Category: Detik.com Tekno

  • Pakar Sebut PDNS 2 Kena Ransomware Serangan Terorisme Siber

    Pakar Sebut PDNS 2 Kena Ransomware Serangan Terorisme Siber

    Jakarta

    Serangan ransomware ke Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 turut menyisakan satu pertanyaan penting, apakah serangan siber ini dapat dikategorikan sebagai serangan terorisme siber?

    Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2022 tentang Pelindungan Infrastruktur Informasi Vital seperti pada Pasal 1 Ayat 1, PDNS termasuk ke dalam definisi infrastruktur informasi vital.

    PDNS 2 di Surabaya, Jawa Timur, diketahui terkena serangan ransomware yang berdampak pada 282 instansi pemerintah, baik kementerian, lembaga, serta pemerintah daerah (K/L/D) terganggu.

    “Sehingga gangguan, kerusakan, dan/atau kehancuran yang dialami oleh infrastruktur informasi vital PDNS 2 ini dapat dikategorikan sebagai serangan terstruktur terhadap pemerintah atau negara,” Wakil Ketua Tim Insiden Keamanan Internet dan Infrastruktur Indonesia (Indonesia Security Incident Response Team on Internet and Infrastructure/ID-SIRTII) Muhammad Salahuddien Manggalany dalam keterangan tertulisnya.

    Terkait bagaimana penetapan suatu insiden siber di tingkat nasional sebagai suatu serangan terorisme siber, begitu juga siapa yang harus memutuskan dan bertanggungjawab untuk melaksanakan mitigasinya, Salahuddien mengungkapkan semua itu belum ada rujukannya di dalam peraturan perundangan yang terkait.

    Hanya saja, lebih lanjut Salahuddien mengatakan, diskursus tentang terorisme siber masih terus berkemabng di kalangan akademisi dan praktisi di bidang keamanan siber.

    “Definisi dan karakteristik terorisme siber sendiri juga dinamis mengikuti perubahan motivasi, modus, jenis target, dan dampak berbagai serangan siber. Berbeda dengan kriminalisme siber (cyber crime), belum ada konsensus di tingkat global yang menyepakati definisi terorisme siber secara universal,” tuturnya.

    Namun demikian, berdasarkan hasil kajian dan riset dari seluruh dunia, para hali berusaha menyusun suatu taksonomi tentang terorisme siber, berdasarkan enam kategori: aktor pelaku, motivasi, tujuan, sarana, dampak, dan korban.

    Kesulitan utama untuk menetapkan apakah suatu serangan siber, termasuk ke dalam kategori terorisme atau kriminal biasa terutama karena aksi tersebut dilakukan dengan dua motivasi, yaitu kepentingan ideologi atau politik serta untuk mendapatkan keuntungan ekonomi. Sehingga, otoritas harus dapat mengungkap dan membuktikan dua motivasi di balik serangan siber tersebut.

    “Serangan Siber jenis Ransomware adalah salah satu modus utama serangan Terorisme Siber dimana tujuan teror dan keuntungan ekonomi penyerang dapat sekaligus dicapai dalam satu kali aksi,” kata Salahuddien.

    Disampaikannya, secara teknis, serangan ransomware ke PDNS 2 sudah memenuhi semua kriteria di dalam taksonomi terorisme siber.

    “Tinggal bagaimana otoritas mengungkap dan membuktikan adanya aktor yang memiliki motivasi ideologi dan politik di balik kelompok kriminal Brain Cipher yang meminta tebusan USD 8 juta,” ucapnya.

    “Apabila terbukti ada Aktor yang memiliki motovasi ideologi dan politik di balik serangan siber tersebut, justru akan mengakibatkan tantangan baru yang lebih kompleks dalam sistem penegakan hukum kita,” sambungnya.

    Sebagaimana diketahui, Undang-Undang mengatur bahwa terorisme merupakan ruang lingkup tugas Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang diketahui belum memiliki kemampuan Kontra Terorisme Siber. Demikian juga pengampu dan penyelenggara layanan di semua sektor Infrastruktur Informasi Vital (IIV) juga belum memiliki protokol Kontra Terorisme Siber, termasuk tentu saja PDNS 2.

    “Manajemen krisis siber untuk mitigasi serangan siber yang telah ditetapkan sebagai Terorisme Siber, berbeda dengan prosedur respon insiden siber yang dikategorikan sebagai kriminal siber biasa,” imbuh Salahuddien.

    Penindakan terhadap Terorisme Siber selain melalui penegakan hukum siber juga dimungkinkan menggunakan protokol retaliasi, artinya otoritas – dalam hal ini BNPT – dapat melakukan serangan ofensif (offensive) terhadap Aktor Teroris dan sumber dayanya sebagai pembalasan.

    “Karena ini menyangkut suatu kepentingan yang sangat luas dan kemungkinan dampak jangka panjang, apabila pemerintah mempertimbangkan pilihan yang akan menetapkan insiden serangan ransomware ke PDNS sebagai aksi terorisme siber, maka harus melalui persetujuan DPR terlebih dahulu dan mendengarkan masukan masyarakat, khususnya para praktisi keamanan siber,” pungkasnya.

    (agt/fyk)

  • Rencana Semuel Pangerapan Usai Mundur dari Dirjen Aptika Kominfo

    Rencana Semuel Pangerapan Usai Mundur dari Dirjen Aptika Kominfo

    Jakarta

    Semuel Pangerapan memutuskan mundur dari jabatannya sebagai Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Ditjen Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Ini sebagai wujud tanggung jawab atas kasus serangan ransomware Brain Cipher ke Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2.

    “Saya menyatakan bahwa per tanggal 1 Juli saya telah mengajukan pengunduran diri saya secara lisan dan suratnya sudah saya sampaikan kemarin kepada menteri. Terima kasih atas kerjasamanya yang telah terjadi selama ini dan saya mohon maaf apabila ada kesalahan dan perkataan saya yang kurang berkenan” ujar pria yang kerap disapa Semmy ini saat menggelar konferensi pers di Kementerian Kominfo, Jakarta, Kamis pagi (4/7/2024).

    Setelah nanti tidak lagi sebagai Ditjen Aptika, Semmy mengaku masih akan bergelut di sektor telekomunikasi seperti sebelum menjabat.

    “Ada banyak (rencana), tapi pastinya saya akan fokus pada transformasi digital di Indonesia. Kan membangun Indonesia bukan harus jadi pemerintah, bisa juga dari sektor swasta,” katanya.

    “Kan saya dulu dari swasta. Jadi balik lagi,” pungkasnya.

    Sebelumnya Sammy menyatakan mundur dari Dirjen Aptika Kominfo sebagai tanggung jawab moral., Karena jabatannya secara teknis adalah sebagai penanggung jawab.

    “Jadi saya mengambil tanggung jawab secara moral dan saya menyatakan harusnya selesai di saya. Harusnya masalah ini saya tangani dengan baik. Itu alasan utamanya,” ucapnya.

    Seperti diketahui pada pekan lalu PDNS 2 yang berlokasi di Surabaya, Jawa Timur, mengalami serangan ransomware yang cukup serius yang berimbas pada lumpuhnya sejumlah layanan publik. Berdasarkan hasil analisis forensik sementara, ditemukan bahwa serangan ini melibatkan varian baru ransomware bernama Brain Cipher, yang merupakan pengembangan dari Lockbit 3.

    Para peretas menuntut tebusan sebesar 8 juta dolar, namun pemerintah menegaskan bahwa mereka tidak akan membayar tebusan tersebut. Upaya pemulihan dilakukan menggunakan backup data yang tersisa pada sejumlah tenant.

    Pada perkembangannya kelompok hacker Brain Cipher melepaskan kunci file PDNS 2 yang disandera selama dua pekan. Mereka memastikan Mereka pun menyebut serangan ini tidak mengandung muatan politis, melainkan hanya ‘pentest’ yang ditutup dengan pembayaran.

    Kelompok Brain Cipher minta maaf atas aksinya yang berdampak ke banyak orang. Mereka meminta publik menyadari kalau mereka secara sadar dan independen dalam membuat keputusan ini.

    (afr/fay)

  • Dirjen di Kominfo Semuel Pangerapan Mundur, Pengamat: Gentle!

    Dirjen di Kominfo Semuel Pangerapan Mundur, Pengamat: Gentle!

    Jakarta

    Direktur Jenderal Aptika Kementerian Kominfo Semuel A Pangerapan mundur dari jabatannya akibat diserangnya Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2. Menurut pengamat, hal tersebut layak diapresiasi.

    Semuel menjelaskan alasannya untuk mundur adalah terkait kasus serangan ransomware ke PDNS 2. Menurutnya dirinya sebagai Dirjen Aptika Kominfo secara teknis adalah sebagai penanggung jawab.

    “Jadi saya mengambil tanggung jawab secara moral dan saya menyatakan harusnya selesai di saya. Harusnya masalah ini saya tangani dengan baik. Itu alasan utamanya,” ujarnya dalam konferensi pers yang digelar di Kominfo, Kamis (4/7/2024) pagi.

    Keputusan pria yang kerap disapa Semmy itu dipuji oleh Alfons Tanujaya, pengamat keamanan siber dari Vaksincom. Menurutnya langkah tersebut patut diapresiasi.

    “Pejabat yang menjalankan amanah dan jika ada insiden menjadi bertanggung jawab di bawah naungannya. Ia berani bertanggung jawab dan gentle,” kata Alfons saat dihubungi detikINET.

    Langkah tersebut patut diapresiasi, menurut Alfons, karena dari semua kebocoran data yang pernah terjadi sebelumnya, tak ada satu pun pejabat yang berani bertanggung jawab.

    “Selama ini dalam semua kebocoran data yang pernah terjadi, baik data dukcapil, BPJS, Polda, nomor seluler dan lainnya tidak ada satupun pejabat yang berani maju dan bertanggung jawab. Yang ada berlomba lempar tanggung jawab dan saling melindungi,” tambah Alfons.

    “Saya pribadi menjadi hormat kepada Pak Semmy,” jelasnya.

    Alfons menambahkan, dengan adanya insiden ransomware ini, pihak seperti Kominfo, BSSN, dan lainnya harus terus memperbaiki diri dan melakukan pengelolaan data dengan baik.

    “Mereka memperbaiki diri, melakukan pengelolaan data yang baik dan disiplin sesuai standar. Itu saja, yang kita minta tidak mboten-mboten (aneh-aneh -red),” tutup Alfons.

    (asj/fay)

  • Evaluasi Keamanan Siber RI Usai Dirjen Aptika Kominfo Mundur

    Evaluasi Keamanan Siber RI Usai Dirjen Aptika Kominfo Mundur

    Jakarta

    Menyusul perkembangan serangan siber ke Indonesia beberapa hari lalu, Semuel A. Pangerapan, mengundurkan dari jabatannya sebagai Direktur Jenderal Aptika Kominfo.
    Atas serangan ransomware Brain Cipher pada Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 itu, ia meminta maaf hingga akhirnya mengajukan surat pengunduran diri per 1 juli lalu. Pengunduran ini menurut Semuel sebagai bentuk tanggung jawab atas kekacauan yang terjadi.

    “Saya menyatakan bahwa per tanggal 1 Juli saya telah mengajukan pengunduran diri saya secara lisan dan suratnya sudah saya sampaikan kemarin kepada menteri. Terima kasih atas kerjasamanya yang telah terjadi selama ini dan saya mohon maaf apabila ada kesalahan dan perkataan saya yang kurang berkenan” ujarnya, dilansir dari detikInet, Kamis (4/7/2024).

    “Jadi saya mengambil tanggung jawab secara moral dan saya menyatakan harusnya selesai di saya. Harusnya masalah ini saya tangani dengan baik. Itu alasan utamanya,” lanjut Semuel.

    Sementara itu, kabar yang mengejutkan juga muncul tak lama sebelum Semuel mengundurkan diri. Kelompok hacker Brain Chipper yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu meminta maaf atas kegaduhan yang terjadi. Mereka mengaku sebagai kelompok independen yang tidak terafiliasi dengan organisasi politik manapun. Mereka mengaku tidak ada motif lain selain meminta bayaran atas aksi yang mereka lakukan.

    Tidak hanya meminta maaf, Brain Chipper pun akhirnya melepaskan kunci deskripsi Data Pusat Data Nasional Sementra (PDNS) 2 pada Rabu (3/7) lalu. Semuel yang saat itu masih menjabat sebagai Dirjen Aptika Kominfo pun sempat mencoba kunci ini sebelum dirinya mengungkapkan pengunduran dirinya.

    Terkait hal ini, pemerintah pun sempat menaruh curiga atas perubahan sikap Brain Chipper. Beberapa ahli keamanan siber pun memiliki beberapa teori yang berbeda tentang hal ini. Apa saja teori mereka? Benarkah yang meminta maaf ini adalah pihak yang sama dengan peminta tebusan 8 USD? Apa evaluasi pemerintah usai serangan ini? Temukan jawabannya dalam Editorial Review bersama Redaktur Pelaksana detikInet.

    Sementara itu dari Bali, detik Sore akan mengajak anda untuk memahami lebih dalam beberapa pungutan baru untuk turis mancanegara. Apa saja pungutannya? Berapa besarannya? Ikuti laporan Kepala Biro detikBali dalam Indonesia Detik Ini.

    Sementara itu untuk menutup detik Sore edisi Rabu 3 Juli 2024, Sunsetalk akan mengajak anda Melihat langsung proses pembangunan di tanah Jokowi yang berada di wilayah Surakarta. Bangunan apa yang akan didirikan di sana? ikuti diskusinya bersama Wakil Redaktur detikProperty akan mengulasnya lebih dalam untuk anda.

    Ikuti terus ulasan mendalam berita-berita hangat detikcom dalam sehari yang disiarkan secara langsung langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 15.30-18.00 WIB, di 20.detik.com dan TikTok detikcom. Jangan ketinggalan untuk mengikuti analisis pergerakan pasar saham jelang penutupan IHSG di awal acara. Sampaikan komentar Anda melalui kolom live chat yang tersedia.

    “Detik Sore, Nggak Cuma Hore-hore!”

    (vys/vys)

  • Harga dan Spesifikasi Tablet Pertama Poco di Indonesia

    Harga dan Spesifikasi Tablet Pertama Poco di Indonesia

    Jakarta

    Poco Pad akhirnya resmi diluncurkan di Indonesia setelah sebelumnya hanya dipamerkan lewat teaser. Perangkat ini menjadi tablet pertama dari sub-brand Poco yang dirilis di Indonesia.

    Head of Marketing Poco Indonesia Andi Renreng mengatakan Poco Pad hadir untuk memenuhi kebutuhan konsumen Indonesia yang mencari perangkat dengan layar besar tapi tetap bisa dibawa ke mana-mana.

    Spesifikasi Poco Pad

    Poco Pad mengusung layar LCD berukuran 12,1 inch dengan resolusi 2.560 x 1.600 pixel (2,5K). Layarnya memiliki refresh rate 120Hz dan touch sampling rate 240Hz dengan tingkat kecerahan hingga 600 nits dan rasio 16:10.

    “Dengan rasio 16:10 Poco Pad dapat menampilkan lebih banyak informasi pada halaman web dan juga dokumen, dan tetap nyaman untuk melihat beberapa ragam konten,” kata Andi dalam peluncuran Poco Pad di Jakarta, Kamis (4/7/2024).

    Tablet ini turut dilengkapi DC Dimming dan tiga sertifikasi dari TÜV Rheinland. Tidak ketinggalan Dolby Vision untuk pengalaman nonton yang lebih optimal dan perlindungan Gorilla Glass 3.

    Chipset Snapdragon 7s Gen 2 mentenagai kinerja Poco Pad. Chipset itu dikombinasikan dengan RAM 8GB dan memori internal 256GB. Poco juga menyediakan slot microSD hingga 1,5TB.

    Poco Pad Foto: Virgina Maulita Putri/detikINET

    Andi mengatakan chipset ini tidak hanya mendukung pengalaman gaming tapi juga produktivitas. Karena itu Poco menyediakan fitur seperti Home Screen+, Shared Clipboard, Mi Canvas, dan Network Syncing.

    “Jadi tablet ini bisa terhubung ke hotspot smartphone hanya dengan satu sentuhan dan ini memudahkan penggunaan jaringan seluler jadi lebih mudah,” jelas Andi.

    Poco Pad dibekali kamera belakang 8 MP dan kamera depan 8 MP. Tablet ini memiliki desain metal unibody dengan bobot 571 gram dan tebal 7,52 mm.

    Kapasitas baterainya 10.000 mAh dengan pengisian cepat 33W. Andi mengatakan kapasitas baterai yang besar artinya Poco Pad bisa dipakai streaming video hingga 16 jam.

    Harga dan ketersediaan Poco Pad

    Poco Pad hadir dalam dua pilihan warna yaitu Blue dan Gray. Tablet ini sudah menjalankan HyperOS berbasis Android 14. Poco juga menyediakan aksesoris yang dijual terpisah yaitu Poco Pad Keyboard dan stylus Poco Smart Pen.

    Poco Pad sudah dapat dipesan lewat pre-oder dari 4 Juli pukul 13.00 WIB sampai 17 Juli 2024 lewat channel online Poco di Mi.com, Blibli, Lazada, Shopee, dan Tokopedia. Selama periode pre-order, pembelian Poco Pad dan aksesorisnya akan mendapatkan diskon hingga Rp 200.000. Harga Poco Pad dan akesorisnya dapat dilihat di bawah ini.

    Poco Pad 8/256GB: Rp 3.999.000Poco Pad Keyboard: Rp 699.000Poco Smart Pen: Rp 699.000

    Lihat juga Video: Intip Spesifikasi Tablet HUAWEI MatePad Air

    (vmp/fay)

  • Ayu Ting Ting Batal Nikah, Netizen Beri Semangat

    Ayu Ting Ting Batal Nikah, Netizen Beri Semangat

    Jakarta

    Ayu Ting Ting batal menikah dengan Muhammad Fardhana. Netizen beramai-ramai memberikan dukungan pelantun ‘Sambalado’ tersebut.

    “Suka banget sama kata2 ayu ting ting, Ada hal yang sangat prinsip sekali buat saya, yang tidak bisa kami jembatani lagi satu sama lain. Jadi cukup saya, Allah, teman-teman saya, keluarga yang tahu. Biarkan ini menjadi hal yang privasi buat kami”,” tulis akun @cingreborn di X.

    Pernyataan tersebut memang pernah disampaikan Ayu Ting Ting kepada awak media di Tendean, Jakarta Selatan, 1 Juli 2024. Perempuan kelahiran 20 Juni 1992 itu mengatakan bahwa pertunangannya kandas pada 22 Juni silam dan sudah disampaikan ke orangtua mereka berdua pada 27 Juni.

    Unggahan di X itu sudah mendapatkan 1,5 juta views. Tak sedikit warganet yang menuliskan dukungan untuk pemilik nama asli Ayu Rosmalina tersebut.

    “Lebih baik batal nikah dari pada menikah dengan orang yg salah,” kata @wulan**mox*ell.

    “Banyak yg ngehujat kasian, pdhl ka ayu cuma gamau jatuh di lubang yg sama. dia pernah gagal, jd kali ini gamau gagal lagi pasti. gapapa ka ayu semaangat klo jodoh pasti dimudahkan,” dukung @nomi**ana.

    “Gak jadi nikah, nyinyir ..Udah nikah tapi cerai, nyinyir .. Netizen waktunya mending dipake untuk nyari pasangan yang gak perlu dinyinyirin orang, daripada fokus ke publik figur yang bahkan gak kasih lu masa depan wkwk ..,” ujar salah satu netter.

    “Hati sama mentalnya ayu niih terbuat dari apa yaa. Kuat bangett. Salut sama Ayu, gue setuju ini cara Allah selametin ATT. You deserve better girl, masih muda kok,” ucap @carla**o_mcl**.

    “Wanita se kuat, ceria, lawak, penuh tanggung jawab, gak gila harta tetep ajaa kena goreng tiap hari sama netizen. Sehat sehat bu ayuu,” tutur @I*ehy**po.

    Ayu Ting Ting tampaknya tegar menghadapi masalah ini. Bahkan saat menceritakan perihal hal itu, dia tidak meneteskan air mata. Ia mengaku pasrah dan mengikuti apa yang sudah menjadi takdirnya.

    “Jangan dong (jangan ada air mata) ini sudah jalan terbaik yang Allah kasih buat kita,” tegas Ayu Ting Ting saat ditemui di kawasan Transmedia, Jakarta Selatan.

    (ask/fay)

  • Indosat Buka Suara Soal Pengunggah Dokumen Akses PDNS dari Lintasarta

    Indosat Buka Suara Soal Pengunggah Dokumen Akses PDNS dari Lintasarta

    Jakarta

    Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) buka suara menanggapi kabar pelaku pengunggah dokumen akses Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diduga bekerja di Lintasarta.

    “Kami menegaskan bahwa oknum yang diduga terkait dengan Pusat Data Nasional (PDN) sudah tidak memiliki hubungan dan/atau kontrak kerja dengan Lintasarta sejak Agustus 2021,” ujar Steve Saerang, SVP Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison, Kamis (4/7/2024).

    “Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) Group bersama seluruh anak usahanya, termasuk Lintasarta, senantiasa menjunjung integritas tinggi dan menjaga kepercayaan yang diberikan pelanggan dalam menjalankan pekerjaannya. Hal ini merupakan bagian dari penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik demi menjaga kualitas layanan dan pengalaman bagi seluruh pelanggannya,” lanjutnya.

    Diberitakan sebelumnya beredar informasi bocornya dokumen akses Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) di situs Scribd. File tersebut diunggah jauh sebelum ransomware menyerang PDNS 2 di Surabaya, Jawa Timur.

    Temuan tersebut diungkap akun @kafiradikalis di akun X.com. Dokumen Kominfo yang dibuat 8 Agustus 2022 itu diunggah di Scribd pada 11 Oktober 2022.

    Penggunggahnya bernama Dicky Prasetya, menurut temuan netizen dia sempat bekerja di Lintasarta dan sekarang berkarier di Telkomsigma.

    [Gambas:Twitter]

    Saat dikonfirmasi soal bocoran ini, Direktur Jenderal Aptika Kominfo Semuel A. Pangerapan. Dia mengatakan semua pihak tengah melakukan investigasi.

    “Pastinya lagi sumber saya yang bekerja semua lagi bekerja, jadi BSSN yang bekerja, cyber crime juga bekerja Ya, itu semua lagi diinvestigasi,” ujar Semuel saat konferensi pers pengunduran dirinya di Kantor Kominfo, Jakarta, Kamis (4/7).

    (afr/fay)

  • Dugaan Dokumen Akses PDNS Bocor di Scribd, Ini Kata Kominfo

    Dugaan Dokumen Akses PDNS Bocor di Scribd, Ini Kata Kominfo

    Jakarta

    Beredar informasi bocornya dokumen akses Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) di situs Scribd. File tersebut diunggah jauh sebelum ransomware menyerang PDNS 2 di Surabaya, Jawa Timur.

    Temuan tersebut diungkap akun @kafiradikalis di akun X.com. Dokumen Kominfo yang dibuat 8 Agustus 2022 itu diunggah di Scribd pada 11 Oktober 2022.

    Penggunggahnya berinisial DP, menurut temuan netizen dia sempat bekerja di Lintasarta dan sekarang berkarier di Telkomsigma.

    Saat dikonfirmasi soal bocoran ini, Direktur Jenderal Aptika Kominfo Semuel A Pangerapan. Dia mengatakan semua pihak tengah melakukan investigasi.

    “Pastinya lagi sumber saya yang bekerja semua lagi bekerja. Jadi BSSN yang bekerja, cyber crime juga bekerja Ya, itu semua lagi diinvestigasi,” ujar Semuel saat konferensi pers pengunduran dirinya di Kantor Kominfo, Jakarta, Rabu (4/7/2024).

    [Gambas:Twitter]

    Sebelumnya diberitakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengaku telah mencoba kunci dekripsi data Pusat Data Nasional Sementra (PDNS) 2 dari kelompok hacker Ransomware Brain Cipher.

    “Kami juga mendapatkan, sekarang lagi dikerjakan. Sudah dicoba di spesimen kami memang berhasil dibuka,” ujar Semuel.

    Namun Sammuel tidak bisa memastikan apakah kunci tersebut dapat membuka data PDNS 2. Sebab server yang berlokasi di Surabaya, Jawa Timur itu sedang diisolasi.

    “Tapi kami belum tahu karena (PDNS 2) masih dikunci. Itu sih lagi dikerjakan oleh teman-teman teknis,” ungkapnya.

    (afr/fay)

  • Rencana Semuel Pangerapan Usai Mundur dari Dirjen Aptika Kominfo

    Profil Semuel Pangerapan, Dirjen Aptika Kominfo yang Mundur

    Jakarta

    Dirjen Aptika Kominfo Semuel A Pangerapan mundur dari jabatannya terkait masalah ransomware di Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2. Perjalanan karirnya sudah begitu panjang.

    “Saya menyatakan bahwa per tanggal 1 Juli saya telah mengajukan pengunduran diri saya secara lisan dan suratnya sudah saya sampaikan kemarin kepada menteri. Terima kasih atas kerjasamanya yang telah terjadi selama ini dan saya mohon maaf apabila ada kesalahan dan perkataan saya yang kurang berkenan,” ujarnya dalam konferensi pers di Kominfo, Jakarta, Kamis pagi (4/7/2024).

    Semmy membenarkan alasannya mundur terkait kasus serangan ransomware ke PDNS 2. Menurutnya dirinya sebagai Dirjen Aptika Kominfo secara teknis adalah sebagai penanggung jawab.

    Sosok Semmy bukan orang baru dalam bidang komunikasi dan informatika. Dia punya track record panjang sebagai profesional yang konsisten bergelut di bidangnya.

    Dihimpun detikINET dari berbagai sumber, Semuel Abrijani Pangerapan yang akrab dipanggil Semmy adalah lulusan California State University, Fresno, USA. Dia mendapatkan gelar S2 dari Magister Manajemen Universitas Pancasila.

    Semmy menjabat sebagai Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika sejak tahun 2016 hingga sekarang. Selama jabatannya dia merasakan dipimpin 3 Menkominfo berbeda mulai dari Rudiantara, Johnny G Plate sampai yang sekarang Budi Arie Setiadi.

    Di bidang telekomunikasi dan informatika, Semmy sudah banyak makan asam garam. Ia sebelumnya punya pengalaman 20 tahun lebih memimpin bisnis di industri telekomunikasi sebelum masuk ke pemerintahan.

    Dia meniti karir sejak tahun 1996 di PT Jasnita Telekomindo hingga 20 tahun lamanya sampai pada posisi Presiden Direktur. Perusahaan ini bergerak di bidang perdagangan peralatan telekomunikasi.

    Semmy pun pernah menjadi Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) periode 2012-2015. Barulah setelah itu dia masuk ke dalam pemerintahan sebagai Dirjen Aptika Kominfo.

    Selama menjabat Dirjen Aptika dia beberapa kali menjadi kepala delegasi atau ketua pertemuan pejabat level kementerian dalam forum-forum di ASEAN. Langkah transformasi digital untuk masyarakat, bisnis dan pemerintahan, menjadi agenda utama Semmy selama berada di kementerian.

    Namun, kiprah panjangnya sebagai Dirjen Aptika kini harus berhenti sebagai pertanggungjawaban dirinya atas masalah ransomware yang terjadi. Seperti diketahui pada pekan lalu PDNS 2 yang berlokasi di Surabaya, Jawa Timur, terkena serangan ransomware yang melumpuhkan sejumlah layanan publik.

    Pelakunya Brain Cipher merupakan pengembangan dari Lockbit 3. Mereka sempat meminta tebusan 8 juta dolar tapi tak digubris pemerintah.

    Kelompok hacker Brain Cipher akhirnya melepaskan kunci file PDNS 2 yang telah disandera selama dua pekan, pada Rabu (3/7) malam kemarin. Mereka memastikan Mereka pun menyebut serangan ini tidak mengandung muatan politis, melainkan hanya ‘pentest’ yang ditutup dengan pembayaran.

    Kelompok Brain Cipher minta maaf atas aksinya yang berdampak ke banyak orang. Mereka meminta publik menyadari kalau mereka secara sadar dan independen dalam membuat keputusan ini.

    (fay/fyk)

  • Huawei MatePad 11.5 S Untuk yang Kreatif dan Penuh Ide

    Huawei MatePad 11.5 S Untuk yang Kreatif dan Penuh Ide

    Huawei MatePad 11.5 S Untuk yang Kreatif dan Penuh Ide