. Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi bahkan mengonfirmasi bahwa sekitar 8.000 karyawan akan bekerja kembali dengan skema baru.

    Namun, pertanyaannya adalah bagaimana cara kerja skema baru ini? Apakah Sritex akan kembali ke kejayaannya atau ini hanya solusi sementara?

    Skema penyelamatan

    Salah satu langkah yang diambil sebagai skema penyelamatan dari kebangkrutan Sritex adalah memanfaatkan aset perusahaan yang masih bisa digunakan.

    Tim kurator Sritex mengusulkan skema penyewaan aset, yang memungkinkan operasional tetap berjalan tanpa harus menanggung beban keuangan yang terlalu besar.

    Anggota tim kurator Sritex Nurma Sadikin mengatakan, opsi penyewaan alat berat dibuka untuk investor sambil menunggu proses lelang selesai.

    Opsi penyewaan ini bertujuan agar mesin tekstil tetap beroperasi sehingga dapat mempertahankan nilai harta pailit milik Sritex sampai proses lelang menetapkan pemilik aset berikutnya.

    Dalam 2 pekan ke depan, kata Nurma, karyawan yang terkena PHK dapat bekerja kembali di bawah pengelolaan perusahaan yang baru. Begitu pula dengan skema rekrutmen yang akan dibuka oleh perusahaan penyewa.

    Ini adalah strategi yang jarang diterapkan dalam kasus kebangkrutan perusahaan besar, namun bisa menjadi model penyelamatan industri di masa depan.

    Pemerintah juga memastikan bahwa hak-hak pekerja tetap dijaga. Mereka yang akan kembali bekerja akan mendapatkan gaji dengan sistem yang lebih berkelanjutan.

    Sementara mereka yang masih menunggu akan tetap mendapatkan dukungan dari program jaminan kehilangan pekerjaan. Ini memberikan ketenangan bagi para pekerja yang sempat dilanda kecemasan luar biasa.

    Namun, dalam setiap kesempatan selalu ada tantangan. Skema baru ini masih harus diuji dalam praktik.

    Seberapa efektif model penyewaan aset dalam menjaga keberlangsungan bisnis? Apakah industri tekstil Indonesia memang masih bisa bersaing di tengah gempuran produk impor yang lebih murah? Ataukah ini hanya penundaan dari sebuah akhir yang tak terelakkan?

    Jika ada satu hal yang bisa dipelajari dari krisis ini, itu adalah pentingnya daya adaptasi. Industri tekstil tidak bisa lagi berjalan dengan model bisnis lama.

    Jika Sritex ingin bertahan, mereka harus mulai melihat ke arah sustainable fashion, produksi berbasis digital, dan diversifikasi produk.

    Jika sebelumnya mereka hanya bergantung pada pesanan besar, mungkin sekarang saatnya memasuki pasar retail langsung dengan merek mereka sendiri.

    Di sisi lain, para pekerja juga harus mulai berpikir lebih fleksibel. Jika selama ini mereka hanya terbiasa bekerja sebagai buruh pabrik, mungkin ini saatnya untuk mendapatkan pelatihan baru, baik dalam teknologi produksi, desain tekstil, maupun pemasaran digital.

    Pemerintah dan sektor swasta bisa bekerja sama untuk menyediakan program re-skilling bagi mereka yang ingin bertransformasi dari pekerja menjadi wirausahawan.

    Adaptasi tren

    Ketika berita PHK massal pertama kali diumumkan, banyak yang melihat ini sebagai titik akhir dari kejayaan industri tekstil di Indonesia.

    Namun, dengan perkembangan terbaru ini, cerita Sritex masih belum selesai. Bisa jadi, ini adalah awal dari babak baru yang lebih inovatif dan berkelanjutan.

    Levi Strauss bisa menjadi contoh perusahaan tekstil yang bangkit dari krisis dengan inovasi, keberlanjutan, dan transformasi bisnis.

    Sritex dapat mengambil pelajaran dari kasus Levi dalam hal adaptasi tren pasar, restrukturisasi keuangan, diversifikasi bisnis, dan pengelolaan tenaga kerja, sehingga dapat kembali menjadi pemimpin industri tekstil di Indonesia dan Asia.

    Selain itu, insentif pemerintah seperti kebijakan anti-dumping dan subsidi energi bagi industri tekstil, sebagaimana diterapkan India, juga dapat membantu menekan biaya produksi dan meningkatkan daya saing produk dalam negeri.

    Kombinasi strategi ini potensial untuk dapat membantu Sritex pulih dan kembali menjadi pemain utama di industri tekstil Indonesia.

    Di balik tragedi, selalu ada peluang. Dan bagi ribuan pekerja yang telah berjuang selama bertahun-tahun, kesempatan untuk kembali bekerja adalah lebih dari sekadar pekerjaan, ini adalah kesempatan untuk membangun kembali kehidupan yang hampir runtuh.

    Jika dikelola dengan baik, bukan tidak mungkin Sritex justru akan bangkit lebih kuat dari sebelumnya.

    Sumber : Antara