Category: Detik.com

  • Israel Luncurkan Serangan Terbaru ke Iran, Ledakan Terdengar di Teheran-Karaj

    Israel Luncurkan Serangan Terbaru ke Iran, Ledakan Terdengar di Teheran-Karaj

    Jakarta

    Israel meluncurkan serangan terbaru ke Iran hari ini. Gelombang serangan itu menyasar ke sejumlah kota di Iran.

    “Angkatan Udara Israel saat ini tengah melancarkan “serangkaian serangan” di Teheran dan wilayah lain di Iran, kata Pasukan Pertahanan Israel pada Kamis pagi dilansir CNN, Kamis (19/6/2025).

    Korps Garda Revolusi Iran juga telah membenarkan serangan terbaru dari Israel tersebut. Sistem pertahanan udara di Teheran telah diaktifkan.

    Dilansir Al Jazeera, bunyi ledakan juga terdengar di beberapa kota Iran hari ini. Serangan terbaru militer Israel itu tidak hanya menyasar kota Teheran.

    Laporan reporter lapangan kantor berita Lebanon, Al Mayadeen, mengatakan serangan telah dilaporkan terjadi di ibu kota, Teheran. Sementara ledakan juga terdengar di dekat kota Karaj, sebelah barat Teheran.

    Koresponden tersebut menambahkan bahwa pertahanan udara Iran saat ini tengah mencegat target-target Israel di langit Karaj dan sekitarnya.

    (ygs/zap)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Meta Tanggapi Iran Minta Warga Hapus WhatsApp dan Instagram

    Meta Tanggapi Iran Minta Warga Hapus WhatsApp dan Instagram

    Jakarta

    Meta khawatir aplikasinya tidak lagi tersedia bagi pengguna di Iran, setelah jaringan televisi dan radio pemerintah negara tersebut meminta warga menghapus WhatsApp dan Instagram.

    Otoritas Iran telah memperingatkan masyarakat agar berhenti menggunakan WhatsApp, Instagram, Telegram dan aplikasi berbasis lokasi lainnya. Aplikasi-aplikasi ini dituding sebagai alat Israel untuk mengidentifikasi dan menargetkan individu.

    “Kami khawatir laporan ini akan menjadi alasan pemblokiran layanan kami di saat orang-orang sangat membutuhkannya. Semua pesan yang Anda kirim ke keluarga dan teman di WhatsApp dienkripsi secara menyeluruh, artinya tidak seorang pun kecuali pengirim dan penerima yang memiliki akses ke pesan tersebut, bahkan WhatsApp,” kata juru bicara Meta dalam sebuah pernyataan dikutip dari CBS News.

    Juru bicara tersebut membela perusahaannya dengan menyebutkan bahwa pihaknya tidak melacak lokasi pasti seseorang, juga tidak menyimpan catatan tentang siapa saja yang mengirim pesan.

    “Kami tidak melacak pesan pribadi yang dikirim orang satu sama lain. Kami tidak memberikan informasi massal kepada pemerintah mana pun. Selama lebih dari satu dekade, Meta telah memberikan laporan transparansi yang konsisten yang mencakup keadaan terbatas saat informasi WhatsApp diminta,” tambahnya.

    Klaim yang dibuat oleh lembaga penyiaran pemerintah Iran itu muncul ketika negara itu tampaknya sedang menindak akses publik ke internet, sebagai salah satu dampak meningkatnya konflik Israel-Iran.

    Israel pada Jumat (13/6) melancarkan serangan udara yang menargetkan fasilitas nuklir Iran, ilmuwan, dan komandan militer senior. Serangan ini direspons Iran dengan meluncurkan puluhan rudal balistik.

    Keduanya saling melancarkan serangan rudal dalam beberapa hari terakhir. Setidaknya 224 orang telah tewas di Iran sejak serangan tersebut, sedangkan di Israel puluhan orang telah tewas dan puluhan lainnya luka-luka.

    Kelompok pemantau internet NetBlocks mengungkap analisisnya menunjukkan adanya penurunan penggunaan internet di Iran hingga 75% pada Selasa (17/6). Menurut NetBlocks, penurunan tersebut disebabkan meningkatnya konflik dengan Israel dan kemungkinan akan membatasi kemampuan publik untuk mengakses informasi pada saat kritis.

    WhatsApp dimiliki oleh Meta, perusahaan induk Facebook, Instagram, dan Threads. Meskipun WhatsApp merupakan aplikasi yang dienkripsi secara menyeluruh, aplikasi ini bukannya tidak dapat ditembus.

    Bulan lalu, perusahaan perangkat lunak Israel NSO Group diperintahkan untuk membayar WhatsApp sebesar USD167 juta atas kasus peretasan 1.400 orang, termasuk aktivis dan jurnalis, pada 2019.

    Peretasan tersebut melibatkan penggunaan perangkat lunak berbahaya bernama Pegasus, yang dapat diinstal dari jarak jauh di ponsel untuk mengakses, antara lain, mikrofon, kamera, dan pengaturan lokasi GPS milik orang-orang.

    (rns/afr)

  • Peneliti Temukan Cara Prediksi Kematian Seseorang dari Tinja, Kok Bisa?

    Peneliti Temukan Cara Prediksi Kematian Seseorang dari Tinja, Kok Bisa?

    Jakarta

    Peneliti menemukan cara memprediksi kematian seseorang melalui tinja. Tim dokter yang dipimpin oleh Alexander de Porto dari University of Chicago dan University of Amsterdam, menciptakan sebuah indeks penanda dalam tinja pasien yang membantu memperkirakan risiko kematian dalam 30 hari.

    Mereka menyebut indeks tersebut metabolic dysbiosis score (MDS). Indeks ini digunakan untuk menyelamatkan pasien kritis yang dirawat di ICU. Meski hasil penelitian ini memerlukan studi dan validasi lebih lanjut, peneliti menyatakan temuannya sangat menjanjikan sebagai alat diagnosis masa depan.

    “Temuan ini menunjukkan bahwa gangguan metabolik di usus, yang diukur melalui MDS, berpotensi menjadi biomarker untuk mengidentifikasi pasien kritis yang memiliki risiko kematian lebih tinggi,” kata Alexander dikutip dari Science Alert, Kamis (19/6/2025).

    “Ini menekankan pentingnya metabolit yang berasal dari usus sebagai faktor independen dalam ketahanan tubuh, sekaligus membuka jalan bagi pengobatan yang lebih presisi,” sambungnya.

    Pasien kritis di ICU seringkali mengalami penyakit parah seperti sepsis dan gangguan pernapasan akut, tapi kondisi ini tidak selalu berkembang dengan cara yang sama. Keragaman ini menjadi tantangan besar dalam upaya perawatan pasien.

    Peneliti berpendapat hal tersebut bisa diatasi dengan mengidentifikasi ciri atau karakteristik spesifik yang bisa ditargetkan untuk pengobatan, alih-alih langsung menyerang seluruh penyakit sekaligus. Pasien kritis sering mengalami penurunan keberagaman mikrobiota usus, serta perubahan kadar metabolit yang dihasilkan mikrobioma.

    Penelitian dilakukan terhadap dysbiosis, ketidakseimbangan mikrobioma usus pada pasien kritis sebagai karakteristik yang mungkin dapat ditangani secara medis.

    Mereka meneliti tinja dari 196 pasien yang mengalami gagal napas atau syok yang mempengaruhi organ. Pasien dibagi menjadi dua kelompok, yaitu 147 pasien kelompok pelatihan dan 49 kelompok validasi.

    Mereka menggunakan sampel tersebut untuk mengembangkan MDS, berdasarkan konsentrasi dari 13 jenis metabolit tinja yang berbeda. Hasilnya menunjukkan peluang yang menjanjikan untuk penelitian lanjutan.

    “Skor MDS menunjukkan kinerja yang baik dalam memprediksi angka kematian pada kelompok pelatihan pasien ICU medis, dengan akurasi 84 persen, sensitivitas 89 persen, dan spesifisitas 71 persen,” kata peneliti.

    “Namun, pada kelompok validasi, meskipun menunjukkan tren yang serupa, hasilnya tidak mencapai signifikansi statistik, kemungkinan besar karena ukuran sampel yang lebih kecil. Temuan ini menunjukkan potensi menjanjikan dari MDS, namun juga menekankan perlunya validasi lebih lanjut terhadap kemampuan prediksi dan penerapannya secara umum pada kelompok pasien lain sebelum bisa digunakan secara luas,” tandasnya.

    (avk/suc)

  • Sporty dan Canggih, Intip Dua Model Terbaru BMW untuk Orang Indonesia

    Sporty dan Canggih, Intip Dua Model Terbaru BMW untuk Orang Indonesia

    Sporty dan Canggih, Intip Dua Model Terbaru BMW untuk Orang Indonesia

  • Putin Bicara Soal Mencari Cara untuk Hentikan Pertempuran Iran-Israel

    Putin Bicara Soal Mencari Cara untuk Hentikan Pertempuran Iran-Israel

    Jakarta

    Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa kesepakatan untuk mengakhiri pertempuran antara Israel dan Iran adalah mungkin. “Saya yakin akan baik bagi kita semua untuk bersama-sama mencari cara untuk menghentikan pertempuran,” ujarnya.

    Dia juga mengatakan bahwa serangan Israel terhadap Iran telah menyebabkan “konsolidasi” masyarakat Iran di sekitar kepemimpinannya.

    “Kami melihat bahwa hari ini di Iran ada konsolidasi masyarakat di sekitar kepemimpinan politik negara itu,” kata Putin kepada para wartawan asing, termasuk AFP, di sebuah acara yang disiarkan televisi.

    “Ini adalah masalah yang rumit, dan tentu saja kita harus sangat berhati-hati di sini, tetapi menurut pendapat saya, solusinya dapat ditemukan,” tambahnya, dilansir kantor berita AFP, Kamis (19/6/2025).

    Putin mengatakan kesepakatan semacam itu dapat menjamin keamanan Israel dan keinginan Iran untuk program nuklir sipil.

    Sebelumnya, Israel mengatakan bahwa serangan udara mendadaknya ditujukan untuk mencegah Iran memperoleh senjata nuklir — ambisi yang dibantah Teheran.

    “Saya yakin akan baik bagi kita semua untuk bersama-sama mencari cara untuk menghentikan pertempuran dan mencari cara bagi para peserta konflik untuk menemukan kesepakatan,” kata Putin.

    “Kami sepakat dengan pimpinan Israel bahwa keamanan mereka akan terjamin,” ujar Putin.

    Ia mengatakan Rusia dapat “terus” bekerja sama dengan Iran dalam program nuklir sipilnya dan “memastikan kepentingan mereka di bidang ini”.

    Sementara itu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menolak tawaran Putin sebelumnya untuk menengahi konflik tersebut, dengan mengatakan presiden Rusia harus mengakhiri konfliknya sendiri di Ukraina terlebih dahulu.

    “Saya berbicara dengannya kemarin dan… dia benar-benar menawarkan diri untuk membantu menengahi, saya berkata ‘bantu saya, mediasi konflik Anda sendiri,’” kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih.

    Rusia telah mempererat hubungan militer dengan Iran sejak Moskow meluncurkan kampanyenya di Ukraina pada tahun 2022. Pada bulan Januari lalu, mereka menandatangani perjanjian kemitraan strategis yang luas.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Dilihat Pakai Mikroskop, Tampilan Benda Ini Bikin Shock!

    Dilihat Pakai Mikroskop, Tampilan Benda Ini Bikin Shock!

    Dilihat Pakai Mikroskop, Tampilan Benda Ini Bikin Shock!

  • Efek Ngeri Kopi Kejantanan Ilegal, Ingin Perkasa malah Gagal Ginjal

    Efek Ngeri Kopi Kejantanan Ilegal, Ingin Perkasa malah Gagal Ginjal

    Jakarta

    Kopi dengan bahan kimia obat kerap diedarkan dengan klaim sebagai ‘kopi kejantanan’. Mengandung bahan aktif obat keras seperti sildenafil, bahan aktif Viagra, kopi-kopi ilegal seperti ini bisa berdampak serius bagi kesehatan.

    Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, Prof Taruna Ikrar, menyebut kandungan bahan aktif yang kerap ditemukan dalam kopi kejantanan umumnya merupakan obat keras yang hanya boleh dikonsumsi atas rekomendasi dokter. Dosis dan aturan pakainya harus ditentukan dan dipantau melalui pemeriksaan.

    “Ada kopi, yang dipromosikan bisa membuat kejantanan. Ternyata penemuannya kami produk itu di lapangan mengandung sildenafil sitrat, itu kayak viagra. Dia mengandung obat kimia,” kata Prof Ikrar dalam detikcom Leaders Forum ‘Ancaman Obat & Pangan Ilegal di Era Digital, Sayangi Ginjal’, Rabu (18/6/2025).

    “Jadi bukan kopinya yang membuat kejantanan, tapi obat. Obat ini bisa menyebabkan gagal ginjal hingga gagal jantung,” sambungnya.

    Kepala BPOM RI Taruna Ikrar dalam detikcom Leaders Forum ‘Ancaman Obat & Pangan Ilegal di Era Digital, Sayangi Ginjal!’, Rabu (18/6/2025). Foto: Ari Saputra/detikHealth

    Menurut Prof Ikrar, ini merupakan satu bentuk penipuan kepada konsumen. Terlebih, BKO yang digunakan tersebut seharusnya menggunakan resep dokter terkait konsumsinya.

    “Kenapa harus lewat resep dokter obat ini, karena obat ini bisa memberikan efek-efek samping yang lain,” kata Ikrar.

    “Taruhlah orang yang mengalami hipertensi atau tekanan darah tinggi, dengan terjadinya fase konstruksi bisa menyebabkan kenaikan tekanan pembuluh darah,” sambungnya.

    (dpy/up)

  • Iran-Israel Lanjutkan Serangan, Trump Pertimbangkan Campur Tangan AS

    Iran-Israel Lanjutkan Serangan, Trump Pertimbangkan Campur Tangan AS

    Jakarta

    Iran dan Israel terus saling melancarkan serangan pada Rabu (18/06) malam, sementara Presiden AS Donald Trump menimbang sejauh mana AS akan terlibat.

    Pertikaian kedua negara memasuki hari keenam, menjadikannya konfrontasi paling sengit dalam sejarah mereka dan memicu kekhawatiran akan perang berlarut-larut yang bisa melanda Timur Tengah.

    Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyatakan telah menyerang lebih dari 20 target militer di ibu kota Iran, Teheran, pada Rabu (18/06) malam.

    IDF menyebut telah menghantam “situs nuklir dan rudal kunci” di Teheran yang digambarkannya sebagai lokasi yang “memicu program senjata Iran dan serangan terhadap warga sipil Israel.”

    IDF menambahkan telah mengidentifikasi rudal yang diluncurkan dari Iran. Pertahanan udara ‘Iron Dome’ Israel diketahui efektif mencegat mayoritas rudal.

    Sebelumnya, Trump menyatakan “Bisa saja saya lakukan, bisa juga tidak,” saat ditanya apakah AS akan bergabung dalam serangan Israel ke Iran.

    Presiden AS itu menambahkan: “Tidak ada yang tahu apa yang ingin saya lakukan. Tapi saya bisa katakan ini: Iran sedang dalam banyak masalah dan ingin bernegosiasi.”

    Sejauh ini, AS belum meminta izin penggunaan pangkalan Inggris di Siprus atau Diego Garcia untuk kemungkinan serangan, lapor koresponden BBC Jonathan Beale.

    Pemimpin tertinggi Iran juga memperingatkan Trump tentang “kerugian yang tak terpulihkan” jika AS campur tangan dalam serangan Israel.

    Saling serang di dunia maya

    Getty ImagesDalam foto yang disediakan oleh Kantor Pemimpin Tertinggi Iran ini, Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei menyampaikan pidato di siaran televisi nasional pada 18 Juni 2025 di Teheran, Iran.

    Sebelumnya, Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyerukan “perang dimulai” melalui serangkaian unggahan di media sosial X.

    Dia juga menulis dalam unggahan berbeda bahwa Iran “tidak akan pernah berkompromi dengan Zionis”.

    “Kami tidak akan menunjukkan belas kasihan kepada Zionis,” demikian bunyi terjemahan unggahan tersebut.

    Unggahan Khamenei mengemuka setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyebut soal keberadaan dirinya.

    EPASistem pertahanan udara ‘Kubah Besi’ milik Israel menangkal gempuran rudal Iran ke Tel Aviv, pada Selasa (17/06).

    Trump menulis: “Kami tahu persis di mana sosok yang disebut ‘Pemimpin Tertinggi’ itu bersembunyi.”

    “Ia adalah target yang mudah, tetapi aman di sana – Kami tidak akan menghabisinya (membunuhnya!), setidaknya untuk saat ini.”

    Trump kemudian menulis dalam unggahan berikutnya: “MENYERAH TANPA SYARAT!”

    Sebelumnya, Trump mengatakan bahwa “semua orang harus segera mengungsi dari Teheran”.

    Baca juga:

    Hingga saat ini pertikaian antara Iran maupun Israel tidak menunjukkan tanda-tanda mereda.

    Justru sebaliknya, kedua kubu terus bertukar serangan rudal balistik.

    Kepala staf Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Abdolrahim Mousavi, memperingatkan penduduk Israel “terutama Tel Aviv dan Haifa perlu dievakuasi sesegera mungkin untuk menyelamatkan nyawa mereka”.

    Di sisi lain, tentara Israel memperingatkan penduduk di Distrik 18 Teheran bahwa akan ada serangan terhadap infrastruktur militer Iran di wilayah tersebut.

    Beberapa saat setelah peringatan disampaikan, ledakan telah dilaporkan terjadi di beberapa bagian ibu kota Iran, menurut laporan media Iran seperti disampaikan kantor berita Reuters.

    Getty ImagesAsap mengepul setelah Israel dilaporkan menyerang sebuah gedung yang digunakan oleh media pemerintah Iran di Teheran, pada 16 Juni 2025.

    Hingga Rabu (18/06) Kementerian Kesehatan Iran mengatakan sedikitnya 224 orang tewas dan lebih dari 1.200 orang terluka dalam serangan udara Israel sejak Jumat (13/06).

    Adapun Israel mengatakan sedikitnya 24 orang tewas akibat serangan Iran selama periode yang sama.

    Perhitungan berbeda disampaikan Organisasi nirlaba Aktivis Hak Asasi Manusia di Iran (HRANA) yang melacak korban sejak serangan dimulai pada Jumat (13/06).

    Menurut HRANA, sebanyak 224 warga sipil tewas, dengan 188 orang terluka.

    Sebanyak 109 anggota militer tewas dan 123 orang terluka, kata organisasi itu.

    HRANA juga mencatat sebanyak 119 orang tewas, dan 335 orang terluka, yang belum teridentifikasi.

    Total korban di Iran, menurut HRANA, mencapai 452 orang tewas dan 646 orang terluka.

    BBC

    Trump sebelumnya mengisyaratkan bahwa ia dapat mencapai kesepakatan diplomatik dengan Iran guna mengakhiri konflik. “Begitu saya meninggalkan tempat ini, kami akan melakukan sesuatu,” kata Trump merujuk KTT G7 di Kanada. KTT tersebut akan berakhir pada Selasa (17/06).

    Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, mengatakan di media sosial bahwa jika Trump “sungguh-sungguh dalam berdiplomasi” dan ingin menghentikan pertempuran, “Hanya perlu satu panggilan telepon dari Washington untuk membungkam” Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

    Namun, ia memperingatkan bahwa jika AS “terperosok” dalam konflik, hal itu akan “menghancurkan prospek solusi yang dinegosiasikan”.

    BBC EPAKawasan permukiman di Ramat Gan, dekat Tel Aviv, Israel, hancur akibat gempuran rudal Iran, pada Sabtu (14/06).

    Israel membuat klaim bahwa serangannya telah mengenai ratusan lokasi, termasuk markas besar Kementerian Pertahanan Iran, Organisasi Inovasi dan Penelitian Pertahanan, fasilitas nuklir Natanz, dan fasilitas nuklir Isfahan.

    Rudal Israel juga menghantam kilang minyak dan kapal tanker minyak Shahran, di Iran.

    Video yang dipublikasikan oleh warga Iran di media sosial dan telah diautentikasi oleh BBC Verify menunjukkan kebakaran besar di depot minyak sebelah barat laut ibu kota Teheran itu.

    EPATerjadi antrean kendaraan untuk mengisi bahan bakar di Teheran, kemarin.

    Dari pantauan video-video yang diunggah di media sosial dalam beberapa hari terakhir menunjukkan antrean bahan bakar dan lalu lintas saat orang-orang mencoba meninggalkan ibu kota.

    Di sisi lain, pesan-pesan Israel yang meminta orang-orang untuk mengungsi dari kota-kota merupakan bagian dari “operasi psikologis musuh”, kata juru bicara pemerintah Iran.

    Fatemeh Mohajerani juga menegaskan bahwa internet Iran telah “diperlambat” untuk “memerangi serangan siber” di negara tersebut.

    Menteri Pertahanan Israel telah memperingatkan bahwa penduduk Teheran akan “membayar harga” atas serangan Iran terhadap warga Israel dan meminta penduduk untuk mengungsi.

    Rencana membunuh Ayatollah Khamenei dan pergantian rezim

    Di tengah baku serang antara Israel dan Iran, muncul kabar bahwa Presiden AS Donald Trump menolak rencana Israel untuk membunuh Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menurut tiga pejabat AS kepada CBS News, mitra BBC di AS.

    Seorang pejabat AS mengatakan Israel memiliki kesempatan untuk membunuh Khamenei. Namun, Trump menyampaikan kepada Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, bahwa itu bukan “ide yang bagus”.

    Para pejabat itu mengatakan percakapan antara Netanyahu dan Trump terjadi setelah Israel melancarkan serangan besar-besaran terhadap Iran pekan lalu. Penolakan Trump terhadap usulan tersebut pertama kali dilaporkan oleh kantor berita Reuters.

    EPARudal balistik Iran menghantam kawasan permukiman di Rishon LeZion, dekat Tel Aviv, Israel, Sabtu (14/06).

    Selama wawancara dengan Fox News, Netanyahu tidak secara langsung mengonfirmasi atau membantah laporan Reuters.

    “Ada begitu banyak laporan palsu tentang percakapan yang tidak pernah terjadi dan saya tidak akan membahasnya,” katanya. “Tetapi saya dapat memberi tahu Anda bahwa saya pikir kami melakukan apa yang perlu kami lakukan. Saya pikir Amerika Serikat tahu apa yang baik untuk Amerika Serikat dan saya tidak akan membahasnya,” kata Netanyahu.

    Baca juga:

    Dalam wawancara dengan Fox News, Benjamin Netanyahu ditanya apakah perubahan rezim di Iran merupakan bagian dari upaya Israel.

    “Itu bisa jadi hasilnya, karena rezim Iran sangat lemah,” katanya.

    Netanyahu mengeklaim rezim Iran saat ini tidak “memiliki rakyat”, dan mengatakan “80% rakyat” ingin menggulingkan pemerintah Iran.

    Ia juga mengatakan, “rakyat Persia dan orang Yahudi telah memiliki persahabatan lama”, dan menambahkan, “keputusan untuk bertindak, untuk bangkit saat ini adalah keputusan rakyat Iran”.

    Netanyahu mengatakan bahwa, kalaupun Iran setuju untuk berhenti menembakkan rudal ke Israel sebagai bagian dari kesepakatan apa pun, itu tidak berarti Teheran akan berhenti mengembangkan kemampuan nuklir.

    “Masalahnya di sini bukan de-eskalasi. Masalahnya di sini bukan gencatan senjata. Masalahnya adalah menghentikan hal-hal yang mengancam kelangsungan hidup kita,” katanya.

    Sebagai pengingat, Iran telah berulang kali membantah bahwa mereka memiliki program senjata nuklir.

    Iran balas serangan Israel

    ReutersAsap membumbung di tengah serangan rudal Iran ke Tel Aviv, Israel, pada Jumat (13/06).

    Sebelumnya, Korps Garda Revolusi Iran membalas serangan Israel dengan melancarkan gempuran rudal balistik terhadap “puluhan target, pusat militer, dan pangkalan udara” di Israel. Iran menamai operasi itu “True Promise 3”.

    Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei memperingatkan bahwa pasukan Iran akan “bertindak dengan kekuatan” terhadap Israel.

    Dalam tulisan di media sosial X, ia memperingatkan Israel “tidak akan lolos tanpa cedera dari kejahatan ini”.

    Di Yerusalem dan Tel Aviv, terdapat laporan bunyi ledakan dan kilatan cahaya terang saat sistem pertahanan ‘Kubah Besi’ Israel berusaha mencegat serangan itu.

    Beberapa rudal Iran dilaporkan menghantam beberapa tempat, termasuk di Tel Aviv dan Ramat Gan, kota dekat Tel Aviv.

    Reuters Serangan rudal Iran menghantam bangunan di Ramat Gan, Israel, pada Jumat (13/06). Reuters Sejumlah korban luka-luka akibat serangan rudal Iran ke Kota Ramat Gan, Israel, pada Jumat (13/06). ReutersSistem pertahanan udara Kubah Besi menangkal sejumlah serangan rudal Iran di Tel Aviv, pada Jumat (13/06).

    Menurut juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Avichay Adraee, Iran meluncurkan kurang dari 100 rudal dalam dua gelombang ke Israel.

    Dalam sebuah posting di X, ia mengeklaim sebagian besar rudal Iran berhasil dicegat atau gagal mencapai target.

    “Ada sejumlah kecil bangunan yang terkena serangan, beberapa karena pecahan peluru dari operasi intersepsi,” tambahnya.

    Sebanyak 40 orang dirawat di rumah sakit Israel setelah serangan Irandua di antaranya dalam kondisi kritis.

    Israel gempur puluhan lokasi di Iran

    Militer Israel memulai serangan ke puluhan lokasi di berbagai wilayah Iran, pada Jumat (13/06).

    Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan serangan Israel “menyasar ke jantung program pengayaan nuklir Iran”. Dalam serangan itu, kepala Garda Revolusi Iran dilaporkan tewas.

    “Israel meluncurkan Operasi Rising Lion, operasi militer yang ditargetkan untuk menangkal ancaman Iran terhadap kelangsungan hidup Israel,” kata Netanyahu pada Jumat (13/06).

    “Operasi ini akan terus berlanjut sampai berapapun hari yang diperlukan untuk menghilangkan penyebarannya.”

    “Dalam beberapa bulan terakhir, Iran telah mengambil langkah-langkah yang belum pernah diambil sebelumnya, langkah-langkah untuk mempersenjatai uranium yang diperkaya ini,” tambahnya.

    “Jika tidak dihentikan, Iran dapat memproduksi senjata nuklir dalam waktu yang sangat singkat. Bisa jadi satu tahun. Bisa jadi dalam beberapa bulan, kurang dari satu tahun. Ini adalah bahaya yang jelas dan nyata bagi kelangsungan hidup Israel.”

    Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengatakan serangan ke sejumlah lokasi di Iran mengungkap “sifat keji” Israel.

    Dia menambahkan, Israel “telah menyiapkan nasib pahit untuk dirinya sendiri, yang pasti akan diterimanya” dengan melakukan serangan ke Iran.

    Seorang juru bicara angkatan bersenjata Iran mengatakan bahwa AS dan Israel akan membayar “harga yang mahal” untuk serangan tersebut.

    “Angkatan bersenjata pasti akan menanggapi serangan Zionis ini,” kata juru bicara militer Iran, Abolfazl Shekarchi, sebagaimana dikutip kantor berita Reuters.

    Presiden AS Donald Trump mengaku telah mengetahui rencana Israel menyerang Iran. Namun, dia menegaskan bahwa militer AS tidak berperan dalam operasi tersebut.

    “Iran tidak dapat memiliki bom nuklir dan kami berharap untuk kembali ke meja perundingan. Kita lihat saja nanti,” katanya kepada Fox News.

    “Ada beberapa orang dalam kepemimpinan yang tidak akan kembali,” katanya, seraya mencatat bahwa AS telah mengonfirmasi bahwa beberapa pemimpin Iran telah tewas dalam serangan tersebut.

    Kepala Garda Revolusi dan ilmuwan nuklir Iran dilaporkan tewas

    Kepala Garda Revolusi Iran, Hossein Salami, tewas dalam serangan Israel, demikian dilaporkan media pemerintah Iran.

    Ia termasuk di antara beberapa pemimpin senior yang tewas dalam serangan Israel.

    Hossein Salami mungkin adalah pemimpin Iran paling senior yang tewas dalam serangan Israel.

    Salami pertama kali bergabung dengan Garda Revolusi pada 1980 saat Perang Iran-Irak.

    Seiring dengan kenaikan pangkatnya di militer, ia makin dikenal karena retorikanya yang keras terhadap AS dan sekutu-sekutunya.

    Sejak tahun 2000-an, ia telah dikenai sanksi oleh Dewan Keamanan PBB dan AS atas keterlibatannya dalam program nuklir dan militer Iran.

    Dia menjabat sebagai kepala Garda Revolusi pada 2024 ketika Iran melancarkan serangan militer langsung pertamanya terhadap Israel, dengan mengerahkan lebih dari 300 pesawat nirawak dan rudal.

    Ketika ketegangan dengan Israel meningkat dalam beberapa hari terakhir, Salami mengatakan pada Kamis (12/06) bahwa Iran “sepenuhnya siap untuk segala skenario, situasi, dan keadaan”.

    “Musuh mengira mereka dapat melawan Iran dengan cara yang sama seperti mereka melawan warga Palestina yang tak berdaya yang dikepung Israel,” katanya. “Kami teruji dalam perang dan berpengalaman.”

    Selain Hossein Salami, media pemerintah Iran menyebutkan bahwa Mohammad Bagheri, kepala staf Angkatan Bersenjata Iran, tewas dalam serangan Israel.

    Korban berikutnya adalah Gholamali Rashid, komandan Markas Pusat Khatam-al Anbiyaperusahaan konstruksi yang bernaung di bawah Korps Garda Revolusi Iran.

    Dua ilmuwan nuklir senior juga tewas dalam serangan Israel.

    Salah satunya adalah Fereydoon Abbasi, mantan kepala Organisasi Energi Atom Iran (AEOI). AEOI bertanggung jawab atas fasilitas nuklir Iran.

    Abassi selamat dari upaya pembunuhan di Teheran pada 2010.

    Sosok berikutnya adalah Mohammad Mehdi Tehranchi, rektor Universitas Islam Azad di Teheran. Dia disebut-sebut terlibat dalam program senjata nuklir Iran.

    Lokasi mana saja yang menjadi target Israel?

    Seorang pejabat militer Israel mengatakan bahwa serangan itu diarahkan ke puluhan lokasi di berbagai wilayah Iran. Targetnya adalah lokasi rudal jarak jauh Iran dan segala fasilitas yang terkait dengan program nuklir, kata pejabat itu.

    Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengungkap puluhan pesawat tempur terlibat dalam “tahap pertama” terhadap “target nuklir” di berbagai wilayah Iran.

    Salah satu lokasi yang menjadi target, kata Netanyahu, adalah fasilitas pengayaan uranium di Kota Natanz, sekitar 225 km sebelah selatan Teheran, ibu kota Iran.

    Stasiun televisi pemerintah Iran melaporkan bahwa markas besar Garda Revolusi di Teheran turut menjadi sasaran serangan Israel.

    Media lokal juga melaporkan api dan asap keluar dari lokasi tersebut.

    Garda Revolusi Islam adalah cabang Angkatan Bersenjata Iran dan salah satu organisasi paling kuat di negara itu.

    BBC

    Iran telah lama menyatakan bahwa program nuklirnya hanya untuk tujuan sipil. Iran memiliki beberapa fasilitas nuklir, beberapa di antaranya telah menjadi sasaran serangan Israel.

    Namun, banyak negaraserta Badan Energi Atom Internasional (IAEA)tidak yakin bahwa program nuklir Iran hanya untuk tujuan sipil.

    Pekan ini, Dewan Gubernur IAEA secara resmi menyatakan Iran melanggar kewajiban nonproliferasinya untuk pertama kalinya dalam 20 tahun.

    Mereka mengutip “banyak kegagalan” Iran untuk memberikan jawaban lengkap tentang keberadaan bahan nuklir yang tidak dilaporkan serta persediaan uranium yang telah diperkaya.

    Laporan IAEA sebelumnya menyebut Iran telah memperkaya uranium hingga kemurnian 60%, cukup mendekati uranium tingkat senjata untuk membuat sembilan bom nuklir.

    Iran mengatakan resolusi itu “politis”.

    Berdasarkan keterangan sejumlah saksi mata sebagaimana dilaporkan kantor berita Reuters yang mengutip Nour Newslembaga pemberitaan di bawah pemerintah Iranledakan terdengar di timur laut Teheran.

    Reporter BBC juga mendapat informasi dari orang-orang di Teheran yang mengonfirmasi ledakan tersebut.

    Media pemerintah Iran melaporkan bahwa Israel telah menyerang area pemukiman di Teheran dan beberapa kota lainnya.

    Kantor berita Reuters mengutip stasiun TV pemerintah Iran yang menyebutkan bahwa sejumlah anak-anak termasuk di antara korban tewas.

    Kondisi darurat di Israel, AS mengeklaim tidak terlibat

    Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, juga menetapkan keadaan darurat di Israel.

    “Setelah serangan preventif terhadap Iran, serangan rudal dan pesawat nirawak terhadap Israel dan penduduk sipilnya diperkirakan akan segera terjadi,” begitu bunyi pengumuman keadaan darurat tersebut.

    Akibat serangan itu, semua penerbangan di bandara internasional utama di Teheran telah ditangguhkan, menurut media pemerintah Iran.

    Bandara Internasional Imam Khomeini terletak sekitar 30 km di barat daya ibu kota Iran.

    Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Marco Rubio membuat klaim bahwa negaranya tidak terlibat dalam serangan tersebut.

    “Malam ini, Israel mengambil tindakan sepihak terhadap Iran. Kami tidak terlibat dalam serangan terhadap Iran dan prioritas utama kami adalah melindungi pasukan Amerika di kawasan tersebut,” kata Rubio.

    “Israel memberi tahu kami bahwa mereka yakin tindakan ini diperlukan untuk membela diri,” ujarnya.

    “Presiden Trump telah mengambil semua langkah yang diperlukan untuk melindungi pasukan AS dan tetap berhubungan erat dengan mitra regional kami. Saya tegaskan: Iran tidak boleh menargetkan kepentingan atau personel AS,” kata Rubio.

    Berita ini akan diperbarui secara berkala

    Tonton juga Video Ancaman Khamenei ke AS Jika Ikut Campur Konflik Iran-Israel

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Putin Ngaku Dengar Rencana Pembunuhan Khamenei, tapi Ogah Beri Tanggapan

    Putin Ngaku Dengar Rencana Pembunuhan Khamenei, tapi Ogah Beri Tanggapan

    Jakarta

    Kabar rencana pembunuhan pemimpin tertinggi Iran Ali Khamenei mencuat seiring perang Iran dan Israel. Informasi itu juga telah sampai ke telinga Presiden Rusia Vladimir Putin.

    Dilansir Al Jazeera, Kamis (19/6/2025), Putin mengaku telah mendengar kabar tersebut. Namun, ia menolak memberikan tanggapan lebih lanjut.

    “Saya bahkan tidak ingin membahas kemungkinan ini. Saya tidak mau,” katanya.

    “Saya mendengar semua ini, tetapi saya bahkan tidak ingin membahasnya,” tegas Putin.

    Putin mengatakan solusi damai bisa ditemukan untuk mengakhiri konflik Iran dan Israel. Dia meminta para pihak untuk memastikan kepentingan Iran dalam mengejar “kegiatan nuklir damai”, serta memastikan “keamanan tanpa syarat negara Yahudi”.

    Isu rencana pembunuhan Khamenei oleh Israel pernah diungkap Presiden Amerika Donald Trump awal pekan ini. Trump mengaku menolak keras rencana tersebut.

    “Kami mengetahui bahwa Israel punya rencana untuk menyerang pemimpin tertinggi Iran. Presiden Trump menentangnya dan kami memberi tahu Israel untuk tidak melakukannya,” kata pejabat AS yang enggan disebutkan namanya, dilansir AFP, Senin (16/6).

    “Saya tidak akan membahas itu,” kata Netanyahu kepada Fox News.

    “Tetapi saya dapat memberi tahu Anda,… kami akan melakukan apa yang perlu kami lakukan, dan saya pikir Amerika Serikat tahu apa yang baik untuk Amerika Serikat,” tambahnya.

    Saksikan juga Blak-blakan: Agus Andrianto ‘Bersih-bersih’ Lapas dari HP dan Narkoba

    (ygs/zap)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Bursa Kripto Iran Nobitex Diretas, Hacker Pro-Israel Curi Rp1,3 Triliun

    Bursa Kripto Iran Nobitex Diretas, Hacker Pro-Israel Curi Rp1,3 Triliun

    Jakarta

    Nobitex, bursa kripto terbesar di Iran, mengonfirmasi bahwa sistem mereka mengalami serangan siber besar-besaran yang menyebabkan kerugian hingga USD 81 juta atau sekitar Rp1,3 triliun. Serangan ini diduga kuat dilakukan oleh kelompok peretas pro-Israel bernama Gonjeshke Darande alias Predatory Sparrow.

    Melalui unggahan di platform X (dulu Twitter), Nobitex mengungkapkan bahwa akses tidak sah terdeteksi pada sebagian infrastruktur pelaporan serta dompet panas (hot wallet) milik mereka. Meski begitu, mereka menegaskan bahwa aset milik pengguna tetap aman karena disimpan menggunakan sistem penyimpanan dingin (cold storage).

    “Semua pengguna yang terdampak akan mendapat kompensasi melalui dana asuransi dan sumber daya internal Nobitex,” tulis perusahaan tersebut dikutip dari The Street.

    Untuk sementara, situs web dan aplikasi Nobitex tidak dapat diakses karena masih dalam penanganan insiden.

    Kelompok hacker Predatory Sparrow mengaku bertanggung jawab atas serangan ini. Mereka bahkan mengancam akan membocorkan kode sumber serta data internal Nobitex dalam waktu 24 jam.

    Dalam pernyataannya, kelompok tersebut menyebut bahwa mereka menyerang karena Nobitex digunakan pemerintah Iran untuk menghindari sanksi dan mendanai aktivitas terorisme.

    “Rezim Iran memanfaatkan bursa kripto untuk melanggar sanksi dan mendanai teror,” klaim peretas tersebut.

    Peretas ini juga dikenal pernah menyerang infrastruktur lain milik Iran, termasuk Bank Sepah yang terafiliasi dengan Garda Revolusi Islam.

    Insiden ini turut dikonfirmasi oleh detektif on-chain populer ZachXBT melalui kanal Telegram. Ia menyebut aliran dana mencurigakan dari dompet-dompet yang terhubung ke Nobitex, khususnya di jaringan Tron dan Ethereum.

    “Bursa kripto Iran ‘Nobitex’ tampaknya telah dieksploitasi sebesar USD 81 juta,” tulis ZachXBT.

    Iran selama ini memang dikenal sebagai negara yang memanfaatkan aset kripto untuk mengatasi pembatasan ekonomi akibat sanksi internasional. Beberapa perusahaan penambangan kripto bahkan sempat memindahkan operasinya ke Iran karena tarif listrik yang lebih murah.

    Namun insiden ini menunjukkan bahwa infrastruktur digital Iran juga rentan terhadap serangan siber dari aktor asing yang memiliki motif geopolitik.

    (afr/afr)