Lenggak-lenggok Umbrella Girl di Balapan SuperGT
Category: Detik.com
-

Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Jakarta –
Meski terlihat lucu dan menggemaskan, penggunaan stiker happy family di kaca belakang mobil ternyata menyimpan bahaya besar. Aksesori yang menampilkan karakter keluarga itu bisa menjadi ‘petunjuk’ bagi pelaku kejahatan, bahkan sudah sampai memakan korban!
Kriminolog sekaligus mantan petugas polisi, Terry Goldsworthy mengatakan, saat seseorang menggunakan stiker happy family di kendaraan, dia telah menyebarkan informasi pribadi seperti struktur, nama dan profesi masing-masing anggota keluarga.
Menurut Terry, penggunaan stiker itu sama seperti menyebarkan data pribadi di media sosial. Bedanya, stiker tersebut ditempel di tempat umum dan mudah terlihat siapa pun.
“Mereka (penjahat) menjadi tahu struktur keluargamu, mobilmu, dan di mana kamu tinggal. Ketika kamu menganggap itu mungkin tak penting, maka (korbannya) akan terus bertambah,” ujar Terry, dikutip detikOto dari Daily Mail, Sabtu (26/6).
Stiker Happy Family di Kaca Mobil. Foto: Moms
Peringatan itu bukan tanpa dasar. Seorang wanita bernama Kathleen Wiggins asal Florida, Amerika Serikat, pernah menjadi korban kejahatan setelah memasang stiker happy family di mobil pribadinya.
Dalam stiker tersebut, tercantum informasi bahwa suaminya merupakan anggota angkatan laut. Dari situ, pelaku kejahatan menyimpulkan, Kathleen sering sendirian di rumah bersama anak dan seekor anjing, tanpa perlindungan orang dewasa lainnya.
“Itu (dampak menggunakan stiker happy family) benar-benar membuatku terancam,” ungkap Kathleen.
Stiker Happy Family di Mobil. Foto: Ist.Stiker Happy Family Bisa Bahayakan Anak
Tony Ivey dari Spartanburg County Sheriff’s Department melarang penggunaan stiker happy family di kendaraan pribadi. Sebab, meski informasi yang disampaikan melalui stiker tersebut terbatas, namun itu tetap memudahkan penjahat melancarkan aksinya.
Tony menjelaskan, stiker happy family seakan menjadi ‘petunjuk’ predator anak dalam menjalankan aksi jahatnya. Menurutnya, melalui profesi orang tua yang termuat di stiker, mereka jadi tahu, kapan waktu anak sendirian di rumah tanpa ditemani ayah dan bundanya.
Penemu stiker happy family, Monica Liebenow bahkan tak menyangka temuannya bisa mengancam keselamatan orang lain. Dia secara tak langsung juga mengaku menyesal telah menemukan stiker happy family.
“Mulanya, stiker itu tidak berbahaya dan hanya dipasang di mobil dengan niat baik orang-orang yang bangga dengan anggota keluarganya. Tapi, saya benar-benar tidak menyangka, stiker tersebut justru memudahkan penjahat mengetahui (informasi) seputar korbannya,” terang Monica seakan menyesali temuannya, dikutip dari Moms.
“Saya yakin mereka (penjahat) akan memiliki cara yang lebih canggih dengan memanfaatkan (informasi di stiker) tersebut,” kata dia menambahkan.
(sfn/lth)
-

Tentara Israel Klaim Diperintah Tembaki Warga Gaza yang Antre Bantuan
Jakarta –
Sejumlah tentara Israel dilaporkan mengklaim bahwa mereka diperintahkan untuk menembaki warga sipil di lokasi distribusi bantuan di Gaza untuk membubarkan mereka. Para tentara tersebut menggunakan kekuatan mematikan yang tidak perlu terhadap orang-orang yang tampaknya tidak menimbulkan ancaman.
Ratusan warga Palestina telah tewas selama bulan lalu di sekitar area tempat makanan dibagikan, kata rumah sakit dan pejabat setempat.
Tentara-tentara Israel yang tidak disebutkan namanya itu mengatakan kepada surat kabar Israel, Haaretz bahwa komandan militer telah memerintahkan pasukan untuk menembaki kerumunan warga Palestina guna membubarkan mereka dan membersihkan area tersebut.
Menyusul laporan tersebut, Advokat Jenderal Militer Israel mengatakan bahwa ia memerintahkan penyelidikan atas kemungkinan kejahatan perang atas tuduhan ini. Demikian dilaporkan Haaretz, dilansir dari Reuters dan Al Arabiya, Sabtu (28/6/2025).
Militer Israel mengatakan kepada Reuters bahwa mereka tidak memerintahkan tentara untuk dengan sengaja menembaki warga sipil. Militer Israel menambahkan bahwa mereka ingin meningkatkan “respons operasional” di area bantuan dan baru-baru ini memasang pagar dan rambu baru, dan membuka rute tambahan untuk mencapai zona pembagian bantuan.
Haaretz mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, yang mengatakan bahwa unit militer yang dibentuk untuk meninjau insiden yang mungkin melibatkan pelanggaran hukum internasional itu, telah ditugaskan untuk memeriksa tindakan tentara di dekat lokasi bantuan selama bulan lalu.
Militer mengatakan kepada Reuters bahwa beberapa insiden sedang ditinjau oleh otoritas terkait.
Ditambahkannya: “Setiap tuduhan penyimpangan dari hukum atau arahan [militer Israel] akan diperiksa secara menyeluruh, dan tindakan lebih lanjut akan diambil sebagaimana diperlukan.”
Sebelumnya, ribuan orang berkumpul di sekitar pusat distribusi, menunggu pengiriman bantuan makanan, tetapi hampir setiap hari ada laporan penembakan dan pembunuhan di rute menuju pusat distribusi bantuan. Yang terbaru, para petugas medis mengatakan enam orang tewas akibat tembakan pada hari Jumat (27/6) waktu setempat saat mereka berusaha mendapatkan makanan di Jalur Gaza selatan.
Secara keseluruhan, lebih dari 500 orang tewas di dekat pusat bantuan yang dioperasikan oleh Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) yang didukung Amerika Serikat atau di area tempat truk-truk makanan PBB akan lewat sejak akhir Mei lalu, kata otoritas kesehatan Gaza.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
-

Momen Jabat Tangan Erat Putin & Putra Mahkota Abu Dhabi di Belarus
Foto Bisnis
Rengga Sancaya – detikFinance
Sabtu, 28 Jun 2025 13:15 WIB
Belarus – Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan Putra Mahkota Abu Dhabi, Sheikh Khaled bin Mohamed bin Zayed Al Nahyan, di sela KTT Uni Ekonomi Eurasia di Belarus.
-

WHO Bicara Lagi soal Asal Usul COVID-19, Teori Kebocoran Lab Wuhan Menguat?
Jakarta –
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa semua kemungkinan asal usul pandemi COVID-19 masih terbuka, termasuk teori kebocoran laboratorium. Hal ini disampaikan setelah penyelidikan selama empat tahun belum juga membuahkan kesimpulan, akibat keterbatasan akses data penting.
Dalam konferensi pers, Jumat (27/6/2025), Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menegaskan belum ada satu pun teori yang bisa dipastikan.
“Semua hipotesis masih harus berada di atas meja, termasuk penularan dari hewan dan kebocoran laboratorium,” ujar Tedros, dikutip dari CNA.
Sebuah laporan dari Scientific Advisory Group for the Origins of Novel Pathogens (SAGO) menyebutkan, berdasarkan bukti ilmiah yang tersedia, penularan dari hewan ke manusia masih menjadi teori yang paling kuat. Namun, ketua SAGO Marietjie Venter menekankan bahwa asal usul virus belum bisa dipastikan tanpa data tambahan.
“Selama belum ada informasi tambahan atau bukti baru, asal-usul SARS-CoV-2 dan bagaimana virus ini menjangkiti manusia akan tetap belum bisa disimpulkan,” katanya.
Teori kebocoran laboratorium, lanjut Venter, juga belum bisa ditelusuri lebih jauh karena kurangnya data penting. Tedros secara terbuka menyebut kurangnya kerja sama dari pihak China, sebagai hambatan besar dalam penyelidikan ini.
“China belum memberikan ratusan urutan genetik dari pasien awal, data detail tentang hewan di pasar Wuhan, maupun informasi soal penelitian dan keamanan laboratorium di Wuhan,” tegasnya.
WHO juga telah meminta akses ke laporan intelijen dari berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, yang pada masa pemerintahan Donald Trump sempat mendukung teori kebocoran lab sebagai sumber pandemi.
Tedros menyebut mengungkap asal usul COVID-19 adalah kewajiban moral untuk menghormati jutaan korban jiwa dan mencegah wabah di masa depan.
“Virus ini terus bermutasi, mengambil nyawa, dan meninggalkan beban panjang seperti long COVID,” ujar Tedros.
SAGO sendiri berkomitmen untuk terus mengevaluasi bukti ilmiah terbaru. Namun, laporan menyebut permintaan data ke negara lain seperti Jerman dan AS juga belum membuahkan hasil.
Menariknya, laporan SAGO kali ini juga diwarnai dinamika internal. Satu anggota mengundurkan diri dan tiga lainnya meminta namanya dihapus dari laporan.
(naf/up)
-

Iran Gelar Pemakaman Komandan Militer yang Tewas dalam Serangan Israel
Jakarta –
Iran memulai upacara pemakaman kenegaraan pada hari Sabtu (28/6) untuk sekitar 60 orang, termasuk para komandan militernya, yang tewas dalam perang dengan Israel.
Prosesi pemakaman yang berlangsung di Teheran, ibu kota Iran untuk para ilmuwan nuklir dan komandan militer yang tewas dalam serangan Israel dimulai pada pukul 8:00 pagi waktu setempat.
“Upacara penghormatan kepada para martir telah resmi dimulai,” lapor TV pemerintah, yang memperlihatkan rekaman orang-orang yang mengenakan pakaian hitam, melambaikan bendera Iran, dan memegang foto para komandan militer yang terbunuh.
Gambar-gambar menunjukkan peti mati yang dibungkus bendera Iran dan memuat potret para komandan yang telah meninggal dalam balutan seragam di dekat Lapangan Enghelab di Teheran bagian tengah.
Amerika Serikat telah melancarkan serangan terhadap tiga lokasi nuklir Iran akhir pekan lalu, bergabung dengan sekutunya Israel dalam kampanye serangan udara terhadap Iran dalam konflik 12 hari yang dimulai pada 13 Juni lalu.
Baik Israel maupun Iran mengklaim kemenangan dalam perang yang berakhir dengan gencatan senjata itu. Sementara pemimpin Iran Ayatollah Ali Khamenei meremehkan serangan AS itu karena dianggap “tidak menghasilkan sesuatu yang signifikan”.
Serangan Israel terhadap Iran menewaskan sedikitnya 627 warga sipil, kata kementerian kesehatan Teheran. Serangan Iran terhadap Israel menewaskan 28 orang, menurut data Israel.
Mohsen Mahmoudi, kepala Dewan Koordinasi Pembangunan Islam Teheran, berjanji bahwa hari ini akan menjadi “hari bersejarah bagi Iran dan revolusi Islam”.
Di antara yang tewas adalah Mohammad Bagheri, seorang mayor jenderal di Garda Revolusi Iran dan orang kedua dalam komando angkatan bersenjata.
Ia akan dimakamkan di samping istri dan putrinya, seorang jurnalis untuk media lokal, yang semuanya tewas dalam serangan Israel.
Ilmuwan nuklir Mohammad Mehdi Tehranchi, yang juga tewas dalam serangan tersebut, akan dimakamkan bersama istrinya.
Komandan Garda Revolusi Hossein Salami, yang tewas pada hari pertama perang, juga akan dimakamkan setelah upacara hari Sabtu.
Dari 60 orang yang akan dimakamkan setelah upacara tersebut, empat di antaranya adalah anak-anak.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
-

Bukan di Surabaya di Mana Letak Titik 0 KM Tol Trans-Jawa?
Jakarta –
Ada yang tahu di mana letak lokasi titik 0 Kilometer (KM) tol Trans-Jawa? Kalau ada yang jawab di Surabaya, bisa dipastikan hal tersebut salah! Apa lagi kalau ada yang jawab di Merak, sudah pasti itu salah. Lalu di mana ya kira-kira lokasi titik 0 KM?
Jangan bingung, karena PUPR memberikan jawabannya nih. Dilansir dalam media sosial resmi PUPR rupanya letak titik 0 KM Tol Trans-Jawa berada di daerah Cawang Jakarta Timur.
“Dari titik nol ini, ribuan kilometer jalan tol membentang menyatukan pulau Jawa. Cawang, KM 0, jadi awal perjalanan panjang yang membuka akses ekonomi, wisata, dan logistik antarwilayah. Satu langkah kecil di titik awal, tapi dampaknya menjangkau seluruh negeri,” tulis dalm akun media sosial PUPR.
Yup, artinya titik 0 KM tol Trans-Jawa berada di Jakarta, tepatnya berada di ruas tol Dalam Kota Cawang – Tomang. Dijelaskan KM 0 arah Cawang ke Timur: Jakarta – Semanggi – Surabaya, dan KM 0 arah Tomang ke barat: Jakarta – Tangerang – Merak.
Sejumlah kendaraan tampak melintas di Jalan Tol Kunciran–Serpong, Tangerang Selatan, Rabu (14/5/2025). Jalan tol ini akan mengalami penyesuaian tarif mulai Kamis, 15 Mei 2025 pukul 00.00 WIB. Foto: Grandyos Zafna
Dituliskan, Semakin pengendara ke timur, angka kikometer-nya makin besar! Jadi kalau pengendara jalan dari Jakarta ke Surabaya, kilometernya terus naik. Dan sebaliknya, makin kecil kalau ke arah merak.
[Gambas:Instagram]
Bagaimana detikers? Sudha tahukan sekarang?
(lth/din)
-

Siap-siap Saksikan detikcom Leaders Forum Mengupas Bebas Plastik 2040, Misi atau Mimpi?
Jakarta –
Persoalan sampah plastik saat ini menjadi masalah serius di tengah ancaman kerusakan terhadap lingkungan. detikcom Leaders Forum kembali menghadirkan diskusi hangat seputar misi bebas sampah plastik pada 2040 mendatang.detikcom Leaders Forum kembali menghadirkan diskusi hangat seputar misi bebas sampah plastik pada 2040 mendatang.
Hadir dalam acara ini narasumber yang kompeten, seperti Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan BPLH Rasio Ridho Sani, Founder Greeneration Indonesia, Waste4Change, Ecoxyztem Bijaksana Junerosano, serta Ketua Yayasan Lohjinawi Yasmin.BPLH Rasio Ridho Sani, Founder of Greeneration Indonesia, Waste4Change, Ecoxyztem Bijaksana Junerosano, serta Ketua Yayasan Lohjinawi Yasmin.
Acara ini dapat disaksikan Senin, 30 Juni 2025, mulai pukul 13.00 WIB streaming di detikcom.detikcom.
Sekadar informasi, komposisi sampah plastik mencakup 15% dari total keseluruhan sampah yang mencapai 56 juta ton. Sampah plastik semakin menjadi persoalan serius karena telah mencemari lingkungan.
Kementerian Lingkungan Hidup mencatatkan, lebih dari 60% sungai di Indonesia dalam kondisi tercemar, hingga mempengaruhi kualitas udara yang dimanfaatkan masyarakat.
Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq mengatakan, pencemaran sungai berasal dari berbagai sumber, antara lain seperti limbah domestik, industri, aktivitas pertanian intensif, hingga sampah plastik yang dibuang langsung ke badan udara.Hanif Faisol Nurofiq mengatakan, pencemaran sungai berasal dari berbagai sumber, antara lain seperti limbah domestik, industri, aktivitas pertanian intensif, hingga sampah plastik yang dibuang langsung ke badan air.
(rea/rrd)


