Category: Detik.com

  • Adu Sakti Para Dukun Korsel soal Siapa Bakal Jadi Presiden

    Adu Sakti Para Dukun Korsel soal Siapa Bakal Jadi Presiden

    Jakarta

    Warga Korea Selatan begitu antusias mengikuti pemilihan presiden (pilpres). Para dukun Korsel pun adu sakti untuk meramalkan sosok presiden terpilih.

    Warga Korsel antusias untuk menggunakan hak suaranya dalam pilpres terlihat di tempat-tempat pemungutan suara (TPS) yang diwarnai antrean pada Selasa (3/6) pagi waktu setempat.

    Setelah berbulan-bulan dilanda kekacauan politik imbas penetapan darurat militer oleh mantan Presiden Yoon Suk Yeol, yang telah dimakzulkan dan diberhentikan, juga diwarnai pergantian pemimpin sementara, banyak warga Korsel yang bersemangat agar negaranya segera bergerak maju.

    Berbagai foto yang dirilis media setempat menunjukkan antrean pemilih terpantau di berbagai TPS pada Selasa (3/6) pagi waktu setempat.

    Laporan Komisi Pemilu Nasional Korsel (NEC), seperti dilansir kantor berita Yonhap dan AFP, Selasa (3/6/2025), menyebutkan bahwa sekitar tiga jam setelah pemungutan suara dimulai pukul 06.00 waktu setempat, tercatat sudah ada 4.09 juta orang atau 9,2 persen pemilih yang telah menggunakan hak suaranya.

    Bagaimana kondisi Pilpres Korsel? Baca halaman selanjutnya.

    44 Juta pemilih

    Foto: Pilpres Korea Selatan (Kim Hong-Ji/Reuters)

    Total ada 44.391.871 orang yang terdaftar sebagai pemilih sah dalam pilpres kali ini. Pemungutan suara akan berlangsung hingga pukul 20.00 waktu setempat, di sebanyak 14.295 TPS yang tersebar di berbagai wilayah Korsel.

    Angka yang dilaporkan NEC itu belum mencakup jumlah pemilih yang telah menggunakan hak suaranya dalam pemungutan suara awal yang berlangsung selama dua hari pekan lalu.

    Menurut NEC, tercatat lebih dari 15,4 juta orang, atau 34,74 persen pemilih terdaftar, yang telah memberikan suara mereka selama pemungutan suara awal pada Kamis (29/5) dan Jumat (30/5) lalu. Angka itu tercatat sebagai angkat tertinggi kedua sejak pemungutan suara awal diperkenalkan pada tahun 2014.

    Di Gwangju, salah satu warga setempat bernama Jung Se Yoon (65) yang seorang pensiunan guru mengatakan bahwa pilpres kali ini merupakan “titik balik”.

    “Akan butuh waktu lama lagi bagi negara ini untuk bangkit kembali jika kita kehilangan kesempatan ini,” ucapnya.

    Para Dukun Adu Sakti

    Foto: Para pemilih Korsel mengantre di salah satu tempat pemungutan suara saat pilpres digelar pada Selasa (3/6) waktu setempat (AFP/PEDRO PARDO)

    Pilpres ini juga diwarnai adu kesaktian para dukun setempat dalam meramalkan pemenangnya. Salah satu dukun Korsel bahkan mengklaim dirinya telah mendapatkan penglihatan soal pemenang pilpres ini bertahun-tahun lalu.

    Penghitungan suara akan digelar setelah pemungutan suara diakhiri, dengan pemenangnya kemungkinan baru bisa diketahui sekitar tengah malam. Meksipun proses penghitungan suara diperkirakan baru akan selesai pada Rabu (4/6) pagi besok.

    Namun bagi Yang Su Bong, salah satu dukun Korsel atau mudang — dukun perempuan — tradisional Korea, seperti dilansir AFP, Selasa (3/6/2025), sudah jelas bahwa capres terdepan dari Partai Demokrat Korsel, Lee Jae Myung, akan muncul sebagai pemenang pilpres.

    Prediksi itu sesuai dengan semua jajak pendapat utama yang menempatkan Lee di peringkat pertama dan jauh mengungguli keempat capres lainnya.

    Survei terbaru Gallup menunjukkan sebanyak 49 persen responden menilai Lee sebagai capres terbaik. Kim Moon Soo, yang merupakan capres Partai Kekuatan Rakyat (PPP) — bekas partai Yoon, menempati posisi kedua dalam survei, dengan 35 persen responden mendukungnya.

    “Sejak awal, saya telah melihat Lee Jae Myung menjadi presiden,” kata Yang saat berbicara kepada AFP di kantornya yang ada di kota pelabuhan Incheon.

    “Saya melihat aura kepresidenan,” ucapnya, sembari mengatakan dirinya menghadapi “kritikan dan bahkan ancaman” atas prediksinya itu. “Namun, saya tidak bisa berbohong tentang apa yang saya lihat,” ujar Yang.

    Meskipun Korsel kini negara maju, tidak bisa dipungkiri bahwa praktik perdukunan telah membentuk budaya dan kepercayaan di Semenanjung Korea selama berabad-abad. Warga Korsel masih sering meminta nasihat para dukun untuk segala hal, mulai dari percintaan hingga keputusan bisnis penting.

    Tonton juga “Korsel Gelar Pilpres, Tempat Pemungutan Suara Diserbu Warga” di sini:

    Halaman 2 dari 3

    (rdp/rdp)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Lee Jae-myung Diproyeksikan Menangkan Pilpres Korsel

    Lee Jae-myung Diproyeksikan Menangkan Pilpres Korsel

    Seoul

    Korea Selatan (Korsel) telah selesai menggelar pemilihan presiden (Pilpres) hari ini. Berdasarkan exit poll, kandidat liberal Lee Jae-myung tampaknya akan memenangkan Pilpres.

    Dilansir Aljazeera dan BBC, Selasa (3/6/2025), exit poll dari 3 stasiun TV utama Korea Selatan KBS, MBC dan SBS menunjukkan bahwa kandidat Partai Demokrat Lee diproyeksikan memperoleh 51,7% suara.

    Sementara kandidat partai Kekuatan Rakyat Kim Moon-soo memperoleh 39,3%. Kandidat ketiga adalah Lee Jun-seok dari Partai Reformasi, yang diproyeksikan memperoleh 7,7% suara.

    Exit poll lain oleh jaringan televisi JTBC juga memproyeksikan kepresidenan Lee dengan perolehan 50,6% suara, dibandingkan Kim dengan 39,4%.

    Pilpres Korsel yang dilakukan hai ini untuk mencari pengganti Yoon Suk-yeol, yang dicopot dari jabatannya pada bulan April karena penerapan darurat militer yang tidak menguntungkan akhir tahun lalu.

    Kandidat yang menang akan mulai menjabat pada hari Rabu, setelah keadaan yang tidak biasa menyebabkan masa transisi jabatan Presiden selama dua bulan ditiadakan.

    Tepuk tangan dan sorak sorai memenuhi ruang sidang Majelis Nasional, tempat para pejabat Partai Demokrat berkumpul saat hasil jajak pendapat diumumkan.

    Tonton juga “Korsel Bakal Gelar Pilpres 3 Juni 2025” di sini:

    (lir/jbr)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Legislator Soroti Kasus Ayam Goreng Widuran: Lemahnya Sistem Pengawasan

    Legislator Soroti Kasus Ayam Goreng Widuran: Lemahnya Sistem Pengawasan

    Jakarta

    Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam menyoroti kasus restoran legendaris ayam Goreng Widuran di Solo yang baru-baru ini viral disebut non-halal. Ia menilai kasus ini bukan sekedar kelalaian, tetapi kelengahan dalam pelabelan produk.

    “Kami menilai kasus ini tidak dapat disederhanakan sebagai kesalahan komunikasi atau kelalaian belaka. Ini merupakan cerminan dari lemahnya sistem pengawasan terhadap pelabelan produk konsumsi di Indonesia, dan perlu ditindaklanjuti secara serius oleh instansi terkait,” kata Mufti Anam kepada wartawan, Selasa (3/6/2025).

    Mufti pun berpandangan restoran Ayam Goreng Widuran memiliki tanggung jawab terhadap transparansi informasi, terlebih telah beroperasi lebih dari 50 tahun. Menurutnya, praktik usaha yang tidak jujur merugikan pelaku usaha lain yang patuh pada aturan dan etika dagang.

    “Label halal maupun non-halal bukan sekadar simbol. Ini menyangkut keyakinan, etika konsumsi, dan hak dasar setiap warga negara untuk mendapatkan informasi yang jujur tentang apa yang mereka konsumsi,” ujar Mufti.

    “Ketika informasi kehalalan itu disembunyikan dengan sengaja atau tidak, maka ini merupakan bentuk pengabaian terhadap hak konsumen,” tambahnya.

    Mufti pun menegaskan bahwa sistem pengawasan yang lemah berpotensi menciptakan iklim persaingan usaha yang timpang. Ia khawatir kuliner lain yang jujur mencantumkan label halal atau non-halal justru dipertanyakan oleh publik.

    Legislator PDIP ini menilai ada celah dalam sistem pengawasan pelabelan halal dari kasus Ayam Widuran. Ia ingin adanya evaluasi perbaikan ke depan.

    “Abainya stakeholder yang bertanggung jawab untuk memastikan rumah makan mencantumkan keterangan label halal tidak boleh terjadi lagi,” ucap Mufti.

    Lebih lanjut, Mufti mendesak adanya penjelasan resmi dari kementerian dan lembaga terkait, termasuk melakukan evaluasi atas mekanisme pengawasan yang telah berjalan. Ia berharap kepercayaan publik tak dikesampingkan begitu saja.

    “Jika diperlukan, revisi regulasi yang masih abu-abu demi memperkuat perlindungan konsumen. Kasus ini harus menjadi momentum perbaikan, bukan sekadar sensasi sesaat,” jelas Mufti.

    “Kepercayaan publik adalah modal utama industri kuliner nasional. Dan kepercayaan itu hanya bisa dibangun dengan kejujuran dan keterbukaan,” imbuhnya.

    (dwr/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Hal yang Perlu Dilakukan Pemerintah Indonesia Jika Mau Meluncurkan Satelit

    Hal yang Perlu Dilakukan Pemerintah Indonesia Jika Mau Meluncurkan Satelit

    Indonesia saat ini masih belum bisa meluncurkan satelit secara mandiri. Ketua Umum Asosiasi Satelit Indonesia (ASSI), Anggoro Kurnianto Widiawan, menilai ada beberapa hal yang perlu dilakukan pemerintah Indonesia untuk meluncurkan satelit. Mulai dari pengeluaran dana besar untuk pembangunan proyek skala panjang, serta dukungan skill dari sumber daya manusia yang harus dimiliki.

    Anggoro menambahkan, peluncuran satelit tidak bisa dilakukan secara sendiri, dan harus berkolaborasi dengan negara lain.

  • Gunung Etna di Italia Meletus, Wisatawan Berlarian Amankan Diri

    Gunung Etna di Italia Meletus, Wisatawan Berlarian Amankan Diri

    Anda sedang membaca Dunia Hari Ini, rangkuman sejumlah informasi pilihan dari berbagai negara yang terjadi dalam 24 terakhir.

    Edisi Selasa, 3 Juni 2025 ini akan dibuka dengan berita dari Sisilia di Italia.

    Gunung Etna meletus

    Sebuah video yang dibagikan di X menunjukkan wisatawan berlari menuruni gunung berapi Etna di Sisilia timur, Italia, ketika mulai menyemburkan uap dan abu vulkanik.

    Institut Geofisika dan Vulkanologi Nasional (INGV) di Italia mengatakan aktivitas vulkanik gunung Etna mulai terdeteksi pada dini hari dan terus berlanjut.

    Letusan tersebut tidak mempengaruhi aktivitas di bandara Catania di dekatnya.

    Tapi Stefano Branca, seorang pejabat INGV, menyebut sejumlah area di sekeliling puncak Etna ditutup bagi turis sebagai tindakan pencegahan.

    Hukuman untuk tersangka ‘teroris’ Colorado

    Menurut dokumen pengadilan, Mohamed Sabry Soliman, yang berusia 45 tahun, menargetkan “kelompok Zionis” yang berkumpul di pusat perbelanjaan di kota Boulder, Minggu kemarin.

    Para saksi dan FBI awalnya mengatakan Mohamed meneriakkan “Free Palestine” dan menggunakan penyembur api darurat serta alat yang bisa membakar lainnya saat melakukan serangan.

    Senin kemarin, jaksa wilayah Boulder County, Michael Dougherty, mengatakan empat korban tambahan sudah diidentifikasi, sehingga total korban mencapai 12 orang.

    Ia juga mengatakan Mohamed menghadapi total 34 tuduhan, termasuk percobaan pembunuhan dan penggunaan alat pembakar, dan bila terbukti bersalah ia akan dipenjara di penjara Colorado selama 624 tahun.

    Rusia dan Ukraina menyetujui pertukaran tahanan

    Senin kemarin, pihak dari Rusia dan Ukraina mengadakan pertemuan hampir satu jam di kota Istanbul, Turki, sebagai upaya negosiasi kedua sejak Maret 2022.

    Presiden Turki Tayyip Erdogan menyebutnya sebagai pertemuan yang baik dan berharap ia dapat mempertemukan Vladimir Putin dari Rusia dan Volodymyr Zelenskyy dari Ukraina dalam pertemuan di Turki bersama dengan Presiden AS Donald Trump.

    Tetapi tidak ada terobosan pada gencatan senjata yang sudah diusulkan ke Rusia dan didesak Ukraina, negara sekutunya di Eropa, serta Amerika Serikat.

    Masing-masing pihak hanya sepakat untuk mengembalikan jenazah 6.000 tentara yang tewas ke negara masing-masing, serta melakukan pertukaran tawanan perang.

    Karol Nawrocki memenangkan pemilihan presiden Polandia

    Menurut hasil penghitungan suara akhir yang dirilis pada hari Senin (02/06), kandidat konservatif Karol Nawrocki memenangkan 50,89 persen suara melawan Wali Kota Warsawa Rafa Trzaskowski, yang beraliran liberal dan memperoleh 49,11 persen suara.

    Hasil ini diperkirakan akan membawa Polandia ke arah yang lebih populis dan nasionalis di bawah pemimpin barunya, yang juga mendapat dukungan dari Presiden AS Donald Trump.

    Karol akan menggantikan Andrzej Duda, seorang konservatif yang masa jabatan keduanya berakhir pada tanggal 6 Agustus.

    Berdasarkan konstitusi Polandia, presiden menjabat selama lima tahun dan dapat dipilih kembali satu kali.

    Lihat juga Video ‘Penampakan Gunung Etna di Italia Muntahkan Lava Merah’:

  • Israel Kosongkan Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Relawan Dievakuasi Paksa

    Israel Kosongkan Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Relawan Dievakuasi Paksa

    Jakarta

    Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahiya, Gaza Utara dikosongkan secara paksa oleh Israel. Seluruh tenaga medis dan relawan lokal Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) yang sebelumnya bertahan di dalam RS dievakuasi.

    Dikutip Antara, Selasa (3/6/2025), pengosongan secara paksa oleh Israel itu dilakukan pada Senin (2/6) kemarin. Berdasarkan keterangan resmi MER-C, pasukan Israel menghancurkan rumah sakit Indonesia. Selain itu, sejumlah fasilitas vital di RS pun ikut hancur akibat serangan.

    Pada saat itu staf medis dan relawan MER-C tetap bertahan meski Israel terus meningkatkan serangan dan pengepungan sejak 18 Mei. Kondisi di RS saat itu sedang kekurangan air dan makanan.

    Senin kemarin, seluruh tenaga medis dan relawan dievakuasi paksa dan sebelum meninggalkan rumah sakit. Para relawan berusaha mengirimkan dokumentasi terakhir keadaan rumah sakit.

    Disampaikan, saat ini MER-C kehilangan akses utama untuk mendapatkan informasi terkait perkembangan situasi terkini di Jalur Gaza, khususnya RS Indonesia.

    “Mohon doa dari seluruh masyarakat Indonesia. Semoga seluruh staf rumah sakit dan relawan lokal MER-C dalam kondisi aman,” demikian pernyataan MER-C.

    (idn/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Polisi Sergap Kapal Pembawa 25 Ton Kayu Ilegal di Riau, Nahkoda-ABK Dibekuk

    Polisi Sergap Kapal Pembawa 25 Ton Kayu Ilegal di Riau, Nahkoda-ABK Dibekuk

    Kepulauan Meranti

    Polisi menyergap sebuah kapal di perairan wilayah Tebing Tinggi, Kepulauan Meranti, Riau. Kapal tersebut membawa 25 ton kayu olahan yang diduga kuat hasil illegal logging.

    Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Aldi Alfa Faroqi mengungkapkan kasus ini terbongkar setelah timnya mendapatkan informasi adanya kegiatan pengeluaran kayu olahan illegal logging.

    “Tim kemudian berangkat menggunakan speedboat menyusuri perairan Desa Kampung Balak dan perairan Selat Ringgit, Desa Tanjung Peranap, pada Senin (2/6) pukul 23.00 WIB,” kata Aldi dalam keterangannya, Selasa (3/6/2025).

    Setelah penyisiran selama beberapa jam, pada Selasa (3/6) sekitar pukul 05.30 WIB, tim Satuan Polairud dan Satreskrim Polres Kepulauan Meranti menemukan kapal sarat muatan sedang berlayar. Kapal tersebut mengarah ke perairan Selat Air Hitam, Desa Mengkikip, Kecamatan Tebing Barat.

    “Tim kemudian melakukan pengejaran terhadap kapal tersebut,” imbuhnya.

    Kapal tersebut kemudian disergap di tengah perairan. Polisi kemudian melakukan pemeriksaan terhadap kapal KM Tuah Reza yang didapati mengangkut tumpukan kayu olahan.

    “Kayu tersebut akan dibawa ke Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau dengan tidak dilengkapi surat keterangan yang sah,” imbuhnya.

    Keduanya mengaku kayu tersebut milik seseorang berinisial A. Nahkoda dan ABK berserta barang bukti tersebut selanjutnya diamankan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

    (mei/dhn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • 4 Spektrum Frekuensi Disiapkan Komdigi, Bikin Internet RI Kian Ngebut

    4 Spektrum Frekuensi Disiapkan Komdigi, Bikin Internet RI Kian Ngebut

    Jakarta

    Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mempersiapkan empat pita frekuensi yang akan dilakukan lelang pada tahun 2025. Tambahan spektrum tersebut akan mendorong kecepatan internet Indonesia lebih kencang lagi sebelumnya.

    Direktur Penataan Spektrum Frekuensi Radio, Orbit Satelit, dan Standarisasi Infrastruktur Digital, Kementerian Komdigi, Adis Alifiawan, mengungkapkan spektrum yang akan dilepas pemerintah kepada penyelenggara telekomunikasi, yaitu di band 700 MHz, 1,4 GHz, 2,6 GHz, dan 26 GHz.

    “Empat pita (frekuensi radio) ditambah 1,4 GHz. Maksimal empat spektrum yang jadi target kami,” ujar Adis kepada detikINET, Selasa (3/6/2025).

    Terkait waktu seleksi pita frekuensi yang akan dilakukan Komdigi, begitu juga metodenya, Adis belum mengungkapkannya secara rinci. Akan tetapi dari empat spektrum yang dipersiapkan itu, pita frekuensi 1,4 GHz direncanakan lebih dulu dilelang.

    “Semester satu tinggal bulan ini ya, kalau 1,4 GHz mungkin bisa, tapi kalau yang tiga pita lain mungkin masuknya semester dua paling realistis,” ungkap Adis.

    Sebagai informasi, pita frekuensi 700 MHz yang sebelumnya dipakai untuk penyiaran analog, kini menghasilkan digital dividen 112 MHz setelah diterapkannya penghentian siaran TV analog dan dialihkan TV digital atau dikenal dengan Analog Switch Off (ASO). Dari 112 MHz itu, 2 x 45 MHz atau 90 MHz dialokasikan untuk layanan telekomunikasi.

    Komdigi juga menyiapkan frekuensi 1,4 GHz dengan lebar pita 80 MHz yang dialokasikan untuk keperluan Broadband Wireless Access (BWA) atau atau layanan internet cepat tetap nirkabel.

    Komdigi telah melakukan konsultasi publik RPM tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio pada Pita Frekuensi 1,4 GHz yang berakhir pada 2 Februari 2025. Masukkan dari tahapan akan jadi bahan pertimbangan sebelum digelar proses lelang pada kuartal pertama 2025.

    Kemudian, frekuensi 26 GHz pada rentang 24,25 – 25,85 GHz yang nanti ditujukan untuk keperluan penyelenggara jaringan bergerak seluler.

    Selain itu, yang terbaru Komdigi ingin seleksi spektrum 2,6 GHz dengan lebar pita 190 MHz di rentang 2500-2690 MHz dengan moda TDD untuk penyelenggara jaringan bergerak seluler juga di tahun ini.

    Adapun, ketiga frekuensi, yaitu 700 MHz, 1,4 GHz, dan 26 GHz sudah diterbitkan Peraturan Menteri Komunikasi dan Digital, sedangkan satu frekuensi, yakni 2,6 GHz masih dalam proses karena baru melalui tahapan konsultasi publik yang berakhir pada 26 Mei kemarin.

    Dengan mengalokasikannya empat spektrum frekuensi tersebut, Komdigi berharap kecepatan internet Indonesia di masa mendatang bisa tembus lebih dari 100 Mbps. Dari sisi harga pun bisa lebih terjangkau sampai Rp 100 ribuan.

    (agt/agt)

  • Komdigi Bakal Terbitkan Aturan Klasifikasi Game Sesuai Umur Pengguna

    Komdigi Bakal Terbitkan Aturan Klasifikasi Game Sesuai Umur Pengguna

    Jakarta

    Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) tengah mempersiapkan rancangan aturan klasifikasi game yang disesuaikan dengan umur pengguna. Kebijakan ini seiring penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Penyelenggara Sistem Elektronik Dalam Perlindungan Anak (PP Tunas).

    Dengan keberadaan klasifikasi tersebut, platform digital dan game yang beredar di Indonesia dapat diidentifikasi dengan mudah oleh pengguna, sehingga dapat membantu konten digital yang sesuai dengan perkembangan anak.

    “Jadi nanti akan ada aturan yang mengharuskan studio game ataupun publisher game baik dari sisi lokal ataupun global itu wajib terklasifikasi, klasifikasi ini untuk menentukan gim sesuai rating usia,” kata Ketua Tim Pengembangan Ekosistem Gim Direktorat Ekosistem Digital Komdigi Damayanti Karina Putri dikutip Antara, Selasa (3/6/2025).

    Damayanti mengatakan aturan klasifikasi game ini nantinya akan berbentuk Peraturan Menteri Komdigi dan diharapkan dapat diterapkan sepenuhnya pada 2026.

    Dalam prosesnya selama satu tahun persiapan, Komdigi akan menjaring diskusi grup serta sosialisasi kepada para pengembang game, sehingga nantinya aturan ini dapat diterapkan sejalan dengan PP Tunas untuk melindungi anak-anak yang merupakan generasi penerus bangsa di ruang digital.

    Selain menggandeng para pelaku industri game, ketentuan klasifikasi game di aturan terbaru ini juga melibatkan Koalisi Pemeringkatan Usia Internasional (IARC) sehingga pemeringkatan gim tersebut tidak hanya menyesuaikan standar lokal tapi juga standar internasional.

    “Jadi dengan IARC ini membantu kita untuk sejalan dengan sistem rating juga di luar negeri. Itu nanti kita kolaborasikan dengan standar yang diterapkan Kemkomdigi dan akan jadi acuan untuk pemeringkatan di Indonesia,” kata Damayanti.

    Terkait dengan ketentuan pemeringkatan game yang berlaku saat ini, pemerintah masih mengacu pada Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 2 Tahun 2024 tentang Klasifikasi Game

    Adapun, peraturan ini mengatur proses pengelompokan permainan berdasarkan konten dan usia pengguna, yang dilakukan oleh penerbit gim secara mandiri.

    (agt/agt)

  • Dari Depok, Suami-Istri Ini Berharap Dapat Kerja di Job Fair

    Dari Depok, Suami-Istri Ini Berharap Dapat Kerja di Job Fair

    Jakarta

    Bursa kerja atau job fair yang berlangsung di GOR Tanjung Duren, Grogol, Jakarta Barat menarik perhatian banyak pencari kerja dari berbagai latar belakang. Salah satunya ada sepasang suami-istri, Aji dan Dita, yang jauh-jauh datang dari Depok berharap ada peluang kerja baru yang bisa mereka dapat.

    Dita mengatakan dirinya bersama sang suami sengaja datang ke Job Fair tersebut mencari pekerjaan baru, khususnya untuk dirinya yang sudah cukup lama menjadi ibu rumah tangga. Berharap kini bisa kembali bekerja usai sang anak cukup besar untuk bisa ditinggal bersama kakek-neneknya di rumah.

    “Kalau saya soalnya sudah jadi ibu rumah tangga, sudah punya anak satu. Kan sempat resign tuh mengurus anak dulu, siapa tahu ada kerja lagi gitu,” kata Dita saat ditemui detikcom di lokasi, Selasa (3/6/2025).

    Dita mengatakan sebelum berhenti untuk mengurus anak, dirinya sempat bekerja di bidang logistik. Karenanya ia berharap bisa mendapatkan pekerjaan baru di bidang serupa atau sesuai dengan pengalaman kerja sebelumnya.

    “Sebelumnya ada kerja di bidang logistik. Kalau bisa mah, syukur-syukur ada, usaha dulu. Kalau bisa untuk bantu keuangan lah,” terangnya.

    Sementara sang suami, Aji, mengaku saat ini masih bekerja di salah satu maskapai penerbangan sebagai akuntan pajak. Ia sendiri mengaku tidak terlalu ‘terburu-buru’ untuk keluar dari pekerjaannya saat ini dan mencari lowongan baru mengingat ketatnya persaingan di pasar tenaga kerja RI saat ini.

    Namun ia tetap sengaja mengambil cuti untuk datang ke Job Fair ini, mencari peruntungan bersama sang istri agar bisa mendapatkan referensi pekerjaan baru.

    Dalam hal ini, pertimbangan utama Aji dan sang istri dalam mencari pekerjaan baru adalah lokasi kantor yang lebih dekat dengan tempat tinggal mereka. Dengan begitu mereka dapat menghemat waktu perjalanan sehingga bisa mengurus keluarga.

    “Kalau sudah punya keluarga jarak penting, biar nggak habiskan waktu di jalan. Di kantornya (kerja) cepat yak, di jalannya haduh. Sampai rumah sudah malam lagi,” tegasnya.

    (igo/fdl)